• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif, yang merupakan suatu penyelidikan terhadap sejumlah individu, baik secara sensus atau dengan menggunakan sampel (Nazir, 1999).

B. Desain penelitian

Penelitian ini menggunakan metode belt transek dengan pengambilan sampel

dilakukan secara purposif. Transek ditarik mengikuti jalur pendakian. Di dalamnya terdapat empat teknik pencuplikan sampel yaitu Pitfall Trapping, Sweeping Net, Hand Sorting dan Yellow pan trap. Pitfall trap dipasang setiap jarak 5 meter dan Yellow pan trap setiap jarak 20 meter, sedangkan untuk Sweeping net dilakukan di sepanjang transek.

C. Populasi dan Sampel

Populasi yang diamati adalah seluruh spesies serangga yang termasuk ke dalam ordo Orthoptera yang terdapat di keempat lokasi penelitian (Kebun sayur, Semak, Hutan Pinus dan Hutan Heterogen). Sampel yang diamati pada penelitian ini yaitu individu serangga Orthoptera yang tertangkap dengan teknik pencuplikan Pitfall Trapping, Sweeping net, Yellow pan trap, dan Hand Sorting pada saat pengambilan sampel di dalam transek.

(2)

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian berlokasi di Gunung Manglayang bagian barat yang difokuskan pada empat kawasan penelitian yaitu kebun sayur, semak, Hutan Pinus dan Hutan Heterogen. Pengambilan data di lapangan dilakukan sebanyak tiga kali. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Desember. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian dan Penempatan Transek: A (Kebun 1),B (Kebun 2 dan 3), C (Kebun 4), D (Semak 1),E (Semak 2), F (Semak 3), G (Semak 4), H (Pinus 1), I (Pinus 2), J

(Pinus 3), K (Pinus 4), L (Heterogen 1 dan 2), M (Heterogen 3 dan 4) Sumber: www.earth.google.com

(3)

E. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini tercantum pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Daftar peralatan yang digunakan dalam penelitian

No. Nama Alat Jumlah

1. Thermohygrometer 1 unit

2. Anemometer 1 unit

3. Lux meter 1 unit

4. GPS Garmin 1 unit

5. Insect net 1 unit

6. Soil tester 1 unit

7. Plastik sampel 3 pack

8. Kertas label 1 pack

9. Botol sampel 200 buah

10. Gelas plastic 4 pack

11. Meteran 1 unit

12. Sekop 1 buah

13. Kamera digital 1 unit

14. Alat tulis 1 set

15. Pinset 1 buah

16. Tali rapia 3 buah

Bahan yang digunakan pada penelitian ini tercantum dalam Tabel 3.2 Tabel 3.2 Daftar bahanyang digunakan dalam penelitian

No Bahan Jumlah

1. Alkohol 95 % 2 liter

2. Aquades 2.7 liter

3. Detergen 0.5 kg

4. Cat Kuning 2 kaleng kecil

(4)

F. Cara Kerja

1. Penempatan transek

Pada keempat lokasi penelitian (kebun sayur, semak, Hutan Pinus dan Hutan Heterogen) ditempatkan empat buah belt transek. Ukuran belt transek pada Kebun sayur yaitu 40 X 2 m, pada lokasi Semak yaitu 50 X 2 m, pada lokasi Hutan Pinus yaitu 100 X 3 m dan di lokasi Hutan Heterogen yaitu 30 X 3 m.

2. Pengambilan data

Pada masing-masing transek dilakukan empat teknik pengambilan sampel yaitu Pitfall Trapping, Sweeping net, Yellow pan trap, dan Hand Sorting, dilakukan dengan tiga kali pengulangan.

a. Metode Pitfall trap

Metode Pitfall trap dilakukan dengan cara pembuatan lubang

perangkap dengan menggali tanah menggunakan sekop kecil seukuran gelas plastik. Gelas plastik diletakan ke dalam lubang sehingga permukaan atas gelas sejajar dengan permukaan tanah. Kemudian gelas diisi dengan air deterjen (1/3 dari tinggi gelas) dan dibiarkan selama 24 jam. Tutup alat dipasang sekitar 2-3 cm di atas permukaan jebakan seperti yang terlihat pada Gambar 3.2 (Erawati dan Kahono, 2010).

(5)

menjebak serangga Orthoptera yang merayap di atas tanah seperti Famili Blattidae, Gryllidae dan Gryllacrididae.

Gambar 3.2 Metode Pitfall trap Sumber: Dokumen pribadi

b. Metode Sweeping net

Merupakan metode yang umum digunakan untuk menyampling serangga pada vegetasi. Metode ini adalah metode sampling yang sederhana dan cepat (Gambar 3.3). Namun metode ini tidak efektif digunakan pada vegetasi yang terlalu pendek dan vegetasi yang tinggi seperti pohon (Michael, 1984).

Sweeping net dilakukan pada vegetasi herba yang rendah, semak-semak dan rerumputan. Metode ini dilakukan sepanjang transek untuk mencuplik serangga Orthoptera peloncat seperti Famili Acrididae, Tettigoniidae, dan Tetrigidae (Badenhausser et al., 2007).

(6)

Gambar 3.3 Metode Sweeping net Sumber: Dokumen pribadi

c. Metode Yellow pan trap

Yellow pan trap dibuat dari gelas plastik yang diberi warna kuning. Perangkap ini menggunakan deterjen sebagai media pembunuh (Erawati dan Kahono, 2010). Perangkap dipasang setiap 20 m dan dibiarkan selama 24 jam. Serangga yang tertangkap dibersihkan dan langsung dimasukkan ke dalam botol sampel yang telah berisi alkohol 70%.

d. Metode Hand Sorting

Dilakukan pencarian serangga Orthoptera yang terlihat pada serasah, di atas tanah, batang pohon, ranting dan vegetasi yang rendah yang memerlukan posisi tubuh berlutut. Metode ini dimaksudkan untuk mencuplik serangga Orthoptera yang terlewat atau tidak tercuplik oleh Sweeping net, Pitfall trap dan Yellow pan trap. Hand Sorting dilakukan untuk mencuplik serangga Orthoptera yang bergerak lambat seperti Famili

(7)

3. Pengukuran faktor abiotik

Pengukuran faktor abiotik meliputi kecepatan angin, suhu udara, kelembaban udara, pH tanah dan intensitas cahaya. Pengukuran kecepatan angin menggunakan Anemometer, suhu dan kelembaban udara menggunakan Thermohygrometer, pH tanah menggunakan Soil Tester dan intensitas cahaya menggunakan Lux Meter. Pengukuran faktor abiotik dilakukan pada pagi hari, siang hari dan sore hari dengan tiga kali pengulangan. Selain itu juga dilakukan pengukuran ketebalan serasah dengan menggunakan penggaris dan juga ketinggian lokasi dengan menggunakan GPS Garmin.

4. Identifikasi sampel

Sampel yang didapat kemudian dibawa ke laboratorium Struktur Hewan Universitas Pendidikan Indonesia untuk diidentifikasi dengan mengunakan bantuan buku kunci identifikasi Borror dan Delong sampai tingkat famili. Untuk identifikasi sampai tingkat spesies dilakukan dengan cara membandingkan dengan koleksi specimen serangga Orthoptera yang ada di Laboratorium Entomologi, LIPI Cibinong.

(8)

G. Analisis Data

1. Untuk mengetahui proporsi kelimpahan spesies digunakan rumus (Michael,

1984)

2. Untuk mengetahui indeks keanekaragaman digunakan rumus

Shannon-Wienner (Michael, 1984) :

Dimana : Pi = ni / N Keterangan :

H' : Indeks Keragamana Shannon-Wienner ni : jumlah individu suatu spesies

N : jumlah total individu yang ditangkap Jika nilai (Magurran, 1988) :

H' < 1 : Keanekaragaman rendah 1< H'< 3 : Keanekaragaman sedang H' > 3 : Keanekaragaman tinggi H' = - Σ Pi ln Pi __Σ spesies i_ x 100% Σ total individu

(9)

3. Keanekaragaman tidak dapat terlepas dari kemerataan (eveness), yang dapat dihitung dengan formulasi Pielou (Odum, 1971) :

Keterangan :

H' : Indeks keragaman Shannon-Wienner S : Jumlah spesies

Semakin kecil nilai e, berarti semakin sempit penyebaran spesies dan semakin besar nilai e, berarti semakin luas penyebaran spesies.

4. Untuk mengetahui kesamaan Orthoptera di keempat lokasi penelitian,

digunakan rumus Indeks Kesamaan Sorensen (Michael, 1984) :

Keterangan :

Is: Indeks Kesamaan Sorensesn

j: jumlah spesies yang sama yang ditemukan di kedua lokasi a: jumlah spesies yang ditemukan di lokasi a

b: jumlah spesies yang ditemukan di lokasi b e = H'/ln S

Is = __2j___ a+b

(10)

H. Alur Penelitian

Observasi lapangan

Pembuatan proposal

Penelitian (pengambilan data meliputi pencuplikan serangga Orthoptera dengan empat metode pencuplikan )

Penyusunan Skripsi Identifikasi dan pencatatan

Analisis data Studi pustaka

Gambar

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian dan Penempatan Transek: A (Kebun 1),B (Kebun 2 dan 3), C  (Kebun 4), D (Semak 1),E (Semak 2), F (Semak 3), G (Semak 4), H (Pinus 1), I  (Pinus 2), J
Tabel 3.1 Daftar peralatan yang digunakan dalam penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh tingkat keharmonisan keluarga terhadap motivasi belajar siswa, terdapat perbedaan motivasi belajar

Hasil dari perancangan SIG berbasis web adalah sebuah Web GIS yang memberikan informasi wilayah tingkat kesejahteraan masyarakat kepada pengguna dan khususnya diharapkan

Selanjutnya user dapat mengklik tombol dekripsi maka pesan akan berubah menjadi teks asli (plainteks) dan ukuran file dan waktu proses akan tampil pada form

1980‟lerde özellikle Yeni Sağ söylemler, yönetsel ve siyasal yeniden yapılanma model arayışlarının temelini oluşturmuş, işletme veya piyasa tipi mekanizmaların

Ulead Video Studio ini sangat cocok digunakan untuk kalangan pemula yang ingin belajar editing video, selain itu program ini memiliki tampilan yang menarik dan menu-menu

• Berdasarkan uji kompetensi pejabat administrasi atau pejabat fungsional yang tidak memenuhi standar kompetensi jabatan dapat dipindahkan pada jabatan lain yang sesuai

Terjadi pasang surut penggunaan Asbuton di dalam negeri, sejak diketemukan pada tahun 1924 dan mulai diproduksi sejak tahun 1926 yang dalam penambangannya pernah mengalami