• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktorat Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktorat Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Direktorat Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012

(2)

TUNTUTAN REGULASI

S1/D4, Kesesuaian Latar

Belakang Pendidikan,

Sertifikat Pendidik

•PP19 2005)

Beban Kerja Tatap Muka

24-40, Rasio Guru-Siswa

1:20

•PP 74 2008

FAKTA YANG ADA SAAT INI

Data Guru

Kab/Kota/provinsi/Nasional

Beban Kerja Tatap

Muka

Komposisi Guru

Kualifikasi

(3)

UU RI 20 2003

UU RI32 2004

Uu RI 14 2005

PP 29 1990 sebagaimana telah diubah dengan PP 56

1998;

PP 19 2005

PP 74 2008

PP 17 2010

PP 9 2005 sebagaimana telah diubah dengan PP 94 2006.

Permendiknas 39 2009

Peraturan Bersama Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri

Pendidikan Nasional, Menteri Dalam Negeri, Menteri

Keuangan, dan Menteri Agama Nomor 05/X/PB/2011,

SPB/03/M.PAN-RB/10/2011, 48 Tahun 2011,

(4)

Sebagai acuan bagi pejabat pembina

kepegawaian pusat dan daerah,

kepala dinas yang membidangi

pendidikan di

provinsi/kabupaten/kota, kepala

sekolah dan pemangku kepentingan

(

stakeholder

) Iainnya dalam

(5)

Perencanaan Kebutuhan Guru SMA

perhitungan kebutuhan guru

SMA

optimalisasi pemenuhan beban

kerja guru SMA,

Mekanisme Usulan Perencanaan dan

Pelaksanaan Penataan dan Pemerataan Guru

(6)

•memperoleh data kebutuhan guru

yang sesuai dengan kondisi

sekolahnya.

Sekolah

•memperoleh data kebutuhan guru

di wilayahnya

Dindik

Prov/Kab/

Kota

• memperoleh data kebutuhan guru sebagai bahan

laporan kepada Kemdikbud, dan dijadikan dasar

penjaminan mutu pendidikan sesuai kewenangannya.

(7)

• memperoleh data kebutuhan guru untuk

dijadikan sebagai dasar pengajuan formasi

guru ke Kemeneg PAN & RB

BKD

• memperoleh data kebutuhan guru secara

nasional

Kemendik

bud

• memperoleh data kebutuhan guru sebagai

bahan untuk menetapkan formasi

kebutuhan guru.

Kemeneg

PAN & RB

(8)

Dindik

Provinsi

BKD

Provinsi

LPMP

Dindik

Kab/Kota

BKD

Kab/Kota

Satuan

Pendidikan

(9)
(10)

Pasal

24

UURI

14

2005

Pasal

58 PP

74

2008

Peraturan Bersama Mendiknas,

Menterineg PAN & RB, Mendagri,

Menkeu, dan Menag

Nomor 05/X/Pb/2011,

Nomor

Spb/03/M.PAN-RB/10/2011,

Nomor 48 Tahun 2011,

Nomor 158/PMK.01/2011, dan

Nomor 11 Tahun 2011

tentang

Penataan Dan Pemerataan Guru

Pegawai Negeri Sipil

(11)

Sesuai dengan

kewenangannya

Pemerintah

Pemerintah Provinsi

Pemerintah

Kab/Kota

Penyelenggara

pendidikan

Secara merata WAJIB

memenuhi kebutuhan guru

jumlah

kualifikasi

kompetensi

(12)

Pengangkatan dan penempatan Guru yang diangkat oleh

Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah dilakukan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Departemen melakukan koordinasi perencanaan kebutuhan

Guru secara nasional dalam rangka pengangkatan dan

penempatan Guru

Perencanaan kebutuhan Guru secara nasional dilakukan

dengan mempertimbangkan pemerataan Guru antar

satuan pendidikan yang diselenggarakan Pemerintah

Daerah dan/atau Masyarakat, antarkabupaten atau

antarkota, dan antarprovinsi, termasuk kebutuhan Guru di

(13)

Kewajiban 5 menteri

kewenangan pemerintah provinsi dan

pemerintah kabupaten/kota

Pemantauan dan Evaluasi Penataan dan

Pemerataan Guru

Pembinaan dan Pengawasan

pendanaan,

pelaporan penataan dan pemerataan

sanksi

Peraturan Bersama

Mendiknas, Meneg PAN &

RB, Mendagri, Menkeu, dan

Menag

Nomor 05/X/Pb/2011,

Nomor

Spb/03/M.PAN-RB/10/2011,

Nomor 48 Tahun 2011,

Nomor 158/PMK.01/2011

Nomor 11 Tahun 2011

tentang

Penataan Dan Pemerataan

Guru Pegawai Negeri Sipil

(14)

menetapkan kebijakan standardisasi teknis dalam penataan dan

pemerataan guru PNS antarsatuan pendidikan, antarjenjang, dan

antarjenis pendidikan secara nasional.

mengkoordinasikan dan memfasilitasi pemindahan guru PNS

antarsatuan pendidikan, antarjenjang, dan antarjenis pendidikan untuk

penataan dan pemerataan guru PNS antarsatuan pendidikan,

antarjenjang, dan antarjenis pendidikan antarprovinsi,

antarkabupaten/kota pada provinsi yang berbeda berdasarkan data

pembanding dari Badan Kepegawaian Negara (BKN)

berkoordinasi dengan Menteri Agama dalam memfasilitasi penataan dan

pemerataan guru PNS antarsatuan pendidikan, antarjenjang, dan

(15)

mendukung pemerintah daerah dalam hal penataan

dan pemerataan guru PNS antarsatuan pendidikan,

antarjenjang, dan antarjenis pendidikan untuk

memenuhi standardisasi teknis yang dikeluarkan oleh

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan;

memasukkan unsur penataan dan pemerataan guru

PNS antarsatuan pendidikan, antarjenjang, dan

antarjenis pendidikan menjadi bagian penilaian

(16)

MENAG

membuat

perencanaan,

penataan, dan

pemerataan guru PNS

antarsatuan

pendidikan,

antarjenjang, dan

antarjenis pendidikan

yang menjadi

tanggung jawabnya

MENKEU

mendukung penataan

dan pemerataan guru

PNS antarsatuan

pendidikan,

antarjenjang, dan

antarjenis pendidikan

sebagai bagian dari

kebijakan penataan

PNS secara nasional

melalui aspek

pendanaan di bidang

pendidikan sesuai

dengan kemampuan

keuangan negara

MENEG

PAN & RB

mendukung penataan

dan pemerataan guru

PNS antarsatuan

pendidikan,

antarjenjang, dan

antarjenis pendidikan

melalui penetapan

formasi guru PNS.

(17)

SESUAI

KEWENANGANNYA

membuat perencanaan penataan dan

pemerataan guru PNS antarsatuan pendidikan,

antarjenjang, dan antarjenis pendidikan yang

(18)

bertanggung jawab dan wajib melakukan penataan dan pemerataan guru PNS antarsatuan pendidikan, antarjenjang, dan antarjenis pendidikan pada satuan

pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah provinsi yang kelebihan atau kekurangan guru PNS mengkoordinasikan dan memfasilitasi pemindahan guru PNS untuk penataan dan pemerataan guru PNS antarsatuan pendidikan, antarjenjang, dan antarjenis

pendidikan di wilayah kerjanya sesuai dengan kewenangannya

mengkoordinasikan dan memfasilitasi pemindahan guru PNS antarsatuan pendidikan, antarjenjang, dan antarjenis pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan

kewenangannya untuk penataan dan pemerataan antarkabupaten/kota dalam satu wilayah provinsi.

(19)

bertanggung jawab dan wajib melakukan penataan dan

pemerataan guru PNS antarsatuan pendidikan, antarjenjang,

dan antarjenis pendidikan di satuan pendidikan yang

diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten/kota yang

kelebihan dan kekurangan guru PNS

mengkoordinasikan dan memfasilitasi pemindahan guru

PNS untuk penataan dan pemerataan guru PNS antarsatuan

pendidikan, antarjenjang, dan antarjenis pendidikan di

wilayah kerjanya sesuai dengan kewenangannya

(20)

•Mendiknas, Meneg PAN & RB, Mendagri,

Menkeu, dan Menag

Pelaksana

•Dilaporkan Mendikanas kepada Meneg

PAN & RB, Mendagri, Menkeu, dan Menag

Hasil Pemantauan

dan Evaluasi

•bahan pertimbangan dalam pengambilan

kebijakan

Manfaat Hasil

Pemantaun dan

(21)

secara umum dilaksanakan oleh

Menteri Dalam Negeri

secara teknis dilaksanakan oleh Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan di pemerintah provinsi dan pemerintah

kabupaten/kota dilaksanakan

Secara teknis oleh Menteri Agama pada satuan pendidikan yang

diselenggarakan oleh Pemerintah di lingkungan Kementerian

Agama dilaksanakan;

secara teknis oleh Gubernur di pemerintah kabupaten/kota

dilaksanakan

(22)

Pendanaan penataan dan pemerataan guru PNS antarsatuan pendidikan,

antarjenjang, antarjenis pendidikan, atau antarprovinsi pada satuan pendidikan

yang diselenggarakan oleh

Pemerintah dibebankan pada APBN

pemerintah provinsi dibebankan pada

APBD provinsi

oleh pemerintah kabupaten/kota

dibebankan pada APBD kabupaten/kota

(23)

Bupati/W

ali Kota

•Usulan Perencanaan dan Penataan Guru PNS paling lambat pada Bulan Februari tahun berjalan •Laporan Penataan dan Pemerataan Guru PNS paling lambat Bulan April pada tahun berjalan

Gubernur

•Usulan Perencanaan dan Penataan Guru PNS paling lambat pada Bulan Maret tahun berjalan •Melalui LPMP menyampaikan Laporan Penataan dan Pemerataan Guru PNS paling lambat Bulan Mei pada tahun berjalan

Mendikbud

•Meneruskan laporan gubernur •evaluasi dan menetapkan capaian penataan dan pemerataan guru PNS secara nasional paling lambat bulan Juli tahun berjalan

Meneg PAN & RB

•Men PAN & RB menetapkan Formasi Guru PNS

(24)

Mendikbud kepada

Gubernur/Bupati/wali Kota

Penghentian sebagian

atau seluruh bantuan

finansial fungsi

pendidikan

Pemberian

Rekomendasi

kepada:

Meneg PAN dan RB

•menunda pemberian formasi

guru PNS

MENKEU

•penundaan penyaluran dana

perimbangan

MENDAGRI

•memberikan penilaian kinerja

kurang baik

(25)
(26)

TINGKAT SATUAN

PENDIDIKAN

TINGKAT

KABUPATEN/KOTA

TINGKAT PROVINSI

TINGKAT

NASIONAL

(27)

SEKOLAH

SEKOLAH

…....

SEKOLAH

KAB/KOT

A

KAB/KOT

A

PROVINSI

CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN GURU

JUMLAH KEBUTUHAN GURU KAB/KOTA MERUPAKAN AKUMULASI DARI KEBUTUHAN PER SEKOLAH,

DAN JUMLAH KEBUTUHAN GURU PROVINSI MERUPAKAN AKUMULASI DARI TIGKAT KAB/KOTA

SEKOLAH

PROSES

PERHITUNGAN

PER INDUVIDU

PROSES

AKUMULASI

SEKOLAH

PROSES

AKUMULASI

KAB/KOTA

(28)

Setiap rombel dalam mengikuti mata pelajaran

tertentu diampu oleh 1 (satu) orang guru

Jumlah guru dihitung berdasarkan jumlah

keseluruhan tatap muka per minggu yang

dilaksanakan di sekolah (JTM) dibagi wajib

mengajar guru (24),

Jumlah tatap muka dihitung dengan cara

menjumlahkan jumlah rombel per tingkat kali

jumlah jam mata pelajaran per minggu per

tingkat yang ada dalam struktur kurikulum,

(29)

Wajib mengajar yang digunakan adalah 24 jam

tatap muka per minggu

Guru mata pelajaran hanya mengampu 1 (satu)

jenis mata pelajaran yang sesuai dengan

sertifikat pendidik dan atau latar belakang

pendidikan yang dimilikinya

Apabila di sekolah terdapat Iebih dari satu

pendidikan agama yang diajarkan, jumlah dan

jenis guru pendidikan agama disesuaikan

dengan kebutuhan dan peraturan yang berlaku

(30)

KG = JTM

24

(MP1 x ∑K1) + (MP2 x ∑K2) + (MP3 x ∑K3 )

24

KG : Kebutuhan Guru

JTM : Jumlah tatap muka per jenis guru

per minggu

24 : Jumlah Tatap Muka Minimal

MP

1/2/3

alokasi jam mata pelajaran per minggu pada mata pelajaran

tertentu di satu tingkat (kelas 1 atau 2 atau 3)

∑K1

1/2/3

jumlah Kelas/rombongan belajar pada suatu tingkat yang

mengikuti pelajaran tertentu

(31)

Jumlah guru Bimbingan dan Konseling (BK) pada

setiap sekolah dihitung berdasarkan jumlah

peserta didik yang ada di sekolah tersebut.

Setiap guru BK wajib melayani paling sedikit 150

peserta didik dan paling banyak 250 peserta didik

Setiap SMA harus disediakan paling sedikit 1

orang guru BK

Dasar penghitungan jumlah guru BK adalah

jumlah siswa seluruh sekolah dibagi 150

(32)

KG =

KG : kebutuhan guru

∑S : jumlah siswa per satdik

150 : jumlah siswa minimal dibimbing

∑S

(33)

GURU MATA PELAJARAN

Tugas

Tambahan

Beban

Kerja

(P)

Kepala Sekolah

18

Wakil KS

12

Kepala Perpustakaan

12

Kepala Laboratorium

12

GURU BK/KONSELOR

Tugas

Tambahan

Peserta Didik

Jumlah

(P)

Kepala Sekolah

40

Wakil KS

80

Kepala Perpustakaan

80

Kepala

Laboratorium

80

(34)

KG =

KG : kebutuhan guru

JTM : umlah tatap muka per jenis guru

per minggu

P : beban kerja minimal guru Mapel

dengan tugas tambahan

24 : Beban Kerja Minimal

JTM + P

(35)

KG =

KG : kebutuhan guru

∑S : jumlah siswa per satdik

P : beban kerja minimal guru BK dengan

tugas tambahan

150 : jumlah siswa minimal dibimbing

∑S + P

(36)

Angka Kebutuhan Guru (KG)

Jumlah Kebutuhan Guru

(JKG)

0,04 – 1,59

1

1,60 – 2,89

2

2,90 – 3,89

3

3,90 – 4,89

4

4,90 – 5,89

5

5,90 – 6,89

6

6,90 – 7,89

7

7,90 – 8,89

8

8,90 – 9,89

9

9,90 – 10,89

10

(37)
(38)

MEKANISME PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL

SANKSI

Kemdiknas

(menghentikan

sebagian atau

seluruhnya

bantuan

finansial fungsi

pendidikan)

Kemeneg

PANRB

(menunda

pemberian

formasi guru

PNS kepada

Pemerintah dan

Pemerintah

Daerah)

Kemdagri

(memberikan

penilaian

kinerja kurang

baik kepada

Pemerintah

Daerah)

Kemkeu

(menunda

penyaluran

dana

DUKUNGAN

Kemenkeu

(Mendukung

Penataan &

Pemerataan Guru

PNS ( Ps3 Konsep

Peraturan

Bersama)

Kemenpanrb

(Mendukung

penataan &

Pemerataan Guru

PNS Melalui

Penetapan

formasi)

Melaksanakan

koord, fasilitasi &

mendukung

Pemda dalam

Pemerataan Guru

PNS (PP38/2007)

Melakukan

Penilaian Kinerja

Pemda

KEMDIKNAS

Menetapkan NSPK Penataan & Pemerataan Guru PNS (Ps3 Konsep Peraturan Bersama)

Memfasilitasi Pemindahan Guru

Melaksanakan Koordinasi dengan Kemenag

Melakukan Evaluasi Perencanaan dan Pelaksanaan untuk Penataan & Pemerataan Guru PNS

TUSI KEMENAG

PROVINSI / KANWIL Analisis Kebutuhan Penataan Pemerataan Pemindahan Distribusi KABUPATE N/ KOTA/ KANDEPAG Analisis Kebutuhan Penataan Pemerataan Pemindahan Distribusi PROVINSI/ KANWIL Analisis Kebutuhan Penataan Pemerataan Pemindahan Distribusi KABUPATE N/ KOTA/ KANDEPAG Analisis Kebutuhan Penataan Pemerataan Pemindahan Distribusi KABUPATE N/ KOTA/ KANDEPAG Analisis Kebutuhan Penataan Pemerataan Pemindahan Distribusi KABUPAT EN/ KOTA/ KANDEPA G Analisis Kebutuhan Penataan Pemerataan Pemindahan Distribusi KABUPATE N/ KOTA/ KANDEPAG Analisis Kebutuhan Penataan Pemerataan Pemindahan Distribusi KABUPATE N/ KOTA/ KANDEPAG Analisis Kebutuhan Penataan Pemerataan Pemindahan Distribusi

Rasio Siswa : Guru Ideal

Distribusi Guru Merata

Kualitas Pendidikan Merata

Mutu Pendidikan Meningkat

(39)

Perhitungan Kebutuhan guru tingkat satuan

pendidikan

Inventaris guru yang tersedia

Melakukan Analisis Kebutuhan Guru

Merumuskan rencana pemecahan jika

terdapat kelebihan/kekurang (pemecahan)

(40)

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tingkat

Satuan Pendidikan

Rekonsiliasi Kebutuhan Guru SMA di

Kabupaten/Kota

Menyusun Perencanaan Penataan dan

Pemerataan

Melaporkan Rencana Penataan dan

(41)

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tingkat

Kabupaten/Kota

Rekonsiliasi Kebutuhan Guru SMA di

Kabupaten/Kota

Menyusun Perencanaan Penataan dan

Pemerataan

Melaporkan Rencana Penataan dan

(42)

Menerima hasil capaian pelaksanaan penataan guru

PNS SMA di tingkat kabupaten/kota dan provinsi,

yang dilengkapi dengan data kekurangan dan/atau

kelebihan guru PNS SMA

Melakukan koordinasi dan rekonsiliasi penataan

guru PNS bersama dinas pendidikan

kabupaten/kota dan dinas pendidikan provinsi

Melakukan pemetaan kelebihan dan/atau

kekurangan guru PNS SMA secara nasional

(43)

Melakukan evaluasi dan menetapkan capaian penataan dan

pemerataan guru PNS secara nasional berdasarkan laporan

pelaksanaan penataan dan pemerataan guru PNS antarsatuan

pendidikan, antarjenjang, atau antarjenis pendidikan

Menyampaikan hasil evaluasi capaian penataan dan pemerataan

guru PNS secara nasional kepada Kementerian Keuangan,

Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi, dan Kementerian Dalam Negeri untuk

dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan;

Melakukan koordinasi dengan Kementerian Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,

Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, dan

Kementerian Agama untuk memberikan sanksi sesuai dengan

ketentuan dalam Peraturan Bersama

(44)

KEKURANGAN GURU

1.

Redistribusi guru

2.

Optimalisasi

beban mengajar

3.

Multi grade

teaching

4.

Multi Subject

KELEBIHAN GURU

1.

Redistribusi guru

2.

Alih Fungsi

3.

Pensiun Dini

(45)

SMP A

SMP B

(+)2

LANGKAH 1.

SUBSTITUSI GURU ANTAR SEKOLAH SEJENJANG

(-)4

ilustrasi

REDISRIBUSI GURU PADA LEVEL

SATUAN PENDIDIKAN

(46)

SMP A

(-)2

SMP B

KEKURANGAN 2 GURU PKN

KETERANGAN :

Dengan adanya redistribusi guru maka kebutuhan guru di kabupaten

tersebut menjadi

-2 dari sebelumnya -4.

Redisribusi guru juga membuka peluang bagi

(47)

(+)1

SMA A

SMP B

(-)2

ilustrasi

REDISRIBUSI GURU PADA LEVEL

SATUAN PENDIDIKAN

(48)

SMA A

SMP B

ilustrasi

(-)1

KEKURANGAN 1 GURU PKN 48

KETERANGAN :

Dengan adanya redistribusi guru maka kebutuhan guru di kabupaten

tersebut menjadi

-1 dari sebelumnya -2.

Redisribusi guru juga membuka peluang bagi

(49)

Thankyou

Arigato

Referensi

Dokumen terkait

Semuanya bermuara pada kualitas, biaya, kecepatan, keamanan, dan moral yang terbaik (best QCDSM), dengan kata lain, segala inisiatif yang berhubungan dengan pencapaian QCDSM

The objective of this research is to improve the eighth grade students‟ listening skills in SMPN 1 Bantul through the use of dictogloss technique in the academic year

HUBUNGAN BEBAN KERJA TERHADAP STRES KERJA PADA ANALIS LABORATORIUM RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN..

[r]

Menurut Hernawan (2007: 1.7) ada enam karakteristik pendekatan tematik integratif yaitu (1) pembelajaran integratif berpusat pada siswa ( student centered ), (2) pembelajaran

Jadwal Pelaksanaan tidak sesuai karena jadwal pengiriman barang dilaksanakan hingga minggu ke 15, hal ini tidak mungkin dilakukan mengingat masih ada waktu penampungan

Sasaran strategi Komunikasi Program Bansos Rastra meliputi pemangku kepentingan yang bervariasi yang secara umum terdiri dari: masyarakat umum, Keluarga Penerima Manfaat

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor fundamental (PER, ROA, DER, & EPS) yang mempengaruhi harga saham pada perusahaan properti yang terdaftar di BEI