• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN NASKAH PUBLIKASI. Oleh AGUS SAEFUL ANWAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN NASKAH PUBLIKASI. Oleh AGUS SAEFUL ANWAR"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN

NASKAH PUBLIKASI

Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Magister Manajemen Pendidikan

Oleh

AGUS SAEFUL ANWAR

Oleh

AGUS SAEFUL ANWAR Q 100 110 002

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

(2)

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN

NASKAH PUBLIKASI

Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Magister Manajemen Pendidikan

Oleh

AGUS SAEFUL ANWAR

Oleh

AGUS SAEFUL ANWAR Q 100 110 002

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :

AGUS SAEFUL ANWARNIM Q 100110002

Telah disetujui oleh Pembimbing Pada tanggal : 11 Juli 2013

(4)

1

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN

oleh :

Agus Saeful Anwar1 a_saefulanwar17@yahoo.com Samino2 Samino0462@gmail.com

Anam Sutopo3 S2anamsutopo@gmail.com

ABSTRACT

The purposes of this study are to describe 1) the planning of guidance and counseling service at SMK Karya Nasional. 2) implementation of guidance and counseling service in SMK Karya Nasional Kuningan. 3) the evaluation of guidance and counseling services in SMK Karya Nasional Kuningan. This research is a qualitative in the form of ethnographic approach. The main subjects in this study are principals, conselor, students, and parents. Method of data collection used in this study are in-depth interview, observation, and documentation. The collected data are analyzed by using interactive model by applying three phases: data reduction, data display and conclusion. The results of the research show that; first planning of guidance and counseling services held in SMK Karya Nasional Kuningan is compiled based on the needs of school components. The planning is done systematically by proper management, effective, sustainable and it is open toward feedback. Second the implementation of guidance and counseling in SMK Karya Nasional Kuningan conducted based on the goals and needs, namely: the substance, type of activity, time, place, and related parties. Third, evaluation of counseling and guidance services in SMK Karya Nasional Kuningan consists of four components; (a) direct evaluation of the students (b) program evaluation that created by teachers in guidance and counseling (c) evaluate the process of implementation in guidance counseling program, and (d) result evaluation of the guidance and counseling program.

Keywords: Management, Guidance, Counseling.

PENDAHULUAN

Kegiatan bimbingan dan konseling pada dasarnya adalah usaha sadar yang dilakukan oleh guru pembimbing bersama siswanya untuk mencapai kemandirian dalam keseluruhan proses kehidupan, baik sebagai individu, anggota kelompok, keluarga atau masyarakat pada umumnya. Menurut Natawidjaja dalam Dewa Ketut Sukardi (2008) bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai mahluk sosial. Oleh karena

(5)

2

itu, sangatlah perlu para remaja mendapatkan perhatian khusus serta bimbingan dalam proses perkembangannya sehingga mampu beradaptasi dengan segala perubahan dan mampu mengaktualisasikan dirinya secara proporsional. Hubungan timbal balik ini tidak hanya sebatas pemberian informasi berkaitan perilaku anak didik saja akan tetapi juga ada upaya membantu (helping

relationship), membimbing dan mengayomi anak didik.

Pendidikan masih diyakini oleh masyarakat sebagai tempat pencetakan generasi-generasi bermutu yakni generasi yang harmonis lahir dan batin, sehat jasmani dan rohani, bermoral, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi secara profesional serta dinamis dan kreatif (Syamsu Yusuf 2012). Upaya pencetakan generasi bermutu ini tidak hanya memberikan penekanan pada aspek akademis saja tetapi juga menyangkut aspek perkembangan pribadi, sosial, kematangan intelektual dan sistem nilai serta religius. Faktor yang berpengaruh terhadap tindakan yang dilakukan para pelajar adalah penghayatan akan ajaran-ajaran agama yang rendah. Banyak remaja yang menjauhi ajaran agama, hal ini disebabkan minimnya pendidikan agama yang diberikan terutama oleh orang tua, agama hanya dikenal melalui pelajaran di sekolah saja dan tidak ada penekanan untuk melaksanakan atau mengimplementasikan ajaran-ajaran agama sehingga para pelajar tidak punya pegangan hidup dan mudah terbawa arus modernisasi.

Realita yang dapat disaksikan bahwa masih banyak tindakan-tindakan amoral yang dilakukan para pelajar, masih banyak para orang tua yang resah akan pergaulan anak-anaknya dan masih sering dilakukan tindakan-tindakan nondisipliner anak-anak pelajar terhadap peraturan sekolah. Hal ini menjadi satu bukti bahwa keberadaaan layanan bimbingan dan konseling di institusi pendidikan belum dioptimalkan. Penyebab belum dioptimalkan layanan bimbingan dan konseling oleh para pelajar salah satunya adalah keengganan para pelajar terhadap petugas bimbingan dan konseling yang dianggap seperti satpam.

(6)

3

Keengganan para pelajar ini dapat disebabkan karena faktor pribadi petugas bimbingan dan konseling atau konselor (pembimbing). Konselor sebagai pribadi akan berhadapan dengan berbagai persoalan tidak hanya dengan klien (peserta didik) tetapi juga dengan keluarga serta masyarakat. Berkaitan dengan keluarga seorang konselor berhadapan dengan masalah ekonomis yang menuntut konselor harus mampu memberikan komoditi yang cukup untuk keluarga dengan tetap eksis dan konsekwen terhadap tugasnya sebagai konselor. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu di SMK Karya Nasional Kuningan nampaknya masih banyak prilaku-prilaku siswa yang menyimpang dari peraturan sekolah. Ilmu pengetahuan agama di samping ilmu pengetahuan umum yang dimiliki ternyata belum sepenuhnya diamalkan siswa dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengelolaan Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK Karya Nasional Kuningan”

Keberadaan layanan bimbingan dan konseling mengembangkan seluruh potensi pada peserta didik (Juntika nurihsan, 2012). Penekanan pada faktor agama dalam sistem pendidikan sangatlah menunjang kegiatan mencapai tujuan pendidikan. Layanan bimbingan dan konseling dalam sistem pendidikan bertujuan agar peserta didik dapat menemukan dirinya, mengenal dirinya dan mampu merencanakan masa depannya sehingga peserta didik dapat berkembang secara optimal menjadi pribadi yang utuh dan mandiri (Syamsu Yusuf 2012). Menurut Ruth Strang dalam Nila Kusmayanti konseling merupakan jantung hati dari seluruh usaha layanan bimbingan dan konseling. Sasaran bimbingan dan konseling adalah dengan melakukan pemahaman, pencegahan, pengentasan, pemeliharaan dan pengembangan (Dewa Ketut Sukardi, 2009).

Tujuan ini untuk mendeskripsikan pengelolaan layanan bimbingan dan konseling di SMK Karya Nasional Kuningan yaitu: 1) mendeskripsikan perencanaan program playanan bimbingan dan konseling di SMK Karya Nasional

(7)

4

Kuningan. 2) mendeskripsikan pelaksanaan program playanan bimbingan dan konseling di SMK Karya Nasional Kuningan. dan 3) mendeskripsikan evaluasi program pelayanan bimbingan dan konseling di SMK Karya Nasional Kuningan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat dengan hasil penelitian berisi kutipan-kutipan data yang berasal dari hasil wawancara, catatan lapangan, dokumentasi sesuai fenomena sosial dan situasi yang alami. Menurut Asmadi (2011) data yang dikumpulkan adalah berbentuk kata-kata atau gambar, bukan angka seperti dalam penelitian kuantitatif. Data tersebut berbentuk transkip interviu, catatan lapangan, fotografi, videotapes, dokumen personal, memo, dan catatan resmi lainnya.

Subjek penelitian ini yaitu informan atau nara sumber yaitu kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua siswa yang kesemuanya merupakan sumber data bagi peneliti dalam mengungkapkan permasalahan yang diteliti. Dari informan data akan di gali melalui teknik wawancara. Menurut Sutopo informan adalah orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau keterangan sesuai yang diteliti. Lokasi penelitian ini di SMK Karya Nasional Kuningan, yang beralamat di jalan Raya Cirendang-Cigugur Kuningan 45518.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi. Di dalam melakukan analisis data peneliti menggunakan metode analisis interaktif yang dijelaskan Miles dan Huberman (2007) yaitu: reduksi data (data deduction), penyajian data (data

display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion

(8)

5 HASIL PENELITIAN

Kegiatan perencanaan program bimbingan dan konseling yang di SMK Karya Nasional Kuningan dilakukan dengan program yang berkelanjutan dengan maksud memberikan optimalisasi layanan kepada siswa, yang disusun berdasarkan pada kebutuhan siswa, guru, kepala sekolah, dan orang tua siswa, kesemuanya itu memuat kebutuhan dan fungsi bimbingan dan konseling. Syamsu Yusuf (2012) mengungkapkan bahwa program bimbingan dan konseling merupakan upaya pemberian bantuan kepada peserta didik untuk mencapai perkembangannya. Dalam perencanan bimbingan dan konseling di SMK Karya Nasional Kuningan disusun sesuai dengan pengelolaan yang tepat, efektif dan berkesinambungan, dan terbuka kepada siapapun untuk menerima masukan tanpa harus mengubah program yang sudah direncanakan. Program bimbingan dan konseling tidak terfokus pada penanggung jawab guru bidang bimbingan konseling saja tetapi melibatkan beberapa guru yang mempunyai peran sebagai pemberi bimbingan dan konseling yaitu dari mulai kepala sekolah, guru bimbingan konseling, kepala program, dan guru pembimbing kelas. Catharian Tri Ani (2012) bahwa segala program yang direncanakan dalam bimbingan konseling akan memberikan prestasi belajar kepada siswa.

Menurut Suharsimi Arikunto (2008) bahwa perencanaan adalah proses mempersiapkan serangkaian keputusan untuk mengambil tindakan di masa yang akan datang yang diarahkan kepada tercapainya tujuan-tujuan dengan sarana yang optimal. Perencanaan program bimbingan dan konseling di SMK Karya Nasional Kuningan dilaksanakan berdasarkan pada koridor program yang diterapkan oleh pemerintah yang dituangkan dalam penyusunan silabus bimbingan dan konseling. Selanjutnya program disusun berdasarkan temuan-temuan dari para pendidik yang mengalami dan menjalankan program pembelajaran di lapangan, kemudian perencanaan dibuat dan disusun berdasarkan kebutuhan yang terjadi dilingkungan SMK Karya Nasional Kuningan.

(9)

6

Menurut Adang Sudjana (2011) dalam perencanaan program bimbingan dan konseling, guru pembimbing harus dapat mengatur waktu dalam kegiatan program bimbingan yang akan dilaksanakan. Di SMK Karya Nasional Kuningan memperhatikan beberapa pertimbangan dalam menjalankan atau merencanakan program bimbingan dan konseling yaitu, diantaranya: 1) mempersiapkan atau merumuskan program terlebih dahulu. 2) kemudian melakukan penyusunan program bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhan yang ada di lingkungan sekolah. 3) melakukan koordinasi dengan tim atau dengan guru-guru, kepala program, pembimbing kelas, dan guru mata pelajaran. 4) menyesuaikan dengan prosedur atau jadwal kegiatan pelaksanaan dan sasarannya. Seperti yang disampaikan oleh Menurut Kelly (2013) konselor harus mengintegrasikan kurikulum untuk peningkatan siswa.

Agar pencapaian tujuan dapat tuntas dan pendayagunaan sumber dapat maksimal maka uraian kegiatan yang telah dijabarkan dalam perencanaan diwujudkan dalam bidang-bidang yang ada dalam organisasi (Suharsimi Arikunto, 2008). Maka secara kelembagaan atau organisasi bimbingan dan konseling SMK Karya Nasional Kuningan yaitu terdiri dari bagian unit kecil organisasi yang terdiri dari 3 guru konselor satu konselor sebagai koordinator kemudian ke 2 sebagai guru pembimbing dan ke 3 sebagai anggota atau staf.

Menurut Purwoko, (2008) Program bimbingan dan konseling di sekolah ialah sejumlah kegiatan bimbingan dan konseling yang direncanakan oleh sekolah, dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Dalam penyusunan program bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh SMK Karya Nasional Kuningan yaitu dilakukan setiap awal tahun ajaran baru dengan berpedoman pada ketentuan diantaranya: 1) program bimbingan dan konseling disusun berdasarkan kebutuhan siswa yang ada dilingkungan SMK Karya Nasional Kuningan, 2) menyesuakan dengan kurikulum yang ada di SMK Karya Nasional Kuningan, 3) dibuat dengan sistematis dan tidak tumpang tindih. 4) terbuka dan luwes, mudah menerima masukan tanpa harus mengubah program yang sudah

(10)

7

direncanakan secara menyeluruh, 5) memungkinkan kerjasama dengan pihak terkait, 6) dimungkinkan penilaian dan tindak lanjut.

Perencanaan program pelaksanaan bimbingan konseling di SMK Karya Nasional Kuningan yaitu Program tahunan yang didalamnya meliputi program semesteran dan bulanan yaitu program yang akan dilaksanakan selama satu tahun pelajaran dalam unit semesteran dan bulanan. Program ini mengumpulkan seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas. Program tahunan dipecah menjadi program semesteran dan program semesteran dipecah menjadi program bulanan. Perencanaan program bimbingan dan konseling diarahkan untuk menjawab aspek-aspek sebagai berikut, yaitu: 1) apakah kebutuhan bimbingan bagi siswa, 2) sejauh mana kebutuhan-kebutuhan itu telah dapat dipenuhi dengan kondisi yang ada sekarang, 3) bagaimana sekolah dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan lebih baik.

Seperti pada penelitian sebelumnya oleh Fred C. Lunenburg (2010) bahwa layanan bimbingan dan konseling sebagai sebuah bagian integrasi layanan seluruh siswa yang bertujuan membantu individu dalam mengembangkan kemampuan untuk memahami diri sendiri, dan mampu memecahkan masalahnya sendiri serta mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Bentuk program yang dilaksanakan di SMK Karya Nasional Kuningan mencakup program tahunan, program smesteran, dan program bulanan yang didalamnya termasuk program-program mingguan dan harian. Program yang di laksanakan tidak lepas dari pedoman kurikulum atau silabus yang ada sehingga pelaksanaannya berada dalam koridor yang diharapkan.

Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMK Karya Nasional Kuningan dilakukan melalui kontak langsung dengan sasaran pelayanan (klien/konseli), dan secara langsung menangani permasalahan atau kepentingan tertentu yang dirasakan oleh sasaran pelayanan itu. Pelaksanaan program bimbingan dan konseling dilakukan sesuai dengan sasaran dan kebutuhan, yaitu: substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak yang terkait.

(11)

Kegiatan-8

kegiatan yang dilakukan ini mempunyai fungsi tertentu dan dampak dari pelayanan tersebut bisa memberi pengaruh untuk perkembangan peserta didik ke arah yang lebih baik. Seperti yang disampaikan oleh Erman (2009) bahwa penyelenggaraan pendidikan pada umumnya adalah hubungan langsung dan saling pengaruh antara orang yang satu dengan yang lain, peristiwa bimbingan setiap kali dapat terjadi baik orang tua terhadap anak atau guru terhadap muridnya, baik dalam pengajaran ataupun non pengajaran secara terbuka dan rahasia, Seperti disampaikan oleh Wiliam (2012) bahwa layanan bimbingan dilakukan dengan menerapkan etika kerahasiaan.

Hasil penelitian di SMK Karya Nasional Kuningan mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lilis Puspitaningrum (2013), dalam penelitiannya menunjukan bahwa komponen dalam layanan bimbingan dan konseling adalah mencakup, layanan orientasi, layanan informasi, layanan konseling kelompok, dan aplikasi instrumen, termasuk bimbingan dan konseling dalam pelayanan dasar secara keseluruhan. Dalam upaya meningkatkan kualitas program bimbingan, konselor perlu melakukan kerjasama dengan para orang tua siswa. Kerjasama ini penting agar proses bimbingan terhadap siswa tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga oleh orang tua di rumah. Seperti yang di ungkapakan oleh Ferah (2012) bahwa orang tua memberikan informasi penting untuk konselor untuk menyediakan bahan-bahan, sumber daya demi menunjang pelaksanaan bimbingan dan konseling. Konselor berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang siswa (seperti prestasi belajar, kehadiran, dan kepribadiannya), membantu memecahkan masalah siswa, dan mengidentifikasi masalah, seperti yang di sampaikan Nurnaningsih (2011) pelayanan bimbingan dan konseling meningkatkan kecerdasan emosional kepada siswa.

Menurut Wiliam (2012) bahwa bimbingan yang dilakukan di rahasiakan dari semua percakapan dan diskusi mereka dengan klien mereka selama praktik konseling mereka. Bimbingan dan konseling harus menerapkan etika kerahasiaan

(12)

9

dalam program konseling mereka. Evaluasi Layanan Bimbingan dan Konseling SMK Karya Nasional Kuningan merupakan langkah penting dalam pengelolaan Bimbingan dan Konseling (BK). Seperti yang disampaikan oleh Abdul Jabar (2008) bahwa penilaian adalah sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai dari kegiatan yang telah direncanakan. Di SMK Karya Nasional Kuningan dalam memecahkan masalah siswa dilakukanlah kerja sama antar guru-guru mata pelajaran, guru pembimbing, dan staf kepala program. Seperti disampaikan oleh Novitasari (2012) upaya membantu siswa dalam memecahkan masalah yaitu dengan cara konselor bekerjasama dengan guru dalam mengdiagnosa masalah yang dihadapi peserta didik.

Penilaian program bimbingan dan konseling atau evaluasi bagi SMK Karya Nasional Kuningan merupakan usaha untuk menilai sejauh mana pelaksanaan program itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan mengacu kepada empat komponen yaitu: 1) melakukan evaluasi secara langsung kepada peserta didik, 2) mengevaluasi program yang sudah di buat oleh guru bimbingan dan konseling, 3) mengevaluasi proses pelaksanaan program bimbingan dan konseling, dan 4) mengevaluasi hasil pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Menurut Nila Kusmawati (2008) evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling dimaksudkan sebagai upaya tindakan atau proses menentukan drajat kualitas. Kemudian menurut Anas Sudijono (2007) bahwa penilaian dilakukan dengan menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti perkembangan peserta didik.

Menurut Suharsimi Arikunto (2008) tujuan diadakannya evaluasi yaitu untuk mengetahui pencapaian program dengan langkah mengetahui keterlaksanaan kegiatan program. Bimbingan dan konseling SMK Karya Nasional Kuningan sudah dilakukan secara evektif bersama-sama oleh seluruh guru sesuai dengan program yang telah direncanakan sebagai tolak ukur program kedepannya. Menurut Fred C. Lunenburg (2010) bahwa menguji pelaksanaan program bimbingan konseling di sekolah yaitu dengan menggunakan metode

(13)

10

evaluasi terhadap pelaksanaan bimbingan konseling. Agar dampak dari hasil evaluasi individu bisa mengembangkan kemampuan untuk memahami diri sendiri, mampu memecahkan masalahnya sendiri serta mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Sebagaimana halnya kegiatan pendidikan yang lain di sekolah seperti kegiatan belajar pada waktu tertentu harus dievaluasi untuk mengetahui apakah tujuan dari kegiatan itu tercapai. Demikian pula dengan kegiatan bimbingan dan konseling secara berkala harus dievaluasi.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Perencanaan layanan bimbingan dan konseling SMK Karya Nasional Kuningan disusun berdasarkan pada kebutuhan siswa, guru, kepala sekolah, dan orang tua siswa yang dilakukan secara sistematis, efektif dan berkesinambungan, 2) Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling SMK Karya Nasional Kuningan dilakukan sesuai dengan sasaran dan kebutuhan, yaitu: substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak yang terkait, 3) Evaluasi Layanan Bimbingan dan Konseling SMK Karya Nasional Kuningan mencakup empat komponen yaitu: a) melakukan evaluasi secara langsung kepada peserta didik, b) mengevaluasi program yang sudah di buat oleh guru bimbingan dan konseling, c) mengevaluasi proses pelaksanaan program bimbingan dan konseling, dan d) mengevaluasi hasil pelaksanaan program bimbingan dan konseling.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Juntika Nurihsan, 2012. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Asmadi, 2011. Pendekatan Kualitatif Kuantitatif Serta Kombinasinya Dalam

(14)

11

Catharian Tri Ani, 2012 Need Assesment Model Penyusunan Program Bimbingan

dan Konseling Bidang Bimbingan Belajar Berbantuan Sistem

Informasi Manajemen di Sma Negeri Kota Semarang.

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduman

Dadang Sudjana, 2011. “Analisis dan praktek bimbingan dan konseling”,

http://adangsujana-upi.blogspot.com/

Dewa Ketut Sukardi, 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan

Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Ferah, 2012. dengan jurnal berjudul “The role of school cousellor in behaviour

management at secondary school”

http://search.proquest.com/docview/1081461393/13E63F5A6BF64F 9AC94/2?accountid=34598

Fred C. Lunenburg, 2010. Sebuah jurnal internasional dengan judul “School

Guidence and Counseling Services”.

http://www.google.com/#hl=en&q=School+Guidance+and+Counselin g+Services,+journal+Fred+C.+Lunenburg&sa=X&ei=4LYlUY3pH4PsrAe huYGwAQ&sqi=2&ved=0CCsQ7xYoAA&bav

Harsono, 2011. Etnografi Pendidikan Sebagai Desain Penelitian Kualitatif. Universitas Muhammadiyah Surakarta: Surakarta.

Kelly, 2013. Integrating School Counseling Care Curriculum

http://jsc.montana.edu/pages/articles.html

Moleong, J. Lexy, 2007, Metodologi penelitian kualitatif, bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Nila Kusmawati, 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurnaningsih, 2011. “bimbingan kelompok untuk meningkatkan kecerdasan

emosional siswa”

http://himcyoo.files.wordpress.com/2012/04/bimb-kelompok-untuk-meningkatkan-kecerdasan-emosional-siswa.pdf

(15)

12

Prayitno, 2009. Dasar-Dasar Bimbingan dan konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Riena Lestari, 2010. Dengan jurnal berjudul “Bimbingan Konseling pada Remaja

dan Prstasi Akademik”

http://www.google.com/search?q=Bimbingan+Konseling+Pada+Rem

aja

dan+Prestasi+Akademik+oleh++Riena+Lestari+jurnal&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a.

Siswanto, 2009. Pengantar Manajemen. PT. Bumi Aksara: Bandung.

http://www.google.com/#hl=en&output=search&sclient=psy

ab&q=Peningkatan+layanan+bimbingan+dan+konseling+dekolah+me lalui+model+pembuatan+media

Syamsu Yusuf, 2012. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Patrick, 2009. School Guidance and Counseling in an International Context.

http://hkier.fed.cuhk.edu.hk/journal/wpcontent/uploads/2009/10/cv 15n2_207-228.pdf

William, (2012) “Persepsi Siswa Dari Aplikasi Dalam Praktek Kerahasiaan

Konseling di Sekolah Menengah Terpilih di Nigeria”.

http://search.proquest.com/docview/1266030457/13E1AE84F7FD95 D42C/8?accountid=34598

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

[r]

Dari hasil perhitungan angka kematian tersebut selanjutnya dilakukan analisis bivariat untuk mendapatkan hubungan dengan rasio jenis fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga

Permasalahan umum yang terjadi pada kepengurusan campus ministry tidak. terlepas pada point permasalahan yang utama

Skripsi Sarjana S-1, Departemen Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.. Jakarta:

KELUARGA DENGAN PERTUMBUHAN ANAK BARU MASUK SEKOLAH DI.. SD NEGERI NO.142442 KOTA