• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Bahasa Keilmuan Hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Bahasa Keilmuan Hukum"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAHASA KEILMUAN HUKUM

BAHASA KEILMUAN HUKUM

DI AJUKAN OLEH KELOMPOK I

DI AJUKAN OLEH KELOMPOK I

(2)

Kata Pengantar

Kata Pengantar

Puji dan Syukur kami panjatkan Kepada Allah SWT. yang telah memberikan Puji dan Syukur kami panjatkan Kepada Allah SWT. yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas ini sehingga berjalan dengan lancar. Tugas ini kesempatan untuk menyelesaikan tugas ini sehingga berjalan dengan lancar. Tugas ini  berjudul “Bahasa Keilmuan Hukum”

 berjudul “Bahasa Keilmuan Hukum”

Makalah ini dimaksudkan untuk memberikan pengantar kepada setiap orang yang Makalah ini dimaksudkan untuk memberikan pengantar kepada setiap orang yang baru mulai belajar hukum Indonesia. Hal ini berkenan dengan banyaknya referensi tentang baru mulai belajar hukum Indonesia. Hal ini berkenan dengan banyaknya referensi tentang pelajaran hukum sebagai pengantar yang bermateri tata hukum saja. Sementara saja, aspek  pelajaran hukum sebagai pengantar yang bermateri tata hukum saja. Sementara saja, aspek  sejarahnya diuraikan tersendiri, sehingga agak sulit bagi yang baru belajar hukum Indonesia sejarahnya diuraikan tersendiri, sehingga agak sulit bagi yang baru belajar hukum Indonesia untuk merangkai padukan dalam berfikir sistematis. Selain itu, sejarah hukum Indonesia untuk merangkai padukan dalam berfikir sistematis. Selain itu, sejarah hukum Indonesia fungsinya sebagai pegangan dalam studi hukum lebih lanjut, sehingga dalam pembentukan fungsinya sebagai pegangan dalam studi hukum lebih lanjut, sehingga dalam pembentukan hukum nasional yang menyeluruh dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan baik. hukum nasional yang menyeluruh dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan baik. Khusus bagi Mahasiswa Fakultas Hukum yang baru mulai studi Ilmu Hukum dengan sistem Khusus bagi Mahasiswa Fakultas Hukum yang baru mulai studi Ilmu Hukum dengan sistem Satuan Kredit Semester (SKS). Makalah ini kiranya dapat digunakan sesuai adanya Satuan Kredit Semester (SKS). Makalah ini kiranya dapat digunakan sesuai adanya perubahan mata kuliah Pengantar Tata Hukum Indonesia (PTHI) menjadi Pengantar Hukum perubahan mata kuliah Pengantar Tata Hukum Indonesia (PTHI) menjadi Pengantar Hukum Indonesia (PHI) setelah memahami materi dari pengantar Ilmu Hukum.

Indonesia (PHI) setelah memahami materi dari pengantar Ilmu Hukum.

sifat dari makalah ini hanya mengantar pelajaran Hukum Indonesia dalam batas-batas sifat dari makalah ini hanya mengantar pelajaran Hukum Indonesia dalam batas-batas tertentu. Oleh karena itu, kemungkinan terdapat kelemahan dan kekurangan dalam tertentu. Oleh karena itu, kemungkinan terdapat kelemahan dan kekurangan dalam penyajiaanya tidak dapat dihindarkan. Kritik-kritik dan membangun untuk perbaikan penyajiaanya tidak dapat dihindarkan. Kritik-kritik dan membangun untuk perbaikan sistematika dan materi selalu akan diterima dengan besar hati.

(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

Kata

Kata Pengantar --- Pengantar --- ii Daftar Isi --- ii Daftar Isi --- ii Bab

Bab I PeI Pendahuluan ndahuluan --- --- 11 1.1

1.1 Latar Latar Belakang Belakang --- --- 11 1.2

1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah --- --- 22 1.3

1.3 Tujuan Tujuan --- 2--- 2 1.4

1.4 Manfaat Manfaat --- --- 33 Bab

Bab II II Pembahasan --- Pembahasan --- 44 2.1

2.1 Kebiasaan Kebiasaan dan dan Adat --- Adat --- 44 2.2

2.2 Hukum Hukum Adat Adat dan dan Perundangan --- Perundangan --- 55 2.3

2.3 Hubungan Hubungan Hukum Hukum dan dan Hak --- Hak --- 88 2.4

2.4 Hak Hak Absolute Absolute dan dan Hak Hak Relative --- Relative --- 99 2.5

2.5 Subyek Subyek Hukum Hukum dan dan Obyek Obyek Hukum --- Hukum --- 1010 2.6

2.6 Peristiwa Peristiwa Hukum --- 11Hukum --- 11 Bab

Bab III III Penutup Penutup --- --- 1313 3.1

3.1 Kesimpulan Kesimpulan --- 13--- 13 3.2

3.2 Saran --- Saran --- 1414 3.4

(4)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Ilmu pengetahuan memang berkembang begitu cepat. Hal ini dimungkinkan, karena ia Ilmu pengetahuan memang berkembang begitu cepat. Hal ini dimungkinkan, karena ia mengibaskan cara orang mengusahakan ilmu pengetahuan sebagai sesuatu yang sangat sakral mengibaskan cara orang mengusahakan ilmu pengetahuan sebagai sesuatu yang sangat sakral dalam pandangan teologia, ilmu hukum adalah merupakan salah satu bagian kajian yang tak  dalam pandangan teologia, ilmu hukum adalah merupakan salah satu bagian kajian yang tak  pernah putus seiring dengan kemajuan teknologi dan manusianya dalam kehidupan pernah putus seiring dengan kemajuan teknologi dan manusianya dalam kehidupan masyarakat sehingga pandangan-pandangan tentang ilmu hukum itu sering berbenturan masyarakat sehingga pandangan-pandangan tentang ilmu hukum itu sering berbenturan dengan keadaan yang ada dimana kajiannya lebih bersifat integral dan bukan pada bagian dengan keadaan yang ada dimana kajiannya lebih bersifat integral dan bukan pada bagian ilmu yang tersendiri.

ilmu yang tersendiri.

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Hukum dalam lingkup ilmu pengetahuan telah menjadi perdebatan di kalangan para Hukum dalam lingkup ilmu pengetahuan telah menjadi perdebatan di kalangan para sarjana hukum, hal tersebut telah membawa para sarjana hukum membagi ilmu hukum sarjana hukum, hal tersebut telah membawa para sarjana hukum membagi ilmu hukum sebagai bagian dari ilmu sosial. Sebagai langkah awal dari usaha menjawab pertanyaan sebagai bagian dari ilmu sosial. Sebagai langkah awal dari usaha menjawab pertanyaan tentang apa itu hukum?, Maka kita harus benahi dulu pengertian ilmu hukum. Dalam bahasa tentang apa itu hukum?, Maka kita harus benahi dulu pengertian ilmu hukum. Dalam bahasa Inggris ilmu hukum dikenal dengan kata “

Inggris ilmu hukum dikenal dengan kata “legal sciencelegal science” hal ini sangat keliru jika diartikan” hal ini sangat keliru jika diartikan secara etimologis,

secara etimologis, legallegal dalam bahasa Inggris berakar dari katadalam bahasa Inggris berakar dari kata lexlex (latin) dapat diartikan(latin) dapat diartikan sebagai undang-undang.

sebagai undang-undang. Law Law dalam bahasa inggris terdapat dua pengertian yang berbeda,dalam bahasa inggris terdapat dua pengertian yang berbeda, yang pertama merupakan sekumpulan preskripsi mengenai apa yang seharusnya dilakukan yang pertama merupakan sekumpulan preskripsi mengenai apa yang seharusnya dilakukan dalam mencapai keadilan dan yang kedua, merupakan aturan perilaku yang ditujukan untuk  dalam mencapai keadilan dan yang kedua, merupakan aturan perilaku yang ditujukan untuk  menciptakan ketertiban masyarakat.

menciptakan ketertiban masyarakat.

Pengertian pertama dalam bahasa Latin disebut

Pengertian pertama dalam bahasa Latin disebut iusius, dalam bahasa Perancis, dalam bahasa Perancis droit,droit, dalam bahasa Belanda

dalam bahasa Belanda recht,recht, dalam bahasa Jerman juga disebutdalam bahasa Jerman juga disebut  Recht  Recht , sedangan dalam, sedangan dalam bahasa Indonesia disebut Hukum. Sedangkan dalam arti yang kedua dalam bahasa Latin di bahasa Indonesia disebut Hukum. Sedangkan dalam arti yang kedua dalam bahasa Latin di sebut

sebut Lex, Lex, bahasa Perancisbahasa Perancis loi,loi, bahasa Belandabahasa Belanda wet,wet, bahasa Jermanbahasa Jerman GesetzGesetz, sedangkan dalam, sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut Undang-Unda

bahasa Indonesia disebut Undang-Undang. Kata law ng. Kata law di dalam bahasa Inggris di dalam bahasa Inggris ternyata berasalternyata berasal dari kata

dari kata lagu,lagu, yaitu aturan-aturan yang dibuat oleh para raja-raja Anglo-Saxon yang telahyaitu aturan-aturan yang dibuat oleh para raja-raja Anglo-Saxon yang telah dikodifikasi.

(5)

istilah

istilah legal sciencelegal science akan bermakna ilmu tentang aturan perundang-undangan. Hal ini akanakan bermakna ilmu tentang aturan perundang-undangan. Hal ini akan terjadi ketidaksesuaian makna yang dikandu

terjadi ketidaksesuaian makna yang dikandung dalam ilmu ng dalam ilmu itu sendiri.itu sendiri.

Demi menghindari hal semacam itu dalam bahasa Inggris ilmu hukum disebut secara Demi menghindari hal semacam itu dalam bahasa Inggris ilmu hukum disebut secara tepat disebut sebagai

tepat disebut sebagai  Jurisprudence. Jurisprudence. Sedangkan kataSedangkan kata Jurisprudence Jurisprudence berasal dari dua kataberasal dari dua kata Latin, yaitu

Latin, yaitu iusrisiusris yang berarti hukum danyang berarti hukum dan  prudentia prudentia yang artinya kebijaksanaan atauyang artinya kebijaksanaan atau pengetahua

pengetahuan. n. Dengan demikian,Dengan demikian, Jurisprudence Jurisprudence berarti pengetahuan hukum.berarti pengetahuan hukum.

1.2

1.2 Rumusan MasalahRumusan Masalah

Dapat dilihat dari segi etimologis tidak berlebihan oleh Robert L Hayman memberi Dapat dilihat dari segi etimologis tidak berlebihan oleh Robert L Hayman memberi pengertian ilmu hukum dalam hal ini

pengertian ilmu hukum dalam hal ini Jurisprudence Jurisprudence secara luas sebagai segala sesuatu yangsecara luas sebagai segala sesuatu yang bersifat teoritis tentang hukum. Disini dapat dilihat bahwa ilmu hukum itu suatu bidang ilmu bersifat teoritis tentang hukum. Disini dapat dilihat bahwa ilmu hukum itu suatu bidang ilmu yang berdiri sendiri yang kemudian dapat berintegral dengan ilmu-ilmu lain sebagai suatu yang berdiri sendiri yang kemudian dapat berintegral dengan ilmu-ilmu lain sebagai suatu terapan dalam ilmu pengetahuan yang lain. Sebagai ilmu yang berdiri sendiri maka obyek  terapan dalam ilmu pengetahuan yang lain. Sebagai ilmu yang berdiri sendiri maka obyek  penelitian dari ilmu

penelitian dari ilmu hukum adalah hukum itu sendiri, mengingat kajian hukum hukum adalah hukum itu sendiri, mengingat kajian hukum bukan sebagaibukan sebagai suatu kajian yang empiris, maka oleh Gijssels dan van Hoecke mengatakan ilmu hukum suatu kajian yang empiris, maka oleh Gijssels dan van Hoecke mengatakan ilmu hukum (( jurisprudence jurisprudence) adalah merupakan suatu ilmu pengetahuan yang secara sistematis dan) adalah merupakan suatu ilmu pengetahuan yang secara sistematis dan teroganisasikan tentang gejala hukum, struktur kekuasaan, norma-norma, hak-hak dan teroganisasikan tentang gejala hukum, struktur kekuasaan, norma-norma, hak-hak dan kewajiban.

kewajiban.

1.3

1.3 TujuanTujuan

 Jurisprudence

 Jurisprudence merupakan suatu disiplin ilmu yang bersifatmerupakan suatu disiplin ilmu yang bersifat sui generis.sui generis. Maka kajianMaka kajian tersebut tidak termasuk dalam bidang kajian yang bersifat empirik maupun evaluatif. tersebut tidak termasuk dalam bidang kajian yang bersifat empirik maupun evaluatif.  Jurisprudence

 Jurisprudence bukanlah semata-mata studi tentang hukum, melainkan lebih dari itu yaitubukanlah semata-mata studi tentang hukum, melainkan lebih dari itu yaitu studi tentang sesuatu mengenai hukum secara luas. Hari Chand secara tepat membandingkan studi tentang sesuatu mengenai hukum secara luas. Hari Chand secara tepat membandingkan mahasiswa hukum dan mahasiswa kedokteran yang mempelajari bidang ilmunya mahasiswa hukum dan mahasiswa kedokteran yang mempelajari bidang ilmunya masing-masing

masing.. ia menyatakan bahwa mahasiswa kedokteran yang akan mempelajari anatomiia menyatakan bahwa mahasiswa kedokteran yang akan mempelajari anatomi manusia harus mempelajari kepala, telingga, mata dan semua bagian tubuh dan struktur, manusia harus mempelajari kepala, telingga, mata dan semua bagian tubuh dan struktur, hubungan dan fungsinya masing-masing. sama halnya dengan seorang mahasiswa hukum hubungan dan fungsinya masing-masing. sama halnya dengan seorang mahasiswa hukum yang akan mempelajari substansi hukum, harus

yang akan mempelajari substansi hukum, harus belajar konsep hukum, kaidah-kaidah hukum,belajar konsep hukum, kaidah-kaidah hukum, struktur dan fungsi dari hukum itu sendiri. Lebih lanjut ia mengemukakan bahwa disamping struktur dan fungsi dari hukum itu sendiri. Lebih lanjut ia mengemukakan bahwa disamping ia mempelajari tubuh manusia secara keseluruhan, seorang mahasiswa kedokteran juga perlu ia mempelajari tubuh manusia secara keseluruhan, seorang mahasiswa kedokteran juga perlu

(6)

mempelajari faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi tubuh, misalnya panas, dingin, air, mempelajari faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi tubuh, misalnya panas, dingin, air, kuman-kuman, virus, serangga dan lain-lain. Sama halnya juga dengan mahasiswa hukum, kuman-kuman, virus, serangga dan lain-lain. Sama halnya juga dengan mahasiswa hukum, yaitu mempelajari faktor-faktor dari luar yang mempengaruhi hukum itu diantaranya, faktor yaitu mempelajari faktor-faktor dari luar yang mempengaruhi hukum itu diantaranya, faktor sosial, politik, budaya, ekonomi dan nilai-nilai

sosial, politik, budaya, ekonomi dan nilai-nilai yang terkandung dalam bidang ilmu lain.yang terkandung dalam bidang ilmu lain. Ilmu hukum memandang hukum dari dua aspek;

Ilmu hukum memandang hukum dari dua aspek; yaitu hukum sebagai sistem nilai danyaitu hukum sebagai sistem nilai dan hukum sebagai aturan sosial. Dalam mempelajari hukum adalah memahami kondisi intrinsik  hukum sebagai aturan sosial. Dalam mempelajari hukum adalah memahami kondisi intrinsik  aturan hukum. Hal inilah yang membedakan ilmu hukum dengan disiplin lain yang aturan hukum. Hal inilah yang membedakan ilmu hukum dengan disiplin lain yang mempunyai kajian hukum disiplin-disiplin lain tersebut memandang hukum dari luar. mempunyai kajian hukum disiplin-disiplin lain tersebut memandang hukum dari luar. Studi-studi sosial tentang hukum menmpatkan hukum sebagai gejala sosial. Sedangkan Studi-studi-Studi-studi studi sosial tentang hukum menmpatkan hukum sebagai gejala sosial. Sedangkan studi-studi yang bersifat evaluatif menghubungkan hukum dengan etika dan

yang bersifat evaluatif menghubungkan hukum dengan etika dan moralitas.moralitas. 1.4

1.4 ManfaatManfaat

Ilmu hukum modern mengawali langkahnya ditengah-tengah dominasi para pakar Ilmu hukum modern mengawali langkahnya ditengah-tengah dominasi para pakar dibidang hukum yang mengkajinya sebagai suatu bentuk dari perkembangan masyarakat dibidang hukum yang mengkajinya sebagai suatu bentuk dari perkembangan masyarakat sehingga dasar-dasa

sehingga dasar-dasar dari ir dari ilmu pengetahuan hukum terabaikan hal inilah yang menjadi obyek lmu pengetahuan hukum terabaikan hal inilah yang menjadi obyek  kajian penulis, karena sekarang banyak sarjana hukum menganggap kajian hukum berada kajian penulis, karena sekarang banyak sarjana hukum menganggap kajian hukum berada pada tatanan kajian peraturan perundang-undangan (

pada tatanan kajian peraturan perundang-undangan (legislative lawlegislative law) bukan pada tatanan) bukan pada tatanan  jurisprudensi

 jurisprudensi, hal tersebut dikarenakan masuk kajian empirik kedalam ilmu hukum sebagai, hal tersebut dikarenakan masuk kajian empirik kedalam ilmu hukum sebagai dasar kajian.

(7)

BAB II

BAB II

PEMBAHASAN PEMBAHASAN 2.1

2.1 Kebiasaan Kebiasaan dan dan AdatAdat

Adat kebiasaan terbentuk secara natural, sesuai dengan kodrat dan fitrah manusia, Adat kebiasaan terbentuk secara natural, sesuai dengan kodrat dan fitrah manusia, sampai kapan dan dimanapun akan baik,

sampai kapan dan dimanapun akan baik, karena hal tersebut dilakukan secara berulang-ulangkarena hal tersebut dilakukan secara berulang-ulang secara evolusional sehingga membentuk watak dan pola pikir manusia. Karena suatu secara evolusional sehingga membentuk watak dan pola pikir manusia. Karena suatu masyarakat tidak akan melakukan perbuatan berulang-ulang kalau hal itu dipandang tidak  masyarakat tidak akan melakukan perbuatan berulang-ulang kalau hal itu dipandang tidak  baik.

baik.

Nilai seorang manusia pun bisa dipandang dari adat sehari-hari, karena orang bisa Nilai seorang manusia pun bisa dipandang dari adat sehari-hari, karena orang bisa menilai dari apa-apa yang sehari-harinya ia kerjakan, sehingga terkadang adat ini dijadikan menilai dari apa-apa yang sehari-harinya ia kerjakan, sehingga terkadang adat ini dijadikan sebagai dasar untuk menilai

sebagai dasar untuk menilai seseorang.seseorang.

Kalaupun ada kebiasaan yang tidak baik atau buruk (fasid) hal itu bisa terjadi karena Kalaupun ada kebiasaan yang tidak baik atau buruk (fasid) hal itu bisa terjadi karena pengaruh dari hegemoni kekuasaan atau kekuatan tertentu, selain itu pula lingkungan pun pengaruh dari hegemoni kekuasaan atau kekuatan tertentu, selain itu pula lingkungan pun berpengaruh akan perubahan-perubahan pada adat-adat di daerah tersebut. Karena seperti berpengaruh akan perubahan-perubahan pada adat-adat di daerah tersebut. Karena seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa hati nurani manusia akan menolak kebiasaan yang yang dikatakan sebelumnya bahwa hati nurani manusia akan menolak kebiasaan yang

dipaksakan. Para ulama kelompok “tradisonalis” mencoba untuk melakukan sintesa tradisi dipaksakan. Para ulama kelompok “tradisonalis” mencoba untuk melakukan sintesa tradisi

lokal dengan elemen-elemen Islam, tentunya tradisi

lokal dengan elemen-elemen Islam, tentunya tradisi yang memang tidak bertentangan denganyang memang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam, seperti yang telah dilakukan oleh para ulama terdahulu dalam prinsip-prinsip Islam, seperti yang telah dilakukan oleh para ulama terdahulu dalam menyebarkan Islam di sebagian wilayah Indonesia.

menyebarkan Islam di sebagian wilayah Indonesia.

Dalam arti, sikap ini adalah ekspresi dari dari Islama Kultural yang menyelaraskan Dalam arti, sikap ini adalah ekspresi dari dari Islama Kultural yang menyelaraskan unsur-unsur budaya yang berlaku dalam kehidupan masyarakat sehari-hari dan tradisi lokal unsur-unsur budaya yang berlaku dalam kehidupan masyarakat sehari-hari dan tradisi lokal yang digabungkan dengan prinsip-prinsip Islam, dan yang berperan sebagai agen perubahan yang digabungkan dengan prinsip-prinsip Islam, dan yang berperan sebagai agen perubahan sosial adalah ulama, kyai-kyai dan

sosial adalah ulama, kyai-kyai dan struktur yang berkembang dalam pesantren.struktur yang berkembang dalam pesantren.

Pelestarian budaya tersebut, juga terefleksi dalam tradisi inteletual pesantren. Pelestarian budaya tersebut, juga terefleksi dalam tradisi inteletual pesantren. Pelajaran yang di berikan dalam lembaga pesantren berupa literatur universal

Pelajaran yang di berikan dalam lembaga pesantren berupa literatur universal yang dipeliharayang dipelihara dan ditransmisikan dari satu generasi ke genarasi tersebut dan langsung berkaitan dengan dan ditransmisikan dari satu generasi ke genarasi tersebut dan langsung berkaitan dengan konsep unik kepeminpinan Kyai. Isi ajarannya berupa kitab-kitab kuno (dilihat dari pespektif  konsep unik kepeminpinan Kyai. Isi ajarannya berupa kitab-kitab kuno (dilihat dari pespektif  modern) jelas menjanjikan al-qadhim al-Shalih dan memelihara ilmu-ilmu agama yang telah modern) jelas menjanjikan al-qadhim al-Shalih dan memelihara ilmu-ilmu agama yang telah diijazahkan secara luas kepada masyarakat Islam oleh para ulama besar pada masa lalu. diijazahkan secara luas kepada masyarakat Islam oleh para ulama besar pada masa lalu.

Melalui cara pembangunan seperti inilah Islam diperkenalkan para ulama “Tradisionalis” Melalui cara pembangunan seperti inilah Islam diperkenalkan para ulama “Tradisionalis”

sehingga mudah diserap oleh sebagian masyarakat Jawa. bahwa Islam tradisional ini sehingga mudah diserap oleh sebagian masyarakat Jawa. bahwa Islam tradisional ini

(8)

merupakan sebuah kultur yang diperkaya oleh kekhususannya dalam menjaga warisan lokal merupakan sebuah kultur yang diperkaya oleh kekhususannya dalam menjaga warisan lokal dan mampu “berdialog” dengan elemen

dan mampu “berdialog” dengan elemen-elemen budaya lokal.-elemen budaya lokal. 2.2

2.2 Hukum Hukum Adat Adat dan dan PerundanganPerundangan

Hukum asli Indonesia sejatinya adalah hukum adat. Hukum yang tumbuh dan Hukum asli Indonesia sejatinya adalah hukum adat. Hukum yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan sudah berlaku selama ratusan tahun.

berkembang dalam masyarakat dan sudah berlaku selama ratusan tahun. Hukum ini diajarkanHukum ini diajarkan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Hukum positif yang saat ini berlaku di secara turun temurun dari generasi ke generasi. Hukum positif yang saat ini berlaku di Indonesia terkadang saling bertentangan dengan hukum adat yang berlaku. Peraturan Indonesia terkadang saling bertentangan dengan hukum adat yang berlaku. Peraturan perundangan yang menjamin keberadaan hukum adat dan Masyarakat Hukum adat sendiri perundangan yang menjamin keberadaan hukum adat dan Masyarakat Hukum adat sendiri sangat terbatas. Tidak semua aturan mengakui eksistensi masyarakat adat yang saat ini mulai sangat terbatas. Tidak semua aturan mengakui eksistensi masyarakat adat yang saat ini mulai terpinggirkan, tergerus oleh modernisasi dan aturan-aturan yang tidak berpihak kepada terpinggirkan, tergerus oleh modernisasi dan aturan-aturan yang tidak berpihak kepada mereka. Hukum adat mulai tergerus dan digantikan hukum positif yang terkadang nilai mereka. Hukum adat mulai tergerus dan digantikan hukum positif yang terkadang nilai keadilannya tidak datang dari masyarakat Indonesia namun dari segelintir orang yang keadilannya tidak datang dari masyarakat Indonesia namun dari segelintir orang yang mengatasna

mengatasnamakan makan rakyat.rakyat.

Keberadaan hukum adat dan masyarakat hukum adat perlu dilindungi agar identitas Keberadaan hukum adat dan masyarakat hukum adat perlu dilindungi agar identitas bangsa kita tetap terjaga. Hukum adat sebagai jati diri bangsa Indonesia harus dilestarikan bangsa kita tetap terjaga. Hukum adat sebagai jati diri bangsa Indonesia harus dilestarikan agar anak cucu kita kelak tetap mengenal kepribadian bangsa yang sebenarnya. Oleh karena agar anak cucu kita kelak tetap mengenal kepribadian bangsa yang sebenarnya. Oleh karena itu pengakuan Hukum Adat dan Masyarakat Hukum Adat

itu pengakuan Hukum Adat dan Masyarakat Hukum Adat oleh pemerintah sangat diperlukan.oleh pemerintah sangat diperlukan. Selama ini jika

Selama ini jika terdapat peraturan perundang-undanterdapat peraturan perundang-undangan yang baru, maka akan mengeliminasigan yang baru, maka akan mengeliminasi ketentuan hukum adat yang ada dalam sebuah masyarakat. Ketentuan yang sebelumnya ketentuan hukum adat yang ada dalam sebuah masyarakat. Ketentuan yang sebelumnya diberlakukan hukum adat karena belum diatur dalam hukum positif, akan beralih diberlakukan hukum adat karena belum diatur dalam hukum positif, akan beralih menggunakan ketentuan yang baru karena hukum negara yang berlaku lebih mengikat jika menggunakan ketentuan yang baru karena hukum negara yang berlaku lebih mengikat jika dibandingkan dengan hukum adat. Namun ternyata juga didapati beberapa Peraturan dibandingkan dengan hukum adat. Namun ternyata juga didapati beberapa Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia yang tetap menjamin keberadaan Hukum Adat dan Perundang-Undangan di Indonesia yang tetap menjamin keberadaan Hukum Adat dan Masyarakat Hukum Adat di Indonesia

Masyarakat Hukum Adat di Indonesia

Keberadaan hukum adat dan masyarakat hukum adat mulai terdesak oleh peraturan Keberadaan hukum adat dan masyarakat hukum adat mulai terdesak oleh peraturan hukum nasional. Hukum adat hanyalah hukum pelengkap bagi sistem hukum nasional di hukum nasional. Hukum adat hanyalah hukum pelengkap bagi sistem hukum nasional di Indonesia. Padahal sebenarnya di dalam hukum adat itulah terdapat jati diri bangsa. Namun Indonesia. Padahal sebenarnya di dalam hukum adat itulah terdapat jati diri bangsa. Namun terdapat pula beberapa peraturan perundang-undangan di Indonesia yang mengakui dan terdapat pula beberapa peraturan perundang-undangan di Indonesia yang mengakui dan menhormati nilai-nilai hukum adat di Indonesia. Peraturan-peraturan yang mengakomodir menhormati nilai-nilai hukum adat di Indonesia. Peraturan-peraturan yang mengakomodir

(9)

1. Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang

1. Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan KehakimanKekuasaan Kehakiman

Undang-Undang kekuasaan Kehakiman telah beberapa kali mengalami Undang-Undang kekuasaan Kehakiman telah beberapa kali mengalami perubahan. Undang Kekuasaan Kehakiman yang pertama adalah perubahan. Undang Kekuasaan Kehakiman yang pertama adalah Undang-Undang Nomor 19 tahun 1964. Dalam pasal 3 UU Nomor 19 tahun 1964 ditegaskan Undang Nomor 19 tahun 1964. Dalam pasal 3 UU Nomor 19 tahun 1964 ditegaskan bahwa hukum yang dipakai oleh kekuasaan kehakiman adalah hukum yang bahwa hukum yang dipakai oleh kekuasaan kehakiman adalah hukum yang berdasarkan pancasila, yaitu hukum yang sifat-sifatnya berakar kepada kepribadian berdasarkan pancasila, yaitu hukum yang sifat-sifatnya berakar kepada kepribadian bangsa. Sementara pasal 17 ayat (2) menyatakan berlakunya hukum tertulis dan tidak  bangsa. Sementara pasal 17 ayat (2) menyatakan berlakunya hukum tertulis dan tidak  tertulis.

tertulis.

2. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia 2. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Pengakua

Pengakuan masyarakat hukum adat secara eksplisit terdapat dalam UU n masyarakat hukum adat secara eksplisit terdapat dalam UU No 39No 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Dalam pasal 6 a

tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Dalam pasal 6 a yat (1) secara jelasyat (1) secara jelas

disebutkan “Dalam rangka penegakan hak asasi manusia, perbedaan dan kebutuhan disebutkan “Dalam rangka penegakan hak asasi manusia, perbedaan dan kebutuhan dalam masyarakat hukum adat harus diperhatikan dan dilindungi oleh hukum,

dalam masyarakat hukum adat harus diperhatikan dan dilindungi oleh hukum, masyarakat, dan pemerintah” dan dalam pasal (2) disebutkan “Identitas budaya masyarakat, dan pemerintah” dan dalam pasal (2) disebutkan “Identitas budaya masyarakat hukum adat termasuk hak atas tanah ulayat dilindungi, selaras dengan masyarakat hukum adat termasuk hak atas tanah ulayat dilindungi, selaras dengan  perkembangan zaman.”

 perkembangan zaman.”

3. Undang-Undang Nomor 24 tahun 2003 tentang

3. Undang-Undang Nomor 24 tahun 2003 tentang Mahkamah KonstitusiMahkamah Konstitusi

Undang-Undang ini menjamin hak masyarakat hukum adat untuk dapat Undang-Undang ini menjamin hak masyarakat hukum adat untuk dapat memohon pengujian Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar. Dalam pasal memohon pengujian Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar. Dalam pasal 51 dijelaskan pihak yang boleh

51 dijelaskan pihak yang boleh memohonkan pengujian undang-undamemohonkan pengujian undang-undang salah satunyang salah satunya adalah kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuai dengan adalah kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia yang perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diatur dalam undang-undang. Dengan adanya aturan ini, masyarakat hukum adat diatur dalam undang-undang. Dengan adanya aturan ini, masyarakat hukum adat yangyang merasa hak-haknya terlanggar karena berlakunya suatu undang-undang dapat merasa hak-haknya terlanggar karena berlakunya suatu undang-undang dapat mengadukannya kepada mahkamah konstitusi dan dapat memohonkan pembatalan mengadukannya kepada mahkamah konstitusi dan dapat memohonkan pembatalan terhadap undang-undang yang melanggar hak-hak masyarakat adat. Sudah seharusnya terhadap undang-undang yang melanggar hak-hak masyarakat adat. Sudah seharusnya hukum memberikan perlindungan kepada masyarakat hukum adat seperti yang hukum memberikan perlindungan kepada masyarakat hukum adat seperti yang terdapat dalam UU

(10)

4. Undang-Undang Nomor 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir 4. Undang-Undang Nomor 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau Kecil

dan Pulau Kecil

Menurut Undang-Undang ini Masyarakat adalah masyarakat yang terdiri Menurut Undang-Undang ini Masyarakat adalah masyarakat yang terdiri daridari masyarakat adat dan masyaraka

masyarakat adat dan masyarakat local t local yang bermukim di Wilayah Pesisir dan Pulau-yang bermukim di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Dan

Pulau Kecil. Dan yang dimaksud Masyarakat Adat adalah kelompok Masyarakatyang dimaksud Masyarakat Adat adalah kelompok Masyarakat Pesisir yang secara turun temurun bermukim di wil

Pesisir yang secara turun temurun bermukim di wilayah geografis tertentu karenaayah geografis tertentu karena adanya ikatan pada asal-usul leluhur, adanya hubungan yang kuat dengan Sumber adanya ikatan pada asal-usul leluhur, adanya hubungan yang kuat dengan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau kecil serta adanya sistem nilai

Daya Pesisir dan Pulau-Pulau kecil serta adanya sistem nilai yang menentukayang menentukann pranata ekonomi, politik, sosial dan hukum.

pranata ekonomi, politik, sosial dan hukum.

5. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

5. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan DaerahPemerintahan Daerah

Undang-undang ini secara tegas dan jelas mengakui keberadaan masyarakat Undang-undang ini secara tegas dan jelas mengakui keberadaan masyarakat hukum adat. Dalam pasal 2 ayat (9)

hukum adat. Dalam pasal 2 ayat (9) disebutkan “Negara mengakui dan menghormatidisebutkan “Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya sepanjang kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.”. Sebagai perwujudan dari pasal

Kesatuan Republik Indonesia.”. Sebagai perwujudan dari pasal 2 ayat (9) di atas,2 ayat (9) di atas, dalam pasal 203 ayat (3) disebutkan “Pemilihan kepala desa dalam kesatuan dalam pasal 203 ayat (3) disebutkan “Pemilihan kepala desa dalam kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan yang masyarakat hukum adat beserta hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan yang diakui keberadaannya berlaku ketentuan hukum adat setempat

diakui keberadaannya berlaku ketentuan hukum adat setempat yang ditetapkan dalamyang ditetapkan dalam Pe

Perda dengan berpedoman pada peraturan pemerintah”. Pada pasal 216 jugarda dengan berpedoman pada peraturan pemerintah”. Pada pasal 216 juga disebutkan “Pengaturan lebih lanjut mengenai desa ditetapkan dalam Perda dengan disebutkan “Pengaturan lebih lanjut mengenai desa ditetapkan dalam Perda dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Sedangkan Perda wajib mengakui dan berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Sedangkan Perda wajib mengakui dan menghormati hak, asal-usul, dan adat istiadat desa. Hasil dari undang-undang ini menghormati hak, asal-usul, dan adat istiadat desa. Hasil dari undang-undang ini adalah banyaknya perda yang mengatur mengenai masyarakat hukum adatnya adalah banyaknya perda yang mengatur mengenai masyarakat hukum adatnya tersendiri untuk

tersendiri untuk mengakui keberadaanya.mengakui keberadaanya.

6. Undang-Undang Nomor 21 tahun 2001 tentang

6. Undang-Undang Nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi ProvinsiOtonomi Khusus Bagi Provinsi Papua

Papua

Undang-undang ini mengakui keberadaan masyarakat hukum adat khususnya Undang-undang ini mengakui keberadaan masyarakat hukum adat khususnya di Papua. Provinsi Papua memang diberi otonomi tersendiri bahkan memiliki majelis di Papua. Provinsi Papua memang diberi otonomi tersendiri bahkan memiliki majelis

(11)

huruf g, yang dimaksud MRP adalah representasi cultural orang asli papua, yang huruf g, yang dimaksud MRP adalah representasi cultural orang asli papua, yang memiliki wewenang tertentu dalam rangka perlindungan hak-hak orang asli papua memiliki wewenang tertentu dalam rangka perlindungan hak-hak orang asli papua dengan berlandaskan pada penghormatan terhadap adat dan budaya, pemberdayaan dengan berlandaskan pada penghormatan terhadap adat dan budaya, pemberdayaan perempuan, dan pemantapan kerukunan hidup beragama sebagaimana diatur dalam perempuan, dan pemantapan kerukunan hidup beragama sebagaimana diatur dalam undang-undang. Pembentukan MRP adalah dalam rangka penyelenggaraan otonomi undang-undang. Pembentukan MRP adalah dalam rangka penyelenggaraan otonomi khusus di Provinsi Papua. MRP beranggotakan orang-orang Papua yang terdiri atas khusus di Provinsi Papua. MRP beranggotakan orang-orang Papua yang terdiri atas wakil-wakil adat, wakil-wakil agama, wakil-wakil perempuan yang jumlahnya wakil-wakil adat, wakil-wakil agama, wakil-wakil perempuan yang jumlahnya masing-masing sepertiga dari total anggota MRP.

masing-masing sepertiga dari total anggota MRP.

2.3

2.3 Hubungan Hubungan Hukum Hukum dan dan HakHak

Hubungan hukum (rechtsverhouding/rechtsbetrekking) adalah hubungan yang terjadi Hubungan hukum (rechtsverhouding/rechtsbetrekking) adalah hubungan yang terjadi dalam masyarakat, baik antara subyek dengan subjek hukum maupun antara subjek hukum dalam masyarakat, baik antara subyek dengan subjek hukum maupun antara subjek hukum dengan benda, yang diatur oleh hukum dan menimbulkan akibat hukum yakni hak dan dengan benda, yang diatur oleh hukum dan menimbulkan akibat hukum yakni hak dan kewajiban.

kewajiban. Hukum

Hukum itu mengatur hubungan hukum antara tiap orang, tiap masyarakat, tiapitu mengatur hubungan hukum antara tiap orang, tiap masyarakat, tiap lembaga, bahkan tiap negara. Hubungan hukum tersebut terlaksana pada hak dan kewajiban lembaga, bahkan tiap negara. Hubungan hukum tersebut terlaksana pada hak dan kewajiban yang diberikan oleh

yang diberikan oleh hukum.hukum.

Setiap hubungan hukum yang diciptakan oleh hukum selalu mempunyai dua sisi. Sisi yang Setiap hubungan hukum yang diciptakan oleh hukum selalu mempunyai dua sisi. Sisi yang satu ialah hak dan sisi lainnya adalah kewajiban. Tidak ada hak tanpa kewajiban. Sebaliknya satu ialah hak dan sisi lainnya adalah kewajiban. Tidak ada hak tanpa kewajiban. Sebaliknya tidak ada kewajiban tanpa hak. Karena pada hakikatnya sesuatu pasti ada pasangannya. tidak ada kewajiban tanpa hak. Karena pada hakikatnya sesuatu pasti ada pasangannya.

Hak 

Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum. adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum. Suatu kepentinganSuatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum. Baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah yang dilindungi oleh hukum. Baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Contoh hak : hak untuk hidup, hak untuk mempunyai sesuatu yang patut atau layak diterima. Contoh hak : hak untuk hidup, hak untuk mempunyai keyakinan dan lain-lain.

keyakinan dan lain-lain. Sedangkan

Sedangkan kewajibankewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual. adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual. DenganDengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan. Contoh kewajiban : Dalam kata lain kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan. Contoh kewajiban : Dalam jualjual beli, bila kita

beli, bila kita membeli suatu barang, maka kita wajib membayar barang tersebut.membeli suatu barang, maka kita wajib membayar barang tersebut.

Perwujudan hukum

Perwujudan hukum menjadi hak dan kewajibanmenjadi hak dan kewajiban itu terjadi dengan adanya perantaraanitu terjadi dengan adanya perantaraan peristiwa hukum. Segala peristiwa atau kejadian dalam keadaan tertentu adalah peristiwa peristiwa hukum. Segala peristiwa atau kejadian dalam keadaan tertentu adalah peristiwa

(12)

hukum. Untuk terciptanya suatu hak dan

hukum. Untuk terciptanya suatu hak dan kewajiban diperlukan terjadinya peristiwa yang olehkewajiban diperlukan terjadinya peristiwa yang oleh hukum dihubungkan sebagai akibat. Karena pada umumnya hukum itu bersifat pasif. Contoh hukum dihubungkan sebagai akibat. Karena pada umumnya hukum itu bersifat pasif. Contoh : Terdapat ketentuan "barangsiapa mencuri, maka harus dihukum". Maka bila tidak terjadi : Terdapat ketentuan "barangsiapa mencuri, maka harus dihukum". Maka bila tidak terjadi peristiwa pencurian maka tidaklah ada akibat hukum.

peristiwa pencurian maka tidaklah ada akibat hukum.

2.4

2.4 Hak Hak Absolut Absolut dan dan Hak Hak RelativeRelative

a. Hak mutlak ( absolute ) a. Hak mutlak ( absolute )

Hak mutlak adalah setiap kekuasaan mutlak yang oleh hukum diberikan kepada subjek  Hak mutlak adalah setiap kekuasaan mutlak yang oleh hukum diberikan kepada subjek  hukum untuk berbuat sesuatu atau untuk bertindak buat kepentingannya. Hak mutlak terbagi hukum untuk berbuat sesuatu atau untuk bertindak buat kepentingannya. Hak mutlak terbagi menjadi tiga golongan, yaitu:

menjadi tiga golongan, yaitu:

1.Hak asasi manusia,, yaitu hak yang diberikan oleh hukum kepada setiap manusia. 1.Hak asasi manusia,, yaitu hak yang diberikan oleh hukum kepada setiap manusia. 2.Hak publik absolute, misalnya hak suatu bangsa untuk merdeka dan berdaulat. 2.Hak publik absolute, misalnya hak suatu bangsa untuk merdeka dan berdaulat. 3.Sebagian dari hak privat yang terdiri atas hak pribadi manusia, hak keluarga, dan hak-hak  3.Sebagian dari hak privat yang terdiri atas hak pribadi manusia, hak keluarga, dan hak-hak  mengenai harta

mengenai harta kekayaan.kekayaan. b. Hak relative ( nisbi ) b. Hak relative ( nisbi )

Hak relatif adalah setiap kekuasaan yang oleh hukum diberikan kepada subjek hukum untuk  Hak relatif adalah setiap kekuasaan yang oleh hukum diberikan kepada subjek hukum untuk  menuntut subjek hukum lain tertentu supaya berbuat sesuatu, tidak berbuat sesuatu, atau menuntut subjek hukum lain tertentu supaya berbuat sesuatu, tidak berbuat sesuatu, atau member sesuatu. Hak relatif juga terbagi menjadi tiga golongan, yaitu: member sesuatu. Hak relatif juga terbagi menjadi tiga golongan, yaitu: 1.Hak public relatif, misalnya hak Negara untuk menghukum pelanggar undang-undang. 1.Hak public relatif, misalnya hak Negara untuk menghukum pelanggar undang-undang. 2.Hak keluarga relatif, misalnya hak suami istri untuk tolong menolong. 2.Hak keluarga relatif, misalnya hak suami istri untuk tolong menolong. 3.Hak kekayaan relatif adalah semua hak kekayaan yang bukan hak kebendaan.

(13)

2.5

2.5 Subyek Subyek Hukum Hukum dan dan Obyek Obyek HukumHukum

Subyek Hukum Subyek Hukum

Dalam dunia hukum, subyek hukum dapat diartikan sebagai pembawa hak, yakni manusia Dalam dunia hukum, subyek hukum dapat diartikan sebagai pembawa hak, yakni manusia dan badan hukum.

dan badan hukum.

1. Manusia (naturlife persoon) 1. Manusia (naturlife persoon)

Menurut hukum, tiap-tiap seorang manusia sudah menjadi

Menurut hukum, tiap-tiap seorang manusia sudah menjadi subyek hukum secara kodrati atausubyek hukum secara kodrati atau secara alami. Anak-anak serta balita pun sudah dianggap sebagai subyek hukum. Manusia secara alami. Anak-anak serta balita pun sudah dianggap sebagai subyek hukum. Manusia dianggap sebagai hak mulai ia dilahirkan sampai dengan ia meninggal dunia. Bahkan bayi dianggap sebagai hak mulai ia dilahirkan sampai dengan ia meninggal dunia. Bahkan bayi yang masih berada dalam kandungan pun bisa dianggap sebagai subyek hukum bila terdapat yang masih berada dalam kandungan pun bisa dianggap sebagai subyek hukum bila terdapat urusan atau kepentingan yang menghendakinya. Namun, ada beberapa golongan yang oleh urusan atau kepentingan yang menghendakinya. Namun, ada beberapa golongan yang oleh hukum dipandang sebagai subyek hukum yang "tidak cakap" hukum. Maka dalam melakukan hukum dipandang sebagai subyek hukum yang "tidak cakap" hukum. Maka dalam melakukan perbuatan-perb

perbuatan-perbuatan hukum mereka harus diwakili atau uatan hukum mereka harus diwakili atau dibantu oleh orang lain.dibantu oleh orang lain.

2. Badan Hukum (recht persoon) 2. Badan Hukum (recht persoon)

Badan hukum adalah suatu badan yang terdiri dari kumpulan orang yang diberi status Badan hukum adalah suatu badan yang terdiri dari kumpulan orang yang diberi status "persoon" oleh hukum sehingga mempunyai hak dann kewajiban. Badan hukum dapat "persoon" oleh hukum sehingga mempunyai hak dann kewajiban. Badan hukum dapat menjalankan perbuatan hukum sebagai pembawa hak manusia. Seperti melakukan perjanjian, menjalankan perbuatan hukum sebagai pembawa hak manusia. Seperti melakukan perjanjian, mempunyai kekayaan yang terlepas dari para anggotanya dan sebagainya. Perbedaan badan mempunyai kekayaan yang terlepas dari para anggotanya dan sebagainya. Perbedaan badan hukum dengan manusia sebagai pembawa hak adalah badan hukum tidak dapat melakukan hukum dengan manusia sebagai pembawa hak adalah badan hukum tidak dapat melakukan perkawinan, tidak dapat diberi hukuman penjara, tetapi badan hukum dimungkinkan dapat perkawinan, tidak dapat diberi hukuman penjara, tetapi badan hukum dimungkinkan dapat dibubarkan.

dibubarkan. Obyek Hukum Obyek Hukum

Obyek hukum ialah segala sesuatu yang dapat menjadi hak dari subyek hukum. Atau segala Obyek hukum ialah segala sesuatu yang dapat menjadi hak dari subyek hukum. Atau segala sesuatu yang dapat menjadi obyek suatu perhubungan hukum. Obyek hukum dapat pula sesuatu yang dapat menjadi obyek suatu perhubungan hukum. Obyek hukum dapat pula disebut sebagai benda. Merujuk pada KUHPerdata, benda adalah tiap barang atau disebut sebagai benda. Merujuk pada KUHPerdata, benda adalah tiap barang atau tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak mili

tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milik.k. Benda itu sendiri dibagi menjadi :

(14)

1. Berwujud / Konkrit 1. Berwujud / Konkrit a. Benda bergerak  a. Benda bergerak 

- bergerak sendiri, contoh :

- bergerak sendiri, contoh : hewan.hewan. - digerakkan, contoh :

- digerakkan, contoh : kendaraan.kendaraan.

b. Benda tak bergerak, contoh tanah, pohon-pohon dsb. b. Benda tak bergerak, contoh tanah, pohon-pohon dsb. 2. Tidak Berwujud/ Abstrak contoh gas, pulsa dsb. 2. Tidak Berwujud/ Abstrak contoh gas, pulsa dsb. 2.6

2.6 Peristiwa Peristiwa HukumHukum

Peristiwa hukum adalah kejadian / peristiwa yang akibatnya di

Peristiwa hukum adalah kejadian / peristiwa yang akibatnya di atur oleh hukum .atur oleh hukum .

peristiwa hukum di bagi 2 ( karena perbuatan subjek hukum ( manusia atau badan hukum ) & peristiwa hukum di bagi 2 ( karena perbuatan subjek hukum ( manusia atau badan hukum ) & karean bukan perbuatan subjek hukum ( karena UU contoh :

karean bukan perbuatan subjek hukum ( karena UU contoh : kelahiran , kematian daluwarsa (kelahiran , kematian daluwarsa ( melepaskan / mendapa

melepaskan / mendapatkan = exstinctief / akuisitief ) ) tkan = exstinctief / akuisitief ) ) ))

Menurut hukum, peristiwa hukum dibagi menjadi dua yaitu : Menurut hukum, peristiwa hukum dibagi menjadi dua yaitu : 1. Peristiwa hukum bersegi satu, ialah peristiwa

1. Peristiwa hukum bersegi satu, ialah peristiwa hukum yang hanya ditimbulkan oleh satuhukum yang hanya ditimbulkan oleh satu pihak saja. Contoh : pembuatan surat wasiat, pemberian hibah.

pihak saja. Contoh : pembuatan surat wasiat, pemberian hibah. 2. Peristiwa hukum bersegi dua, ialah peristiwa hukum

2. Peristiwa hukum bersegi dua, ialah peristiwa hukum yang ditimbulkan oleh dua pihak atauyang ditimbulkan oleh dua pihak atau lebih. COntoh : perjanjian, perikatan.

lebih. COntoh : perjanjian, perikatan.

Peristiwa hukum, memuat ciri-ciri: Peristiwa hukum, memuat ciri-ciri:

1.

1. peristiwa.peristiwa. 2.

2. yang dalam dirinya membawa serta akibat-akibat hukum.yang dalam dirinya membawa serta akibat-akibat hukum. 3.

3. yang ditautkan pada peristiwa itu oleh hukum yang ditautkan pada peristiwa itu oleh hukum positif positif 

Yang dimaksud dengan peristiwa hukum atau kejadian hukum atau rechtsfeit adalah Yang dimaksud dengan peristiwa hukum atau kejadian hukum atau rechtsfeit adalah peristiwa kemasyarakatan yang akibatny

peristiwa kemasyarakatan yang akibatnya diatur oleh hukum, agar a diatur oleh hukum, agar lebih jelas akanlebih jelas akan disampaikan beberapa contoh yang relevan dengan istilah

disampaikan beberapa contoh yang relevan dengan istilah peristiwa hukum, sebab tidak peristiwa hukum, sebab tidak  setiap peristiwa kemasyarakatan akibatnya diatur oleh

(15)

Peristiwa transaksi jual beli barang. Pada peristiwa

Peristiwa transaksi jual beli barang. Pada peristiwa ini terdapat akibat yang diatur ini terdapat akibat yang diatur oleholeh hukum, yaitu timbulnya hak

hukum, yaitu timbulnya hak dan kewajiban, sebagaimana pasal 1457 Kitab dan kewajiban, sebagaimana pasal 1457 Kitab Undang-UndangUndang-Undang Hukum Perdata bahwa ”Jual beli adalah suatu persetujuan, dengan mana pihak yang satu Hukum Perdata bahwa ”Jual beli adalah suatu persetujuan, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak

mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk yang lain untuk  membayar harga yang telah dijanjikan”.

(16)

BAB III

BAB III

PENUTUP PENUTUP

Perkembangan ilmu hukum saat ini mengalami kemajuan yang sengat cepat seiring Perkembangan ilmu hukum saat ini mengalami kemajuan yang sengat cepat seiring dengan perkembagan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga setiap sarjana hukum harus dengan perkembagan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga setiap sarjana hukum harus dapat menyesuaikan ilmunya untuk dapat mengimbangi perkembangan tersebut. Akan tetapi dapat menyesuaikan ilmunya untuk dapat mengimbangi perkembangan tersebut. Akan tetapi hal tersebut telah berubah dengan meninggalkan siaft-sifat asli dari i

hal tersebut telah berubah dengan meninggalkan siaft-sifat asli dari i lmu yang dipelajarinya.lmu yang dipelajarinya. Ilmu hukum adalah merupakan ilmu yang mandiri dan seharusnya dapat bekerja Ilmu hukum adalah merupakan ilmu yang mandiri dan seharusnya dapat bekerja sendiri sesuai dengan konsep-konsep hukum yang murni dan menghasilkan hukum yang sendiri sesuai dengan konsep-konsep hukum yang murni dan menghasilkan hukum yang sesuai dengan perkembangan masyarakat yang lebih modern. Oleh sebab itu ilmu hukum sesuai dengan perkembangan masyarakat yang lebih modern. Oleh sebab itu ilmu hukum harus kembali dalam konsep yang utama sebagai ilmu hukum

harus kembali dalam konsep yang utama sebagai ilmu hukum yang murni.yang murni.

Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam memahami ilmu hukum sebagai suatu Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam memahami ilmu hukum sebagai suatu pengetahuan modern adalah dengan mengembalikan ilmu hukum kedalam eksistensinya pengetahuan modern adalah dengan mengembalikan ilmu hukum kedalam eksistensinya sebagai kesatuan ilmu pengetahuan yang akan dipelajari

sebagai kesatuan ilmu pengetahuan yang akan dipelajari dan dikaji sebagaimana mestinya.dan dikaji sebagaimana mestinya. 1. Kesimpulan

1. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan mengenai peristilahan hukum dalam

Berdasarkan pada pembahasan mengenai peristilahan hukum dalam bahasa hukum Indoensiabahasa hukum Indoensia tersebut di atas dapat ditarik

tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan sebagakesimpulan sebagai berikut:i berikut:

a. Pemaknaan peristilahan hukum dalam praktik di masyarakat ternyata tidak selalu tepat, a. Pemaknaan peristilahan hukum dalam praktik di masyarakat ternyata tidak selalu tepat, bahkan ada beberapa istilah yang penggunaannya sama sekali tidak tepat sehingga makna bahkan ada beberapa istilah yang penggunaannya sama sekali tidak tepat sehingga makna sesunggu

sesungguhnya menjadi hnya menjadi hilang sama hilang sama sekali.sekali.

b. Dari sisi teori kebenaran dan keadilan beberapa peristilahan hukum ada yang dapat b. Dari sisi teori kebenaran dan keadilan beberapa peristilahan hukum ada yang dapat dibenarkan, namun banyak yang tidak dapat dibenarkan karena sangat kontekstual tergantung dibenarkan, namun banyak yang tidak dapat dibenarkan karena sangat kontekstual tergantung dari sudut mana kita memandangnya dan standar apa yang kita pakai untuk mengukur dari sudut mana kita memandangnya dan standar apa yang kita pakai untuk mengukur kebenarannya.

(17)

2. Saran 2. Saran

Beberapa saran yang dapat disampaikan adalah perlu adanya perhatian dari Beberapa saran yang dapat disampaikan adalah perlu adanya perhatian dari pemerintah untuk meluruskan istilah yang dimaknai salah dalam praktik, misalnya dengan pemerintah untuk meluruskan istilah yang dimaknai salah dalam praktik, misalnya dengan membuat undang-undang sebagai pedoman. Di samping itu peran serta masyarakat juga membuat undang-undang sebagai pedoman. Di samping itu peran serta masyarakat juga masih diperlukan, misalnya dari kalangan akademisi dan profesional yang memang masih diperlukan, misalnya dari kalangan akademisi dan profesional yang memang mengetahui makna istilah tersebut untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat. mengetahui makna istilah tersebut untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Diharapkan kalangan praktisi tidak turut melestarikan penggunaan istilah yang salah kaprah, Diharapkan kalangan praktisi tidak turut melestarikan penggunaan istilah yang salah kaprah, hanya karena dunia praktis sudah terlanjur terus menerus menggunakan suatu istilah dengan hanya karena dunia praktis sudah terlanjur terus menerus menggunakan suatu istilah dengan tidak tepat.

(18)

DAFTAR REFERENSI DAFTAR REFERENSI

http://wisnu.blog.uns.ac.id/2009/12/22/inventarisasi-dan-analisis-pengaturan-masyarakat-hukum-a

masyarakat-hukum-adat-dan-hukum-adatdat-dan-hukum-adat-dalam-undang-undang-di-i-dalam-undang-undang-di-indonesia/ndonesia/ http://new-article-artikel.blogspot.com/2012/01/dasar-perundang-undangan-berlakunya.html

berlakunya.html

http://buntetpesantren.

http://buntetpesantren.org/index.php?option=com_corg/index.php?option=com_content&view=article&id=1327:ontent&view=article&id=1327: adat-dan-kebiasaan&catid=16:opini&Itemid=40 adat-dan-kebiasaan&catid=16:opini&Itemid=40 http://noexs.blogspot.com/2009/05/ilmu-hukum.html http://noexs.blogspot.com/2009/05/ilmu-hukum.html http://id.shvoong.com/law-and-politics/law/2109094-hubungan-hukum-dengan-hak/ http://id.shvoong.com/law-and-politics/law/2109094-hubungan-hukum-dengan-hak/ http://belajarhukumindonesia.blogspot.com/2010/02/hak-dan-kewajiban.html http://belajarhukumindonesia.blogspot.com/2010/02/hak-dan-kewajiban.html http://id.shvoong.com/travel/2077890-subyek-hukum-dan-obyek-hukum/ http://id.shvoong.com/travel/2077890-subyek-hukum-dan-obyek-hukum/ http://id.shvoong.com/law-and-politics/law/2289694-pengertian-dan-definisi-peristiwa-hukum/ peristiwa-hukum/ http://info-makalah.blogspot.com/2011/07/pengantar-hukum-indonesia.html http://info-makalah.blogspot.com/2011/07/pengantar-hukum-indonesia.html http://makalah-kita.blog

http://makalah-kita.blogspot.com/2009/03/makalah-pengantarspot.com/2009/03/makalah-pengantar-ilmu-hukum.html-ilmu-hukum.html http://blognyayuwwdi.blogspot.com/2011/11/menggali-makna-peristilahan-hukum-dalam.html

Referensi

Dokumen terkait

Bab I membahas latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan yang hendak dicapai, ruang lingkup kajian, sumber data serta sistematika penyajian.. BAB II

Penurunan konsentrasi limbah methylene blue terjadi karena ukuran pori-pori dari material zeolit yang baik dalam menjerap polutan, molekul molekul polar dalam

Suatu perkara yang sangat penting ialah pendidikan yang diamalkan itu berdasarkan kepada konsep kepercayaan dan kepatuhan kepada Tuhan kerana ilmu pengetahuan yang diperolehi

Dakwah Ustad Abdul Hafidz di Desa Kedung Boto Taman adalah dakwah rutinan yang mempunyai sasaran mad’u yakni jamaah masjid Sabilul Muttaqin warga kedung boto.. Pun usah

- Guru memberikan contoh gambar benda dan orang dan membacakan teks deskriptif dengan benar dan tepat serta agak lambat(saat ini siswa tidak boleh membuka buku, mereka

Iklan produk adalah iklan yang berisi pesan tentang barang, sementara iklan bukan produk berisi informasi atau jasa.Tampilan iklan-iklan pada media televisi berlomba-lomba

Dengan cara mengajar seperti ini guru hanya berperan sebagai orang yang mentransfer ilmu pengetahuan (transfer of knowledge), sementara itu peserta didik dipaksa untuk