• Tidak ada hasil yang ditemukan

FIRST MEDIA MANAJEMEN ANALISA DAN PEMBAHASAN ATAS KINERJA. Tinjauan Ekonomi dan Industri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FIRST MEDIA MANAJEMEN ANALISA DAN PEMBAHASAN ATAS KINERJA. Tinjauan Ekonomi dan Industri"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

80

Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

bahwa pembangunan ekonomi Indonesia akan banyak dipengaruhi dari penggunaan TIK. Sosial media memberikan kontribusi pemberdayaan mikro ekonomi di tengah masyarakat Indonesia.

Di sisi lain, 95% akses internet masih dilakukan melalui mobile devices, seperti smartphone dan tablet. Sehingga Indonesia masih memerlukan pembangunan infrastruktur jaringan internet melalui kabel yang kerap disebut the truly broadband ke rumah-rumah ataupun gedung. Tata kelola, baik di sektor pemerintah, maupun swasta yang transparan dan terintegrasi juga menuntut penerapan strategi e-Government untuk membuat data yang terkoneksi dengan sistem yang aman sehingga memudahkan –”ƒˆϔ‹… komunikasi informasi membutuhkan jasa jaringan layanan internet pita lebar yang baik. Mencermati hal ini, Perseroan melihat bahwa pengembangan bisnis TMT masih amat terbuka lebar, walaupun kompetisi akan semakin ketat dengan dimulainya MEA 2015 yang berarti akan adanya kompetitor baru dari beberapa negara ASEAN yang akan masuk mencari pasar pengguna internet di Indonesia, pasar terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Tinjauan Ekonomi dan Industri

ƒ†ƒ•ƒƒ–‹‹ǡƒ™ƒ•ƒ•‹ƒ‹—”†ƒƒ•‹ϐ‹–‡–ƒ’ menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan utama perekonomian dunia. Meskipun

pertumbuhan di kawasan ASEAN dipangkas hingga 4,6%, namun Indonesia mencatat pertumbuhan sebesar 4,8% di tahun 2015. Reformasi di bidang perekonomian, termasuk perbaikan kebijakan keuangan, ketenagakerjaan, dan pasar yang semakin transparan dan membaiknya akuntabilitas membantu mempertahankan pertumbuhan ekonomi, walaupun tetap terkoreksi karena tekanan pertumbuhan ekonomi dunia, termasuk perlambatan ekonomi Tiongkok dan anjloknya harga komoditas dan energi.

Pertumbuhan perekonomian Indonesia banyak ditopang konsumsi rumah tangga dan ekspor komoditas primer. Menguatnya konsumsi rumah –ƒ‰‰ƒ‹‹†‹•‡„ƒ„ƒ•–”—–—”†‡‘‰”ƒϐ‹•‡„ƒ‰‹ƒ besar berada di usia produktif dan berada di kelas menengah yang meningkatkan pendapatan per-kapita. Menariknya, 58,4% pengguna internet di Indonesia adalah generasi muda, dimana 48,5% berada di usia 15 – 34 tahun. Pemerintah Indonesia memang mendorong pembangunan infrastruktur dan TIK karena memahami betul

PEMBAHASAN

MANAJEMEN

ATAS KINERJA

FIRST MEDIA

(2)

81

Annual Report PT FFirsirstt Media Tbk. 2015

95%

akses internet masih

dilakukan melalui mobile

devices, seperti smartphone

dan tablet. Sehingga Indonesia

masih memerlukan pembangunan

infrastruktur jaringan internet

melalui kabel yang kerap disebut

the truly broadband ke

rumah-rumah ataupun

(3)

82

Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

teknologi. Pentingnya pengembangan teknologi yang membuat jarak terasa semakin dekat, lalu lintas informasi semakin cepat, transaksi bisnis meningkat berkali lipat, dan juga

keamanan menjadi semakin terjamin. Perseroan menyadari benar akan hal ini, karena itu teknologi mendapatkan porsi perhatian besar dalam menetapkan setiap langkah strategis dari Perseroan dan entitas anak.

Perseroan dan entitas anak senantiasa menerapkan pengembangan teknologi terbaik di setiap produknya untuk menghasilkan dan menghadirkan layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu. Perseroan telah dikenal sebagai penyedia layanan pita lebar dengan kabel pertama yang mampu memberikan kapasitas 100 Mbps kepada pelanggan dan juga sebagai penyedia siaran televisi dengan teknologi Š‹‰Š†‡ϔ‹‹–‹‘ (HD) pertama di Indonesia.

Pengalaman bertahun-tahun mengelola jasa layanan jaringan internet pita lebar, Perseroan memahami betul perilaku dan semakin tingginya kebutuhan layanan jaringan internet pita lebar yang leluasa digunakan pelanggan dimana saja secara mobile, karena itu Perseroan menghantarkan teknologi yang terus lebih baik kepada pelanggannya melalui layanan nirkabel pita lebarnya yakni ULTRA LTE, BOLT! merupakan upgrade jaringan 4G LTE-nya dengan teknologi advanced mobile network terdepan, yaitu LTE Advanced (LTE-A) yang merupakan evolusi teknologi 4G terkini yang mampu memberikan kecepatan download hingga 200 Mbps. Tinjauan Bisnis dan Produk

Perseroan adalah perusahaan yang bergerak di bidang TMT meliputi jasa jaringan layanan internet pita lebar dengan kabel maupun nirkabel, jasa jaringan layanan televisi berlangganan, jasa layanan komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital, jasa pembangunan infrastruktur pasif multimedia di gedung-gedung, jasa layanan teleponi melalui jaringan pintar terintegrasi, pembuat dan penyedia konten multimedia serta bioskop.

Dalam rangka menjadi perusahaan bisnis TMT terkemuka, Perseroan mengupayakan inovasi di sektor telekomunikasi, siaran televisi, pembangunan dan perluasan infrastruktur jaringan layanan, dan pembuatan konten multimedia, serta membangun sinergi seluruh produk, layanan dan solusi untuk kepuasan pelanggan.

Adapun pembagian bisnis Perseroan yang dijalankan oleh entitas-entitas anak dan/atau entitas asosiasi berikut produk layanan yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

Teknologi

Teknologi merupakan salah satu faktor utama dari perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat selama jutaan tahun. Teknologi menentukan Revolusi Industri pada abad 18. Ketika masyarakat dunia memasuki Era Informasi, dimulai dari terjadinya Revolusi Digital yang berbasis ilmu pengetahuan dan

(4)

83

AnnualualRReeporporpoport Ptt Pt PPT FirsTT FT First Mt MMedieda Tbk..20200115

Aplikasi BOLT!Talk, adalah aplikasi yang dapat diunduh oleh pengguna smartphone ataupun tablet sehingga memungkinkan pelanggan BOLT! berkomunikasi dengan sesama pelanggan BOLT! dan non-BOLT!. Ini merupakan pengembangan teknologi yang disambut gembira oleh pelanggan. Melalui penerapan teknologi pula, PTI dapat bekerjasama dengan produsen smartphone dan tablet sehingga masyarakat semakin lebih leluasa menggunakan keunggulan layanan jaringan 4G LTE, BOLT!.

(5)

84

Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

internal DOCSIS 3.0 dengan fasilitas interaktif, sehingga penonton dapat menikmati Video on Demand, Catch UP TV, Personal Video Recorder, Games, Video Streaming, TV Anywhere, dan mengakses layanan internet pita lebar yang dilengkapi dengan Google Android platform 4.2, sehingga pelanggan dapat mengakses berbagai aplikasi Android, seperti Youtube, Gmail, Facebook, dan Twitter. Selain itu Smart Box HD juga berfungsi sebagai Wi-Fi dengan DLNA yang memberikan jaringan Wi-Fi ke seluruh rumah.

Perseroan menaruh perhatian terhadap paparan konten yang tidak baik bagi anak-anak. Oleh karena itu, produk yang dapat digunakan mengakses ‘–‡†‹Ž‡‰ƒ’‹ϐ‹–—”parental controls, baik itu di layanan internet, maupun di layanan televisi berbayar. Teknologi harus dapat memberikan kepastian bagi orangtua akan konten yang memapar anak-anaknya.

Perseroan menyadari akan meningkatnya kebiasaan masyarakat menonton video melalui fasilitas layanan internet. Dengan tagline “TV Anywhere” melalui layanan First Media GO, LN terus mengembangkan teknologi agar masyarakat dapat menikmati acara televisi favoritnya melalui PC, laptop, smartphone, atau tablet. Termasuk menonton siaran langsung yang disiarkan secara live streaming. Dalam rangka memperluas akses menonton video secara live streaming, LN menggandeng produk BOLT!4G LTE. First Media GO juga dapat dinikmati melalui Google Chrome atau Firefox browser. Aplikasi First Media GO dapat diunduh melalui aplikasi App Store (Apple iOS) atau Play Store (Android).

Mengenai kebiasaan menonton televisi, Perseroan memahami betul perubahan perilaku dan kebutuhan penonton di jaman sekarang. LN melengkapi jaringan layanan televisi berbayar dengan Smart Box HD yang dilengkapi modem

(6)

85

Ann Ann Ann Ann Ann Annnn

A nnuanuualualuualReReReReepoeeepporporporporpporporpoppp tt tt t Pt tt PPPT FT FFiFFFFFFFFFFFFFFirsiriirsirsirsrsrst Mrsstt Mt Mt Mt Mt Mt Mt MMMediediediediediedidididiiia Taa Tbka Ta aa Ta Ta Ta Ta TTTbbkbk.bk.bk.bkbk.k.2020152020202022020202020015151511515151515155 Guna menunjang proses bisnis pelanggan

korporasi secara optimal, Perseroan melalui entitas anak berhasil menerapkan teknologi yang memuaskan pelanggannya selama bertahun-tahun dengan memberikan layanan koneksi internet yang stabil. Teknologi yang menunjang proses bisnis korporasi dengan didukung infrastruktur yang kokoh yang disebut Metropolitan atau Metro-EthernetǤ–—‘ϐ‹‰—”ƒ•‹•ƒ„—‰ƒ†‹‰—ƒƒ teknologi jaringan pintar bernama MPLS (Multi Protocol Label Switching). Layanan yang diberikan adalah data transfer dengan kecepatan tinggi, seperti disaster recovery, storage area network, peering services, inter-branch connection dan video streaming. Sedangkan sistem peralihan atau routing jaringan mengadopsi metode BGP Best-Path Route dalam koneksi jaringan Global Internet melalui Shortest Path Technique. Kesediaan teknologi ini disiapkan untuk dapat menampung kapasitas bandwidth 40 Gbps. Teknologi yang diterapkan ini menjadikan entitas anak Perseroan sebagai penyedia jaringan dengan availability dan reliability jaringan secara keseluruhan yang dapat mencapai lebih dari 99,5%.

Hingga akhir 2015, sekitar 94 (sembilan puluh empat) gedung sudah terpasang jaringan komunikasi DataComm atau disebut Spider Building. Tersedianya jaringan Spider akan memudahkan dan mempercepat layanan kepada pelanggan korporasi yang ingin meningkatkan akses pertukaran data dan informasi, serta percepatan proses bisnis yang dijalankan.

(7)

86

Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Perseroan meyakini teknologi menghadirkan mutu untuk kepuasan masyarakat. Demikian pula pada saat Perseroan melalui entitas anak menghadirkan jaringan bioskop yang menawarkan “Maximumm Movie Experience” dengan teknologi digital terkini, untuk kualitas gambar yang tak tertandingi dan kekuatan audio yang tiada banding (Big Picture, Big Sound). Auditorium sinema Ultra XD memiliki layar raksasa berteknologi terbaik yang luasnya setara dengan 370 layar LCD 55 inci, dan dilengkapi dengan teknologi mutakhir, yaitu Dolby Atmos untuk audio dan Dual Digital Projection untuk sistem proyeksi gambarnya. Tidak hanya itu saja, Maxx Box Lippo Village juga memperkenalkan salah satu area interaktif terbesar dan pertama di Indonesia, yaitu Cinemaxx Hyperstation.

(8)

87

Annual Report PT First Media Tbk. 2015

(9)
(10)

89

Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Kbps. Dengan jaringan HFC yang memiliki frekuensi hingga 870 Mhz tersebut, mampu menghantarkan bandwidth yang besar kepada masyarakat Indonesia. Saat ini layanan FastNet dapat dinikmati di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Bali.

“HomeCable” merupakan layanan televisi berlangganan yang diberikan LN bekerjasama dengan PT First Media Television (FMTV) selaku pemegang izin penyelenggaraan penyiaran berlangganan. Layanan HomeCable ini akan dijelaskan dalam bagian Bisnis Media - Jasa Layanan Televisi Berlangganan yang terdapat pada halaman 98-99.

“DataComm” merupakan layanan komunikasi data berkecepatan tinggi dengan menggunakan jaringan kabel serat optik (ϔ‹„‡”‘’–‹…) untuk bisnis dan keperluan komersial lainnya. Dengan menggunakan infrastruktur jaringan ϔ‹„‡” optic, DataComm memberikan jasa layanan data kepada pelanggan-pelanggan korporasi di berbagai sektor industri dan usaha. Layanan DataComm sudah dapat dinikmati oleh sejumlah korporasi di daerah segitiga emas DKI Jakarta.

Bisnis Telekomunikasi

1. BISNIS LAYANAN JARINGAN INTERNET PITA LEBAR DENGAN KABEL

Bisnis layanan ini pada awalnya dioperasikan oleh Perseroan sendiri pada tahun 2007 dan kemudian dinovasikan ke LN pada tahun 2011 sampai saat ini. Layanan bisnis ini mengusung konsep TriplePlay yang memberikan layanan terpadu dari ketiga produknya, yaitu (i) layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (“FastNet”), (ii) layanan televisi berlangganan melalui kabel (“HomeCable”), dan (iii) layanan komunikasi digital melalui jaringan telekomunikasi digital (“DataComm”). Layanan TriplePlay tersebut dioperasikan dengan sistem kabel Hybrid Fiber Coaxial (“HFC”) yang berteknologi tinggi dan mampu mengoperasikan 870 MHz two-way broadband services.

“FastNet” merupakan produk layanan internet dengan menggunakan media kabel dan hadir di Indonesia sebagai yang pertama memberikan layanan internet cepat dan murah dengan harga Rp 99.000,- untuk kecepatan 384

(11)

90

Laporan Tahunan PT First Media Tbk 2015

Sejalan dengan komitmen Perseroan untuk menjadi yang terdepan dalam pemberi layanan TMT, PTI melakukan inovasi-inovasi dalam meningkatkan kualitas layanannya. Pada tahun 2015, BOLT! melakukan bundling dengan produk smartphone (“BOLT!4G Powerphone E1”), tablet (“BOLT!4G Tablet X1”), dan mobile Wi-Fi Hydra, serta berkolaborasi strategis dengan Samsung menghadirkan Samsung Galaxy J5. Selain itu, BOLT! juga melakukan gebrakan dengan memperkenalkan ULTRA LTE yang menawarkan tiga keunggulan, yaitu ultra speed, ultra coverage dan ultra value. Dalam menghadirkan ULTRA LTE, BOLT! melakukan upgrade jaringan 4G LTE-nya dengan teknologi advanced mobile network terdepan, yaitu LTE Advanced (LTE-A) yang merupakan evolusi teknologi 4G terkini yang mampu memberikan kecepatan download hingga 200 Mbps. Ini 2. BISNIS LAYANAN JARINGAN INTERNET PITA

LEBAR NIRKABEL

Internux merupakan entitas anak Perseroan yang mengoperasikan bisnis layanan jaringan internet pita lebar nirkabel – Broadband Wireless Access (BWA) dengan nama dagang “BOLT!Super4GLTE” (“PTI/BOLT!”). Produk BOLT! mengadopsi teknologi 4G LTE-TDD (Long Term Evolution – Time Division Duplex).

Produk ini menjawab kebutuhan layanan internet pita lebar masyarakat, yaitu layanan internet pita lebar yang mobile, sehingga pelanggan bisa memanfaatkan layanan tersebut dengan leluasa bergerak, bahkan ketika harus berada di perjalanan. Dengan misi “Transforming Lives”, BOLT! kini melayani kebutuhan mobile internet melalui 3.400 jaringan BTS yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, dan Medan.

(12)

91

Annual Report PT First Media Tbk 2015

memungkinkan pelanggan mengunduh ϔ‹Ž‡ berukuran 1 GB dalam waktu hanya 40 detik. Pelanggan BOLT! juga dapat menikmati layanan ULTRA LTE melalui perangkat Samsung Note 5 dan Samsung S6 Edge+.

BOLT! memiliki segmentasi pasar pelanggan reguler (perorangan) dan pelanggan korporasi, yang berlangganan atas layanan BOLT! dengan cara prabayar ataupun pasca bayar. Pada akhir tahun 2015, jumlah pelanggan reguler adalah sebesar 1.3 juta pelanggan. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari jumlah pelanggan reguler BOLT! di tahun 2014 yang sebesar 958.508 pelanggan. Jumlah pelanggan korporasi pada tahun 2015 adalah sejumlah 4.513 pelanggan. Sama halnya dengan pelanggan reguler, pelanggan korporasi juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014 yaitu sebesar 1.236 pelanggan.

(13)

92

LapLapaporan Tp n Tahuahnan PT First Media Tbk. 201015

4. BISNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI

PWU adalah entitas anak Perseroan yang berbisnis dalam bidang pembangunan, pengelolaan, pengoperasian dan pengaturan keperluan infrastruktur telekomunikasi. Dimana infrastruktur telekomunikasi ini termasuk namun tidak terbatas pada Distributed Antenna System (DAS), penguatan sinyal telepon selular, internet, teleponi, televisi berlangganan, informasi dan komunikasi data, digital signage, CCTV, mesin EDC, dan banyak bentuk lainnya. Layanan infrastruktur telekomunikasi ini disediakan di gedung perkantoran, residensial (perumahan dan apartemen), rumah sakit, hotel, pusat pendidikan, dan pusat perbelanjaan. Bentuk telekomunikasi yang menggunakan infrastruktur milik Perseroan.

3. BISNIS TELEPONI MELALUI JARINGAN PINTAR TERINTEGRASI

Mencermati perkembangan dunia usaha di Indonesia dan semakin ketatnya persaingan antar perusahaan yang bergerak di industri telekomunikasi, Perseroan memperkuat layanannya dengan jasa nilai tambah teleponi yang dijalankan oleh MSH. Jasa nilai tambah teleponi merupakan jasa komunikasi melalui telepon dengan biaya yang lebih terjangkau. Layanannya meliputi, antara lain, jasa teleponi melalui jaringan pintar, kartu panggil, jasa teknologi interactive voice response, dan radio panggil untuk umum.

Pangsa pasar Perseroan sebagian besar adalah pelanggan korporasi, dengan wilayah layanan Jakarta dan Surabaya. Perseroan hingga 31 Desember 2015 sudah melayani kurang lebih 1.300 pelanggan korporasi di berbagai bentuk industri seperti rumah sakit, asuransi, farmasi, otomotif, dan pertambangan.

(14)

93

AnnualReeeport PT First Media Tbk. 2015

Perseroan ini memperkuat Perseroan dalam bisnis jasa layanan internet di kota Tangerang, Bandung, Belawan, Medan, Palembang, dan di tahun 2015 mengembangkan layanannya ke kota Bogor. Di tahun yang sama jasa layanan internet yang disediakan DNN juga melayani para tenant di berbagai gedung pusat perbelanjaan milik Lippo Malls. Hal tersebut terjadi berkat kerjasama dengan entitas anak Perseroan lainnya, yaitu PWU.

Di akhir tahun 2015, DNN melakukan pengembangan bisnis internet dengan merek dagang “FirstNet” untuk melayani pengguna layanan internet di berbagai daerah yang sulit dijangkau melalui jaringan teresterial.

Pangsa pasar DNN adalah pelanggan korporasi, dengan jumlah pelanggan pada tahun 2015 sebanyak 177 pelanggan. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 16,45% dari jumlah pelanggan di tahun 2014 yang sebanyak 152 pelanggan.

Dalam rangka menunjang kebutuhan PWU dan permintaan dari klien, PWU telah membangun jasa penunjang telekomunikasi dalam gedung (in-building solution) di 59 gedung yang tersebar diseluruh Indonesia.

Disamping hal-hal tersebut diatas, PWU telah melakukan pembangunan infrastruktur nirkabel (Wi-Fi) di 25 pusat perbelanjaan dan 3 rumah sakit, guna menghantarkan layanan Wi-Fi kepada para tenant dan pengunjung dari pusat berbelanjaan atau rumah sakit tersebut. Infrastruktur ini dihadirkan PWU bekerjasama dengan LN dan DNN sehingga membuat pengunjung dapat menikmati layanan Wi-Fi super cepat hingga 100Mbps, dimana hal tersebut merupakan fasilitas tercepat yang disediakan untuk pengunjung di pusat perbelanjaan dan rumah sakit di Indonesia.

5. BISNIS PENYEDIA LAYANAN INTERNET ȍINTERNET SERVICE PROVIDERȀ Ȏ

DNN merupakan entitas anak Perseroan yang bergerak di bidang Internet Service Provider (ISP) dengan menggunakan gabungan jaringan ϔ‹„‡”‘’–‹… dan radio link. Entitas anak

(15)

94

Laporan Tahunann PTT First Meddia TTbk. 2015 Bisnis Media dan Pembuat Konten

1. BISNIS TELEVISI BERLANGGANAN DENGAN KABEL

Entitas asosiasi Perseroan, FMTV, bekerjasama dalam menggunakan jaringan kabel milik LN untuk menghantarkan siaran televisi dengan berkualitas ‹‰Š‡ϔ‹‹–‹‘ dengan kanal siaran terbanyak di Indonesia, berlabelkan “HomeCable”. Program siaran yang dihantarkan HomeCable sangat bervariasi, mulai dari program edukasi, berita, musik, hiburan, gaya hidup (lifestyleȌǡϐ‹Žǡ‘ŽƒŠ”ƒ‰ƒŠ‹‰‰ƒ’”‘‰”ƒ anak-anak. Tidak saja kanal siaran dari luar negeri yang dihadirkan, HomeCable juga menyediakan 9 kanal lokal dan merupakan produksi in-house seperti J’Go, Dangdutz, Hi TV, MIX, Reformed 21, Foodie TV , Kairos TV, Karaoke TV dan BeritaSatu. Kesembilan kanal in-house yang diproduksi oleh FMP dan FMN ini, sebagai bentuk kanal kreatif HomeCable untuk mendorong kepedulian akan konten Indonesia. Bukan

hanya keunggulan mutu siaran yang disajikan, layanan siaran televisi berlangganan yang diberi nama HomeCable juga dilengkapi aplikasi interaktif yang menjadi daya tawar yang kuat kepada pasar. Pasar generasi

muda dan remaja, saat ini banyak

memanfaatkan televisi sebagai pusat informasi, diikuti media online internet, sehingga

memerlukan aplikasi interaktif. Jangkauan siaran televisi berlangganan HomeCable ini mencakup wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Bali.

(16)

95

Annual Report PT First Media Tbk. 2015

BISNIS TELEVISI BERLANGGANAN DIRECT TO HOMEȍ Ȏ

Bisnis ini dijalankan oleh perusahaan ›ƒ‰–‡”ƒϐ‹Ž‹ƒ•‹†‡‰ƒ‡”•‡”‘ƒǡ›ƒ‹–— IMTV berdasarkan izin penyelenggaraan penyiaran berlangganan yang dimilikinya. Dalam menyediakan jasa layanan televisi berlangganan direct to home yang berlabelkan “BiGTV” ini, IMTV menggunakan teknologi satelit sebagai infrastruktur utama untuk menyiarkan program tayangan ke seluruh Indonesia. Dengan memanfaatkan kapasitas 9 transponder untuk membawa 184 kanal dengan komposisi 30 kanal HD dan 154 kanal SD, layanan televisi melalui satelit BiGTV ini dapat menjangkau potensial penonton di seluruh Indonesia. Hal mana memang menjadi salah satu tujuan Perseroan untuk memberi akses layanan hiburan terbaik kepada seluruh

masyarakat dimanapun di Indonesia. Seperti halnya HomeCable, BiGTV

juga menghadirkan konten-konten siaran lokal yang diproduksi

in-house. BiGTV memposisikan mereknya sebagai merek televisi berlangganan yang menanamkan cinta akan negeri Indonesia kepada masyarakat. Hal ini menjadi perhatian BiGTV, mengingat tingginya penetrasi konten asing yang beredar di Indonesia yang mengakibatkan penetrasi akan

konten lokal menjadi semakin rendah dan masyarakat menjadi lupa terhadap konten-konten dalam negeri yang sebetulnya tidak kalah baik dengan konten asing. Visi untuk memajukan masyarakat Indonesia melalui konten televisi menjadi sasaran utama Perseroan. Melalui konten televisi yang

berkualitas, BiGTV dapat memperluas wawasan masyarakat dengan

informasi yang baik, menghibur, mendidik, dan mempererat

(17)

96

LapLapLapLapLaporaLaporaoraoraoraoran Tnn Tn Tn TTTTTTTahuaahaahuahuahaahuahuahuahuahuhuhuhuhuhuhuunanuunannannananannnannaanaana PTPTPTTTFFiFiFFiFiFFFiFFFFiFiFiFFFiFFiiiirrrstrstrstrstrsrsrstrstrstrstrstrsstststtMediaMeMeMMeMeMeMeMeMeMeMeMMeMeMeMeMeeeediadiddiadididiadiadiaddidiadiadiadiadiadiaddiaiaiaaaaTTTTTTTTTTbTbTbTbTbTTTbbbkkk. k. kk 201202012012012012012012012012012020120120120120120120010100101555555555555555555

Perseroan menyadari meningkatnya kebutuhan masyarakat akan informasi yang terkini atau diperbaharui setiap waktu. Hal tersebutlah yang mendorong entitas anak FMN yang didirikan sebagai penghasil produk berita dan informasi yang disalurkan melalui kanal siaran “BeritaSatu News Channel” dan disebarluaskan lewat jasa siaran televisi berlangganan milik Perseroan. Dengan demikian, Perseroan, melalui entitas anak, FMN, dapat menyediakan informasi dan berita kepada publik dengan standar jurnalisme yang tinggi, serta menjunjung tinggi nilai integritas, obyektivitas, imparsialitas, dan akurasi berita. Visi editorial yang kuat serta menjunjung nilai obyektif, tajam, komprehensif dan investigatif merupakan nilai yang selalu dipertahankan BeritaSatu News Channel dalam menyajikan berita kepada para pemirsa.

2. BISNIS PEMBUATAN KONTEN SIARAN

Dalam bisnis megamedia memerlukan konvergensi media dan juga pembuatan konten untuk dapat memperkuat kemampuan berkompetisi. Entitas anak, FMP dan FMN menjadi unit usaha Perseroan dalam melakukan produksi dan pengembangan konten siaran.

Unit usaha FMP ini bergerak dalam bidang ’”‘†—•‹ϐ‹Ž›ƒ‰‡‹Ž‹‹–‹‰ƒ‡Ž‘’‘ produksi yaitu kreatif, rumah produksi dan bagian post-production. Disamping itu, FMP juga memproduksi iklan dan mengembangkan siaran in-house yang dihantarkan oleh jasa layanan siaran televisi berlangganan milik Perseroan yaitu HomeCable dan BiGTV.

(18)

97

3. BISNIS BIOSKOP

Melalui entitas anak Cinemaxx, Perseroan menghadirkan jaringan bioskop berteknologi mutakhir Big Picture, Big Sound yang memberikan pengalaman audio-visual –‡”„ƒ‹†ƒŽƒ‡‘–‘ϐ‹ŽȋMaxximum Movie Experience). Dengan 2 tipe sinema yaitu Ultra XD dan Cinemaxx Gold, Cinemaxx ‡‰Šƒ†‹”ƒ‡‹ƒ–ƒ‡‘–‘ϐ‹Ž layar lebar dengan optimal. Sinema Ultra XD memberikan pengalaman sinematik yang mengagumkan dengan sensasi yang berbeda melalui layar lengkung raksasa selesar 22 meter. Sedangkan Cinemaxx Gold memberikan pengalaman VIP dalam menonton bioskop, dimana penonton dapat menikmati layanan kelas atas dari tempat duduk yang terdiri dari sofa-sofa berlapis kulit mewah dilengkapi

dengan twin-motor recliners, sehingga penonton dapat mengatur posisi duduk mereka hanya dengan sentuhan tombol, hingga hidangan makanan ala hotel berbintang yang diantarkan langsung ke bangku penonton. Sejak Desember 2014 hingga akhir 2015, Cinemaxx telah memiliki dan mengoperasikan 14 bioskop dengan total 73 layar yang berada di wilayah: Plaza Semanggi - Jakarta, FX Sudirman – Jakarta, Palembang Icon, Ponorogo City Center, Lippo Plaza Manado, Lippo Mal Kuta, Sun Plaza Medan, Lippo Plaza Medan, Orange County Cikarang, Lippo Plaza Cikarang, Lippo Plaza Jogja, Maxxbox Lippo Village, Mal Matahari WTC Serpong, Metropolis Town Square.

(19)

98

Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015 hiburan premier Indonesia, yang diproduksi

FMP untuk mendukung layanan HomeCable dan BiGTV. Majalah ini berisi artikel-artikel yang menghibur dan informatif dengan pembagian 5 segmen artikel, yaitu bayi & anak (0-12 tahun); remaja (13-18 tahun); laki-laki dewasa (> 19 tahun); wanita dewasa (> 19 tahun); dan unisex dewasa (> 19 tahun). Diterbitkan secara bulanan, majalah VIEW dikemas secara eksklusif khusus untuk para pelanggan HomeCable dan BiGTV.

(20)

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

99

An

AnnualualReReReporporrt Pt PPPT FT FT FFirsirsirsrssttttt Mttttt Mt tt Mt Mt t t tMedie a Tbk.bk.201522020202000151515151515151515155 Aspek Pemasaran dan Promosi

% Untuk mengoptimalkan layanan home multimedia, Perseroan akan terus mempublikasi tagline “Nyamannya layanan First Media” melalui penawaran paket combo yang menggabungkan layanan internet dan tv berlangganan sekaligus. Tidak hanya itu, Perseroan akan mengembangkan layanan pembayaran on-line melalui First Media-Selfcare. Publikasi ini merupakan penetrasi image positioning dari layanan First Media sebagai layanan digital dengan atribut terdepan, mudah, dan murah.

% Untuk layanan korporasi, Perseroan layanan DataComm akan senantiasa memperluas jaringan MPLS (Multi Protocol Layer Switching) network di area pusat perkantoran DKI Jakarta (Spider Building). Saat ini sudah ada 94 gedung perkantoran terpasang jaringan DataComm. Penambahan jaringan DataComm dinilai efektif untuk mempercepat layanan instalasi maupun pemeliharaan. Layanan korporasi lain yang akan dikembangkan yakni penjualan slot iklan melalui kanal siaran in-house maupun luar negeri, hal tersebut perlu dikembangkan mengingat bertambahnya jatah slot iklan yang diberikan oleh penyedia konten. Selain itu layanan televisi berlangganan korporasi untuk hotel akan terus dikembangkan khususnya pendistribusian kanal siaran HD melalui jaringan analog.

% Layanan TriplePlay yang disediakan LN ditujukan untuk dua sasaran pasar, yaitu pasar konsumen dan pasar bisnis. Untuk pasar konsumen, LN menawarkan produk internet broadband berlabel FastNet dan produk televisi berlangganan melalui kabel berlabel HomeCable. Sedangkan untuk pasar bisnis, LN menawarkan layanan data komunikasi berlabel DataComm dan produk solusi korporasi lainnya seperti media sales dan corporate tv untuk hotel.

(21)

100

Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

% Untuk layanan BOLT! Perseroan melakukan kegiatan pemasaran di berbagai jalur, yaitu: 1. Jalur tradisional, yaitu jalur pemasaran melalui distributor untuk pemasaran produk-produk BOLT! di outlet-outlet handphone tradisional baik di sentra handphone dan outlet di sekitar area jalan umum.

2. Jalur modern, yaitu jalur pemasaran di (i) outlet-outlet modern pihak ketiga, (ii) outlet-outlet modern yang dikelola bersama antara pihak BOLT! dan MD: BOLT Store, (iii) e-Commerce (MatahariMall.com). 3. Jalur pemasaran sendiri, yaitu jalur

pemasaran yang dilakukan oleh Perseroan melalui PTI, seperti membuka booth-booth di pusat-pusat perbelanjaan, area residensial (perumahan) dan gedung-gedung perkantoran yang sudah terjangkau jaringan BOLT!, dan pemasaran di pusat layanan pelanggan BOLT! yaitu BOLT! Zone yang juga melakukan penjualan produk-produk BOLT!.

4. Jalur korporasi, yaitu jalur pemasaran yang dilakukan dengan target pelanggan-pelanggan korporasi.

5. Jalur telesales, yaitu jalur pemasaran yang dilakukan melalui telepon menggunakan agen telesales.

(22)

101

Annual Report PT First Media Tbk. 2015

AORA, K Vision, Telkomvision, Skynindo dan Innovate, dan juga dapat dinikmati melalui jaringan analog free to air dari beberapa saluran televisi lokal. Sebagai akses tambahan bagi para pemirsa, program-program

BeritaSatu News Channel juga dapat disaksikan secara streaming melalui media online (www. beritasatu.com) dan juga smartphone serta tablet dengan mengunduh aplikasi First Media Go. Dengan kualitas program yang tinggi dan terjaga serta cakupan siarannya yang luas melalui berbagai media, Perseroan telah berhasil mendapatkan kepercayaan dari beragam pelaku industri untuk memasarkan produk-produknya ataupun instansi-instansi pemerintahan untuk mensosialisasikan program kegiatannya melalui kanal-kanal in-house Perseroan.

% Untuk layanan internet yang disediakan DNN, DNN memasarkannya secara langsung ke pelanggan-pelanggan korporasi. Sampai akhir tahun 2015, DNN memiliki pelanggan beragam dari perusahaan farmasi, ritel, pusat perbelanjaan sampai ke universitas.

% Pada bisnis infrastruktur telekomunikasi yang disiapkan oleh PWU, PWU sudah memasarkan kepada operator selular dan penyedia jasa telekomunikasi, dengan cara melakukan penjualan langsung ke masing-masing operator selular.

% Guna memenuhi kebutuhan pemasaran layanan media dan konten, Perseroan tidak hanya memberikan program-program siaran yang berkualitas tetapi media pendistribusiannya pun beragam. Program-program BeritaSatu News Channel dapat dinikmati pemirsa melalui jaringan televisi berlangganan seperti FirstMedia HomeCable, BiG TV, Transvision,

(23)
(24)

103

Annual Report PT First Media Tbk. 2015

(25)

104

Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015 Secara umum, kinerja unit-unit usaha Perseroan

selama tahun 2015 secara konsolidasi kinerja Perseroan mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014. Penurunan ini terutama disebabkan karena Perseroan sudah tidak lagi mengkonsolidasi LN sejak tanggal 1 November 2014, setelah Perseroan melakukan divestasi sebagian sahamnya di LN sehingga kepemilikan saham Perseroan menjadi sebesar 33,82%.

Perseroan mewujudkan tujuannya sebagai perusahaan yang terdepan dalam bisnis TMT di Indonesia melalui entitas-entitas anak yang lain yang mempunyai prospek masa depan yang cerah dan penuh harapan. Walaupun pendapatan menurun sebesar 47,51% dari Rp 2.024.973 juta menjadi Rp 1.062.980 juta akan tetapi aset Perseroan berkembang 5,9% dibanding tahun 2014.

(26)

105

Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Salah satu entitas anak tersebut dan yang paling besar adalah PTI, yang baru diakuisisi di akhir tahun 2014. PTI bergerak dalam bidang telekomunikasi dan mengoperasikan layanan jasa akses internet dan jaringan tetap lokal berbasis packet-switched dengan menggunakan teknologi 4G-LTE. Saat ini, PTI merupakan satu-satunya penyedia jasa layanan internet 4G TDD-LTE yang hanya digunakan untuk memberikan layanan data. PTI bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang menawarkan jasa layanan internet dengan jaringan 3G yang harus membagi spectrum antara voice dan data. Sampai dengan akhir 2015, PTI mempunyai 1.3 juta pelanggan.

Berikut adalah ringkasan laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku sampai dengan 31 Desember 2015 dan 2014 dengan penekanan penting pada tahun tersebut.

Keterangan

(dalam jutaan Rupiah) 2015 2014

Pendapatan 1.062.980 2.024.973

Beban Layanan 1.421.501 591.916

Laba (Rugi) Kotor (358.521) 1.433.057

Beban Operasional 674.809 628.062

EBITDA (1.033.330) 804.995

Penyusutan dan Amortisasi 748.826 391.657

Keuntungan dari Divestasi Entitas Anak 15.233 7.828.319

Laba (Rugi) Tahun Berjalan (1.513.714) 7.943.319

Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan (1.289.061) 7.944.488

Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik Entitas Induk (624.967) 7.737.476

(27)

106

Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015 Perseroan sudah tidak lagi mengkonsolidasi LN

sejak 1 November 2014. Perseroan tetap akan melakukan investasi dan belanja modal dalam rangka peningkatan kualitas, ekspansi jaringan dan peralatan terkait dengan pengembangan produk dan jasa. Manajemen senantiasa menerapkan kebijakan keuangan secara hati-hati dan disiplin di seluruh kegiatan Perseroan.

Pendapatan Operasional

Pendapatan Perseroan pada tahun 2015 yang mencapai Rp 1.062.980 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 961.993 juta atau 47,5% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 2.024.973 juta. Penurunan ini dikarenakan Perseroan sudah tidak mengkonsolidasi LN. Pendapatan atas layanan internet menyumbang 58,1%, dan bioskop menyumbang 16,6% dari total pendapatan. Selebihnya sejumlah 25,3% dari total pendapatan diperoleh melalui perangkat komunikasi dan pendapatan lainnya.

Berikut adalah tabel menunjukkan komposisi pendapatan Perseroan

Produk (dalam jutaan Rupiah)

2015 2014

Jumlah % Jumlah %

Jasa Langganan untuk Internet dan Layanan Komunikasi Data

617.453 58 1.198.642 59

Bioskop 176.941 17 22,172 1

Perangkat Komunikasi 170,957 16 -

-Jasa Langganan untuk Televisi Kabel - 649,743 32

Pemasangan Media Iklan - - 77,944 4

Lain-lain 142,262 13 76,472 4

Potongan Penjualan (44,633) -4 -

(28)

107

Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Beban Layanan

Beban layanan Perseroan berupa biaya dan pengeluaran yang dibayarkan untuk hal-hal sebagai berikut:

% Beban layanan internet yang mencakup biaya bandwidth internet, biaya sewa perangkat internet, dan biaya akses internet lain-lain % Beban layanan komunikasi data, mencakup

biaya instalasi dan biaya perangkat % Beban layanan bioskop

% Beban perangkat komunikasi % Biaya atas jasa-jasa lain.

Beban layanan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 1.421.501 juta, yang mengalami peningkatan sebesar Rp 829.585 juta atau 140,2% dibandingkan dengan beban layanan pada tahun 2014 yang mencapai Rp 591.916 juta. Hal ini disebabkan adanya penambahan beban sewa menara BTS, beban perolehan pelanggan dan perangkat komunikasi pada tahun 2015.

Secara umum rasio total biaya layanan yang dibebankan terhadap pendapatan mengalami peningkatan menjadi sebesar 133,7% pada tahun 2015 dibandingkan pada tahun 2014 sebesar 29,2%. Berikut adalah tabel menunjukkan komposisi beban layanan Perseroan

Produk (dalam jutaan Rupiah)

2015 2014

Jumlah % Jumlah %

Sewa Menara 537.982 38 18.527 3

Perizinan 312.657 22 145.026 24

Biaya Perolehan Pelanggan 159.466 11 -

-Perangkat Komunikasi 156.361 11 -

-Beban Bandwidth dan -Beban Terkait Jasa Internet Lainnya 69.621 - 120.799 20

Bioskop 64.415 5 9.790 2

Televisi Kabel Distribusi Program dan Jasa Teknis - - 211.436 36

Lain-lain 120.999 8 86.338 15

(29)

108

Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

sebesar 5,9% dibandingkan dengan total aset per tanggal 31 Desember 2014, yaitu sebesar Rp 12.951.946 juta. Aset lancar Perseroan turun sebesar Rp 272.988 juta dari Rp 1.479.197 juta per tanggal 31 Desember 2014 menjadi Rp 1.206.209 juta per tanggal 31 Desember 2015. Aset tidak lancar Perseroan meningkat sebesar Rp 1.033.030 juta dari Rp 11.472.749 juta per tanggal 31 Desember 2014 menjadi

Rp 12.505.779 juta per tanggal 31 Desember 2015.

Posisi Kewajiban

Total kewajiban per tanggal 31 Desember 2015 sejumlah Rp 5.247.517 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 1.660.957 juta atau naik 46,3% dibandingkan dengan total kewajiban sebesar Rp 3.586.560 juta per tanggal 31 Desember 2014. Total kewajiban lancar mengalami peningkatan sebesar Rp 1.652.851 juta dari Rp 1.468.904 juta per tanggal 31 Desember 2014 menjadi Rp 3.121.755 juta per tanggal 31 Desember 2015. Peningkatan kewajiban lancar ini disebabkan peningkatan pinjaman bank dan sewa guna usaha pada tahun 2015. Kewajiban tidak lancar Perseroan meningkat sebesar Rp 8.106 juta dari Rp 2.117.656 juta per tanggal 31 Desember 2014 menjadi Rp 2.125.762 juta per tanggal 31 Desember 2015. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena adanya penambahan pinjaman dan hutang sewa pembiayaan pada tahun 2015.

Pertumbuhan Ekuitas

Total ekuitas per tanggal 31 Desember 2015 sejumlah Rp 8.464.471 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 900.915 juta atau turun 9,6% dibandingkan dengan total ekuitas per tanggal 31 Desember 2014, yaitu sebesar

Rp 9.365.386 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh nilai laba komprehensif yang diperoleh Perseroan pada tahun 2014.

Likuiditas dan Sumber Pendanaan

Arus kas bersih Perseroan yang digunakan untuk aktivitas operasional tahun 2015 adalah sebesar Rp 1.006.982 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 1.046.918 juta dibandingkan tahun 2014 dimana arus kas bersih yang diperoleh Laba (Rugi) Kotor

Perseroan membukukan margin rugi kotor sebesar 33,7% pada tahun 2015, yang lebih menurun dibandingkan margin laba kotor di tahun 2014 yaitu sebesar 70,8%, hal tersebut disebabkan karena adanya peningkatan beban layanan.

Beban Operasional

Beban operasional terdiri atas beban penjualan dan beban administrasi dan umum. Beban operasional meningkat sebesar Rp 46.747 juta dari Rp 628.062 juta pada tahun 2014, menjadi Rp 674.809 juta pada tahun 2015. Peningkatan beban operasional terutama terkait dengan kenaikan beban Gaji dan Kesejahteraan Karyawan.

Laba (Rugi) Tahun Berjalan

Rugi tahun berjalan pada tahun 2015 sebesar Rp 1.513.714 juta, yang mengalami penurunan sebesar 119,1% dibandingkan dengan Laba Tahun Berjalan pada tahun 2014 yaitu sebesar

Rp 7.943.319 juta. Penurunan Laba Tahun Berjalan pada tahun 2015 disebabkan pada tahun 2014 terdapat keuntungan dari penjualan sebagian kepemilikan saham entitas anak dan keuntungan pencatatan investasi pada entitas asosiasi dengan nilai wajar.

Laba (Rugi) Komprehensif

Rugi komprehensif pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 1.289.061 juta, yang mengalami penurunan sekitar Rp 9.233.549 juta dibandingkan dengan laba komprehensif pada tahun 2014 yaitu sejumlah Rp 7.944.488 juta.

Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan

Rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 624.967 juta, sedangkan kepada kepentingan non pengendali adalah rugi sebesar Rp 888.747 juta. Laba yang diatribusikan kepada kepentingan non pengendali turun sebesar Rp 1.094.590 juta atau turun 531,8% dibandingkan tahun 2014.

Pertumbuhan Aset

Total aset per tanggal 31 Desember 2015 sejumlah Rp 13.711.988 juta, yang mengalami peningkatan sebesar Rp 760.042 juta atau

(30)

109

Annual Report PT First Media Tbk. 2015

nilai tukar mata uang asing. Perseroan melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan mata uang asing, di antaranya adalah pembiayaan modal kerja Perseroan. Sehingga, Perseroan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, terutama dolar Amerika, untuk memenuhi kebutuhan liabilitas dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang dolar Amerika dapat memberikan dampak pada kondisi keuangan Perseroan. Perseroan mengelola risiko mata uang †‡‰ƒ‡Žƒ—ƒ’‡‰ƒ™ƒ•ƒ–‡”Šƒ†ƒ’ϐŽ—–—ƒ•‹ nilai tukar mata uang secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat seperti penggunaan transaksi lindung nilai apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing.

Risiko suku bunga

‹•‹‘•——„—‰ƒƒ†ƒŽƒŠ”‹•‹‘ϐŽ—–—ƒ•‹‹Žƒ‹ instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar. Perseroan memiliki risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan suku bunga mengambang. Perseroan melakukan pengawasan terhadap dampak

pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perseroan.

Risiko Likuiditas

Risiko Likuiditas adalah risiko di mana Perseroan akan mengalami kesulitan dalam rangka memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Perseroan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi untuk memungkinkan Perseroan dalam memenuhi komitmen Perseroan untuk operasi normal Perseroan. Selain itu Perseroan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

Peristiwa Penting Setelah Tanggal Neraca

a) Pada bulan Januari 2016, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 32.000 juta dari PT Ciptadana Capital dengan jangka waktu maksimal 3 (tiga) bulan dengan suku bunga 17% per tahun.

dari aktivitas operasional adalah sebesar Rp 39.936 juta. Hal ini terutama disebabkan adanya penurunan penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 1.379.733 juta di-offset dengan peningkatan pembayaran kas kepada pemasuk Rp 69.658 juta dan penurunan pembayaran untuk beban usaha dan lainnya Rp 332.281 juta.

Kas Bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi mencapai Rp 305.764 juta pada tahun 2015, mengalami penurunan sebesar Rp 477.196 juta atau 278% dari kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp 171.432 juta pada tahun 2014.

Pada tahun 2015, arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 1.084.418 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 1.185.969 juta atau 1167% dibandingkan tahun 2014.

Manajemen Risiko Keuangan

Risiko keuangan utama yang dihadapi Perseroan adalah risiko kredit, risiko mata uang, risiko suku bunga, risiko likuiditas. Melalui pendekatan manajemen risiko, Perseroan mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas.

Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko salah satu pihak atas instrumen keuangan yang gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Instrumen keuangan Perseroan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas di bank, piutang usaha dan piutang lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Untuk risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik yang dipilih. Selain itu, kebijakan Perseroan adalah untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu, sehingga Perseroan memiliki kas dan setara kas di berbagai bank.

Risiko Mata Uang

‹•‹‘ƒ–ƒ—ƒ‰ƒ†ƒŽƒŠ”‹•‹‘ϐŽ—–—ƒ•‹‹Žƒ‹ instrumen keuangan yang disebabkan perubahan

(31)

110

Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

a. Peningkatan Penetrasi Pengguna Internet

Indonesia memiliki sekitar 80 juta pengguna internet dari total populasi sebanyak sekitar 250 juta penduduk atau sebesar 34,9% tingkat penetrasi pengguna internet. Jika dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura, angka penetrasi ini relatif rendah. Malaysia memiliki angka penetrasi sebesar 66%, sedangkan Singapura memiliki angka penetrasi sebesar 81% (sumber: Digital, Social & Mobile in 2015). Apabila Indonesia mampu mencapai tingkat penetrasi antara 66%-81%, maka jumlah pengguna internet di Indonesia dapat mencapai antara 169 juta - 207 juta atau potensial tambahan sebesar 96 juta - 134 juta pengguna internet.

b. Pengembangan Teknologi

Teknologi yang ada seperti 3G cenderung berkecepatan rendah dan mahal. Kecepatan tertinggi yang saat ini ditawarkan hanya 42 Mbps speed download dengan teknologi HSPA+ dibandingkan dengan 100 MBps speed download yang ditawarkan oleh Perseroan dengan merek BOLT!.

telah diperpanjang untuk 6 (enam) bulan kedepan dengan suku bunga yang masih sama. c) Pada bulan Maret 2016, Perusahaan

memperoleh fasilitas Uncommitted Revolving Loan sebesar Rp 100.000 juta dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited dengan suku bunga ϔŽ‘ƒ–‹‰ sebesar 12,55% per tahun. Jaminan atas fasilitas tersebut adalah saham

PT Multipolar Technology Tbk maksimal sebanyak 91.750.000 lembar yang dimiliki oleh Perusahaan. Tenor fasilitas adalah 12 (dua belas) bulan.

Prospek ke depan

Dengan penduduk mudanya, Indonesia memiliki potensi pasar sekitar 250 juta konsumen.

Mengambil langkah-langkah yang tepat, mengingat pengalaman praktek terbaik di sektor TIK secara global, Indonesia memiliki kesempatan yang realistis untuk memperkuat sektor TIK nasional di tahun-tahun mendatang dan memainkan peran yang sama di pasar Asia dan global yang sangat kompetitif.

Perseroan berkeyakinan bahwa kegiatan usaha Perseoran dan entitas anak memiliki prospek yang cerah, hal ini dikarenakan berbagai faktor yang

(32)

111

Annual Report PT First Media Tbk. 2015

(33)

112

Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

memberikan kontribusi perubahan terbesar pada kegiatan dan proses kerja yang terjadi pada Divisi SDM maupun organisasi. Pengoperasiannya yang mudah, membuat pengguna mudah mendapatkan informasi terbaru, dan mudah dalam hal mengelola setiap tahapan pada proses rekrutmen. Manajemen dapat memperoleh informasi real time dan transparan mengenai data terkait SDM. Waktu dan biaya yang dikeluarkan dapat dikurangi dibandingkan manajemen SDM dilakukan secara manual.

Performance Management System Performance Management System (PMS) di Perseroan sudah dilakukan secara elektronik, sehingga disebut dengan Electronic Performance Management System atau disingkat E-PMS. Sistem manajemen kinerja yang dikembangkan oleh Perseroan dalam bentuk system electronic untuk menghubungkan tujuan serta visi dan misi organisasi kepada karyawan, sehingga setiap karyawan bukan hanya tahu arah dan tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi, namun secara sadar ikut berperan serta dalam mengupayakan pencapaian tujuan organisasi tersebut melalui kinerja pribadi.

Selain untuk mendorong pencapaian tujuan organisasi, E-PMS juga bertujuan untuk mengukur, mengevaluasi, meningkatkan dan memberikan penghargaan terhadap kinerja karyawan atas pencapaian kinerjanya dengan lebih adil dan obyektif dan dihubungkan dengan kompensasi sebagai penghargaan. E-PMS membuat sistem penilaian dirasakan menjadi lebih adil, obyektif dan lebih menyeluruh bila ditinjau dari aspek penilaiannya yaitu target dan perilaku. Konsep Tinjauan Fungsional

Secara ilmiah, strategi manajemen sumber daya manusia adalah rumusan mendasar mengenai pendayagunaan sumber daya manusia sebagai usaha mempertahankan dan meningkatkan kemampuan terbaik sebuah perusahaan atau industri untuk menjadi pesaing yang mampu memenangkan dan menguasai pasar, melalui tenaga kerja yang dimilikinya.

Perseroan dan entitas anak sangat mementingkan bagaimana meningkatkan kualitas karyawannya agar dapat memberikan kontribusi dengan dedikasi tinggi serta kompetensi dalam bidangnya. Perseroan meyakini dengan mengatur sumber daya manusia dengan baik maka kinerja

Perseroan dalam operasional usaha akan semakin meningkat dan menjadi competitive advantage yang tidak dimiliki oleh pesaing. Keyakinan itulah yang mendorong Perseroan untuk selalu mengembangkan karyawan yang dimilikinya agar menjadi faktor pembeda dalam memenangkan persaingan. Divisi SDM dengan Sistem Informasi SDM (HRIS) untuk korporasi, telah meningkatkan fungsinya menjadi mitra strategis Perseroan yang dapat menyelaraskan kebutuhan korporasi dan unit usaha sehingga mempermudah serta mempercepat akses informasi tentang layanan SDM secara akurat dan terkini.

Sistem Informasi SDM

Sistem Informasi SDM (HRIS) dikembangkan dengan dukungan kerjasama dari Divisi Teknologi Informasi sejak tahun 2011. Penerapan Overtime

(34)

113

Annual Report PT First Media Tbk. 2015

maka secara otomatis akan memiliki KBO coaching. Tujuannya adalah untuk mengembangkan budaya kepelatihan dalam perusahaan. Dengan adanya kepelatihan ini diharapkan akan membantu karyawan dalam mencapai targetnya, dan dapat mengatasi permasalahan pada saat terdapat kesulitan.

Proses kepelatihan ini dilakukan dengan proses one by one. Seorang karyawan yang memiliki anggota tim akan melakukan pelatihan kepada anggota timnya. Selanjutnya dari hasil pelatihan tersebut, karyawan akan memasukkan data-datanya kedalam PMS. Setiap tahunnya sistem E-PMS selalu dikembangkan untuk dapat menjadi lebih baik. Pada tahun 2014 ini, E-PMS melakukan perubahan pada dimensi-dimensi dalam Behavior Competencies dengan menggunakan pendekatan yang berbeda. Perubahan ini ditujukan untuk lebih ‡‹‹ƒŽƒ–‹‰ƒ–•—„Œ‡–‹ϐ‹–ƒ•Ǥ‡–‹ƒ’†‹‡•‹ masing-masing terdiri dari 5 poin pernyataan sehingga total keseluruhan sebanyak 30 poin. Dimensi-dimensi tersebut meliputi: Discipline and Control, Leadership and Support, Communication, Achievement, Self-Development, Challenge and Problem Solving.

E-PMS dibangun dengan menggunakan pendekatan Management by Objectives (MBO) yang dipopulerkan oleh Peter Drucker. Terdapat siklus yang berkesinambungan dalam system ini yang meliputi Performance Planning, Performance Coaching dan Performance Appraisal.

Penilaian dalam E-PMS didasarkan pada 2 hal yaitu target yang dituangkan dalam bentuk Key Business Objective (KBO) dan Key Performance Indicator (KPI), serta perilaku karyawan yang dituangkan dalam Behavior Competencies (BC). Penilaian dalam KBO memiliki bobot 70 persen, sedangkan penilaian BC sebesar 30 persen dengan nilai maksimal penilaian sebesar 130 persen dari pencapaian. Nilai yang keluar dari total KBO dan B dihubungkan dengan kisaran angka tertentu dan dibuatkan menjadi bentuk rating.

Agar penilaian menjadi lebih adil dan obyektif, maka nilai yang didapat dibandingkan dengan nilai karyawan lainnya dalam satu bagian. Proses ini dinamakan normalisasi. Proses normalisasi dilakukan dalam 3 tingkatan mulai dari tingkat section, departemen dan divisi. Pada proses normalisasi mungkin terjadi perubahan nilai yang didapat, apakah menjadi naik atau turun, walau ada kemungkinan tidak ada perubahan.

Salah satu unsur penilaian yang masuk dalam KBO adalah kepelatihan.

Referensi

Dokumen terkait

;aktor #ang menjai aktor #ang menjai kunci bagi keberhasilan pencapaian tujuan pro#ek perubahan secara kunci bagi keberhasilan pencapaian tujuan pro#ek perubahan secara

Hal ini dimungkinkan, karena ia mengibaskan cara orang mengusahakan ilmu pengetahuan sebagai sesuatu yang sangat sakral mengibaskan cara orang mengusahakan ilmu pengetahuan

pemerintah untuk melaku- kan larangan ekspor komoditas bijih nikel, dipastikan tidak merugikan dan meng- hambat iklim investasi yang selama ini.. Direktur Jenderal

dikedepankan Ditjen PDTu, yaitu Pertama, melalui Pengembangan Kawasan Beranda Indonesia (PKBI), untuk mengawal save villages di perbatasan Negara, dengan menjadikan desa-desa

Pemanfaatan adalah aktivi- tas menggunakan proses dan sumber untuk belajar (AECT, 1994). Guru atau pembelajar yang terlibat dalam kegia- tan pemanfaatan ini memliki tanggung

Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional RI.. Model Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata

Batuan tertua yang ada di Cekungan Kutai berupa batuan metamorf yang menjadi pembentuk batuan dasar dan berumur Paleozoikum dan Mesozoikum (Satyana et al., 1999

Berdasarkan hasil pengujian dari penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu metode klasifikasi naïve bayes dengan perbaikan missing value