LAPORAN KASUS
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGUNG
Pembimbing :
dr. Kukung, Sp. OG
Disusun oleh:
Vicky Octaviani (030.11.297)
Amanda Ulfa (030.11.xxx)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KANDUNGAN
RSUD KARAWANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya laporan kasus dengan judul “Kehamilan Ektopik Terganggu”. Penulisan laporan kasus ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Ilmu Kebidanan dan Kandungan di RSUD Karawang Periode 11 April - 18 Juni 2016.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah sulit untuk menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Kukung, Sp. OG selaku pembimbing yang telah membantu dan memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini, dan kepada semua pihak yang turut serta membantu penyusunan makalah ini.
Akhir kata dengan segala kekurangan yang penulis miliki, segala saran dan kritik yang bersifat membangun akan penulis terima untuk perbaikan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang mempergunakannya selama proses kemajuan pendidikan selanjutnya.
Karawang, Mei 2016
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kasus dengan judul
“KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU”
Telah diterima dan disetujui oleh pembimbing, dr. Kukung, Sp.OG sebagai syarat untuk menyelesaikan kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan dan
Kandungan di RSUD Karawang periode 11 April - 18 Juni 2016
Karawang, April 2016
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... LEMBAR PENGESAHAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR TABEL ... BAB I PENDAHULUAN... ...
BAB II LAPORAN KASUS... ... 2.1 ANAMNESIS... 2.2 PEMERIKSAAN FISIK... 2.3 PEMERIKSAAN PENUNJANG... 2.4 RESUME... 2.5 DIAGNOSIS KERJA... 2.6 PROGNOSIS... 2.7 TATALAKSANA... 2.8 FOLLOW UP...
BAB III ANALISIS KASUS...
BAB IV TINJAUAN PUSTAKA...
BAB V KESIMPULAN ... DAFTAR PUSTAKA...
BAB I PENDAHULUAN
Kehamilan ektopik merupakan masalah kesehatan yang penting bagi perempuan pada usia reproduktif karena merupakan penyebab utama kematian pada trimester pertama kehamilan di Amerika Serikat, yaitu 9% dari seluruh kematian pada kehamilan.1 Frekuensi kehamilan ektopik adalah 1% dari seluruh
kehamilan dan 90% kasus kehamilan ektopik terjadi pada tuba fallopi.2 Selain di
tuba fallopi, kehamilan ektopik dapta juga terjadi di ovarium, serviks atau rongga abdomen.2,3
Kehamilan ektopik disebabkan oleh segala hal yang menghambat perjalanan zigot menuju kavum uteri. Faktor yang menghambat antara lain, faktor mekanis seperti infeksi rongga panggul, perlekatan tuba akibat operasi non ginekologis seperti apendektomi, pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), ligasi tuba yang tidak sempurna, teknik-teknik reproduktif misalnya fertilisasi in vitro dan penggunaan obat-obatan untuk menginduksi ovulasi. Sedangkan faktor fungsional yang berperan antara lain perubahan motilitas tuba yang berkaitan dengan faktor hormonal, defek fase luteal dan usia.1
Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berbahaya bagi wanita karena sangat besar kemungkinan untuk terjadinya kegawatan. Keadaan gawat ini dapat terjadi bila pada kehamilan ektopik terganggu terjadi abortus maupun ruptur tuba. Abortus dan ruptur tuba akan menimbulkan perdarahan ke dalam kavum abdominalis dalam jumlah besar dan akan menyebabkan terjadinya syok. Bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat maka akan berujung pada kematian.4
Kehamilan ektopik tidak memiliki gejala yang benar-benar khas, untuk itu pehamanan mengenai diagnosis dan tatalaksana yang tepat sangat penting sehingga dengan demikian kematian ibu pun dapat dicegah.
BAB II LAPORAN KASUS 2.1 . ANAMNESIS 1. Identitas pasien Nama : Ny. RJ Usia : 27 tahun Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Krajan RT/RW 03/01, Kedung Jeruk
No. RM : 634795
Tanggal masuk RS : 25 April 2016 Tanggal keluar RS : 27 April 2016 Dokter penanggung jawab : dr. Kukung , Sp OG
2. Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 25 April 2016 di kamar bersalin RSUD Karawang.
Keluhan U tama
Nyeri perut yang dominan di kanan bawah sejak 4 hari SMRS Riwayat P enyakit Sekarang
Pasien dirujuk dari puskesmas dengan suspek appendisitis. Pasien G2P1A0 mengaku hamil 1 bulan. HPHT 24 Maret 2016, perkiraan usia kehamilan 4 minggu dan taksiran lahir berdasarkan HPHT 31 Desember 2016
Pasien mengeluh nyeri pada perut kanan bawah sejak 4 hari SMRS, awalnya nyeri dirasakan di perut kanan bawah hilang timbul, semakin lama
nyeri terasa di seluruh perut. Selain itu terdapat keluhan keluar darah dari kemaluan sejak 3 hari SMRS, pasien mengganti pembalut sebanyak 2x/hari, pembalut penuh, darah berwarna merah gelap. Terdapat juga keluhan pusing, mual muntah, BAB cair 2x/hari dan lemas. Pasien menyangkal adanya demam, nyeri ulu hati, gangguan BAK, nyeri bahu dan nyeri saat BAB. Pasien telah melakukan tes kehamilan dan didapatkan hasilnya positif.
Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit darah tinggi, diabetes , asma, sakit jantung, alergi, dan penyakit paru-paru disangkal.
Riwayat P enyakit K eluarga
Penyakit darah tinggi, diabetes , asma, sakit jantung, alergi, dan penyakit paru-paru disangkal.
Riwayat M enstruasi
Pasien menarche saat berusia 11 tahun, teratur setiap bulan, selama 7 hari/siklus, ganti pembalut 2-3x/hari dan nyeri haid disangkal.
Riwayat Pernikahan
Pasien menikah 1 kali pada tahun 2012 saat berusia 23 tahun.
Riwayat Obstetri G2P1A0 :
I. Perempuan, tahun 2012 (4 tahun), di bidan, normal, 3000 gr II. Hamil saat ini
Riwayat Kontrasepsi:
Pasien menggunakan KB suntik setiap 3 bulan sejak 4 tahun yang lalu, terakhir pada bulan Januari.
Pasien adalah ibu rumah tangga dan suami pasien bekerja sebagai karyawan swasta.
2.2. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
Keadaan Umum Tampak Sakit Sedang
Kesadaran Compos mentis
GCS : 15 (E : 4, M : 6, V : 5) Tanda Vital BP : 110/70 mmHg P : 118 x/menit RR : 20 x/menit (Saturasi O2: 98%) T : 36.4 0 C
Status Generalis
Kepala Normocephal, tidak tampak kelainan
Mata Konjungtiva Anemis (+/+) Sklera Ikterik (-/-)
Hidung Sekret (-), pernapasan cuping hidung (-)
Telinga Liang telinga lapang (+/+), nyeri tekan (-/-),Sekret (-)
Mulut Sianosis (-), bibir pucat (-)
Leher KGB dan tiroid tidak membesar
Thoraks Inspeksi
Bentuk dinding dada :
Efloresensi bermakna (-)
Simetris kanan/kiri saat inspirasi maupun ekspirasi
Retraksi sela iga (-)
Ictus cordis tidak tampak Palpasi
Paru : Vocal Fremitus kanan/kiri sama kuat
Jantung : Ictus cordis teraba pada ICS IV 2 cm medial garis midclavicularis sinistra
Perkusi
Sonor pada kedua lapang paru
Batas Paru Hepar : sulit dinilai
Batas Paru-Jantung Kanan : ICS II-ICS III linea para sternalis dextra
Batas Paru-Jantung Kiri : ICS IV linea midclavicula sinistra
Batas Paru-Atas Jantung : ICS II linea parasternalis sinistra Auskultasi
Paru : Suara Napas Vesikuler +/+, Ronchi , Wheezing
-/- Jantung : BJ I-II reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen Inspeksi :
Perut tidak membuncit, striae gravidarum (+), luka bekas operasi (-)
Auskultasi
Bising usus terdengar, 2x/m
Venous Hum (-) Artrial Bruit (-) Perkusi:
Timpani pada seluruh regio abdomen Palpasi
BU (+), NT (+) regio kanan bawah, NL (-), Mc Burney (-)
Genitalia Inspeksi v/v tampak perdarahan dari dalam vagina, aktif (-)
Ekstremitas Inspeksi
Tidak terdapat deformitas pada ekstremitas atas maupun bawah.
Tidak terdapat oedem pada kedua ekstremitas bawah
Tidak didapatkan adanya efloresensi yang bermakna Palpasi
Akral teraba hangat
CRT <2”
2.
Status Obstetri TFU sulit dievaluasi Leopold I : tidak teraba Leopold II : tidak teraba Leopold III : tidak teraba Leopold IV : tidak terabaIo: portio licin, vagina livide, ostium tertutup, fluor (-), fluksus (+)
VT: portio kenyal, ostium tertutup, cavum douglass menonjol (+), nyeri goyang portio(+)
2.3 PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Laboratorium Pemeriksaan 25 April 2016 Hematologi Rutin Hb 6.7 g/dL Leukosit 13.43 ribu/dL Eritrosit 2.14 juta/mcL Hematokrit 37.4 % Trombosit 183 ribu/mcL MCV 81 MCH 27 MCHC 33 BT 2’ CT 11’ Ureum 13.8 Creatinin 0.37
HBsAg Non reaktif
Met. Karbohidrat
GDS 114 mg/dL
2.USG
Tampak kantung gestasi ekstrauterine ~ usia 4 minggu Terdapat hematocele di cavum douglass ukuran 10x8 cm Cairan subhepatik (+)
Hasil USG sesuai gambaran KET
2.4 RESUME
Os seorang wanita, 27 tahun, G2P1A0 dirujuk dari puskesmas dengan diagnosis suspek appendisitis. Os mengaku hamil 1 bulan dengan HPHT 24 Maret 2016, perkiraan usia kehamilan 4 minggu dan taksiran lahir 31 Desember 2016. Os mengeluh nyeri perut yang dominan pada kanan bawah sejak 4 hari SMRS. Awalnya nyeri terasa hilang timbul dan terlokalisir di kanan bawah namun kelamaan nyeri meluas dan terasa di seluruh perut. Keluhan keluar darah dari kemaluan (+) sejak 3 hari SMRS, merah gelap, ganti pembalut 2x/hari dan penuh. Selain itu terdapat keluhan pusing, mual muntah, BAB cair 2x/hari dan lemas. Hasil pemeriksaan tes kehamilan (+). Os mengaku menggunakan kontrasepsi suntik hormonal setiap 3 bulan sekali sejak 4 tahun yang lalu, di mana yang terakhir bulan Januari 2016. Pada pemeriksaa fisik didapatkan BP: 110/70 mmHg, P: 118x/mnt,
RR: 20x/mnt, T: 36.4OC, pada mata konjungtiva anemis (+/+), pada abdomen didapatkan
nyeri tekan (+) nyeri lepas (-), Mc Burney (-) pada genitalia tampak tenang, perdarahan aktif (-). Pada pemeriksaan obstetri TFU sulit dievaluasi, pemeriksaan leopold I-IV tidak
teraba, pada pemeriksaan inspekulo didapatkan portio licin, vagina livide, ostium tertutup, fluor (-), fluksus (+), pada VT didapatkan portio kenyal, ostium tertutup, cavum douglass menonjol (+), nyeri goyang portio(+). Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 6.7 g/dL, leukosit 13.43 ribu/dL. Pada USG tampak kantung gestasi ekstrauterine ~ usia 4 minggu, terdapat hematocele di cavum douglass ukuran 10x8 cm dan cairan subhepatik (+)
2.5 DIAGNOSIS KERJA
KET pada G2P1 hamil 4-5 minggu
2.7 PROGNOSIS
Ad vitam : Dubia ad bonam Ad fungsionam : Dubia ad malam Ad sanationam : Dubia ad bonam
2.8 TATALAKSANA
Rencana tatalaksana
o IVFD RL 2000 cc dan koloid 500 cc
o Siapkan darah whole blood 3 kolf
o Rencana laparatomi eksplorasi cito
Lapor dr. Unggul, Sp. OG Acc
Lapor dr. Ucu, Sp. An Acc operasi
Laporan Operasi (25 April 2016)
Diagnosa pre operasi: KET pada G2P1 hamil 4-5 minggu Diagnosa post operasi: ruptur pars interstitialis tuba dextra Tindakan operasi: laparatomi ekplorasi salpingektomi dextra
Pasien terlentang dalam anestesi umum
Asepsis dan antisepsis
Insisi mediana, dinding abdomen dibuka lapis demi lapis
Saat peritoneum dibuka, keluar darah dan bekuan darah ± 2000 cc
Pada eksplorasi, didapatkan:
o Uterus dalam batas normal
o Tuba kiri dalam batas normal
o Ovarium kiri dalam batas normal
Didapatkan ruptur pars interstitialis tuba kanan, perdarahan aktif
Diputuskan untuk salpingektomi dextra hingga pangkal tuba
Dilakukan jahitan hemostasis pada uterus
Rongga abdomen dicuci dengan NaCl 0,9% 1000 cc, blood clot
dibersihkan
Diyakini tidak ada perdarahan
Dinding abdomen ditutup lapis demi lapis
Perdarahan 50cc
Operasi selesai
Laporan Post Operasi (25 April 2016)
Berlangsung laparatomi eksplorasi + salpingektomi dextra Ditemukan KET pars interstitialis tuba kanan
Instruksi post operasi:
Ceftriaxone 2x1 gr IV
Ketorolac 3x1 amp IV
Ranitidine 2x1 amp IV
SF 1x1 PO
Asam tranexamat 2x1 gr IV
Ca gluconas 1 amp setiap 5 kolf darah
Transfusi whole blood target Hb 10 gr/dL
2.9 FOLLOW UP
26/04/2016 jam 07.00
S Nyeri luka operasi (+) jika bergerak, kentut (+), BAB (-), BAK(+) terpasang DC O KU : Tampak sakit sedang
K: Compos Mentis
TV : 100/70 | 80x/m | 18x/m | 36,50 C
Mata : Konjungtiva anemis , Sklera ikterik Thoraks : SNV +/+, Rh , Wh
BJ 1-2 reguler, M – G – Abdomen : BU (+) 2x/m
NT sekitar luka operasi Ekstremitas : AH +¿+¿ +¿+¿¿ ¿ Oedem −¿−¿ −¿−¿¿ ¿ Status Lokalis
Lab (Post Op)
Hb/Ht/Leu/Tr/Eri : 10/29.9/16.13/202/3.53 MCV/MCH/MCHC : 85/28/33
A Post laparatomi eksplorasi + salpingektomi dextra H+1 a/i KET P Hemodinamik ibu stabil
o Obs. Perdarahan
o Obs. Nyeri
o Obs. TTV, KU, kesadaran
Ceftriaxone 2x1 gr IV
Asam tranexamat 3x1000 mg IV
Ketorolac amp 3x1 drip dalam 500 cc RL
Kaltofren supp 3x100 mg
SF 1x1
DC 1x24 jam
27/04/2016 jam 06.00
S Nyeri pada jahitan (-), BAK (+), BAB (-), flatus (-) O KU : Tampak sakit ringan
K: Compos Mentis
TV : 110/70 | 80/m | 18x/m | 36,60 C
Mata : Konjungtiva anemis , Sklera ikterik Thoraks : SNV +/+, Rh , Wh
BJ 1-2 reguler, M – G – Abdomen : BU (+) 2x/m
NT sekitar luka operasi berkurang Ekstremitas : AH +¿+¿ +¿+¿¿ ¿ Oedem −¿−¿ −¿−¿¿ ¿ Status Lokalis
Luka tertutup kassa rembesan darah (-), rembesan serum (-) A Post laparatomi eksplorasi + salpingektomi dextra H+2 a/i KET P Hemodinamik ibu stabil
o Obs. Perdarahan
o Obs. Nyeri
o Obs. TTV, KU, kesadaran
Cefadroxil 2x500 mg PO
Asam mefenamat 3x500 mg PO
DAFTAR PUSTAKA
1. Sepilian P Vicken. Ectopic Pregnancy. August 17, 2007. Diunduh dari
http://www.emedicine.com. April 2008
2. Kumar Vinay, Abbas K. Abdul, Fausto Nelson, Mitchell N.Richard. Robbins Basic Pathology. 8th edition. Saunders Inc. Philadelphia,
2007:734-35.
3. Owen Phillip. What is a ectopic pregnancy? May 5, 2005. Diunduh dari http://www.netdoctor.co.uk. Mei 2008.
4. Bangun, R. Karakteristik Ibu Penderita KET di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2003-2008. Medan: USU . 2009.