• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBUP NO 27 B TAHUN 2010 TENTANG TARIF LAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAB PACITAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBUP NO 27 B TAHUN 2010 TENTANG TARIF LAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAB PACITAN"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

1 1 I

N | )

! BERITA DAERAH

i

KABUPATEN PACITAN

M O R 3 8

T A H U N 2010

/

: PERATURAN BUPATI PACITAN

( NOMOR 27.B T A H U N 2010

TENTANG

Menimbang

Mengingat

T A R I F L A Y A N A N KESEHATAN PADA R U M A H S A K I T U M U M DAERAH

KABUPATEN PACITAN

I

DENGAN R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A ESA

I

i

BUPATI PACITAN,

c.

1.

2.

3

a. babwa dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah yang nyata dan

bertanggung jawab, pembangunan di bidang kesehatan merupakan aspek

yang penting untuk mendukung peningkatan pelayanan kepada masyarakat,

oleh karena itu pengelolaan secara profesional baik sistem kerja maupun

pendanaannya sangat diperlukan;

b. bahwa sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun

2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah Pasal 58 tarif layanan ditetapkan dengan Peraturan Bupati sebagai

dasar hukum bagi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan dalam

memberikan pelayanan pada masyarakat;

bahwa sehubungan dengan maksud tersebut pada huruf a dan b diatas, maka

perlu menetapkan Tarif Layanan Kesehatan pada Rimiah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Pacitan dalam suatu Peraturan.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; .

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

Undang-undang Nomor 32 Tahim 2004 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang

Nomor 12 Tahun 2008;

4 Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ;

5. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah;

6. Undang-undang Nomor 3 6 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

7. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum ;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akimtansi

Pemerintahan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan

dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman

Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; '

(2)

14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor U64/Menkes/SK/X/2007 tentang

Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Rumah Sakit Badan

Layanan Umum;

15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1165/Menkes/SK/X/2007 tentang Pola

Tarif Rumah Sakit Badan Layanan Umum;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 7 Tahun 2006 tentang

Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Pacitan;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 21

yxwvutsronmlkjihgfedcbaZXWVTRQPOMKJIHGDCA

Tahrm

2007 tentang

Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pacitan;

18. Peraturan Bupati Pacitan Nomor 62 tahun 2007 tentang Uraian Tugas, Fungsi

dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI PACITAN TENTANG TARIF LAYANAN

KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN

PACITAN

BAB I

i

KETENTUAN UMUM

; Pasal I

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Pacitan;

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Pacitan;

3. Kepala Daerah adalah Bupati Pacitan;

4. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah Satuan Keqa Perangkat

Daerah atau Unit Keija pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah

yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang

dan/atau jasa yang dtjual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan

kegiatannya didasarkan pada prinsip eflsiensi dan produktivitas;

5. Pola Pengelolaan Keuangan BLUD yang selanjutnya disingkat PPK-BLUD adalah pola

pengelolaan keuangan' yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan

praktek-praktek bisnis'yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam

rangka memajukan kesejahteraan tmium dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai

pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya;

6. Rumah Sakit adalah Riimah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Pacitan yang selanjutnya disebut

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan;

7. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan;

8. Tarif Layanan Kesehatan adalah pembiayaan atas penyelenggaraan dari masing-masmg

kegialan pelayanan yang dibebankan kepada masyarakat baik orang perseorangan dan/atau badan

hukum sebagai imbalan atas pelayanan yang diterima dari Rumah Saktt Umum Daerah

Kabupaten Pacitan;zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

i

9. Unit cost adalah hasil perhitungan total biaya operasional tiap unit layanan yang diberikan

Rumah Sakit; \

10. Pelayanan kesehatan adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Rumah Sakit yang ditujukan

kepada individu, keluarga dan masyarakat melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif serta peningkatan derajat kesehatan lalnnya;

11. Biaya administrasi adalah biaya yang diterima oleh Rumah Sakit yang digunakan imtuk

periengkapan administrasi dalam rangka menunjang pencatatan pelayanan kepada masyarakat

baik orang perseorangan dan/atau badan hukum;

(3)

-13. Jasa sarana adalah biaya yang diterima oleh Rumah Sakit atas pemakaian sarana dan fasilitas

rumah sakit yang digunakan masyarakat baik orang perseorangan dan/atau badan hukum dalam

rangka pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, observasi, perawatan, konsultasi, visite, rehabilitasi

medik, dan pelayanan lainnya;

14. Penyusutan alat medik adalah perhitungan biaya penggunaan alat medik yang dibebankan kepada

pasien; \

15. Paket bahan habis pakm adalah paket bahan, alat kesehatan dan obat - obatan yang di sediakan

oleh Rumah Sakit selama proses pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien

16. Penjamin adalah orang perseorangan dan/atau badan hukum sebagai penanggung biaya

pelayanan kesehatan dari seseorang yang menjadi tanggungannya;

17. Pelayanan medik adalah proses atau rangkaian kegiatan dalam upaya penyembuhan penyakit

pasien yang meliputi pemeriksaan, diagnostik, pengobatan, tindakan pembedahan, tindakan

terapi menggunakan alat dan tindakan lainya;

18. Visite adalah kunjungan tenaga medis/dokter kepada pasien di ruang rawat inap dalam rangka

pemeriksaan kepada pasien yang dirawat pada jam-jam tertentu;

19. Pelayanan asuhan keperawatan adalah proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan

yang langsung diberikan dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan

menggunakan metodologi proses keperawatan melalui tahapan-tahapan pengkajian,

pendiagnosaan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi;

20. Rawat jalan adalah pelayanan tanpa mondok yang diberikan kepada orang yang masuk rumah

sakit untuk keperluan ; pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, observasi, perawatan, konsultasi,

rehabilitasi medik, dan pelayanan lainnya;

21. Rawat inap adalah pelayanan kepada orang yang masuk rumah sakit dan menempati tempat tidur

untuk keperluan pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, observasi, perawatan, konsultasi,

rehabilitasi medik, dan pelayanan lainnya;

22. Rawat gabung adalah pelayanan rawat inap kebidanan yang merawat pasien ibu dan bayinya

dalam satu ruang perawatan;

yxwvutsronmlkjihgfedcbaZXWVTRQPOMKJIHGDCA

I

23. Perinatologi adalah pelayanan rawat inap khusus untuk bayi baru lahir;

24. Paket Rawat sehari /

zwvtsrponmlkjigfcbaWVTSRQPOMLJIHGFA

i

One Day Care (GDC) adalah paket pelayanan kepada orang yang

menempati tempat tidur rawat inap kurang dari 24 jam untuk keperluan pemeriksaan, diagnosis,

pengobatan, observasi, perawatan, konsultasi, rehabilitasi medik, dan pelayanan lainnya;

-25. Rawat Intensif adalah pelayanan kesehatan terhadap orang yang memerlukan pengawasan dan

tindakan terus menerus selama 24 jam yang ditangani oleh dokter dan perawat khusus;

26. Rawat darurat adalah pelayanan kepada orang yang masuk rumah sakit dalam kondisi gawat

dan/atau darurat,; dan diberikan pelayanan secepatnya untuk

mencegah/menanggulangi/mengurangi resiko kematian atau kecacatan;

27. Paket Observasi / Day Care (DC) adalah paket pelayanan kepada orang yang menempati ruang

observasi rawat darurat maksimal 12 jam untuk keperluan pemeriksaan, diagnosis, pengobatan,

observasi, perawatan, konsultasi, rehabilitasi medik, dan pelayanan lainnya;

28. Pelayanan penunjang medik adalah semua pelayanan yang dilaksanakan untuk mendukung

penegakan diagnosis dan terapi;

29. Pelayanan penunjang non medik adalah semua pelayanan yang diberikan Rumah Sakit yang

secara tidak langsung berkaitan dengan pelayanan medik;

30. Tindakan medik operatif adalah tindakan terapi dengan pembedahan yang menggunakan

pembiusan umum, pembiusan regional dan pembiusan lokal;

31. Pelayanan kebidanan dan ginekologi adalah pelayanan yang berkaitan dengan kesehatan ibu

hamil, melahirkan dan menyusui serta yang berkaitan dengan penyakit alat reproduksi wanita;

32. Tindakan medik non operatif adalah tindakan terapi tanpa pembedahan;

33. Pelayanan rehabilitasi medik adalah pelayanan yang diberikan oleh instalasi rehabilitasi medik

dalam bentuk pelayanan fisioterapi, terapi okupasional, terapi wicara ortitik, bimbingan sosial

medik dan jasa psikologi;

34. Pemulasaraan jenazah adalah kegiatan yang meliputi perawatan jenazah, konservasi, bedah

mayat yang dilakukan oleh rumah sakit untuk kepentlngan pelayanan kesehatan, pemakaman dan

kepentmgan proses pengadilan/penyidikan;

35. Pelayanan mobil ambulance adalah pelayanan mobil pengangkutan khusus pasien;

36. Pelayanan mobil jenazah adalah pelayanan mobil pengangkutan khusus jenazah;

(4)

38. Pengujian kesehatan adalah serangkaian kegiatan pengujian tentang tingkat kesehatan seseorang

yang dilakukan oleh dokter yang ditunjuk;

39. Visum et repertum adalah pemeriksaan dan/atau tindakan yang dilakukan untuk mengualkan

diagnosa penderita guna keperluan penyidlkan;

40. Pelayanan gizi adalah semua pelayanan yang berkaitan dengan diet yang menunjang poses

pengobatan dan perawatan pasien;

41. Pelayanan Rekam medik adalah pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit untuk pengadaan

periengkapan dan proses pencatatan dokumen medik pasien;

42. Dokumen medik adalah kumpulan catatan yang berhubungan dengan perjalanan penyakit

seseorang selama dirawat di Rumah Sakit;

43. Pelayanan mediko - legal adalah pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan kepentmgan

hukum;

44. Resume adalah surat keterangan yang berisl tentang catatan ringkas yang terkait dengan

perjalanan penyakit seseorang;

45. Home care addah perawatan kunjungan rumah imtuk pasien setelah dirawat di Rumah Sakit;

46. Pelayanan Konsultasi adalah pelayanan yang diberikan dalam bentuk konsultasi antara konsultan

dengan pasien yang menunjang proses penyembuhan;

47. Konsultasi gizi adalah pelayanan konsultasi oleh ahli gizi yang berhubungan dengan diet yang

menunjang proses penyembuhan;

48. Konsultasi medis addah permohonan pemcriksaan spesialistik dan pengobatan yang dilakukan

oleh dokter satu bagian kepada dokter bagian lain untidc kepentmgan usaha penyembuhan pasien;

49. Konsultasi obat adalah pelayanan konsultasi oleh ahli farmasi / apoteker yang berhubungan

dengan obat yang menunjang proses penyembuhan;

50. Rawatan rohani adalah pelayanan yang diberikan dalam bentuk dukungan moral, doa, dalam

rangka ketenangan pasien untuk menunjang proses penyembuhan;

51. Pelayanan farmasi adalah pelayanan penyediaan dan pengelolaan terhadap kebutuhan obat, alat

kesehatan dan gas medik bagi pasien di rumah sakit;

52. Formularium adalah daftar nama obat - obatan yang telah disepakati dan disahkan untuk

dipergunakan di Rumah Sakit;

53. Penerimaan fimgsional adalah penerimaan yang diperoleh sebagai imbalan atas pelayanan baik

yang berupa barang atau jasa yang diterima oleh Rumah Sakit dalam menjalankan fungsinya

melayani kepentingan masyarakat;

54. Paviliun Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan adalah Unit Pelayanan Kesehatan yang

bersifat otonom yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur;

55. Tenaga Medis adalah Tenaga Dokter Spesi^is, Dokter Umum dan Dokter Gigi yang

memberikan pelayanan medis di Paviliun;

56. Tenaga Keperawatan adalah Tenaga Paramedis Keperawatan balk Perawat dan atau Bidan yang

memberikan pelayanan keperawatan di Paviliun Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan;

57. Pendapatan Paviliun Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan adalah Penerimaan

Paviliun yang berasal dari Jasa Administrasi Rawat Inap dan Penggunaan Bahan Habis Pakai

untuk pelayanan terhadap pasien, yang berpedoman pada tarip Paviliun;

58. Tarip Paviliun adalah Biaya penyelenggaraan kegiatan pelayanan di Paviliun yang dibebankan

pada penderita sebagai imbalan atas jasa pelayanan yang diterima;

59. Jasa Paviliun Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan adalah imbalan yang diterima atas

pemakaian sarana dan prasarana Paviliun Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan;

60. Bahan Habis Pakai adalah Bahan kimia dan alat kesehatan bahan habis pakai yang tidak bisa

dihitung digunakan langsung dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medis

dan atau pelayanan lainnya;

61. Biaya Makan adalah Biaya pengganti harga makan yang disediakan oleh pengelola Paviliun yang

penghitungannya meliptuti air, listrik dan gas (bahan bakar);

62. Jasa visite at^ah Bagian dari jasa pelayanan yang merupakan imbalan atas pelayanan

pemeriksaan medis oleh tenaga medis;

63. Jasa Iain adalah Bagian dari jasa pelayanan yang merupakan imbalan atas pelayanan

Iain-lain yang diberikan oleh tenaga Rumah Sakit pada pasien;

64. Jasa Tindakan Medis adalah Bagian dari jasa pelayanan yang merupakan imbalan atas tindakan

medis yang diberikan oleh tenaga medis Rumah Sakit pada pasien yang dalam penerimaannya

berbentuk jasa langsung;

(5)

66. Indeks Langsung adalah Indeks dalam bentuk prosentase dari jasa visite, jasa medis, jasa

keperawatan, jasa anaesthesia yang berkaitan dengan pemberian pelayanan kesehatan langsung

pada penderita; i

67. Memanggil Dokter Tanpa Indikasi Medis atau Permintaan Sendiri adalah Memanggil Dokter

Tanpa Indikasi Medis atau Permintaan Sendiri membayar biaya 1,5 (satu setengah) kali tarif

visite Dokter. ;

BAB I I

NAMA, OBYEK DAN SUBYEK TARIF

I

Pasal 2

Pungutan atas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Pacitan sebagai BLUD diberi nama Tarif Layanan Kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Pacitan.

i

' Pasal 3

! 1

Obyek tarif adalah setiap pemberian pelayanan kesehatan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Pacitan

\ Pasal 4

Subyek tarif adalah orang \ perseorangan dan/atau badan hukum yang mendapatkan pelayanan

kesehatan dari Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan.

\ Pasal 5

Wajib pxmgut adalah orang perseorangan dan/atau badan hukum yang diwajibkan melakukan

pembayaran tarif atas pemberian pelayanan kesehatan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Pacitan. \

I BAB I I I

^ GOLONGAN TARIF

; Pasal 6

i

Tarif Layanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan digolongkan sebagai

TarifPPK-BLUD. ;

i

i

B A B I V

CARA MENGUKUR TINGKAT BESARNYA TARIF

I

Pasal?

Tingkat besamya tarif diukur berdasarkan biaya per unit layanan (imit cost) yang digunakan Rumah

Sakit Umum Daerah untuk memberikan pelayanan kesehatan.

i

B A B V

PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN BESARNYA TARIF

t

': Pasal S

J
(6)

(2) Komponen yang digunakan untuk menghitung besamya unit cost sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) meliputi:zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

i

a. Biaya administrasi;

b. Jasa pelayanan; )

c. Jasa sarana; |

d. Penyusutan alat medik;

e. Paket bahan habis pakai.

(3) Unit cost sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini perhitungannya dilakukan setiap tahun

sekali oleh Tim Unit Cost yang dibentiik dan ditetapkan oleh Direktur dan/atau menggunakan

Konsultan yang ditunjuk;

(4) Besamya unit cost sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini dapat diubah apabila harga bahan

habis pakai meningkat sampai pada tingkat t i d ^ bisa ditoleransi oleh biaya operasional rumah

sakit, adanya alat baru, dan alat lama yang tidak dapat digunakan atau yang telah habis masa

penyusutannya maka komponen penyusutan alat medik dapat diubah yang kesemuanya akan

mengubah besaran unit costnya.

(5) Hasil perhitungan unit cost sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini ditetapkan menjadi

dasar perhitungan Pola Tarif.

i B A B M

I

KEBIJAKSANAAN

i 1

; Pasal 9

1

i

(1) Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab bersama - sama dalam memelihara dan

mempertinggi derajat kesehatan masyarakat.

(2) Biaya penyelenggaraan Rumah Sakit ditanggung bersama oleh Pemerintah dan masyarakat dengan

memperhatikan kemampuan keuangan Pemerintah serta keadaan sosial ekonomi masyarakat.

[

• Pasal 10

i

(1) Tarif Rumah Sakit dimaksud, tidak mengutamakan untuk mencari keuntungan dan berdasarkan

azas keadilan dan kemanusiaan dengan mengutamakan kepentingan masyarakat berpenghasilan

rendah, serta tetap memperhatikan kepentingan peningkatan, pengembangan dan mutu pelayanan

Rumah Sakit. ;

(2) Tarif Rumah Sakit imtuk golongan masyarakat yang pembayarannya dijamin oleh pihak penjamin

ditetapkan berdasarkan surat peqanjian keqasama.

; BAB V I I

PELAYANAN KESEHATAN

: Bagian Pertama

; Pelayanan Yang Dikenakan Tarif

I F a s a l l l

(1) Pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan dilakukan oleh tenaga

medis, tenaga keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya.

(2) Pelayanan kesehatan sebagaimana tersebut dalam ayat (1) pasal ini dilaksanakan pada:

a. Instalasi Bedah Sentral;

b. Instalasi Farmasi; •

c. Instalasi Gizi;

d. Instalasi Laboratorium/Patologi Klinik;

e. Instalasi Laundry dan CSSD;

f. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit;

g. Instalasi Pemulasaraan Jenazah;

h. Instalasi Radiologi dan Diagnostik Elektromedik;

i . Instalasi Rawat Darurat;

j . Instalasi Rawat Inap;

k. Instalasi Rawat Intensif;

(7)

2) Poliklinik Fisioterapi / Rehabilitasi Medik;

3) Poliklinik Gizi;'

4) Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan;

5) Poliklinik Kesehatan Anak;

6) Poliklinik Lanjut Usia;

7) Poliklinik Penyakit Dalam;

8) Poliklinik Penyakit Gigi dan Mulut;

9) Poliklinik Penyakit Mata;

10) Poliklinik Penyakit Syaraf;

1 l)Poliklinik lain yang (hperlukan untuk pengembangan Rumah Sakit;

m. Mobil Ambulance dan Mobil Jenazah;

n. Instalasi / Unit lain yang mungkin diadakan menurut pengembangan Rumah Sakit.

Pasal 12

(1) Pelayanan kesehatan yang dikenakan tarif dikelompokkan meliputi:

a. Pelayanan Asuhan Keperawatan;

b. Pelayanan Day Care;

c. Pelayanan Fannasi; \

d. Pelayanan Gizi; ;

e. Pelayanan Home Care.

f. Pelayanan Kebidanan dan Ginekologi;

g. Pelayanan Konsultasi;

h. Pelayanan Medik; \

\. Pelayanan Mobil Ambulance;

j . Pelayanan Mobil Jenazah;

k. Pelayanan One Day Care;

1. Pelayanan Penunjang Medik;

m. Pelayanan Penunjang Non Medik;

n. Pelayanan Rekam Medik;

o. Pelayanan Tmdakan di dalam Mobil Ambulance;

p. Pemulasaraan Jenazah;

q. Pengujian Kesehatan;

r. Rawat Darurat; ;

5. Rawat Inap;

t. Rawat Intensif; •

u. Rawat Jalan; \

V. Rehabilitasi Medik; !

w. Tindakan Medik Non Operatif;

X. Tindakan Medik Operatif.

y, Pelayanan Iain yang inungkin diadakan menurut pengembangan Rumah Sakit

(2) Segala jenis pelayanan lain yang belum tergolong ke dalam salah satu kelompok pelayanan

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direktiir.

(3) Segala jenis tarif pelayanan kesehatan dimaksud ayat (1) pasal ini tidak termasuk obat dan bahan

habis pakai diluar paket.

Pasal 13

(1) Apabila dlrasa perlu untuk meningkatkan pelayanan, Rumah Sakit Umum Daerah dapat

menyelenggarakan pelayanan dengan dokter tamu.

(2) Bentuk kerja sama dan tarif dokter tamu ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

I

Bagian Kedua

I

Kelas Perawatan

5

zwvtsrponmlkjigfcbaWVTSRQPOMLJIHGFA

I

i

I

Pasal 14

(1) Kelas perawatan pasien dalam Rumah Sakit diklasifikasikan menjadi:

a. Kelas III; |

(8)

c. Kelas I ; ;

d. Kelas Paviliun. j

(2) Standar fasilitas masing-masing kelas perawatan dimaksud dalam ayat (1) pasal ini disesuaikan

dengan tingkatan kelas dan kemampuan Rumah Sakit.

j

Pasal IS

*

(1) Setiap pasien dan/atau keluarga berhak memilih kelas perawatan yang dikehendaki sepanjang

masih teisedia. '

(2) Bagi pasien penyakit tertentu menurut pendapat dokter yang merawatnya dapat disediakan ruang

perawatan khusus. ;

(3) Pasien yang dibiayal / ditanggung oleh penjamin berhak memilih kelas perawatan yang

dikehendaki. \

(4) Pemilihan kelas / pembiayaan yang tidak sesuai dengan ketentuan penjamin, selisih biaya menjadi

tanggung jawab pasien dan/atau keluarga yang bersangkutan.

BAB V I I I

KETENTUAN BIAYA PELAYANAN KESEHATAN

\ Pasal 16

Biaya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dapat meliputi sebagian atau seluruh pelayanan kesehatan

pada unit pelayanan sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat(l).

a

i

PasalI7

Seorang pasien yang akan dirawat inap, dapat menitipkan biaya perawatan sesuai dengan kelas yang

diminta kepada rumah sakit, sejak mulai dirawat.

Pasal 18

(1) Apabila seorang pasien pulang atau meninggal duma, maka dibuatkan perhitungan aklur. semua

biaya pelayanan kesehatan;

a. Apabila temyata jumlah biaya titipan lebih besar dari biaya pelayanan kesehatan, maka

kelebihannya dikembalikan kepada pasien dan/atau keluarganya;

b. Apabila temyata jumlah uang titipan kurang dari biaya pelayanan kesehatan, maka

kekurangannya wajib dilunasi oleh pasien dan/atau keluarganya.

(2) Apabila seorang pasien pulang tanpa ijin atau melarikan diri, maka perhitungan akhir semua biaya

pelayanan kesehatan akan diperhitungkan dengan uang titipannya;

a. Apabila ada kekurangan jJcan ditagihkan kepada pasien dan/atau keluarganya;

b. Apabila ada keleblhan akan dikembalikan kepada pasien dan/atau keluarganya.

i BAB IX

PENGURANGAN / PEMBEBASAN BIAYA

Pasal 19

!

(1) Bagi pasien dari kelompok masyarakat miskin dan pasien tertentu dapat diberikan subsidi berupa

pengurangan atau pembebasan biaya pelayanan.

(9)

: BABX

KOMPONEN BIAYA PELAYANAN KESEHATAN

I

Bagian Pertama

Pelayanan Medik

Pasal 20

i

(1) Jenis pelayanan medik meliputi:

a. Pemeriksaan dan terapi dokter,

b. Visite. ;

(2) Komponen biaya pelayanan medik meliputi:

a, Jasa pelayanan;

yxwvutsronmlkjihgfedcbaZXWVTRQPOMKJIHGDCA

I

b. Biaya operasional yang meliputi:

1) Biaya administrasi;

2) Jasa sarana;

i

3) Paket bahan habis pakai.

Bagian Kedua

i

Pelayanan Asuhan Keperawatan

; Pasal 21

(1) Pelayanan asuhan keperawatan menjadi salah satu komponen pelayanan yang masuk di dalam

komponen beberapa pelayanan Iain di Rumah Sakit.

(2) Komponen biaya pelayanan asuhan keperawatan meliputi:

a. Jasa pelayanan; ;

b. Biaya operasional, yang meliputi:

j 1 ) Biaya administrasi;

; 2) Jasa sarana;

j 3) Paket bahan habis pakai.

Bagian Kettga

: Tarif Rawat Jalan

! Pasa!22

I

(1) Komponen biaya rawat jalan meliputi:

a Biaya administrasi;

yxwvurqpnlkjihfdcbaZXWVUTRQPMLJIHGCBA

i

b. Jasa sarana;

Paket bahan habis pakai;

d. Pelayanan Asuhan Keperawatan;

(2) Biaya rawat jalan seperti dimaksud pada ayat (1) pasal ini ditetapkan sebagai tarif Rawat Jalan,

dan dinyatakan dalam bentuk biaya pendaflaran rawat jalan harian.

(3) Biaya pemeriksaan dan terapi dokter, pelayanan penunjang medik, pelayanan konsultasi, tindakan

medik non operatif, tindakan medik operatif, rehabilitasi medik, pelayanan rekam medik, alat

kesehatan / bahan dan obat-obatan diluar paket dari Rumah Sakit dibayar tersendiri sesuai dengan

tarif yang ditetapkan menurut jenis tindakan atau pelayanan tersebut.

(4) Besaran tarif tindakan pada rawat jalan ditetapkan sebesar tarif tindakan rawat inap setara kelas

II. !

! Bagian Keempat

' Tarif Rawat Inap

; Pasal 23

(1) Komponen biaya rawat inap meliputi:

a! Biaya admhiistrasi; •

h.

Jasa sarana; ;

c .

Paket bahan habis pakai;

d. Pelayanan asuhan keperawatan;

(10)

(3) Besamya biaya rawat inap dihitung berdasarkan tarif rawat inap perhari dikalikan jumlah hari

rawat •

(4) Jumlah hari rawat dihitung berdasarkan mulai pasien masuk rawat inap sampai dengan pasien

keluardari Rumah Sakit.

(5) Ketentuan tentang hari rawat selanjutnya diatur dalam Keputusan Direktur.

(6) Visite, pelayanan penunjang medik, pelayanan konsultasi, tindakan medik non operatif, tindakan

medik operatif, rehabilitasi medik, pelayanan rekam medik, pelayanan gizi, alat kesehatan / bahan

dan obat-obatan diluar paket dari Rumah Sakit dibayar tersendiri sesuai dengan tarif yang

ditetapkan menumt jenis tindakan atau pelayanan tersebut.

I

Pasal 24

Tarif rawat inap perhari di kelas I I dijadikan sebagai dasar perhitungan untuk menetapkan tarif rawat

inap kelas perawatan lainnya dengan pengaturan sebagai berikut:

a. KelasI = 130% x unltcosttarif kelasII;

b. Kelas II = 100% x unit cost tarif kelas I I ;

c. Kelas III = 80 % x unit cost tarif kelas II.

( •

I

Pasal25

(1) Tarif rawat inap bayi bam lahir pada Rawat Gabung sama dengan 50% kali tarif rawat inap kelas

perawatan yang dikenakan pada ibunya.

(2) Tarif rawat inap bayi bam lahir bukan Rawat Gabung dikenakan tarif perinatologi.

\ Pasal 26

(1) Tarif paket rawat sehari (One Day Care) ditetapkan apabila dilakukan perawatan di ruang rawat

inap kurang dari 24 (dua puluh empat) jam.

(2) Komponen biaya paket rawat sehari meliputi:

a. Biaya administrasi;

zwvtsrponmlkjigfcbaWVTSRQPOMLJIHGFA

i

b. Jasa sarana;

i

c. Paket bahan habis pakai;

d. Pelayanan asuhan keperawatan;

e. Pemeriksaan dan terapi dokter.

(3) Pelayanan penunjang medik, pelayanan konsultasi, tindakan medik non operatif, tindakan medik

operatif, rehabilitasi medik, pelayanan rekam medik, pelayanan gizi, alat kesehatan / bahan dan

obat-obatan diluar paket dari Rumah Sakit dibayar tersendiri sesuai dengan tarif yang ditetapkan

menumt jenis tind^can atau pelayanan tersebut

(4) Besaran tarif tmdakan pada rawat sehari ditetapkan sebesar tarif tindakan rawat inap setara kelas

I .

I

Pasal 27

I

(1) Jenis pelayanan rawat intensif meliputi:

a. Intensif Cardio Care Unit (ICCU);

b. Intensif Care Unit (ICU);

c. Neonatus Intensif Care Unit (NICU);

d. Pelayanan intensif lain sesuai perkembangan Rumah Sakit

(2) Komponen biaya rawat intensif meliputi:

a. Biaya administrasi; i

b. Biaya makan; r

c. Jasa sarana; !

d. Paket bahan habis pakai;

e. Pelayanan asuhan keperawatan;

(3) Biaya rawat intensif seperti dimaksud pada ayat (1) pasal ini ditetapkan sebagai tarif rawat intensif

perhari.

i

(4) Besamya biaya rawat intensif dihitung berdasarkan tarif rawat intensif perhari dikalikan jumlah

hari rawat |

t

1

(11)

i 1

(5) Jumlah hari rawat dihitung berdasarkan mulai pasien masuk ruang rawat intensif sampai dengan

pasien keluar dari ruang rawat intensif.

(6) Ketentuan tentang hari rawat selanjutnya diatur dalam Keputusan Direktur.

(7)

Visite, pelayanan penunjang medik, pelayanan konsultasi, tindakan medik non operatif, tindakan

medik operatif, rehabilitasi medik, pelayanan rekam medik, pelayanan gizi, alat kesehatan / bahan

dan obat-obatan diluar paket dari Rumah Sakit dibayar tersendiri sesuai dengan tarif yang

ditetapkan menurut jenis tindakan atau pelayanan tersebut.

(S) Besaran tarif tindakan pada rawat intensif ditetapkan sebesar tarif tindakan rawat inap setara kelas

I .

i

j Bagian Kellma

! Tarif Rawat Darurat

! Pasal 28

(1) Komponen biaya rawat darurat meliputi:

a. Biaya administrasi; •

b. Jasa sarana;yxwvurqpnlkjihfdcbaZXWVUTRQPMLJIHGCBA

1

c. Paket bahan habis pakai;

d. Pelayanan asuhan keperawatan;

(2) Biaya rawat darurat seperti dimaksud pada ayat (1) pasal ini ditetapkan sebagai tarif rawat darurat,

dan dinyatakan dalam bentuk biaya pendaftaran rawat darurat harian.

(3) Biaya pemeriksaan dan terapi dokter, pelayanan penunjang medik, pelayanan konsultasi, tindakan

medik non operatif, tindakan medik operatif, rehabilitasi medik, pelayanan rekam medik, alat

kesehatan / bahan dan obat-obatan diluar paket dari Rumah Sakit dibayar tersendiri sesuai dengan

tarif yang ditetapkan menurut jenis tindakan atau pelayanan tersebut.

(4) Besaran tarif tindakan pada rawat darurat ditetapkan sebesar tarif tindakan rawat map setara kelas

I . ;

j

i

Pasal 29

(1) Tarif paket observasi (Day Care) ditetapkan apabila dilakukan observasi di ruang rawat darurat

maksimal 12(duabelas) jam.

(2) Komponen biaya paket observasi meliputi:

a. Biaya administrasi; ;

b. Jasa sarana; \

c. Paket bahan habis pakm;

d. Pelayanan asuhan keperawatan;

e. Pemeriksaan dan terapi dokter.

(3) Pelayanan penunjang medik, pelayanan konsultasi, tindakan medik non operatif, tindakan medik

operatif, rehabilitasi medik, pelayanan rekam medik, pelayanan gizi, alat kesehatan / bahan dan

obat-obatan diluar paket

daii

Rumah Sakit dibayar tersenchri sesuai dengan tarif yang ditetapkan

menurut jenis tindakan atau pelayanan tersebut.

(4) Besaran tarif tmdakan pada observasi ditetapkan sebesar tariftindakan rawat inap setara kelas I .

Bagian Keenam

Tarif Pelayanan Penunjang Medik

Pasal 30

(1) Pelayanan Penunjang Medik meliputi:

a. Pelayanan Diagnostik Elektromedik;

b. Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik;

• c. Pelayanan Radio Diagnostik;

d. Pelayanan Penunjang Medik lainnya sesuai perkembangan Rumah Sakit.

(2) Komponen biaya pelayanan penunjang medik meliputi biaya:

a. Bahan untuk memeriksa;

b. Jasa pelayanan;

c. Jasa sarana;

(12)

(3) Pelayanan tmdakan medik, obat dan alat kesehatan dari Rumah Sakit dibayar tersendiri sesuai

dengan tarif yang ditetapkan menurut jenis tmdakan atau pelayanan tersebut.

j Pasal 31

Jenis Pelayanan Diagnostik Elektromedik meliputi;

a. Diagnostik Elektromedik sedang;

b. Diagnostik Elektromedik Besar;

c. Diagnostik Elektromedik khusus.

Pasal 32

Jenis Pelayanan Radio Diagnostik meliputi pemeriksaan :

a. Radio Diagnostik sederhana;

b. Radio Diagnostik sedang;

c. Radio Diagnostik besar, ;

d. Radio Diagnostik khusus;

; Pasal 33

i

Jenis Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik meliputi pemeriksaan:

a. Laboratorium Patologi klinik sederhana;

b. Laboratorium Patologi klinik sedang;

c. Laboratorium Patologi klinik besar;

d. Laboratorium Patologi klinik khusus;

t

• Bagian Ketujuh

: Tarif Pelayanan Penunjang Non Medik

Pasal 34

(1) Pelayanan Penunjang Non Medik meliputi:

a. Pelayanan Laundry; ;

b. Pelayanan Pengolahan Limbah;

c. Pelayanan Sterilisasi;

d. Pelayanan Penunjang Non Medik lainnya sesuai perkembangan Rumah Sakit.

(2) Ketentuan tentang Pelayanan Pemmjang Non Medik selanjutnya akan diatur dengan Keputusan

Direktur. •

£

^ Bagian Kedelapan

Tindakan Medik Operatif

Pasal 35

(1) Jenis Tindakan Medik Operatif Rawat Inap meliputi:

a. Tindakan Medik Operatif sederhana;

b. Tindakan Medik Operatif sedang;

(2) Komponen biaya Tindakan Medik Operatif Rawat Inap meliputi:

a. Jasa pelayanan; *

b. Biaya operasional yang meliputi:

(1) Jasa sarana

1

(2) Paket bahan habis pakai

(3) Penyusutan alat medik

i

Pasal 36

(1) Jenis Tindakan Medik Operatif Kamar Operasi meliputi:

zwvtsrponmlkjigfcbaWVTSRQPOMLJIHGFA

SL

Tindakan Medik Operatif Sederhana;

(13)

(2) Kompenen biaya Tindakan Medik Operatif Kamar Operasi meliputi :

a. Jasa pelayanan; •

b .

Biaya operasional yang meliputi:

1) Jasa sarana !

2) Paket bahan habis pakai

3) Penyusutan alat medik

(3) Tindakan medik operatif yang tidak terencana (cyto) ditambah 20% (dua puluh persen) dari tarif,

I

Pasa! 37

s •

>

(1) Sewa kamar operasi ditetapkan apabila tindakan medik operatif dilakukan di kamar operasi.

(2) Komponen biaya sewa kamar operasi meliputi:

a. Biaya administrasi;

b. Jasa Sarana.

Pasal 38

(1) Tarif Paket Pulih Sadar ditetapkan apabila dilakukan pemulihan kesadaran di ruang pulih sadar

setelah dilakukan tindakan operasi.

(2) Komponen biaya Paket Pulih Sadar meliputi:

a. Biaya administrasi; :

b. Jasa sarana; ]

c. Paket bahan habis pakai;

d. Pelayanan asuhan keperawatan;

e. Pemeriksaan dan terapi dokter;

f. Tindakan medik non operatif.

(3) Pelayanan penunjang medik, bahan dan obat-obatan dari Rumah Sakit dibayar tersendiri sesuai

dengan tarif yang ditetapkan menurut jenis pemeriksaan, tmdakan atau pelayanan tersebut.

j

Pasal 39

(1) Tarip pelayanan tindakan medik operatif rawat jalan disamakan dengan tarif tindakan rawat inap

setara kelas II. ;

(2) Tarif pelayanan tindakan medik operatif oleh dokter tamu ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

Bagian Kesembilan

Jenis Pelayanan Kebidanan dan Ginekologi

Pasal 40

r

(1) Jenis Pelayanan Kebidanan dan Ginekologi meliputi:

a. Pelayanan persalinan normal.

b. Pelayanan persalinan dengan tindakan .

c. Pelayanan bayi yang baru lahir.

(2) Komponen biaya Pelayanan Kebidanan dan Ginekologi meliputi:

a. Jasa pelayanan; ;

b. Biaya operasional yang meliputi:

1} Jasa sarana ;

2) Paket bahan habis pakai

3) Penyusutan alat medik

Bagian Kesepuluh

Tarif Tindakan Medik non Operatif

Pasal 41

(14)

(2) Komponen biaya tindakan medik non operatif meliputi:

a. Jasa pelayanan;

b. Biaya operasional yang meliputi:

1) Jasa sarana; •

2) Paket bahan habis pakai;

3) Penyusutan alat medik.

r

i

Pasal 42

r

(1) Tarif pelayanan tindakan medik non operatif rawat jalan disamakan dengan tarif tmdakan rawat

inap setara kelas II. ;

(2) Tarif pelayanan tmdakan medik non operatif oleh dokter tamu ditetapkan dengan Keputusan

Direktur.

1

!

! Bagian Kesebelas

i

Tarif Pelayanan Rehabilitasi Medik

1

Pasa! 43

(1) Pelayanan rehabilitasi medik meliputi:

a. Pelayanan rehabilitasi medik sederhana;

b. Pelayanan rehabilitasi medik sedang;

c. Pelayanan rehabilitasi medik besar;

d. Pelayanan rehabilitasi medik khusus.

(2) Komponen biaya pelayanan rehabilitasi medik meliputi:

a. Jasa pelayanan; •

b. Biaya operasional yang meliputi:

1) Jasa sarana; ;

2) Paket bahan habis pakai; :

3) Penyusutan alat medik.

j

Pasal 44

Tarif pelayanan rehabilitasi medik pasien rawat jalan disamakan dengan tarif tindakan rawat inap

setara kelas I I . I

t

1

I Bagian Keduabelas

' Tarif Pemulasaraan Jenazah

; Pasal 45

(1) Jenis pemulasaraan jenazah meliputi:

a. Bedah mayat;

yxwvutsronmlkjihgfedcbaZXWVTRQPOMKJIHGDCA

I

b. Konservasi jenazah; I

c. Penyimpananjenazah;

d. Perawatan jenazah. ;

(2) Komponen biaya perawatan jenazah meliputi:

a. Jasa pelayanan; ;

b. Biaya operasional yang meliputi:

1) Jasa sarana;

2) Paket bahan habis pakai;

3) Penyusutan alat medik.

i

Pasal 46

Tarif pemulasaraan jenazah berlaku sama

untvk

semua jenazah tanpa memperhitungkan kelas.

(15)

Bagian Ketigabelas

Tarif Mobil Ambulans dan Mobil Jenazah

Pasal 47

i

(1) Jenis pelayanan mobil Ambulans meliputi:

a. Pelayanan evakuasi; '

b. Pelayanan pengawalan;

c. Pelayanan transportasi. '<

(2) Komponen biaya pelayanan mobil Ambulans meliputi:

a. Jasa pelayanan; ;

b. Biaya operasional yang meliputi:

1) Bahan bakar minyak;

2) Jasa sarana;

3) Paket bahan habis pakai;

4) Penyusutan alat medik.

I.

\ Pasal 48

(1) Jenis pelayanan mobil Jenazah meliputi:

a Pelayanan evakuasi; •

b. Pelayanan transportasi.

(2) Komponen biaya pelayanan mobil Jenazah meliputi :

a Jasa pelayanan;

b. Biaya operasional yang meliputi:

1) Bahan bakar minyak;

2) Jasa sarana; ;

3) Paket bahan habis pakai;

4) Penyusutan alat medik.

t

Pasal 49

Tarif pelayanan tindakan di mobil ambulans disamakan dengan tarif tindakan rawat inap setara kelas

I- I . ;

] Bagian Keempatbelas

j Tarif Pengujian Kesehatan

; Pasal 50

(1) Jenis pelayanan pengujian kesehatan meliputi:

a. Pengujian kesehatan uinum;

b. Pengujian kesehatan spesialistik.

(2) Komponen biaya pengujian kesehatan meliputi:

a . Jasa pelayanan; ;

b. Biaya operasional yang meliputi:

1) Administrasi; '

2) Jasa sarana; |

3) Paket bahan habis pakai;

4) Pelayanan Asuhan Keperawatan;

5) Penyusutan alat medik.

(3) Kepentmgan pengujian kesehatan ditetapkan sesuai dengan yang telah diatur dalam lampiran

Peraturan Bupati ini. {

(4) Tarif pengujian kesehatan yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini tidak termasuk biaya pelayanan

penunjang medik. ;

I

Bagian Kelimabelas

i Tarif Visum Et Repertum

j

Pasal 51

I

I.

(1) Visum et Repertum diberikan atas permintaan tertulis dari pejabat yang berwenang.

(16)

(2) Jenis pelayanan visum et repertum meliputi:

a. Penggalian jenazah (exhxmiatio)

b. Visum et repertum korban hidup;

c. Visum et repertum korban meninggal.

(3) Kompenen biaya visum et repertum meliputi:

a. Jasa pelayanan;

b. Biaya operasional yang meliputi:

1) Administrasi; ;

2) Jasa sarana; \

3) Paket bahan habis pakai;

4) Pelayanan dasar;

5) Penyusutan alat medik.

(4) Kepentingan visum et repertum ditetapkan sesuai dengan yang telah diatur dalam lampiran

Peraturan Bupati ini. i

I :

\ Bagian Keenambelas

! Pelayanan Gizi

; Pasal 52

i

(1) Jenis pelayanan gizi berupa pelayanan diet yang diberikan kepada pasien rawat inap.

(2) Komponen biaya pelayanan gizi meliputi:

a. Jasa pelayanan; \

b. Biaya operasional yang meliputi:

1) Bahan makanan;

2) Jasa sarana; \

3) Paket bahan habis pakai;

4) Penyusutan alat.^

i

; Pasal 53

Tarif pelayanan gizi disesuaikan dengan kelas rawat inap.

< Bagian Ketujuhbelas

! Pelayanan Rekam Medik

\ Pasal 54

(3) Jenis pelayanan Rekam Medik meliputi:

a. Pelayanan dokumen medik;

b. Pelayanan mediko - legal;

0.

Persyaratan klaim asuransi;

d. Resume; ••

e. Surat kematian;

i

f. Surat kelahiran. \

(4) Komponen biaya pelayanan rekam medis meliputi:

a. Jasa pelayanan; ;

b. Biaya operasional yang meliputi:

1) Administrasi; \

2) Jasa sarana; ;

3) Paket bahan habis pakai;

4) Penyusutan alat. (

I

Bagian Kedelapan belas

\ Pelayanan Home Care

\ Pasal 55

J

(1) Tarif paket home care ditetapkan apabila dilakukan perawatan kimjungan rumah untuk pasien

setelah dirawat di Rumah Sakit.

(2) Komponen biaya paket home care meliputi:

a. Jasa pelayanan;

(17)

1) Bahan bakar minyak;

2) Jasa sarana; !

3) Paket bahan habis pakai;

4) Penyusutan alat medik,

(3) Pelayanan penunjang medik, alat kesehatan dan obat-obatan di luar paket dari Rumah Sakit

dibayar tersendiri sesuai dengan tarif yang ditetapkan menurut jenis pelayanan tersebut.

Bagian Kesembilanbelas

Pelayanan Konsultasi

Pasal 56

I

(1) Jenis pelayanan konsultasi meliputi:

a. Konsultasi gizi; •

b .

Konsultasi medis; j

c. Konsultasi obat;

d. Rawatan rohani. ;

(2) Komponen biaya pelayanan konsultasi meliputi:

a. Jasa pelayanan; <

b. Biaya operasional yang meliputi:

1) Administrasi; !

2) Jasa sarana; !

3) Paket bahan habis pakai;

4) Penyusutan alat medik.

Bagian Keduapuluh

Pemakaian Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit

\ Pasal 57

Pemakaian fasilitas Rumah Sakit oleh pihak lain termasuk kegiatan pendidikan, penelitian dan

Iain-lain diatur dengan Keputusan Direktur.

I

BAB X I zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

i

INSTALASI FARMASI

I

Pasal 58

(1) Instalasi Fannasi Rumah Sakit dipimpin oleh Apoteker yang diberi wewenang untuk mengelola

Instalasi Farmasi tersebut.

(2) Jenis pelayanan Farmasi meliputi:

a. Pelayanan alat kesehatan;

b. Pelayanan gas medik;

c. Pelayanan obat. !

(3) Instalasi farmasi hams mengusahakan pelayanan obat, alat kesehatan dan gas medik sebaik

mungkin sehingga seluruh kebutuhan obat, alat kesehatan dan gas medik bagi pasien dapat

dilayani. [

(4) Penyediaan obat, alat kesehatan dan gas medik yang dimaksud dalam ayat ( 3 ) pasal ini harus

sesuai dengan formularium RS.

(5) Instalasi farmasi mempunyai kewajiban untuk mengelola obat - obatan dan alat kesehatan yang

berasal dari bantuan Pemerintah Pusat, Propinsi, Kabupaten dan PT. Askes serta bantuan lain

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(6) Dalam pengelolaan yang dimaksud dalam ayat ( 3 ) dan ayat ( 5 ) pasal ini hanya dibenarkan

menjual dengan harga maksimum sama dengan Harga Eceran Tertinggi ( HET ).

i

BAB X I I

PENGELOLAAN PENDAPATAN KEUANGAN PAVILIUN

Pasal 59

(1) Pendapatan Paviliun Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan dikelola dalam satu

rekening BLUD RSUD Pacitan;

(18)

, pada Koordinator Pengelola Paviliun ;

(3) Kepala Urusan Keuangan melalui Koordinator Pengelola Paviliun seeara berkala melaporkan

kondisi keuangannya langsung pada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan.

(4) Pengelolaan barang pavilliun termasuk didalamnya pengaturan jasa pelayanan diatur dengan

Surat Keputusan Direktur

(5) Proses Pembellan dan pengadaan barang/jasa melalui Panitia Pengadaan barang/jasa Rumah

Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan

? BAB X I I I

PENGELOLAAN DAN PENATAUSAHAAN PENERIMAAN RUMAH SAKIT

: Pasal 60

t

I

(1) Pengelolaan dan penatausahaan penerimaan Rumah Sakit diatur sesuai dengan ketentiran

peraturan perundang-imdangan yang berlaku.

(2) Penerimaan Rumah Sakit terdiri dari penerimaan fimgsional dan penerimaan lainnya.

(3) Penerimaan sebagai dimaksud dalam ayat ( 2 ) pasal ini seluruhnya disetor dalam rekening BLUD

atas nama Direktur pada Bank yang ditimjuk dan dapat digunakan langsung oleh Rumah Sakit.

(4) Setiap tahun Rumah Sakit menyusun dafiar rencana kegiatan atas rencana penerimaan dan

penggunaan yang disetujui oleh Bupati.

(5) Rumah Sakit membuat Laporan dan Pertanggung Jawaban Pengelolaan Keuangan kepada Bupati.

j

Pasal 61

(1) Tata cara pengelolaan Keuangan Rumah Sakit (pemungutan .pembukuan, penyetoran, penyaluran

penggunaan serta pelaporan ) dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan.

(2) Penerimaan Rumah Sakit sebagai pendapatan daerah yang dapat langsung dikelola oleh Rumah

Sakit. 1

(3) Ketentuan pelaksanaan tentang cara pemxmgutan, pembukuan, penggunaan dan pelaporan uang di

Rumah Sakit diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati tentang Pengelolaan Keuangan BLUD.

i

Pasa! 62

(1) Setiap pendapatan Rumah Sakit terbagi atas jasa pelayanan dan operasional.

(2) Ketentuan tentang Jasa Pelayanan akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direktur

\ BAB XIV

\ TATA CARA PEMBAYARAN

i Pasal 63

(1) Setiap pembayaran biaya yang terhutang harus dilunasi.

(2) Pembayaran biaya pelayanan dilaksanakan di lokct pembayaran.

(3) T r a n s ^ i pembayaran dilaksanakan setelah dilakukan penghitungan oleh petugas / kasir.

! BABXV

; TATA CARA PENAGIHAN

I

Pasal 64

(1) Pelaksanaan penagihan biaya pelayanan kesehatan dikeluarkan setelah 7 (tujuh) hari sejak jatuh

tempo pcmberitahuan atau peringatan sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan

(2) Dalam waktu 7 (tujuh ) hari setelah tanggal surat pcmberitahuan atau peringatan wajib pungut

harus melunasi biaya pelayanan kesehatan terhutang.

(3) Surat pcmberitahuan atau peringatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dikeluarkan

oleh pejabat yang ditunjuk.

r

I

BAB X V I

i PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 65

i

(19)

(2) Pengawasan fiingsional atas pelaksanaan Peraturan Bupati ini dilakukan oleh Inspektorat

Kabupaten Pacitan. \

i I

I

BAB X V I I

; KETENTUAN LAIN L A I N

I Pasal £6

Hal-hal yang belum cukiip diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang yang mengenai

pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direktur.

BAB X V I I I

• KETENTUAN PENUTUPAN

j Pasa! 67

Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan

penempatanya dalam Berita Daerah Kabupaten Pacitan.

Ditetapkan di P a c i t a n

Padatanggal 21 - 12 - 2010

W A K I L BUPATI PACITAN

Cap.ttd

H . G. SOEDIBJO

Diundangkan di Pacitan •

Pada tanggal 29 Desember 2010

SEKRETARIS DAERAH

^ Pembina Utama Madya

NIP. 19571017 198303 1 014

(20)

(2) Pengawasan fiingsional atas pelaksanaan Peraturan Bupati ini dilakukan oleh Inspektorat

Kabupaten Pacitan.

BAB X V I I

KETENTUAN LAIN LAIN

Pasal 66

Hal-hal yang belum cidcup diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang yang mengenai

pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direktur.

i BAB X V I I I

I KETENTUAN PENUTUPAN

I Pasal 67

Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang dapat ^ mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan

penempatanya dalam Berita Daerah Kabupaten Pacitan.

Diundangkan di Pacitan

yxwvutsronmlkjihgfedcbaZXWVTRQPOMKJIHGDCA

i

Pada tanggal 29 Desember 2010

SEKRETARIS DAERAH

Ditetapkan di P a c i t a n

Padatanggal 2 1 - 1 2 - 2010

W A K I L BUPATI PACITAN

Cap.ttd

H. G. SOEDIBJO

I r . M U L V O N O . M M . ••

Pembina Utama Madya

NIP. 19571017 198303 1 014

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN TAHUN 2010 NOMOR 38

f

(21)

i

)

LAMPIRAN: PERATURAN BUPATI PACITAN

; NOMOR : 27,B TAHUN 2010

• TANGGAL ; 21 • 12 - 2010

i :

TARIF LAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KABUPATEN PACITAN

I . Tarip Layanan Rawat Jalan

a. Biaya Pendaftaran

Uraian

Tarip

Dengan Rujukan =

3,000

Tanpa Rujukan

4,500

b. Pemeriksaan dan Terapi Dokter

Uraian

Tarip

Dokter Umum

5,500

Dokter Spesialis :

10,000

<

H. Tarip Layanan Rawat Inap

a. Akomodasi Rawat Inap !

Uraian

Tarip

Kelas 1 -•

50,000

Kelas 2

27,500

Kelas 3

16,500

One Day Care (GDC)

50,000

Perinatologi '

50,000

ICU

100,000

V I P l *

125,000

YIP 2

150,000

VIP 3 '

205,000

Bayi rawat gabung

50% kelas rawat inap ibu

b. Visite \

Uraian <

Tarip

Visite dokter umum '

Kelas 1

22,500

Kelas 2

15,000

Kelas 3

10,000

ICU

27,500

V I P l t

27,500

VIP 2 1

30,000

VIP3

35,000

Visite dokter spesialis

Kelas 1 •

35,000

Kelas 2 ^

22,500

Kelas 3 :

15,000

ICU :

40,000

V I P l '

40,000

VIP2

50,000

(22)

c. Pelayanan Gizi

Uraian Tarip ( per porsi) Diet St a nda r

Standar 1

- Kelas 1 1 0 .7 0 0

- Kelas 2 9 .0 0 0

- Kelas 3 6 .7 0 0

-VIP * 1 3 .9 0 0

Standar Z

- Kelas 1 1 0 .2 5 0

- Kelas 2 8 .5 0 0

- Kelas 3 ! 6.500

-VI P < 1 2 .9 0 0

St a nda r3

tsrnlkjihfTJIFECA

i

- Kelas 1 7 .1 0 0

- Kelas 2 i 5 .8 0 0

- Kelas 3 i 4 .4 0 0

-VI P

zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

1

1 1 .4 0 0 Diet Extra i

TKTP 4 .1 0 0

Extra t elur 5 .7 5 0

Extra jus 4 .6 0 0

DM B 4 .6 0 0

DM BlSelinga n ' 2 1 .8 5 0

Diet Khusus '

M akanan Cair 2 3 .1 0 0

Sonde Diabetasol i 4 5 .9 0 0

Sonde pan ent era l \ 3 9 .8 5 0

Sonde Entrasol « 9 0 0

r Tarip la ya na n Ga wa t Da rura t

<

a. Biaya Pendaftaran

1

Uraian ' Tarip

Dengan Rujukan I 4 .5 0 0

Tanpa Rujukan ' 7.COO

i

b. Pemeriksaan dan Terapi Dokter

Uraian ' Tarip

Dokter Umum ' 7.500

f

c. Akomodasi •

Uraian ' Tarip

Observasi/ Day care 2 7 .5 0 0

i

t

i

1

(23)

IV. TARIP TINDAKAN M EDIK OPERATIF

NO URAIAN TINDAKAN TARIF

NO URAIAN TINDAKAN

III 1! 1 VIP

1 2 H

a 4 p p 9

£

1 TINDAKAN MEDIK SEDERHANA' 1

1

Anak

A t

imnlant / f^usiik) oleh Bid

A H

68.273,32 85.341,65 110.944,15 : 221.888,30

2 Anakat imoiant (Susuk) oleh Dokter

J u 1 u

yxwvutsronmlkjihgfedcbaZXWVTRQPOMKJIHGDCA

\ 111 1 p' IHJ IPG G * * f —p i 1 vpB> l«p 1

113.314,64 141.643.30 184.136.30 368.272.59 3 Bloosi foenaambilan larinaanl '

maf 1 H^fcp m^w %m^'tr* • i q k#'iHi-' • 1*^ I I I - J J * * ' • J

725.520.56 906.900,69 1.178 970,90 2.357.941.80 4 Debridennen luka

*iP HP • * • P mm HP 1 • • HP • PHPP HHP

591.961.35 739.951,69 961.937,19 1.923.874,39

5 Eksisi clavus i 117.340.78 146.675.98 190.678.77 . 381.357.54

6 Eksisi keloid < 5 cin • 90.062.30 112.577,87 145.351,23 292.702,47 7 Eksisi keloid > 5 cm 128 895,88 161.119.86 209.455.81 418.911,62 8 EksteroasI / eksisi / incisi tinoan )

H HP Lip 1 IpHp HPI i Hp 'HHP 1 HPp T H • • ^^Hp 1 -J^HP • • [

142.293.76 177.867,20 231.227,36 . 462.454,71 g Eksterpasi / eksisi / incisi sedang ; 188.290,38 235.362,97 305.971,87 • 611.943,73

10 Ektemasi ' 226.893.18 283.616.48 368.701.42 737.402.85

11 Ekteroasi fibroma i PHHHP q u HP V I - Hp i Hp q 'HP

199.173,23 248.966,53 323.656,49 647.312,98 12 Ekteroasi kisla aterium/ lioomEi/ >2 cm

H H V p ^PHP H#q iHiHPHHP HpHHp. i H P q i ^ |i»PHpqiq*P^ npl . p

641.170,27 801.462.84 1.041.901.69 - 2.083.803.38 13 Ekterpasi kisla aterum/ lipoma/ <2 cm 287.796.28 359.745,35 467.668,96 935.337.92

14 Eoisiotomv reoair ; 267.201,63 334.002.04 434,202.66 868.405.31

15 Glass ionomer 30.000,00

16 Granuloma pyiogenikum ' 679.297.37 849.121.71 1.103.858.23 2.207.716,46

17 incisi Epulis 100.000,00

18 Incisi furunkel /

abces

81.462.31 101.827.89 132.376.26 254.752.52 19 Incisi hymen / selaput dara : 185.458.23 231.822.79 301,369,63 602,739,25 20 Jahit episiotomy / perineum 75.285,89 83.650.99 108.746.28 217.492.57 21 Jatiitluka1 0 keatas( >1 0 ) ' 245.178.13 272.420,15 354.146,19 : 708,292.38

22 Mucocele '. 127.353,70 159.192.13 206.949,76 413.899.53

23 Nevus mata 350000.00

24 CDS Cttalazion / Hordeolum i 200.000.00

25 Paracentess Glaucma ODS/ OD/ OS

Wamw H^HrwPP q HHP hp^p h^ - H* H- Hpq q H^ r HP - v

24.000,00 30.000,00 39.000.00 76.000.00 26 Paracentese Hvohium / heoooisis

HP1 i HiH HPHP - • LHPHP HP H H H U i l l HPP i • I Hi V PP HP Hp HH^pHP

200.000.00 250.000.00 325,000,00 650.000,00

27 Repair tendon | 105.839,11 132.298.89 171.988.56 343,977,12

28 Sircumdsi dengan bius lokal ' 231-922.37 289.902.96 378.873.85 753.747,70 29 Sirkumsisi dengan penyulit ' 535.945,22 669.931.53 870.910.98 1.741,821,97 30 Tumor Palpebra

tsrnlkjihfTJIFECA

I 480.000.00 600,000.00 780,000.00 1.560.000,00

II TINDAKAN MEDIK SEDANG

1 Adenolisis i 2.418,906.06 3.023632,58 3.930.722,35 7.861 444,71

2 Alveolectomi > V 1* V H. HpHHPHpL-^ 1 i 11

300.000.00 3 Ambutasi iari >

X H i p V mm vtm Hpq J—* •

1.000.000.00 1.250 000.00 1.625,000,00 ; 3.250.000,00 4 Amoulasl kaki '

Hf • i Hp HH HHPHPH "HHP i Hi

1.531.544,06 1.914.430,07 2.486.759,09 4.977.518,18 5 Amputasi tangan 877.239,49 1.096.549.36 1.425,514.17 : 2.851.028.34 6 Angkat plate • screw / K nail ' 1.405.909.93 1.757.387.42 2.284,603,64 • 4.569.207,29 7 Angkat suture wire / K-Wire ; 1.542.495,23 1.928.119.04 2.506.554.75 5.013.109.49

8 Anoplasty 1.071.740.71 1.339.675,89 1.741,578,65 - 3.483.157,31

9 ApendektomI akut / kronis

1

1.548.799,80 1.935.999.75 2.516.799.68 5.033.599.35 10 Batu buli-buli ' 1.720.000.00 2.150.000,00 2.795,000,00 ; 5-590.000,00 11 Bibir sumbing < 1.720.000,00 2.150.000.00 2.795.000.00 : 5.590.000.00
(24)

I f

t

I i

NO

1

URAIAN TINDAKAN TARIF

NO

1

URAIAN TINDAKAN

III 11 1 VIP

1 2 3 4 5 6

12 BIbir sumbing simpel t 1.720.000.00 2.150.000.00 2.795.000,00 5.590,000.00 13 Biopst dalam narkose umum : 845.970.36 1,057.462,95 1.374.701,84 2.749,403,68 14 Bladder neck incision ', 1.720.000,00 2.150.000.00 2.795.000.00 5,590.000.00 15 Cabut gigi dg komplikasi dengan narkose umum 150.413.09 188.016.37 244.421,28 488.842,55 16 Cabut luka sobek jaringan lunak ' 611.423,69 764.279.61 993-563,49 1.987.126.99 17 Cyste conjungtiva palpebra i 1-^UU,UUU,UU A cnn f w i nn A Qt^n nnn nn

n

orin nnn nn

1o m\^^ J L fj

yxwvurqpnlkjihfdcbaZXWVUTRQPMLJIHGCBA

J'l 1 jH-#HiH f\ J 1 •

eKsierpasi ! 3.144.645.71 3.930.807,14 5.110.049.28 10.220.098,56 19 Oisartikulasi 1.423.741,15 1.779,676,44 2.313.579.37 4.627.158,73 20 Diseksi leher radikal / modiFikasi fungsional 1.278.109,48 1.597.636.85 2.076.927.91 ' 4.153.855.82 21 Dislokasi sendi bahu/ siku/ pergelangan tangan/

interphaianx pariqqui/ tumit/ simfisis/ rahanq 505.998.12 632.497,65 822.246.95 : 1,644.493.90 22 PH Ph

xvutsrponljihfdcaXWVUTSRQPOMLKJIHFEDCBA

IpH #H PH ri BH ^HP^J PH PhIp I PWH #pHpH^lri\ pJpHPHPHPHPH PK ^Pp4p PHPH PH • I PWH ri PPHA /

Echocleasi hordeolum (anak) dengan narkose umum (

I T C 7nC A A

23 Eksisi / Konisasi / Cauterisasi \ 579.370,38 724.212.98 941.476.87 1.882.953.75 24 Eksisi kelenjar liur sub mandibula 611.423.69 764.279.61 993.563.49 1,987.126.99 25 Eksisi kista branchogenik i 1.273.830.48 1,592.288,10 2.069.974,54 4.139.949,07 26 Eksisi mamma aberren 1.137.431,98 1.421.789.97 1.848.326.97 3.696.653.93 27 Eksisi tumor dengan repair { 545.414.77 683.018.46 887.924.00 1.775.848.01

28 Eksisi xantelesma { 102.807.86 128.509,82 167.062.77 334.125,53

29 Eksplorasi Abses Parafaringeal i 537.000,00

30 Eksplorasi kisla branchial 1.274.664,46 1.593.330.57 2.071.329.75 4.142.659,49 31 Eksterpasi / eksisi / incisi dalam narkose umum 1.702.595.84 2.128.244.80 2.766.718.24 : 5,533.436.49 32 Eksterpasi / eksisi / incisi dgn penyulit 925561.13 1.156.951,41 1.504.036,83 • 3.008.073,67 33 Eksterpasi granuloma conjungtivage 34.490,38 43.112,97 56.046,87 112.093.73

34 Eksterpasi pterigyum 1 (bar sklera) 300.000.00

-35 Eksterpasi pterigyum ii (dijahit) ; 49 836.38 62.295,47 80.984.12 161.968,23 36 Eksterpasi tumor kulit dgn pembiusan 738692,91 923.366.14 1.200.375,98 2.400.751,96 37 Eksterpasi tumor kulit pada wajah 1.415.331.95 1.769.164.95 2.299.914.44 . 4.599.828.88 38 Epididimovasoslomi 2.359,538.89 2.949.423,61 3.834.250,70 7.668.501,39

39 Evakuasi masa lensa 300.000.00

40 Explorasi vagina 608 993.90 761.242.38 989.615.09 1.979.230.19

41 Extersi getiom myoma 1.573.382.49 1.966.728,11 2.556.746,54 5.113.493,08 42 Fibro adenoma mammae 984.923,88 1,231.154.85 1.600.501.31 3,201,002.61 43 Fistulektomi 2.086,346,60 2.607.933.25 3.390.313.22 . 6.760.626.44

44 Flap cornea 350.000,00

-45 Fraktur sederhana os nasal 3.053,166.11 3.816.457,63 4.961.394,92 9.022.789,85 46 Free plap sederhana

i

1.080,000,00 1.350.000.00 1.755.000.00 3.510.000.00 47 Ganglion poplitea ' 925.561.13 1.156.951.41 1.504.036.83 3.008.073.67

48 Gingivectomy 73.206,63 91.508,28 118960,77 237.921.53

49 Hemoroidektomi i 1.520,000,00 1.900.000.00 2.470.000.00 4.940.000.00 50 Hernia reponibilis 1.400,000.00 1.750.000.00 2.275.000,00 • 4.550.000,00

51 Hidrocel ' 1.400,000,00 1.750.000.00 2.275.000.00 4.550.000.00

52 Incisi ekstra oral i 462.731.66 578.414,83 751.939.27 , 1,503.878.55 53 Incisi intra oral 1 696.460.76 870.575,94 1.131.748,73 2.263.497.46 54 IridektomI perifer, sektoral, sinekiolisis 200.000,00

55 Jahit luka >10 dengan narkose umum 960,000,00 1.200.000.00 1.560.000.00 . 3.120.000.00

(25)

NO URAIAN TINDAKAN TARIF

NO URAIAN TINDAKAN

III II 1 VIP

1 2 3 4 5 6

56 Jahit luka palpebra 960.000,00 1.200.000.00 1.560.000,00 3.120.000,00 57 Koreksl extropin / entropion t 51.828,70 64.785.88 84.221.64 168.443.29 58 Koreksi kelainan jari/ ekstremitas sederhana 1.021.445,51 1.276.806.89 1.659.848.95 3.319.697.91 59 Koreksl Kelainan tangan bawaan \ 1,032.150,10 1.290.187.62 1.677.243.91 3.354.487.81 60 Koreksi priapismus ; 2.252,041.93 2.815.052.41 3.659.568.14 7.319.136.27

61 Kuretase 785.000.00

-62 L^bulaplasti 1 teiinga , 559.035.20 693.794.00 908.432,21 1.816.864.41 63 l^bulaplasti 2 teiinga ' 611.423.69 754.279,61 993.563.49 1.987.126.99 64 Laparoscopy operatif / MOW ; 1.059.173,13 1.323.966,41 1.721.156,34 3.442.312,67 65 Laparotomy percobaan 2.132.840,81 2.666.051,01 3.465,666,31 6.931.732,62 66 Laparotomy VC ] 2.248.951.79 2.811.189.74 3.654.546,66 7.309.093.32 67 Ligasi 1 pembuluh darah i 1,066.350,76 1.332.938.45 1.732.819,99 3.465.639.98 68 MastoidektomI radikal 2.692.912,25 3.616.140.31 4.700.982.41 9.401.964.81 69 MOW (open operatiO 615.970,41 769.963,01 1.000.951,92 2.001.903.83 70 Operasi perineum * 982,441,52 1.228.051,90 1.596.467.47 3.192.934.95 71 Operasi tumor jinak ovarium \ 1.013.600,00 1.267.000,00 1.647.100.00 : 3.294.200.00

72 Operculectomy ! 311.382.48 389.228,10 505.996.52 ,1-011-993,05

73 Orchidectoml ligasi tinggi ( 2.577.557.85 3.221.947,31 4.188.531.51 8.377.063.01 74 Orchydectomy / orchidopexiy i 2,146.202.70 2.682.753.38 3.487.579.39 6.975.158.79 75 Parasentese teiinga ; 1,400.000.00 1.750.000,00 2.275.000,00 4.550.000,00 76 Pemasangan WSD i 1,400,000,00 1,750.000,00 2.275,000,00 4.550.000,00

77 Release kontraktur ; 6.291,89 7.864.87 10.224,33 20.448.65

78 Repair tendon dengan narkose umum 107.590,65 134.488.31 174.834.81 , 349.669.62 79 Repair fislel ' 1.200.000.00 1.500.000.00 1.950.000.00 ' 3.900.000.00 80 Repair kerusakan pembuluh darah 1.520.000.00 1.900.000,00 2,470.000,00 ' 4.940.000,00 81 Reposisi fraktur/ dislokasi tertutup dengan narkose urr 611.423.69 764.279,61 993.563,49 . 1.987.126,99 82 Reposisi trauma hidung sederhana dengan narkose ur 611.423,69 764.279,61 993.663,49 • 1.987.126,99 83 SecUo cesaria ' 1.798,204,94 2.247.756.17 2.922.083.02 . 5.844.166.04

84 Sialolytiatis 269.747,64 337.184,55 438.339,92 876.679,84

85 Sircumsisi dengan narkose umum 762.593.67 953.242.09 1.239.214,72 2.478.429.43 86 Sirklase i , 3,173.301.34 3,966 626.67 5.156.614.68 10.313.229.35 87 Sistostomi i 463.771.65 579.714,57 753.628,94 1.507.257.88 M ^xH^B j\m*^m mm ma 68 Spermatocelle ! 1.526.435.71 1.908.044,63 2.480.458,02 . 4.960.916,04

89 Symblepharon : 2.500.000,00

90 Tarsoraphy dengan manipulasi palpebra 73.549,79 91.937.24 119.518.41 239.036,82 91 Tonsilo adenoidectomi = tonsileklomi 1-622.584.69 2.028.230.86 2.636,700.11 5.273.400.23 92 Torsio testis I 1,400.000,00 1.750.000,00 2.275.000,00 4.550.000,00

93 Tracheostomi ] 319.932,15 A A A C A

399.977,69

C 4 A A ? A A A

519.970,99

A A ^ A A X 4 A A

94 Varicocelle / palomo ' 1.520.000,00 1.900.000.00 2.470.000.00 4.940.000.00 95 Vasektomi '• 1.270.476,95 1.588,096,19 2,064.525.04 : 4.129.050.09

96 Vena seksi • 289.344.06 361.680.08 470.184.10 .' 940.368.21

97 Vulveklomi 940.429.35 1.175.536.69 1.528.197,69 ; 3.056.395.39

/

(26)

NO URAIAN TINDAKAN

TARIF

NO URAIAN TINDAKAN

• Ml 11 1 VIP

1 2 3 4 5 6

III TINDAKAN MEDIK BESAR '

1 Appendiktomi dengan penyulit ' 1.584,781,76 1980,977.20 2.575.270.35 5.150-540.71 2 Appendiktomi perforata dengan peritonitis 2.667.833,28 3.334.791.61 4.335,229.09 8.670.458.17 3 Biopsi prostat 1,210.406.27 1513.007.83 1.966.910.18 3.933.820,37 4 Biopsi saraf kutaneus / otot 1,099.231.40 1374 039,25 1786.251,03 3.572.502,06 s Biopsi testis -' 1266.930,47 1583.663.09 2.058.762.02 4.117.524.03

6 Colostomie 2.726.002.62 3.407.503.28 4.429.754.26 8.859.508,53

7 Debridemen fraktur terbuka

tsrnlkjihfTJIFECA

I 1,044.908.

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini paduan diberi perlakuan panas T6 (waktu tahan 4 jam dengan suhu yang bervariasi, yaitu 30 0 C, 150 0 C, 180 0 C, 210 0 C dan 240 0 C), kemudian dilakukan

Setelah sarapan pagi di hotel anda akan dijemput oleh team kami pada waktu yang disepakati untuk tour menjelajahi keindahan ujung timur pulau Lombok yang

Dengan metode pengikatan ke muka untuk survey hidrografi dapat dilakukan penentuan posisi kapal yang memanfaatkan pengukuran jarak dan sudut dari dua buah titik yang telah

Dalam Istiadat Konvokesyen Keempat ini juga UniMAP bersyukur kehadrat Allah dan amat sukacita menganugerahkan ijazah kepada 1,012 orang graduan yang terdiri daripada seorang

Proses stigma yang terjadi pada keluarga terhadap penderita skizofrenia tidak mengalami kehilangan status (loss status) dan diskriminasi karena dukungan dan sikap

Kampanye politik merupakan bentuk kegiatan dari komunikasi politik yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk memperoleh dukungan politik masyarakat (political

Simpulan dalam penelitian ini adalah 1) Kepribadian proaktif berpengaruh positif pada kreativitas karyawan. Semakin besar kepribadian proaktif yang dimiliki oleh karyawan maka

Adapun saran yang dapat penulis berikan berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV adalah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Samarinda dalam memutus