• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan dan pemanfaatan media video pada pelajaran IPA Kelas IV Sekolah Dasar Kanisius Ganjuran tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengembangan dan pemanfaatan media video pada pelajaran IPA Kelas IV Sekolah Dasar Kanisius Ganjuran tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository"

Copied!
192
0
0

Teks penuh

(1)

KANISIUS GANJURAN TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Basilius Rudy Setiadi

NIM: 101134162

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

KANISIUS GANJURAN TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Basilius Rudy Setiadi

NIM: 101134162

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv Kupersembahkan karya sederhanaku ini kepada:

1. Tuhan Yesus yang selalu setia menyertaiku di setiap langkah hidupku.

2. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Surata dan Ibu Sukinem yang telah

membimbing dan memberikan kasih sayang yang tulus.

3. Kakakku dan adekku tersayang yang selalu memberikan motivasi.

4. Orang terdekatku Bernadeta Mirani Rupitasari yang selalu memberikan

perhatian dan semangat.

5. Teman-teman ku yang turut membantu ku dalam menyelesaikan skripsi ini

6. Semua teman-teman PGSD angkatan 2010 yang telah berbagi cerita

selama kuliah.

(6)

v

ING Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.

(Ki Hadjar Dewantara)

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu, orang-orang yang masih terus belajar akan menjadi

pemilik masa depan. (Mario Teguh)

HIDUP

harus peka terhadap permasalahan yang sekecil mungkin

untuk menghadapai masalah yang besar pula dan mau berani

(7)

vi

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya

ilmiah

Yogyakarta,24 Juli 2014

Penulis,

(8)

vii

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Basilius Rudy Setiadi

NIM : 101134162

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO PADA

PELAJARAN IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR KANISIUS

GANJURAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma baik untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu ijin dari saya atau memberi royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 24 Juli 2014

Yang menyatakan

(9)

viii

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO PADA PELAJARAN IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR KANISIUS GANJURAN

TAHUN AJARAN 2013/2014

Basilius Rudy Setiadi Universitas Sanata Dharma

2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan video pembelajaran dan mengetahui pemanfaatan media video pada pelajaran IPA kelas IV Sekolah Dasar Kanisius Ganjuran.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R&D). Subjek penelitian adalah 31 siswa SD Kanisius Ganjuran kelas IV. Data yang dikumpulkan dengan kuesioner dan wawancara. Data berupa hasil penilaian mengenai kualitas produk dan dampak pemanfaatan video yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas video pembelajaran yang dikembangkan peneliti layak digunakan dalam pembelajaran IPA kelas IV SD. Hal ini ditunjukkan oleh: (1) Validasi ahli materi I menunjukkan kriteria sangat baikdengan rata-rata skor 4,7 dan dari ahli materi II termasuk kriteriasangat baik

juga dengan rata-rata skor 4,2, sehingga dapat disimpulkan bahwa penilaian ahli materi I dan II termasuk dalam kriteriasangat baik dengan rata-rata skor 4,4. (2) Validasi Ahli media I menunjukan kriteria sangat baik dengan rata-rata skor 3,9 dan dari ahli media II termasuk kriteria sangat baik juga dengan rata-rata skor 4,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa penilaian ahli media I dan II termasuk kriteria sangat baik dengan rata-rata skor 4,2. (3) Hasil Uji coba perorangan menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan termasuk dalam kriteria sangat baik dengan rata-rata skor 4,5. (4) Hasil uji coba kelompok kecil menunjukkan kriteria sangat baik dengan rata-rata skor 4,4. (5) Hasil uji coba lapangan menunjukkan bahwa produk pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam kriteria sangat baik dengan rata-rata skor 4,3.

Dari penelitian ini tingkat pemahaman siswa juga meningkat, hal ini bisa dilihat dari hasil pre-test yang rata-ratanya hanya 6,2 meningkat pada hasil post-test menjadi 7,7 rata-ratanya. Selain itu, minat atau ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran juga sangat terlihat, hal ini bisa dilihat melalui pengamatan dan kuesioner yang dibagikan peneliti.

(10)

ix

THE DEVELOPMENT AND UTILIZATION OF VIDEO AS A MEDIA IN SCIENCE TO THE IV GRADE OF SD KANISIUS GANJURAN IN

ACADEMIC YEAR 2013/2014

Basilius Rudy Setiadi Sanata Dharma University

2014

This research is aimed to develop learning video and know the utilization of video as a media in Science for the IV grade of SD Kanisius Ganjuran.

The type of the research is research and development (R&D). Subject of this research is 31 students of the IV grade of SD Kanisius Ganjuran. The techniques of collecting the data are questionnaire and interview. The form of data is the assessment result regarding the quality of product and impact of the video utilization which is analyzed further by descriptive method.

The result showed that the quality of learning video that was developed by the researcher is proper to be used in Science of the IV grade of elementary school. It was shown by : (1) Validation from the first matter expert showed a very good criteria with average score 4,7 and second matter expert had a very good criteria also with average score 4,2, so it can be concluded that the measurement from the first and second matter expert included in very good criteria with average score 4,2. (2) Validation from the first media expert showed that the product which was developed by the researcher is included in very good criteria with average score 3,9 and second media expert had a very good criteria also with average score 4,2. (3) The result of individual experiment showed that the developed product is included in very good criteria with average score 4,5. (4) The result of experiment in small group showed a very good criteria with average score 4,4. (5) The result of the experiment in the class showed that the learning product which was developed is included in very good criteria with average score 4,3.

As the impact of this research, the understanding of the students improve better than before. It seems from pre-test result with average score 6,2 and improves in the post test result with average score 7,7. Beside that, the improvement of students’ interest in learning Science seem from the analysis and questionnaire from the researcher.

(11)

x

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO PADA

PELAJARAN IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR KANISIUS

GANJURAN”. Skripsi ini disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai

pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam proses penyusunan

skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A., selaku Ketua

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Catur Rismiati., S.Pd., M.A., Ed.D., selaku wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs.Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku dosen pembimbing I yang

telah memberikan saran, kritik, dorongan, semangat, tenaga, pikiran dan

waktu untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.

5. Ibu Wahyu Wido Sari, S.Si., M.Biotech., selaku dosen pembimbing II yang

telah memberikan bantuan ide, saran, kritik, semangat, tenaga, pikiran dan

waktu untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.

6. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd., selaku Dosen Penguji Skripsi yang telah

meluangkan waktunya sehingga ujian skripsi berlangsung dengan baik dan

lancer.

7. Seluruh dosen dan staff karyawan PGSD Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

8. Bapak Budisantoso,S.Sos., selaku kepala SD Kanisius Ganjuran yang telah

(12)

xi

yang membantu dan bekerja sama saat proses penelitian berlangsung.

10. Siswa kelas IV SD Kanisius Ganjuran atas kerjasamanya sehingga penelitian

dapat berjalan dengan lancar.

11. Kedua orangtuaku Bapak Surata dan Ibu Sukinem yang tidak pernah berhenti

memberikan doa, dukungan, semangat dan kasih sayang sehingga skripsi ini

bisa terselesaikan.

12. Kakakku dan adikku yang setia memberikan doa, dukungan dan semangat

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

13. Bernadeta Mirani Rupitasari yang telah memberikan waktu, tenaga,

semangat, dukungan dan doa selama penulisan skripsi ini.

14. Teman-teman kelas E angkatan 2010 terima kasih atas semangat, bantuan,

dan kebersamaan kita selama ini.

15. Teman-teman seperjuangan payung Campur Sari (Ari, Ganjar, Sisca, Yunita,

Desta, Elis, dan Sri) yang telah memberikan bantuan selama melaksanakan

penelitian.

16. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis, yang telah

membantu, memberikan doa, semangat, dukungan dan inspirasi hingga

skripsi ini terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu penulis mengharapkan masukan, saran, dan kritik yang membangun

demi kesempurnaan skripsi ini. semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Yogyakarta, 24 Juli 2014

Penulis,

(13)

xii

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI... xii

LAMPIRAN... xvi

DAFTAR TABEL... xviii

DAFTAR GAMBAR ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Masalah... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

(14)

xiii

G. Definisi Operasional ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

A. Kajian Pustaka ... 10

a. Media Pembelajaran ... 10

b. Media Audio Visual... 15

c. Video Pembelajaran ... 17

d. Ilmu Pengetahuan Alam ... 23

e. Penelitian dan Pengembangan (R&D)... 28

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 30

C. Kerangka Berpikir ... 33

BAB III METODE PENELITIAN... 34

A. Model Pengembangan ... 34

B. Prosedur Pengembangan ... 35

C. Uji Coba Produk ... 38

D. Subjek Uji Coba ... 39

E. Jenis Data ... 40

F. Instrumen Pengumpulan Data ... 40

G. Teknik Analisis Data ... 42

(15)

xiv

A. Data Analisis Kebutuhan ... 46

B. Deskripsi Produk Awal... 48

C. Data Uji Coba dan Revisi Produk ... 55

1. Data Validasi Ahli Materi ... 56

a. Deskripsi Data Ahli Materi ... 56

1) Data Validasi Ahli Materi I ... 56

2) Data Validasi Ahli Materi II ... 60

b. Revisi Produk Ahli Materi ... 65

1) Revisi dari Ahli Materi I ... 65

2) Revisi dari Ahli Materi II ... 65

2. Data Validasi Ahli Media ... 66

a. Deskripsi Data Validasi Ahli Media ... 66

1) Data Validasi Ahli Media I... 67

2) Data Validasi Ahli Media II... 70

b. Revisi Produk Ahli Media... 74

1) Revisi dari Ahli Media I ... 74

2) Revisi dari Ahli Media II ... 76

3. Data Uji Coba Perorangan ... 77

a. Deskripsi Data Uji Coba Perorangan ... 77

b. Revisi Uji Coba Perorangan ... 83

4. Data Uji Coba Kelompok Kecil... 83

(16)

xv

5. Data Uji Coba Lapangan ... 92

a. Deskripsi Data Uji Coba Lapangan... 92

b. Revisi Uji Coba Lapangan ... 98

D. Analisis Data... 98

1. Analisis Data Ahli Materi I ... 99

2. Analisis Data Ahli Materi II ... 100

3. Analisis Data Ahli Media I ... 102

4. Analisis Data Ahli Media II ... 104

5. Analisis Data Uji Coba Perorangan ... 106

6. Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil ... 108

7. Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan ... 107

E. Kajian Produk Akhir... 115

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 117

A. Kesimpulan ... 117

B. Keterbatasan Peneliti ... 119

C. Saran ... 120

(17)

xvi

1. Lampiran 1: Instrumen Analisis Kebutuhan ... 125

2. Lampiran 2: GambarFlow Chart... 126

3. Lampiran 3: Lembar Penilaian untuk Ahli Materi ... 127

4. Lampiran 4: Lembar Penilaian untuk Ahli Media ... 129

5. Lampiran 5: Lembar Penilaian untuk Peserta Didik ... 131

6. Lampiran 6: Panduan Wawancara Peserta Didik ... 132

7. Lampiran 7: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 133

8. Lampiran 8 : Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 140

9. Lampiran 9: Hasil Penilaian Ahli Materi I ... 143

10. Lampiran 10: Hasil Penilaian Ahli Materi II ... 145

11. Lampiran 11: Hasil Penilaian Ahli Media ... 147

12. Lampiran 12: Contoh Penilaian Siswa Uji Coba Perorangan ... 149

13. Lampiran 13: Contoh Penilaian Siswa Uji Coba Kelompok Kecil... 150

14. Lampiran 14: Contoh Penilaian Siswa Uji Coba Lapangan ... 152

15. Lampiran 15: Hasil Wawancara Peserta Didik ... 154

16. Lampiran 16: Hasil Rekapitulasi Uji Coba Perorangan ... 155

17. Lampiran 17: Hasil Rekapitulasi Uji Coba Kelompok Kecil ... 156

18. Lampiran 18: Hasil Rekapitulasi Uji Coba Lapangan ... 157

19. Lampiran 19: Daftar Presensi Siswa Kelas IV ... 158

20. Lampiran 20: Soal Pre Test... 159

(18)

xvii

23. Lampiran 23: Contoh Hasil Kerja Pre Test... 163

24. Lampiran 24: Contoh Hasil Kerja Post Test ... 164

25. Lampiran 25: Contoh Hasil Refleksi Siswa ... 165

26. Lampiran 26: Foto Penelitian ... 166

27. Lampiran 27: Surat Izin Penelitian ... 168

28. Lampiran 28: Surat Keterangan Selesai Penelitian ... 169

(19)

xviii

Tabel 3.1 Pedoman Konversi Data dengan Skala 5 ... 44

Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Materi I... 57

Tabel 4.2 Pedoman Konversi Data dengan Skala 5 ... 59

Tabel 4.3 Saran Perbaikan Ahli Materi I ... 60

Tabel 4.4 Hasil Validasi Ahli Materi II ... 61

Tabel 4.5 Pedoman Konversi Data dengan Skala 5 ... 64

Tabel 4.6 Saran Perbaikan Ahli Materi II ... 64

Tabel 4.7 Hasil Validasi Ahli Media I ... 67

Tabel 4.8 Pedoman Konversi Data dengan Skala 5 ... 70

Tabel 4.9 Revisi Produk Ahli Media I ... 70

Tabel 4.10 Hasil Validasi Ahli Media II... 71

Tabel 4.11 Pedoman Konversi Data dengan Skala 5 ... 73

Tabel 4.12 Contoh Penilain Uji Coba Perorangan (Subjek 1) ... 78

Tabel 4.13 Contoh Penilaian Uji Coba Perorangan (Subjek 2) ... 80

Tabel 4.14 Hasil Penilaian Uji Coba Perorangan... 82

Tabel 4.15 Contoh Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil (Subjek 1) ... 84

Tabel 4.16 Contoh Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil (Subjek 2) ... 86

Tabel 4.17 Contoh Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil (Subjek 3) ... 87

Tabel 4.18 Contoh Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil (Subjek 4) ... 89

Tabel 4.19 Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ... 90

(20)

xix

Tabel 4.22 Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan Ahli Meteri I ... 99

Tabel 4.23 Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan Ahli Meteri II ... 100

Tabel 4.24 Rekapitulasi Penilaian Ahli Materi ... 101

Tabel 4.25 Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan Ahli Media I... 103

Tabel 4.26 Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan Ahli Media II... 104

Tabel 4.27 Rekapitulasi Penilaian Ahli Media ... 105

Tabel 4.28 Rekapitulasi Penilaian Uji Coba Perorangan ... 107

Tabel 4.29 Rekapitulasi Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil... 109

Tabel 4.30 Analisis Hasil SoalPre Test-Post Test... 111

Tabel 4.31 Rekapitulasi Penilaian Uji Coba Lapangan ... 113

(21)

xx

Gambar 4.1 Sketsa Produk Video Pembelajaran ... 49

Gambar 4.2 Tampilan Pertama Pembukaan Media Video... 52

Gambar 4.3 Tampilan Kedua Pembukaan Media Video ... 53

Gambar 4.4 Tampilan Ketiga Pembukaan Media Video ... 53

Gambar 4.5 Tampilan Judul Materi Pembelajaran IPA Kelas IV SD... 54

Gambar 4.6 Tampilan Praktikum Penanaman Kedelai ... 54

Gambar 4.7 Tampilan Penutup ... 55

Gambar 4.8 Tampilan Standar Kompetensi Sesudah Revisi ... 75

Gambar 4.9 Tampilan Rangkuman Sesudah Revisi... 75

Gambar 4.10 Tampilan Rangkuman Sesudah Revisi... 76

Gambar 4.11 Diagram Batang Penilaian Ahli Materi I ... 100

Gambar 4.12 Diagram Batang Penilaian Ahli Materi II ... 101

Gambar 4.13 Diagram Batang Penilaian Ahli Materi I & I I... 102

Gambar 4.14 Diagram Batang Penilaian Ahli Media I ... 103

Gambar 4.15 Diagram Batang Penilaian Ahli Media II... 105

Gambar 4.16 Diagram Batang Penilaian Ahli Media I & II ... 106

(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelajaran Ilmu pengetahuan Alam atau yang lebih dikenal dengan pelajaran

IPA merupakan mata pelajaran yang berhubungan dengan mencari tahu tentang

alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penugasan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip tetapi juga merupakan suatu

proses penemuan. Oleh karena itu pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi

wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta prospek

pengembangan lebih lanjut dan menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran IPA hendaknya diupayakan dalam kondisi pembelajaran yang

kondusif, dalam arti pembelajaran yang bersifat aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan

menyenangkan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memberikan peluang serta

kewenangan kepada sekolah khususnya guru untuk lebih mandiri kreatif dalam

melakukan pembelajaran di kelas, termasuk dalam berkreasi memanfaatkan media

pembelajaran guna mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang optimal di

sekolah. Oleh karena itu, guru harus dapat memilih media yang tepat guna

menumbuhkan sikap siswa yang aktif, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan

(23)

Media pembelajaran adalah salah satu alat yang dipakai sebagai saluran untuk

menyampaikan suatu pesan atau informasi dari suatu sumber kepada penerimanya

(Soeparno, 1998). Dalam konteks pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam),

media menyalurkan pesan dari guru kepada siswa baik secara langsung maupun

tidak langsung. Media pembelajaran ini dapat merangsang perhatian, pikiran,

perasaan dan minat siswa. Salah satu jenis media pembelajaran yang dapat

dimanfaatkan yaitu media video. Media Audio merupakan alat peraga yang dapat

didengar (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007), karena seseorang dapat

menghayati media tersebut melalui pendengarnya. Media Visual merupakan

media pandang, karena seseorang dapat menghayati media tersebut melalui

penglihatannya (Anitah, 2010).

Audio-Visual merupakan sebuah frasa, yakni gabungan kata Audio yang

artinya sesuatu yang bersangkutan dengan pendengaran dan Visual artinya

sesuatu yang bersangkutan dengan penglihatan (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

2007). Media video adalah alataudibleartinya dapat didengar dan visibleartinya

dapat dilihat (Suleiman, 1982).

Dengan penggunaan media video ini diharapkan agar pesan atau informasi

yang dikomunikasikan dapat diserap oleh siswa sebagai penerima, sehingga

media video dapat dimanfaatkan untuk mengajar dalam pembelajaran IPA (Ilmu

(24)

Pembelajaran IPA dengan menggunakan media video masih jarang diterapkan

di sekolah dikarenakan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya. Hal tersebut

diketahui berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SD Kanisius

Ganjuran Yogyakarta yang dilaksanakan pada tanggal 25 september 2013. Dari

hasil observasi yang dilakukan peneliti terlihat beberapa faktor yang

mempengaruhi yang menyebabkan pembelajaran IPA di SDK Ganjuran belum

inovatif. Beberapa faktor tersebut diantaranya: (1) Kondisi kelas; kondisi kelas di

SDK Ganjuran kurang memadai apabila akan dilaksanakan pembelajaran yang

inovatif, karena pembatas antar kelas di SDK Ganjuran hanya menggunakan pintu

kayu dan tidak menggunakan tembok permanen. Hal tersebut sangat berpengaruh

apabila akan dilaksanakan pembelajaran yang inovatif. (2) Keadaan sekolah; (a)

SDK Ganjuran berada di pinggir jalan raya. Dalam pembelajaran yang inovatif

guru harus memberikan contoh-contoh yang konkret dan juga harus mengajak

siswa untuk melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek dari materi

yang sedang diajarkan, misalnya dalam mengajarkan tentang kenampakan alam

contohnya: sungai, sawah, gunung, pantai, dan sebagainya. Dengan demikian,

letak SDK Ganjuran yang berada di pinggir jalan raya menjadi faktor yang

mempengaruhi tidak dapat dilaksanakannya pembelajaran yang inovatif. (b) SDK

Ganjuran bersebelahan dengan pasar. Kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang sedang berlangsung. (3) Beberapa guru

kurang paham karakteristik anak dan pengetahuan guru yang kurang, karena

(25)

S.Pd PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar). Beberapa faktor tersebut akan

sangat berpengaruh terhadap gaya belajar anak, karena anak hanya menghafal,

mencatat, mendengarkan, dan ulangan. Dengan demikian, pembelajaran IPA

masih kurang optimal dan akan mempengaruhi minat belajar anak terhadap

pelajaran.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti berinisiatif mencoba untuk

mengembangkan sebuah produk berupa media video dengan materi bagian

tumbuhan dan fungsinya untuk siswa Sekolah Dasar kelas IV. Sehingga dengan

metode pembelajaran media video diupayakan untuk mempermudah siswa

(peserta didik) menyampaikan dan menerima pelajaran. Selain itu dengan media

video juga dapat mendorong keinginan peserta didik untuk mengetahui hal lebih

banyak lagi keinginan untuk mengetahui dan menyelediki, yang akhirnya

menjurus kepada pengertian yang lebih baik. Dengan demikian, maka peneliti

mengambil judul penelitian ”Pengembangan dan Pemanfaatan Media Video pada

Pelajaran IPA Kelas IV Sekolah Dasar Kanisius Ganjuran Tahun Ajaran

(26)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumusan

masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana kualitas video yang dikembangkan pada pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam materi bagian tumbuhan dan fungsinya siswa kelas IV

Sekolah Dasar?

2. Bagaimanakah pengaruh/dampak pemanfaatan media video yang

dikembangkan pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi bagian

tumbuhan dan fungsinya siswa kelas IV Sekolah Dasar?

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah bertujuan agar penelitian dapat dilakukan secara

terarah dan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Oleh karena itu, dalam

penelitian ini peneliti membatasi hal-hal sebagai berikut:

1. Materi yang disajikan dalam media video yang dikembangkan adalah

materi pada mata pelajaran IPA “bagian tumbuhan dan fungsinya” untuk

siswa kelas IV SD.

2. Produk yang dikembangkan dan digunakan dalam penelitian ini adalah

(27)

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui kualitas video yang dikembangkan pada pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam materi bagian tumbuhan dan fungsinya siswa kelas IV

Sekolah Dasar.

2. Mengetahui pengaruh/dampak pemanfaatan video yang dikembangkan

pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi bagian tumbuhan dan

fungsinya siswa kelas IV Sekolah Dasar.

E. Spesifikasi Produk yang diharapkan

Produk yang akan dikembangkan memiliki spesifikasi antara lain:

1. Media video bersifat interaktif yang dapat menimbulkan rasa senang pada

diri siswa agar lebih semangat dalam mengikuti proses pembelajaran di

dalam kelas.

2. Software media video berisi kombinasi media yang meliputi teks, gambar,

dan suara (video). Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang

secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan, dan isi pelajaran.

3. Softwaredikemas dalam bentuk CD ROM yang digunakan pada kelas atas

(28)

F. Manfaat Penelitian

Pengembangan media video yang dilakukan oleh peneliti memiliki

manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini, peneliti dapat memperoleh pengetahuan dan

pengalaman yang baru dalam melakukan penelitian dan pengembangan

research and development (R&D). Peneliti dapat memperkaya wawasan

dan memberi sumbangan bagi pengembangan ilmu pendidikan.

2. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi sekolah dalam

penggunaan media video dalam pembelajaran IPA kelas IV SD. Peneliti

dapat meningkatkan SDM baru demi kemajuan pendidikan terutama

dalam pembelajaran IPA.

3. Bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan inspirasi bagi guru-guru SD untuk

menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan

dalam penggunaan media video sebagai salah satu media pembelajaran.

Peneliti memberikan masukan supaya untuk menerapakan suatu media

pembelajaran yang menarik bagi siswa (peserta didik) selain hanya

menggunakan metode ceramah yang biasanya dilakukan oleh guru ketika

(29)

4. Bagi Siswa

Penelitian ini dapat meningkatkan keaktifkan peserta didik dalam

pembelajaran IPA, karena media ini tidak hanya guru yang membuat,

namun guru juga dapat menyuruh anak untuk membuatnya sendiri dan

guru dapat mengarahkannya. Sehingga dapat menumbuhkan semangat

anak, dan anak akan lebih aktif untuk membuat, dengan begitu apa yang

dikerjakannya akan lebih lama untuk mereka ingat.

G. Definisi Operasional

1. Media pembelajaran

Media pembelajaran adalah semua alat bantu atau benda yang dapat

digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud untuk

menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun

sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik atau warga

belajar).

2. Media video

Media video adalah alat-alat yang digunakan untuk memudahkan

pengertian tentang kata-kata yang ditulis maupun yang diucapkan seperti

produk yang sedang dikembangkan oleh peneliti.

3. Pembelajaran IPA

Pembelajaran IPA di SD memuat materi tentang

(30)

4. Motivasi

Motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motivasi

dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu,

dan bila ia tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau

mengelakkan perasaan tidak suka itu.

5. Prestasi belajar

Prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa

melalui hasil tes objektif yang mengukur tingkat pemahaman siswa kelas

IV semester genap SD Kanisius Ganjuran tahun pelajaran 2013/2014

(31)

10 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian

Menurut Soeparno (1998), kata media berasal dari bahasa

Latin medius yang secara harafiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau

‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau

pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media apabila

dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian

yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Media pembelajaran adalah

suatu alat yang dipakai sebagai saluran (channel) untuk

menyampaikan suatu pesan (message) atau informasi dari suatu

sumber (resource) kepada penerimanya (receiver).

Gerlach dan Ely (1971) dalam Arsyad (2007) mengatakan

bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,

materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa

(32)

AECT (Assosciation of Education and Communication

Tehnology, 1997) memberi batasan tentang media sebagai segala

bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau

informasi.

Gagne dan Brings (1975) dalam Arsyad (2007) mengatakan

bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan

untuk menyampaikan isi materi pelajaran, yang terdiri dari antra lain

buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide

(gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Media

adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung

materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa

untuk belajar.

Hamalik (1986) dalam Arsyad (2007) mengemukakan bahwa,

pemakaian media pembelajran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan minat yang baru, membangkitkan motivasi

dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa

pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran

pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan

proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pembelajaran

(33)

b. Ciri-ciri media

Gerlach dan Ely (1971) dalam Arsyad (2007) mengemukakan tiga

ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan

apasaja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak

mampu (kurang efisien) melakukannya:

1. CiriFiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Ciri ini

sangat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau objek yang

telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat

digunakan setiap saat.

2. CiriManipulatif ( Manipulatif Property)

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena

media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu

berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga

menit dengan teknik pengembilan gambar time-lapse recording,

demikian pula dapat direkam dengan foto kamera untuk foto.

3. CiriDistributif ( Distributive Property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau

(34)

kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan

stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadianitu.

c. Tujuan media pembelajaran

Beberapa tujuan penggunaan media pembelajaran adalah sebagai

berikut.

1. Memberikan kemudahan kepada siswa untuk lebih memahami

konsep, prinsip, sikap, keterampilan tertentu dengan menggunakan

media yang tepat.

2. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi

sehingga lebih merangsang minat siswa untuk belajar.

3. Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan siswa.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media, seperti:

konteks pembelajaran, karakteristik pembelajaran, dan tugas atau

respon yang diharapkan dari pelajar. Dengan demikian, penataan

pembelajaran (iklim, kondisi, dan lingkungan belajar) yang dilakukan

oleh seseorang pengajar dipengaruhi oleh peran media yang

(35)

d. Fungsi media pembelajaran

Untuk lebih meningkatkan pemahaman tentang media

pembelajaran Sudjana dan Rivai (1996) dalam Arsyad (2007) yang

mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar

yaitu:

1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

meningkatkan motivasi belajar.

2. Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai tujuan

pembelajaran.

3. Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata

komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata guru, sehingga

siswa tidak bosan dan guru tidak kehisan tenaga

4. Siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar, sebab tidak

hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti

mengamati, melakukan, mendemostrasikan, memerankan dan

(36)

2. Media Audio -Visual

a. Pengertian

Media audio yaitu alat yang digunakan untuk menyampaikan

informasi (bahan pelajaran) dapat disampaikan dengan berbagai cara

penyampaian dan rekaman suara manusia atau suara-suara lain untuk

tujuan pembelajaran. Media audio merupakan suatu media untuk

menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima pesan melalui indera

pendengaran.

Media visual adalah media yang melibatkan indera

penglihatan. Terdapat dua jenis pesan yang dimuat dalam media

visual, yakni pesan verbal dan nonverbal.

Menurut Suleiman (1981) media video adalah: alat-alat

“audible” artinya dapat didengarkan dan alat-alat yang “visible”

artinya dapat dilihat. Alat-alat Audio-visual gunanya untuk membuat

cara berkomunikasi menjadi efektif.

b. Fungsi Audio-Visual

Menurut Rinanto (1982) media audio-visual meliliki fungsi

praktis, yaitu sebagai berikut:

1. Media audio-visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman

yang dimiliki siswa. Pengalaman yang dimiliki setiap siswa

(37)

Perbedaan pengalaman siswa ini merupakan hal yang sulit diatasi

dalam pembelajaran, sehingga mustahil jika guru hanya

mengguakan bahasa verbal.

2. Media audio-visual dapat melampaui batas ruang dan waktu.

Dalam hal ini, harus disadari bahwa banyak hal yang tak mungkin

dialami di dalam kelas.

3. Media audio-visual sangat memungkinkan terjadinya interaksi

langsung antara siswa dengan lingkungannya.

4. Media audio-visual memberikan keseragaman pengamatan.

5. Media audio-visual dapat menanamkan konsep dasar yang benar,

konkret dan realistis.

6. Media audio-visual membangkitkan keinginan dan minat baru

bagi siswa.

7. Media audio-visual memberikan pengalaman yang integral

mengenai hal yang konkret sampai ke hal yang abstrak.

c. Jenis-jenis Audio-Visual

Menurut Munadi (2013), media audio-visual dibagi menjadi tiga jenis

yaitu film gerak bersuara, video, dan televisi

1. Film Gerak Bersuara

Film gerak bersuara adalah alat yang dipergunakan secara efektif

(38)

anak-anak yang lebih banyak menggunakan aspek emosionalnya

dibandingkan aspek rasionalitasnya.

2. Video

Video adalah multimedia yang bersifat interaktif tutorial

membimbing peserta didik untuk memahami materi melalui

visualisasi. Peserta didik dapat secara interaktif mengikuti kegiatah

praktis sesuai dengan yang diajarkan dalam video.

3. Televisi

Televisi adalah perlengkapan elektronik yang pada dasarnya sama

dengan gambaran hidup yang meliputi gambar dan suara yang dapat

dilihat dan didengar secara bersamaan. Televisi juga dapat

memberikan kejadian-kejadian yang sebenarnya pada suatu peristiwa

dengan disertai komentar penyiarnya.

3. Video Pembelajaran

a. Pengertian

Menurut Daryanto (2013), video merupakan suatu medium

yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran, baik untuk

pembelajaran missal, individual, maupun kelompok. Video juga

merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan tuntas

karena dapat sampai kehadapan siswa secara langsung. Disamping itu,

(39)

karena karakteristik teknologi video yang dapat menyajikan gambar

bergerak pada siswa, disamping suara yang menyertainya. Dijelaskan

bahwa tingkat retensi (daya serap dan daya ingat) siswa terhadap

materi pelajaran dapat meningkat secara signifikan jika proses

pemerolehan informasi awalnya lebih besar melalui indra pendengaran

dan penglihatan.

Program video dapat dimanfaatkan dalam program

pembelajaran, karena dapat memberikan pengalaman yang tidak

terduga kepada siswa, selain itu juga program video dapat

dikombinasikan dengan animasi dan pengaturan kecepatan untuk

mendemonstrasikan perubahan dari waktu ke waktu. Kemampuan

video dalam memvisualisasikan materi terutama efektif untuk

membantu dalam menyampaikan materi secara dinamis.

b. Karakteristik Video

Menurut Munadi (2013) kelebihan dari video antara lain:

1. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.

2. Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan.

3. Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat

mengembangkan pikiran dn pendapat para siswa.

(40)

5. Memperjelas ha-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang

lebih realistik.

6. Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang.

7. Sangat baik menjelaskan suatu proses dan ketrampilan; mampu

menunjukkan rangsangan yang sesuai dengan tujuan dan respon

yang diharapkan dari siswa.

8. Semua peserta didik dapat belajar dari video, baik yang pandai

maupun yang kurang pandai.

9. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.

c. Kelebihan Video Pembelajaran

Kelebihan penggunaan video pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Menggambarkan suatu proses atau kejadian yang dapat disaksikan

berulang-ulang.

2. Mudah untuk menyajikannya.

3. Menarik, sehingga dapat mendorong dan meningkatkan motivasi

siswa.

4. Efektif untuk menanamkan sikap dan aspek-aspek afektif,

misalnya: pesan moral yang ingin disampaikan dalam sebuah

cerita melalui video lebih mudah ditangkap oleh siswa, sehingga

pesan moral tersebut tertanam dalam diri siswa.

(41)

6. Dapat memperlambat atau mempercepat suatu peristiwa atau

proses. Misalnya, proses pertumbuhan biji menjadi kecambah

sampai menjadi tumbuhan yang memerlukan waktu beberapa hari

dapat ditampilkan dalam waktu dua menit saja.

d. Kelemahan Video Pembelajaran

Daryanto (2013) memaparkan kelemahan-kelemahan video

antara lain:

1. Fine details

Fine details artinya media tayangannya tidak dapat menampilkan

obyek sampai yang sekecil-kecilnya dengan sempurna.

2. Size information

Size information artinya tidak dapat menampilkan obyek dengan

ukuran yang sebenarnya.

3. Third dimention

Third dimention artinya gambar yang diproyeksikan video

umumnya berbentuk dua dimensi.

4. Opposition

Opposition artinya pengambilan yang kurang tepat

menyebabkan timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan

(42)

5. Setting

Setting artinya bila ditampilkan adegan dua orang yang sedang

bercakap-cakap diantara kerumunan banyak orang, akan sulit bagi

penonton untuk menebak dimana kejadian tersebut berlangsung.

6. Material pendukung video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat

menampilkan gambar yang ada didalamnya.

7. Budget

Budgetartinya untuk membuat program video membutuhkan biaya

yang tidak sedikit.

e. Penggunaan Video pada Pembelajaran Bagian Tumbuhan dan

Fungsinya

Berdasarkan paparan diatas dapatlah dikatakan bahwa media

audio-visual sangat penting dalam pembelajaran. Sebab dengan

penggunaan media audio-visual, pembelajaran dapat berjalan efektif,

efisien, dan bermakna. Oleh karena itu, penggunaan media audiovisual

harus dipersiapkan secara matang sebelum proses pembelajaran

berlangsung. Hal ini berkaitan dengan hal-hal teknis, misalnya

keterampilan merancang, mengoperaikan media, dan

mempresentasikan media di dalam pembelajaran. Sehubungan dengan

menguasai keterampilan-keterampilan dasar itu, pembelajaran berjalan

(43)

Penggunaan media dalam pembelajaran membantu guru

memberikan pengalaman baru kepada siswa sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang ingin disampaikan. Penggunaan rekaman video

yang dapat diulang-ulang mempermudah penyampaian pembelajaran

jika siswa belum memahami isi video. Media video yang digunakan

berupa video isi materi bagian tumbuhan dan fungsinya (akar, batang,

daun ,dan bunga. Media video dipakai dengan tujuan supaya siswa

mendapatkan gambaran yang lebih luas mengenai materi tersebut.

Pemakaian video yang ditayangkan kepada siswa bertujuan supaya

pengalaman yang diterima oleh anak lebih nyata. Adapun tahapan

penggunaan media secara efektif dan efisien adalah sebagai berikut:

1. Persiapan

Sebelum melakukan pembelajaran, guru menentukan tujuan yang

akan dicapai dan melakukan latihan. Pada saat latihan guru hendaknya

mencatat hal-hal apa yang seharusnya ditonjolkan dalam pembelajaran

dan memastikan apakah media video yang digunakan sudah siap

dipakai atau belum.

2. Penyajian

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyajian bahan antara lain

antara lain penyusunan kata pendahuluan, animasi dan pilihan kata

yang tepat sehingga dapat menarik pergatian siswa, dan penampilan

(44)

3. Penerapan

Pada tahap ini siswa dapat belajar menyusun kata-kata untuk

menjawab pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan guru harus singkat,

padat, dan jelas. Hal ini dimaksudkan untuk memantapkan fakta-fakta

yang penting dalam ingatan peserta didik.

4. Kelanjutan

Kelanjutan yang dimaksud adalah pembelajaran yang telah

dilakukan tidak hanya berhenti pada saat pembelajaran berlangsung,

tetapi juga setelah berlangsungnya pembelajaran itu sebagai

kelanjutan. Pada saat tertentu, sebaiknya siswa perlu disegarkan dan

diingatkan kembali akan apa yang telah dilihat dan didengar. Hal itu

bisa dilakukan guru saat memulai pembelajaran berikutnya dengan

melakukan apersepsi.

4. Ilmu Pengetahuan Alam

a. Pengertian IPA

Menurut Iskandar (2004) mendefinisikan IPA (Ilmu

Pengetahuan Alam) sebagai penyelidikan yang teroganisir untuk

mencari pola atau ketentuan dalam alam. Ilmu Pengetahuan Alam

tidak hanya merupakan kumpulan-kumpulan pengetahuan tentang

(45)

kerja, cara berpikir, dan cara menyelesaikan masalah. Selain itu

Wahyana (dalam Trianto, 2010) mengemukakan bahwa Ilmu

Pengetahuan Alam adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun

secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas

pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh

adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.

Menurut Laksmi (dalam Trianto, 2010), pada hakekatnya IPA

dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah.

Secara lebih jelas adalah sebagai berikut:

1. IPA sebagai Produk

Ilmu pengetahuan secara harafiah merupakan ilmu yang

mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Bentuk IPA

sebagai produk adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prisip,

hukum-hukum dan teori-teori. Fakta adalah segala sesuatu yakni

benda-benda ataupun peristiwa yang benar-benar ada dan dapat

ditangkap oleh indera manusia. Konsep adalah ide atau gagasan untuk

menyatukan atau menjelaskan fakta. Prinsip adalah generalisasi dari

hubungan-hubungan antara konsep-konsep IPA yang bersifat

sementara dan akan bisa berubah jika ada observasi yang baru. Hukum

adalah prinsip yang sudah dimatematikakan dalam bentuk rumus.

(46)

(paling tinggi) dari fakta, konsep, prinsip, dan hukum yang saling

berhubungan. Teori dapat berubah jika ada bukti-bukti yang

berlawanan dengan teori tersebut. Sedangkan Marsetio Donoseputro

(dalam Trianto, 2010), mengemukakan Bahwa IPA sebagai produk,

berarti produk dalam IPA adalah hasil dari proses. Proses disini berarti

segala kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk menyempurnakan

pengetahuan tentang alam maupun pengetahuan yang baru. Jadi

adanya produk IPA berasal dari adanya proses dalam IPA.

2. IPA sebagai Proses

Ilmu Pengetahuan Alam sebagai proses merupakan IPA yang

bukan hanya kumpulan pengetahuan, fakta-fakta, pengetahuan tentang

benda-benda dan makhluk-makhluk hidup tetapi merupakan cara

kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah. Keterampilan

proses IPA dipakai dalam kehidupan sehari-hari untuk menyelesaikan

berbagai macam masalah dialam.

Iskandar (2001) juga berpendapat bahwa IPA sebagai proses dapat

diartikan bahwa proses dalam mendapatkan IPA yaitu memahami

bagaimana mengumpulkan fakta-fakta dan memahami bagaimana

(47)

3. IPA sebagai sikap Ilmiah

Ilmu Pengetahuan Alam sebagai sikap ilmiah adalah suatu sikap

yang berkeyakinan atau berpendapat yang harus dipertahankan seorang

ilmuan ketika mencari atau mengembangkan pengetahuan yang baru.

Dalam pembelajaran IPA harus ada sikap ilmiah yakni sikap

ilmiah untuk memecahkan masalah baik dalam kaitannya dengan

pelajaran sains maupun dalam kehidupan. Contoh sikap ilmiah adalah

jujur, teliti, terbuka untuk mempertimbangkan pendapat atau gagasan

orang lain, tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan dan selalu ingin

tahu atau menyelediki.

b. Tujuan Pembelajaran IPA

Pembelajaran IPA bertujuan untuk membantu setiap orang agar

mempunyai sikap ilmiah. Beberapa sikap ilmiah (Iskandar, 2001)

adalah sebagai berikut:

1. Objektif terhadap fakta

Tidak dicampuri oleh perasaan dalam mengungkapkan sesuatu

dengan fakta dan tidak dibuat-buat.

2. Tidak tergesa-gesa dalam memngambil kesimpulan sebelum

(48)

3. Berhati terbuka yaitu mempertimbangkan penemuan orang lain

walupun pendapat orang lain bertentangan dengan peneluan

diri sendiri.

4. Tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat.

5. Bersifat hati-hati.

6. Ingin menyelidiki.

c. Pembelajaran IPA di SD

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) seperti yang telah diuraikan

tentu memiliki peran yang penting, terlebih bagi siswa sekolah dasar.

IPA dapat membantu siswa mengenal lingkungan alamnya. IPA

adalah pelajaran yang penting karena ilmunya dapat diterapkan secara

langsung dalam masyarakat. Selain itu dapat juga mengungkap

rahasia-rahasia alam yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan

sehari-hari maupun menjadikannya sebagai pengetahuan yang baru.

Dengan mengenal lingkungan alamnya, siswa diajak untuk memahami

bagaimana cara memanfaatkan lingkungan alamnya dengan baik dan

benar. Ilmu Pengetahuan Alam juga mengembangkan keterampilan

sikap yakni sikap seperti ilmuan yang teliti, jujur, tidak tergesa-gesa,

selalu ingin tahu hal-hal yang baru dan sebagainya. Dengan IPA juga

(49)

jaman yang terkait dengan teknologi karena teknologi dipelajari dalam

IPA.

5. Penelitian dan Pengembangan R&D

Menurut Trianto (2010), penelitian dan pengembangan atau research

and development (R&D) adalah rangkaian proses atau langkah-langkah

dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan

produk yang telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut

tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware) seperti

buku, modul, atau alat bantu pembelajaran di kelas atau laboratorium,

tetapi dapat juga perangkat lunak (software) seperti program computer

untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau

laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan,

bimbingan, dan evaluasi.

Menurut Borg dan Gall (dalam Setyosari, 2010) mengemukakan

bahwa penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian dan

pengembangan pendidikan itu sendiri dilakukan berdasarkan suatu model

pengembangan berbasis industry, yang temuan-temuannya dipakai untuk

(50)

dilakukan uji lapanagan, dievaluasi, disempurnakan untuk memenuhi

kriteria keefektifan, kualitas, dan standar tertentu.

Menurut Arifin (2011), menjelaskan bahwa penelitian dan

pengembangan merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk

mengatasi kesenjangan antara penelitian dasar dan penelitian terapan.

Sering kali ditemui adanya kesenjangan antara hasil-hasil penelitian dasar

yang bersifat teoritis dan hasil penelitian terapan yang bersifat praktis.

Menurut Syaodih (2008), menjelaskan penelitian dan pengembangan

adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk

memperbaiki praktik. Suatu proses atau langkah untuk mengembangkan

suatu produk atau menyempurnakan produk yang telah ada dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian

penelitian dan pengembangan (R&D) adalah penelitian yang

mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan produk yang berupa

perangkat keras (hardware) ataupun perangkat lunak (software) dan juga

dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat digunakan sebagai media

(51)

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian akan mamparkan beberapa hasil penelitian yang relevan

yang telah dilakukan oleh peneli lain. Ada beberapa penelitian terdahulu yang

relevan dengan penelitian ini, yaitu;

Pertama, penelitian yang berjudul “Pengembangan Media

Pembelajaran Audio-Visual Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pokok Bahasan

Lingkungan di Sekitar Kita Kelas I Semester II MI Sunan Kalijaga Magelang”

yang disusun oleh Novilya Shanti. Dalam penelitian ini diutarakan bahwa

tujuan dari penelitian penelitian ini yaitu, media video dapat memudahkan

guru dan siswa MI Sunan Kalijaga Malang dalam kegiatan pembelajaran dan

siswa lebih memahami materi lingkungan di sekitar kita bahwa ada berbagai

benda di sekitar kita diantaranya peralatan sekolah, peralatan makan, peralatan

mandi, dan peralatan kebersihan. Penelitian ini dilakukan tiga pertemuan

dengan mengerjakan lembar kerja siswa untuk mengukur hasil belajar siswa

setelah menyaksikan media pembelajaran Audio-Visual. Media pembelajaran

Audio-Visual termasuk kualifikasi valid dengan ahli materi 97,5%, ahli media

5% dan uji coba kelompok besar/audiens (siswa) 94%.

Kedua, penelitian yang berjudul “Pengembangan Media video Sebagai

Media Pembelajaran Menyimak Siswa Kelas III SD N Soka 1 Srumbung

Magelang Tahun Ajaran 2010/2011” yang disusun oleh Andreas Anggi

Kurniawan. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan produk berupa

(52)

dilakukan oleh peneliti, yaitu: (1) Menganalisis kebutuhan, (2)

Mengembangkan media audiovisual, (3) Produk yang dihasilkan yaitu film

dokumenter, (4) Uji penilaian, (5) Uji coba secara langsung ke siswa kelas III

SD, (6) Penelitian lebih lanjut.

Ketiga, penelitian yang berjudul “Penggunaan Media video Untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas III B MI

Sananul Ula Piyungan Bantul” yang disusun oleh Mufti Mirandra. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran IPA dan peningkatan

prestasi belajar IPA di kelas III B MI Sananul Ula Piyungan setelah

menggunakan media audiovisual. Penelitian ini berupa Penelitian Tindakan

Kelas. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dan didapatkan hasil nilai

prestasi pada pra tindakan siswa yang tuntas sebesar 33,33% dalam siklus I

meningkat menjadi 83,33% sedangkan siklus II kembali meningkat menjadi

94,78%.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain,

pengembangan media video untuk mata pelajaran IPA belum banyak

dikembangkan. Penelitian untuk menggembangkan media pembelajaran

berbasis Audio-Visual pada mata pelajaran IPA materi bagian tumbuhan dan

fungsinya kelas IV SDK Ganjuran tahun ajaran 2013/2014 masih relevan

(53)

Bagan Penelitian yang Relevan

Penelitian I

Novilya Shanti

Penelitian IIAndreas Anggi Kurniawan Sekitar Kita Kelas I

Semester II MI Sunan Kalijaga

Magelang

Pengembangan Media video Sebagai Media Pembelajaran

Menyimak Siswa Kelas III SD N Soka

1 Srumbung Magelang

Penggunaan Media video Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu

Pengetahuan Alam Kelas III B MI

Sananul Ula Piyungan Bantul

Memudahkan guru dan siswa MI Sunan

Kalijaga Malang produk berupa film

sebagai media

Menghasilkan produk, mengetahui proses pembelajaran, meningkatkan prestasi siswa, serta memudahkan guru dan siswa dalam

kegiatan pembelajaran

(54)

C. Kerangka Berpikir

Sebagai seorang pengajar guru tidak hanya bertugas untuk mengajar

siswa-siswanya, namun juga harus menyiapkan perangkat pembelajaran

yang menarik. Perangkat pembelajaran tersebut diantaranya adalah silabus,

RPP, dan media pembelajaran. Kreativitas guru dalam merancang perangkat

pembelajaran sangat berpengaruh pada tercapai atau tidaknya tujuan

pembelajaran.

Penelitian ini memilih siswa kelas IV sebagai subyek penelitian.

Peneliti memilih kelas IV karena dalam penyampaian pembelajaran yang

dilakukan di kelas masih kurang membangkitkan semangat siswa serta belum

dapat memfokuskan siswa ketika mengikuti pembelajaran IPA. Permasalahan

yang diangkat mengenai pembelajaran yang dilakukan guru yang hanya

menjelaskan materi kemudian diselingi dengan tanya jawab.

Selain itu, belum banyak media yang digunakan sebagai alat bantu

pembelajaran IPA, terlebih media video. Guru dalam menjelaskan materi

bersumber dari buku paket, sedangkan siswanya menggunakan LKS sebagai

(55)

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah pengembangan (R&D)

merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan dan

memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan

pembelajaran (Borg dan Gall, 1988 dalam Sugiyono, 2010). Sejalan dengan

itu, Sugiyono (2010) mengemukakan bahwa metode penelitian pengembangan

adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Dalam penelitian dan

pengembangan terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan oleh peneliti.

Sugiyono (2010) mengemukakan 10 langkah yang harus dilakukan di dalam

penelitian dan pengembangan, yaitu: (1) Potensi dan masalah, (2)

Mengumpulkan informasi, (3) Desain produk, (4) Validasi desain, (5)

Perbaikan desain, (6) Uji coba produk, (7) Revisi produk, (8) Uji coba

pemakaian, (9) Revisi produk, dan (10) Pembuatan produk massal.

Dalam hal ini masalah yang dihadapi yaitu rendahnya minat belajar

siswa dalam mata pelajaran IPA materi ‘’bagian tumbuhan dan fungsinya’’.

Untuk itu, peneliti dan guru bermaksud meningkatkan minat belajar siswa

kelas IV SDK Ganjuran Yogyakarta dalam pembelajaran IPA dengan

(56)

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan penelitian ini mengarah pada satu produk,

yaitu media video yang berupa video pembelajaran. Prosedur pengembangan

ini melalui empat tahap, keempat tahapan ini, antara lain:

1. Langkah awal dari penelitian pengembangan ini adalah peneliti mengkaji

standar kompetensi dan materi pembelajaran yang dikembangkan. Peneliti

mengambil materi pembelajaran IPA kelas IV semester genap.

2. Langkah kedua adalah analisis kebutuhan pengembangan program

pembelajaran. Analisis kebutuhan dilakukan kepada seluruh siswa kelas

IV SDK Ganjuran dan seorang guru kelas IV SDK Ganjuran . Analisis

kebutuhan ini bertujuan agar peneliti mengetahui karakteristik dan

kebutuhan siswa dalam mempelajari materi bagian tumbuhan dan

fungsinya. Setelah dilakukan analisis kebutuhan, dilanjutkan dengan

pengembangan program pembelajaran seperti silabus, RPP, dan evaluasi

pembelajaran. Langkah ini merupakan langkah penjajakan yang dapat

memberikan informasi pada peneliti untuk menjadi bahan pertimbangan

dalam menentukan langkah selanjutnya.

3. Langkah ketiga adalah memproduksi media video untuk pembelajaran

materi bagian tumbuhan dan fungsinya. Langkah ini dimulai dengan

mendesain produk dan pengumpulan bahan yang nantinya akan menjadi

(57)

4. Langkah keempat adalah validasi dan revisi produk. Produk hasil

pengembangan divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Validasi produk

dilakukan dalam dua tahap.

Pada tahap pertama, produk divalidasi oleh ahli materi (dosen dan

guru). Setelah validasi tahap pertama, dilakukan analisis dan revisi produk

berdasarkan komentar dan saran validator.

Pada tahap kedua, produk yang telah direvisi kemudian divalidasi

oleh ahli materi dan ahli media. Selanjutnya, hasil validasi dianalisis, dan

produk direvisi sesuai saran validator. Tahap selanjutnya adalah validasi

yang dilakukan di kelas IV SDK Ganjuran. Revisi terakhir dilakukan

berdasarkan hasil analisis validasi lapangan. Hasil dari revisi ini akan

menjadi prototipe pengembangan media video untuk materi bagian

(58)

Tahap II

Analisis Kebutuhan & Pengembangan Program Pembelajaran

Analisis Standar Kompetensi

Analisis Sumber Belajar

Penetapan KD dan Materi

Analisis Karakteristik

Memproduksi Media Audiovisual Berbasis Video Pembelajaran IPA

Tahap IV Validasi dan Revisi Produk

Revisi Produk III

PrototypePengembangan Media Video pada Pelajaran IPA Kelas IV Sekolah Dasar Semester Genap Materi Bagian Tumbuhan dan Fungsinya

Pakar Pembelajaran IPA

Pakar Media Pembelajaran

Guru

Analisis I Validasi I

Revisi Produk II Revisi Produk I

Validasi Lapangan Analisis III

Validasi II

Pakar Pembelajaran IPA

Pakar Media Pembelajaran

Analisis II

Konsep Pengumpulan Bahan Pembuatan dan Pemrograman

Kerangka Desain Media Story Board

(59)

C. Uji Coba Produk

Dalam Penelitian ini, uji coba produk yang dimaksudkan yaitu dengan

melakukan pengumpulan data untuk menentukan kualitas media video yang

digunakan dalam pembelajaran IPA. Data yang diperoleh dari uji coba produk

digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media video yang

merupakan produk pada penelitian ini. Dengan melakukan uji coba produk,

maka kualitas media video yang dikembangkan benar-benar telah teruji secara

empiris.

Menurut Arifin (2011), uji coba produk pada penelitian

pengembangan merupakan hal yang sangat penting setelah produk yang

dirancang telah selesai. Uji coba produk (instructional) dan criteria

penampilan (presentation criteria). Dalam melaksanakan uji coba harus

dilakukan sebanyak tiga kali yaitu antara lain:

1. Uji-ahli, untuk menguatkan dan meninjau ulang produk awal serta

memberikan masukan perbaikan.

2. Uji-coba terbatas yang dilakukan terhadap kelompok kecil sebagai

pengguna produk.

3. Uji lapangan, uji coba mutu produk yang telah dikembangkan benar-benar

teruji secara empiris dan dapat dipertanggungjawabkan.

4. Revisi Produk tahap II sesuai dengan masukan dari uji perorangan.

5. Uji coba kelompok kecil, yang terdiri dari 4 siswa dan dilanjutkan

(60)

6. Revisi produk tahap III sesuai dengan masukan dari uji coba kelompok

kecil.

7. Uji coba lapangan untuk mengetahui kelayakan produk dan analisis data.

8. Revisi produk akhir berdasarkan masukan dari uji coba lapangan.

D. Subjek Uji Coba

Dalam penelitian ini subjek uji coba atau responden untuk uji coba

produk yaitu siswa kelas IV SD. Sampel SD yang digunakan untuk uji coba

adalah SD Kanisius Ganjuran. Siswa-siswi yang terlibat sebagai subjek uji

coba terdiri atas tiga bagian yaitu:

1. Uji coba perorangan

2. Uji coba kelompok kecil.

3. Uji coba kelompok besar (uji lapangan)

Pada setiap subjek uji coba akan ditemukan sedemikian rupa sehingga

mencangkup berbagai karakteristik, antara lain:

a. Siswa memiliki kemampuan prestasi belajar baik, kurang baik, dan

sedang.

b. Siswa berjumlah 35 orang siswa, 12 berjenis kelamin laki-laki dan 23

berjenis kelamin perempuan dengan jumlah yang proposional sehingga

(61)

E. Jenis Data

Jenis data yang diperoleh dalam uji coba produk dapat digunakan

untuk menetukan kualitas dari produk yang telah dihasilkan. Maka jenis data

yang dikumpulkan harus disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan dari

produk yang dikembangkan dan tujuan dari pembelajaran yang akan dicapai.

Data yang akan dipaparkan hendaknya dikaitkan dengan desain penelitian dan

subjek uji coba tertentu.

Data mengenai kecermatan isi dapat dilakukan terhadap subjek ahli

materi, kelompok kecil, dan kelompok besar. Dalam uji ahli, data yang ada

berupa ketepatan substansi, ketepatan metode, ketepatan desain produk, dan

sebagainya.

Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai

sumber yaitu ahli materi, ahli media, dan siswa. Data tersebut berupa data

kuantitatif dan kualitatif yang merupakan hasil dari kualitas media video yang

dikembangkan serta dengan adanya masukan sebagai dasar untuk melakukan

revisi program.

F. Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai

teknik pengumpulan data atau pengukuran yang disesuaikan dengan

(62)

Dalam menghasilkan produk pengembangan yang memiliki kualitas

baik, maka diperlukan instrument yang berkualitas serta dapat menggali data

yang akan diperlukan dalam pengembangan produk media video. Instrumen

yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu:

1. Datachek list

Data chek list digunakan untuk memperoleh informasi dan mengetahui

mengenai pentingnya dikembangkan produk media video. (Instrumen

tersebut dapat dilihat pada lampiran 1).

2. Kuisioner

Instrumen kuisioner disusun untuk mengevaluasi kualitas produk media

video yang telah dibuat oleh peneliti. Cara penyusunan kuisioner penilaian

untuk ahli materi berbedoman dari RPP yang telah dibuat, sedangkan

kuisioner penilaian untuk ahli media dan siswa disusun berdasarkan

produk media video yang dikembangkan.

3. Pre Test-Post test

Pre Test dilakukan sebelum uji coba produk media video, sedangkanPost

Test dilakukan sesudah dilakukan uji coba produk media video.

Pengumpulan data melalui Pre Test dan Post Test digunakan untuk

(63)

G. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui uji coba

diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data

kualitatif dapat berupa kritik dan saran yang dikemukakan oleh ahli media,

ahli materi, dan siswa yang dihimpun untuk memperbaiki produk media video

ini. Proses revisi produk disajikan secara rinci dengan tahapan-tahapan revisi

yang dilakukan berdasarkan hasil dari setiap tahap uji coba yang telah

dilakukan. Pada bagian ini akan ditampilkan produk sebelum dan sesudah

revisi, untuk setiap tahap revisi disertai dengan deskripsi yang menjelaskan

proses revisi.

Data kualitatif digunakan untuk mengetahui kualitas media menurut

ahli materi dan ahli media serta serta siswa kelas IV SD. Data kuantitatif

diperoleh melalui kuisioner dengan menggunakan skala lima dan analisis

statistik deskriptif, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data kasar.

2. Pemberian skor untuk analisis kuantitatif.

Data dianalisis sebagai dasar dari kuesioner diubah menjadi data

interval. Skala penilaian terhadap media video berbasis video yang

dikembangkan yaitu skor 1 untuk sangat kurang, skor 2 untuk kurang, skor 3

(64)

Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif

menggunakan tabel konversi nilai skala lima berdasarkan penilaian acuan

patokan (PAP).

Xi = rata-rata ideal = ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

=½ ( 5 + 1 ) = 3

SBi = simpangan baku ideal = (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)

= 1/6 (5-1) = 0,67

Sangat baik = x > Xi + 1,80 SBi

= x > 3 + ( 1,80 x 0,67 )

= x > 3+ 1,21

= x > 4,21

Baik = Xi + 0,60 SBi < x < Xi + 1,80 SBi

= 3 + (0,60 x 0,67) < x < 3 + ( 1,80 x 0,67)

= 3 + 0,40 < x < 3 + 1,21

=3,40 < x < 4,21

Cukup baik = Xi – 0,60 SBi < x < Xi + 0,60 SBi

= 3 – ( 0,60 x 0,67) < x < 3 + ( 0,60 x 0,67)

= 3 – 0,40 < x < 3 + 0,40

(65)

Kurang baik = Xi – 1,80 SBi < x < Xi – 0,60 SBi

= 3 – ( 1,80 x 0,67 ) < x < 3 - ( 0,60 x 0,67)

= 3 – 1,21 < x < 3 - 0,40

= 1,79 < x < 2,60

sangat kurang baik = x < Xi – 1,80 SBi

= x < 3 – ( 1,80 x 0,67)

= x < 3 – 1,21

= x < 1,79

Tabel 3.1

Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala 5

Kriteria Skor

Sangat baik x > 4,21

Baik 3,40 < x < 4,21

Cukup baik 2,60 < x < 3,40

Kurang baik 1,79 < x < 2,60

(66)

H. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 10 bulan yaitu mulai bulan Oktober

(67)

46 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Analisis Kebutuhan

Penelitian pengembangan ini diawali dengan melaksanakan analisis

kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan untuk memperoleh informasi yang

relevan mengenai perlunya dikembangkan media video pada mata pelajaran IPA

kelas IV SD. Sampel sekolah yang digunakan sebagai penelitian yaitu SD Kanisius

Ganjuran. Data analisis diperoleh dengan melakukan wawancara dan observasi

kepada guru kelas dan siswa. Wawancara dan observasi dilakukan sebelum

penelitian dan pengembangan dilakukan.

Dari hasil wawancara dan observasi diketahui bahwa guru dalam

melakukan pembelajaran pada mata pelajaran IPA masih menggunakan media

konvensional. Guru pada saat melakukan pembelajaran di kelas menggunakan

metode ceramah dan terpaku dalam buku paket dan lembar kerja siswa (LKS).

Peneliti selama melakukan wawancara kepada guru kelas IV SD Kanisius

Ganjuran beliau mengatakan bahwa sekolah tersebut memang tidak menggunakan

teknologi informasi seperti viewer dan screen untuk pembelajaran di kelas.

Keterbatasan teknologi informasi dan penggunaan waktu yang lebih adalah salah

satu faktor alasan guru kelas tidak menggunakan teknologi informasi sebagai

Gambar

Tabel 3.1Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala 5
Gambar 4.1 Sketsa Produk Video Pembelajaran
Gambar 4.2 Tampilan Pertama Pembukaan Media Video
Gambar 4.3 Tampilan Kedua Pembukaan Media Video
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menindaklanjuti surat dari Pejabat Pembuat Komitmen Tanggal 13 Oktober 2014 Nomor: 003/PPK/APBD/X/RS/2014 Perihal : Pemberitahuan perubahan spesifikasi, maka Pokja I

Setelah dipakai sebagai dasar Kurikulum 2004 yang sedang diimplementasikan, wajar bila terdapat banyak pendekatan yang berbeda, akan tetapi dasar kebudayaan bangsa

Pelaku adopsi inovasi budidaya jarak pagar adalah para petani dan anggota masyarakat pedesaan. Pengembangan budidaya jarak pagar menjadi bahan bakar alternatif.. termasuk

Pelaksanaan Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh unsur-unsur terkait dengan tujuan untuk menilai kesiapan penyedia jasa konstruksi

Oleh karena perlu dibuat system yang baru yaitu dengan menggunakan suatu system pencatatan penyewaan bis yang terkomputerisasi, maka diharapkan dapat menghemat waktu dan

Studi literatur dilakukan untuk mengkaji silabus mata kuliah Kimia Dasar, teori dan hasil penelitian terkait, keterampilan proses sains, dan keterampilan berpikir

Berdasarkan Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran dan Evaluasi Dokumen Teknis, dengan ini POKJA II Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Bangka Tengah mengundang Saudara agar dapat hadir pada

Demikian dalam penelitian yang dilakukan oleh Lilikanti (2005) mengenai hubungan antara efektivitas komunikasi dengan kepuasan kerja pada karyawan PDAM Malang, diperoleh