• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN PROTISTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN PROTISTA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGAMATAN PROTISTA

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah : Konsep Dasar Biologi SD

Dosen Pengampu : Ipin Aripin, M.Pd

Kelas/Smt : 6 IPA-3 / PGSD Kelompok : 2

Cici Royani (NIM 12.22.1.0080)

Dikdik Somantri (NIM 12.22.1.0119)

Dwinanda Deis Noerzannah (NIM 12.22.1.0131) Dyanra Purna Nugraha (NIM 12.22.1.0132) Enok Nela Rohayati (NIM 12.22.1.0157) Rani Octavia Khoerunnisa (NIM 12.22.1.0366)

FAKULTAS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (FAPENDASMEN)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (SD) UNIVERSITAS MAJALENGKA (UNMA)

(2)

A. TUJUAN

Tujuan praktikum kali ini agar kita dapat :

 Mengidentifikasi ciri protista berdasarkan kelasnya  Untuk mengetahui bentuk dan habitat protista

B. LANDASAN TEORI

Kingdom Protista merupakan kingdom yang mencangkup organisme Eukariot (intinya mempunyai selaput/membran inti) yang tidak termasuk ke dalam jamur, tumbuhan, dan hewan. Protista terdiri dari organisme tingkat rendah yang pada dasarnya memiliki kesamaan struktur yang sederhana walaupun daur hidup, organisasi sel, dan pembelahan selnya berbeda-beda.

Protista dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar : 1. Protista mirip hewan (protozoa)

Protozoa merupakan organisme bersel satu yang bersifat eukariotik (memiliki membran inti) dengan ukuran 3 m – 1.000 m ( 1 m = 10-6 m). Protozoa memiliki bentuk yang bervariasi, seperti oval, bulat, atau memanjang. Bentuk sel ini berubah-ubah bergantung pada kondisi lingkungannya.

Protozoa merupakan organisme kosmopolitan, artinya dapat ditemukan dimana-mana. Beberapa dari genus ini mampu bertahan hidup di lingkungan yang kurang menguntungkan dengan membentuk dinding pelindung (kista). Sifat-sifat protozoa dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya antara lain:

a. Saprofitik

Menyerap makanan hasil dari pembusukan zat organic yang ada di sekelilingnya

b. Saprozoik

Mengambil makanan dari organisme mati yang telah mengalami pembusukan

c. Holozoik

Memakan mikroorganisme lain, seperti bakteri, alga, dan jamur (bersifat hewan)

(3)

d. Holofitik

Membentuk makanan sendiri atau mampu berfotosintesis (bersifat tumbuhan)

Protozoa bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual dengan pembelahan dan pembentukan tunas, sedangkan reproduksi seksual dengan konjugasi. Berdasarkan cara pergerakannya dengan cara makannya protozoa di klasifikasikan menjadi 6 filum, yaitu:

1) Filum Rhizopoda 2) Filum Actinopoda 3) Filum Foraminifera

4) Filum Apicomplexa (Sporozoa)

5) Filum Zoomastigophora (Zooflagellata) 6) Filum Ciliophora

2. Protista mirip tumbuhan (alga/ganggang)

Protista yang mirip tumbuhan adalah alga. Alga disebut juga rumput air karena alga biasanya hidup berlimpah di air. Alga merupakan vegetasi yang dominan pada kolam, air, mengalir, dan laut. Bentuk dan ukuran tubuh alga beraneka ragam, tubuh alga ada yang bersel satu (uniseluleri) dan ada pula yang bersel banyak (multiseluler). Tubuh alga tidak memiliki jaringan atau organ yang khusus seperti akar, batang dan daun sejati. Oleh karena itu, alga disebut tumbuhan talus (Thallophyta).

a. Penyebaran Alga

Penyebaran alga sangat dipengaruhi oleh cahaya, temperature air, kandungan oksigen, kandungan karbondioksida, dan kandungan mineral. Beberapa jenis alga ditemukan di batang pohon atau di lapisan tanah yang lembab. Alga tidak merusak dan merugikan tumbuhan yang ditempatinya.

b. Reproduksi Alga

Alga dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual alga berlangsung dengan pembelahan sel sederhana,

(4)

Zoospora, dan Fragmentasi. Pembelahan sel sederhana, yaitu pembelahan biner, umumnya terjadi pada alga uniseluler. Fragmentasi biasanya terjadi pada alga multi seluler. Reproduksi Zoospora dilakukan oleh banyak jenis alga.

Reproduksi seksual terjadi melalui peleburan gamet jantan dan gamet betina. Reproduksi seksual dapat di bedakan menjadi Isogami dan Heterogami. Gamet yang dihasilkan laga yaitu:

1) Isogamet gamet dengan ukuran yang sama

2) Anisogamet gamet yang berukuran berbeda dan berflagel

3) Oogamet gamet yang sudah dapat dibedakan jantan dan betinanya Klasifikasi Protista Mirip Tumbuhan.

Berdasarkan dominasi pigmennya, protista mirip tumbuhan dikelompokkan menjadi 7 Fillum, yakni:

1. Euglenophyta 2. Chysophyta 3. Bacillariophyta (Diatom) 4. Dinoflagellata 5. Rhodophyta 6. Phaeophyta

7. Chlorphyta (Alga Hijau)

3. Protista mirip jamur (jamur lendir/dan jamur air)

Disebut mirip jamur karena struktur tubuh dan cara reproduksinya mirip fungi. Pada saat zygotnya, protista ini bergerak mirip Amoeba atau disebut juga Amoeboid. Protista mirip jamur terdiri atas filum Mycomycota, Acrasiomycota, dan Oomycota.

a. Myxomycota

Myxomycota biasa disebut jamur lendir Plasmodial. Sebagian besar spesies Myxomycota memiliki ciri berpigmen terang, umumnya berwarna kuning atau orange dan semuanya heterotrofik. Tahapan memperoleh makanan merupakan suatu masa Amoeboid yang disebut Plasmodium. Plasmodium

(5)

merupakan suatu massa tunggal sitoplasma yang tidak dibagi oleh membran dan mengandung banyak nukleus. Plasmodium dapat tumbuh hingga diameternya mencapai beberapa sentimeter. Meskipun berukuran besar, Plasmodium tidaklah multiseluler.

Contoh dari jamur lendir Plasmodial adalah Physarium. Yang memiliki ciri yang khas, yaitusebelum terjadi singami (penggabungan) terdapat sel-sel haploid yang menyerupai sel berflagel dan amoeba (sel amoeboid)

Jika habitat duatu jamur lendir plasmodial mengering atau tidak ada makanan yang tersisa, Plasmodium akan berhenti tumbuh dan berdiferensiasi menjadi suatu tahapan siklus hidupnya berfungdi dalam reproduksi seksual. b. Acrasiomycota

Jamur lendir seluler berbeda dengan jamur lendir palsmodial karena jamur lender seluler merupakan organisme haploid (hanya zigot saja yanh diploid). Adapun pada jamur lendir Plsmodial, kondisi diploid lebih dominan dalam siklus hidupnya. Jamur lendir seluler memiliki tubuh buah (fruiting body) yang berfungsi dalam reproduksi aseksual. Sebagian besar jamur lendir seluler tidak memiliki tahapan berflagel. Contoh spesiesnya adalah Dyctyostelium.

c. Oomycota

Oomycota contohnya adalah jamur air (water mold), karat putih (white rust), dan jamur berbulu halus (downy mildew). Oomycota berasal dari kata, Oo = telur dan mycota = jamur. Istilah ini lebih dikenal dengan “fungi telur”. Sebagian besar jamur air merupakan pengurai yang tumbuh seperti kumpulan kapas. Jamur air biasanya terdapat pada hewan atau alga yang mati, terutama di air tawar.

Oomycota merupakan pengurai yang penting dalam ekosistem air. karat putih, jamur berbulu halus umumnya hidup di tanah sebagai parasit pada tumbuhan. Contoh spesies Oomycota adalah Saprolegnia.

Berdasarkan cara memperoleh makanan, protista dikelompokkan atas:

1. Protista autototrof, yaitu protista yang mempunyai klorofil sehingga dapat membuat makanan sendiri melalui fotosintesis. Fotosintesis adalah proses

(6)

pembentukan senyawa organik dari senyawa anorganik menggunakan energi cahaya. Contohnya : Alga/ganggang

2. Protista heterotrof, yaitu protista yang tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga memerlukan makanan organik dari lingkungannya. dengan cara :

a. Fagositosis, yaitu proses memakan makhluk hidup lain (misal : bakteri) dengan cara memasukkan makhluk hidup yang dimakan tersebut ke dalam sel. Contohnya: Protozoa

b. Protista saprofit dan parasit, saprofit artinya mencerna makanan organik di luar sel dari sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati dan parasit artinya menyerap sari-sari makanan dari makhluk hidup inangnya. Contoh: jamur

C. ALAT DAN BAHAN

Alat: Bahan:

a. Mikroskop a. Air rendaman jerami

b. Kaca Objek b. Air kolam

c. Kaca Penutup c. Air sawah

d. Pipet Tetes d. Air bak WC kampus

e. Gelas Kima e. Kapas

f. Tisue

D. LANGKAH KERJA

1. Ambilah sampel air dari rendaman jeramiselama 1 minggu, ke atas kaca objek dengan menggunakan pipet tetes

2. Tutuplah dengan menggunakan kaca penutup

3. Amati objek tersebut dengan menggunakan mikroskop dimulai dengan pembesaran terkecil sampai yang tebesar

4. Amati protista yang terdeteksi dan gambarkan pada data pengamatan 5. Lakukan cara yang sama pada sampel berikutnya

(7)

E. HASIL PENGAMATAN

Pada pengamatan air rendaman jerami, dan air kolam

Media Gambar Ciri yang teramati

Air rendaman jerami

Air kolam

F. PEMBAHASAN

Protista merupakan organisme yang memilki struktur sel eukariotik, ada yang uniseluler maupun multiseluler, serta tidak memilki jaringan yang sebenarnya atau sel-selnya belum berdeferensiasi. Protista ada yang meliki ciri-ciri seperti hewan(protozoa), seperti tumbuhan (algae) yang dapat berfotosintesis, dan seperti jamur (jamur air dan jamur lendir) mempunyai struktur yang menghasolkan spora, heterotrof, parasit, atau pengurai, yang mirip dengan sifat jamur.

(8)

Protista umumnya hidup di air yang tenang, karena protista tidak mampu bergerak melawan arus air pada air yang mengalir sehingga protista lebih banyak ditemukan di air yang tenang. Baik itu air tawar maupun air laut. Protista merupakan plankton, yaitu organisme berukuran mikroskopis yang melayang-layang di air. Ada pula Protista yang melekat di dasar laut, danau, dan sungai. Ada juga protista yang hidup di dalam tanah, serasah, dan tempat yang lembab. Ada yang dapat berfotosintesis merupakan prosedur utama penyedia makanan bagi organisme lain, ataupun bersimbiosis di dalam tubuh organisme inang.

Praktikum yang bertujuan untuk mengetahui macam-macam mikroorganisme air dan ciri-cirinya masing-masing tersebut dilakukan dengan pengamatan terhadap sampel air rendaman jerami, air comberan, dan air genangan sebagai objek pengamatan. Pertama, membuat preparat basah dengan cara meneteskan satu sampel air tesebut ke kaca objek. Kemudian ditutup dengan kaca penutup. Kemudian letakkan preparat tersebut pada mikroskop dan dijepit dengan penjepit preparat. Atur pencahayaan dan perbesaran mikroskop. Amati seksama preparat dengan lensa okuler pada mikroskop. Ulangi langkah tersebut untuk preparat air yang lainnya.

Berdasarkan data pengamatan, pada air rendaman jerami terdapat protista mirip hewan kelas Cilliata yaitu Paramecium dan protista mirip hewan kelas Rhizopoda yaitu Aomoeba. Bentuk tubuhnya oval mirip dengan sandal dan warnanya transparan. Permukaan tubuh Paramecium memiliki banyak rambut getar (cilia) yang apabila bergerak, sel dapat meluncur bergerak di dalam medium air. Sedangkan Amoeba bentuknya tidak tetap, dari data pengamatan, beerbentuk lingkaran berwarna gelap, hitam. Pada bagian luar tubuh Amoeba terdapat membran plasama yang salah satunya untuk membentuk pseudopodia sebagai alat gerak dan alat bantu makan.

Pada air comberan terdapat protista mirip hewan Cilliata yaitu Paramecium dan protista mirip tumbuhan yaitu Euglena veridis. Bentuk sel dari Euglena veridis adalah oval memanjang, di bagian salah satu ujungnya terdapat mulut sel dan dari mulut sel tersebut tumbuh sebuah flagella untuk bergerak. Di

(9)

dalam sitoplasmanya terdapat butir-butir klroplas berbentuk oval yang berisi klorofil. Oleh karena itu Euglena veridis berwarna hijau.

Pada air genangan terdapat protista mirip hewan kelas Cilliata yaitu Paramecium, protista mirip hewan kelas Rhizopoda yaitu Amoeba, dan protista mirip tumbuhan yaitu ganggan hijau dan Euglena veridis.

G. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

Protista merupakan organisme yang memilki struktur sel eukariotik, ada yang uniseluler maupun multiseluler, serta tidak memilki jaringan yang sebenarnya atau sel-selnya belum berdeferensiasi. Protista ada yang meliki ciri-ciri seperti hewan(protozoa), seperti tumbuhan (algae) yang dapat berfotosintesis, dan seperti jamur (jamur air dan jamur lendir) mempunyai struktur yang menghasolkan spora, heterotrof, parasit, atau pengurai, yang mirip dengan sifat jamur.

Protista umumnya hidup di air yang tenang, karena protista tidak mampu bergerak melawan arus air pada air yang mengalir sehingga protista lebih banyak ditemukan di air yang tenang. Baik itu air tawar maupun air laut. Protista merupakan plankton, yaitu organisme berukuran mikroskopis yang melayang-layang di air. Ada pula Protista yang melekat di dasar laut, danau, dan sungai. Ada juga protista yang hidup di dalam tanah, serasah, dan tempat yang lembab. Ada yang dapat berfotosintesis merupakan prosedur utama penyedia makanan bagi organisme lain, ataupun bersimbiosis di dalam tubuh organisme inang.

Pertanyaan :

1. Mengapa media yang digunakan dalam praktikum ini menggunakan air rendaman jerami, air kolam, air sawah, dan air bak WC?

2. Pada media apa yang paling banyak ditemukan protista? Dan termasuk pada kelas apa?

(10)

3. Berdasarkan hasil pengamaan tersebut coba sebutkan ciri-ciri dari kingdom protista!

Jawaban :

1. Karena pada umumnya protista hidup di air yang tenang, karena protista tidak mampu bergerak melawan arus air pada air yang mengalir sehingga protista lebih banyak ditemukan di air yang tenang. Baik itu air tawar maupun air laut.

2. Pada media air rendaman jerami, terdapat protista mirip hewan kelas Cilliata yaitu Paramecium dan protista mirip hewan kelas Rhizopoda yaitu Aomoeba. Bentuk tubuhnya oval mirip dengan sandal dan warnanya transparan. Permukaan tubuh Paramecium memiliki banyak rambut getar (cilia) yang apabila bergerak, sel dapat meluncur bergerak di dalam medium air. Sedangkan Amoeba bentuknya tidak tetap, dari data pengamatan, beerbentuk lingkaran berwarna gelap, hitam. Pada bagian luar tubuh Amoeba terdapat membran plasama yang salah satunya untuk membentuk pseudopodia sebagai alat gerak dan alat bantu makan.

3. Ciri-ciri umum Kingdom Protista adalah sebagai berikut: 1. Mereka adalah organisme eukariotik sederhana.

2. Sebagian besar organisme uniseluler, beberapa kolonial dan beberapa multiseluler seperti ganggang.

3. Sebagian besar protista hidup di air, beberapa di tanah lembab atau bahkan tubuh manusia dan tanaman.

4. Organisme ini eukariotik, karena mereka memiliki membran inti terikat dan endomembran sistem.

5. Mereka memiliki mitokondria untuk respirasi sel dan beberapa memiliki kloroplas untuk fotosintesis.

6. Inti protista berisi beberapa helai DNA, jumlah nukleotida secara signifikan kurang dari eukariota yang kompleks.

(11)

8. Protista adalah organisme multiseluler, mereka bukan tanaman, hewan atau jamur.

9. Respirasi – respirasi seluler adalah proses terutama aerobik, tetapi beberapa tinggal di lumpur di bawah kolam atau di saluran pencernaan hewan Ares anaerob fakultatif.

10. Nutrisi – mereka dapat menjadi hetreotrofik atau autotrofik.

11. Flagelata adalah filter makan, beberapa protista makan oleh proses endositosis (pembentukan vakuola makanan dengan menelan bakteri dan memperluas membran sel mereka).

12. Reproduksi – beberapa spesies memiliki siklus hidup kompleks yang melibatkan beberapa organisme. Contoh: Plasmodium. Beberapa bereproduksi secara seksual dan aseksual lain.

13. Mereka dapat berkembang biak dengan mitosis dan beberapa mampu meiosis untuk reproduksi seksual.

14. Mereka membentuk kista dalam kondisi buruk.

15. Beberapa protista adalah patogen dari hewan dan tumbuhan. Contoh: Plasmodium falciparum menyebabkan malaria pada manusia.

(12)

H. DAFTAR PUSTAKA

FMRA Media. (2013). Laporan Praktiku Protisa. Tersedia:

http://fmragames.blogspot.com/2013/10/laporan-praktikum-protista.html [25 mei 2015]

Uran. (2014).Bab 5 Protista. Tersedia :

http://indonesiaindonesia.com/f/95356-bab-5-protista [25 mei 2015]

Kliksma. (2015). Ciri-ciri Protista dan Contohnya. Tersedia:

Referensi

Dokumen terkait

Adapun kesimpulan yang dapat kami tarik dari pengamatan yang kami lakukan: Jamur pada roti basi, dan tempe merupakan kelompok zygomycota.. Kemudian, jamur kuping, jamur tiram,

Tumbuhan mempunyai selaput inti sehingga bersifat eukariotik dan tersusun oleh banyak sel (multiseluler), yang kemudian membentuk jaringan dan organ.. Selain itu, tumbuhan juga

Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk melakukan pengamatan dalam kelompok ciri-ciri dan struktur Protista mirip tumbuhan sesuai dengan prosedur tetapi belum

Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan

Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora, yang memiliki 2 flagel dan generatif dengan cara fertilisasi yang akan membentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora.Contohnya

Sel Rhoeo discolor yang ditetesi dengan air yang sebelumnya sudah ditetesi larutan gula 20%, sel tumbuhan tersebut akan kembali dalam keadaan hipertonis

 bangkai tubuh hewan lainnya yang tergenang air sehingga sering juga d lainnya yang tergenang air sehingga sering juga disebut dengan jamur.. isebut

Sedangkan sel hewan mempunyai perbedaan dari sel tumbuhan selain tidak mempunyai dinding sel, kloroplas, tidak lazim punya vakuola, juga sel hewan mempunyai