• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS XI AGAMA MAN 2 SEMARANG KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS XI AGAMA MAN 2 SEMARANG KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN

SISWA KELAS XI MAN 2 SEMARANG

KECAMATAN TENGARAN

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

RINA ANGGRAINI

NIM: 111-13-085

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vi MOTTO

“ Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh

jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”

(Q.S Al Baqarah: 216)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Keluargaku tercinta, yang tanpa mereka penulis bukanlah apa-apa. Kepada orang tuaku, Bapak Nur Syahid, Ibu Srisumarsih, Simbahku Ahmad Damsiri dan Mbah Masinem, Kakakku Eko Endi Ariyani, serta adik-adikku tersayang yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

2. Teman-teman se-angkatan, yaitu PAI 2013 yang senantiasa menghiasi rutinitas di kampus menjadi menyenangkan, terutama kepada sahabat-sahabatku Lilis, Shatul dan Inggi yang senantiasa memberikan semangat kepadaku.

3. Seluruh keluarga besar LKSA Dar al Yatama Tengaran, yang selalu memberikan semangat.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas karuniaNya, pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

(PAI) Dengan Perilaku Keagamaan Siswa Kelas XI Agama MAN 2 Semarang Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018” ini yang merupakan tugas dan syarat wajib yang harus dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan IAIN Salatiga.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang menjadi suri tauladan bagi seluruh umat di jagat raya ini. Beliau adalah pembawa dan penyampai risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu ke-Islaman, yang dapat menjadi bekal hidup manusia di dunia dan di akhirat kelak.

Terselesaikannya penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan, serta motivasi dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis menyampaiakan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan.

(8)

viii

4. Bapak Drs. Bahroni, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik.

5. Bapak Achmad Maimun, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan saran, bimbingan, dan arahan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan pada penulisan skripsi ini

6. Segenap Dosen serta Staff Karyawan di lingkup jurusan PAI

7. Bapak M. Fuad, M.Pd, selaku Kepala MAN 2 Semarang, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penulisan di sekolah tersebut.

8. Bapak Muhammad Annajih, S.Pd.I, selaku Wali kelas XI Agama yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian.

9. Segenap Guru serta Staff Karyawan MAN 2 Tengaran yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian.

10.Orang tua tercinta Bapak Nur Syahid dan Srisumarsih yang telah mencurahkan kasih sayang, support, dan doa demi keberhasilan penulis. 11.Kakak Eko Endi Ariyani dan Adik Eri Nugroho yang memberikan

semangat.

12.Keluarga besar LKSA Dar Al Yatama Tengaran yang selalu menghibur dan memberikan semangat serta doa kepada penulis.

13.Sahabatku-sahabatku, Lilis, Shatul, dan Inggi yang selalu memberikan bantuan dan support kepada penulis.

(9)

ix

15.Sahabat seperjuangan PAI yang telah berjuang bersama

16.Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat. Penulis dalam hal ini mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

(10)

x ABSTRAK

Anggraini, Rina. 2013. Hubungan Prestasi Belajar PAI Terhadap Perilaku Keagamaan pada Siswa Kelas XI Agama MAN 2 Semarang Kec. Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi, Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing (1) Achmad Maimun, M. Ag.

Kata Kunci: Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam dan Perilaku Keagamaan.

Skripsi dengan judul “Hubungan Prestasi Belajar PAI dengan Perilaku

Keagamaan pada Siswa Kelas XI Agama MAN 2 Semarang Kec. Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018” ini membahas tentang hubungan antara prestasi belajar PAI dengan perilaku keagamaan di MAN 2 Semarang dengan populasi penelitiannya siswa kelas XI Agama MAN 2 Semarang. Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya prestasi belajar anak yang tinggi akan tetapi belum dimbangkan dengan perilaku yang baik, maka dari itu penelitiingin mencari hubungan antara prestasi belajar PAI dengan perilaku keagamaan siswa.

Penelitian ini guna menjawab permasalahan (1) bagaimanakah prestasi belajar PAI siswa kelas XI Agama di MAN 2 Semarang, (2) bagaimana perilaku keagamaan siswa, (3) adakah hubungan antara prestasi belajar PAI dengan perilaku keagamaan siswa kelas XI Agama MAN 2 Semarang. Penelitian ini dibahas dalam bentuk penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 Semarang Kec. Tengaran Kab. Seamarang. Di dalam penelitian ini proses pengumpulan data dengan membagiakan angket kepada responden dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan rumus produk momen.

Penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Prestasi belajar PAI di MAN 2 Semarang secara umum berada dalam kategori baik sekali. Hal ini dibuktikan dengan yang mendapat nilai kategori A sebanyak 15 siswa atau 46%, untuk siswa dalam kategori B sebanyak 8 siswa atau 24%, sedangkan 8 siswa berada pada kategori C atau 24%, dan siswa dalam kategori D sebanyak 2 siswa atau 6%. (2) analisis mengenai perilaku keagamaan siswa kelas XI Agama berada pada kategori Baik, hal ini terbukti dengan yang berada pada kategori A sebanyak 6 siswa atau 18,18%, yang berada pada kategori B sebanyak 11 siswa atau 33,33%, yang berada pada kategori C sebanyak 8 siswa atau 24,24%, dan anak yang berada dalm kategori D sebanyak 8 siswa atau 24,24%.

(11)

xi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian... 6

E. Definisi Operasional ... 7

1. Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam ... 7

2. Perilaku Keagamaan... 8

F. Hipotesis Penelitian ... 11

G. Metode Penelitian ... 11

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian ... 11

2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12

3. Populasi, Sampel dan Variabel ... 12

4. Metode Pengumpulan Data ... 13

5. Instrumen Penelitian ... 14

H. Teknik Analisis Data ... 15

(12)

xii

2. Analisis Lanjut... 16

I. Sistematika Penulisan ... 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 19

A. Hakekat Prestasi Belajar ... 19

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 19

2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar. ... 19

3. Aspek Prestasi Belajar Siswa ... 23

B. Pendidikan Agama Islam ... 24

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam... 24

2. Dasar Pendidikan Agama Islam ... 25

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam...26

4. Faktor Pendidikan Agama Islam...27

C. Perilaku Keagamaan ... 28

1. Pengertian Perilaku Keagamaan... ... 28

2. Faktor Perilaku Keagamaan ... 29

3. Bentuk Perilaku Keagamaan ... 32

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN... 39

A. Gambaran Umum MAN 2 Semarang ... 39

1. Sejarah Berdirinya MAN 2 Semarang ... 39

2. Visi dan Misi MAN 2 Semarang ... 40

3. Progam MAN 2 Semarang...41

B. Struktur Organisasi ... 43

C. Keadaan Guru dan Siswa MAN 2 Semarang ... 46

D. Sarana dan Prasarana ... 50

E. Aktivitas Pendidikan...51

F. Penyajian Data ... 55

1. Data Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam ... 55

2. Data Perilaku Keagamaan ... 56

BAB IV ANALISIS DATA ... 61

A. Analisis Pendahuluan ... 61

(13)

xiii

C. Analisis Hipotesis ... 70

BAB V PENUTUP ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 72

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kisi-kisi Instrumen Angket Perilaku Keagamaan ... 14

Tabel 3.1 Identitas Sekolah...39

Tabel 3.2 Struktur Organisasi MAN 2 Semarang 2017-2018 ... 43

Tabel 3.3 Keadaan Guru MAN 2 Semarang Tahun 2017-2018 ... 46

Tabel 3.4 Keadaan siswa MAN 2 Semarang Tahun 2017/2018 ... 50

Tabel 3.5 Sarana dan Prasarana MAN 2 Semarang ... 50

Tabel 3.6 Progam Kurikuler ... 51

Tabel 3.7 Progam Ekstra Kurikuler ... 53

Tabel 3.8 Data Prestasi Belajar Mata Pelajaran PAI ... 55

Tabel 3.9 Jawaban Angket Perilaku Keagamaan ... 57

Tabel 3.10 Skor Jawaban Angket Perilaku Keagamaan ... 59

Tabel 4.1 Prestasi Belajar Siswa ... 61

Tabel 4.2 Tabel Interval Prestasi Belajar ... 63

Tabel 4.3 Kategori Prestasi Belajar Siswa ... 64

Tabel 4.4 Data Perilaku Keagamaan Siswa ... 65

Tabel 4.5 Interval Perilaku Keagamaan ... 67

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Perilaku Keagamaan

Lampiran 2 Validitas, Reliabilitas Angket dan Normalitas Lampiran 3 Tabel Produk Momen

Lampiran 4 Dokumentasi

Lampiran 5 Suarat tugas pembimbing Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 7 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 8 Daftar SKK

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Sadullah, 2010:5).

Pendidikan merupakan tujuan utama dari kehidupan manusia, menjadikan diri dan kehidupan manusia lebih baik dari yang sebelumnya. Melalui pendidikan manusia menjadi mengetahui dan dapat mengamalkan ilmu yang didapatkan dari dunia pendidikan. Pendidikan bertanggungjawab terhadap perkembangan anak dalam mengemban ilmu melalui bantuan dan bimbingan dari lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

(17)

2

Menurut Mahmud Yunus (1983: 7), Pendidikan agama memilki kedudukan yang tinggi dan paling utama, karena pendidikan agama menjamin untuk memperbaiki akhlak anak-anak mengangkat derajat mereka yang tinggi serta mendidik hati nurani dan mendorong untuk berperilaku mulia. Dapat dipahami antara ilmu umum dan ilmu agama akan saling berkesinambungan. Keduanya sama-sama dibutuhkan oleh manusia.

Pendidikan agama Islam, ialah syari’at dalam Islam tidak hanya di

dihayati dan di ajarkan saja, tetapi harus didik melalui bimbingan dan pembelajaran. Pendidikan Islam lebih ditujukan dalam aspek pemahaman dan pengamalan. Tujuan pendidikan Islam adalah suatu yang diharapkan tercapai setelah usaha atau kegiatan selesai, maka dari itu pendidikan berproses melalui tahap-tahap dan tingkat tertentu (Zakiyah Daradjat, 2011: 29 ).

(18)

3

demikian pendidikan agama Islam dapat diterapkan siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Orang tua berupaya dengan menyekolahkan anak di sekolah yang berbasis keagamaan dengan tujuan memilki ilmu dan akhlak yang bersifat religi. Selain itu juga mencetak siswa generasi lulusan Madrasah Aliyah yang dipahami masyarakat memiliki wawasan keagamaan yang lebih dibandingkan dengan lulusan sekolah umum. Bahwasanya orang tua memiliki anak ingin menjadikan insan kamil yang mampu mengamalkan dan mengajarkan ilmu yang diperolehnya, sehingga terbentuk perilaku keagaaman yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dewasa ini sebagaimana kondisi zaman yang semakin meluas banyak faktor yang akan mempengaruhi perkembangan pribadi siswa. Bagaimana pembentukan perilaku siswa sesuai dengan prestasi yang didapatkannya. Hal tersebut dapat di ukur melalui tiga aspek, antara lain; aspek kognitif, aspek afektif, aspek psikomotorik.

Prestasi belajar merupakan topik yang sering dibicarakan dalam dunia pendidikan di sekolah. Prestasi diukur dengan menggunakan nilai dengan tujuan mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam penguasaaan mata pelajaran melalui kegiatan pembelajaran. Nilai tidak hanya diukur dengan pengetahuan namun juga penilaian perilaku siswa.

(19)

4

akhlak diwujudkan dengan pendidikan agama islam. Oleh karena itu, anak perlu bekal Pendidikan Agama Islam yang luas.

Pendidikan Agama Islam bukan hanya mata pelajaran yang penting dalam membina perilaku siswa. Namun merupakan mata pelajaran yang harus dijaga kualitasnya dalam dunia pendidikan. Pada kenyataannya keberhasilan PAI kurang maksimal karena kurang tertanamnya hasil pembelajaran PAI terhadap perilaku keagamaan pada diri siswa. Dalam artian siswa yang memilki kecerdasan lebih atau prestasinya melejit masih melakukan pelanggaran tata tertib atau kedisiplinan.

MAN 2 Semarang merupakan sekolah yang berbasis keagamaan dan berkembang di ranah desa, pembentukan karakter dan tingkah laku telah di upayakan dalam bentuk pengajaran maupun tata tertib sekolahan. Seluruh bagian sekolah dan masyarakat ikut memperhatikan perilaku siswa. Sudah pasti yang diharapkan sekolahan adalah terbentuknya perilaku siswa sesuai dengan visi dan misi madrasah.

MAN 2 Semarang terdapat berbagai jurusan antara lain jurusan IIS, MIA, dan Agama. Disini peneliti fokus terhadap kelas Agama, ada berbagai program keagamaan yang dilaksanakan. Secara kasat mata siwa-siswi yang berasa dikelas tersebut sudah pasti memilki perilaku keagamaan yang lebih dibanding dengan jurusan yang lainnya.

(20)

5

keagamaan lebih intens. Namun dari penelitian ada sedikit siswa yang masih belum melaksanakan hal-hal yang menjadi anjuran agama, seperti jarang membaca Alqur’an, kurang bersikap sopan terhadap guru.

Dari sumber berarti tidak semua siswa yang berada di kelas agama tertib dalam hal agama dan umum. Ada variasi perilaku dari setiap prestasi belajar siswa. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang “Hubungan Prestasi Belajar dengan

Perilaku Keagamaan Siswa Kelas XI Agama MAN 2 Semarang Tahun 2017”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas XI Agama MAN 2 Semarang tahun 2017?

2. Bagaimana perilaku keagamaan siswa kelas XI Agama MAN 2 Semarang tahun 2017?

3. Adakah hubungan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan perilaku keagamaan siswa kelas XI Agama MAN 2 Semarang tahun 2017 ?

C. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini ada beberapa tujuan yang akan dicapai, antara lain:

(21)

6

2. Untuk mengetahui perilaku keagamaan siswa kelas XI Agama MAN 2 Semarang tahun 2017.

3. Untuk mengetahui hubungan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam denganperilaku keagamaan siswa kelas XI Agama MAN 2 Semarang tahun 2017.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan bagi pengembangan pendidikan pada umumnya, serta dapat menambah khasanah pendidikan agama Islam (tarbiyah) pada khususnya, yang diperoleh dari penelitian.

Selain itu, penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran tentang prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan hubungannya dengan perilaku keagamaan siswa.

2. Manfaat Praktis

(22)

7 E. Definisi Operasional

1. Prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam a. Prestasi Belajar

Kata “prestasi” berasal dari Bahasa Belanda yaitu

prestatie,kemudian dalam Bahasa Indonesia menjadi “prestasi”

yang berarti “hasil usaha” (Arifin, 1991: 3). Sedangkan belajar

berarti berusaha supaya mendapat suatu kepandaian (Poerwadarminto, 1985: 108).

Prestasi belajar atau hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang melalui proses belajar, sedangkan perubahan tersebut harus dapat digunakan untuk meningkatkan penampilan diri dalam kehidupan (Sudjana, 2000: 102).

Jadi prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai setelah melaksanakan proses pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa berdasarkan pengalaman dan latihan dalam beberapa mata pelajaran yang diwujudkan dalam nilai rapot.

b. Pendidikan Agama Islam (PAI)

(23)

8

agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al Qur’an dan

Hadits melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman. PAI merupakan rumpun mata pelajaran yang terdiri dari Akidah Akhlak, Qur’an Hadits, SKI

dan Fiqih, Tafsir, Hadis, Ushul Fiqih, Ilmu Kalam dan Akhlak. Prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu hasil yang telah dicapai oleh seorang siswa setelah melaksanakan proses belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Prestasi ini diwujudkan dalam nilai angka.

2. Perilaku Keagamaan

Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan (Poerwadarminto,1976:76).

Menurut Hasan Langgulung tingkah laku adalah segala aktivitas seseorang yang dapat di amati ( Langgulung,1980:139). Sedangkan perilaku menurut (Hurlock, 1978:74) adalah perilaku agama adalah perilaku yang sesuai dengan syariat Islam. Perilaku yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu tindakan yang dilakukan atas dasar kesadaran berupa dorongan dari sikap.

(24)

9

diterapakan dalam kehidupan sehari-hari dengan menjalankan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Keberagamaan dalam Islam bukan hanya diwujudkan dengan ibadah ritual saja, namun dengan aktivitas- aktivitas lainnya, yaitu meliputi keseluruhan dalam beragama. Oleh karena itu terdapat beberapa dimensi dalam agama.

Menurut Glock & Stark membagi keberagamaan menjadi beberapa dimensi antara lain dimensi Akidah, dimensi Ibadah, dimensi Ikhsan, dimensi Ilmu, dan dimensi Amal. Namun dalam penelitian ini, penulis hanya membatasi pada dimensi akidah, dimensi ibadah dan dimensi amal. Adapun uraian ketiga dimensi tersebut sebagai berikut:

a. Dimensi Akidah

(25)

10 b. Dimensi Ibadah

Dimensi ibadah merujuk kepada seberapa tingkat kepatuhan Muslim dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan ritual atau beribadah sebagaimana yang di syariahkan oleh Islam. Dimensi ini berkaitan dengan Rukun islam, seperti: shalat, puasa, zakat dan sebagainya.

Pada dimensi ini, peserta didik melaksanakan ritual keagamaan bukan hanya sekedar menaati tata tertib di sekolahan saja, namun dapat melaksanakan kegamaan dalam kehidupam sehari-hari. Misal melaksanakan salat dhuhur berjamaah bukan sekedar di sekolahan karena ketentuan dari sekolahan, tidak lain melaksankan ibadah merupakan suatu kesadaran sebagai kewajiban setiap Muslim dalam melaksanakan rukun Islam. c. Dimensi Amal

(26)

11

Anak mampu menerapkan sikap rendah diri serta sopan santun terhadap guru, dan memiliki etika-etika terhadap orang yang lebih tua maupun lebih muda dari anak.

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi, 1997:64).

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan perilaku keagamaan siswa kelas XI Agama MAN 2 Semarang tahun 2017.

G. Metode Penelitian

Untuk mempermudah penelitian ini dalam pengumpulan dan menganalisis data maka penulis menggunakan metode dan pendekatan sebagai berikut:

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

(27)

12 2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 Semarang tahun ajaran 2017. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan September 2017.

3. Populasi, Sampel dan Variabel a. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada di dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Suharsimi, 1997: 108).

Sampel adalah sebagaian atau wakil populasi yang akan diteliti. Pengambilan sampel jika subyek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subyeknya lebih besar, maka dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% (Suharsimi, 1997: 111-112).

Jumlah populasi dari penelitian ini kurang dari 100 responden, peneliti mengambil populasi ialah seluruh kelas XI Agama MAN 2 Semarang dengan jumlah 33 siswa. Maka penelitian ini disebut dengan penelitian populasi.

b. Variabel Penelitian

(28)

13

dipenden adalah perilaku keagamaan. Adapun perilaku keagamaan antara lain berupa ucpan ataupun tindakan keagamaan seperti; melaksanakan sholat, berdoa, berkata sopan dan lain-lain

4. Metode Pengumpulan Data a. Angket/ Kuesioner

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memeperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi, 1997: 128).

Metodeinipenulisgunakanuntukmemperoleh data yang berkenaandenganprestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan perilaku keagamaan siswa kelas XI Agama MAN 2 Semarang.

b. Observasi

(29)

14 c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan menggunakan dokumen yang ada. Dengan metode ini dapat diperoleh catatan atau arsip yang berhubungan dengan penelitian (Rumidi, 2004: 131).

Data-data yang dijadikan dokumentasi pada penelitian ini seperti arsip tentang sejarah, lokasi penelitian, dan berbagai hal yang berhubungan tentang MAN 2 Semarang.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatannya tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen penelitian yang diartikan sebagai alat bantu merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda (Suharsimi, 1997: 136). Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa instrumen adalah butir-butir pertanyaan yang mengacu pada variabel dan dibuat berdasarkan indikator-indikator dari variabel tersebut.

Tabel 1.1

Kisi-kisi Instrumen Angket Perilaku Keagamaan

Variabel Dimensi Sub-Dimensi Indikator No.

Perilaku Keagamaan

Akidah Tauhid

Berusaha dan bertawakal dalam mencapai

cita-cita. 1

Bersabar dan tawakal ketika mendapat

musibah. 2

Keyakinan diri pada hasil usaha dan bertawakal ketika mngerjakan ujian.

(30)

15 Perilaku

Keagamaan

Dimensi Sub-Dimensi Indikator No.

Ibadah

Hablum Minallah

Melaksanakan Shalat 5 waktu 4 Menjalankan Puasa Ramadhan 5

Menunaikan Zakat 6

Melaksanakan Shalat Sunah 7

Menjalankan Puasa Sunah 8

Membaca Al Qur'an setiap hari 9 Berdzikir setelah Shalat 10 Berdoa sebelum beraktivitas 11

Hablum Minannas

Bersedekah 12

Menasehati teman 13

Partisipasi dalam kegiatan sosial keagamaan

dalam/ luar sekolah 14

Gotong-royong 15

Mendoakan setiap setelah shalat 19

Berpamitan 20

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Pendahuluan

Pada tahap ini menganalisa pada data prestasi belajar dan perilaku keagamaan siswa kelas XI Agama MAN 2 Semarang maka menggunakan rusmus sebagai berikut:

P = 𝐹

𝑁 × 100 %

Keterangan :

P = Persentase perolehan F = Frekuensi

(31)

16 2. Analisis Lanjut

Untuk mengetahui adanya ptestasi belajar PAI dengan perilaku keagamaan siswa maka menggunakan analisis product momen (Suharsimi, 1997:243).

Rumus:

𝑟

𝑥𝑦

=

𝑁.∑𝑋𝑌−(∑𝑋.∑𝑌)

√{𝑁.∑𝑥2− (∑𝑋)²}{𝑁.∑𝑌2 –(∑𝑌)²}

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 : Koefisien pengaruh antara variabel X dan variabel Y

∑X : Jumlah variabel X

∑Y : Jumlah variabel Y

∑XY : Jumlah hasil kali skor X dan skor Y yang berpasangan

∑𝑋2 : Kuadrat dari sebaran X

∑𝑌2 : Kuadrat dari sebaran Y

(32)

17 I. Sistematika Penulisan

Penulisan ini terdiri dari lima bab, yang dijabarkan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Meliputi : latar belakang. Rumusan masalah, tujuan penelitian, Hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Meliputi: teori-teori yang berhubungan dengan variabel, yaitu: pengertian prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, pengertian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, dasar pendidikan agama Islam, fungsi pendidikan agama Islam, faktor pendidikan Agama Islam, pengertian perilaku keagamaan, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku keagamaan dan bentuk-bentuk perilaku keagamaan.

BAB III Meliputi: Laporan hasil penelitian meliputi gambaran umum lokasi MAN 2 Semarang dan subyek penelitian: sejarah berdirinya, letak geografis, keadaan sarana dan prasarana, struktur organisasi, keadaan guru, karyawan dan siswa, serta hasil penelitian.

(33)

18 BAB IV ANALISIS DATA

Meliputi: Analisis pendahuluan yaitu analisis data prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan perilaku keagamaan.

Analisis lanjut yaitu analisis lanjutan dari analisis pendahuluan, merupakan analisis data prestasi belajar PAI dengan perilaku keagamaan siswa yang disertai tabel-tabel dan penyajian hipotesis. Kemudian Analisis hipotesis, yaitu menguji hipotesis.

BAB V PENUTUP

(34)

19 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakekat Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil yang dicapai (Poerwadarminto, 1987: 769). Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan (Muhibbin Syah, 2010: 63).

Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai melalui kegiatan yang berproses dalam pembelajaran. Prestasi belajar dapat dilihat dari hasil evaluasi yang berbentuk tes tertulis maupun tes lisan yang di nyatakan dalam angka.

Prestasi belajar ditunjukkan dengan adanya penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran oleh siswa secara individu. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah seluruh hasil yang telah dicapai oleh siswa baik pengalaman dan latihan dalam bentuk angka.

2. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

(35)

20 a. Faktor Internal Siswa

1) Aspek Fisiologis

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pentingnya kesehatan tubuh siswa saat melakukan proses pembelajaran baik keadaan badan dan kesehatan alat indera. Hal tersebut berpengaruh terhadap kemampuan daya serap informasi dan pengetahuan mata pelajaran pada siswa.

2) Aspek Psikologis a) Intelegensi Siswa

Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat (Reber, 1988). Salah satu keberhasilan belajar ialah tingkat intelegensi siswa.

b) Sikap Siswa

(36)

21

reaksi sikap siswa kepada guru itu sendiri atau kepada mata pelajaran yang bersifat negatif dan bisa jadi suatu sikap negarif.

c) Bakat Siswa

Secara umum, bakat (attitude) adalah kemampuan potensial yang dimilki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Chaplin, 1972; Reber, 1988). Dengan demikian setiap orang memilki bakat masing-masing sesuai dengan potensi yang dimilkinya.

d) Minat Siswa

Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat atau ketertarikan siswa dengan mata pelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar. Siswa menaruh minat yang besar terhadap suatu mapel dan berkeinginan besar terhadap materi sehingga menjadi lebih giat.

e) Motivasi Siswa

(37)

22

pemasok daya(energizer) untuk bertingkah laku secara terarah (Gleitman, 1986; Reber, 1988)

Motivasi terbagi menjadi dua motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar, seperti menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang mendorongnya melakukan kegaiatn belajar, misal: pemberian hadiah, pemberian pujian, atau suri tauladan dari guru.

b. Faktor Eksternal Siswa

Faktor eksternal terbagi menjadi dua, antara lain: 1) Lingkungan Sosial

(38)

23

dari itu perlu pengawasan dan menjaga lingkungan untuk menujang keberhasilan dalam proses pembelajaran anak. 2) Lingkungan Non-Sosial

Yang dimaksud dengan lingkungan non-sosial ialah keadaan gedung sekolah, rumah siswa, cuaca, waktu belajar serta alat-alat belajar siswa. Faktor-faktor tersebut juga perlu di tata sedemikian rupa, karena dapat membantu pencapaian hasil prestasi belajar siswa secara maksimal. 3) Faktor Pendekatan Belajar

Setiap anak memilki gaya belajar masing-masing. Faktor pendekatan juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa tersebut.

3. Aspek Prestasi Belajar Siswa

Hasil belajar siswa hendaknya meliputi tiga aspek (Zakiyah Daradjat, 1955: 153-161), antara lain yaitu:

a. Aspek Kognitif

(39)

24 b. Aspek Afektif

Aspek Afektif meliputi perubahan-perubahan dalam segi aspek mental, perasaan dan kesadaran. Hasil belajar aspek ini merupakan proses pembentukan pribadi seseorang, yakni pertumbuhan pada bathiniyah atau rohaniah siswa. Pertumbuhan itu terjadi ketika suatu nilai terkandung dalam ajaran agama dan kemudian nilai itu dijadikan suatu sistem diri, sehingga dapat menuntun pribadi serta tingkah laku dalam menjalani kehidupan.

c. Aspek Psikomotorik

Aspek Psikomotorik meliputi perubahan-perubahan dalam bentuk-bentuk tindakan motorik. Keterampilan bagaimana siswa mewujudkan pengetahuan dengan tingkah laku dengan adanya stimulus dari kegiatan belajar.

B. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

(40)

25

Sedangkan menurut M. Arifin (1994: 14), Pendidikan Agama Islam yaitu proses yang mengarahkan kepada kehidupan yang lebih baik dan mengangkat derajat kemanusiaannya, sesuai dengan kemampuan dasar (fitrah) dan kemampuan ajarannya (pengaruh dari luar).

Jadi Pendidikan Agama Islam, yaitu suatu usaha yang berupa pembelajaran bagi anak didik untuk dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama yang mengarahkan kepada kehidupan yang lebih baik. Pentingnya Pendidikan Agama Islam dalam pembentukan perilaku anak, serta menanamkan nilai-nilai yang terkandung di dalam agama melalui pendidikan.

2. Dasar Pendidikan Agama Islam

a. Dasar Yuridis/ Hukum

Dasar agama berasal dari perundang-undangan yang dijadikan pijakan dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dalam sekolah-sekolah atau lembaga-lembaga formal di Indonesia.

b. Dasar Religius

Dasar religius ialah dasar yang bersumber dari agama Islam yakni berasal dari al Qur’an. Menurut ajaran Islam pendidikan agama

(41)

26

ىيِه ِتَِّلِبِ ْمُْلْاِد اىجىو ِةىنىسىْلْاِةىظِعْوىمْلاىو ِةىمْكِْلِْبِ ىكِ بىر ِلِبىس ىلَِإُعْدُا ىع َّلىَ ْْىِِ ُمىَْعىا ىوُه ىكَّببىر ِّا ْْىسْْىا

ْْ

ىْْيِدىتْهُمْلِبِ ُمىَْعىا ىوُهىو ِهَِْيِبىس

Artinya:

”Ajaklah kepadanya Agama Tuhanmu dengan cara bijaksana dan

dengan nasehat yang baik, sesungguhnya Allah lebih mengetahui barang siapa yang tersesat di jalan Nya dan mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”(Departemen Agama, 1978: 421) c. Dasar dari aspek psikologis

Semua manusia di dunia ini membutuhkan agama sebagai pegangan dan tujuan hidup. Mereka merasakan bahwa dalam dirinya terdapat Dzat yang maha kuasa, sebagai tempat berlindung dan meminta pertolongan sehingga mereka merasakan ketentraman dalam hidupnya.

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Fungsi pendidikan Islam antara lain:

a) Pembekalan, yaitu membimbing anak dalam memilki akhlak. b) Penerangan, yaitu membantu anak untuk mengetahui

prinsip-prinsip dan hukum agama agar dalam pelaksanaannya sesuai dengan ajaran agama.

(42)

27

d) Penyadaran, yaitu untuk memberikan pemeliharaan anak-anak atau remaja agar memahami dan mampu menjaga kesehatan, baik jasmani maupun rohani.

e) Pengajaran, yaitu untuk menyiapakan peluang dan suasana praktis untuk mengamalkan nilai-nilai agama dan akhlak dalam kehidupan. (Zakiyah Daradjat, 1996: 101)

Maka dari fungsi di atas telah menggambarkan bahwa PAI merupakan pendidikan yang tertuju pada pengetahuan, pengamalan serta pembentukan perilaku anak. Oleh karena itu yang membedakan PAI dengan pembelajaran yang lain.

4. Faktor-faktor Pendidikan Agama Islam

Dalam melaksanakn Pendidikan Agama Islam perlu diperhatikan faktor-faktor pendidikan yang ikut berperan dalam mencapai keberhasilan Pendidikan Agama Islam. Diantarnya sebagai berikut:

a) Faktor Anak Didik

Faktor anak didik adalah salah satu faktor pendidikan yang paling penting. Terbukti dari kesiapan anak didik dalam menerima pendidikan agama.

b) Faktor Pendidik

(43)

28

agama lebih berat karena bukan hanya berhubungan dengan manusia tetapi juga dengan yang menciptakan manusia.

c) Faktor Alat Pendidikan

Yang dimaksud dengan alat pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam usaha untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam.

d) Faktor Lingkungan

Lingkungan berperan terhadap berhasil tidaknya pendidikan. Karena perilaku anak terbentuk dengan pengaruh lingkungan sekitarnya. Lingkungan dapat memberikan pengaruh positif ataupun negatif terhadap pertumbuhan jiwanya, perilakunya maupun agamanya. Pengaruh terbesar ialah berasal dari temannya dan dari masyarakat sekitarnya.( Zuhairini dkk, 1983: 40-55) C. Perilaku Keagamaan

1. Pengertian Perilaku Keagamaan

(44)

29

Tingkah laku seseorang terbentuk tergantung pada pengaruh dari lingkungnya atau berasal dari pengalaman yang didapati dalam kehidupan sehari-hari. Seperti dalam teori belajar Albert Bandura menurutnya dalam (Sriyanti, 2013: 87) sebagian perilaku individu diperoleh sebagai hasil belajar melalui pengamatan atas tingkah laku yang ditampilkan oleh orang lain yang dijadikan sebagai model.

Keagamaan berasal dari kata agama yang berarti “segenap

kepercayaan terhadap Tuhan”, jadi keagamaan adalah sifat-sifat yang

terdapat dalam agama (Poerwadarminto, 2006: 10). Terdapat sifat keagamaan yang mempengaruhi seseorang dan berbentuk perilaku pada individu.

Perilaku keagamaan dalam penelitian ini adalah tentang nilai-nilai agama dan dalam kepercayaan yang diekspresikan dengan melakukan ibadah sehari-hari, berdoa dan membaca kitab suci (Hawari, 1996: 5). Maka perilaku keaagamaan merupakan tingkah laku yang bersifat melaksanakan ibadah keagamaan dalam mencapai derajat taqwa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Keagamaan

(45)

30 a. Faktor Intern

1) Faktor Hereditas

Dalam penelitian pengarah hereditas merupakan faktor yang berasal dari makanan, pearsaan ibu, serta kebiasaan ibu saat bayi didalam kandungan dan setelah lahir. Maksudnya makanan merupakan status barang (halal dan haram). Selain itu Rasul juga mengajarkan memilih pasangan hidup yang baik dalam membina rumah tangga, karena itu sangat berpengaruh terhadap keturunan.

2) Tingkat Usia

Dalam bukunya The Development of Religious on Children,

Ernets Harms mengungkapkan bahwa perkembangan agama pada anak-anak ditentukan oleh tingkat usia mereka. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan berbagai aspek kejiwaan, termasuk perkembangan berpikir. Ternyata anak yang menginjak usia berfikir kritis lebih kritis juga dalam pemahaman agama. Selanjutnya pada usia remaja saat mereka menginjak usia kematangan seksual, pengaruh itu pun menyertai perkembangan jiwa keagamaan mereka.

3) Kepribadian

Dalam bahasa Inggris, istilahuntuk kepribadian adalah

(46)

31

yang berarti topeng, perlengkapan yang selalu dipakai dalam pentas drama-drama Yunani kuno. (Irwanto, 2002: 226).

Menurut Surya, sebagaimana yang ditulis Tohirin (2008: 169), secara umum kepribadian dapat diartikan sebagai keseluruhan kualitas perilaku individu yang berupa ciri khas dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Kepribadian dalam pandangan psikologi terdiri dari dua unsur, yaitu hereditas dan pengaruh lingkungan. Hubungan antara hereditas dan pengaruh lingkungan inilah yang membentuk kepribadian. Adanya kedua unsur yang membentuk kepribadian itu menyebabkan munculnya konsep tipologi dan karakter. Tipologi lebih ditekankan kepada unsur bawaan, sedangkan karakter lebih ditekankan oleh adanya pengaruh lingkungan.

4) Kondisi Kejiwaan

Kondisi kejiwaan ini terkait dengan kondisi jiwa, baik mengalami gangguan yang menimbulkan perilaku abnormal. Dengan demikian sikap manusia ditentukan oleh stimulan (rangsangan) lingkungan yang dihadapinya saat itu.

b. Faktor Ekstern

1) Lingkungan Keluarga

(47)

32

sangat penting dalam proses pendidikan anak, khususnya dalam bidang penanaman keagamaan. Misalkan memberi nama yang baik, mengajarkan mengaji al Qur’ an, membiasakan shalat dan

lain-lain.

2) Lingkungan Institusional

Sekolah juga berpengaruh pada perilaku keagamaan anak, sebab melalui pembelajaran yang disampaikan. Pada prinsipnya perkembangan jiwa keagamaan tidak dapat dilepaskan dari pembentukan kepribadian yang luhur. Seperti halnya pembiasaan pada anak, meningkatkan ketekunan, menumbuhkan perilaku jujur dan lain-lain merupakan pembentukan sifat-sifat tersebut menjadi bagian dari program pendidikan agama di sekolah.

3) Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat memiliki norma dan tata nilai yang berpengaruh besar terhadap perilaku keagamaan pada anak.maka dari itu agar tercapai masyarakat perlu menjunjung tinggi tatanan yang telah tertata rapi. Bukan hanya berasal dari orang tua, namun anak-anak serta remaja juga ikut berpartisipasi dengan baik.

3. Bentuk Perilaku Keagamaan

(48)

33

dengan lingkungan dan pembelajaran yang didapatkannya. Maka dari itu orang tua sebagai lingkungan belajar pertama bertugas mendidiknya sejak dini. Perubahan perilaku dengan seiring perkembangannya akan bertambah melalui pembiasaan dan pengalaman yang diterimanya. Adapun perilaku keagamaan dibagi menjadi dua, diantaranya sebagai berikut:

a. Hablum Minallah 1) Shalat

Secara harfiah kata Shalat berasal dari bahasa arab,

yaitu kata kerja “shalla” yang artinya “berdoa”

sembahyang (Mahmud Yunus, 1975: 220). Shalat menurut istilah semua ucapan dan perbuatan yang bersifat khusus yang dimulai dengan takbir dan ditutup dengan salam, serta harus memenuhi beberapa syarat yang ditentukan (Ali Hasan, 2000: 19). Bahwasanya shalat merupakan rukun Islam sebagai salah satu pencegah dari perbuatan munkar sebagaimana firman Allah SWT Q. S Al Ankabut: 45)

.. ىرىكْنُمْلاىوِء ۤاىشْحىفْلا ِْىع ىىهْ نى ت ىةٰوىََّصلا َِّّإ..

Artinya:

“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan

(49)

34 2) Puasa

Puasa adalah menahan makan dan minum serta yang membatalkannya sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. (Slamet Abidin dan Muh Suyono, 1998: 241). Puasa merupakan rukun Islam yang diwajibkan atas setiap muslim diantaranya puasa ramadhan dan puasa nadzar. Selain puasa wajib umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah seperti puasa senin-kamis, puasa arafah (9 Dzulhijah), puasa hari Asyyura (10 Muharram), puasa 6 hari bulan Syawal, puasa Daud dan puasa tiga hari pertengahan bulan Qomariyah.

Puasa merupakan ibadah untuk melatih kedisiplinan dan kejujuran pada diri sendiri. Selain itu, melatih seseorang untuk membatasai dan mengendalikan nafsu terhadap makanan dan dorongan seksual yang biasanya menjadi sebab terjadinya pelanggaran (maksiat). Banyak manfaat yang diperoleh dari berpuasa itu sendiri seperti yang tertera dalam Firman Allah Q. S Al Baqarah: 184.

ىّوُمىَْعى ت ْمُتْ نُك ِّْإ ىَص ْمُكَّلٌرْ يىخ اوُمْوُصىت ّْىأىو

..

“ Barang siapa mengerjakan kebajikan (puasa),maka itu

(50)

35 3) Zakat

Menurut bahasa zakat berarti bersih, suci atau bertambah subur. Sedangkan menurut istilah zakat berarti kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan syarat dan rukun tertentu (Lamuddin, 1995: 145). Mengeluarkan zakat hukumnya wajib bagi setiap muslim yang memiliki harta dan telah mencapai nishab (batas minimal yang dikeluarkan zakatnya). Sebagaimana firman Allah dalam Q. S Al Baqarah(2): 110

َّنِإ ىلق ِ ّلل َدنْ ِع ُهوَُ ِج ت ٍردي خ دنِم دمُكِسُفدن ِلِ لوُم َِّ قُت ا م و ج ىةاىكَّزلا اوُتﺁ ىو ىة ىلََّصلااوُمْيِق ىأ ىو kamu akan mendapat pahala Nya pada sisi Allah. Sungguh Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.”

4) Membaca Alqur’an

Membaca Alqur’an merupakan perilaku keagamaan

yang barang siapa membacanya mendapatkan pahala serta mendapatkan ketentraman dalam dirinya. Nabi Muhammad

SAW bersabda yang artinya: “sesungguhnya orang yang di

dalamnya tidak ada sedikitpun al Qur’an maka laksana

(51)

36

5) Membaca Dzikir dan Do’a

Dzikir dan do’a merupakan kebisaaan yang

dilakukan setiap muslim setelah melaksanakan ibadah shalat. Dengan membaca doa atau wirid tersebut akan menambah keyakinan atas apa yang diharapkan kepada Allah SWT. Allah memerintahkan kepada kita untuk berdo’a kepadaNya sebagaimana tertera dalam Q. S Al

Mu’min:60.

ىّْوَُخْدىيىس ىِتىداىبِع ْْىع ىّْو ُِبْكىتْسىي ىْْيِذَّلا َِّّإ ج ْمُكىل ْب ِجىتْسىأ ۤ ِنِْوُعْدُا ُمُكُّبىر ىلاىقىو ﴿ ىْْيرِخاىد ىمَّنىهىج ۰۰

Artinya: “dan Tuhanmu berfirman: berdoalah kepada-Ku,

niscaya akan keprkenankan bagimu. Sesungguhnya orangorang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina”.

b. Hablum Minannas 1) Sedekah

Seorang yang meninggal duniayang dibawa hanya amal perbuatannya. Sedekah merupakan investasi di akhirat kelak sebagai bekal amal seseorang. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya: “Jika manusia telah

(52)

37

shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya.”(H. R. Muslim)

2) Muamalah

Menurut bahasa muamalah berasal dari bahasa arab “al

muamalah” yang berarti perlakuan atau hubungan

kepentingan. Sedangkan menurut istilah muamalah adalah aturan-aturan hukum Allah SWT untuk mengatur manusia dalam kaitannya dengan urusan duniawi dalam pergaulan sosial (Hendi Suhendi, 2010: 1)

Adapun bentuk muamalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Perilaku terhadap Orang Tua/ Guru

Orang tua maupun guru merupakan seorang yang mendidik dan membimbing kita dalam mencapai manusia yang ihsan baik dari perilaku maupun kecerdasan. Maka dari itu kita diwajibkan untuk menghormati dan patuh terhadap perintahnya. Sebagaimana tertera dalam firman Allah SWT Q. S Al Isra : 24

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua

(53)

38

Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.”

(Departemen Agama, 1978) b) Perilaku terhadap teman

Seorang siswa yang berada dalam lembaga sudah tentu memilki hubungan dengan siswa lainya. Dalam menciptakan pertemanan yang baik perlu menjaga perilaku dari masing-masing. Dengan demikian saling mengingatkan dan menasehati satu dengan yang lainnya.

“Demi masa, sesungguhnya seluruh manusia itu berada

dalam kerugian. Kecuali mereka yang beriman, dan beramal shalih, dan saling menasehati dalam kebenaran, dan (saling menasehati) dalam kesabaran.”

c) Partisipasi dalam kegiatan sosial keagamaan

(54)

39 BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MAN 2 Semarang

1. Sejarah Berdirinya MAN 2 Semarang

Madrasah Aliyah Negeri 2 Semarang berdiri pada tahun 1997. Keputusan Menteri Agama RI Nomor : 107/1997. tgl 17 Maret 1997

Pada tahun Pelajaran 1998/1999 mulailah era baru dalam pelaksanaan pendidikan yang dikelola oleh lembaga milik Departemen Agama menjadi sekolah yang setara dengan SMA dengan bercirikan keagamaandengannama baru Madrasah Aliyah Negeri Tengaran, yang beralamat di Jl. Solo-Semarang Km.10 Salatiga 50775 Kab. Semarang

Kegiatan praktik administrasi persekolahan ini antara lain berisi tentang manajemen kelembagaan sekolah. Kegiatan ini berwujud survei dan wawancara langsung dengan pengurus lembaga sekolah berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:

Tabel 3.1 Identitas Sekolah

Identitas sekolah

Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Negeri 2 Semarang

Alamat Madrasah : Jl. Solo-Semarang Km. 10 Salatiga

Nomor Telepon : (0298) 610288

(55)

40 2. Visi dan Misi MAN 2 Semarang

a. Visi

Terwujudnya Generasi Islam yang Unggul dalam Prestasi, Jujur, disiplin, Kerja Keras dan Mandiri.

b. Misi

1) Menumbuhkan penghayatan peserta didik terhadap ajaran agama Islam dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari yang berlandaskan unggul dalam prestasi, jujur dan disiplin

2) Melaksanakan pendidikan yang demokratis dan bermakna, yang dapat meningkatkan prestasi akdemik peserta didik dengan berlandaskan unggul dalam prestasi, jujur dan disiplin.

Kecamatan : Tengaran

Kabupaten : Semarang

Kode Pos : 50775

Status Madrasah : Negeri

Didirikan (Swasta) PGAN : Tahun 1986

(56)

41

3) Melaksanakan program bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki agar menjadi insan yang memiliki karakter kerja keras, dan mandiri.

4) Melaksanakan pengelolaan madrasah dengan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga madrasah dan kelompok kepentingan dengan landasan nilai jujur dan disiplin. 5) Melaksanakan pembelajaran ekstrakurikuler secara efektif sesuai bakat dan minat sehingga setiap siswa memiliki keunggulan dalam berbagai lomba keagamaan, unggul dalam berbagai lomba olah raga, dan seni dengan landasan nilai unggul dalam prestasi, kerja keras, dan mandiri.

2. Program MAN 2 Semarang

a. Dasar Pengembangan

1) Meningkatkan mutu hasil pembelajaran minimal sejajar dengan SMU di wilayah Kab. Semarang.

2) Besarnya minat tamatan SLTP/ MTs serta orang tua murid untuk masuk atau memasukkan anaknya ke MAN 2 Semarang. 3) Penataan bangunan yang kurang teratur.

4) Kurangnya sarana prasarana pendidikan.

(57)

42 Islam termasuk madrasah b. Arah Pengembangan

1) Mempersiapkan anak didik untuk mampu bersaing masuk ke Perguruan Tinggi yang bermutu.

2) Menyiapkan siswa agar memiliki keterampilan berwiraswasta. 3) Mengantar siswa bisa hidup mandiri.

4) Membekali anak dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sejajar dengan SMU umum serta penguasaan ilmu-ilmu keagamaan Islam.

5) Memperdayakan serta meningkatkan kemampuan guru dalam terampil melaksanakan kegiatan belajar mengajar serta penguasan materi pelajaran dengan wawasan yang luas.

6) Melengkapi sarana prasarana pendidikan seoptimal mungkin (buku-buku perpustakaan, alat-alat laboratorium, sarana ibadah, seni budaya dll).

7) Memperdayakan komite dan masyarakat lingkungan untuk ikut berpartisipasi meningkatkan mutu madrasah.

8) Menanamkan minat baca, tulis, dan mengadakan penelitian-penelitian sederhana.

(58)

43

d. Prioritas pengembangan sarana prasarana madrasah tahun 2017/2018

1) Perluasan tanah untuk pembangunan gedung sekolah yang baru.

2) Pembuatan kantin di dalam lingkup sekolah.

3) Penambahan tempat wudhu demi kelancaran ibadah sholatdhuhur berjamaah.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan bagan yang didalamnya memuat tugas dan tanggung jawab sekelompok orang yang dihrapkan antara satu dengan yang lain bekerja sama dalam mencapai tujuan. Adapun struktur organisasi MAN 2 Semarang Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Struktur Organisasi

MAN Tengaran Kec. Tengaran, Kab. Semarang 2017-2018

NO. NAMA JABATAN

1 H. M. Fuad, M.Pd Kepala Madrasah

2 Drs. H. Wardani, M.Pd Wakil Kepala Madrasah Bid. Kurikulum

3 M. Hidayatur Rohman, S.Pd., M.Sc

Wakil Kepala Madrasah Bid. Sarpras

(59)

44

NO. NAMA JABATAN

5 Ruslin, S.Pd Kepala Perpustakaan

6 Yuliati Khasanah, S.Si Kepala Laboratorium IPA

7 Selamet Hanafi, S.Si Kepala Laboratorium Komputer

8 Drs. Sarno, M.Pd Kepala Laboratorium Bahasa

9 Laela Wihdatul Arifah, S.Pd Kepala Laboratorium Keterampilan

10 Selamet Hanafi, S.Si Ketua Pengelola Portal

11 H. Munawir, S.Ag, M.Pd Koordinator Bimbingan Konseling (BK)

12 Rahma Dwi Wulan Sari, S.Pd Admin BK dan Kesiswaan

1 Nur Rokhman, S.Pd, Pengajaran, Admin Guru

14 Umi Farida, S.Pd Noer Yaddin, S.Pd.I

Admin SIMPATIKA

15 Prayudi Kurnianto, S.Pd Pembina OSIS, Koordinator Ketertiban, Admin Portal

16 Umi Farida, S.Pd Bina Prestasi

17 Hj. Fithrotil Kamiliya, S.Pd.I Bendahara Bidang Sosial

18 H. M. Fuad, M.Pd, Nur Fathonah, S.Pd.I, Dra. Mahmudah Rahmawati

Unit Pengelola Zakat (UPZ)

(60)

45

NO. NAMA JABATAN

20 Nur Azizah Pembina Pramuka Putri

21 Manto, S.Pd Pelatih Pramuka

22 Nurul Huda, S.Ag, M.Pd.I Pembimbing Ekstra Kurikuler PKS

23 Hj. Fithrotil Kamiliya, S.Pd.I Pembimbing Ekstra Kurikuler Tahfiz Quran

24 Harfita Kina Putiasari, S.Pd,

Muhammad Rizal, S.Pd

Pembimbing Ekstra Kurikuler Musik dan Rebana

25 Drs. Joko Riyono, M.Pd Pembimbing Ekstra UKS dan PMR

26 Chomeidi, S.Pd.I Pembimbing Ekstra Kurikuler Praktik Ibadah

27 Wahyu Hidayat, S.Pd

Alif Khairul Mustaqim, S.Pd

Pelatih Ekstra Kurikuler Olah Raga

(61)

46

C. Keadaan Guru dan Siswa MAN 2 Semarang

1. Keadaan Guru

Keadaan guru dan karyawan MAN 2 Semarang Kec. Tengaran Kab. Semarang pada saat diadakan penelitian, tenaga guru sebanyak 32 orang dengan status guru tetap dan tidak tetap, yaitu terdiri dari 26 guru tetap dan 6 guru tidak tetap. Adapun untuk mengetahui guru dan tenaga administrasi MAN 2 Semarang Kec. Tengaran Kab. Semarang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.3

Keadaan Guru MAN 2 Semarang Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017-2018

(62)
(63)

48

No. Nama Tgl

Lahir

L/

P Pendidikan Alamat

18 Slamet Hanafi, S.Si 16/02/19

75 L S1 Kudus

28 Muwaffiqoh, S.Pd.I 07/10/19

89 P S1

(64)

49

No. Nama Tgl

Lahir

L/

P Pendidikan Alamat

29 Siful Barnawi, S.Pd 24/05/19

84 L S1

Dari tabel di atas diketahui, bahwa mayoritas tenaga edukatif MAN 2 Semarang Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang berpendidikan tinggi yang bergelar S1 22 orang dan S2 10 orang.

2. Keadaan Siswa

(65)

50

Tabel 3.4

Keadaan siswa MAN 2 Semarang Tahun 2017/2018

KELAS

X XI XII Jumlah Jumlah

Total

L P L P L P L P L/P

90 193 63 117 56 123 209 433 642

Sumber : MAN Tengaran

D. Sarana dan Prasarana

Fasilitas sarana belajar, khususnya ruang kelas sudah cukup memadai, di samping itu juga dilengkapi kebutuhan-kebutuhan yang ada kaitanya dengan proses belajar mengajar. Ini semua tidak lain hanya untuk mencapai hasil dan suskesnya belajar mengajar yang maksimal. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki adalah:

Tabel 3.5

Sarana Prasarana MAN 2 Semarang

No. Jenis Sarana Jumlah

1 Ruang Kepala Sekolah 1 ruang

2 Ruang Penyimpanan Data 1 ruang

3 Ruang Lab Komputer 1 ruang

4 Sarana Lab Perpustakaan 1 ruang

5 Ruang Tamu 1 ruang

(66)

51

No. Jenis Sarana Jumlah

7 Ruang Ibadah/Mushola 1 ruang

8 Ruang Karya 1 ruang

9 Kamar Mandi 2 ruang

10 Ruang BP 1 ruang

11 Ruang Gudang 1 ruang

12 Ruang Guru dan Ruang Rapat 1 ruang

13 Ruang Litbang 1 ruang

Sumber : MAN Tengaran E. Aktivitas Pendidikan

Aktiftas pendidikan yang ada di MAN Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang disamping kegiatan kurikulum juga terdapat kegiatan ekstra kurikuler.

1. Kegiatan Kurikuler

Kegiatan kurikuler yaitu kegiatan yang dilakukan dalam jam pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan, berikut ini tabel program kulrikuler.

Tabel 3.6 Program Kurikuler

No. Kelas Hari

Pelaksanaan Waktu Kegiatan

1 X-XII Senin 06.50-07.00 Tadarus

07.00-10.00 Pembelajaran

(67)

52

No. Kelas Hari

Pelaksanaan Waktu Kegiatan 10.15-12.30 Pembelajaran 12.30-13.00 Ishoma 13.00-15.15 Pembelajaran 15.15 Pulang

X-XII Selasa-Kamis 06.50-07.00 Tadarus 07.00-10.00 Pembelajaran 10.00-10.15 Istirahat 10.15-12.30 Pembelajaran 12.30-13.00 Ishoma 13.00-14.30 Pembelajaran 14.30 Pulang

X-XII Jum’at 06.50-07.00 Tadarus 07.00-09.15 Pembelajaran 09.15-09.30 Istirahat 09.30-11.00 Pembelajaran 11.00 Pulang X-XII Sabtu 06.50-07.00 Tadarus

(68)

53

No. Kelas Hari

Pelaksanaan Waktu Kegiatan 13.00-14.30 Pembelajaran 14.30 Pulang Sumber : MAN Tengaran

2. Kegiatan Ko Kurikuler

Kegiatan ko kurikuler yaitu kegiatan yang diadakan oleh sekolah dan dapat dilakukan perorangan atau kelompok, yang tujuanya agar siswa lebih mendalami dan menghayati bahwa pelajaran yang telah diserap siswa selam proses belajar mengajar dengan cara memberikan tugas di rumah (PR) dan tugas-tugas lain yang menunjang.

3. Kegiatan Ekstra Kurikuler

Kegiatan ekstra kurikuler yaitu kegiatan yang dilaksanakan pada luar jam pelajaran untuk memberikan bekal keterampilan tertentu pada siswa. Berikut ini tabel program ekstra kurikuler.

Tabel 3.7 Ekstra Kurikuler

No Ekstra Sasaran Target

1 PKS X-XI Terampil dalam menjaga lingkungan sekolah

Terampil dalam mengatur lalu lintas

(69)

54

No Ekstra Sasaran Target

3 Olahraga X-XII Membangun kebugaran jasmani 4 Seni X-XI Terampil dalam gerak dan lagu

Terampil dalam setiap pementasan 5 Pramuka X-XI Membangun pendidikan karakter

Terampil disiplin dan tanggung jawab dalam setiap tugas 6 PMR X-XI Melatih sosialisasi dan toleransi

Membangun persatuan dan persaudaraan

7 Praktek ibadah, Tahfizd, rebana

X-XII Membangun sisi keagamaan

Membangun kecerdasa berfikir Terampil dalam setiap pementasan Sumber : MAN Tengaran

4. Kegiatan Keagamaan a. Sholat dhuha

b. Peringatan hari besar Islam (PHBI) c. Penyaluran zakat fitrah

(70)

55 F. Penyajian Data

1. Data Tentang Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Tabel 3.8

Data Prestasi Belajar Mata Pelajaran PAI

Siswa MAN 2 Semarang Kelas XI Agama

(71)

56

2. Data Tentang Perilaku Keagamaan Siswa

(72)

57

butir pertanyaan, masing-masing pertanyaan disediakan 5 alternatif dengan skor sebagai berikut:

a. Alternatif jawaban “a” mendapat skor 5 berintensitas 100%

b. Alternatif jawaban “b” mendapat skor 4 berintensitas 80%

c. Alternatif jawaban “c” mendapat skor 3 berintensitas 60%

d. Alternatif jawaban “d” mendapat skor 2 berintensitas 40%

e. Alternatif jawaban “e” mendapat skor 1 berintensitas 20% Berikut hasil angket tentang perilaku keagamaan pada siswa MAN 2 Semarang Tahun 2017/2018.

Tabel 3.9

Jawaban Angket Perilaku Keagamaan Siswa

No.

No. Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 b c C b b c c d d c b C d c c b c c c b 2 b c C b a c b c c b b C d b b b c c c c 3 a b A a a c c b c c b b c b b a b a b b 4 a c A a a d b c c b b b c b a a b a b a 5 a b b a a d b c c b b b c b a a b a b a 6 a c a b b c c b b c c c c b a b c c c a 7 a c a a b c c b b b b b b b a a a a b a 8 a b b a b c c c b c c c c c b b a a c b 9 b c c a b c c c c c c c c c b b b b c b 10 b b b b a c c b b b b b b a a a b b b a

(73)

58 No.

No. Item

(74)

59

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 33 b c c b a b b c c c a b b b b a c b b B

Tabel 3.10

Skor Jawaban Angket Perilaku Keagamaan

No.

No. Item

(75)

60

(76)

61 BAB IV

ANALISIS DATA

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara prestasi belajar PAI dengan perilaku keagamaan siswa kelas XI Agama MAN 2 Semarang maka penulis memperoleh data dari nilai Pendidikan Agama Islam sebagai variabel X dan data tentang nilai perilaku keagamaan siswa sebagai variabel Y.

Dalam menganalisis data ini, penulis menggunakan korelasi data kuantitatif dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment, dengan melalui tiga tahap analisis yaitu:

A. Analisis Pendahuluan

Dalam analisis diskriptif akan disajikan data yang telah terkumpul dari tiap variabel dengan statistik dan analisa kuantitatif.

1. Data Prestasi Belajar

Data nilai prestasi belajar diperoleh dari nilai raport. Dari nilai tersebut dapat mengetahui prestasi belajar siswa yang sesungguhnya di sekolah dalam proses belajar mengajar. Adapun daftar nilai raport sebagai berikut:

Tabel 4.1 Prestasi Belajar

No. Responden Jenis Kelamin

Presatasi Belajar

1. A

Perempuan 76

2. B

(77)

62

No. Responden Jenis Kelamin

(78)

63

No. Responden Jenis Kelamin

Presatasi Belajar

Berdasarkan nilai di atas dapat dijelaskan rumus interval yaitu sebagai berikut:

sehingga dapat diperoleh interval sebagai berikut:

Tabel 4.2

(79)

64 Tabel 4. 3

Kategori Prestasi Belajar Siswa MAN 2 Semarang

Interval Kategori Jumlah Siswa

83-86 A 15 Siswa

79-82 B 8 Siswa

75-78 C 8 Siswa

71-74 D 2 Siswa

Setelah mengetahui berapa siswa yang mempunyai prestasi belajar baik sekali, baik, cukup dan kurang kemudian masing-masing kategori diprosentasikan dengan rumus sebagai berikut:

P= 𝐹

𝑁 x 100%

a. Untuk mengetahui persentaseprestasi belajar siswa yang mendapat nilai kategori A sebanyak 15 siswa adalah sebagai berikut;

P= 15

33 x 100%

P= 46%

b. Untuk mengetahui persentaseprestasi belajar siswa yang mendapat nilai kategori B sebanyak 8 siswa adalah sebagai berikut;

P= 8

33 x 100%

P= 24%

c. Untuk mengetahui persentaseprestasi belajar siswa yang mendapat nilai kategori C sebanyak 8 siswa adalah sebagai berikut;

P= 8

33 x 100%

(80)

65

d. Untuk mengetahui persentaseprestasi belajar siswa yang mendapat nilai kategori D sebanyak 2 siswa adalah sebagai berikut;

P= 2

33 x 100%

P = 6%

2. Data Perilaku Keagamaan

Data perilaku keagamaan siswa diperoleh dari kuesioner perilaku keagamaan yang dibagikan kepada siswa. Kuesioner berjumlah 20 pertanyaan yang terdiri dari tiga dimensi ranah keagamaan, yaitu dimensi aqidah, ibadah

dan akhlak.

Tabel 4.4

Data Perilaku Keagamaan Siswa Kelas XI Agama MAN 2 Tengaran

(81)

66

(82)

67 Dari hasil data di atas bahwa intervalnya adalah

i = 94−63+1

4

i = 32

4= 8Sehingga akan menghasilkan interval sebagai berikut:

Tabel 4.5

Interval

Interval Kategori Kode Jumlah Siswa

87-94 Baik Sekali A 6

79-86 Baik B 11

71-78 Sedang C 8

63-70 Kurang D 8

Prosentase perilaku keagamaan siswa MAN 2 Semarang sebagai berikut: a. Untuk mengetahui persentase perilaku keagamaan siswa yang mendapat nilai

kategori A sebanyak 6 siswa adalah sebagai berikut;

P= 6

33 x 100%

P= 18,18%

b. Untuk mengetahui persentase perilaku keagamaan siswa yang mendapat nilai kategori B sebanyak 11 siswa adalah sebagai berikut:

P= 11

33 x 100%

P = 33,33%

c. Untuk mengetahui persentase perilaku keagamaan siswa yang mendapat nilai kategori C sebanyak 8 siswa adalah sebagai berikut;

P= 8

(83)

68 P = 24,24%

d. Untuk mengetahui persentase perilaku keagamaan siswa yang mendapat nilai kategori D sebanyak 8 siswa adalah sebagai berikut;

P= 8

33 x 100%

= 24,24% B. Analisis Lanjut

Analisis ini merupakan kelanjutan dari analisis pendahuluan. Analisis ini berfungsi untuk mengetahui seberapa besar hubungan prestasi belajar PAI dengan perilaku keagamaan siswa.

Tabel 4.6

Tabel Kerja Untuk Mencari Koefisien Antar Variabel

(84)
(85)

70

r

xy

=

19734

√[19296][81510]

r

xy

=

19734

√1246776960

r

xy

=

19734

35309,72

r

xy

= 0,559

C. Analisis Hipotesis

Menurut Suharsimi Arikunto ( 1997: ), koefisisen korelasi selalu terdapat antara -100 sampai +100. Koefisisen negatif menunjukkan hubungan kebalikan sedangkan koefisien yang positif menunjukkan adanya kejajaran. Untuk interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

1. Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi 2. Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi

3. Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup 4. Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah

5. Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah

(86)

71

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 3.1 Identitas Sekolah
Tabel 3.2 Struktur Organisasi
Tabel 3.3 Keadaan Guru MAN 2 Semarang Kecamatan Tengaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Elemen penunjang peran ruang pada zona pengunjung Museum Tekstil……… Elemen kesan ruang pada zona pengelola dan hunian Museum Tekstil dan Museum

Perilaku asertif adalah kemampuan untuk mengungkapkan pendapat-pendapat, perasaan-perasaan, hak-hak serta kebutuhan- kebutuhan tanpa menyinggung atau menyakiti perasaan

Penggunaan dana kapitasi di sembilan Puskesmas di Kota Semarang telah sesuai dengan ketentuan dalam Pasal (2), (3) dan (4) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21

[r]

Skripsi dengan judul “ Model Penelusuran Banjir Pada Sungai Dengkeng dengan Menggunakan Metode Gabungan O’Donnel dan Muskingum-Cunge serta Metode Muskingum

(1) Setiap orang yang telah mengetahui dirinya terinfeksi HIV/AIDS atau ODHA atau orang-orang berpotensi kena HIV/AIDS diwajibkan untuk mencegah penularan HIV/AIDS

Perbedaan Dukungan Sosial yang Dibutuhkan Pasien Hemodialisa dan Dukungan Sosial yang Diberikan oleh Sumber Dukungan Sosial Dilihat Dari Sudut Pandang Sumber Dukungan Sosial.