• Tidak ada hasil yang ditemukan

RMK TEORI AKUNTANSI SCOTT CHAPTER 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RMK TEORI AKUNTANSI SCOTT CHAPTER 3"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

CHAPTER 3

The Decision Usefulness Approach to Financial Reporting

1. The Decision Usefulness Approach

Kegunaan keputusan adalah kontras dengan pandangan lain dari peran pelaporan keuangan: pengelolaan, dimana perannya adalah untuk melaporkan keberhasilan atau kekurangan manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan. Dalam mengadopsi pendekatan kegunaan keputusan, ada dua pertanyaan penting yang harus diajukan. Tujuan utama dari bab ini adalah untuk menyediakan framework untuk memahami konsep decision usefulness laporan keuangan. Konsisten dengan standar akuntansi (PSAK dan IFRS) bahwa tujuan utama pelaporan keuangan berorientasi untuk keputusan investasi. Yaitu menyediakan informasi yang cukup bagi investor sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan keputusan investasi. Keputusan investasi yang dimaksud adalah meliputi:

a. Type. Jenis instrument investasi apa yang akan dipakai, apakah investasi akan di tempatkan pada single instument atau pada sekumpulan portfolio investasi

b. Action. Apakah investor akan menggunakan informasi laporan keuangan untuk membeli, menjual atau menahan investasi

c. Size. Berapa banyak jumlah dana yang dimiliki investor yang akan di investasikan d. Timing. Kapan saat yang tepat untuk melakukan pembelian atau penjualan dan berapa lama investor akan melibatkan diri dalam investasi tersebut Pertama, “siapakah pemakai laporan keuangan?” jelas, ada banyak pengguna. Hal itu membantu untuk mengkategorikan mereka ke dalam kelompok besar, seperti ekuitas dan utang investor, manajer, serikat, pembuat standar, dan pemerintah. Kelompok-kelompok ini disebut sebagai konstituen akuntansi. Kedua adalah “apa penyelesaian masalah pengguna laporan keuangan?” Dengan memahami penyelesaian masalah-masalah, para akuntan disiapkan lebih baik untuk menghadapi kebutuhan informasi dari konstituen yang bermacam-macam. Laporan keuangan kemudian dapat disiapkan sesuai dengan informasi yang dibutuhkan. Dengan kata lain, penyesuaian informasi laporan keuangan sampai kebutuhan khusus pemakai laporan yang mengarah pada pembuatan keputusan guna pemecahan masalah yang lebih baik, sehingga laporan keuangan menjadi lebih bermanfaat.

Dalam menghadapi pertanyaan sulit seperti ini terkait dengan pengambilan keputusan dari informasi-informasi yang ada, para akuntan telah beralih pada teori yang bermacam-macam dalam bidang ekonomi dan keuangan.

2. Single-Person Decision Theory

Teori ini melihat dari sudut pandang bagaimana individu yang rasional harus mengambil keputusan dalam kondisi ketidakpastian. Teori ini mengakui bahwa state probabilities tidak lagi objektif, sebagaimana dalam kondisi yang ideal, dan mengemukakan suatu

Masita Indinia 145020300111003 Teori Akuntansi-CB

(2)

prosedur formal dimana individu dapat mengambil keputusan yang terbaik dengan memilih dari satu perangkat atau kumpulan alternatif yang ada.

Information System

Supaya lebih bermanfaat, informasi dalam laporan keuangan harus membantu untuk memprediksi pengembalian investasi di masa depan. Dengan menggunakan historical cost, laporan keuangan tidak menunjukkan nilai masa depan yang diharapkan secara langsung. Namun, laporan keuangan akan tetap berguna untuk investor secara luas yang memungkinkan suatu prediksi baik good news ataupun bad news yang terdapat di dalamnya akan bertahan sampai masa depan.

Perlu diketahui bahwa kita mengembangkan proses keputusan yang hubungannya dengan investor menggunakan informasi laporan keuangan saat ini untuk memprediksi earning power di masa depan. Prediksi akan earning power digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi di masa depan. Cash flow di masa depan dapat digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi masa depan. Pendekatan ini konsisten dengan kondisi ideal. Bagaimanapun, dibawah kondisi yang yang tidak ideal tidak tepat jika dikatakan bahwa prediksi cash flow masa depan adalah pendekatan yang lebih baik untuk memprediksi pengembalian investasi dibandingkan prediksi earning power. Pada akhirnya, kedua pendekatan tersebut sesungguhnya sama sejak cash flow dan earning memiliki output rata-rata yang sama. Secara aktual, perbedaan antara aliran kas dan pendapatan bersihnya akan selalu nol setiap waktu.

Dalam jangka pendek, seseorang dapat menentang bahwa earning power memiliki keuntungan tertentu dalam memprediksi pengembalian investasi masa depan. Karena secara akrual, pengembalian lebih sedikit dibandingkan arus kas yang diakibatkan sebagai contoh akuisisi capital asset dan penjualan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan tetap bermanfaat bagi investor meskipun laporan keuangan tidak secara langsung melaporkan mengenai aliran kas masa depan dengan dasar penghitungan present value. Inti dari hubungan antara laporan keuangan saat ini dan masa depan adalah conditional probabilities P(GN/H) dan P(BN/L). Probabilitas ini disebut sistem informasi. Konsep dari sistem informasi merupakan konsep yang sangat kuat (karena dapat menangkap isi informasi dari laporan keuangan dengan demikian menentukan nilainya untuk pembuatan keputusan oleh investor) dan sangat berguna (karena banyak masalah akuntansi praktis dapat dibingkai dalam kerangka dampaknya terhadap sistem informasi dalam teori akuntansi keuangan).

Information defined

Teori keputusan dan konsep keinformatifan memberikan cara yang tepat untuk mendefinisikan informasi, yaitu: informasi adalah bukti yang memiliki potensi mempengaruhi keputusan seseorang. Dari definisi tersebut terdapat hal- hal yang bisa disimpulkan:

Informasi adalah ex ante definition. Tuntutan yang paling utama bagi bahan bukti untuk menggambarkan informasi adalah beberapa bahan bukti minimal yang harus

(3)

diperoleh, keyakinan akan cukup terpengaruh bahwa keputusan yang optimal akan berubah.

 Informasi adalah decision specific. Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda dan bersifat khusus atas informasi yang sama.

 Informasi seharusnya menggambarkan biaya bersih.

 Informasi seharusnya menekankan bahwa penerimaan dan kepercayaan terhadap informasi sebagai proses yang berkelanjutan.

3. The Rational, Risk-Averse Investor

Dalam teori keputusan, konsep individu rasional secara sederhana menerangkan dalam pembuatan keputusan, tindakan yang terpilih ialah salah satu yang menberikan harapan manfaat yang terbaik. Hal ini berdampak terhadap individu yang besar kemungkinan mencari informasi tambahan yang relevan terhadap keputusan, yang akan digunakan untuk merevisi pernyataan kemungkinan dengan menggunakan Baye s’ theorem.

Asumsi yang biasa digunakan yaitu bahwa investor yang rasional yaitu risk-averse (menolak risiko). Konsep dari menolak risiko ini sangat penting bagi akuntan karena berarti investor membutuhkan informasi yang berkaitan dengan risiko dan nilai yang diharapkan di masa depan. Risk-averse akan menyamakan (trade-off) antara return dan risiko yang diharapkan.

Terkadang ada asumsi yang menyatakan bahwa pembuat keputusan adalah risk-neutral yaitu pembuat keputusan akan menganalisa secara teliti investasi yang berisiko terkait dengan return yang diharapkan. Risk neutrality mungkin adalah asumsi yang layak saat pengembalian kecil. Bagaimanapun, risk aversion adalah asumsi yang lebih realistis pada kebanyakan kasus. Konsep dari risk aversion sangat penting bagi akuntansi, karena ini berarti bahwa investor memerlukan informasi yang mengandung risiko, seperti halnya nilai yang diharapkan dari pengembalian masa depan.

4. The Principle of Portfolio Diversification

Pada sub topik sebelumnya dijelaskan bahwa investor diasumsikan berprilaku penolak risiko (risk averse). Konsekuensinya, pemberian pelunasan yang yang diharapkan dari investasi, investor yang rasional menginginkan risiko kemungkinan yang terkecil atau sebaliknya risiko yang diberikan akan menginginkan kemungkinan terbaik dari pelunasan yang diharapkan. Salah satu cara investor dapat mengurangi risiko untuk return yang diharapkan adalah dengan mengadopsi strategy of diversification, dengan menginvestasikannya dalam sekuritas portofolio. Prinsip dari diversifikasi portofolio menunjukkan bahwa beberapa tetapi tidak semua risiko dapat dieliminasi dengan strategi investasi yang sesuai. Prinsip ini merupakan implikasi yang sangat penting untuk mengetahui sifat dari risiko informasi yang dibutuhkan investor.

Alat yang digunakan yaitu mean-variance utility. Signifikansi dari utilitas ini terhadap akuntan yaitu membuat keputusan investor dibutuhkan lebih eksplisit - seluruh investor membutuhkan informasi tentang nilai yang diharapkan dan risiko atas return dari investasi, tanpa memperhatikan bentuk khusus dari fungsi utilitasnya. Memungkinkan

(4)

untuk menemukan keputusan investasi lainnya yang memiliki tingkat pengembalian yang diharapkan yang sama tetapi dengan risiko yang kecil. Dalam ekonomi di manapun, pasti ada keadaan alami yang disebut faktor yang mempengaruhi return dari seluruh saham, yaitu : Faktor market-wide atau economy wide. Kehadirannya berarti jika return atas satu saham tinggi, maka return atas kebanyakan saham yang lain juga akan tinggi (dengan asumsi bahwa return atas saham adalah independen). Jika seluruh faktor adalah economy-wide maka return atas saham perusahaan akan secara sempurna terkorelasi. Faktor firm-spesific yang mempengaruhi return atas satu perusahaan saja. Jika seluruh faktor adalah firm-spesific, maka return akan independen.

5. The Optimal Investment Decision

Saat biaya transaksi diabaikan, keputusan optimal investor yang risk-averse adalah untuk membeli kombinasi dari portofolio pasar dan aset bebas risiko yang menghasilkan trade off yang paling baik antara return dan risiko yang diharapkan. Jumlah yang sama diinvestasikan dalam sebuah portofolio dapat menghasilkan risiko yang lebih rendah dibandingkan jika diinvestasikan dalam perusahaan tunggal untuk tingkat pengembalian yang diharapkan yang sama. Hal itu disebabkan saat lebih dari satu investasi berisiko diadakan, risiko spesifik perusahaan cenderung untuk menghilang. Jika satu saham menghasilkan return yang rendah maka akan selalu ada kesempatan bahwa saham-saham yang lain akan menghasilkan return yang tinggi. Semakin banyak jumlah saham perusahaan yang berbeda dalam portofolio, semakin besar efek ini dapat bekerja. Sebagai hasilnya, risiko yang berbahaya dapat dikurangi.

Yang perlu diperhatikan disini, dalam suatu economy-wide risk, tidak ada yang dapat ditolak keluar secara keseluruhan. Pada saat minimum, saat portofolio pasar dipegang, faktor economy-wide akan tinggal untuk berperan bagi risiko portofolio, dan risiko ini tidak dapat diubah. Risiko non-diversifiable disebut risiko sistematis. Secara konsep, portofolio pasar termasuk seluruh saham yang tersedia untuk investasi dalam ekonomi. Pada prakteknya, portofolio pasar biasanya mengambil seluruh saham yang diperdagangkan dalam bursa efek mayor. Beberapa investor kemungkinan ingin mengurangi investasi mereka dalam portofolio pasar dan membeli risk free asset dengan prosesnya. Yang lain kemungkinan ingin meminjam dalam risk free rate dan meningkatkan investasinya. Bagaimanapun caranya, semua investor dapat menikmati keuntungan-keuntungan penuh dari diversifikasi, pada waktu yang sama mencapai untuk mencapai risiko pengembalian yang optimal dari trade off.

6. Risiko Portofolio

Prinsip dari diversifikasi membawa pada pengukuran risiko yang penting dari sekuritas dalam teori investasi. Risiko ini yaitu beta, yang mengukur co-movement antara perubahan dalam harga sekuritas dan perubahan dalam nilai pasar atas portofolio pasar. Beta adalah konsep yang penting dan berguna dalam akuntansi keuangan. Saham beta adalah komponen yang krusial dari studi empiris yang berguna sebagai informasi akuntansi keuangan bagi investor. Beta juga merupakan “launching pad” bagi pelaporan risiko perusahaan.

(5)

Banyak keuntungan dari diversifikasi dapat diperoleh hanya dengan sedikit sekuritas dalam portofolio. Dari sudut pandang akuntansi, informasi yang berguna adalah informasi yang dapat membantu investor untuk menaksir return dan beta yang diharapkan dari sekuritas. Informasi mengenai pengembalian sekuritas yang diharapkan dan beta sangat berguna bagi investor. Ini memungkinkan mereka untuk mengestimasi pengembalian yang diharapkan dan risiko dari portofolio yang mereka pertimbangkan. Kemudian mereka dapat memilih portofolio yang memberi risiko pengembalian tradeoff yang diharapkan, subjek dari level biaya tansaksi yang dibawa.

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan dalam kesiapan belajar (perbedaan individu tidak hanya disebabkan oleh keragaman kematangan tapi juga oleh keragaman latar belakkang sebelumnya) contoh

Penulis memilih topik batu giok dalam skripsi penulis karena merasa tertarik dengan pernyataan-pernyataan yang penulis baca, baik itu di dalam buku atau artikel-artikel di

/en&aari arti penting peniikan, maka nangunang "asar 1;<= sebagai lanasan konstitusional bangsa 'nonesia telah mengamanatkan agar

Pelaksanaan tes, berupa pemberian soal evaluasi yang dilaksanakan diakhir kegiatan untuk mengukur kemampuan pemahaman peserta didik mengenai materi yang telah

  jalur lur bio biosin sintes tesis is yan yang g mel meliba ibatka tkan n int interm ermedi ediet et suk suksin sinilat ilate e ata atau u jal jalur ur var varias

 Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari

Risiko bedah dan anastesi meningkat pada pasien yang menderita penyakit. jantung.Aritmia, angina, gagal jantung, atau hipertensi

Untuk sistem yang bergantung waktu, fungsi gelombang satu partikel yang bergerak pada ruang satu- dimensi memenuhi suatu persamaan yang dapat