BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Ekonomi teknik
Ekonomi teknik adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek
ekonomi dalam teknik yang terdiri dari evaluasi sistematis terhadap biaya-biaya dan
manfaat usulan proyek teknik. Prinsip-prinsip ini dimanfaatkan untuk menganalisis
penggunaan alternatif terhadap asset-aset fisik dan operasi suatu organisasi
2.1.1 Tujuan Perusahaan
Perusahaan pada prinsipnya mempunyai tujuan primer yang sama, yaitu
menghasilkan laba, meningkatkan kesejahteraan pemilik perusahaan, manajemen dan
karyawan, berkesinambungan, bertumbuh, dan menyediakan produk spesifik untuk
menjawab kebutuhan tertentu masyarakat. Levy dan Sarnat (1900:p2) merinci tujuan
perusahaan menjadi delapan macam, yaitu:
1.
Memaksimalkan laba
2.
Memaksimalkan penjualan
3.
Mempertahankan eksistensi perusahaan
4.
Mencapai tingkat laba tertentu yang memuaskan
5.
Mencapai pangsa pasar tertentu
7.
Kedamaian internal atau adanya pertentangan diantara jajaran manajemen.
8.
Memaksimalkan kesejahteraan manajemen
Tanpa mengurangi maksud dan tujuan perusahaan yang telah dikemukakan
sebelumnya, ada dua yang umum menjadi tujuan perusahaan yaitu: memaksimalkan
laba, dan memaksimalkan nilai perusahaan.
Memaksimalkan laba umumnya terkait dengan tujuan jangka pendek
perusahaan, yaitu dengan mengoptimalkan sumber daya perusahaan yang tersedia dan
pengendalian biaya seefektif mungkin. Sehingga keadaan yang dihadapi pengambil
keputusan tergolong kondisi yang pasti. Sementara itu tujuan memaksimalkan nilai
perusahaan biasanya dikaitkan dengan tujuan jangka panjang, yaitu bagaimana
memperbaiki kinerja perusahaan dan meningkatkan citra perusahaan serta
mengangkat nilai saham di lantai bursa sehingga pada akhirnya meningkatkan nilai
perusahaan.
Menghasilkan laba adalah tujuan dasar semua perusahaan, bahkan kinerja
manajemen selalu diukur dari kemampuannya memperbaiki kinerja perusahaan demi
memperoleh laba. Laba usaha, selain berguna untuk sumber internal dari kegiatan
pembentukan modal, juga merupakan sumber yang dipakai untuk mendapatkan
deviden yang akan dibayarkan kepada pemegang saham perusahaan.
2.1.2 Investasi
Investasi merupakan kebutuhan modal yang dikeluarkan oleh pengusaha
dalam pendirian perusahaan dimana modal yang dibutuhkan merupakan modal awal
sebagai investasi perusahaan, investasi benda tidak bergerak, dan lain sebagainya.
Istilah modal menyatakan kekayaan dalam bentuk uang atau barang yang
dapat digunakan untuk menghasilkan labih banyak kekayaan. Investasi perusahaan
dapat bersumber dari modal sendiri atau pinjaman bank. Jumlah modal sendiri
merupakan biaya yang dikeluarkan pengusaha untuk mendirikan perusahaan, jumlah
modal tersebut dibagi-bagi menjadi lembaran saham yang dijual kepada investor yang
berminat. Sedangkan modal pinjaman dari bank dilakukan jika yang dimiliki tidak
mencukupi, sehingga perlu untuk melakukan pinjaman ke bank untuk mendirikan
perusahaan tersebut.
2.1.3 Kerangka Memaparkan Ekonomi Teknik
Yang pertama adalah menemukan dan menentukan alternatif, karena
keputusan bersifat memilih salah satu dari beberapa pilihan. Maka penting untuk
memaparkan manfaat dan definisi dari pilihan secara jelas dan terukur.
Berikutnya yang tidak boleh diabaikan adalah memaparkan
konsekuansi-konsekuensi dari pilihan yang ditawarkan secara terbuka dan jelas.
Kemampuan membandingkan disukai untuk menjelaskan
konsekuensi-konsekuensi dan beberapa alternatif dengan menggunakan satuan uang sebagai
satu-satunya satuan yang memenuhi syarat tujuan perusahaan dalam memaksimalkan laba
perusahaan.
Tunjukan hanya hal-hal yang mempunyai relevan dari alternatif yang
diperbandingkan sehingga bahasannya tidak meluas ke hal-hal yang tidak terkait dan
tidak penting.
Sejauh keputusan-keputusan dapat dipisahkan berdasarkan kepentingannya
lebih disukai untuk dibuat terpisah.
Kriteria pengambilan keputusan penting digunakan sebagai tolak ukur
bagaimana keputusan tersebut diambil, kriteria yang penting dalam membandingkan
suatu proyek investasi adalah dengan mengukur dari aspek finansialnya.
2.1.4 Penetapan Waktu Baku
Untuk penentuan waktu baku pemasangan part dengan menggunakan metode
sampling kerja yaitu: suatu teknik untuk mengadakan sejumlah pengamatan terhadap
aktivitas pemasangan para
installer
/operator. Metode ini sama halnya dengan
pengukuran waktu kerja secara langsung dengan menggunakan
stop watch time study
.
Metode sampling kerja terbukti sangat efektif dan efisien karena untuk
mengumpulkan informasi mengenai operatornya dapat dilakukan dengan waktu yang
relatif singkat dan biayanya tidak terlalu besar. Secara garis besarnya metode ini
dapat digunakna untuk :
1. Mengukur
ratio delay
dari operator, atau fasilitas kerja lainnya. Misalnya
menentukan prosentase dari waktu dimana operator benar-benar terlibat dalam
aktivitas kerja, dan prosentase dimana sama sekali tidak ada aktivitas kerja yang
dilakukan (menganggur atau
idle
).
2. Menetapkan
performance level
dari seseorang selama waktu kerjanya berdasarkan
waktu-waktu dimana orang ini bekerja atau tidak bekerja.
3. Menentukan waktu baku untuk suatu proses/operasi kerja seperti halnya yang bisa
dilaksanakan oleh pengukuran kerja lainnya.
Berikut persamaan yang digunakan untuk menentukan waktu normal :
(2-1)
2.2 Alat Analisis Pemulihan Investasi
2.2.1 Menetapkan Tingkat Pengembalian Minimum yang diinginkan (MARR)
MARR lebih sering digunakan sebagai indikator dalam pengambilan
keputusan manajemen dari berbagai pertimbangan. Atau lebih sering disebut tingkat
tarif (
hurdle tarif
) berupa besaran interest/target laba yang diharapkan untuk
memaksimalkan kesejahteraan ekonomis suatu organisasi.
2.2.2 Metode Nilai Sekarang (Present Worth Method)
Metode nilai sekarang berdasarkan pada konsep keekivalenan nilai dari arus
kas relatif terhadap beberapa dasar atau titik awal dalam waktu yang disebut sebagai
sekarang. Artinya, seluruh kas masuk dan arus kas keluar diperhitungkan terhadap
Total Waktu Pengamatan x Work Activity (%) x Rating Faktor Total Unit Produksi selama kegiatan sampling