KEBIJAKAN PELAKSANAAN
PNPM MANDIRI
Lokakarya Nasional
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri - Perkotaan
Integrated Community Driven Development Project (ICDD)
Oleh :
Deputi Bidang Penanggulangan Kemiskinan
dan Pemberdayaan Masyarakat –
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
INDIKATOR
TARGET
RKP NASIONAL TAHUN 2010 :
a.
Pertumbuhan Ekonomi
5 %
b.
Inflasi
5 %
c.
Tingkat Pengangguran (terbuka)
8 % pada akhir tahun 2010
d.
Tingkat Kemiskinan
12 - 13,5 % pada tahun 2010
RPJM NASIONAL TAHUN 2010-2014:
a.
Pertumbuhan Ekonomi
Rata-rata 6,3 – 6,8 % per tahun
Sebelum tahun 2014 ditargetkan tumbuh 7%
b.
Inflasi
Rata-rata 4 - 6 % pertahun
c.
Tingkat Pengangguran (terbuka)
5 - 6 % pada akhir tahun 2014
d.
Tingkat Kemiskinan
8 - 10 % pada akhir tahun 2014
PENCAPAIAN MDG’S 2015:
Tingkat Kemiskinan
7,55 – 12,1 %
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang
mengikutsertakan usaha kecil dan dapat dinikmati
seluas-luasnya oleh masyarakat, terutama masyarakat miskin
(pro-poor growth);
2. Meningkatkan kualitas kebijakan & program
penanggulangan kemiskinan (kebijakan afirmatif/
keberpihakan);
3. Peningkatan efektivitas penurunan kemiskinan di daerah;
4. Percepatan pembangunan di daerah terpencil &
perbatasan.
3
ARAH KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
DALAM RPJMN TAHUN 2010-2014
Perpres No. 5/2010
“RPJMN 2010-2014”
11 PRIORITAS NASIONAL KIB II
1. Reformasi Birokrasi & Tata Kelola; 2. Pendidikan; 3. Kesehatan; 4. PENANGGULANGAN KEMISKINAN; 5. Ketahanan Pangan; 6. Infrastruktur;
7. Iklim Investasi & Usaha; 8. Energi;
9. Lingkungan Hidup & Bencana;
Inpres No. 1/2010
“Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan Nasional Tahun 2010”
Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010
Inpres No. 3/2010
“Program Pembangunan Berkeadilan”
(1) Program Pro-Rakyat; (2) Program Keadilan Untuk
Semua; dan (3) Pencapaian MDG’s
Perpres No. 15/2010
“Percepatan Penanggulangan Kemiskinan”
- Strategi Penanggulangan Kemiskinan
- Sinkronisasi & pengendalian 3 Kelompok Program PK - Tim Nasional Pecepatan Penanggulangan Kemiskinan
Permendagri No. 42/2010 “TKPK Provinsi & Kabupaten/Kota”
Tata kerja, penyelarasan kerja, serta pembinaan kelembagaan dan SDM TKPK Provinsi dan TKPK Kabupaten/Kota
10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar & Paskakonflik;
11. Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi.
PRIORITAS LAINNYA (1) Bidang Politik, Hukum,
dan Keamanan; (2) Bidang Perekonomian; (3) Bidang Kesra
1. Mengurangi beban pengeluaran masyarakat
miskin.
2. Meningkatkan kemampuan dan pendapatan
masyarakat miskin.
3. Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan
Usaha Mikro dan Kecil.
4. Mensinergikan kebijakan dan program
penanggulangan kemiskinan.
5
STRATEGI PERCEPATAN
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
MELALUI PNPM MANDIRI
PNPM-Inti
Terdiri dari:• PNPM Perdesaan sbg basis pemberdayaan masyarakat di perdesaan;
• PNPM Perkotaan sbg basis pemberdayaan masyarakat di perkotaan;
• PNPM PISEW sbg basis pengembangan daerah2 cepat tumbuh;
• PNPM P2DTK sbg basis pengembangan daerah tertinggal dan khusus;
• PNPM-RIS sbg basis pembangunan desa tertinggal.
PNPM-Inti menyediakan:
• BLM utk berbagai kegiatan masyarakat; • Pendampingan, bantuan teknis, pelatihan &
peningkatan kapasitas pemda.
PNPM-Penguatan/Sektor (K/L)
• Terdiri dari berbagai program sektor berbasis masyarakat;
• Program sektor menyediakan:
• Bantuan terkait pencapaian sasaran sektor (pertanian, perikanan, pariwisata,
perumahan, pengairan, dlsb); • Penyuluhan teknis/sektor.
TAHAP PEMBELAJARAN (Tahun Ke-1 s/d Ke-2)
TAHAP KEMANDIRIAN (Tahun Ke-3 s/d Ke-6)
TAHAP KEBERLANJUTAN (Tahun Ke-7 s/d Ke-8)
TAHAPAN EXIT STRATEGY
REPLIKASI MANDIRI
OLEH MASY & PEMDA
• Manajemen Pemb.
partisipatif secara mandiri oleh Warga
• Fasilitasi & pembinaan
sepenuhnya oleh pemerintah kota/kab
• Replikasi &
pengemba-ngan Program lebih lanjut oleh pemda & Masyarakatnya
• Pembelajaran pembangunan
partisipatif
• BLM sbg stimulan • Integrasi perencanaan
partisipatif dg Sistem Pe-rencanaan pemb. regular.
• Pembelajaran Inisatif dan
prakarsa oleh masyarakat, difasilitasi PNPM.
• Kemitraan Masyarakat, pemda
dan Kelompok Peduli
• BLM sbg salah satu akses
channelling program,
• Masyarakat mampu mengakses
berbagai sumber dana yang ada (pemda, lembaga, swasta, dll)
• Perencanaan partisipatif sebagai
peraturan daerah
• PNPM supervisi dan penguatan
kapasitas untuk mampu mandiri memfasilitasi kegiatan
masyarakat di wilayahnya
• Masyarakat mampu membangun
kemitraan dg berbagai pihak.
• Kebijakan dan Penganggaran
Pemda Pro poor
• Keberadaan fasilitator/konsultn
atas permintaan masyarakat sesuai yang dibutuhkan.
• Kemitraan masyarakat, pemda dan
kelompok peduli secara sinergis merupakan faktor utama penggerak pembangunan di wilayahnya
Meningkatnya tingkat keberdayaan dan kemandirian masyarakat secara keseluruhan
Keberdayaan masyarakat di ukur dari:
Masyarakat mempunyai mimpi, cita-cita & tujuan, yang ingin diwujudkan bersama
Masyarakat mempunyai sikap mental yang menghargai kerjasama kemitraan, dialog &
melakukan hal-hal yang bermanfaat dan bermartabat bagi dirinya, keluarga, kelompok
masyarakat, lingkungan sekitar serta bangsa dan negara.
Masyarakat mempunyai pemahaman, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
secara memadai dalam menyusun langkah-langkah untuk mewujudkan impian atau cita
citanya.
Kemandirian masyarakat di ukur dari:
Meningkatnya kepercayaan dari Lembaga Keuangan Formal (Bank, Koperasi, BMT,
LKM) kepada kelompok masyarakat sehingga mereka digolongkan dalam kelompok yang
eligible dan bankable.
Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mengakses sumber-sumber pendanaan
untuk mendukung kegiatan produktifnya dalam rangka mewujudkan cita - citanya.
Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mengelola sumber pendanaan yang
dipercayakan kepadanya sejalan dengan prinsip manajemen keuangan yang sehat.
APA YANG INGIN DIWUJUDKAN DALAM
PNPM MANDIRI?
INTEGRASI PADA TAHAP PERENCANAAN:
INTEGRASI TUJUAN DAN SASARAN PEMANFAAT PROGRAM.
INTEGRASI PRINSIP-PRINSIP DASAR, RANCANG BANGUN, PROSES, KRITERIA DAN
NSPM (NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN MANUAL/PEDOMAN)
INTEGRASI INDIKATOR KINERJA KEBERHASILAN.
SINKRONISASI PADA TAHAP PELAKSANAAN :
SINKRONISASI LOKASI PROGRAM & KEGIATAN ( ANTAR PROGRAM PNPM DAN ANTAR
PROGRAM KLASTER I,II DAN III)
SINKRONISASI WAKTU PROGRAM
SINKRONISASI KELEMBAGAAN/TIM
SINKRONISASI REGULASI & PERATURAN
SINKRONISASI MEKANISME PENDANAAN & PENGANGGARAN
SINKRONISASI INFORMASI
SINERGITAS ANTAR PELAKU /PEMANGKU KEPENTINGAN :
SINERGITAS ANTAR PELAKU PEMERINTAH, PEMDA, SWASTA, LSM, KELOMPOK MASYARAKAT.
SINERGITAS ANTAR RENCANA DAN PROGRAM MASING-MASING PELAKU/STAKEHOLDERS.
11 PRINSIP KOORDINASI KEBIJAKAN DAN
PROGRAM-PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
INTEGRASI PNPM MANDIRI
TUJUAN PROGRAM HARUS SAMA :
1. Menurunkan kemiskinan dan pengangguran melalui peningkatan pendapatan dan penciptaan kegiatan produktif.
2. Meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat yang miskin dan kurang mampu secara ekonomi menjadi
lebih berdaya, mandiri dan bermartabat.
Berdaya : mempunyai tujuan/impian yang akan dicapai dan mempunyai keahlian/ketrampilan dan kemampuan
Mandiri : tidak selalu bergantung pada pihak luar namun mempunyai potensi untuk dikembangkan melalui kerjasama yang saling menguntungkan dengan pihak luar.
Bermartabat : Mengedepankan perilaku, tabiat dan akhlak serta etika yang baik ( gotong royong, kemanusiaan yang adil dan beradab, mengedepankan dialog dan kerjasama kemitraan, dll)
SASARAN PROGRAM SAMA : KELEMBAGAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF YANG DIBENTUK OLEH MASYARAKAT SENDIRI, BERANGGOTAKAN KELOMPOK MASYARAKAT PENERIMA PNPM, DAN DIKELOLA SEBAGAI FORUM PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH MASYARAKAT.
Hanya ada satu Kelembagaan masyarakat partisipatif di tiap kecamatan atau desa.
Penerima program adalah kelompok masyarakat dapat disesuaikan dengan jenis PNPM Mandiri.
DESAIN DAN KRITERIA PROGRAM HARUS MENGACU PADA PRINSIP-PRINSIP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT : siklus pemberdayaan masyarakat, fasilitator/pendamping, BLM, pelatihan masyarakat, operasional proyek, Komponen BLM dan Non-BLM, dll.
KELEMBAGAAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM
Di perkotaan : Menggunakan Forum BKM di tingkat kelurahan.
DASAR HUKUM SAMA (Perpres, Permen, SK, dll) : Mengacu pada Perpres 3/2010, Keputusan Ketua TNP2K, dan peraturan operasionalisasinya.
SINKRONISASI PNPM MANDIRI
LOKASI/LOCUS PROGRAM :
Tingkat Kecamatan di perdesaan. Tingkat Kelurahan di perkotaan.
SINKRONISASI WAKTU PROGRAM :
Periode Perekrutan fasilitator, jangan sampai ada perebutan fasilitator antar PNPM Periode Sosialisasi kepada masyarakat
Periode proses pemberdayaan masyarakat. Periode pencairan BLM.
Periode pemanfaatan dan pengembangan kegiatan.
SINKRONISASI KELEMBAGAAN/TIM :
Koordinasi Tingkat Provinsi , Kab/Kota : TKPKD provinsi, kabupaten dan kota.
Di Perdesaan di Tingkat Kecamatan : Unit Pengelola Kegiatan sebagai Forum Masy.
Di Perkotaan , di Tingkat Kelurahan : Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) sebagai Forum Masyarakat. K/L pengelola PNPM diluar PNPM Perdesaan dan Perkotaan hanya membentuk Tim Pengelola PNPM terkait.
SINKRONISASI REGULASI & PERATURAN :
Tidak boleh ada konflik dan tumpang tindih antar peraturan, apalagi yang membebani masyarakat penerima. SINKRONISASI MEKANISME PENDANAAN & PENGANGGARAN
Proses pencairan dan proses pemberdayaan masyarakat harus sinkron/selaras/harmonis.
SINKRONISASI INFORMASI
Sosialisasi harus diselaraskan serta penanganan pengaduan masyarakat dan penyelesaian masalah harus sinkron, ditangani secara berjenjang.
HARMONISASI ANTAR PROGRAM :
Harmonisasikan Program-program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan
masyarakat yang dijalankan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Pihak Swasta dan BUMN (CSR &
PKBL), LSM dan Organisasi Masyarakat lainnya.
TKPKD Provinsi, kabupaten dan kota harus MAMPU mengintegrasikan dan
mensinkronkan/mengharmonisasikan program-program terkait.
Diarahkan untuk bermitra :
Membangun saling percaya antar pelaku ( building Trust)
Membangun konsensus (Consensus Building) melalui menyepakati landasan bersama ( common platform)
Membangun Kemitraan (Partnership Building)
KERJASAMA ANTAR PROGRAM DARI PARA STAKEHOLDERS
Kerjasama kemitraan antar pemanfaat dan penerima program (chanelling, paket, dll).
Kerjasama kemitraan antar fasilitator, pengurus kelompok masyarakat dllsb.
PENINGKATAN PERAN DAERAH :
Pemda dari seluruh tingkatan sebagai pembina, pengasuh/enabler tidak terlalu mengintervensi
keinginan/”mimpi” masyarakat, proses dan capaian, namun akan menjamin, mengawal pelaksanaan
PNPM mandiri dan integrasi, sinkronisasi serta sinergitasnya sesuai dengan prinsip-prinsip dan aturan
yang telah ditetapkan.
Pemda meningkatkan kontribusinya : DDUB, program sejenis,. Dll.
Pemda menyelesaikan secara adil dan transparan bilamana terdapat konflik antar kepentingan,
pengaduan masyarakat dan penyimpangan pelaksanaan (Fiduciary) melalui forum TKPKD.
Pro-Poor
Keduanya ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat, khususnya: masyarakat
miskin, tertinggal, terpinggirkan/marjinal, dan disabilities;
Community Driven Development
Program/kegiatan yang dirumuskan dalam perencanaan berdasar kebutuhan yang
diidentifikasi oleh masyarakat;
Dokumen Integratif
Integrasi diarahkan untuk menjadikan satu dokumen Rencana Desa (jangka menengah
dan tahunan);
Dukungan Fasilitasi
Pemda memfasilitasi terwujudnya rencana pembangunan desa yang terintegrasi;
Akses Pendanaan
Dokumen rencana desa yang terintegrasi memungkinkan akses pendanaan dari berbagai
pihak (pemerintah pusat, pemda, swasta, masyarakat peduli, dll).
1. Menyusun Rencana Pembangunan Desa/Kelurahan yang integratif
dengan mempertemukan proses dan hasil perencanaan partisipatif
(PNPM), perencanaan reguler (musrenbang), dan perencanaan
teknokratik (SKPD);
2. Memetakan organisasi kemasyarakat yang representatif dan
akuntabel sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan desa;
3. Menyusun Rencana APBD yang bersumber dari Rencana Desa
(tahunan);
4. Memetakan program/kegiatan pendukung dari: Kementerian/
Lembaga dan organisasi-organisasi non-pemerintah;
5. Konsultasi
publik
program/kegiatan
dan
anggaran
untuk
pembangunan desa dalam satu tahun berjalan;
6. Publikasi, implementasi, dan kontribusi masyarakat.
INTEGRASI PERENCANAAN DAN SINERGITAS
PELAKSANAAN
Tetap berpegang pada upaya menuju kemandirian masyarakat (dari, oleh,
dan untuk masyarakat);
Para pihak dapat menyampaikan saran optimalisasi program-program
demi meyakinkan masyarakat terhadap manfaat TERBESAR dari kegiatan
TERBAIK untuk mereka;
Memanfaatkan kelembagaan masyarakat yang telah terbentuk (LKM,
UPK, BKM, dll);
Mendorong TKPKD untuk berperan lebih aktif dan berkelanjutan;
Secara bersama terlibat aktif dan merekam seluruh tahapan dan hasil
dari harmonisasi program sebagai bahan pembelajaran dan replikasi
untuk wilayah lain.
Unsur-unsur
Keterangan
Partisipasi Masyarakat dalam
perencanaan, pengambilan
keputusan dan pengelolaan
kegiatan
2007: di 29.847 desa, rata-rata swadaya 17% dari nilai
BLM.
2008: di 47.954 desa
Partisipasi perempuan dalam
program
30-45% peserta dalam pertemuan dan kegiatan
masyarakat adalah wanita.
Kesadaran dan akuntabilitas
Pemda lebih kuat
a. Terbangunnya sebuah early warning system terhadap
pelanggaran prosedur dalam pelaksanaan program.
b. Meningkatnya keterbukaan dan akuntabilitas dalam
pengelolaan program.
c. Meningkatnya kesempatan bagi masyarakat msrginal
untuk mengemukakan pendapat, opini dan aspirasi
terhadap isu-isu pembangunan di daerah mereka.
d. Meningkatnya perhatian terhadap pemeliharaan dan
keberlanjutan program
Unsur-unsur
Keterangan
Kesejahteraan
a. Mengalami peningkatan konsumsi nyata/kapita sebesar 11% lebih tinggi
dibanding dengan wilayah yang tidak mendapatkan PNPM Mandiri.
b. Masyarakat memiliki peluang keluar dari kemiskinan 9,2% dibanding di
wilayah yang bukan lokasi PNPM Mandiri.
c. Rumah Tangga yang rawan kemiskinan (mendekati ambang kemiskinan)
lebih rendah resikonya untuk jatuh miskin.
d. Rumah Tangga memiliki 11,5% akses pelayanan rawat jalan lebih tinggi
dibanding yang bukan wilayah PNPM Mandiri.
e. Jumlah peningkatan pengangguran 1,5% lebih rendah dibanding wilayah
bukan lokasi PNPM Mandiri.
Modal sosial
a. Gotong royong, penyelesaian pekerjaan bersama
b. Proses pengambilan keputusan bersama
c. Peningkatan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan dan
pelaksanaan kegiatan.
d. Rasa memiliki dan pemeliharaan fasilitas secara berkelanjutan.
Terbentuknya lembaga
keswadayaan
masyarakat
a. 72% UPK berkinerja baik dan memiliki potensi untuk berkembang.
b. Pelaksanaan swadaya untuk infrastruktur sederhana menghemat biaya
35-50% lebih rendah dibandingkan jika melalui kontraktor.
CAKUPAN LOKASI PNPM MANDIRI & PNPM
Mandiri Perkotaan 2007-2011
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 2007 2008 2009 2010 2011 3335 3774 6446 6321 6622 833 944 1139 885 1153 Ju m lah K e cam atan Tahun Total Kec. Kec P2KPALOKASI BLM PNPM MANDIRI & PNPM Mandiri
Perkotaan 2007-2011
3,881,210 6,783,434 11,418,265 11,834,050 10,313,435 1,191,960 1,985,090 1,849,845 1,356,425 1,218,585 -2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000 12,000,000 14,000,000 2007 2008 2009 2010 2011 (J u ta) Tahun Total BLM BLM P2KPTransportasi/Aks es 53.14% Ekonomi 15.02% Kesehatan 13.57% Pendidikan 10.12 % Pertanian 3.51% Sosial 3.41% Energi 0.99% Lingkungan 0.24%
PEMANFAATAN BLM PNPM MANDIRI
• Integrasi perencanaan partisipatif hasil program pemberdayaan
masyarakat (PNPM Mandiri) dengan perencanaan reguler
(musrenbang dari tingkat desa s/d kabupaten/kota dan provinsi)
• Penguatan kapasitas manajemen di masing-masing K/L pelaksana
program sejalan dengan perluasan cakupan PNPM Mandiri.
• Sinkronisasi program-program berbasis pemberdayaan lainnya
(sektor penguatan) ke dalam PNPM Mandiri
• Sinkronisasi dan harmonisasi PNPM Mandiri dengan program atau
inisiatif Pemda
23