• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANGKA TETAP TAHUN 2013 DAN ANGKA RAMALAN 1 TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANGKA TETAP TAHUN 2013 DAN ANGKA RAMALAN 1 TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

A. PADI

 Angka Tetap (ATAP) produksi padi tahun 2013 diperhitungkan sebesar 638.373 ton Gabah Kering Giling (GKG). Dibandingkan tahun 2012, terjadi peningkatan produksi sebanyak 23.311 ton (3,79 persen) pada tahun 2013. Peningkatan produksi terjadi karena peningkatan luas panen seluas 482 hektar (0,38 persen) dan peningkatan produktivitas dari 48,46 ku/ha pada tahun 2012 menjadi 50,10 ku/ha pada tahun 2013 (3,38 persen).

 Angka Ramalan 1 (Aram 1) produksi padi tahun 2014 diperhitungkan sebesar 627.216 ton Gabah Kering Giling (GKG). Dibandingkan tahun 2013, terjadi penurunan produksi sebanyak 11.157 ton (-1,75 persen) pada tahun 2014. Penurunan produksi terjadi karena penurunan luas panen seluas 176 hektar (-0,14 persen) dan penurunan produktivitas dari 50,10 ku/ha pada tahun 2013 menjadi 49,30 ku/ha pada tahun 2014 (-1,60 persen).

B. JAGUNG

 Angka Tetap (ATAP) produksi jagung tahun 2012 diperhitungkan sebesar 448.002 ton pipilan kering. Dibandingkan tahun 2012, terjadi peningkatan produksi sebesar 7.694 ton (1,75 persen) pada tahun 2013. Peningkatan produksi terjadi karena peningkatan luas panen seluas 1.965 hektar (1,63 persen) dan peningkatan produktivitas dari 36,61 ku/ha pada tahun 2012 menjadi 36,65 ku/ha pada tahun 2013 (0,11 persen).

 Angka Ramalan 1 (Aram 1) produksi jagung tahun 2014 diperhitungkan sebesar 469.550 ton pipilan kering. Dibandingkan tahun 2013, terjadi peningkatan produksi sebesar 21.548 ton (4,81 persen) pada tahun 2014. Peningkatan produksi terjadi karena peningkatan luas panen seluas 3.958 hektar (3,24 persen) dan peningkatan produktivitas dari 36,65 ku/ha pada tahun 2013 menjadi 37,21 ku/ha pada tahun 2014 (1,53 persen).

C. KEDELAI

 Angka Tetap (ATAP) produksi kedelai tahun 2012 diperhitungkan sebesar 5.780 ton biji kering. Dibandingkan tahun 2012, terjadi peningkatan produksi sebesar 2.807 ton (94,42 persen) pada tahun 2013. Peningkatan produksi terjadi karena peningkatan luas panen seluas 2.093 hektar (93,77 persen) dan peningkatan produktivitas dari 13,32 ku/ha pada tahun 2012 menjadi 13,36 ku/ha pada tahun 2013 (0,30 persen).

 Angka Ramalan 1 (Aram 1) produksi kedelai tahun 2014 diperhitungkan sebesar 6.771 ton biji kering. Dibandingkan tahun 2013, terjadi peningkatan produksi sebesar 991 ton (17,15 persen) pada tahun 2014. Peningkatan produksi terjadi karena peningkatan luas panen seluas 689 hektar (15,93 persen) dan peningkatan produktivitas dari 13,36 ku/ha pada tahun 2013 menjadi 13,50 ku/ha pada tahun 2014 (1,05 persen).

No. 40/07/71/Th. VIII, 1 Juli 2014

A

NGKA

T

ETAP

T

AHUN

2013

D

AN

A

NGKA

R

AMALAN

1

T

AHUN

2014

P

ADI DAN

P

ALAWIJA

S

ULAWESI

U

TARA

(2)

0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 Hektar 2012 4.530 7.412 8.556 19.960 12.489 10.017 12.043 14.110 5.803 4.754 10.278 16.979 2013 4.223 7.064 9.240 19.507 11.134 12.059 13.148 12.854 6.535 4.960 7.678 19.011 2014 8.260 15.305 10.063 10.030

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des

1. PRODUKSI PADI

1.1. Angka Tetap Tahun 2013 dan Angka Ramalan 1 Tahun 2014

Angka Tetap (ATAP) produksi padi tahun 2013 diperhitungkan sebesar 638.373 ton Gabah Kering Giling (GKG). Dibandingkan tahun 2012, terjadi peningkatan produksi sebanyak 23.311 ton (3,79 persen) pada tahun 2013. Peningkatan produksi terjadi karena peningkatan luas panen seluas 482 hektar (0,38 persen) dan peningkatan produktivitas dari 48,46 ku/ha pada tahun 2012 menjadi 50,10 ku/ha pada tahun 2013 (3,38 persen).

Angka Ramalan 1 (Aram 1) produksi padi tahun 2014 diperhitungkan sebesar 627.216 ton Gabah Kering Giling (GKG). Dibandingkan tahun 2013, terjadi penurunan produksi sebanyak 11.157 ton (-1,75 persen) pada tahun 2014. Penurunan produksi terjadi karena penurunan luas panen seluas 176 hektar (-0,14 persen) dan penurunan produktivitas dari 50,10 ku/ha pada tahun 2013 menjadi 49,30 ku/ha pada tahun 2014 (-1,60 persen).

Peningkatan produksi padi tahun 2013 sebesar 23.311 ton (3,79 persen) terjadi pada realisasi subround Januari-April sebesar 17.060 ton (8,93 persen), subround Mei-Agustus sebesar 4.303 ton (1,88 persen) dan subround September–Desember sebesar 1.948 ton (1,00 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2012 (year on year).

Penurunan produksi padi tahun 2014 sebesar 11.157 ton (-1,75 persen) terjadi pada perkiraan subround Mei-Agustus sebesar 5.118 ton (-2,20 persen) dan subround September–Desember sebesar 6.572 ton (-3,33 persen) meskipun ada peningkatan pada realisasi subround Januari-April sebesar 17.060 ton (8,93 persen), dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2013 (year on year).

1.2. Pola Panen Tahun 2012-2014

Pola panen padi tahun 2013 diperhitungkan agak mendekati pola panen tahun 2012. Pada periode Januari – Desember tahun 2013 puncak panen padi terjadi pada bulan April dan Desember, dimana tahun 2012 puncak panen terjadi pada bulan April, Agustus dan Desember (Gambar 1).

(3)

0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 Hektar 2012 4.177 5.212 5.404 23.819 7.350 9.906 16.531 18.422 3.946 5.492 8.435 11.578 2013 4.019 4.675 8.808 21.104 7.826 11.670 15.928 15.987 908 2.949 6.065 22.298 2014 7.056 13.774 6.419 17.292

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des

2. PRODUKSI JAGUNG

2.1. Angka Tetap Tahun 2013

dan Angka Ramalan 1 Tahun 2014

Angka Tetap (ATAP) produksi jagung tahun 2013 diperhitungkan sebesar 448.002 ton pipilan kering. Dibandingkan tahun 2012, terjadi peningkatan produksi sebesar 7.694 ton (1,75 persen) pada tahun 2013. Peningkatan produksi terjadi karena peningkatan luas panen seluas 1.965 hektar (1,63 persen) dan peningkatan produktivitas dari 36,61 ku/ha pada tahun 2012 menjadi 36,65 ku/ha pada tahun 2013 (0,11 persen).

Angka Ramalan 1 (Aram 1) produksi jagung tahun 2014 diperhitungkan sebesar 469.550 ton pipilan kering. Dibandingkan tahun 2013, terjadi peningkatan produksi sebesar 21.548 ton (4,81 persen) pada tahun 2014. Peningkatan produksi terjadi karena peningkatan luas panen seluas 3.958 hektar (3,24 persen) dan peningkatan produktivitas dari 36,65 ku/ha pada tahun 2013 menjadi 37,21 ku/ha pada tahun 2014 (1,53 persen).

Peningkatan produksi jagung tahun 2013 sebesar 7.694 ton (1,75 persen) terjadi pada realisasi subround September–Desember sebesar 10.726 ton (9,94 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2012 (year on year).

Peningkatan produksi jagung tahun 2014 sebesar 21.548 ton (4,81 persen) terjadi pada realisasi subround Januari-April sebesar 24.199 ton (17,21 persen), perkiraan subround Mei-Agustus sebesar 5.224 ton (2,77 persen), meskipun diperkirakan ada penurunan pada subround September–Desember sebesar 7.875 ton (-6,44 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2013 (year on year).

2.2. Pola Panen Tahun 2012-2014

Pola panen jagung tahun 2013 diperhitungkan agak mendekati pola panen tahun 2012. Pada periode Januari – Desember tahun 2013 puncak panen jagung terjadi pada bulan April dan Desember, dimana pada tahun 2012, puncak panen jagung terjadi pada bulan April, Agustus dan Desember (Gambar 2).

(4)

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 Hektar 2012 116 70 151 431 28 79 609 398 0 60 28 262 2013 160 66 182 349 112 181 287 558 25 35 242 2.128 2014 449 909 57 1.486

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des

3. PRODUKSI KEDELAI

3.1. Angka Tetap Tahun 2013

dan Angka Ramalan 1 Tahun 2014

Angka Tetap (ATAP) produksi kedelai tahun 2013 diperhitungkan sebesar 5.780 ton biji kering. Dibandingkan tahun 2012, terjadi peningkatan produksi sebesar 2.807 ton (94,42 persen) pada tahun 2013. Peningkatan produksi terjadi karena peningkatan luas panen seluas 2.093 hektar (93,77 persen) dan peningkatan produktivitas dari 13,32 ku/ha pada tahun 2012 menjadi 13,36 ku/ha pada tahun 2013 (0,30 persen).

Angka Ramalan 1 (Aram 1) produksi kedelai tahun 2014 diperhitungkan sebesar 6.771 ton biji kering. Dibandingkan tahun 2013, terjadi peningkatan produksi sebesar 991 ton (17,15 persen) pada tahun 2014. Peningkatan produksi terjadi karena peningkatan luas panen seluas 689 hektar (15,93 persen) dan peningkatan produktivitas dari 13,36 ku/ha pada tahun 2013 menjadi 13,50 ku/ha pada tahun 2014 (1,05 persen).

Peningkatan produksi kedelai tahun 2013 sebesar 2.807 ton (94,42 persen) terjadi pada realisasi subround Mei - Agustus sebesar 34 ton (2,29 persen) dan subround September-Desember sebesar 2.784 ton (596,15 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2012 (year on year).

Peningkatan produksi kedelai tahun 2014 sebesar 991 ton (17,15 persen) terjadi pada realisasi subround Januari-April sebesar 2.902 ton (287,04 persen), perkiraan subround Mei-Agustus sebesar 58 ton (3,82 persen), meskipun diperkirakan ada penurunan pada subround September–Desember sebesar 1.969 ton (-60,57 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2013 (year on year).

3.2. Pola Panen Tahun 2012-2014

Pola panen kedelai tahun 2013 diperhitungkan berbeda dengan pola panen tahun 2012. Pada periode Januari-Desember tahun 2013 puncak panen kedelai terjadi pada bulan April, Agusutus dan Desember. Sedangkan pada tahun 2012, puncak panen terjadi pada bulan April dan Juli (Gambar 3).

(5)

Tabel Produksi, Hasil Per Hektar dan Luas Panen Tanaman Padi dan Palawija Propinsi Sulawesi Utara, 2012-2014

Jenis Tanaman 2012 2013 2014 Pertumbuhan (%) (ATAP) (ATAP) (ARAM 1) 2012-2013 2013-2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Produksi (Ton) Padi Sawah 580263 604148 586976 4,12 -2,84 Padi Ladang 34799 34225 40240 -1,65 17,57 Padi (Sawah+Ladang) 615062 638373 627216 3,79 -1,75 Jagung 440308 448002 469550 1,75 4,81 Kedelai 2973 5780 6771 94,42 17,15 Kacang Tanah 8247 8805 8052 6,77 -8,55 Kacang Hijau 2045 1541 1666 -24,65 8,11 Ubi Kayu 63187 55207 56141 -12,63 1,69 Ubi Jalar 41227 39800 39383 -3,46 -1,05 Produktivitas (Ku/Ha) Padi Sawah 51,55 53,06 52,48 2,93 -1,09 Padi Ladang 24,20 25,24 26,13 4,30 3,53 Padi (Sawah+Ladang) 48,46 50,10 49,30 3,38 -1,60 Jagung 36,61 36,65 37,21 0,11 1,53 Kedelai 13,32 13,36 13,50 0,30 1,05 Kacang Tanah 13,11 13,12 12,86 0,08 -1,98 Kacang Hijau 12,62 12,65 12,61 0,24 -0,32 Ubi Kayu 130,63 130,24 128,35 -0,30 -1,45 Ubi Jalar 97,79 98,05 98,85 0,27 0,82 Luas Panen (Ha)

Padi Sawah 112553 113853 111837 1,16 -1,77 Padi Ladang 14378 13560 15400 -5,69 13,57 Padi (Sawah+Ladang) 126931 127413 127237 0,38 -0,14 Jagung 120272 122237 126195 1,63 3,24 Kedelai 2232 4325 5014 93,77 15,93 Kacang Tanah 6293 6712 6262 6,66 -6,70 Kacang Hijau 1621 1218 1321 -24,86 8,46 Ubi Kayu 4837 4239 4374 -12,36 3,18 Ubi Jalar 4216 4059 3984 -3,72 -1,85

Informasi lebih lanjut hubungi:

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara

Telepon: 0431-847044 Fax.: 0431-862204

E-mail: [email protected] Homepage : http://sulut.bps.go.id

Gambar

Gambar 1. Pola Panen Padi, 2012-2014
Gambar 2. Pola Panen Jagung, 2012-2014
Gambar 3. Pola Panen Kedelai, 2012-2014
Tabel  Produksi, Hasil Per Hektar dan Luas Panen Tanaman Padi dan Palawija  Propinsi Sulawesi Utara, 2012-2014

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan bahan organik (dosis 10, 20, dan 30 ton/ha) cenderung menunjukkan hasil produksi yang baik pada penggunaan dosis yang lebih tinggi dibandingkan dosis yang lebih rendah

Orang (people) dalam pemasaran jasa, berfungsi sebagai penyedia jasa yang dapat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam ‘orang’ ini, berhubungan

Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai pendekatan penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

bahwa ketentuan pasal 110 huruf f dan pasal 156 ayat (1) Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Retribusi Pelayanan Pasar

 Rumah Sakit kelas A : Lulusan S2-Gizi/Kesehatan atau S1-Gizi/Kesehatan dengan pendidikan dasar D3-Gizi, atau minimal lulusan D4-Gizi dengan pengalaman kerja tertentu.. 

Pasien yang dirawat pada instalasi rawat inap dapat mendaftar sebagai pasien rawat inap dengan dua cara, yang pertama mendaftar sebagai pasien rawat jalan lalu jika setelah

Diagnosis ditegakkan bila setelah bayi dan plasenta lahir ternyata perdarahan masih aktif dan banyak, bergumpal dan pada palpasi didapatkan fundus uteri masih setinggi

Menurut Henry Guntur dalam “The American Collage Dictionary” dalam Liza (2009:2), bahwa novel adalah suatu cerita prosa yang fiktif dalam panjang tertentu yang melukiskan para