• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSANDIREKSI PT KERETAAPI INDONESIA (PERSERO) NOMOR: KEP. U/KB. 207/XII/1/KA-2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSANDIREKSI PT KERETAAPI INDONESIA (PERSERO) NOMOR: KEP. U/KB. 207/XII/1/KA-2016"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

PT. KERETAAPIINDONESIA (PERSERO)

1

"

KANTOR PUSAT -JI. Perintis Kemerdekaan No.1 Bandung 40117 Telp.(022) 4230031,4230039,4230054 Facs. (022) 420334~PO BOX 1163 Bandung 40000 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan

Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4297);

2. Un dang-Uri dang Nomor 23 Tahun 2007 ten tang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722);

3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 ten tang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756);

a. bahwa dalam rangka menjaga citra perusahaan dan untuk memberikan pelayanan kepada penumpang kereta api maka pada saat terjadi kelambatan perjalanan kereta apr perlu diberikan pelayanan tambahan kepada penumpang kereta api;

b. bahwa Keputusan Direksi Nomor KEP.C/UM.105/I/2/ KA-2013 ten tang Pedoman Pokok Pelaksanaan Service Recovery di Lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) tidak sesuai lagi kebutuhan dan perkembangan organisasi perusahaan, dan pelayanan masyarakat; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direksi tentang Pedoman Pemberian Service Recovery Angkutan Penumpang Kereta Api;

DIREKSIPT KERETAAPIINDONESIA (PERSERO),

Mengingat Menimbang

TENTANG

PEDOMAN PEMBERIANSERVICE RECOVERY ANGKUTANPENUMPANGKERETAAPI

KEPUTUSANDIREKSI PT KERETAAPI INDONESIA (PERSERO) NOMOR:KEP. U/KB.207/XII/1/KA-2016

Nilai Utama

=..

--...

P~anPrm;a KERETA API

(2)

--10. Keputusan Direksi Nomor KEP.U/KO.10 1/IXjl2/ KA-2016 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Anggota Direksi PTKereta ApiIndonesia (Persero);

11.Keputusan Direksi Nomor KEP.U/KO.101jXlj 1jKA-2016 tentang Tugas dan Wewenang Direksi;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5048); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang

Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5086); 6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PMA8 Tahun

2015 tentang Standar Pelayanan Minimum Untuk Angkutan Orang Dengan Kereta Api;

7. Anggaran Dasar PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang telah diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia dan perubahan terakhirnya sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 42 tanggal 23 Mei 2016, yang laporannya telah dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam suratnya Nomor AHU-AH.Ol.03-0053400 tanggal 01 Juni 2016 dan Perubahan Susunan Pengurus terakhir sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 52 tanggal 29 Januari 2016, yang laporan pemberitahuannya telah diterima dan tercatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam suratnya Nomor AHU-AH.0l.03-0011295 tanggal 1Februari 2016,

kedua Akta tersebut dibuat di hadapan Surjadi Jasin S.H., Notaris di Bandung;

8. Keputusan Direksi Nomor KEP.U/LL.003/XI/KA-2015 tentang Syarat-Syarat dan Tarif Angkutan Kereta Api Penumpang;

9. Keputusan Direksi Nomor KEP.U/KUA01jXIj 1jKA-2015 tentang Pedoman Pengelolaan Kas Kecil Untuk Penanganan Rintang Jalan dan Pemberian Service Recovery;

(3)

\

1<

3

Dalam Keputusan Direksi ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah PT Kereta Api Indonesia (Persero).

2. Penumpang adalah setiap orang yang memiliki Karcis /Tiket kereta api sesuai dengan kelas pelayanan kereta api yang dinaiki.

3. Karcis/Tiket adalah dokumen angkutan yang ditetapkan Perusahaan dan merupakan tanda bukti terjadinya perjanjian angkutan antara Penumpang dengan Perusahaan.

4. Service Recovery yang selanjutnya disingkat SR adalah pelayanan tambahan yang diberikan kepada Penumpang secara cuma-Cuma yang berupa makanan dan minuman, dan Zatau moda angkutan pengganti.

5. Kereta Lokal adalah kereta api perkotaan dengan jarak tempuh perjalanan sampai dengan 150 kilometer atau kereta api jarak dekat sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi mengenai Pengelompokkan Kereta Api Berdasarkan Jarak.

6. Kereta Api Jarak Menengah adalah kereta api antarkota dengan jarak tempuh perjalanan 151 kilometer sampai dengan 450 kilometer.

7. Kereta Api Jarak Jauh adalah kereta api antarkota dengan jarak tempuh lebih dari 450 kilometer.

8. Stasiun Keberangkatan Penumpang adalah stasiun keberangkatan sebagaimana tertera dalam Tiket Penumpang.

9. Pusat Pengendali Pelayanan yang selanjutnya disebut Pusdalyan adalah pusat kegiatan pengendalian pelayanan di atas kereta api agar sesuai dengan stan dar

I

peraturan pelayanan yang berlaku.

10. Keadaan Darurat adalah suatu keadaan dimana Mitra Pengelola SRtidak dapat menyediakan SR berupa makanan dan minuman.

11. Kas Kecil adalah sejumlah uang yang digunakan untuk penanganan Rintang Jalan dan SR.

12. Mitra Pengelola Service Recoveryselanjutnya disebut Mitra Pengelola SR adalah badan usaha yang berbadan hukum yang ditunjuk oleh Perusahaan untuk melaksanakan pekerjaan SR di atas kereta api darr/ atau di stasiun.

Pasal 1 MEMUTUSKAN:

KEPUTUSAN DIREKSI TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN

SERVICE RECOVERY ANGKUTANPENUMPANGKERETAAPI. Menetapkan

BAB I

(4)

4

Pasal4

SR diberikan oleh Perusahaan kepada Penumpang, apabila: a. terjadi kelambatan keberangkatan kereta api;

b. dalam perjalanan kereta api terdapat hambatan atau gangguan yang

mengakibatkan kelarnbatan datang di stasiun kereta api tujuan; dan

I

atau

c. kereta api tidak dapat melanjutkan perjalanan sarnpai stasiun kereta api tujuan.

Pemberian SR berupa:

a. makanan dan minuman; dan

I

atau

b. moda transportasi pengganti.

Pasal 3 Paragraf 1

Umum BAB II

PEMBERIAN SERVICE RECOVERY

Pasal2

(1) Keputusan Direksi im dimaksudkan untuk dijadikan pedoman dalam

pemberian SR kepada Penumpang. (2) Keputusan Direksi ini bertujuan untuk:

a. keseragaman dalam pemberian SRkepada Penumpang;

b. upaya menarik calon penumpang kereta api dengan memberikan

pelayanan yang terbaik; c. pencitraan Perusahaan; dan

d. pemenuhan kewajiban atas peraturan perundang-undangan.

13. Daerah adalah satuan organisasi pada daerah operasi, divisi regional, dan balai

yasa, serta pusat pendidikan dan pelatihan pada satuan organisasi pada

direktorat sumber daya manusia dan umum di lingkungan Perusahaan. 14. KepalaDaerah adalah pejabat yang memimpin Daerah.

(5)

5

Tata cara pemberian SRberupa makanan dan minuman diatur sebagai berikut: a. Corporate Deputy Director of Passenger Transport Marketing and Sales

berdasarkan datajinformasi dari Pudalyan menetapkan perkiraan kelambatan KeretaApidan pemberian SR;

Pasal 6

(1) Pemberian SR yang berupa makanan dan minuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, hanya dapat diberikan kepada setiap Penumpang Kereta ApiJarak Menengah atau Kereta Api.Jarak Jauh, apabila:

a. terjadi kelambatan keberangkatan kereta api pada Stasiun Keberangkatan Penumpang; danj atau

b. dalam perjalanan kereta api terdapat hambatan atau gangguan yang mengakibatkan kelambatan datang di stasiun kereta api tujuan.

(2) Pemberian SR yang berupa makanan dan minuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebagai berikut:

a. kereta api yang diperkirakan terlambat lebih dari 3 (tiga)jam terhitung dari jadwal seharusnya, diberikan makanan ringan dan minuman senilai Rp15.000,- (lima belas ribu rupiah);

b. kereta api yang diperkirakan terlambat lebih dari 5 (lima)jam terhitung dari jadwal seharusnya, diberikan makanan berat dan minuman senilai Rp30.000,- (tigapuluh ribu rupiah); dan

c. kereta api yang diperkirakan terlambat lebih dari 10 (sepuluh) jam terhitung darijadwal seharusnya, diberikan makanan berat dan minuman senilai Rp50.000,- (lima puluh ribu rupiah).

(3) Khusus pada kereta api yang waktu tempuh perjalanannya kurang dari 5 (lima) jam, besaran pemberian SRditetapkan sebagai berikut:

a. kereta api yang diperkirakan terlambat lebih dari 3 (tiga)jam terhitung dari jadwal seharusnya, diberikan makanan ringan dan minuman senilai

Rp30.000,- (tigapuluh ribu rupiah);

b. kereta api yang diperkirakan terlambat lebih dari 5 (lima)jam terhitung dari jadwal seharusnya, diberikan makanan berat dan minuman Rp50.000,- (lima puluh ribu rupiah); dan

c. kereta api yang diperkirakan terlambat lebih dari 10 (sepuluh) jam terhitung dari jadwal seharusnya, diberikan makanan berat dan minuman senilai Rp100.000,- (seratus ribu rupiah).

Pasal5

Paragraf 2

(6)

6

~

Tata cara pemberian SR berupa makanan dan minuman dalam Keadaan Darurat

ditetapkan sebagai berikut:

a. Mitra Pengelola SR wajib membuat pernyataan ketidaksanggupan secara tertulis dalam bentuk notaj suratj email kepada Kepala Daerah dengan

tembusan kepada Corporate Deputy Director ofPassenger Transport Marketing and Sales dan Senior ManagerjManager yang membidangi pemasaran angkutan penumpang Daerah;

Pasal8

Dalam hal Keadaan Darurat, pemberian SR berupa makanan dan minuman dapat diambil alih kewenangannya oleh Kepala Daerah di wilayahnya.

Pasal 7

b. pada kondisi tertentu Corporate Deputy Director of Passenger Transport Marketing and Sales dapat melimpahkan kewenangan penetapan perkiraan kelambatan kereta api dan pemberian SR kepada Vice President Passenger Facility atau Manager Service Operation Control;

c. penetapan perkiraan kelambatan dan pemberian SR sebagaimana dimaksud

pada huruf a dituangkan dalam bentuk warta dinasjnota dinasjemail;

d. warta dinasjnota dinasjemail sebagaimana dimaksud pada huruf c dikirimkan kepada:

1) Mitra Pengelola SR:dan

2) Senior ManagerjManager yang membidangi pemasaran angkutan penumpang daerah,

sebagai perintah pelaksanaan SRberupa makanan dan minuman;

e. berdasarkan perintah pelaksanaan SR sebagaimana dimaksud pada huruf d Senior ManagerjManager yang membidangi pemasaran angkutan penumpang daerah berkoordinasi dengan Kepala Stasiun danj atau Kondektur untuk memastikan

manifest

penumpang kereta api;

f.

manif

es

t

penumpang kereta api sebagaimana dimaksud pada huruf e

diserahkan oleh Kepala Stasiun danj atau Kondektur kepada Mitra Pengelola SR sebagai dasar penyediaan SR berupa makanan dan minuman kepada

Penumpang.

g. pemberian SR yang telah dilaksanakan oleh Mitra Pengelola SR dituangkan

dalam Berita Acara Service Recovery sebagaimana format yang tercantum

dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan

Direksi ini; dan

h. Berita Acara Service Recovery sebagaimana dimaksud pada huruf g, sebagai

(7)

7

\

~

d. Berita Acara Pengambilan Uang Tunai Pendapatan Stasiun untuk

S

e

rvic

e

R

e

cov

e

ry

sebagaimana dimaksud pada huruf c harus ditandatangani oleh

Senior Manager/Manager yang membidangi pemasaran angkutan penumpang Daerah dan Kepala Stasiun;

e. untuk penggantian uang tunai pendapatan stasiun yang telah digunakan

dalam pelaksanaan Pemberian SR, Senior Manager/Manager yang membidangi pemasaran angkutan penumpang Daerah mengajukan permohonan penggunaan Kas Kecil Daerah kepada Senior Manager / Manager yang membidangi keuangan Daerah;

Pasal9

(1) Biaya yang timbul sehubungan dengan pemberian SR berupa makanan dan minuman dalam Keadaan Darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7,

dapat menggunakan: a. Kas KecilDaerah; atau

b. uang tunai pendapatan stasiun.

(2) Tata cara permohonan penggunaan Kas Kecil Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, mengacu pada ketentuan Perusahaan mengenai pedoman pengelolaan kas kecil untuk penanganan rintang jalan dan pemberian

se

rv

ice

r

ecove

ry.

(3) Tata cara penggunaan uang tunai pendapatan stasiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)hurufb ditetapkan sebagai berikut:

a. Kepala Daerah menerbitkan warta dinas yang berisi izin menunda setoran tunai pendapatan stasiun pada periode waktu tertentu sesuai kebutuhan kepada Kepala stasiun;

b. berdasarkan warta dinas dari Kepala Daerah sebagaimana dimaksud pada

huruf a, Kepala Stasiun menggunakan uang tunai pendapatan stasiun untuk pelaksanaan pemberian SR;

c. atas penggunaan tunai pendapatan stasiun sebagaimana dimaksud pada huruf b, dibuatkan Berita Acara Pengambilan Uang Tunai Pendapatan

Stasiun untuk

Se

rvi

ce

R

ec

o

ve

ry

sebagaimana format yang tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direksi ini;

b. Berdasarkan pernyataan ketidaksanggupan dari Mitra Pengelola SR sebagaimana dimaksud pada huruf a, Kepala Daerah memerintahkan Senior Manager/Manager yang membidangi pemasaran angkutan penumpang daerah untuk menyediakan dan melaksanakan pemberian SR;dan

c. Senior Manager/Manager yang membidangi pemasaran angkutan penumpang daerah melakukan koordinasi dengan Kepala Stasiun dan/ atau Kondektur untuk pelaksanaan penyediaan dan/ atau pemberian SR.

(8)

Pasal 10

(1) SR yang berupa moda transportasi pengganti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b diberikan kepada setiap Penumpang, apabila kereta api tidak dapat melanjutkan perjalanan sampai stasiun kereta api tujuan.

(2) Tata cara pemberian SR yang berupa moda transportasi pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan sebagai berikut:

a. Kepala Daerah berwenang menetapkan pemberian SR dan memerintahkan Senior Manager/Manager yang membidangi pemasaran angkutan penumpang Daerah untuk pelaksanaannya; dan

b. berdasarkan perintah pelaksanaan pemberian SR dari Kepala Daerah sebagaimana dimaksud pada huruf a, Senior Manager/Manager yang membidangi pemasaran angkutan penumpang Daerah berkoordinasi dengan Kepala Stasiun dalam rangka pelaksanaan pemberian SR.

(3) Biaya yang timbul sehubungan dengan pemberian SR berupa moda transportasi pengganti dapat menggunakan:

a. Kas Kecil Daerah; atau

b. uang tunai pendapatan stasiun.

(4) Ketentuan mengenai tata cara permohonan Kas Kecil Daerah dan penggunaan uang tunai pendapatan stasiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) dan ayat (3),berlaku secara mutatis mutandis terhadap tata cara penggunaan

Kas Kecil Daerah dan penggunaan uang tunai pendapatan stasiun dalam

rangka pemberian SR berupa moda transportasi pengganti. Paragraf 3

Pemberian Service Recovery Berupa ModaTransportasi Pengganti

h. uang tunai yang diterima oleh Kepala Stasiun sebagaimana dimaksud pada huruf f, selanjutnya Kepala Stasiun menyetorkan uang tunai tersebut sebagai pendapatan stasiun.

f. tata cara permohonan penggunaan Kas Kecil Daerah sebagaimana dimaksud pada huruf e, mengacu pada ketentuan Perusahaan mengenai pedoman pengelolaan kas kecil untuk penanganan rintang jalan dan pemberian service recovery;

g. setelah mendapatkan uang tunai dari Senior Manager / Manager yang membidangi keuangan Daerah, untuk selanjutnya Senior Manager/ Manager yang membidangi pemasaran angkutan penumpang Daerah menyerahkan uang tunai tersebut kepada Kepala Stasiun dengan dibuatkan Berita Acara Pengembalian Uang Tunai Pendapatan Stasiun untuk Service Recovery sebagaimana format yang tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direksi ini; dan

8

(9)

9 Salinan Peraturan Direksi ini disampaikan kepada Yth.:

1. Dewan Komisaris PT Kereta ApiIndonesia (Persero); 2. Direksi PTKereta ApiIndonesia (Persero);

3. Para Executive Vice President/Corporate Deputy Director PT Kereta Api

Indonesia (Persero);

4. Para Vice President/General Manager PT Kereta ApiIndonesia (Persero).

I

EDI SUKMORO

0)

NIPP.65359

a.n. DIREKSI PTKERETA APIINDONESIA (PERSERO) DIREKTUR UTAMA,

Ditetapkan di : Bandung

Pad a tanggal : 06 Desember 2016 Pasal 12

Keputusan Direksi ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan dalam pelaksanaannya agar tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan

Pada saat Keputusan Direksi ini mulai berlaku, Keputusan Direksi Nomor

KEP.C/UM.I05/I/2/KA-2013 tentang Pedoman Pokok Pelaksanaan Service

Recovery di Lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 11

BAB III

(10)

1

t!

EDI SUKMORO

l

I'

NIPP.65359

V

a.n. DIREKSI PT KERETA API INDONESIA (PERSERO)

DIREKTUR UTAMA, NIPP. NIPP. Kondektur Mengetahui, KS/B/PPKA Mitra Pengelola

Demikianberita acara inidibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Service

Makanan Minuman jumlah Waktu Pemberian SR

Recovery

MitraPengelola ServiceRecoverytelah melaksanakan pemberian Service Recoveryberupa :

mengalami keterlambatan selama : menit

dikarenakan .

Bahwa Pada hari ini Hari/ranggal Kereta Api

NomorKereta Api

Relasi

BERITAACARASERVrCE RECOVERY

NOMOR: .

LAMPlRAN I

KEPUTUSAN DIREKSI PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) NOMOR KEP. U/KB. 207/XII/1/KA-2016

(11)

1

EDI SUKMORO

t.

NIPP.65359 [

a.n. DIREKSI PT KERETAAPI INDONESIA (PERSERO)

DIREKTUR UTAMA,

NIPP.

NIPP.

Demikian berita acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Uang sebagaimana diatas dikembalikan pada tanggal .

Berdasarkan pembayaran dari Senior Manager/Manager Pemasaran Angkutan Penumpang.

Telah diambil uang sejumlah Rp ..

Terbilang .

Oleh Kepala Stasiun untuk keperluan

S

e

rvice R

ec

ov

e

ry.

Jam

Tanggal

Hari/tanggal

Bahwa berdasarkan warta dinas Kadaop ZKadivre nomor Tanggal .

tentang izin penundaan setoran tunai pendapatan dari tanggal .

s.d maka pada hari ini :

BERITA ACARA

PENGAMBILAN UANGTUNAlPENDAPATANSTASIUN UNTUKSERVICE RECOVERY

NOMOR: .

LAMPlRANII

KEPUTUSANDIREKSI PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) NOMOR KEP.U/KB.207 /XII/1/KA-2016

TANGGAL : 06 Desember 2016

KS/B

Mengetahui, Senior Manager/Manager

(12)

1

tf

EDI SUKMORO

L

1\

NIPP.65359

V

a.n. DIREKSI PT KERETA APIINDONESIA (PERSERO) DIREKTUR UTAMA, NIPP. NIPP. KS/B Mengetahui, Senior Manager /Manager Pemasaran Angkutan Penumpang.

Demikian berita acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Telah dikembalikan uang sejumlah Rp .

Terbilang .

Jam Tanggal

H

ar

r

/

tan

gg

al

Bahwa berdasarkan Berita Acara nomor Tanggal tentang

Pengambalian Uang

S

e

rv

i

c

e

R

e

cov

e

ry

maka pada hari ini : BERITA ACARA

PENGEMBALIANUANG TUNAl PENDAPATAN STASIUN UNTUKSERVICE RECOVERY

NOMOR: .

LAMPIRAN III

KEPUTUSAN DIREKSI PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) NOMOR KEP.U/KB.207 /XII/l/KA-2016

Referensi

Dokumen terkait

maka Pejabat Pengadaan Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun Anggaran 2016 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut

Memang tak dapat dipungkiri, bahwa dengan ditetapkannya Sertifikat Standar Lingkungan Intemasional mempunyai dampak yang sangat luas terhadap tingkat pertumbuhana dan

Desain interior Gereja Katolik adalah proses penataan interior suatu tempat ibadah dengan mengacu pada liturgi Katolik serta bertujuan untuk mendukung aktivitas

Mengesahkan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Moldova tentang Pembebasan Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas

Once the grid had been constructed then the same interpolation routines used to interpolate the value function grids during the construction pro- cedure could be used to interpolate

The geometric commissioning activities consist in improve the geometric quality of the images in order to meet very demanding specifications as localization accuracy,

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan pada Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung, terutama yang berkaitan dengan pengaruh anggaran

Data diperoleh dan dikumpulkan kemudian dianalisis berdasarkan criteria atau metode yang telah diterapkan yang bertujuan untuk mengetahui pengukuran kinerja dalam