• Tidak ada hasil yang ditemukan

P E N E T A P A N Nomor: 0096/Pdt.P/2014/PA Pas.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P E N E T A P A N Nomor: 0096/Pdt.P/2014/PA Pas."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman 1 dari 9

P E N E T A P A N

Nomor: 0096/Pdt.P/2014/PA Pas.

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama telah menjatuhkan penetapan dalam perkara permohonan asal-usul anak yang diajukan oleh:

1. PEMOHON 1, umur 44 tahun, agama Islam, pekerjaan jual minyak wangi keliling, bertempat kediaman di Hasanudin Gg.1 RT.02 RW. 05 Kelurahan Karanganyar Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan, selanjutnya disebut

Pemohon I;

2. PEMOHON 2, umur 36 tahun, agama Islam, tidak bekerja, bertempat kediaman di Kota Pasuruan, selanjutnya disebut Pemohon II,

atau secara bersama-sama disebut para Pemohon;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah membaca surat-surat perkara;

Telah mendengar keterangan para Pemohon; Telah memeriksa bukti-bukti di persidangan;

DUDUK PERKARA

Bahwa, para Pemohon telah mengajukan surat permohonan bertanggal 10 September 2014 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan, Nomor: 0096/Pdt.P/2014/PA Pas. tanggal 10 September 2014 dengan alasan/dalil-dalil sebagai berikut:

1. Bahwa pada Agustus 2001, para Pemohon melangsungkan pernikahan menurut agama Islam di rumah orangtua Pemohon II Kota Pasuruan di wilayah Kantor Urusan Agama Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan;

2. Bahwa pada saat pernikahan tersebut wali nikahnya adalah wali hakim yang bernama WALI HAKIM, dengan saksi nikah masing-masing bernama:

a) SAKSI NIKAH 1, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan makelar jual beli sepeda motor tempat kediaman di Kota Pasuruan;

(2)

Halaman 2 dari 9 b) SAKSI NIKAH 2, umur 26 tahun, agama Islam, pekerjaan POLRI, tempat

kediaman di Kota Pasuruan;

Dengan mas kawinnya berupa uang sebesar Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah) dibayar tunai. Akad nikahnya dilangsungkan antara Pemohon I dengan wali nikah tersebut yang pengucapan ijabnya dilakukan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan yang hadir tersebut setelah wali nikah menyerahkannya (pasrah wali).

3. Bahwa pada saat pernikahan tersebut Pemohon I berstatus duda cerai sedangkan Pemohon II berstatus perawan;

4. Bahwa dari perkawinan tersebut dan dikaruniai 1 orang anak bernama: ANAK 1, lahir tanggal 07 Agustus 2002;

5. Bahwa ketiga anak tersebut benar-benar lahir dari rahim Pemohon II hasil perkawinan antara Pemohon I dan Pemohon II dan anak-anak tersebut telah Pemohon I dan Pemohon II pelihara, didik dan rawat dengan baik;

6. Bahwa sampai saat ini tidak ada orang yang keberatan dengan keberadaan anak-anak tersebut sebagai anak Pemohon I dan Pemohon II;

7. Bahwa meskipun dari hasil perkawinan Pemohon I dan Pemohon II tersebut dan dikaruniai 1 orang anak, akan tetapi perkawinan Pemohon I dengan Pemohon II tersebut tidak terdaftar di Kantor Urusan Agama sehingga para Pemohon tidak mempunyai buku Kutipan Akta Nikah;

8. Bahwa pada tanggal 17 Mei 2013 Pemohon I dengan Pemohon II telah menikah ulang dan tercatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan dan telah memperoleh Kutipan Akta Nikah Nomor : 0232/024/V/2013 tertanggal 17 Mei 2013;

9. Bahwa oleh karena anak para Pemohon lahir sebelum keluarnya Kutipan Akta Nikah, maka Para Pemohon sangat kesulitan untuk mengurus dan mendapatkan akta kelahiran anak-anak para Pemohon tersebut, oleh karenanya para Pemohon membutuhkan Penetapan dari Pengadilan Agama Pasuruan, guna dijadikan sebagai dasar hukum untuk mengurus akta kelahiran anak Para Pemohon;

10. Bahwa karena Para Pemohon secara ekonomi termasuk orang yang tidak mampu sebagaimana surat keterangan yang dikeluarkan oleh Lurah Karanganyar, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Nomor: 100/448/423.404.01/2014 tanggal 03 September 2014, sehingga tidak

(3)

Halaman 3 dari 9 sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini maka sangat beralasan jika Pemohon diizinkan untuk berperkara secara cuma-cuma;

11. Bahwa para Pemohon tidak mampu membayar biaya yang timbul akibat perkara ini, karena miskin;

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Para Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan penetapan yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

Primer:

1. Mengabulkan permohonan para Pemohon;

2. Menetapkan ANAK 1, lahir tanggal 07 Agustus 2002 adalah anak-anak sah Pemohon I dan Pemohon II;

3. Membebaskan biaya perkara menurut hukum;

Subsider:

Atau menjatuhkan penetapan lain yang seadil-adilnya;

Bahwa, pada hari sidang yang ditetapkan, para Pemohon datang menghadap sidang, kemudian dibacakan surat permohonan para Pemohon tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh para Pemohon;

Bahwa, untuk meneguhkan dalil-dalilnya, para Pemohon mengajukan bukti tertulis berupa:

1) Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan Nomor: 0232/024/V/2013 tanggal 17 Mei 2013, bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, (bukti P-1);

2) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Pemohon I yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pasuruan, Nomor: 3575012708700004, tanggal 22 April 2014, bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, (bukti P-2);

3) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Pemohon II yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pasuruan, Nomor: 3575014305780001, tanggal 22 April 2014, bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, (bukti P-3);

4) Fotokopi Kartu Keluarga atas nama para Pemohon yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pasuruan, Nomor: 3575010510070392, tanggal 22 April 2014, bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, (bukti P-4);

(4)

Halaman 4 dari 9 5) Fotokopi Akta Cerai atas nama Pemohon I yang dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Surabaya, Nomor: 556/AC/2001/PA.Sby, tanggal 16 Mei 2001, bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, (bukti P-5);

6) Fotokopi Surat Keterangan Status atas nama Pemohon II yang dikeluarkan oleh Lurah Karanganyar Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan, Nomor: 100/451/423/404.01/2014, tanggal 05 September 2014, bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, (bukti P-6);

7) Fotokopi Surat Keterangan Kelahiran anak para Pemohon yang dikeluarkan oleh RSU Kota Pasuruan, Nomor: 70/2002, tanggal 10 Agustus 2014, bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, (bukti P-7);

8) Fotokopi Surat Keterangan Asal Usul Anak yang dikeluarkan oleh Lurah Karanganyar Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan, Nomor: 474/451/423.404.01/2014, tanggal 08 September 2014, bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, (bukti P-8);

Bahwa selain bukti surat para Pemohon mengajukan bukti 2 (dua) orang saksi sebagai berikut:

1. SAKSI NIKAH 1, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan makelar jual beli sepeda motor, tempat kediaman di Kota Pasuruan, yang memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:

 bahwa saksi kenal dengan para Pemohon, karena saksi adalah keponakan Pemohon I;

 bahwa Para Pemohon mengajukan Permohonan asal usul anak ke Pengadilan Agama Pasuruan, karena mereka tidak bisa mengurus akta kelahiran anaknya, karena anak tersebut lahir sebelum pernikahan mereka secara resmi tercatat di KUA, namun sebelumnya telah menikah secara sirri;

 bahwa para Pemohon telah menikah secara sirri pada tanggal 17 Mei 2013 di rumah ustadz WALI HAKIM, dan wali nikahnya adalah wali hakim sedangkan saksinya bernama: Kholis dan Hamid, dan maharnya berupa uang sebesar Rp5.000,00 (lima ribu rupiah) dibayar tunai;

 bahwa pada saat itu Pemohon I berstatus duda cerai dan Pemohon II berstatus perawan;

 bahwa setelah menikah secara sirri para Pemohon dikaruniai seorang anak bernama ANAK 1, umur 12 tahun;

(5)

Halaman 5 dari 9

 bahwa hingga sekarang keberadaan anak tersebut dalam kondisi aman, dan tidak ada pihak ketiga yang mengganggu keberadaan anak tersebut;

 bahwa para Pemohon telah memelihara anak tersebut dengan baik, bersekolah dan mengaji;

2. SAKSI NIKAH 2, umur 26 tahun, agama Islam, pekerjaan POLRI, tempat kediaman di Kota Pasuruan;

 bahwa saksi kenal dengan para Pemohon, karena saksi adalah keponakan Pemohon II;

 bahwa Para Pemohon mengajukan Permohonan asal usul anak ke Pengadilan Agama Pasuruan, karena mereka tidak bisa mengurus akta kelahiran anaknya, karena anak tersebut lahir sebelum pernikahan mereka secara resmi tercatat di KUA, namun sebelumnya telah menikah secara sirri;

 bahwa para Pemohon telah menikah secara sirri pada tanggal 17 Mei 2013 di rumah ustadz WALI HAKIM, dan wali nikahnya adalah wali hakim sedangkan saksinya bernama Kholis dan Hamid, dan maharnya berupa uang sebesar Rp5.000,00 (lima ribu rupiah) dibayar tunai;

 bahwa pada saat itu Pemohon I berstatus duda cerai dan Pemohon II berstatus perawan;

 bahwa setelah menikah secara sirri para Pemohon dikaruniai seorang anak bernama ANAK 1, umur 12 tahun;

 bahwa hingga sekarang keberadaan anak tersebut dalam kondisi aman, dan tidak ada pihak ketiga yang mengganggu keberadaan anak tersebut;

 bahwa para Pemohon telah memelihara anak tersebut dengan baik, bersekolah dan mengaji;

Bahwa, para Pemohon telah mencukupkan keterangan dan bukti-bukti yang telah diajukan dan selanjutnya mohon penetapan;

Bahwa, untuk menyingkat uraian penetapan ini ditunjuk hal-hal sebagaimana diuraikan dalam berita acara sidang perkara ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari penetapan ini;

(6)

Halaman 6 dari 9 Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan para Pemohon sebagaimana telah diuraikan tersebut;

Menimbang, bahwa Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 dalam Pasal 49 dan Penjelasannya Huruf a angka 20 menentukan bahwa Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam meliputi bidang perkawinan, sedangkan yang dimaksud bidang perkawinan antara lain penetapan asal usul seorang anak, sehingga Pengadilan Agama berwenang memeriksa dan mengadili dan memutus perkara a quo;

Menimbang, bahwa alasan para Pemohon mengajukan penetapan asal usul anak, karena para Pemohon akan mengurus akta kelahiran sebelum keluarnya Kutipan Akta Nikah, maka Para Pemohon sangat kesulitan untuk mengurus dan mendapatkan akta kelahiran anak para Pemohon yang bernama ANAK 1, lahir tanggal 07 Agustus 2002, oleh karenanya para Pemohon membutuhkan Penetapan dari Pengadilan Agama Pasuruan, guna dijadikan sebagai dasar hukum untuk mengurus akta kelahiran anak Para Pemohon;

Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil permohonannya, para Pemohon telah mengajukan bukti-bukti tertulis berupa bukti P-1 sampai dengan bukti P-8 merupakan akta otentik dengan nilai pembuktian sempurna dan mengikat (Volledig en Bindende Bewijskracht), dan buki-bukti yang diajukan tersebut mendukung dalil-dalil permohonan para Pemohon, oleh karena itu para Pemohon harus dinyatakan dapat membuktikan dalil-dalilnya;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Pemohon dan bukti-bukti tersebut telah ditemukan fakta-fakta sebagai berikut:

 Bahwa para Pemohon telah melangsungkan pernikahan menurut agama Islam pada tanggal 17 Mei 2013 di rumah ustadz WALI HAKIM, dan wali nikahnya adalah wali hakim sedangkan saksinya bernama Kholis dan Hamid, dengan mahar berupa uang sebesar Rp5.000,00 (lima ribu rupiah) dibayar tunai;

 Bahwa setelah menikah, para Pemohon dikaruniai seorang anak bernama ANAK 1, umur 12 tahun;

 Bahwa kendati para Pemohon telah menikah ulang dan dicatat perkawinannya pada tanggal 17 Mei 2013 di Kantor Urusan Agama Kecamatan Gadingrejo,

(7)

Halaman 7 dari 9 Kota Pasuruan, para Pemohon mengalami hambatan dalam mengurus akta kelahiran anak tersebut sebagai anak dari para Pemohon, sehingga para Pemohon sangat membutuhkan Penetapan dari Pengadilan Agama Pasuruan; Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 42 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 99 Kompilasi Hukum Islam, anak sah adalah anak yang lahir dalam atau akibat perkawinan sah, oleh sebab itu perlu dipertimbangkan lebih dahulu tentang keabsahan perkawinan para Pemohon;

Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menegaskan bahwa perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu, selaras dengan itu dalam Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam disebutkan bahwa perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum Islam sesuai dengan ketentuan Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, oleh sebab itu sebelum menetapkan permohonan a quo, terlebih dahulu perlu menimbang perkawinan tersebut mengenai rukun dan syarat perkawinan serta larangan perkawinan yang diatur dalam hukum Islam;

Menimbang, bahwa fakta-fakta hukum di persidangan dikorelasikan dengan ketentuan hukum yang berkaitan telah menunjukkan bahwa perkawinan Pemohon I dan Pemohon II telah memenuhi rukun dan syarat perkawinan secara syariat Islam dan perkawinan tersebut tidak melanggar larangan perkawinan yang diatur dalam ketentuan Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 juncto Pasal 39, Pasal 40, Pasal 41, Pasal 42, Pasal 43, dan Pasal 44 Kompilasi Hukum Islam, sehingga perkawinan tersebut sah menurut syariat Islam dan sah pula menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan;

Menimbang, bahwa karena anak para Pemohon dilahirkan dalam atau akibat perkawinan sah, maka anak para Pemohon tersebut adalah anak sah Pemohon I dan Pemohon II;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan doktrin dalam Hukum Islam yang dikemukakan Ulama dalam kitab Al-Fiqh Al-Islami wa-Adillatuhu, Jilid V, halaman 690, sebagai berikut:

(8)

Halaman 8 dari 9 Artinya : Pernikahan, baik yang sah maupun yang fasid adalah merupakan sebab untuk menetapkan nasab di dalam suatu kasus. Maka apabila telah nyata terjadi suatu pernikahan, walaupun pernikahan itu fasid (rusak) atau pernikahan yang dilakukan secara adat, yang terjadi dengan cara-cara akad tertentu (tradisional) tanpa didaftarkan di dalam akta pernikahan secara resmi, dapatlah ditetapkan bahwa nasab anak yang dilahirkan oleh perempuan tersebut sebagai anak dari suami istri (yang bersangkutan).

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat ternyata permohonan para Pemohon terbukti serta cukup beralasan untuk ditetapkan anak tersebut sebagai anak sah para Pemohon dan permohonan tersebut telah sesuai ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 103 Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu permohonan para Pemohon patut dikabulkan;

Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 55 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Penetapan ini dapat dijadikan dasar hukum bagi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pasuruan untuk menerbitkan akta kelahiran dari anak dimaksud sebagai anak sah Pemohon I (PEMOHON 1) dan Pemohon II (PEMOHON 2);

Menimbang, bahwa biaya perkara ini dibebankan kepada para Pemohon yang jumlahnya akan dicantumkan dalam amar penetapan ini;

Mengingat, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini;

MENETAPKAN

1. Mengabulkan permohonan para Pemohon;

2. Menetapkan anak bernama ANAK 1, lahir tanggal 07 Agustus 2002 adalah anak sah Pemohon I (PEMOHON 1) dan Pemohon II (PEMOHON 2);

3. Membebankan biaya perkara ini sebesar Rp156.000,00 (seratus lima puluh enam ribu rupiah) kepada Negara melalui DIPA Pengadilan Agama Pasuruan tahun 2014;

Demikian dijatuhkan penetapan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Selasa tanggal 07 Oktober 2014 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 12 Dzulhijjah 1435 Hijriyah yang dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh SLAMET, S.Ag. S.H. sebagai Ketua Majelis, dihadiri oleh Hj. SITI AISYAH, S.Ag. dan Drs. MOH.

(9)

Halaman 9 dari 9 HOSEN, S.H. masing – masing sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Pasuruan untuk memeriksa dan mengadili perkara ini pada tingkat pertama, dibantu oleh Drs. A. DARDIRI, S.H. sebagai Pengganti Pengadilan Agama Pasuruan, dengan dihadiri oleh para Pemohon.

Hakim Anggota Ketua Majelis

Hj. SITI AISYAH, S.Ag. SLAMET, S.Ag. S.H.

Hakim Anggota

Drs. MOH. HOSEN, S.H.

Panitera Pengganti

Drs. A. DARDIRI, S.H.

Perincian Biaya Perkara :

1. Biaya Pendaftaran Rp. 30.000,00 2. Biaya Proses Rp. 50.000,00 3. Biaya Panggilan Rp. 65.000.00 4. Redaksi Rp. 5.000,00 5. Meterai Rp. 6.000,00 J u m l a h Rp. 156.000,00

Referensi

Dokumen terkait

A németújvári iskola könyvtárának teológiai arculata kesnek” tűnnek, nem biztos, hogy nem azért voltak meg, mert azokat valaki pusztán „érdekesnek” találta..

Kegagalan UNCLOS I dan UNCLOS II dalam menentukan lebar laut territorial dan konsepsi Negara kepulauan dikarenakan berbagai kepentingan setiap Negara, maka PBB terus

Sermentara itu, menurut Nata (2003: 43) bahwa guru profesional, termasuk guru PAI, harus memiliki kemampuan penguasaan bidang ilmu pengetahuan (agama Islam) sesuai

Pada saat bulan terbenam setelah matahari terbenam, hilal telah berada tepat di ufuk atau di atas ufuk (dalam kalimat lain: irtifa’nya adalah 0 o atau lebih), oleh karena itu

Penyelesaian masalah dalam kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan dengan scenario berikut: Tujuan pengajaran : Siswa dapat memperkirakan atau siswa dapat menyusun

Dari beberapa penelitian yang dilakukan, menunjukan bahwa problem psikososial, seperti yang telah dikemukakan oleh UNICEF bahwa anak moldova yang ditinggal migrasi

Citra toko dan citra merek berpebgaruh terhadap terhadap niat beli pada produk private label minimarket alfamart di Kota Bandung Wahyu Rizqiana (2017) Pengaruh Store Image,

Bali merupakan salah satu obyek wisata yang sangat terkenal di seluruh mancanegara, wisatawan dari berbagai negara datang ke Bali untuk menikmati keindahan