USULAN PROGRAM KERJA KOMISI-KOMISI DEWAN KARYA PASTORAL KAS 2009 A. ORANG MUDA
MASALAH
POKOK SASARAN FAKTOR SUKSES KRITIKAL TOLOK UKUR KEBERHASILAN PELAKSANA
Pembangunan karakter dan jatidiri orang muda
Melaksanakan pendampingan
Pembangunan karakter dan jatidiri OMK
1. Penyediaan modul
2. Pelatihan bagi pendamping di tingkat kevikepan
3. Pendampingan bagi OMK di paroki
1. Tersedianya modul
2. Terlaksananya pelatihan di tingkat kevikepan 3. Tersedianya pendamping 4. Terlaksananya pendampingan di tingkat paroki K3AS (koodinator), Komkat, K2M Pembangunan
kemandirian Membangun kelompok Kewirausahaan 1. Pembentukan kelompok kewirausahaan 2. Pembentukan pengurus kelompok kewirausahaan
3. Menyelenggarakan pelatihan & pembekalan kewirausahaan.
1. Adanya kelompok kewirausahaan 2. Terbentuknya pengurus kewirausahaan 3. Terjadinya pelatihan Kewirausahaan PSE (koordinator), K3AS, K2M, KPK Pengembangan potensi dan kreativitas Mengembangkan potensi
dan kreativitas OMK 1. Penyediaan modul 2. Penyediaan pelatih yang berwawasan holistik
3. Pengadaan fasilitas (barang dan dana)
1. Tersedianya materi yang relevan 2. Tersedianya pelatih minimal 10
orang tiap kevkepan 3. Tersedianya fasilitas K3AS (koordinator), Vikep 1. Menambah kesempatan-kesempatan untuk mengalami Allah 1. Pengoptimalisasian fasilitas 2. Penyediaan pembina 3. Penyelenggaraan pelatihan
1. Tersedianya jadwal penggunaan tempat-tempat pelatihan ( salam, APKM, camping ground, tempat-tempat ziarah KAS)
2. Terselenggaranya TOT untuk 4 kev
3. Tersedianya minimal 10 pembina di setiap kevikepan dalam satu tahun
4. Tersedianya jadwal pelatihan
Komkat (koordinator) K3AS, K2M, Komdik, Komkit Peningkatan pengalaman akan Allah (pengalaman pribadi OMK akan Allah)
2. Menemukan metode baru dan
menyempurnakan Metode lama yang cocok bagi orang muda untuk mengalami Allah
1. Penyediaan modul pendampingan
2. Pengadaan jenjang pembinaan 1. Tersedianya tim penyusun modul 2. Terselenggara tryout atas modul 3. Terselenggaranya evaluasi yang
kritis atas modul
4. Tersedianya modul pendampingan 5. Terbentuknya jenjang dasar dan
lanjutan Komkat (koordinator), K3AS, K2M, KKM, Komdik, Komlit
1. Meningkatkan pendampingan pada komunitas yang ada supaya semakin sehat
1. Pendataan komunitas yang sudah ada 2. Penyedian pendamping
3. Penyediaan fasilitas
4. Pembentukan jaringan antar komunitas
1. Tersedia data komunitas 2. Tersedianya pendamping 3. Tersedianya fasilitas 4. Terbentuknya jaringan antar
komunitas K3AS (koordinator), K2M, KKM, KPK, Romo Vikep, Litbang Pengembangan komunitas orang muda yang sehat
(tidak ada narkoba, mengarah kepada Kristus, dll) (keterbukaan kelompok-inklusif)
2. Merintis komunitas-komunitas baru untuk menampung kaum muda yang belum
berkomunitas
1. Penampungan aspirasi kaum muda yang bermacam-macam minat dan kebutuhan 2. Pembentukan komunitas baru sesuai
dengan bakat dan minat
1. Tertampungnya aspirasi orang muda
2. Terbentuknya komunitas baru
idem
B. PENDAMPINGAN MASALAH
POKOK SASARAN FAKTOR SUKSES KRITIKAL TOLOK UKUR KEBERHASILAN PELAKSANA
Pembentukan sistem pendampingan yang berkesinambungan
1. Membuat sistem, model, dan metode
pendampingan iman yang berkesinambungan
1. Membangun komunikasi pendamping kaum muda
2. Membuat modul pendampingan iman kaum muda
1. Terlaksananya pertemuan para pendamping kaum muda kevikepan-kevikepan se KAS secara berkala
2. Tersedianya modul pendampingan iman kaum muda
Komdik (koordinator), K3AS, K2M, KKM, Komkat,
1. Membangun kemitraan
dengan muperkas 1. Mensosialisasikan Fokus Pastoral KAS kepada Muperkas 2. Mengkomunikasikan gerakan pastoral
pendampingan iman kaum muda kepada pimpinan-pimpinan tarekat
1. Tersosialisasikannya Fokus Pastoral KAS kepada Muperkas 2. Terkomunikasikannya gerakan
pastoral pendampingan iman kaum muda (focus pastoral) kepada pimpinan-pimpinan tarekat. Konsultor (koordinator), Romo Vikep, Romo Vikjen (ketua DKP) Peningkatan keterlibatan biarawan-biarawati pada pendampingan 2. Melibatkan biarawan-biarawati dalam pendampingan kaum muda
1. membentuk tim pendamping kaum muda
yang melibatkan biarawan-biarawati 1. Terbentuknya tim pendamping kaum muda yang melibatkan biarawan-biarawati di tingkat keuskupan dan kevikepan.
1. Meningkatkan jumlah
pendamping kaum muda 1. Menambah jumlah pendamping iman kaum muda. 1. Tersedianya pendamping iman kaum muda minimal 5 orang pendamping di setiap kevikepan 2. Mengembangkan potensi
dan kreatifitas
pendamping kaum muda
1. Mengadakan pelatihan bagi para
pendamping iman kaum muda 1. Terlaksananya pelatihan bagi pendamping iman kaum muda 3. Menjaga
keberlangsungan pendampingan
1. Merekrut pendamping kaum muda yang sudah mapan (established) kehidupannya dan punya kepedulian terhadap kaum muda 2. Mengadakan pembekalan bagi pendamping
1. Diperolehnya pendamping iman kaum muda yang mapan dan peduli minimal 2 orang di setiap kevikepan
2. Terlaksananya pembekalan bagi para pendamping iman kaum muda di tingkat keuskupan. (minimal 2X setahun) Peningakatan kuantitas, kualitas, dan sustainabilitas pendamping 3. Melaksanakan bina lanjut bagi Penggerak OMK—kelompok I
1. Penyediaan modul (menemukan modulyang relevan)
2. Pelatihan bagi penggerak
1. Tersedianya modul
2. Terlaksananya pelatihan 3X di setiap kevikepan
3. Tersedianya penggerak (4-5 orang)
K3AS (koordinator), Romo Vikep, K2M, KKM
C. LEMBAGA GEREJA DAN KELUARGA MASALAH
POKOK SASARAN FAKTOR SUKSES KRITIKAL TOLOK UKUR KEBERHASILAN PELAKSANA
Lembaga Gereja: Kesiapan Hirarki dan Dewan Paroki
1. Mengembangkan kebijakan hirarki dan DP untuk melibatkan kaum muda dalam Gereja
1. Pembekalan hirarki dan DP ttg pendampingan kaum muda 2. Pendataan kaum muda di paroki 3. Penyediaan Nota Pastoral dan Surat
Gembala yang mendorong kebijakan keterlibatan kaum muda
4. Penerbitan keputusan operasional untuk melibatkan kaum muda
1. Terlaksananya pembekalan hirarki dan DP di tingkat kevikepan, paroki, dan wilayah sebanyak minimal 1X 1 th
2. Tersedianya data kaum muda di paroki
3. Tersedianya Nota Pastoral dan Surat Gembala
4. Terbitnya keputusan operasional untuk melibatkan kaum muda
Kuria KAS, DH DKP (koordinator), Komsos, Litbang, Vikep, K2M, KKM, K3AS
1. Memberdayakan sekolah-sekolah Katolik sbg pendidik kader-kader Gereja dan Masyarakat
1. Memanfaatkan pembinaan-pembinaan yang
sudah ada di sekolah utk kaderisasi 1. Tersedianya modul 2. Terjadinya pembinaan pendamping 4X 1 th
Lembaga Gereja: Optimalisasi Peran Sekolah Katolik
1. Meningkatkan jejaring
alumni sekolah Katolik 1. Memfasilitasi jejaring alumni sekolah Katolik di kevikepan 1. Terselenggaranya workshop fasilitator jaringan alumni 2X 1 th
Komdik (koordinator), K2M, PK4AS, Romo Vikep 1. Meningkatkan komunikasi dialogis yang saling memahami antara orangtua dan anak
1. Menyiapkan modul ttg komunikasi dialogis dalam keluarga
2. Menyiapkan tim pendamping untuk menggunakan modul
3. Melaksanakan pelatihan dengan modul
1. Tersedianya modul ttg komunikasi dialogis dalam keluarga
2. Tersedianya pendamping yg mampu menjalankan modul 3. Terlaksananya pelatihan bagi
pendamping keluarga tingkat kevikepan sebanyak 2X 1 th Keluarga: Peningkatan Komunikasi dalam Keluarga 2. Meningkatkan komunikasi iman kristiani dalam keluarga
1. Menyelenggarakan pelatihan komunikasi
iman kristiani dalam keluarga 1. Adanya modul pelatihan komunikasi iman kristiani dalam keluarga
2. Terselenggaranya pelatihan komunikasi iman kristiani dalam keluarga yg terjadwal dan terkoordinasi
KPK
(koordinator), Komsos, Komlit, Komkit
D. LINGKUNGAN HIDUP DAN HIDUP BERMASYARAKAT MASALAH
POKOK SASARAN FAKTOR SUKSES KRITIKAL TOLOK UKUR KEBERHASILAN PELAKSANA
Lingkungan Hidup (Peningkatan Kepedulian Lingkungan Hidup) 1. Menumbuhkan Komunitas/ paguyuban Kaum Muda Cinta Lingkungan Hidup
1. Penyediaan kader penggerak kaum muda cinta lingkungan hidup
2. Pembentukan komunitas kader penggerak kaum muda cinta lingkungan hidup 3. Pembentukan jejaring kaum muda cinta
lingkungan hidup
4. Penyebarluasan kelompok model
1. Tersediannya kader penggerak kaum muda cinta lingkungan hidup di setiap Rayon
2. Terbentuknya komunitas kader penggerak kaum muda cinta lingkungan hidup
3. Terjadinya jaringan paguyuban kaum muda cinta lingkungan hidup di tingkat rayon
PSE
(koordinator), K3AS, KKM, HAK, K2M, Vikep
4. Penunjukkan kelompok model dan penyebarluasannya: ada 4 kelompok model di KAS yang ditunjuk
2. Mengoptimalkan
momentum HPS 1. Pelibatan Kaum Muda dalam acara-acara HPS 1. Terjadi kerjasama antara Kaum Muda dengan Tim Kerja PSE Paroki
2. Kaum Muda berperan dalam penyelenggaraan HPS di Paroki 1. Rekrutmen Kader (penggerak lokal masyarakat yang 100 % Katolik dan 100 % Indonesia; didampingi melalui alternatif kaderisasi model Beek dan Dijkstra)
1. Penyediaan modul kepemimpinan 2. Pelatihan dan pendampingan lanjutan
(kaderisasi berkelanjutan)
3. Optimalisasi sarana-sarana pembinaan dan penyediaan dana pendidikan di KAS
1. Tersedia modul kepemimpinan 2. Terlaksana pelatihan kader dua
kali dalam satu semester
3. Muncul kader di setiap paroki (3 - 5 orang) didampingi di setiap kevikepan. Pembentukan Kader (Hidup Bemasyarakat: Pembentukan kader dalam hidup berbangsa dan
bernegara) 2. Revitalisasi ormas dan organisasi kepemudaan yang bergerak di bidang kemasyarakatan (yang sudah ada)
1. Pendataan ormas dan organisasi kepemudaan yang bergerak di bidang kemasyarakatan
2. Temu moderator ormas dan organisasi kepemudaan yang bergerak di bidang kemasyarakatan
1. Tersediannya data ormas dan organisasi kepemudaan yang bergerak di bidang
kemasyarakatan
2. Terlaksanannya pertemuan moderator ormas dan organisasi kepemudaan yang bergerak di bidang kemasyarakatan PK4AS (koordinator), K2M, K3AS, HAK, Komsos, Vikep