• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011

A. Isu Strategis

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2011 merupakan suatu dokumen perencanaan daerah yang berlaku selama periode 1 (satu) tahun dan merupakan penjabaran dari program-program dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada Tahun 2011.

RKPD Kota Samarinda Tahun 2011 masih mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2005-2010 karena RPJMD masih dalam proses penyusunan. Dengan demikian, Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2011 merupakan kelanjutan dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2010. Selain itu, RKPD juga memperhatikan beberapa permasalahan dan tantangan yang harus dihadapi pada tahun 2011, yang dirumuskan dalam isu strategis sebagai berikut :

1. Pendidikan, Agama dan Budaya

2. Memperluas jangkauan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan 3. Pengendalian banjir serta pengamanan sungai

4. Meningkatkan kualitas jalan dan jembatan

5. Meningkatkan pelayanan dan penyediaan air bersih 6. Ketersediaan Energi Listrik

7. Pencemaran, Kerusakan lingkungan dan pengelolaan sampah 8. Pengangguran dan kemiskinan

9. Perhubungan dan Transportasi 10. Industri dan Perdagangan 11. Tata Ruang Kota

(2)

13 B. Sasaran Pembangunan

Dalam melaksanakan pembangunan daerah pada semua sektor, pemerintah daerah wajib menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif, transparan, akuntabel dan partisipatif dalam rangka pencapaian sasaran program-program yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

RKPD merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) Pemerintah Daerah Kota Samarinda. Dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). RKPD Kota Samarinda tahun 2011 ini disusun dengan tujuan untuk mewujudkan sinergitas pada tataran perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintahan serta mewujudkan efesiensi dan efektifitas alokasi sumber daya dalam pembangunan daerah.

Secara umum sasaran pembangunan pada tahun 2011 diarahkan untuk penyelesaian kegiatan yang bersifat lanjutan (Multiyears), Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana perkotaan, pendidikan, Kantor Pemerintah serta jalan dan jembatan. Di samping itu untuk bidang pendidikan lebih diarahkan kepada penajaman program yang meliputi kualitas murid, kualitas tenaga pendidikan & manajemen pendidikan. Penataan penyusunan tata ruang kota sangat diperlukan dalam pengembangan pembangunan Kota Samarinda ke depan. Penyediaan energi listrik dan ketersediaan pelayanan air bersih dan air minum juga menjadi sasaran pembangunan.

Dalam rangka penguatan ekonomi kerakyatan dan perluasan lapangan kerja, serta antisipasi dampak ekonomi global, Pemerintah Kota Samarinda memberikan dorongan dan rangsangan dalam peningkatan pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui Usaha Kecil Menengah (UKM) atau sektor informal yang selama ini merupakan katup pengaman terhadap terpaan gejolak ekonomi global.

(3)

14

Dalam upaya penyediaan sarana prasarana perkotaan yang semakin meningkat, sedangkan dari sisi pendanaan masih terbatas, maka Pemerintah Kota Samarinda meningkatkan upaya-upaya pendekatan dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi agar pendanaannya dapat dibebankan melalui APBN atau APBD Provinsi Kalimantan Timur.

C. Prioritas Pembangunan Daerah

Untuk dapat mewujudkan pembangunan sebagaimana tersebut diatas, maka ditetapkan kebijakan, strategi dan prioritas pembangunan sebagai berikut :

1. Kebijakan

a) Perluasan akses pendidikan

b) Memperluas jangkauan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

c) Meningkatkan kualitas jalan dan jembatan d) Pengendalian banjir serta pengamanan sungai

e) Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

f) Meningkatkan pelayanan di bidang perhubungan kepada

masyarakat

g) Pelaksanaan dan peningkatan kualitas pelayanan kebersihan kepada masyarakat

2. Strategi yang digunakan adalah :

a) Mengoptimalkan potensi Sumber Daya Alam bagi kepentingan pembangunan;

b) Mengoptimalkan Sumber Daya Manusia yang ada; c) Mengoptimalkan potensi kelembagaan yang ada; d) Mengurangi atau menghilangkan dampak lingkungan.

(4)

15

3. Prioritas

a. Bidang Pendidikan

1) Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pendidikan 2) Peningkatan Mutu dan Kualitas Pendidikan 3) Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik

4) Peningkatan Mutu Manajemen Pendidikan 5) Peningkatan peran masyarakat dan keluarga b. Bidang Kesehatan

1) Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan 2) Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan

3) Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warga yang kurang mampu

4) Peningkatan SDM dan melakukan kajian terhadap efektifitas penanggulangan penyakit tahunan/musiman.

c. Bidang Jasa

1) Pelayanan perizinan sektor JIPP secara terpadu; 2) Pelatihan dan peningkatan keterampilan tenaga kerja; 3) Rehabilitasi dan pemeliharaan jalan dan jembatan; 4) Peningkatan jalan dan penggantian jembatan; 5) Pengembangan fasilitas lalu lintas jalan; 6) Peningkatan dan pelayanan usaha pelayaran; 7) Peningkatan angkutan sungai dan penyeberangan; 8) Pembinaan hukum;

9) Peningkatan sarana/prasarana olah raga. d. Bidang Industri dan Perdagangan

1) Peningkatan investasi; 2) Pengembangan industri;

3) Pengembangan usaha golongan ekonomi lemah; 4) Pengembangan perdagangan;

5) Peningkatan pemasaran produk di pasar lokal, regional dan global.

(5)

16

e. Bidang Lingkungan Hidup dan Pemukiman

1) Pembinaan dan pengelolaan lingkungan hidup; 2) Pengendalian pencemaran lingkungan hidup; 3) Penataan dan perbaikan perumahan;

4) Penyelamatan hutan, tanah dan air.

Berdasarkan prioritas pembangunan yang menitikberatkan

pembangunan pada pembangunan bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang jasa, bidang industri dan perdagangan dan bidang lingkungan hidup dan pemukiman serta penunjang lainnya, maka dijabarkan pada 22 urusan terdiri dari :

a. 16 (enam belas) Urusan Wajib yaitu:

1. Pendidikan; 2. Kesehatan; 3. Pekerjaan Umum 4. Perumahan 5. Perencanaan Pembangunan; 6. Perhubungan 7. Lingkungan hidup;

8. Kependudukan dan Catatan Sipil 9. Sosial

10. Tenaga Kerja

11. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 12. Penanaman Modal;

13. Pemuda dan Olah Raga

14. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 15. Pemerintahan Umum

16. Komunikasi dan Informasi b. 6 (enam) Urusan Pilihan yaitu:

1. Pertanian

(6)

17

3. Pariwisata

4. Kelautan dan Perikanan 5. Perdagangan

6. Perindustrian

D. Target Pencapaian Kinerja

Kebijakan Umum Tahun 2011 diarahkan dalam rangka pencapaian Visi Misi Kota Samarinda dengan memperhatikan perkembangan kondisi yang ada/isu strategis dan kemampuan anggaran serta Urusan Wajib dan Pilihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah maka fokus kegiatan adalah sebagai berikut :

1. Pemanfaatan Tata ruang dengan Pembangunan Fasilitas Kota 2. Peningkatan Fasilitas Perhubungan

3. Penanganan Sungai dan Drainase 4. Peningkatan Pelayanan Air Bersih

Fokus kegiatan tersebut di atas akan dilaksanakan melalui :  Urusan Perumahan

 Urusan Perhubungan  Urusan Pekerjaan Umum

5. Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

6. Mendorong Pengembangan Perdagangan dan Fasilitasnya Fokus kegiatan tersebut di atas akan dilaksanakan melalui :  Urusan Perindustrian

 Urusan Perdagangan 7. Peningkatan Investasi Daerah

8. Pengembangan UMKM dan Koperasi

Fokus kegiatan tersebut diatas akan dilaksanakan melalui :  Urusan Penanaman Modal

(7)

18

9. Peningkatan Fasilitas dan Kualitas Pendidikan

Fokus kegiatan tersebut di atas akan dilaksanakan melalui Urusan Pendidikan, dengan target :

 Meningkatnya daya tampung dan tersebarnya pendidikan untuk semua jenjang pendidikan serta kesempatan mengenyam pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu

 Meningkatnya mutu pendidikan melalui penyetaraan (kualifikasi) dan pelatihan baik in service dan on service pada semua jenis jenjang pendidikan.

 Terselenggaranya manajemen pendidikan dan struktur

organisasi/kelembagaan yang efektif dan efesien dalam community base education.

 Tercapainya kualitas mutu pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan.

 Tertatanya penyebaran pembangunan sarana pendidikan yang memadai serta prasarana penunjang lainnya yang mampu mendukung peningkatan mutu pendidikan.

 Terselenggaranya pendidikan melalui jalur luar sekolah yang bermutu sehingga tercipta masyarakat yang kreatif dan produktif. 10. Peningkatan Pelayanan Kesehatan

11. Peningkatan Pelayanan Masyarakat 12. Penataan Administrasi Pemerintahan

Fokus kegiatan tersebut di atas akan dilaksanakan melalui urusan:  Urusan Kesehatan

 Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil 13. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

14. Penataan Manajemen dan Pelayanan Kebersihan Kota.

Fokus kegiatan tersebut di atas akan dilaksanakan melalui urusan Lingkungan Hidup, dengan beberapa program, antara lain :

 Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

(8)

19

 Program pengelolaan tata ruang terbuka hijau.

 Program pengembangan kinerja pengelolaan sampah.  Program peningkatan pengendalian polusi.

Adapun estimasi pendanaan pembangunan APBD tahun 2011 didasarkan pada perkembangan pendanaan APBD selama lima tahun terakhir yaitu tahun 2005-2009 yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer (Dana Perimbangan), dan Lain-lain pendapatan yang sah. Perkembangan anggaran selama tahun 2005-2009 menunjukkan terjadinya fluktuatif meskipun tidak terlalu besar.

RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH KOTA SAMARINDA ANGGARAN TAHUN 2011

1,774,050,096,531 87.18 150,000,000,000 100.00 61,699,000,000 100.00 70,501,000,000 100.00 11,550,000,000 100.00 6,250,000,000 100.00 1,393,831,447,901 99.93 1,213,012,447,901 100.00 180,819,000,000 100.00 0 -230,218,648,630 46.96 150,000,000,000 100.00 80,218,648,630 100.00 0 -2010 11,550,000,000.00 PENDAPATAN 2,035,031,417,531.00

PENDAPATAN ASLI DAERAH 150,000,000,000.00

Dana Alokasi Khusus 1,002,800,000.00

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah

Lainnya 259,978,521,000.00

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 490,197,169,630.00

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah

Daerah Lainnya 150,000,000,000.00 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 80,218,648,630.00

2011 Perbandingan

URAIAN

Dana Alokasi Umum 180,819,000,000.00 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 6,250,000,000.00

DANA PERIMBANGAN 1,394,834,247,901.00

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 1,213,012,447,901.00 Pendapatan Pajak Daerah 61,699,000,000.00 Hasil Retribusi Daerah 70,501,000,000.00 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

(9)

20 Upaya – upaya pemerintah daerah dalam mencapai target.

Adapun upaya–upaya Pemerintah Kota Samarinda dalam mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, serta lain–lain pendapatan yang sah adalah :

1. Meningkatkan kapasitas penerimaan melalui perencanaan yang lebih baik, dengan meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait yang dapat memberi kontribusi terhadap pendapatan daerah.

2. Meningkatkan efisiensi administrasi dan menekan biaya pungutan pajak dan retribusi daerah yaitu antara lain memperbaiki prosedur administrasi Pajak dan Retribusi Daerah melalui penyerdehanaan admnistrasi dan meningkatkan efisiensi pungutan dari setiap jenis penerimaan.

3. Meningkatkan pengawasan dengan melakukan pemeriksaan secara

mendadak dan berkala, memperbaiki proses pengawasan,

menerapkan sanksi terhadap penunggak pajak dan retribusi daerah serta meningkatkan pendapatan pelayanan terhadap wajib pajak dan retribusi daerah.

Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka mendanai

pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenagan provinsi atau kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan.

Belanja penyelenggaraan diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan

(10)

21

dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.

Dalam pengelolaan belanja daerah haruslah berlandaskan pada semangat, yaitu :

1. Meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga kuantitas dan kualitas pelayanann dan kesejahteraan terus semakin baik;

2. Mengembangkan kehidupan demokratis, berkeadilan dan

pemerataan;

3. Memelihara hubungan yang serasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat dalam rangka menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Total perkiraan belanja pada Tahun Anggaran 2011 dialokasi sebesar Rp1.853.902.886.709,00 (satu trilyun delapan ratus dua lima puluh tiga

milyar sembilan ratus dua juta delapan ratus delapan puluh enam ribu tujuh ratus sembilan rupiah) turun sebesar 13.42% dari Tahun Anggaran

2010 yang sebesar Rp2.141.435.090.952,00 (dua trilyun seratus empat

puluh satu milyar empat ratus tiga puluh lima juta sembilan puluh ribu sembilan ratus lima puluh dua rupiah).

Perbandingan antara total pendapatan dan total belanja, maka terjadi defisit sebesar Rp79.852.790.178,00 (tujuh puluh sembilan milyar delapan

ratus lima puluh dua juta tujuh ratus sembilan puluh ribu seratus tujuh puluh delapan rupiah), yang diharapkan akan ditutupi dengan silpa tahun

Referensi

Dokumen terkait

direncanakan, dengan judul “Pelaksanaan Penyelesaian Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan Di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I” sebagai

Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan. © Deni Rohman Alamsyah 2015 Universitas

Setelah saya memastikan keberadaan polip di dalam hidung Bapak/Ibu, selanjutnya saya akan mengambil sebagian/sedikit polip tersebut dengan menggunakan alat pencubit

Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok Keuangan Daerah dan Pasal 239 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

yang berjudul “ Tata Cara Penyitaan Terhadap Wajib Pajak Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur ”.. Penulis mengalami

Dengan menggunakan uji shapiro-wilk , diperoleh kesimpulan bahwa data penurunan skor OASS pada waktu pemeriksaan menit ke-30 skor OASS dihitung dari skor OASS awal untuk

Dalam rangka pencegahan sekunder stroke, perlu kewaspadaan lebih pada penderita dengan aterosklerosis, karena semakin tinggi usia dan semakin lama seseorang

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan