• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENERAPAN SIM PADA SHUTTLE EXPRESS"

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENERAPAN SIM PADA SHUTTLE EXPRESS""

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“PENERAPAN SIM PADA SHUTTLE EXPRESS"

DOSEN

DR. Ir. ARIF IMAM SUROSO, MSc(CS)

ANGKATAN E-47

KELOMPOK “KIWI”

 ADE ARIASANDI P056131562.E47

 ALMANDRI NUR PUTRA P056131592.E47

 ARDI VIRYAWAN P056131602.E47

 NELLI PURNAMA SARI P056131782.E47

 NONI NOER KAISAR P056131797.E47

 PRIMASTI RAMADHANI P056131842.E47

 SARJANA HADINATA P056131892.E47

(2)

1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... 1 DAFTAR GAMBAR ... 1 BAB I PENDAHULUAN ... 3 1.1 Latar Belakang ... 3 1.2 Tujuan Penulisan ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen ... 4

2.2 Peran Sistem Informasi ... 4

2.3 Komponen Sistem Informasi ... 5

2.4 Teknologi Komunikasi ... 5

2.5 INTERNET ... 6

2.6 EXTRANET ... 7

2.7 INTRANET ... 8

2.8 Jaringan (Network) dan Jenisnya ... 8

BAB III PEMBAHASAN ... 10

3.1 Profil Perusahaan ... 10

3.2 Sistem Informasi Shuttle Ekspress ... 10

3.3 Perkembangan Sistem Informasi Shuttle Express ... 12

BAB IV KESIMPULAN ... 16

DAFTAR PUSTAKA ... 17

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Teknologi Komunikasi ... 6

Tabel 2.2 Jenis-jenis Jaringan ... 9

Tabel 3.1. Sumber Daya pada sistem Informasi ... 11

Tabel 3.2 Matrix Sistem Informasi Shuttle Express ... 12

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi ... 4

(3)

2 Gambar 2.2 Peran Sistem Informasi ... 4 Gambar 3.1 Tampilan depan Web Shuttle Express ... 13 Gambar 3.3 Tampilan Pembayaran Shuttle Express ... 15

(4)

3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem informasi telah menjadi suatu kebutuhan penting bagi perusahaan untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan strategi bisnis, proses bisnis, serta mendukung proses pengambilan keputusan yang efektif sehingga dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan.

Banyak perusahaan yang beralih menggunakan teknologi informasi untuk membantu memecahkan masalah mengembangkan sistem lintas fungsi perusahaan yang terintegrasi, yang melintasi berbagai batas fungsi tradisional bisnis agar dapat merekayasa ulang dan meningkatkan proses bisnis yang penting di semua lintas fungsi perusahaan. Salah satu perusahaan yang menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan operasionalnya adalah Shuttle Express.

Shuttle Express merupakan suatu perusahaan jasa di bidang transportasi yang berada di Amerika Serikat. Didirikan pada tahun 1987, menyediakan layanan jemput dengan tujuan yang diinginkan pelanggan dan menyediakan akses pelayanan pemesanan secara online melalui internet dengan alamat website

www.shuttleexpress.com atau langsung menghubungi nomor kontak yang telah disediakan. Berbagai jenis mobil dapat dipilih pelanggan mulai dari sedan hingga limousine dan berbagai paket trip serta kemudahan dan kenyamanan lainnya.

Dalam kegiatan operasionalnya Shuttle Express mengubah sistemnya dari yang sebelumnya penggunaan sistem informasi hanya untuk internal kantor saja menjadi penggunaan untuk semua kegiatan bisnisnya termasuk kegiatan pemesanan yang dilakukan oleh seorang konsumen maupun banyak konsumen dalam suatu waktu yang bersamaan. Sebelum adanya sistem informasi tersebut, pencatatan pemesanan dari konsumen menggunakan media papan tulis biasa, namun dengan adanya sistem informasi proses pemesanan dapat dilakukan secara terintegrasi dari konsumen ke perusahaan secara online.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari dan memahami sistem informasi pada jasa pelayanan antar jemput yaitu Shuttle Express.

(5)

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Kenneth dan Jane (2007) berpendapat bahwa, sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Menurut O’brien (2005), sistem Informasi Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang – orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Komponen sistem informasi tersebut secara lebih jelas ditunjukkan pada Gambar

Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi

Sumber: O’brien (2005) Introduction to Information Systems

2.2 Peran Sistem Informasi

Menurut O’brien (2005) terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu:

1. Mendukung proses bisnis dan operasional 2. Mendukung pengambilan keputusan

3. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif

Gambar 2.2 Peran Sistem Informasi

(6)

5

2.3 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen – komponen yang disebut blok bangunan (building block), yaitu:

1. komponen input

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen – dokumen besar.

2. komponen model

Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. komponen output

Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

4. komponen teknologi

teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian diri sistem secara keseluruhan.

5. komponen hardware

Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi.

6. komponen software

Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung dan memanipulasi data yang diambil melalui hardwareuntuk menciptakan suatu informasi.

7. komponen basis data

Merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

8. komponen control

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal – hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bial terlanjur terjadi kesalahan – kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4 Teknologi Komunikasi

O’brien (2006) mengungkapkan bahwa, aplikasi yang paling populer di Internet adalah e-mail, pesan instan, menjelajah situs di World Wide Web, dan berpartisipasi dalam newsgroups dan ruang bincang (chat rooms).

Sependapat dengan O’brien, Kenneth dan Jane (2007) perangkat berbasis internet yang banyak digunakan oleh perusahaan untuk komunikasi dan

(7)

6

Tabel 2.1 Teknologi Komunikasi

Teknologi Fungsi yang Didukung

E-mail Pesan orang ke orang; berbagi dokumen

Newsgroup Usenet Kelompok diskusi pada papan buletin elektronik

Chatting dan pesan instan Percakapan interaktif

Telnet Terpasang pada satu sistem komputer dan

mengerjakan pekerjaan pada komputer yang lain

File Transfer Protocol

(FTP) Mengirim file dari komputer ke computer World Wide Web

Mencari, memformat, dan menampilkan informasi (termasuk teks, audio, grafis, dan video) menggunakan link hipertext.

2.5 INTERNET

Dikutip dari wikipedia, Internet (kependekan dari interconnection

networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung

menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet

Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.

Rangkaian internet yang terbesar dinamakan internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaidah ini dinamakan internetworking/antar-jaringan.

Atau dengan kata lain, definisi internet adalah jaringan besar yang saling berhubungan dari jaringan-jaringan komputer yang menghubungkan orang-orang dan komputer-komputer di seluruh dunia melalui telepon, satelit, dan sistem- sistem komunikasi lainnya.

Internet dibentuk oleh jutaan komputer yang terhubung bersama dari seluruh dunia, memberi jalan bagi informasi (mulai dari teks, gambar, audio, video, dan lainnya) untuk dapat dikirim dan dinikmati bersama.

Untuk dapat bertukar informasi, digunakan protokol standar yaitu

Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite yang lebih dikenal sebagai

TCP/IP. TCP (Transmission Control Protocol) bertugas untuk memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan IP (Internet Protocol) yang mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer lain. TCP/IP secara umum berfungsi memilih rute alternatif jika suatu rute tidak dapat digunakan, mengatur dan mengirimkan paket-paket pengiriman data.

Untuk dapat menggunakan fasilitas internet, kita harus berlangganan ke salah satu ISP (Internet Service Provider) yang ada dan melayani daerah kita. ISP ini biasanya disebut sebagai penyelenggara jasa internet atau operator.

Di samping menggunakan PC (Personal Computer), kita juga dapat mengkases internet melalui handset handphone (HP) atau smart phone yang saat ini dapat menggunakan fasilitas standar komunikasi wireless (nirkabel) seperti:

a. GPRS (General Packet Radio Service), sering disebut dengan teknologi generasi ke-dua (2G/second generation). Fasilitas yang diberikan oleh GPRS adalah; e-mail, MMS (pesan gambar), browsing internet dengan

(8)

7 kecepatan akses antara 56 kbps (kilo byte per second/ribu bit per detik) sampai 115 kbps, meski secara teori dapat mencapai 160 kbps.

b. EDGE (Enhanced Data for Global Evolution) dikenal dengan teknologi 2,5G (generasi ke-dua setengah), fasilitas yang diberikan sama dengan GPRS, dengan kecepatan sekitar 384 kbps dan secara teori dapat mencapai 473,6 kbps atau 3 (tiga) kali lebih cepat dari GPRS.

c. 3G/UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service) disebut sebagai teknologi generasi ke-tiga (third generation), selain menyediakan fasilitas akses internet (e-mail, MMS, dan browsing), UMTS juga menyediakan fasilitas video streaming, video conference, dan video calling. Kecepatan aksesnya sebesar 144 kbps untuk kondisi bergerak cepat, sebesar 384 kbps untuk bergerak, dan paling sedikit sebesar 2 Mbps untuk kondisi statik atau pengguna stasioner.

d. HSUPA (High Speed Uplink Packet Access), yaitu kemampuan meng-unggah (upload) data dari komputer/handset user ke internet

e. HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) disebut juga dengan 3,5G yang merupakan pengembangan dari teknologi UMTS/3G, kecepatannya pun melebihi 3G.

f. HSPA (High Speed Packet Access) merupakan induk dari HSDPA dan HSUPA, hasil pengembangan dari teknologi 3G gelombang pertama (Release 99/R99).

g. 4G, seperti Long Term Evolution (LTE) yang merupakan evolusi dari teknologi 3G PP dan Ultra Mobile Broadband (UMB) yang berasal dari 3GPP2, salah satu teknologinya adalah WiMax mobile standard.

2.6 EXTRANET

O’Brien (2006), mengemukakan extranet adalah hubungan jaringan yang menggunakan teknologi internet untuk saling menghubungkan intranet suatu bisnis dengan intranet pelanggannya, pemasok, dan mitra bisnis lainnya. Perusahaan dapat menetapkan hubungan jaringan privat langsung antar-mereka, atau menciptakan hubungan internet yang aman antar-mereka yang disebut jaringan privat virtual.

Atau perusahaan dapat menggunakan internet tanpa pengaman sebagai hubungan ekstranet antara intranet perusahaan dan pelanggan serta pihak lain, namun menerapkan enskripsi untuk data yang sensitif dan sistem firewall sendiri untuk memberikan keamanan yang memadai.

Jadi ekstranet memungkinkan pelanggan, pemasok, konsultan, sub-kontraktor, prospek bisnis, dan pihak lainnya untuk mengakses situs Web intranet tertentu dan database perusahaan.

Mengutip dari yeyennurlinapurnama.blogdetik.com, extranet atau ekstranet adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet dan sistem informasi publik untuk membagi sebagian informasi bisnis atau operasi secara aman kepada penyalur (supplier), penjual (vendor), pelanggan, dan lain-lain.

Extranet dapat juga diartikan sebagai intranet sebuah perusahaan/institusi

yang dilebarkan bagi pengguna di luar perusahaan/institusi. Perusahaan yang membangun extranet dapat bertukar data bervolume besar dengan EDI (Electronic

(9)

8 kerja sama dan lain-lain. Contoh aplikasi yang dapat digunakan untuk extranet adalah Lotus Notes.

2.7 INTRANET

Menurut O’Brien (2006), Intranet adalah jaringan di dalam organisasi yang jaringan TCP/IP, database, dan publikasi dokumen hipermedia HTML, dan lain-lain) untuk menyediakan lingkungan yang mirip dengan internet di dalam perusahaan untuk memungkinkan saling berbagi informasi, komunikasi, kerja sama, dan dukungan bagi proses bisnis.

Intranet dilindungi oleh ukuran keamanan seperti password, enskripsi, dan

firewall, sehingga hanya dapat diakses melalui internet oleh pemakai yang

memiliki otorisasi. Intranet perusahaan dapat juga diakses melalui intranet pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainnya melalui ekstranet.

Mengutip dari budinugroho24.wordpress.com, Intranet adalah sumber daya informasi yang digunakan untuk kepentingan internal dari suatu instansi atau perusahaan dengan menggunakan jaringan komputer yang ada.

Intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet, hanya saja digunakan dalam internal perusahaan, kantor, bahkan warung internet (warnet) pun dapat dikategorikan Intranet. Antar-intranet dapat saling berkomunikasi satu dengan lainnya melalui sambungan internet yang memberikan tulang punggung (back bone) komunikasi jarak jauh.

Akan tetapi sebetulnya sebuah intranet tidak perlu sambungan ke internet untuk berfungsi secara benar. Intranet menggunakan semua protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol lainnya, klien, dan juga server.

Protokol HTTP dan beberapa protokol internet lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan. Sebuah intranet dapat dipahami sebagai sebuah versi pribadi dari jaringan internet, atau sebagai sebuah versi dari internet yang dimiliki sebuah organisasi.

Kegunaan intranet antara lain:

a. Membuat perusahaan/institusi menjadi semakin efisien, pendekatan yang dilakukan di sini biasanya membuat sistem informasi manajemen yang berbasis Web dan database. Jika MIS (Management Information

System)/ERP telah ditata dengan baik, dan didukung oleh sistem back-office yang mumpuni, maka langkah selanjutnya biasanya mengarah

kepada e-commerce (berdagang/transaksi melalui internet).

b. Membuat perusahaan/institusi menjadi lebih kompetitif di bidangnya, bahkan jika memungkinkan menjadi pemimpin di industrinya. Membuat sebuah badan/institusi menjadi lenih kompetitif hanya mungkin dilakukan jika kita dapat mengolah secara baik sumber daya manusia dan sumber daya pengetahuan yang ada di internal perusahaan/badan tersebut.

2.8 Jaringan (Network) dan Jenisnya

Kenneth dan Jane (2007) berpendapat bahwa network (jaringan) menghubungkan berbagai macam peranti keras dan memindahkan data dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Sejalan dengan Kenneth dan Jane, O’brien (2006) mengemukakan bahwa, teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti internet, intranet, dan ekstranet telah menjadi hal mendasar bagi operasi e-business dan e-commerce yang

(10)

9 berhasil, untuk semua jenis organisasi dan dalam sistem informasi berbasis komputer. Jaringan telekomunikasi terdiri dari komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya yang dihubungkan satu sama lain melalui komunikasi serta dikendalikan melalui software komunikasi.

Menurut Kenneth dan Jane (2007), terdapat beberapa jenis jaringan yang berbeda dan berbagai cara mengelompokannnya. Salah satu caranya adalah membagi berdasarkan jangkauan geografisnya seperti berikut:

Tabel 2.2 Jenis-jenis Jaringan

Jenis Cakupan Wilayah

Local area network

(LAN)

Hingga 500 meter (setengah mil); satu lantai kantor atau bangunan

Campus area network

(CAN)

Hingga 1.000 meter (satu mil); kampus perguruan tinggi atau fasilitas perusahaan

Metropolitan area

network (MAN) Area kota atau metropolitan Wide area network

(11)

10

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Profil Perusahaan

Shuttle express merupakan suatu bisnis yang melayani pengantaran diselusruh Amerika didirikan pada tahun 1987 dan bertahan hingga sekarang Adapun perusahaan ini dirintis awal tahun 1979 oleh San Juan Airlines. Pada saat itu, San Juan Airlines adalah maskapai penerbangan komuter tertua di Amerika Serikat. Maskapai ini menghubungkan wisatawan dari seluruh Puget Sound, Vancouver, dan Victoria ke Seattle-Tacoma dan bandara Portland serta ke luar negeri. Shuttle express menyediakan layanan antar jemput dengan tujuan sesuai dengan keinginan pelanggan dan menyediakan akses pemesanan antar jemput secara online melalui websitenya atau mengubungi nomor kontak yang telah disediakan. Jenis-jenis mobil yang disediakan dan layanan jasa disediakan oleh perusahaan iini antara lain

Share Ride and exclusive van service

Sedan-limo service

Cruise transfers

Convention transfers

Woodinville wine tasting

Seattle sightseeing tours and charters

3.2 Sistem Informasi Shuttle Ekspress

Shuttle Express saat Awal pembentukannya menggunakan sistem pencatatan manual dengan mengguakan papan tulis dan magnet dengan memasukksan data pelanggan dan lokasi tujuannya serta encatatan manual menggunakan pembukuan.

Namun dalam perkembangannya Shuttle Expressmulai beralih menggunakan sistem komputerisasi yang lebih baik salah satnya dengan Microsoft Acces Database Management Package untuk menghubungkan jaringan perusahaannya. Selain itu Shuttle express juga menggunakan Windows NT sebagai sistem operasi komputernya. Hasil olahan informasi akan ditunjukkan pada komputer yang berupa data entry display (paperless).

Lebih jauh, kita dapat melihat sistem reservasi yang menggunakan computer sebanyak 12 NEC 48, yang terhubung kepada setiap jaringan komputer dalam server peralatan digital Alpha AXP server yang saat itu memiliki RAM sebesar128MB dan 4 buah hardisk masing-masing sebesar 1.2 GB. Selain itu untuk Back up sistem jaringan apabila sistem reservasi sedang penuh disediakan pula empat buah komputer jenis NEC 486, lalu pengemudi dilengkapi dengan Pager yang berfungsi untuk menerima nomor reservasi penumpang yang akan dijemput sesuai dengan tujuannya. Semua perintah tersebut dikendalikan dari komputer dispatch yang diterima oleh pengemudi dan terbaca di layar pager mereka.

(12)

11

Tabel 3.1. Sumber Daya pada sistem Informasi

Penerapan teknologi ini berhasil menangani reservasi mencapai angka 695.000 lebih pesanan dengan rata-rata melayani penumpang sekitar 1.500 orang dari dan ke Bandar udara setiap harinya serta efisien waktu perjalanan dari 8 jam menjadi 3 jam dalam setiap rutenya.Di samping itu pula mengurangi pemakaian tiga orang operator dispatcher setiap shift menjadidua orang pada shift pagi dan satu orang pada shift sore. Hal ini dapat meminimalisasi kurangnya fleksibilitas penjemputan konsumen. Yang dapat timbul salah Mengingat bahwa lokasi dari perusahaan jasa pengangkutan Shuttle Express ini berada di Negara Amerika Serikat yang mempunyai banyak kota besar, serta keanekaragaman lokasi (jalan, gang, perumahan, dan sebagainya). Jika pihak pengemudi terus mencari lokasi pasti dimana penumpang tersebut, akan menimbulkan pemborosan bagi bahan bakar yang digunakan, dan jelas hal ini tidaklah menguntungkan pihak perusahaan Shuttle Express.satunya akibat adanya perubahan lokasi penjemputan.

Sistem pembayaran online yang telah diterapkan perusahaan shuttle express selain lebih memudahkan pelanggan juga meningkatkan efisiensi alur kas, dimana uang yang masuk dapat langsung dikelola oleh perusahaan daripada apabila pembayaran dilakuakn kepada pihak pengemudi.

Penerapan teknologi ini berhasil menangani reservasi mencapai angka 695.000 lebih pesanan dengan rata-rata melayani penumpang sekitar 1.500 orang dari dan ke Bandar udara setiap harinya serta efisien waktu perjalanan dari 8 jam menjadi 3 jam dalam setiap rutenya. Hal ini berpengaruh pada pengurangan 3 operator dispatcher setiap shift, menjadi dua orang pada shift pagi dan 1 orang pada shift sore.

Hardware dan

Netware Network Software Data Human Resources

Product Output Information Mesin:  PC NEC 486  Digital Equipment Alpha AXP  Phone  Intenet* Media :  LaserGun Datalog*  Dispatch Reader*  LAN  Router  Operating Sytem  Windows NT  Microsoft Access  Application Software Pick Up Point Program*

 Customer Pick Up Location  Customer Pick Up Destination  Customers/Passangers  Vans/Fleet*  Drivers*  Routes*  Time Period*  Reservation Data*  Hotel/Cruise (Partners) Data*

 Any Special Instructions

 Dispatcher / Driver  Agent  CIO  CEO  Fleet Schedule  Partners (Hotel/Cruise) Schedule  Reservation Database  Customer Database

(13)

12

Tabel 3.2 Matrix Sistem Informasi Shuttle Express

AKTIVITASI HARDWARE SOFTWARE SDM DATA PRODUK

INFORMASI

AKTIVITASI MESIN dan MEDIA

PROGRAM PROSEDUR SPESIALI S

USER DATA PRODUK

INFORMASI Input PC Workstation NEC 486 Telepon MS Access (reservasi & dispatch) Windows NT Data entry procedure Agen/dispatcher Konsumen Dispatcher Customer Database Travel info

Data entry display Reservasi info

Proses Server (Digital Equipment Alpha LAN (Intra & Inter) AXP) Prosesor MS Access (reservasi & dispatch) Windows NT Reservasi procedure Dispatch procedure Customer Database Data pegawai, maintenance kendaraan, dll Status display Output PC NEC 486 Pager Printer Telepon MS Access (reservasi & dispatch) Windows NT Output procedure and distribution Agen/dispatcher Konsumen Manager Driver Customer Database Travel info Data pegawai, maintenance kendaraan, dll Reservasi info Pager Notification Bill Penyimpanan Magnetic Disk

4 x HDD 1,2 Gb MS Access (reservasi & dispatch) Windows NT Backup procedure

Operator Manager Reservasi info Reservasi info Bill

Kendali Server (Digital Equipment Alpha AXP)

Pager

Monitoring program Monitoring procedure Operator SPV Konsumen Agen/dispatcher Manager Customer Database Travel info Driver report Reservasi info Pager Notification Bill

3.3 Perkembangan Sistem Informasi Shuttle Express

Untuk meningkatkan daya saing dan omset perusahaan terhadap perusahaan sejenis yang bergerak di bidang jasa pengangkutan, perusahaan jasa pengangkutan Shuttle Express mulai menerapkan sistem informasi yang mengikuti perkembangan zaman. Kebutuhan akan teknologi informasi seperti perangkat keras (hardware) dan teknologi perangkat lunak (software) juga mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Salah satu teknologi perangkat lunak yang digunakan adalah website yang berguna sebagai media komunikasi antara perusahaan Shuttle Express dengan para pelanggannya.

Perusahaan Shuttle Express juga meningkatkan pelayanan baik dari segi

operasional maupun management. Peningkatan pelayanan tersebut diantaranya :

1. Teknologi pemesanan Online

Penerapan teknologi pemesanan pada shuttle ekspress meningkatkan pelayanan, perusahaan Shuttle Express menerapkan teknologi pemesanan secara online (online registarion). Dalam website utama terdapat menu untuk

(14)

13 pemesanan, terdapat informasi tujuan dan jenis mobil yang akan digunaka nserta waktu keberangkatan. Setelah melakukan pendaftaran penumpang akan mendapatkan tanda terima pemesanan secara elektronik dengan mendapatkan berupa kata kunci. Kata kunci ini akan menjadi id pelanggan yang dapat digunakan pada proses pembayaran secara online maupun proses pemesanan kendaraan berikutnya. Berikut tampilan Web Shuttle express.

Gambar 3.1 Tampilan depan Web Shuttle Express

Gambar. Tampilan depan Web Shuttle Express

2. GPS (Global Positioning System)

Perusahaan Shuttle Express mencoba menerapkan sistem GPS (Global

Positioning System) Tracker untuk memecahkan permasalahan mengenai lokasi

(15)

14 keragaman lokasi di negara Amerika Serikat. Teknologi GPS Tracker ini sangat membantu perusahaan Shuttle Express yang menjual jasa transportasi (taksi, bus antar kota, kendaraan travel, dan armada transportasi lainnya), rental kendaraan, dan lain-lain. Penggunaan teknologi GPS Tracker ini menggunakan teknologi GPRS sebagai saluran pengiriman data, sehingga biaya operasional khususnya biaya komunikasi menjadi sangat murah dan efisien. Ada beberapa perangkat lunak yang dapat digunakan dalam teknologi GPS Tracker seperti : ArcView, MapInfo, ER Mapper, dan lain-lain, dimana kesemua perangkat tersebut bisa diupdate untuk mendapatkan gambar peta yang terbaru.

Cara kerja layanan GPS Tracker :

1. Satelit mengirimkan sinyal ke peralatan GPS Tracking yang dipasang mobil.

2. Sinyal dari satelit tersebut dipergunakan untuk menentukan posisi, arah, kecepatan dan rute mobil.

3. GPS Tracking mengirimkan data posisi, arah, kecepatan dan rute mobil ke WirelessNetwork (GSM, GPRS).

4. Wireless Network terhubung ke Data Server yang bisa diakses oleh user/pelanggan melalui internet dengan PC ataupun Smart Phone. Sehingga, secara real time user bisa memantau posisi, arah, kecepatan dan rute mobil/armada kendaraan miliknya.

3. TEKNOLOGI SISTEM KOMUNIKASI RADIO

Pada awalnya, perusahaan Shuttle Express menggunakan pager sebagai alat komunikasi antara agent ke pengemudi. Sayangnya, alat komunikasi tersebut hanya dapat melayani komunikasi secara satu arah. Kini perusahaan Shuttle Express berupaya menerapkan teknologi komunikasi baru berupa Sistem Komunikasi Radio dua arah. Penggunaan teknologi radio ini menggunakan gelombang FM (Frekuensi Modulo) serta frekuensi CDMA (Code Division Multiple Access), sehingga penggunaannya pun tidak terkendala atas jarak serta frekuensinya. Teknologi CDMA menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu yang bersamaan dan menggunakan sandi yang unik, sehingga walaupun jumlah pengguna besar, tidak akan ada interferensi antar pengguna. Ilustrasinya adalah ketika sekelompok orang berkomunikasi secara bersamaan dan dengan bahasa yang berbeda pula, pembicaraan orang lain akan terdengar seperti kipas karena tidak tahu maknanya (kasus pembicaraan satu pasangan yang sama bahasa). Dan jika jumlah pengguna meningkat, ruangan akan menjadi bising dan tidak kondusif lagi untuk komunikasi.

Penggunaan teknologi ini ditujukan jika terjadi kasus apabila terjadi Perubahan lokasi penjemputan penumpang yang tiba-tiba, dan apabila termobil jemputan yang mendadak rusak. Sehingga nasabah bisa langsung dijemput

4. TEKNOLOGI ONLINE PAYMENT (E-PAYMENT)

Pada penjelasan sebelumnya disebutkan bahwa sistem pembayaran dilakukan secara manual, yakni penumpang membayarkan biaya perjalanan ketika sudah sampai di tujuan melalui pihak pengemudi. Hal ini kurang efisien karena

(16)

15 pembayaran tidak langsung masuk kedalam kas perusahaan untuk diputar kembali. Oleh karena itu, untuk memberikan kemudahan bagi penumpang dan meningkatkan efisiensi kerja dan keamanan bagi pengemudi, perusahaan Shuttle Express menerapkan teknologi pembayaran secara online (e- payment) dengan bekerja sama dengan bank-bank tertentu.

Teknologi ini menerapkan konsep bahwa pembayaran tidak harus melalui cash/tunai dan berwujud, tetapi bisa melalui dunia virtual dalam hal ini adalah internet dan tidak berwujud. Dari sisi keamanan teknologi ini aman dari tindakan pencurian secara fisik (perampokan), namun kewaspadaan kita terhadap pencurian virtual juga harus ditingkatkan dengan tidak menyimpan kata kunci/memberi tahu kata kunci pada orang lain ketika kita melakukan aktivitas pembayaran secara online. Penerapan teknologi pembayaran secara online ini diterapkan oleh pihak perusahaan jasa pengangkutan Shuttle Express pada situs resmi mereka di

www.shuttleexpress.com dengan media pembayaran yang terintegrasi secara langsung melalui kartu kredit dari setiap penumpang. Berikut adalah tampilan pada saat dilakukan proses pembayaran secara online

(17)

16

BAB IV KESIMPULAN

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem informasi dalam kegiatan operasional perusahaan Shuttle Express menjadi lebih efisien akibat dari penggunaan sistem informasi tersebut. Salah satu kunci keberhasilan proses pengembangan sistem tersebut adalah bahwa Shuttle Express melibatkan seluruh pengguna dan pihak terkait (stakeholder) pada kegiatan proses bisnisnya.

Sistem informasi yang digunakan oleh Shuttle Express memakai sistem informasi terpadu dan saling berintegrasi dalam berkomunikasi. sehingga

database pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan memudahkan pencarian

pelanggan yang telah didaftarkan sebelumnya. Dengan pemakaian sistem pengumpulan dan pengolahan database pelanggan yang terpadu, prosedur pemesanan layanan antar Shuttle Express semakin mudah. Inilah yang menjadi salah satu kunci pendorong keberhasilan dalam perkembangan usaha Shuttle Express.

(18)

17

DAFTAR PUSTAKA

O’Brien, James. (2006). Pengantar Sistem Informasi, Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.

Laudon, Kenneth & Jane. (2012). Sistem Informasi Manajemen, Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Wikipedia. Komponen Sistem Informasi Manajemen.

http://www.wikipedia.com , diakses pada 7 Januari 2014.

Gambar

Tabel 2.2 Jenis-jenis Jaringan
Gambar 3.1   Tampilan depan Web Shuttle Express
Gambar 3.3 Tampilan Pembayaran Shuttle Express

Referensi

Dokumen terkait

Penulis memilih panelis yang tidak terlatih dikarenakan Doerry (1995) menyatakan bahwa, potensi diterimanya suatu produk oleh konsumen ditentukan oleh sebagian

Proses desain dapat dibedakan menjadi dua tahap, tahap pertama yaitu desain umum yang merupakan peninjauan secara garis besar keputusan-keputusan desain, misalnya tata letak

Sehubungan dengan hal itu, dan dalam rangka kodifikasi ketentuan, dipandang perlu untuk melakukan penyesuaian dan penyempurnaan terhadap ketentuan yang mengatur kredit

Dalam tugas akhir ini, saya mengangkat judul mengenai analisis kapasitas daya listrik container crane yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar daya yang

Tokoh-tokoh yang akan dianalisis data emosionalnya adalah Delisa, Ummi, Fatimah, Aisyah, Zahra, Abi, Ustad Rahman, Koh Acan, karena tokoh-tokoh ini merupakan sosok yang benar-benar

Hal tersebut, dapat dilihat dari jumlah citraan yang ditemukan yaitu: citraan penglihatan ditemukan tujuh buah citraan, citraan pendengaran ditemukan dua buah

El-Sadawi terjemahan Amir Sutaarga dimunculkan segala bentuk ungkapan emosi tokoh utama, sesuai dengan aspek yang dikaji yaitu emosi cinta, bahagia, marah, takut,

Dalam upaya pencarian sumber obat baru dari tumbuhan sebagai antimalaria berbasis pengetahuan etnobotani secara turun temurun, maka dilakukan pengujian penghambatan polimerisasi