• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT KAWASAN INDUSTRI JABABEKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT KAWASAN INDUSTRI JABABEKA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Keuangan Konsolidasi

30 Juni 2008

Dengan Angka Perbandingan Tahun 2007

(Dalam Rupiah) – TIDAK DIAUDIT

PT KAWASAN INDUSTRI JABABEKA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

Neraca Konsolidasi ………. 1-2

Laporan Laba Rugi Konsolidasi ……… 3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ……… 4

Laporan Arus Kas Konsolidasi ………. 5

(3)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

Catatan 2008 2007 AKTIVA

Kas dan setara kas - bersih 2c,3 126.585.421.864 61.848.939.305

Piutang usaha dari pihak ketiga - 2d,4

setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar

Rp 8.055.142.483 pada periode 2008 dan

Rp6.493.040.264 pada periode 2007 21.836.987.475 20.881.501.014

Piutang lain-lain

Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp3.047.941.870

pada periode 2008 dan 2007 2d 5.941.547.170 25.398.400.991

Pihak yang mempunyai hubungan

istimewa 2d,2e - 150.331.010

Persediaan 2f,2i,5 460.454.294.601 469.524.311.636

Biaya dan pajak dibayar di muka 2g,14a 24.792.833.770 20.751.094.345

Tanah untuk pengembangan - bersih 2f,2i,6 1.147.348.570.658 1.079.275.464.001

Penyertaan saham - bersih 2b,7 1.106.509.000 1.000.000.000

Aktiva tetap - setelah dikurangi 2h,8,12 akumulasi penyusutan sebesar

Rp149.825.389.113 pada periode 2008 dan

Rp130.264.610.141 pada periode 2007 312.308.062.338 296.493.888.030

Aktiva pajak tangguhan 2p,14f 28.836.073.759 14.204.463.264

Selisih lebih biaya perolehan atas aktiva

bersih Anak Perusahaan - bersih 2b,9 21.375.692.702 2.684.191.243

Uang muka pembelian tanah - bersih 39.425.512.125 10.433.409.306

Uang muka pembelian aktiva tetap 23b 706.331.801.500 42.195.580.870

Kas yang dibatasi penggunaannya - bersih 2c,10 14.476.131.707 11.996.145.016

Aktiva lain-lain 11 30.086.106.133 19.420.748.423

JUMLAH AKTIVA 2.940.905.544.802 2.076.258.468.454

(4)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

Catatan 2008 2007 KEWAJIBAN

Hutang bank dan lembaga keuangan 2k,8,12 1.013.572.193.704 239.077.767.766

Hutang usaha - pihak ketiga 13 58.370.061.160 61.741.037.483

Hutang lain-lain

Pihak ketiga 22.806.503.983 66.776.955.989

Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 2e - 23.454.997

Hutang pajak 14b 10.284.187.902 3.732.337.354

Beban masih harus dibayar 15 15.976.195.295 17.541.622.115

Kewajiban imbalan kerja 2l,16 11.709.657.088 9.100.509.575

Uang muka dari pelanggan 2n,17 89.264.885.887 63.269.448.516

Pendapatan diterima di muka 2n 8.806.209.458 2.711.233.431

Kewajiban pajak tangguhan 2p,14f 20.766.817.305 5.329.558.415

JUMLAH KEWAJIBAN 1.251.556.711.782 469.303.925.641

SELISIH LEBIH AKTIVA BERSIH

ANAK PERUSAHAAN ATAS

BIAYA PEROLEHAN 2b,9 6.399.670.440 11.017.612.189

HAK MINORITAS 2b -

-EKUITAS

Modal saham

Modal dasar - 1.800.000.000 saham Seri A dengan nilai nominal Rp500 per saham dan 28.000.000.000 saham Seri B nilai nominal Rp75 per saham Modal ditempatkan dan disetor

penuh - 711.956.815 saham Seri A dan 13.068.915.736

saham Seri B 18 1.336.147.087.700 1.336.147.087.700

Tambahan modal disetor - bersih 2m,19 118.934.833.291 43.980.718.494

Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya 227.867.241.589 215.809.124.430

EKUITAS BERSIH 1.682.949.162.580 1.595.936.930.624

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.940.905.544.802 2.076.258.468.454

(5)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

Catatan 2008 2007 PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA 2n,20 228.059.341.905 186.008.510.372

BEBAN POKOK PENJUALAN DAN JASA 2n,21 115.564.265.602 96.178.178.314

LABA KOTOR 112.495.076.303 89.830.332.058

BEBAN USAHA 2n,22

Umum dan administrasi 42.960.015.122 37.483.920.186

Penjualan 10.981.482.339 9.344.600.040

Jumlah beban usaha 53.941.497.461 46.828.520.226

LABA USAHA 58.553.578.842 43.001.811.832

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2n

Laba atas selisih kurs - bersih 2o 6.241.519.369 2.608.580.731

Penghasilan bunga 3.761.581.172 2.387.947.460

Penghasilan sewa 2.229.378.277 1.009.818.944

Laba atas pembatalan penjualan 322.909.105 188.293.437

Laba penjualan aktiva tetap - bersih 6.095.396 747.024.806

Pemulihan atas penyisihan kerugian saham 106.509.000 12.541.000.000

Beban bunga dan provisi (39.111.758.834) (11.799.340.278)

Amortisasi selisih lebih aktiva bersih anak

perusahaan atas biaya perolehan - bersih 9 (2.611.555.655) 350.807.227

Pembalikan (penyisihan) atas penyisihan piutang

ragu-ragu - bersih (771.683.778) 535.989.275

Lain-lain - bersih 2.442.640.182 684.883.239

Penghasilan (beban) lain-lain - bersih (27.384.365.766) 9.255.004.841

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 31.169.213.076 52.256.816.673

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2p,14

Kini (740.321.029) (334.340.828)

Tangguhan 9.766.298 (734.134.182)

Beban Pajak - bersih (730.554.731) (1.068.475.010)

LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS

LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 30.438.658.345 51.188.341.663 HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH

ANAK PERUSAHAAN 2b - -

LABA BERSIH 30.438.658.345 51.188.341.663

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2q 2,21 3,71

(6)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

4

Tambahan

Modal Disetor

Modal Saham - bersih Saldo Laba Ekuitas - bersih

Saldo 1 Januari 2007 1.336.147.087.700 118.934.833.291 166.600.725.817 1.621.682.646.808

Kuasi Reorganisasi pada Anak

Perusahaan yang dikonsolidasi - (74.954.114.791) ( 1.979.943.056) (76.934.057.847)

Laba bersih - - 51.188.341.663 51.188.341.663

Saldo 30 Juni 2007 1.336.147.087.700 43.980.718.500 215.809.124.424 1.595.936.930.624

Penyesuaian atas kuasi Reorganisasi pada

Anak Perusahaan yang dikonsolidasi - 74.954.114.791 (12.541.000.000) 62.413.114.791

Rugi bersih - - (5.839.541.180) (5.839.541.180) ______________________ Saldo 1 Januari 2008 1.336.147.087.700 118.934.833.291 197.428.583.244 1.652.510.504.235 Laba bersih - - 30.438.658.345 30.438.658.345 ______________________ Saldo 30 Juni 2008 1.336.147.087.700 118.934.833.291 227.867.241.589 1.682.949.162.580

(7)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

Catatan 2008 2007 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 239.446.110.498 193.575.433.066

Pembayaran untuk:

Pengembangan tanah, perizinan dan konstruksi (49.077.211.783) (48.359.685.849)

Gaji dan tunjangan karyawan (29.305.750.063) (29.951.293.453)

Beban usaha lainnya (64.124.823.455) (55.332.040.848)

Kas yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi 96.938.325.197 59.932.412.916

Pembayaran bunga dan beban keuangan

lainnya (37.711.068.896) (7.962.718.942)

Pembayaran pajak lainnya (12.100.613.225) (14.709.337.980)

Pembayaran pajak penghasilan badan (9.706.625.453) (4.585.581.937)

Penerimaan penghasilan bunga 4.002.838.506 2.456.650.457

Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan

untuk) Aktivitas Operasi 41.422.856.129 35.131.424.514

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Hasil penjualan aktiva tetap - 1.247.427.273

Pembelian tanah (12.957.970.856) (16.303.926.854)

Pembelian aktiva tetap (110.474.370) (61.233.334.725)

Uang muka pembelian aktiva tetap (352.769.774.216) -

Pembelian saham - (11.538.979.874)

Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas

Investasi (376.321.707.345) (87.828.814.180)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penarikan (penambahan) kas yang dibatasi

penggunaannya 7.847.735.689 (4.331.030.339)

Penerimaan pinjaman 377.309.783.223 145.000.000.000

Pembayaran pinjaman (9.713.150.834) (122.829.794.350)

Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan

untuk) Aktivitas Pendanaan 375.444.368.078 17.839.175.311

Pengaruh perubahan kurs valuta kas dan

setara kas (2.665.735) 2.007.283.744

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN

SETARA KAS 40.542.851.127 (32.850.930.611)

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 3 86.042.570.737 81.385.885.996

Efek bersih konsolidasi pada kas dan

setara kas Anak Perusahaan - 13.313.983.920

(8)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (”Perusahaan”) didirikan sesuai dengan Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970, berdasarkan akta Notaris Nyonya Maria Kristiana Soeharyo, S.H. No. 18 tanggal 12 Januari 1989. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-8154.HT.01.01.TH.89 tanggal 1 September 1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 81, Tambahan Berita Negara No. 2361, tanggal 10 Oktober 1989. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Yualita Widyadhari, S.H. No. 3 tanggal 16 Agustus 2004 antara lain mengenai penurunan modal ditempatkan dan disetor penuh melalui penurunan nilai nominal saham. Perubahan terakhir ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-24338.HT.01.04. TH.2004 tanggal 30 September 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 89, Tambahan Berita Negara No.11740, tanggal 7 November 2006.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha di bidang kawasan industri berikut seluruh sarana penunjangnya dalam arti kata yang seluas-luasnya, antara lain pembangunan perumahan, apartemen, perkantoran, pertokoan, pembangunan dan instalasi pengelolaan air bersih, limbah, telepon dan listrik serta sarana-sarana lain yang diperlukan dalam menunjang pengelolaan kawasan industri, juga termasuk diantaranya penyediaan fasilitas-fasilitas olahraga dan rekreasi di lingkungan kawasan industri, ekspor dan impor barang-barang yang diperlukan bagi usaha-usaha yang berkaitan dengan pengembangan dan pengelolaan kawasan industri.

Perusahaan berkedudukan di Bekasi dan Anak Perusahaan berkedudukan di Bekasi dan Jakarta.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 10 Januari 1995, Perusahaan mencatatkan 47.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya dalam rangka penawaran umum. Pada tanggal 16 Desember 1996, Perusahaan mencatatkan 156.820.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp1.000 per saham sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas pertama dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada pemegang saham. Sehubungan dengan proses restrukturisasi pinjaman, Perusahaan menerbitkan tambahan 356.585 saham Seri A dan 12.128.665.380 saham Seri B pada tahun 2002, dan tambahan 940.250.356 saham Seri B pada tahun 2004.

Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta Notaris Yualita Widyadhari, S.H. No. 3 pada tanggal 16 Agustus 2004, para pemegang saham menyetujui kuasi reorganisasi Perusahaan dengan melakukan penurunan nilai nominal saham Seri A dari Rp1.000 menjadi Rp500 per saham dan saham Seri B dari Rp150 menjadi Rp75 per saham. Dengan demikian, modal ditempatkan dan disetor penuh menurun dari sebesar Rp2.672.294.175.400 menjadi sebesar Rp1.336.147.087.700 yang terdiri dari 711.956.815 saham Seri A dengan nilai nominal Rp500 per saham dan 13.068.915.736 saham Seri B dengan nilai nominal Rp75 per saham.

(9)

1. UMUM (lanjutan)

c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi

Pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007, Anak Perusahaan yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:

Persentase

Kepemilikan Jumlah Aktiva

Langsung dan Mulai (Dalam Jutaan

Tidak Langsung Kegiatan Rupiah)

Usaha

Anak Perusahaan 2008 2007 Bidang Usaha Kedudukan Komersial 2008 2007

Beroperasi

PTGrahabuana Cikarang (GBC) 100,00% 100,00% Kawasan perumahan Bekasi 1993 913.586 901.367

PT lndocargomas Persada(IP) 100,00% 100,00% Kawasan industri Bekasi 1991 414.299 326.738

PT Jababeka lnfrastruktur (JI) 100,00% 100,00% Pemeliharaan dan

pengelolaan perumahan Bekasi 1997 886.011 146.838

PT Saranapratama Pengembangan Sarana penunjang kawasan

Kota 100,00% 100,00% perumahan Bekasi 2006 30.098 33.932

PT Padang Golf Cikarang

(PGC melalui GBC) 100,00% 100,00% Pengelolaan Lapangan Golf Bekasi 1996 33.134 28.707

PT Gerbang Teknologi Cikarang 100,00% 100,00% Kawasan industri Bekasi 2007 295.003 278.247

PT Metropark Condominium

Indah (MCI melalui IP) 100,00% 100,00% Hunian kondominium Bekasi 2007 29.708 6.322

Belum Operasi

PT Greenwood Sejahtera (GS) 100,00% 100,00% Hunian, perkantoran, dan Jakarta - 131.460 146.282

Bangunan-bangunan lainnya

PT Karyamas Griya Utama 100,00% 100,00% Sarana penunjang kawasan

(KGU, melalui GBC) perumahan Bekasi - 25.210 3.821

PT Jababeka Terminal Kargo 100,00% 100,00% Jasa kargo dan angkutan Bekasi - 2.477 989

(JTK, melalui JI)

PT Bekasi Power (BP, melalui JI) 100,00% 100,00% Pembangkit dan distributor Bekasi - 753.020 42.573

listrik

Pada bulan Mei 2007, Perseroan membeli 13.360 lembar saham dan 1.364 lembar saham yang masing-masing merupakan kepemilikan sebesar 49% dan 5% di PT Gerbang Teknologi Cikarang (GTC) dari Singapore-Cikarang Investment Pte. Ltd. dan Quay Royale Corporation dengan harga beli masing-masing sebesar Rp9.794.611.437 dan Rp1.000.000.000.

Pada tanggal 12 Maret 2007, PT Jababeka Infrastruktur (JI), Anak Perusahaan, membeli 100 lembar saham kepemilikan di PT Bekasi Power (BP) dari PT Iroda Mitra dan David Maramis, pihak ketiga, dengan persentase masing-masing kepemilikan sebesar 99% dan 1% dengan harga beli Rp2.900.895.211.

d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi

Susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

2008 2007

Komisaris Utama : Bacelius Ruru Bacelius Ruru

Komisaris : SaminTan SaminTan

Komisaris : Anton Budidjaja Anton Budidjaja

Direktur Utama : Setyono Djuandi Darmono Setyono Djuandi Darmono

Wakil Direktur Utama : Hadi Rahardja Hadi Rahardja

Wakil Direktur Utama : Tedjo Budianto Liman Tedjo Budianto Liman

Direktur : Hyanto Wihadhi *) -

Direktur : Setiasa Kusuma *) -

Ketua Komite Audit : Bacelius Ruru Bacelius Ruru

Anggota Komite Audit : Giri Suseno Giri Suseno

Anggota Komite Audit : Prijohandojo Kristanto Prijohandojo Kristanto

Sekretaris Perusahaan : Tedjo Budianto Liman Tedjo Budianto Liman

*) Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang telah diaktakan oleh Notaris Yualita Widyadhari No.42 tanggal 25 Juni 2008.

(10)

1. UMUM (lanjutan)

d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan)

Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi sebesar Rp4.160.752.059 pada tahun 2008 dan Rp4.319.772.228 pada tahun 2007.

Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai 516 dan 532 karyawan tetap, masing-masing pada 30 Juni 2008 dan 2007.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kebijakan akuntansi dan penyajian laporan keuangan yang diterapkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2008 dan periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2007, adalah sebagai berikut:

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan untuk Perusahaan Real Estat yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK.

Laporan keuangan konsolidasi disusun menggunakan dasar akrual dengan berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan dan tanah untuk pengembangan yang dinilai berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (pasar), dan penyertaan saham

tertentu yang dicatat dengan metode ekuitas (equity method).

Neraca konsolidasi disajikan berdasarkan metode tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak

lancar (unclassified) sesuai dengan PSAK No. 44, “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real

Estat”.

Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung.

Mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan di mana persentase kepemilikan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50%. Seluruh transaksi dan saldo akun yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

Bagian pemegang saham minoritas atas ekuitas anak perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan” pada neraca konsolidasi. Apabila jumlah kerugian hak minoritas melebihi jumlah kepemilikan minoritas pada Anak Perusahaan maka kelebihan tersebut akan dibebankan terhadap hak pemegang saham mayoritas dan tidak disajikan sebagai aktiva, kecuali jika pemegang saham minoritas mempunyai kewajiban yang mengikat untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu untuk memenuhi kewajiban tersebut. Keuntungan yang dihasilkan setelah tanggal neraca oleh Anak Perusahaan yang menjadi hak minoritas harus dialokasikan terlebih dahulu ke hak mayoritas sampai sebesar kerugian pemegang saham minoritas sebelumnya yang dibebankan kepada hak pemegang saham mayoritas.

(11)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)

Selisih lebih antara biaya perolehan dengan aktiva bersih Anak Perusahaan yang diakuisisi dibukukan sebagai “Selisih Lebih Biaya Perolehan atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan” dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima) tahun. Selisih lebih antara aktiva bersih Anak Perusahaan yang diakuisisi dengan biaya perolehan dibukukan sebagai “Selisih Lebih Aktiva Bersih Anak Perusahaan atas Biaya Perolehan” dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 (duapuluh) tahun.

Penyertaan saham dengan persentase pemilikan sedikitnya 20% tetapi tidak Iebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas dimana harga perolehan ditambah atau dikurangi dengan bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan. Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan jumlah amortisasi secara garis lurus atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dan proporsi kepemilikan Perusahaan atau Anak

Perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih pada tanggal perolehan (goodwill/negative goodwill)

selama lima tahun dan dua puluh tahun.

Penyertaan saham lainnya dengan persentase pemilikan kurang dari 20%, baik langsung

maupun tidak langsung, disajikan sebesar harga perolehan (cost method).

c. Setara Kas

Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya, diklasifikasikan sebagai “Setara kas”. Kas dan deposito yang dibatasi penggunaannya atau digunakan sebagai jaminan disajikan sebagai ”Kas dan Setara Kas yang Dibatasi Penggunaannya”.

d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir periode.

e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan atau tidak dilakukan berdasarkan persyaratan dan kondisi yang sama dengan yang diberikan kepada pihak ketiga, diungkapkan pada Catatan 20.

(12)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

f. Persediaan dan Tanah untuk Pengembangan

Persediaan dan tanah untuk pengembangan dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (pasar). Biaya perolehan real estat ditentukan dengan metode rata-rata, sedangkan untuk biaya perolehan persediaan lainnya seperti makanan dan minuman

dinyatakan berdasarkan harga perolehan dengan metode masuk pertama, keluar pertama

(first-in, first-out).

Nilai persediaan real estat dan tanah untuk pengembangan termasuk :

1. Biaya praperolehan tanah; 2. Biaya perolehan tanah;

3. Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek;

4. Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat; dan 5. Biaya pinjaman.

Biaya-biaya ini akan dikapitalisasi sampai persediaan real estat selesai dan siap untuk dijual. Jumlah biaya proyek dialokasikan secara proporsional menurut bidang tanah yang dapat dijual. Penelaahan atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Biaya atas revisi substansial untuk menyelesaikan proyek real estat dikapitalisasi dan dialokasikan pada bidang tanah yang tersedia untuk dijual yang masih tersisa.

Perolehan tanah untuk pengembangan di masa yang akan datang dicatat sebagai ”Tanah untuk Pengembangan”. Akumulasi biaya atas tanah untuk pengembangan akan dipindahkan ke persediaan real estat pada saat pengembangan dan konstruksi infrastruktur dimulai. Selisih lebih atas nilai perolehan tanah untuk pengembangan atas estimasi nilai pemulihan dicatat sebagai ”Penyisihan Penurunan Nilai Tanah” pada laporan laba rugi konsolidasi.

g. Biaya Dibayar Di muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya dengan menggunakan

metode garis lurus (straight-line method).

h. Aktiva Tetap

Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan, kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi.

Penyusutan dihitung dengan metode dan tarif sebagai berikut :

Tarif

Metode garis lurus

Bangunan dan sarana olah raga 5%

Prasarana 5% - 10%

Metode saldo menurun ganda

Kendaraan 25% dan 50%

Perabot dan perlengkapan 25% dan 50%

(13)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Aktiva Tetap (lanjutan)

Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aktiva tetap pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; biaya pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi sesuai dengan kriteria dalam PSAK No. 16, ”Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain”. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan pada kegiatan usaha periode berjalan.

i. Kapitalisasi Bunga dan Selisih Kurs

Sesuai dengan PSAK No. 26, “Biaya Pinjaman” (Revisi 1997), bunga dan selisih kurs selama periode pengembangan dan konstruksi atas pinjaman yang diperoleh untuk membiayai perolehan dan pengembangan tanah dan pembangunan aktiva tetap, dikapitalisasi sampai pengembangan tanah atau pembangunan aktiva selesai secara substansial dan aktiva telah siap dijual atau digunakan.

j. Penurunan Nilai Aktiva

Sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, Perusahaan menelaah apakah terdapat indikasi penurunan nilai aktiva pada tanggal neraca. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai aktiva, Perusahaan menaksir jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aktiva tersebut. Penurunan nilai aktiva, jika ada, diakui sebagai beban pada usaha periode berjalan.

k. Restrukturisasi Pinjaman

Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat restrukturisasi pinjaman sesuai dengan PSAK No. 54, “Akuntansi Restrukturisasi Hutang Bermasalah”, yang mengharuskan Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk menghitung estimasi jumlah pembayaran termasuk bunga dalam periode pinjaman. Apabila jumlah pembayaran di masa depan melebihi jumlah yang tercatat, tidak ada kerugian dari restrukturisasi yang diakui. Apabila jumlah pembayaran di masa depan kurang dari jumlah pinjaman yang tercatat, selisihnya dicatat sebagai keuntungan dari restrukturisasi pinjaman.

l. Imbalan Kerja

Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui kewajiban imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (”Undang-undang”) dan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”.

Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), ”Imbalan Kerja”, beban imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuaris

projected-unit-credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban

apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui dari masing-masing program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui secara merata selama rata-rata taksiran sisa masa kerja dari para pekerja.

(14)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l. Imbalan Kerja (lanjutan)

Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut telah menjadi hak (vested), dan

sebaliknya akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan.

m. Biaya Emisi Saham

Biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan (termasuk saham yang diterbitkan melalui penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) kepada masyarakat disajikan sebagai pengurang dari Tambahan Modal Disetor.

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dari penjualan real estat diakui dengan menggunakan metode akrual penuh (full

accrual method), sesuai dengan persyaratan PSAK No. 44, “Akuntansi Aktivitas Pengembangan

Real Estat”, pada saat kondisi berikut dipenuhi :

1. Penjualan bangunan rumah, rumah toko (ruko) dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya.

a. Proses penjualan telah selesai;

b. Harga jual akan tertagih dan pembayaran telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;

c. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi di masa yang akan datang;

d. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.

2. Penjualan kavling tanah tanpa bangunan

a. Jumlah pembayaran yang diterima telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlahnya tidak dapat dikembalikan kepada pembeli;

b. Harga jual akan tertagih;

c. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi dimasa yang akan datang;

d. Penjual tidak mempunyai kewajiban yang signifikan lagi untuk menyelesaikan pematangan lahan yang dijual atau pembangunan fasilitas yang dijanjikan sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli;

e. Hanya kapling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling tersebut.

3. Pendapatan dari penjualan ruang perkantoran diakui dengan menggunakan metode

persentase penyelesaian (percentage-of-completion method) terhadap unit yang terjual,

apabila seluruh syarat berikut terpenuhi:

a. Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah dipenuhi;

b. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan

(15)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)

Jika salah satu dari persyaratan diatas belum terpenuhi maka semua pembayaran yang diterima dari pelanggan disajikan sebagai ”Uang Muka Pelanggan” sampai semua persyaratan pengakuan pendapatan terpenuhi.

Pendapatan dari sewa ruang perkantoran dan fasilitas lain yang terkait diakui secara berkala sesuai dengan masa kontrak sewa yang berlaku. Pendapatan diterima di muka dari sewa ruang perkantoran dan fasilitas lain dicatat sebagai “Pendapatan Sewa Ditangguhkan” dan diakui sebagai pendapatan secara proporsional sesuai dengan masa sewa.

Pendapatan atas jasa dan pemeliharaan diakui pada saat jasa diberikan. Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual).

o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada kegiatan usaha tahun berjalan, kecuali untuk selisih kurs yang dikapitalisasi pada persediaan real estat atau aktiva tetap (dibahas pada huruf i di atas).

Kurs yang digunakan pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007 adalah Rp9.225 dan Rp9.054 untuk 1 dolar AS.

p. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun bersangkutan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda waktu antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan pengakuan manfaat pajak masa mendatang, seperti akumulasi rugi fiskal, sebesar kemungkinan manfaatnya dapat direalisasikan.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada saat aktiva dipulihkan atau kewajiban diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca.

Perubahan terhadap kewajiban pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau hasil dari keberatan ditetapkan, dalam hal pengajuan keberatan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan.

q. Laba Bersih per Saham Dasar

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebesar 13.780.872.551 lembar saham pada 30 Juni 2008 dan 2007.

(16)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) r. Penggunaan estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi nilai yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian dalam pembuatan taksiran perkiraan, hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan taksiran yang telah dilaporkan sebelumnya.

3. KAS DAN SETARA KAS – BERSIH

2008 2007 Kas 772.561.540 552.271.556 Bank Rupiah PT Bank NISP Tbk 3.829.957.940 4.596.143.023 PT Bank Permata Tbk 1.156.254.100 893.514.025 PT Bank Niaga Tbk 766.100.015 1.428.440.571

PT Bank Central Asia Tbk 697.344.124 1.587.724.049

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 203.730.312 502.598.525

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 182.829.392 -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 135.966.064 137.661.851

PT Bank Pan Indonesia Tbk 69.075.415 150.160.829

PT Bank Orient (* 30.464.775 30.464.775

PT Bank Tabungan Negara (Persero) 10.440.143 25.274.169

PT Bank Mega Tbk - 360.575

PT Bank Lippo Tbk - 1.408.000

Standard Chartered Bank - 18.129.218

7.082.162.280 9.371.879.610

Dolar AS

PT Bank NISP Tbk 433.939.789 532.139.797

PT Bank Permata Tbk 283.789.782 355.801.828

The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd 177.993.054 -

PT Bank Central Asia Tbk 78.658.346 79.546.362

PT Bank Niaga Tbk 17.502.593 -

Standard Chartered Bank - 13.345.214.193

PT Bank Mega Tbk - 31.227.699 991.883.564 14.343.929.879 Jumlah bank 8.074.045.844 23.715.809.489 Deposito Berjangka Rupiah PT Bank Permata Tbk 18.100.000.000 - PT Bank Ganesha 17.300.000.000 10.500.000.000 PT Bank Niaga Tbk 17.250.000.000 1.800.000.000 PT Bank NISP Tbk 12.023.100.000 8.189.415.000 PT Bank Victoria 2.000.000.000 - PT Bank Orient (* 1.888.234.668 1.888.234.668 68.561.334.668 22.377.649.668

(17)

3. KAS DAN SETARA KAS – BERSIH (lanjutan) 2008 2007 Dolar AS PT Bank NISP Tbk 29.520.000.000 4.731.556.840 PT Bank Ganesha 18.529.621.713 3.540.882.866 PT Bank Permata Tbk 3.046.557.542 - PT Bank Mega Tbk - 8.849.468.329 51.096.179.255 17.121.908.035

Jumlah deposito berjangka 119.657.513.923 39.499.557.703

Dikurangi penyisihan kerugian

Bank (30.464.775) (30.464.775)

Deposito Berjangka (1.888.234.668) (1.888.234.668)

Jumlah penyisihan kerugian (1.918.699.443) (1.918.699.443)

Bersih 126.585.421.864 61.848.939.305

(* Bank Likuidasi

Tingkat bunga deposito berjangka adalah sebagai berikut:

2008 2007

Rupiah 7,00% - 9,25% 5,00% - 9,75%

Dolar AS 2,75% - 4,50% 4,25% - 5,00%

Kas (termasuk kas dalam perjalanan) telah diasuransikan terhadap risiko kecurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp6.940.000.000 dan Rp7.550.000.000 pada periode 2008 dan 2007.

4. PIUTANG USAHA – BERSIH

2008 2007

Pihak Ketiga Penjualan

Ruang perkantoran dan rumah toko (ruko) 3.938.796.347 2.083.727.273

Tanah dan rumah 771.471.620 1.341.222.300

Tanah dan bangunan pabrik standar 67.727.273 772.575.200

Tanah matang - 209.249.320

Jasa dan pemeliharaan 22.963.514.207 20.949.650.549

Sewa ruang perkantoran dan rumah toko (ruko) 182.996.155 1.248.929.451

Golf 295.024.231 323.125.000

Lainnya 1.672.600.125 446.062.185

Jumlah 29.892.129.958 27.374.541.278

Penyisihan piutang ragu-ragu (8.055.142.483) (6.493.040.264)

Bersih 21.836.987.475 20.881.501. 014

(18)

4. PIUTANG USAHA – BERSIH (lanjutan)

Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:

2008 2007

Sampai dengan 1 bulan 13.262.866.364 12.014.367.161

> 1 bulan – 3 bulan 4.488.979.132 4.896.098.376 > 3 bulan – 6 bulan 1.061.302.137 3.087.453.065 > 6 bulan – 1 tahun 2.198.202.464 1.339.217.322 > 1 tahun 8.880.779.861 6.037.405.354 Jumlah 29.892.129.958 27.374.541.278

Mutasi dari penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut :

2008 2007

Saldo awal 7.932.368.942 9.939.293.209

Penyisihan tahun berjalan 959.447.781 (535.989.275)

Penyesuaian piutang ragu-ragu (836.674.240) (2.910.263.670)

Saldo Akhir 8.055.142.483 6.493.040.264 5. PERSEDIAAN 2008 2007 Tanah 327.921.563.976 329.824.490.920

Rumah dan bangunan dalam konstruksi 88.810.006.593 94.845.244.574

Rumah dan bangunan siap jual 41.694.540.790 43.045.477.109

Lain-lain 2.028.183.242 1.809.099.033

Jumlah 460.454.294.601 469.524.311.636

Perusahaan dan Anak Perusahaan meyakini bahwa persediaan dapat di realisasi sesuai jumlah diatas dan karenanya tidak ada penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk.

Persediaan rumah dan bangunan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp93 miliar pada periode Juni 2008 dan Rp46 miliar pada periode Juni 2007.

6. TANAH UNTUK PENGEMBANGAN – BERSIH

Rincian tanah untuk pengembangan adalah sebagai berikut :

2008 2007

Luas Tanah (Ha) Jumlah Luas Tanah (Ha) Jumlah

Cilegon 856 251.240.113.095 856 245.911.302.903 Cikarang 910 765.789.001.885 906 703.514.680.453 Jakarta 2 130.319.455.678 2 129.849.480.645 Jumlah 1.768 1.147.348.570.658 1.764 1.079.275.464.001

(19)

6. TANAH UNTUK PENGEMBANGAN – BERSIH (lanjutan)

Status dari kepemilikan tanah untuk pengembangan adalah sebagai berikut :

Luas Tanah Ha 2008 2007 Pelepasan hak 228 245

Telah memiliki sertifikat tanah 1.504 1.519

Dalam proses 36 -

Jumlah 1.768 1.764

7. PENYERTAAN SAHAM – BERSIH

2008

Akumulasi Bagian

atas Rugi Bersih

Persentase Perusahaan

Kepemilikan (%) Biaya Perolehan Asosiasi - bersih Nilai Tercatat

Dicatat dengan Metode Ekuitas

PT Gerbang Teknologi Cikarang 46 12.541.000.000 (12.541.000.000 ) -

PT Sarana Graha Puri Persada

(melalui GBC) 21 525.000.000 (519.179.534 ) 5.820.466

13.066.000.000 (13.060.179.534 ) 5.820.466

Dicatat dengan Metode Biaya

PT Mitra Dana Jimbaran 3,85 1.000.000.000 - 1.000.000.000

PT Bank Syariah Muamalat

Indonesia Tbk 0,01 106.509.000 - 106.509.000

1.106.509.000 - 1.106.509.000

Jumlah 1.112.329.466

Dikurangi penyisihan kerugian

penyertaan saham (5.820.466) Bersih 1.106.509.000 2007 Akumulasi Bagian

atas Rugi Bersih

Persentase Perusahaan

Kepemilikan (%) Biaya Perolehan Asosiasi - bersih Nilai Tercatat

Dicatat dengan Metode Ekuitas

PT Gerbang Teknologi Cikarang 46 - - -

PT Sarana Graha Puri Persada

(melalui GBC) 21 525.000.000 (519.179.534 ) 5.820.466

525.000.000 (519.179.534 ) 5.820.466

Dicatat dengan Metode Biaya

PT Mitra Dana Jimbaran 3,85 1.000.000.000 - 1.000.000.000

PT Bank Syariah Muamalat

Indonesia Tbk 0,01 106.509.000 - 106.509.000

1.106.509.000 - 1.106.509.000

(20)

7. PENYERTAAN SAHAM – BERSIH (lanjutan)

2007

Akumulasi Bagian

atas Rugi Bersih

Persentase Perusahaan

Kepemilikan (%) Biaya Perolehan Asosiasi - bersih Nilai Tercatat

Jumlah 1.112.329.466

Dikurangi penyisihan kerugian

penyertaan saham (112.329.466) Bersih 1.000.000.000 8. AKTIVA TETAP

Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut :

Saldo Penambahan/ Pengurangan/ Saldo

1 Januari 2008 Reklasifikasi Reklasifikasi 30 Juni 2008

Mutasi 2008 Nilai tercatat

Tanah 112.339.501.181 231.276.400 - 112.570.777.581

Bangunan dan sarana olahraga 140.712.191.717 2.179.076.344 - 142.891.268.061

Mesin dan peralatan 130.552.502.643 1.531.034.178 8.628.400 132.074.908.421

Perabot dan perlengkapan 27.610.653.048 2.949.252.946 109.766.235 30.450.139.759

Kendaraan 13.706.184.472 748.572.726 30.000.000 14.424.757.198

Prasarana 24.307.482.448 241.376.750 - 24.548.859.198

Aktiva dalam penyelesaian 357.735.924 7.859.849.370 3.044.844.061 5.172.741.233

Jumlah 449.586.251.433 15.740.438.714 3.193.238.696 462.133.451.451

Akumulasi penyusutan

Bangunan dan sarana olahraga 18.957.477.017 3.752.033.571 - 22.709.510.592

Mesin dan peralatan 92.238.328.311 2.511.627.042 - 94.749.955.354

Perabot dan perlengkapan 18.046.978.308 1.940.089.068 28.928.909 19.958.138.467

Kendaraan 8.463.014.341 885.949.891 26.992.188 9.321.972.048 Prasarana 2.523.282.815 562.529.834 - 3.085.812.653 Jumlah 140.229.080.792 9.652.229.406 55.921.097 149.825.389.114 Nilai buku 309.357.170.641 312.308.062.337

Saldo Penambahan/ Pengurangan/ Saldo

1 Januari 2007 Reklasifikasi Reklasifikasi 30 Juni 2007

Mutasi 2007 Nilai tercatat

Tanah 86.665.394.778 8.481.486.443 293.489.129 94.853.392.092

Bangunan dan sarana olahraga 113.136.672.723 2.195.330.319 888.891.803 114.443.111.239

Mesin dan peralatan 128.012.283.389 1.813.120.834 - 129.825.404.223

Perabot dan perlengkapan 25.117.515.759 1.324.141.192 208.388.383 26.233.268.568

Kendaraan 11.991.825.134 1.514.004.794 - 13.505.829.928

Prasarana 5.828.129.378 108.050.000 - 5.936.179.378

Aktiva dalam penyelesaian 12.559.359.870 31.148.731.365 1.746.778.492 41.961.312.743

Jumlah 383.311.181.031 46.584.864.947 3.137.547.807 426.758.498.171

(21)

8. AKTIVA TETAP (lanjutan)

Saldo Penambahan/ Pengurangan/ Saldo

1 Januari 2007 Reklasifikasi Reklasifikasi 30 Juni 2007

Akumulasi penyusutan

Bangunan dan sarana olahraga 12.207.023.149 3.314.165.222 35.002.284 15.486.186.087

Mesin dan peralatan 86.775.170.636 2.652.290.824 - 89.427.461.460

Perabot dan perlengkapan 14.026.489.709 2.113.795.103 207.867.820 15.932.416.992

Kendaraan 6.651.980.065 863.978.068 - 7.515.958.133 Prasarana 1.715.219.548 187.367.921 - 1.902.587.469 Jumlah 121.375.883.107 9.131.597.138 242.870.104 130.264.610.141 Nilai buku 261.935.297.924 296.493.888.030

Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut :

2008 2007

Beban pokok penjualan dan jasa 7.620.861.227 7.020.684.230

Biaya umum dan administrasi (Catatan 23) 2.021.260.145 1.972.708.196

Kapitalisasi persediaan real estat dan tanah untuk

pengembangan 10.108.034 138.204.712

Jumlah penyusutan 9.652.229.406 9.131.597.138

Rincian penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut :

2008 2007 Harga jual 10.000.000 1.247.427.273 Nilai buku 3.904.604 500.402.467 Laba 6.095.396 747.024.806

Rincian aktiva tetap dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:

Persentase Akumulasi Estimasi

30 Juni 2008 Penyelesaian Biaya Penyelesaian

Mesin dan peralatan 90% 4.921.492.533 Agustus 2008

Bangunan 90% 251.248.700 Juli 2008

Lain-lain - - -

Jumlah 5.172.741.233

Persentase Akumulasi Estimasi

30 Juni 2007 Penyelesaian Biaya Penyelesaian

Mesin dan peralatan 60% 279.720.000 Juli 2007

Bangunan 74% 25.353.210.932 Oktober 2007

Lain-lain 95% 16.328.381.811 Agustus 2007

(22)

8. AKTIVA TETAP (lanjutan)

Akun tanah merupakan akun untuk tanah yang berlokasi di Jakarta, Cikarang dan Cilegon dengan

luas area sebesar 1.079.670 M2 dimana Perusahaan telah memiliki sertifikat Hak Guna Bangunan

(HGB) kecuali untuk tanah yang teletak di Cilegon dan Cikarang dengan luas area sebesar 16.403 M2

dimana Perusahaan masih dalam proses untuk memperoleh kepemilikan sertifat HGB. HGB tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal mulai tanggal 20 September 2015 sampai dengan tanggal 24 September 2027.

Beberapa aktiva tetap digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 12f).

Aktiva tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar AS$2.845.000 dan Rp240.336.870.625 pada akhir periode Juni 2008 AS$2.845.000 dan Rp158.462.328.000 pada akhir periode Juni 2007. Gedung Menara Batavia diasuransikan dengan pertanggungan bersama antara milik Anak Perusahaan dan penghuni lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar AS$44.000.000 pada akhir periode Juni 2008 dan AS$42.000.000 pada akhir periode Juni 2007.

Tidak akan ada kejadian ataupun perubahan yang merupakan indikasi penurunan nilai aktiva tetap pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007.

9. SELISIH LEBIH BIAYA PEROLEHAN ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN / SELISIH LEBIH AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN ATAS BIAYA PEROLEHAN – BERSIH

Rincian dari selisih lebih biaya perolehan atas aktiva bersih Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:

2008 2007

PT Gerbang Teknologi Cikarang 24.715.108.940 -

PT Batavia City Realty (Melalui

PT Grahabuana Cikarang) 14.524.534.037 14.524.534.037

PT Bekasi Power 2.800.895.210 2.800.895.210

PT Batavia Perkasa (Melalui

PT Indocargomas Persada) 420.592.653 420.592.653 42.461.130.840 17.746.021.900 Akumulasi amortisasi (21.085.438.138) (15.061.830.657) Bersih 21.375.692.702 2.684.191.243

Rincian dari selisih lebih aktiva bersih Anak Perusahaan atas biaya perolehan adalah sebagai berikut:

2008 2007

PT Batavia City Realty (Melalui

PT Grahabuana Cikarang) 14.758.395.996 14.758.395.996

PT Grahabuana Cikarang 1.357.546.941 1.357.546.941

PT Gerbang Teknologi Cikarang - 3.876.757.223

16.115.942.937 19.992.700.160 Akumulasi amortisasi (9.716.272.497) (8.975.087.971) Bersih 6.399.670.440 11.017.612.189

(23)

10. KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA - BERSIH 2008 2007 Bank Rupiah PT Bank Niaga Tbk 3.104.103.728 2.576.650.425

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 3.311.971.575 3.360.614.222

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 273.309.275 94.259.275

PT Bank Pan Indonesia Tbk 33.633.516 1.563.192.883

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 3.891.050 -

PT Bank Permata Tbk - 115.702.225 Dolar AS PT Bank Niaga Tbk 4.282.360.590 - Deposito berjangka

PT Bank Tabungan Negara (Persero) 1.424.120.320 -

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 895.393.978 996.719.755

PT Bank Niaga Tbk 843.966.463 427.450.562

PT Bank Permata Tbk 590.250.119 731.588.469

PT Bank NISP Tbk 298.819.112 2.129.967.200

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 135.776.300 -

PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk 93.027.171 -

PT Bank Mega Tbk 14.250.000 -

Penyisihan kas yang dibatasi penggunaannya (828.741.490) -

Bersih 14.476.131.707 11.996.145.016

Akun ini merupakan rekening bank dan deposito berjangka yang ditempatkan pada bank tertentu yang digunakan sebagai jaminan untuk kredit kepemilikan rumah yang diperoleh oleh pelanggan dan sebagai jaminan untuk pembelian aktiva tetap.

Tingkat bunga selama periode Januari – Juni 2008 dan 2007 untuk rekening bank dan deposito berjangka di atas adalah sebagai berikut:

2008 2007 Bank Dolar AS 0,50% - 0,75% - Rupiah 0,00% - 3,25% 1.00% - 3,25% Deposito berjangka Dolar AS 2,75% - 4,75% 4,25% - 5,00% Rupiah 4,50% - 9,25% 7,50% - 9,75% 11. AKTIVA LAIN-LAIN

Rincian akun ini adalah sebagai berikut :

2008 2007

Uang muka lainnya 20.291.372.372 11.321.633.686

Uang muka kepada kontraktor 9.437.424.459 1.752.057.162

Uang jaminan 5.903.592.683 3.470.966.630

Taksiran tagihan pajak penghasilan 1.648.573.635 1.708.768.101

Lain-lain 1.624.493.092 1.167.322.844

Jumlah 38.905.456.241 19.420.748.423

(24)

12. HUTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

2008 2007

Rupiah

PT Bank Pan Indonesia Tbk 106.547.000.000 125.000.000.000

PT Bank Niaga Tbk 70.000.000.000 90.000.000.000

PT Bank NISP Tbk 4.423.953.497 3.750.000.000

PT Orix Indonesia Finance 389.379.164 -

PT Indomobil Finance 61.572.400 -

Dolar AS

PT Bank Niaga Tbk (AS$ 44.000.000) 405.899.999.908 -

CIMB Bank Limited (AS$ 44.000.000) 405.899.999.908 -

Pinjaman restrukturisasi (AS$ 2.359.331) 20.350.288.827 20.327.767.766

Jumlah 1.013.572.193.704 239.077.767.766

a. Pinjaman dari PT. Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) sebesar Rp125.000.000.000 dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara 13% sampai dengan 15%. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah milik perusahaan yang berlokasi di Desa Tonjong, seluas 749.211 m2 dan di Desa Terate seluas 1.006.793 m2 (Catatan 6). Pinjaman terhutang dalam sepuluh (10) kali cicilan triwulanan, sebagai berikut :

Cicilan Jumlah Jatuh tempo

______________________________________

Pertama dan kedua masing-masing

Rp3.064.500.000 6.129.000.000 November 2007 – April 2008

Ketiga sampai keenam masing-masing

Rp12.324.000.000 49.296.000.000 Mei 2008 – April 2010

Ketujuh sampai kesepuluh masing-masing

Rp17.393.750.000 69.575.000.000 Mei 2010 – April 2011

Jumlah 125.000.000.000

Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan Bank Panin, Perusahaan harus dapat menjaga tingkat

current ratio dengan perbandingan minimum 1 : 1 dan debt to equity ratio dengan perbandingan

maksimum 3 : 1. Perusahaan juga harus memperoleh persetujuan tertulis dari Bank Panin sebelum melakukan hal berikut ini, antara lain :

• Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dengan agenda mengubah anggaran dasar

debitur perusahaan, terutama susunan pemegang saham dan dewan komisaris

• Memperoleh tambahan pinjaman dari pihak lain dalam rangka transaksi dagang yang

biasanya, yang saat ini sedang dalam proses penerbitan obligasi dan modal kerja perusahaan.

• Mengikatkan diri sebagai penanggung atau penjamin dalam perjanjian lain.

• Melakukan investasi lainnya dan/atau menjalankan usaha yang tidak mempunyai hubungan

dengan usaha yang sedang dijalankan.

• Melakukan perluasan ataupun penyempitan usaha yang dapat mempengaruhi pengembalian

jumlah hutang Perusahaan kepada Bank.

• Membayar hutang pada pemegang saham, perusahaan affiliasi, anak perusahaan, maupun

(25)

12. HUTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN (lanjutan)

• Mengajukan permohonan kepailitan dan/atau penundaan pembayaran pinjaman.

• Mengalihkan sebagaian dan/atau kewajiban Perusahaan berdasarkan Perjanjian Kredit

kepada pihak lain.

• Membayar/membagikan dividen kas atau saham.

b. Pada bulan Agustus 2005, Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank Niaga Tbk (Bank Niaga) sebesar Rp100.000.000.000 dengan masa pengembalian selama sembilan (9) bulan dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara 12,50% - 16,25%.

Pada bulan November 2006, Perusahaan telah melakukan sebagian pembayaran dari pinjaman tersebut dan mendapatkan persetujuan dari Bank Niaga untuk mengubah fasilitas pinjaman tersebut menjadi pinjaman jangka panjang dan fasilitas Kredit Khusus II dengan nilai maksimum masing-masing sebesar Rp80.000.000.000 dan Rp20.000.000.000. Fasilitas ini dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan sebesar 4,25% di atas tingkat suku bunga Bank indonesia. Saldo Fasilitas Kredit Khusus II sebesar Rp20.000.000.000 ini jatuh tempo pada tanggal 30 November 2008, sedangkan saldo pinjaman atas fasilitas pinjaman jangka panjang terhutang dalam cicilan triwulan hingga 24 November 2008.

Cicilan Jumlah Jatuh tempo

Pertama sampai dengan keenam masing-masing

Rp5 miliar 30.000.000.000 24 Februari 2007, 24 Mei 2008 Ketujuh 10.000.000.000 24 Agustus 2008 Terakhir 40.000.000.000 24 November 2008 Jumlah 80.000.000.000

Pinjaman ini dijamin dengan jaminan tanah dan bangunan milik Perusahaan dan Anak Perusahaan, yang berlokasi di Cikarang Golf Course and Country Club milik PT Grahabuana Cikarang (GBC), Anak Perusahaan, tanah dan bangunan Perusahaan yang berlokasi di Cikarang serta mesin dan peralatan milik PT Padang Golf Cikarang (PGC), Anak Perusahaan (Catatan 8). Berdasarkan perjanjian kredit, Perusahaan harus memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Niaga, apabila akan melakukan transaksi antara lain:

• Menjual atau mengalihkan hak atau penggunaan seluruh/sebagian kekayaan/aset

Perusahaan, baik barang bergerak maupun tidak bergerak, kecuali dalam menjalankan kegiatan usaha Perusahaan sehari-hari dan penjualan saham Anak Perusahaan.

• Menjual investasi saham pada Anak Perusahaan.

• Memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka menjalankan usaha

Perusahaan sehari-hari.

• Mengubah sifat dasar usaha bisnis Perusahaan.

• Melakukan merger atau akuisisi.

(26)

12. HUTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN (lanjutan)

Berdasarkan perjanjian kredit, Perusahaan diwajibkan untuk memberitahu secara tertulis pada Bank Niaga apabila akan melakukan transaksi antara lain:

• Menerima pinjaman baru dari pihak lain kecuali dalam rangka menjalankan usaha

Perusahaan sehari-hari.

• Menyediakan jaminan baik secara langsung maupun tidak langsung ke pihak lain.

• Menggunakan aset/kekayaan Perusahaan sebagai jaminan bagi pinjaman ke pihak lain.

c. Pinjaman sisa restrukturisasi merupakan saldo pinjaman yang direstrukturisasi pada tanggal

2 Agustus 2002 berdasarkan Master Restructuring Agreement (MRA) yang disetujui oleh

sebagian besar kreditur pada tanggal 6 Agustus 2002 kecuali untuk 6 kreditur dengan jumlah saldo pinjaman sebesar AS$26.499.420 (pokok dan bunga) pada tanggal 24 Juni 2002. Pada tanggal 13 Agustus 2002, Pengadilan Niaga Jakarta memutuskan bahwa para kreditur untuk mentaati MRA dan mengharuskan 6 kreditur lainnya untuk mengikutinya. Selanjutnya selama periode tahun 2002 sampai 2004, beberapa kreditur yang tersisa setuju untuk restrukturisasi pinjaman sesuai dengan syarat MRA sebagai berikut:

Bagian pinjaman yang sustainable dikonversikan menjadi pinjaman jangka panjang dalam rupiah

dengan kurs sebesar Rp8.590 untuk AS$1 dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin)

sebagai facility dan security agent. Pinjaman jangka panjang dalam rupiah dikenakan bunga

sebesar 18,5% pada tahun pertama, dan tingkat bunga rata-rata deposito tiga bulanan dari Bank Panin, PT Bank Central Asia Tbk (Bank BCA) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk (Bank BNI) ditambah margin sebesar 4,5% per tahun untuk tahun kedua sampai dengan

tahun keenam. Pinjaman terhutang setiap enam bulanan sampai dengan tahun keenam sebagai berikut: Tahun pertama : 0% Tahun kedua : 5% Tahun ketiga : 10% Tahun keempat : 15% Tahun kelima : 20% Tahun keenam : 50%

Bagian pinjaman yang unsustainable diperlakukan sebagai berikut:

1. Pembayaran di muka dilakukan atas bagian pinjaman secara proporsional dan atas dasar pari passu kepada para kreditur.

2. Sisa saldo akan dikonversikan menjadi pinjaman rupiah dengan kurs Rp8.590 untuk AS$1,

yang selanjutnya akan dikonversikan menjadi saham Perusahaan (debt to equity swap) pada

harga konversi sebesar Rp150 per saham.

Pada tanggal 30 Juni 2007, beberapa kreditur dengan saldo pinjaman sebesar AS$2.359.331 (atau Rp20.350.288.827 dengan kurs sebesar Rp8.590 sebagaimana disyaratkan dalam MRA) belum mengajukan permintaan pembayaran atas saldo pinjaman tersebut.

d. Pada tahun 2006, Anak Perusahaan, PGC memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank NISP Tbk (Bank NISP) dengan nilai maksimum sebesar Rp5.000.000.000. Pinjaman dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 16,5% dan dijamin dengan tanah kavling yang berlokasi di Cikarang

seluas 13.625 M2 milik GBC, dan corporate guarantee dari GBC. Pinjaman jatuh tempo pada

(27)

12. HUTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN (lanjutan)

Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan Bank NISP, PGC, Anak Perusahaan harus memberitahukan kepada bank atas beberapa transaksi tertentu, termasuk beberapa hal antara lain:

• Membubarkan Anak Perusahaan atau merger, melakukan reorganisasi yang dapat

mengubah struktur Anak Perusahaan.

• Melakukan pembayaran pinjaman kepada pemegang saham.

• Mengubah jenis dasar usaha Anak Perusahaan.

• Melakukan pembayaran kembali atas semua pinjaman selain pembayaran yang telah

disyaratkan atau karena sifat usaha Anak Perusahaan.

e. Pada tanggal 18 April 2007, PGC, Anak Perusahaan, mengadakan perjanjian sewa guna usaha dengan PT Orix Indonesia Finance dan PT Indomobil Finance atas beberapa kendaraan dengan jangka waktu tiga (3) tahun dan mimiliki hak opsi untuk membeli kendaraan tersebut pada saat berakhirnya masa sewa tersebut (Catatan 8).

Pembayaran minimum sewa guna usaha di masa mendatang (future minimum lease payment)

dalam perjanjian sewa guna usaha adalah sebagai berikut:

30 Juni 2008

Pembayaran jatuh tempo tahun

2008 281.505.000

2009 129.930.000

2010 10.828.500

Jumlah pembayaran minimum sewa guna usaha 422.263.500

Bunga (32.884.336)

Nilai kini pembayaran minimum sewa guna usaha 389.379.164

f. Pada bulan Oktober 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Niaga (sebagai

agen fasilitas) dan CIMB Bank Limited (CIMB) yang terdiri dari fasilitas Tranche A dengan nilai

maksimum sebesar AS$53.000.000 dan fasilitas Tranche B dengan nilai maksimum sebesar

AS$35.000.000.

Fasilitas ini dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan sebesar 2,7% di atas suku bunga SIBOR.

Pinjaman Tranche A dijamin dengan tanah milik BP, Anak Perusahaan, yang berlokasi di Pasir

Gombong dan Tanjung Sari seluas 49.228 m2 dan sebagian tanah milik GBC, Anak Perusahaan,

yang berlokasi di daerah Cibatu, Jayamukti, Sertajaya dan Jatireja seluas 878.561 m2

(Catatan 6).

Pinjaman Tranche B dijamin dengan tanah milik GBC, Anak Perusahaan, yang berlokasi di

(28)

12. HUTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN (lanjutan)

Berdasarkan perjanjian pinjaman kredit gabungan dengan Bank Niaga dan CIMB, Perusahaan

harus dapat mempertahankan debt to equity ratio tidak lebih dari 1,5. Perusahaan juga harus

memperoleh persetujuan tertulis dari agen fasilitas, sebelum melakukan beberapa hal antara lain: (a) Menjaminkan terhadap sebagian atau seluruh kekayaan, usaha, aset atau pendapatan

kecuali terhadap beberapa kondisi tertentu yang tercantum dalam perjanjian. (b) Mengubah pasal dalam Anggaran Dasar Perusahaan.

(c) Mengubah jenis dasar usaha Perusahaan atau menutup bagian dari kekayaan usaha Perusahaan yang ada saat ini.

(d) Menurunkan atau mengubah modal dasar atau ditempatkan dan modal disetor Perusahaan. (e) Memperoleh tambahan pinjaman, memberi pinjaman atau uang muka kepada pihak lain,

memberikan jaminan ke pihak lain atau sebaliknya dengan sukarela selain dari usaha Perusahaan yang biasanya.

(f) Menarik kembali modal saham, mengumumkan atau, membayar, atau membagikan dividen kepada pemegang saham, kecuali jika kondisi tertentu terpenuhi.

(g) Penarikan hutang saham yang dikeluarkan Perusahaan dan pembayaran kembali pinjaman dari pemegang saham, direktur, dan Anak Perusahaan.

(h) Memberikan, menjual, menyewakan, mengalihkan, atau pelepasan usaha atau aset lebih dari AS$20 juta secara keseluruhan dalam setahun.

(i) Mengadakan kontrak, perjanjian atau rencana lain, atau tanggung jawab lainnya selain usaha Perusahaan yang biasanya.

(j) Melakukan merger atau konsolidasi dengan usaha lain atau melikuidasi Perusahaan.

13. HUTANG USAHA

Rincian hutang usaha adalah sebagai berikut:

2008 2007 Kontraktor 55.819.247.164 58.957.315.745 Lain - lain 2.550.813.996 2.783.721.738 Jumlah 58.370.061.160 61.741.037.483

Seluruh hutang usaha pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007 adalah dalam mata uang Rupiah.

14. PERPAJAKAN

a. Pajak dibayar dimuka

2008 2007

Pajak pertambahan nilai 14.063.621.070 10.579.299.364

Pajak penghasilan pasal 22 2.508.164.164 -

Pajak penghasilan pasal 23 1.562.769.544 3.991.757.513

Pajak penghasilan pasal 25 5.036.744.846 4.585.581.937

Pajak penghasilan pasal 4 (2) 11.044.770 263.508.437

Jumlah 23.182.344.394 19.420.147.251

(29)

14. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Hutang Pajak 2008 2007 Pajak penghasilan Pasal 21 832.869.205 792.537.034 Pasal 23 356.366.202 344.656.487 Pasal 26 601.696.482 27.530.469 Pasal 4 (2) 10.461.862 32.967.674

Pajak pertambahan nilai 8.283.734.947 2.434.928.028

Pajak pembangunan 1 199.059.204 99.717.662

Jumlah 10.284.187.902 3.732.337.354

c. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran laba kena pajak (rugi fiskal) untuk periode enam bulan yang berakhir masing-masing pada tanggal 30 Juni 2008 dan 30 Juni 2007, adalah sebagai berikut :

2008 2007

Laba sebelum pajak penghasilan

per laporan laba rugi konsolidasi 31.169.213.076 52.256.816.673

Laba (rugi) Anak Perusahaan sebelum pajak

penghasilan - bersih (71.682.741.513) (46.122.029.585)

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan (40.513.528.467) 6.134.787.088

Beda tetap

Pajak dan perizinan 837.506.206 538.556.871

Representasi 219.749.673 305.307.201

Amortisasi selisih lebih aktiva bersih Anak

Perusahaan atas biaya perolehan - bersih (402.898.574) (350.807.227)

Pendapatan sewa (69.069.630) (99.403.230)

Penghasilan yang telah dikenakan pajak final (474.936.029) (1.668.841.180)

Pembalikan atas investasi saham (106.509.000) (12.541.000.000)

Taksiran penghasilan (rugi) kena pajak Perusahaan (40.509.685.821) (7.681.400.477)

Akumulasi rugi fiskal awal periode (72.382.834.808) (11.689.212.113)

Penyesuaian oleh kantor pajak 25.644.806.782 -

Akumulasi rugi fiskal akhir periode (87.247.713.847) (19.370.612.590)

d. Beban Pajak Penghasilan

2008 2007

Anak Perusahaan - Final 740.321.029 334.340.828

Referensi

Dokumen terkait

Namun, secara keseluruhan pelapisan logam KS 01 dengan komposit Ni-kitosan memberikan daya tahan yang lebih tinggi terhadap gesekan sehingga nilai laju korosi

branding kota Cirebon. Untuk dapat “dijual”, bangunan wisata tersebut harus dalam kondisi yang layak dan memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Penelitian ini

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara tanggung jawab dan peran defender. Artinya, semakin tinggi skor tanggung

KPH KONSERVASI KPH LINDUNG KPH PRODUKSI APL APL APL DAS PROGRAM BINA PRODUKSI DAN USAHA KEHUTANAN PROGRAM BINA PENGELOLAAN DAS, HUTAN LINDUNG DAN PS PROGRAM

Bagi Pegawai yang selama periode perhitungan Cuti Besar yang jatuh tempo sepenuhnya berada di Unit Kerja Luar Negeri/Kantor Luar Negeri atau di Anak Perusahaan/Dana Pensiun/

adalah sebagai manajer investasi, maksudnya adalah bahwa bank syariah tersebut merupakan manajer investasi dari pemilik dana yang dihimpun, karena besar kecilnya pendapatan

Bila dalam proses hitung perataan jumlah titik ikat yang digunakan lebih dari 1 titik, maka penggunaan titik-titik ikat dengan klasifikasi orde yang sejenis (misal: orde 0 saja atau

Pada bagian ini akan dikemukakan analisis pemanfaatan CORS dalam pengukuran batas bidang tanah yang ditinjau dari aspek ekonomi, cakupan, waktu pengukuran yang berpengaruh pada