• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM OPTIMASI BERBASIS DATABASE PADA PENJADWALAN PENAMBATAN KAPAL GUNA MENDUKUNG TERCAPAINYA ZERO WAITING TIME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM OPTIMASI BERBASIS DATABASE PADA PENJADWALAN PENAMBATAN KAPAL GUNA MENDUKUNG TERCAPAINYA ZERO WAITING TIME"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak— Telah dilakukan perancangan sistem optimasi berbasis database pada penjadwalan penambatan kapal guna mendukung zero waiting time di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Tugas akhir ini bertujuan untuk merancang sistem database penjadwalan pelayanan tambat kapal dengan melakukan optimasi terhadap waktu dan tempat tambat kapal. Pengujian dilakukan selama 4 sampai dengan 6 hari. Optimasi terhadap tempat tambat pada Dermaga Jamrud menghasilkan jumlah kapal yang tambat antara 9 s/d 18 kapal, dengan panjang kapal kurang dari 100 meter dengan jarak antar kapal rata – rata 38,33 m. Untuk optimasi terhadap Dermaga Nilam menghasilkan jumlah kapal yang tambat antara 2 s.d 6 kapal, dengan panjang kapal lebih besar dari 100 meter dengan jarak antar kapal rata – rata 19,46 m. Optimasi terhadap waktu jeda kapal penumpangt diperoleh kelebihan waktu sisa adalah 488,83 jam. Waktu sisa ini dapat dimanfaatkan untuk kapal antrian sebanyak 20 kapal dengan waktu tambat yang kurang dari 24 jam dan rata – rata panjang kapal ≤ 100 meter.

Kata kunci : Optimasi, Tempat Dan Waktu, Database I. PENDAHULUAN

ransportasi merupakan kunci utama bagi berfungsinya suatu kegiatan masyarakat. Namun saat ini transportasi menjadi masalah utama bagi masyarakat. Kemacetan pada transportasi laut dapat dilihat pada banyaknya jumlah antrian kapal yang hendak berlabuh di dermaga. Untuk transportsi laut, sistem penjadwalan yang kurang efisien menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi meningkatnya jumlah antrian kapal yang akan bersandar ke dermaga. Menurut Direktur Utama PT Pelindo III Tanjung Perak Surabaya, Djarwo Surjanto, pada tahun 2014 PT.PELINDO III menargetkan “zero waiting time” untuk layanan kepelabuhan di wilayah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Sedangkan saat ini di Pelabuhan Tanjung Perak Surabya, rata – rata waktu yang dibutuhkan kapal untuk dapat masuk kedalam dermaga adalah 5 – 10 hari. Hal ini berakibat semakin menumpuknya jumlah antrian kapal. Dengan bertambahnya jumlah antrian kapal maka akan berpengaruh pada keterlambatan kedatangan kapal serta keberangkatan kapal. Apabila hal ini terjadi secara terus menerus maka akan menimbulkan kerugian bagi pemilik kapal. Dalam manajemen penjadwalan kapal, PT Pelindo III mengunakan sistem first come first service, dimana kapal yang datang pertama adalah kapal yang akan dilayani terlebih dahulu. Kelemahan dari sistem ini adalah tidak adanya pembagian panjang kapal untuk tiap dermaga, sehingga kapal dengan ukuran besar dan kecil akan masuk pada dermaga yang sama. Dari masalah tersebut maka dalam tugas akhir ini akan dibuat suatu sistem penjadwalan penambatan kapal dengan menggunakan sistem

first come first servive dan sistem database dengan menggunakan pembagian panjang kapal untuk tiap dermaga. Dermaga yang akan digunakan adalah Dermaga Jamrud dan Dermaga Nilam. Dengan pembagian panjang kapal yang kurang dari sama dengan 100 meter (≤ 100 meter) akan masuk pada Dermaga Jamrud, sedangkan yang lebih dari 100 meter (> 100 meter) akan masuk pada Dermaga Nilam. Dari paparan singkat diatas maka judul tugas akhir yang diambil adalah Perancangan Sistem Optimasi Berbasis Database Pada Penjadwalan Penambatan Kapal Guna Mendukung “Zero Waiting Time” di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Tugas akhir ini juga merupakan pengembangan dari tugas akhir sebelumnya dengan judul Perancangan Sistem Database Penjadwalan Penambatan Kapal Untuk Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Transportasi Laut yang disusun oleh Windy Angraini Desinta pada tahun 2011.

II. METODOLOGIPENELITIAN A. Program Utama Penelitian

Pada Gambar 1 menjelaskan dasar mengapa dilakukannya pembagian panjang kapal untuk tiap dermaga. Pada gambar tersebut, sumbu x menyatakan panjang dermaga, sedangkan sumbu y mereriode kedatangan kapal.

Gambar 1.. Diagram ilustrasi penjadwalan kapal (K.H. Kim.2002)

Di harapkan dengan metode ini, pengoptiman jumlah kapal yang bersandar dapat dilakukan. Optimasi disini dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan kapal penamabatan kapal yang lebih efisien. Hal ini akan dapat dilihat dari data perbandingan tanggal habisnya antrian kapal yang telah masuk ke dermaga antara hasil pengujian dan data sebenarnya.

PERANCANGAN SISTEM OPTIMASI BERBASIS DATABASE

PADA PENJADWALAN PENAMBATAN KAPAL GUNA

MENDUKUNG TERCAPAINYA ―ZERO WAITING TIME‖ DI

PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

Tita Sarilia Ramadhani, Dr .Ir. Aulia Siti Aisjah, MT

Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

E-mail: [email protected], [email protected]

(2)

B. Manajemen Penambatan Kapal

Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya merupkan kantor yang menangani manajemen penjadwalan penambatan kapal pada pelabuhan Tanjung Perak. Baik atau tidaknya sistem majamen transportasi sebuah pelabuhan, dapat dilihat dari waktu tunggu sebuah kapal untuk merapat. Semakin banyak waktu yang dibutuhkan sebuah kapal untuk merapat berarti sistem menajeman transportasi pelabuhan tersebut masih kurang baik, sebaliknya bila semakin sedikit waktu yang diperlukan oleh sebuah kapal untuk merapat (atau bahkan dapat langsung merapat tanpa harus membuang waktu untuk menunggu) berarti sistem manajemen transportasi pelabuhan tersebut sudah baik. (Hermaini Wibowo, 2010)

Adapun data-data yang diperlukan dari kapal yang akan bersandar adalah waktu kedatangan dan keberangkatan kapal dan spesifikasi kapal yang meliputi jenis kapal, Agen kapal, Length Over All / LOA (panjang kapal), Broad / B (Lebar), Draft (kedalaman).

C. Spesifikasi Dermaga

Pelabuhan Tnjung Perak Surabaya memiliki 5 buah Dermaga, yaitu Dermaga Jamrud, Nilam, Mirah, Berlian dan Kalimas. Gambar 2 merupakan layout dari Dermaga Jamrud serta spesifikasi dari Dermaga Jamrud yang ada pada Table 1.

Gambar 2. Layout Dermaga Jamrud (Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak. 2012) Tabel 1

Spesifikasi Dermaga Jamrud

N

o Uraian Jamrud Utara Jamrud Selatan Jamrud Barat

1 Luas Hektar 1,8 1,2 Hektar Hektar 0,3 2 Draft M.LWS -9,1 M.LWS -7,5 M.LWS -8,2 3 Panjang Dermaga 1.200 M 800 M 210 M Sedangkan pada Gambar 3 merupakan layout dari Dermaga Nilam dan pada Tabel 2 merupakan spesifikasi dari Dermaga Nilam.

Gambar 3. Layout Dermaga Nilam (Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak. 2012) Tabel 2

Spesifikasi Dermaga Nilam

No Uraian Timur Nilam Nilam Barat

1 Luas Hektar 1,4 1 Hektar 2 Draft -9,2 LWS -9,2 LWS 3 Panjang Dermaga 860 M 540 M

D. Persamaan Untuk Optimasi Posisi Penambatan dan Waktu Jeda Penambatn

Untuk mencapai zero waiting time, hal pertama yang harus dioptimasikan adalah tempat, yaitu dengan mengatur posisi dan membagi LOA (panjang kapal) untuk masing – masing dermga. Sehingga akan dapat memaksimalkan jumlah kapal yang bersandar pada dermaga. Setelah jumlah kapal yang bersandar pada dermaga dapat termaksimalkan maka secara otomatis waktu jeda penambatan kapal akan terminimalkan.

Persamaan otimasi posisi penambatan kapal

Tujuan akhir dari sistem optimasi posisi penambatan kapal ini adalah untuk memaksimalkan jumlah kapal yang bersandar pada dermaga. Berikut merupakan persamaan – persamaan yang digunakan.

1. Fungsi objektif :

Max ZL= N1+ N2 (1)

Keterangan : N1 = jumlah kapal barang N2 = jumlah kapal penumpang 2. Fungsi kendala : a) Jamrud Utara LoaN1 + LoaN2 ≤ 1200 (2)

b) Jamrud Barat LoaN1 ≤ 210 (3)

c) Jamrud Selatan LoaN1 ≤ 800 (4)

d) Nilam Timur LoaN1 ≤ 860 (5)

e) Nilam Barat LoaN1 ≤ 540 (6)

Keterangan : Loa = Panjang kapal (meter) N2 ≤ 4 Loa ≤ 100 meter → Dermaga Jamrud Loa > 100 meter → Dermaga Nilam 3. Posisi penambatan kapal Xi = 10 % Loai (7)

Loai + Xi = 1.1Loai (8)

∑Loa + ∑Xi ≤ L (9)

(Loa1 + X1) + (Loa2 + X2) + …. + (Loa(n-1) + X(n-1)) + (Loan + Xn) ≤ L Loa1 + 1,1 Loa2 + ….. + 1,1 Loan-1 + 1,1 Loan ≤ L (10)

Keterangan :

L = Panjang dermaga (meter)

Xi = Jarak aman antar kapal saat bersandar

Persamaan otimasi waktu jeda penambatan kapal

Pengoptimalan waktu jeda penambatan kapal perlu dilakukan. Sebab untuk waktu jeda kapal penumpang memiliki rentang waktu yang cukup lama. Apabila rentang waktu jeda kapal penumpang ini dapat dimanfaatkan untuk

(3)

kapal barang, maka tidak akan ada space tempat tambat kapal pada dermga yang kosong.

Penjadwalan penambatan kpaal untuk kapal penumpang sudah dijadwalkan secara pasti oleh Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya setiap bulan. Oleh karena itu, maka dapat dihitung waktu jeda kapal penumpang tiap bulannya. Persamaan optimasi waktu jeda kapal penumpang ini hanya berlaku pada Dermaga Jamrud, Sebab kapal penumpang hanya ada pada Dermaga Jamrud. 1. Fungsi Objektif

Min ZT= T1+ T2 (11)

Keterangan : T1 = waktu jeda kapal barang T2 = waktu jeda kapal penumpang 2. Fungsi kendala : T1+t1 ≤ 24 (12)

∑T2 + ∑t2 ≤ 720 (13)

Keterangan : t1 = waktu tambat kapal barang t2 = waktu tambat kapal penumpang 3. Waktu jeda kapal penumpang (14)

(15)

(16)

(17) Keterangan :

= waktu tambat rata - rata kapal barang = waktu jeda rata - rata kapal penumpang = jumlah kapal penumpang per bulan

a = total waktu tambat kapal penumpang tiap bulan N1 = jumlah kapal barang yang dapat mengisi sisa waktu

jeda kapal penumpang E. Proses Pengolahan Data

Proses pengolahan data pada tugas akhir ini adalah dengan membandingkan antara data yang dip roses pada sistem database yang dibuat dengan data yang sebenarnya. Data yang digunakan adalah data antrian kapal yang ada pada Dermaga Jamrud dan Dermaga Nilam pada tanggal 1 April 2013. Hasil dari pengolahan data tersebut maka akan diketahui, pada tanggal berapakah daftar antrian kapal tersebut akan habis.

Disini akan terlihat, apakah proses pengolahan data yang dilakukan dapat mengoptimalkan jumlah kapal yang bersandar pada tiap dermaga. Selain itu akan dilakukan proses pengolahan data waktu jeda kapal penumpang yang nantinya akan dapat dianalisa, dengan sisa waktu tersebut berpakah perkiraan jumlah kapal yang dapat bertambat.

F. Perancangan Sistem Database

Sistem optimasi berbasis database ini dibuat dengan menggunakan software Visual Basic 6.0 dan Microsoft office access data sebagai media penyimpanan database.

III. HASILDANPEMBAHASAN

Pada bagian ini akan dibahas hasil pengujian sistem database dan optimasi penjadwalan penambatan kapal. Pengujian akan yang dilakukan adalah pengujian optimasi tempat tambat kapal dan optimasi waktu jeda kapal.

A. Pengujian Otimasi Tempat Tambat Kapal 1. Dermaga Jamrud

Kondisi dermaga pada hari ke-0

Berikut ini merupakan data kapal yang tambat pada hari ke-0. Data hari ke-0 disini adalah kondisi awal dermaga saat belum dilakukan proses pengolahan data. Kondisi dermaga pada hari ke-0 tidak dapat diabaikan begitu saja, sebab kondisi ini merupakan kondisi sebenarnya yang ada pada dermaga. Dari data pada Tabel 3 dapat dilihat terdapat 5 buah kapal yang sedang melakukan proses bongkar muat pada Dermaga Jamrud. Kapal Royal 06 dan Huang Ming pada tanggal 1 April 2013 telah selesai melakukan proses penambatan. Sehingga posisi kedua kapal ini dapat digantikan dengan antrian kapal yang masuk daftar kapal yang akan mulai tambat pada tanggal 1 April 2013. Sedangkan kapal Caraka Jaya Niaga, Mery Trans dan Kiani Satu pada tanggal 1 April 2013 tetap berada pada dermaga. Sebab tanggal keberangkatan 3 kapal ini masih tanggal 2 April 2013. Gambar 5 mrupakan tampilan kondisi dermaga pada hari ke-0 dengan jumlah 5 buah kapal yang sedang bertambat. Data kelima kapal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3

Data kapal yang bertambat pada hari ke-0 (sebelum tanggal 1 April 2103)

Gambar 5. Posisi kapal yang sedang bertambat pada hari ke-0 pada Dermaga Jamrud

Pengujian hari ke-1 tanggal 1 April 2013

Seperti yang dapat dilihat pada Tabel 3, pada tanggal 1 April 2013 masih ada 3 buah kapal yang bersandar pada Dermaga Jamrud. Dengan kondisi tersebuat masih banyak space kosong yang dapat dimasuki antrian kapal yang akan bertambat pada hari tersebut.

DAFTAR_KAPAL_DERMAGA_JAMRUD NAMA

KAPAL AGEN (meter) LOA DATANG TGL TGL BERANG

KAT

ROYAL 06 SRL 75 3/31/2013 4/1/2013

HUANG MING WASAK

A 100 3/31/2013 4/1/2013

CARAKA JAYA

NIAGA SIT 97 3/29/2013 4/2/2013

MERY TRANS PHS 215 3/28/2013 4/2/2013

(4)

Gambar 7. Proses pengoptimasian data antrian kapal pada tanggal 1 April 2013

Apabila dimasukkan periode penambatan kapal tanggal 1 April 2013 sampai dengan 3 april 2013 maka akan ada sejumlah kapal yang dapat ditambahkan pada dermaga. Untuk dapat melakukan proses penambahan kapal kedalam dermaga cukup dengan menekan tombol “Masukkan Antrian ke Dermaga”. Apabila pemrosesan selesai maka akan muncul dialog box yang menyatakan jumlah kapal yang dapat dimasukkan kedalam dermaga seperti pada Gambar 7.

Gambar 8. Pemberitahuan jumlah kapal yang ditambahkan pada dermaga

Ada 16 kapal yang masuk kedalam dermaga ditambah dengan 3 kapal yang masih berada didalam dermaga, sehingga total kapal yang ada pada Dermaga Jamrud pada hari ke-1 tanggal 1 April ada 19 buah kapal. Gambar 9 merupakan kondisi dermaga paada tanggal 1 April. Kapal yang ada pada lingkaran hitam merupakan 3 kapal yang sudah ada sejak hari ke-0, sedangkan yang lain merupakan kapal yang baru saja memasuki kapal pada tanggal 1 April 2013. Pada Tabel 4 merupakan database kapal yang bersandar pada tanggal tersebut.

Gambar 9. Posisi kapal yang sedang bertambat pada hari ke-1 pada Dermaga Jamrud Tabel 4

Data kapal yang bertambat pada hari ke-1 (tanggal 1 April 2103)

DAFTAR_KAPAL_DERMAGA_JAMRUD NAMA

KAPAL AGEN LOA (meter) DATANG TGL BERANGKAT TGL

CARAKA JAYA

NIAGA SIT 97 3/29/2013 4/2/2013

DAFTAR_KAPAL_DERMAGA_JAMRUD NAMA

KAPAL AGEN LOA (meter) DATANG TGL BERANGKAT TGL

MERY TRANS PHS 215 3/28/2013 4/2/2013 KIANI SATU GL 143 3/29/2013 4/2/2013 TAREX - 1 ,KM TKE 67 4/1/2013 4/2/2013 CARAKA JAYA NIAGA CTP 98 3/31/2013 5/2/2011 ANGGREK I ,KM SIT 55 4/1/2013 4/2/2013 DEWI BULAN -88 APJ 85 4/1/2013 4/2/2013 AWU PELNI 100 4/1/2013 4/2/2013 KIRANA DLU 120 4/1/2013 4/2/2013 METRO EXPRES NCL 63 4/1/2013 4/2/2013 FU NO.2 KUL 88 4/1/2013 4/2/2013 DANDELION SIT 72 4/1/2013 4/2/2013 SOPHIA WASA KA 93 4/1/2013 4/3/2013 GRAHA ANGKASA II TRIP 68 4/1/2013 4/2/2013 MERATUS SANGATA BEN 88 4/1/2013 4/2/2013 TRI JAYA LESTARI MSTB 72 4/1/2013 4/2/2013

ORION STAR IJL 76 4/1/2013 4/2/2013

ROYAL SHIP IJL 82 4/1/2013 4/3/2013

SOECHI

CHEMICAL -1 BTB 63 4/1/2013 4/2/2013

Dari data antrian kapal yang ada, maka pada pengujian hari ke-4 antrian kapal-kapal tersebut akan habis. Berikut ini merupakan rangkuman hasil pengujian optimasi tempat penambtan kapal pada Dermaga Jamrud.

Tabel 5

Data hasil optimasi penambatan kapal pada Dermaga Jamrud

Hari ke Jumlah kapal yang tambat Jumlah tambah kapal Jumlah

total kapal Jarak rata-rata antar kapal (m) 1 3 16 19 20 2 2 18 20 24,55 3 6 13 19 29,26 4 2 9 11 79,54 Rata-rata 38,33

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah kapal yang dapat ditambahkan tiap harinya apabila ada pengelompokan panjang kapal yang ≤ 100 meter untuk Dermaga Jamrud adalah 9 – 18 buah kapal tiap harinya dengan rata – rata jarak antar kapal adalah 38,33 meter. Kondisi ini masih sesuai dengan batas jarak aman antar kapal adalah 5 – 50 meter. Tetapi, melihat rata – rata panjang kapal

(5)

yang bersandar pada Dermaga Jamrud ini panjangnya ≤ 100 meter, maka kondisi ini masih kurang optimal karena jarak aman rata – rata antar kapal masih sangat tinggi. Namun apabila dilihat kondisi sebenarnya pada hasil proses penambatan, jarak rata – rata antar kapal kurang dari 38,33 meter. Hal ini terjadi sebab pada Dermaga Jamrud utara ada pengkhususan area 800 – 1200 meter merupakan daerah kusus untuk kapal penumpang, sedangkan tiap harinya rata – rata hanya ada 2 kapal yang bersandar. Sehingga jarak kosong inilah yang kemudian terhitung sebagat jarak antar kapal. Dan tanggal terakir habisnya antrian kapal adalah pada hari ke-4 atau tanggal 4 april 2013, sedangkan pada data sebenarnya, antrian kapal yang ada habis pada tanggal 6 April 2013. 2. Dermaga Nilam

Untuk kondisi pada hari ke-0 pada Dermaga Nilam tidak jauh berbeda dengan Dermga Jamrud. Ada beberapa kapal yang sedang melakukan proses bongkar muat kpal. Pada Tabel 6 merupakan data kapal yang sedang bersandar pada Dermaga Nilam pada hari ke-0. Sedangkan pada Gambar 10 menunjukkan kondisi / posisi kapal yang sedang bersandar pada dermaga nilam.

Tabel 6

Data kapal yang bertambat pada hari ke-0 (sebelum tanggal 1 April 2103)

DAFTAR_KAPAL_DERMAGA_NILAM NAMA

KAPAL AGEN LOA (meter) DATANG TGL BERANGKAT TGL

TERICA 01 ,BG RPL 89 3/31/2013 4/1/2013 SELAMAT 8 ,TK APJ 100 3/30/2013 4/2/2013 NEUMETAL VENTURE , MV SRL 176 3/29/2013 4/2/2013 TANTO HARMONI ,KM TIL 97 3/29/2013 4/1/2013 BINTANG JASA - 19 ,KM BJSL 80 3/31/2013 4/1/2013 TRIJAYA LESTARI ,KM MTSB 72 3/31/2013 4/1/2013 BALTIC K ,MV IIS 190 3/27/2013 4/3/2013

Gambar 10. Posisi kapal yang sedang bertambat pada hari ke-0 pada Dermaga Nilam

Pengujian hari ke-1 tanggal 1 April 2013

Sama seperti Dermaga Jamrud, pada Dermaga Nilam kondisi dermaga pada tanggala 1 April 2013 masih terdapat 3 buah kapal yang masih bersandar. Kapal tersebut adalah Selamt 8, Neumental Venture dan Baltic K. Sisa space yang

ada masih cukup untuk dimasuki kapal antrian kapal yang akan bertambat pada hari tersebut. Maka dilakukan proses pengisian data antrian kapal yang akan masuk kedalam Dermaga Nilam pada form yang telah ada. Data ini kemudian akan diproses oleh sistem apakah bisa dengan spesifikasi data tersebut sesuai dengan kondisi dari sisa space dari Dermaga Nilam. Gambar 11 menunjukkkan form pengisian database antrian kapal pada Dermaga Nilam serta periode waktu yang digunakan untuk memproses data yang dapat dilihat pada lingkaran hitam, yaitu periode 1 April 2013 sampai dengan 6 April 2013.

Gambar 11. Proses pengoptimasian data antrian kapal pada tanggal 1 April 2013

Setelah dipilih periode penambatan kapal tanggal 1 April 2013 sampai dengan 6 april 2013 maka akan ada sejumlah kapal yang dapat ditambahkan pada dermaga. Untuk dapat melakukan proses penambahan kapal kedalam dermaga cukup dengan menekan tombol “Masukkan Antrian ke Dermaga”. Apabila pemrosesan selesai maka akan muncul dialog box yang menyatakan jumlah kapal yang dapat dimasukkan kedalam dermaga seperti pada Gambar 12.

Gambar 12. Pemberitahuan jumlah kapal yang ditambahkan pada dermaga

Ada 3 kapal yang masuk kedalam dermaga ditambah dengan 3 kapal yang masih berada didalam dermaga, sehingga total kapal yang ada pada Dermaga Jamrud pada hari ke-1 tanggal 1 April ada 6 buah kapal. Gambar 13 merupakan kondisi dermaga paada tanggal 1 April. Kapal yang ada pada lingkaran hitam merupakan 3 kapal yang sudah ada sejak hari ke-0, sedangkan yang lain merupakan kapal yang baru saja memasuki kapal pada tanggal 1 April 2013. Pada Tabel 7 merupakan database kapal yang bersandar pada tanggal tersebut.

(6)

Gambar 13. Posisi kapal yang sedang bertambat pada hari ke-1 pada Dermaga Nilam Tabel 7

Data kapal yang bertambat pada hari ke-1 (tanggal 1 April 2103)

DAFTAR_KAPAL_DERMAGA_NILAM NAMA

KAPAL AGEN LOA (meter) DATANG TGL BERANGKAT TGL

SELAMAT 8 ,TK APJ 100 3/30/2013 4/2/2013 NEUMENTAL VENTURE ,MV SRL 176 3/29/2013 4/2/2013 BALTIC K ,MV IIS 190 3/27/2013 4/3/2013 ISA SIPRIT MKS 128 4/1/2013 4/2/2013 XIA ZI II YUAN 7 WSKA 170 4/1/2013 4/6/2013 DENSA JAGUAR HSL 186 4/1/2013 4/6/2013

Dari data antrian kapal yang ada, maka pada pengujian hari ke-6 antrian kapal-kapal tersebut akan habis. Berikut ini merupakan rangkuman hasil pengujian optimasi tempat penambtan kapal pada Dermaga Jamrud.

Tabel 8

Data hasil optimasi penambatan kapal pada Dermaga Nilam

Hari ke Jumlah kapal yang tambat Jumlah tambah kapal Jumlah

total kapal Jarak rata-rata antar kapal (m) 1 3 3 6 36,17 2 3 4 7 11,14 3 6 2 8 13,5 4 8 0 8 13,5 5 7 0 7 33 6 2 6 8 9,667 Rata-rata 19,49

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah kapal yang dapat ditambahkan tiap harinya apabila ada pengelompokan panjang kapal yang >100 meter untuk Dermaga Nilam adalah 2 – 6 buah kapal tiap harinya dengan rata – rata jarak antar kapal adalah 19,49 meter. Kondisi ini masih sesuai dengan batas jarak aman antar kapal adalah 5 – 50 meter. Jadi pada hari ke-6 atau pada tanggal 6 April 2013 antrian kapal telah habis, sedangkan pada data sebenarnya untuk Dermaga Nilam antrian habis pada tanggal 6 April 2013.

B. Pengujian Optimasi Waktu Jeda Kapal Penumpang Posisi tambat kapal penumpang pada Dermaga Jamrud utara berada pada daerah 800 – 1200 meter. Tiap harinya rata – rata jumlah kapal penumpang yang bersandar adalah 2 kapal. Sedangkan dengan daerah tersebut dapat ditempati sampai dengan 4 buah kapal. Apabila tidak ada kapal penumpang yang bersandar maka daerah ini akan kosong. Atau apabila jumlah kapal yang bersandar 1 – 2 kapal maka aka nada sisa space. Space ini tidak ditempati oleh kapal barang yang lain, hal ini sangat disayangkan. Mengingat banyaknya jumlah kapal yang mengantri utuk masuk kedalam dermaga. Untuk itulah dilakukan proses optimasi waktu jeda kapal penumpang yang nantinya akan diketahui dari sisa waktu jeda kapal yang ada, ada berpa jumlah kapal yang mungkin dapat menempati posisi tersebut dengan syarat kapal barang yang akan menempati posisi kapal penumpang, waktu tambatnya ≤ 24 jam. Data yang diolah adalah data dari bulan Oktober 2010 samapai dengan April 2013. Data ini didapatkan dari Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Tabel 9

Data hasil optimasi waktu tambat kapal penumpang

no Bulan Jumlah Kapal Tambat Total Waktu Tambat (jam) Waktu jeda Tersisa (jam) Wakru Tambat Rata-rata (jam) Jumlah Kapal Barang 1 April 2012 29 176,9 543.1 6,1 22 2 Mei 2012 30 151,8 568,2 5,06 23 3 Juni 2012 42 235,2 484,8 5,6 20 4 Juli 2012 45 261 459 5,8 19 5 Agustus 2012 34 183,6 536,4 5,4 22 6 September 2012 35 190,4 529,6 5,6 22 7 Oktober 2012 28 141,4 578,6 5,05 24 8 November 2012 40 282,8 437,2 7,07 18 9 Desember 2012 50 360 360 7,2 15 10 Januari 2012 48 326,4 393,6 6,8 16 11 Februari 2012 46 317,4 402,6 6,9 16 12 Maret 2012 34 180,2 539,8 5,3 22 13 April 2012 33 198 522 6 21 Rata-rata 231,16 488,83 5,99 20 Dari hasil optimasi waktu jeda kapal penumapang dari tabel di atas diperoleh rata-rata waktu tambat kapal penumpang adalah 5,99 jam dan untuk total waktu tambat rata-rata 231,16 jam perbulan atau sekitar 9 hari sehingga waktu jeda yang tersisa kurang lebih 488,83 jam atau 21 hari yang dapat diisi dengan 20 buah kapal barang dengan waktu tambat yang kurang dari 24 jam dan rata – rata panjang kapal ≤ 100 meter.

(7)

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan perancangan dari sistem database yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Telah dibuat sebuah sistem optimasi berbasis

database pada penjadwalan penambatan kapal guna mendukung zero waiting time di pelabuhan Tanjung Perak.

2. Optimasi terhadap tempat tambat pada Dermaga Jamrud menghasilkan jumlah kapal yang tambat antara 9 s/d 18 kapal, dengan panjang kapal kurang dari 100 meter dengan jarak antar kapal rata – rata 38,33 m. Untuk optimasi terhadap Dermaga Nilam menghasilkan jumlah kapal yang tambat antara 2 s.d 6 kapal, dengan panjang kapal lebih besar dari 100 meter dengan jarak antar kapal rata – rata 19,46 m. 3. Optimasi terhadap waktu jeda kapal penumpangt

diperoleh kelebihan waktu sisa sebesar 488,83 jam. Waktu sisa ini dapat dimanfaatkan untuk kapal antrian sebanyak 20 kapal dengan waktu tambat yang kurang dari 24 jam dan rata – rata panjang kapal ≤ 100 meter.

V. UCAPANTERIMAKASIH

Terima kasih kepada seluruh dosen dan staff pengajar jurusan Teknik Fisika yang telah memberikan ilmunya, khususnya kepada Dr. Ir. Aulia Siti Aisjah yang telah banyak membimbing dan membantu permasalahan dalam tugas akhir ini serta kepada seluruh Mahasiswa Teknik Fisika atas bantuan kerjasamanya selama kuliah di jurusan Teknik Fisika.

DAFTAR PUSTAKA

1. Windy Anggraini, Desinta. 2011. “Perancangan Sistem Database Penjadwalan Penambatan Kapal Untuk Meningkatkan Kualitas Pengolahan Transportasi Laut”.

Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya

2. Kantor Otoritas Utama Pelabuhan Tanjung Perak. 2012. Surabaya

3. Wibowo, Harmaini. 2010. “Analisis Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Waktu Tunggu Kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang”. Universitas Diponegoro. Semarang

4. Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan III Tanjung Perak. 2011. “Pedoman Sistem Dan Prosedur (SISPRO) Pelayanan Kapal Dan Barang Di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya”. Kantor Otoritas Utama Pelabuhan

Tanjung Perak. Surabaya

5. Kim, Kap Hwan., dan Moon, Kyung Chan. 2002. “Berth Scheduling by Simulated Annealing”. Pusan National

University. Korea Selatan. [Elseiver Science,

Transportation Research Part B 37 (2003) 541-560] 6. http://journal.mercubuana.ac.id/data/Heuristic-search.pdf

Referensi

Dokumen terkait

9 Manifestasi efek samping atau hasil uji lab yang abnormal, dilihat dari hubungan aktu kejadian dan penggunaan obat adalah tidak  mungkin (Event or laboratory

Dengan terbuka, tidak dimaksud bahwa segala pertanyaan orang lain harus kita jawab dengan selengkapnya, atau bahwa orang lain berhak untuk mengetahui segala perasaan dan pikiran

Gambar 1 menjelaskan bahwa data harian angin zonal yang telah dikonfirmasi dengan sangat baik oleh perubahan posisi ITCZ dapat menunjukkan hari terjadinya onset monsun untuk

TANTO INTIM LINE 184.51. DWIPAHA

Berdasarkan pokok-pokok permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengalisis sejauh mana pemerintah Indonesia mempersiapkan diri dalam pelaksanaan ASEAN

Rumusan masalah penelitian harus dalam bentuk suatu rumusan penelitian tindakan kelas. Masalah penelitian harus dinyatakan sedemikian rupa sehingga mengarah pada

Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku