Masa antara PL dan PB
Latar Belakang Perjanjian Baru
Untuk mempelajari PB, kita perlu
mengerti hal-hal apa saja yang membentuk situasi dan kondisi jaman PB.
Latar belakang PB berada di jaman
antara PL dan PB yaitu 400 tahun sunyi (Intertestamental period)
menjadi latar belakang akan apa yang
terjadi di Perjanjian Baru
Misalnya keberadaan
-Perwakilan Roma (Pontius Pilatus) -Kaum Zealot -Orang Farisi -Orang Saduki -Raja Herodes -Keberadaan Sinagoga -dsb.
Juga menjadi latar belakang untuk
keberadaan:
-Deutro-kanonika (kitab Apokripa) -Alkitab LXX (Septuaginta) –
terjemahan PL dalam bahasa Yunani
Masa antara Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru (432 SM – 5 M)
=Inter-testamental Period = 400 tahun sunyi
= 400 silent years
Allah tidak berbicara melalui para
Pemerintahan Tanah Palestina Selama
400 Tahun Sunyi (430 SM – 5 SM)
1. Periode Pemerintahan Persia
(The Persian Period): 450-330 SM
2. Periode Pemerintahan Yunani
(The Hellenistic Period):330-166 SM
3. Periode Pemerintahan Yahudi
(The Hasmonean Period):166-63 SM
4. Periode Pemerintahan Romawi
Yang mengusai Tanah Palestina
Persia
Yunani
Yahudi
1. Periode Pemerintahan Persia
(The Persian Period):450–330 SM
Setelah jaman Nehemia masih
ada sekitar 120 tahun dimana kerajaan Persia berkuasa
Kebijaksanaan: orang Yahudi
diperkenankan untuk melaksanakan ibadahnya dengan bebas
332SM Aleksander Agung
(Alexander the Great), raja Yunani menyerang dan menguasai Tanah Palestina
Sesuai dengan nubuat di Daniel
8:3-8
2. Periode Pemerintahan Yunani
(The Hellenistic Period): 330-166 SM
Tahun 333 SM: Tentara Persia di
daerah Makedonia dikalahkan oleh raja Aleksander Agung.
Yakin bahwa kebudayaan Yunani
adalah kebudayaan yang dapat menyatukan dunia
Raja Aleksander Agung tetap
memperkenankan orang Yahudi untuk melaksanakan Hukum Taurat
Juga raja memberikan kebebasan upeti
dan pajak pada tahun-tahun Sabat.
Ketika raja membangun kota Alexandria
di Mesir ia mendorong orang-orang Yahudi untuk tinggal di kota itu dengan cara memberikan hak yang sama dengan orang Yunani.
Tahun 323 SM, raja Aleksander
Agung wafat kerajaannya
dibagikan ke 4 orang jendralnya
Dua diantaranya mendirikan:
- dinasti Ptolemies di Mesir - Dinasti Seleucids di Siria
Kedua dinasti ini memerintah Tanah Palestinaselama lebih dari satu abad
Dinasti Ptolemies berkuasa di Tanah
Palestina lebih dulu bersifat toleran terhadap ibadah orang Yahudi.
198 SM: digantikan dinasti
Seleucids toleransi makin berkurang
175 – 164 SM:
raja Antiochus IV Epiphanes
Menerapkan proses Helenisasi yang
radikal sebagai upaya untuk menaikkan pamor kerajaan Yunani yang makin
merosot.
Mau hancurkan agama Yahudi
Melarang orang Yahudi beribadah serta
Dia mendirikan patung Zeus di bait
Allah serta memaksa untuk
memberi persembahan kepada dewa Zeus
Juga menyuruh untuk
mempersembahkan babi di bait Allah di Yerusalem ini membuat orang Yahudi sangat marah
Mulailah pemberontakan
orang Yahudi dipimpin
oleh Mathatias, seorang
pemimpin dari desa
Modein yang mempunyai
5 anak laki-laki
(Judas/Maccabeus,
Jonatan, Simon, John dan
Eleazar)
mulai dengan menghancurkan
altar Yunani dan membunuh
utusan raja Antiochus
merupakan awal 24 tahun
(166-142 SM) pemberontakan
orang Yahudi (pemberontakan
Makabi- the Maccabean Revolt)
Pemerintahan Yunani
dikalahkan pemerintahan
Yahudi sampai tahun 63 SM,
Yahudi dikalahkan Romawi
3. Periode Pemerintahan Yahudi
(The Hasmonean Period):166-63 SM
Yang pegang peranan penting adalah
Judas/Maccabeus disebut
pemberontakan Makabi (The Maccabean
Revolt)
Setelah kematian Simon, anak
Matthatias, yang terakhir hidup nasionalisme mulai luntur
orang Yahudi mulai memakai dan mengembangkan kebudayaan Yunani Pemerintahan seperti jaman dinasti
Pada masa John Hyrcanus, anak
Simon, sebagian besar orang
Yahudi mendukung pemerintahan yang berorientasikan ke
kebudayaan Yunani.
Salah satu penerus John Hyrcanus
yaitu Alexander Janneus
(102-76SM) malahan menganiaya orang Farisi.
Pemerintah Yahudi dikalahkan kerajaan
Romawi ( diserbu jendral Pompey)
sewaktu terjadi konflik antara kedua anak Alexander Janneus yaitu Aristobulus IIdan Hyrcanus II.
Yerusalem dikepung selama 6
bulandiserbu, para imam di bait Allah dibunuh, ruang Maha Kudus dimasuki.
4. Periode Pemerintahan Romawi
(The Roman Period):63 SM- Kristus
63 SM : Jendral Pompey menguasai
Yerusalem dan Tanah Palestina
Pemerintahan di Tanah Palestina
sebagian dipercayakan kepada raja Herodes harus tunduk kepada
Roma
Ada wakil Roma yang ditunjuk
Orang Yahudi yang tidak menyukai
pemerintah Roma melakukan gerakanbawah tanah untuk
mengembalikan kejayaan kerajaan Yahudi (dinasti Hasmonean)
Literatur Penting dari Inter-Testamental
Period
Ada 3 literatur penting:
1. Septuaginta (LXX)
2. Kitab Deutro-kanonika (Apokripa)
3. Naskah Laut Mati (Dead Sea
1. Septuaginta (LXX)
250 SM:ada 72 ahli kitab berkumpul
dengan sponsor dari Ptolemy
Philadelphus di pulau Pharos, dekat kota Alexandria, Mesir.
Dalam waktu 72 hari, mereka
membuat terjemahan PL dari bahasa Ibrani ke bahasa Yunani
keluar istilah Septuaginta, bahasa
Alkitab LXX adalah Alkitab yang
dipakai oleh orang Yahudi di luar Tanah Palestina yang sudah
menggunakan bahasa Yunani.
Juga digunakan oleh orang-orang
lain yang memakai bahasa Yunani sebagai pengantar
Dipakai juga oleh gereja yang
2. Kitab Deutro-kanonika (Apokripa)
Kitab-kitab tersebut adalah:
-1. Tobit -2. Yudit
-3. Tambahan-tambahan pada Kitab Ester -4. Kebijaksanaan Salomo
-5. Yesus bin Sirakh -6. Barukh
-7. Tambahan-tambahan pada Kitab Daniel -8. Kitab Makabe yang Pertama
-9. Kitab Makabe yang kedua
Tuhan Yesus dan para Rasul tidak
pernah mengutib dari kitab-kitab ini.
Walaupun tidak ada hal-hal teologis
baru yang dicantumkan di kitab Apokripa ini yang tidak ada di
Alkitab, tetapi kitab ini merupakan sumber yang berharga untuk
3. Naskah Laut Mati (Dead Sea Scroll)
Tahun 1947 seorang gembala
menemukan gua di daerah barat daya Laut Mati yaitu di Qumran.
Yang ditemukan:
-beberapa buku Apokripa -beberapa kitab PL
Naskah ini naskah yang sangat penting
naskah tertua yang pernah ditemukan
Dapat dilihat keakuratan dari proses
penyalinan kitab-kitab tersebut.
Berasal dari kelompok Essenes yang
merupakan salah satu kelompok Yahudi yang berkembang akibat adanya konflik pada masa pemberontakan Makabi.
Kelompok ini memisahkan diri karena
menganggap bahwa para imam di bait Allah serta tata ibadah yang ada di bait Allah sudah tidak benar.
Oleh sebab itu, mereka memisahkan diri
di daerah sepi untuk bertapa dan
menyucikan diri untuk mempersiapkan diri untuk perang yang terakhir antara anak-anak Terang dan anak-anak
Perkembangan Sosial yang Terjadi
pada Masa 400 Tahun Sunyi
Perkembangan agama Yahudi pada
jaman Tuhan Yesus adalah akibat dari hal-hal yang terjadi pada 400 tahun sunyi.
Beberapa hal yang harus diketahui
adalah Diaspora, orang Saduki, Sinagoga dan orang Farisi.
1. Diaspora (penyebaran orang Yahudi)
Dimulai dari jaman Pembuangan
Orang Yahudi yang tersebar ke seluruh
dunia mulai memusatkan kehidupan ibadah mereka pada pelajaran kitab Taurat dan ibadah di Sinagoga.
Hal itu terjadi karena mereka harus hidup
jauh dari bait Allah, bahkan terputus sama sekali dari kehidupan bait Allah.
2. Sinagoga
Orang Yahudi yang berada di
pembuangan yang terputus dari bait Allah serta kehilangan identitasnya, mulai
memusatkan diri pada kitab Taurat serta keyakinan bahwa mereka adalah bangsa pilihan Allah.
Mereka mengembangkan
Agama Yahudi berkembang menjadi
suatu agama yang berpusatkan kepada kitab Taurat, kesalehan
hidup dan hubungan dengan Allah. Hal inilah yang mewarnai kehidupan dan perkembangan sinagoga.
Agama Yahudi menjadi agama yang
dapat dipraktekkan dimana saja kitab Taurat dapat dibawa.
Hal ini merupakan persiapan bagi
masuknya Injil Yesus Kristus yang sering kali dimulai dari pertemuan di sinagoga.
3. Orang Saduki
Di Tanah Palestina, pengaruh
kebudayaan Yunani paling terasa dibawa oleh kelompok Saduki.
Kelompok inilah yang menguasai
bait Allah pada jaman Tuhan Yesus.
Karena itu, mereka lebih
menginginkan status-quo dari pada kemerdekaan dari Roma.
Walaupun jumlahnya sedikit,mereka
cukup mempunyai pengaruh secara politik.
Hanya percaya kepada kitabTaurat (5
kitab ) dan bukan tulisan yang lainnya.
Ajaran yang tidak ada di kitab Taurat,
misalnya ajaran tentang kebangkitan orang mati, tidak diterima.
4. Orang Farisi
Merupakan orang-orang sinagoga
Berusaha menafsirkan kitab Taurat untuk
keadaan-keadaan yang tidak diatur secara detail oleh kitab Taurat.
Walaupun jumlahnya sedikit, mereka
mendapat dukungan rakyat. Secara politik kurang berpengaruh.
Mereka satu-satunya kelompok
yang dapat bertahan sesudah
penghancuran bait Allah pada tahun 70M.
Dengan demikian, kelompok inilah
yang nantinya bertanggung jawab atas penyebaran agama Yahudi.