• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mempersiapkan Generasi Muda yang Kompetitif, Produktif dan Inovatif dalam Menghadapi Tantangan Global di Era MEA 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mempersiapkan Generasi Muda yang Kompetitif, Produktif dan Inovatif dalam Menghadapi Tantangan Global di Era MEA 2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Mempersiapkan Generasi Muda yang Kompetitif, Produktif dan

Inovatif dalam Menghadapi Tantangan Global di Era MEA 2015

Pada tahun 2003, para pemimpin negara-negara ASEAN sepakat bahwa Masyarakat ASEAN harus terbentuk pada tahun 2020. Lalu pada tahun 2007, para pemimpin ASEAN menegaskan kembali komitmen kuat mereka untuk mewujudkan Masyarakat ASEAN dan mempercepat target waktunya menjadi tahun 2015. Dengan demikian, para pemimpin sepakat untuk mentransformasi ASEAN menjadi suatu kawasan yang ditandai oleh pergerakan bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan arus modal yang lebih bebas. Tujuan dibentuknya "Komunitas Ekonomi ASEAN (MEA)” tidak lain adalah untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN serta membentuk kawasan ekonomi antar negara ASEAN yang kuat.

Hal tersebut berarti di akhir tahun 2015 bangsa Indonesia sebagai salah satu bagian dari MEA harus sudah bersiap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar dan persaingan yang semakin ketat. Begitu pula strategi jitu apa yang akan di terapkan untuk memanfaatkan peluang yang terbuka lebar perlu dipersiapkan sejak dini. Dalam menyambut MEA di akhir tahun 2015 ini, semua komponen bangsa harus saling berbenah dan mempersiapkan diri dengan bekal yang cukup.

Salah satu komponen bangsa yang dapat diandalkan untuk menyambut MEA kelak adalah para pemuda. Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 sampai 30 tahun. Memiliki etos kerja dan tingkat kreatifitas serta semangat perubahan yang lebih tinggi dibandingkan masyarakat yang sudah menginjak usia tua pada umumnya. Dengan berbagai potensi keunggulan yang ada dalam diri pemuda, maka diharapkan pemuda dapat berperan aktif dalam perhelatan MEA. Para pemuda diharapkan mampu berpartisipasi dalam porsi yang besar dan mampu menjadi kekuatan pendukung utama bagi bangsa Indonesia.

Harapan besar yang dititipkan bangsa ini kepada para pemuda memang cukup besar. Namun sejauh ini masih banyak permasalahan membelit pemuda

(2)

Indonesia yang harus segera di temukan solusinya. Rendahnya kesadaran diri tentang tanggung jawab besar akan masa depan bangsa yang diemban mengakibatkan banyak pemuda lalai sehingga terjebak dalam gaya hidup hedonis, pragmatis, serta apatis. Minimnya tingkat pendidikan juga menjadi faktor penyebab rendahnya kualitas pemuda. Data Susenas 2008 menunjukkan, sekitar 1,27% jumlah pemuda belum atau tidak pernah sekolah; 17,34% masih atau sedang bersekolah; dan 81,40% sudah tidak bersekolah. Masalah lain yang cukup krusial adalah tingkat pengangguran kalangan pemuda yang cukup tinggi. Untuk mempersiapkan pemuda sebagai generasi penerus bangsa yang tangguh, terdapat 5 hal yang dapat di lakukan oleh diri masing-masing pemuda.

Pertama adalah kesadaran diri sebagai seorang pemuda Indonesia yang memiliki tanggung jawab besar terhadap masa depan bangsanya. Kondisi pemuda saat ini merupakan cerminan masa depan bangsa di masa mendatang. Apabila kondisi kepemudaan sekarang dengan berbagai macam problematika yang ada tidak kunjung di selesaikan, maka tidak menutup kemungkinan masa depan Indonesia di masa yang akan datang akan mengalami kemunduran dibandingkan kondisi saat ini. Sebagaimana sejarah telah mencatat bagaimana perjuangan para

founding fathers dan para pahlawan bangsa ini, hingga mampu memerdekakan

bangsa ini dari belenggu penjajahan. Mereka mampu menggunakan masa muda secara bijak dengan mengesampingkan fantasi kehidupan kawula muda, berkat hal tersebut terciptalah kemerdekaan penuh bagi bangsa Indonesia lewat perjuangan yang berat dan penuh tantangan. Perjuangan pemuda sekarang merupakan perjuangan bagaimana membawa Indonesia menjadi negri yang makmur, dan mampu berdaulat penuh. Baik secara ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan kesatuan wilayah Indonesia. Lewat kesadaran diri pada masing-masing pemuda, maka akan memantik semangat baru dan mindset yang benar terhadap apa yang seharusnya dilakukan untuk menghadapi tantangan global yang makin sulit.

Setelah timbul kesadaran pada diri pemuda, hal kedua yang dilakukan adalah membekali diri dengan pendidikan dan ketrampilan yang dibutuhkan sebagai modal awal menyambut MEA. Pendidikan dalam arti luas yang meliputi pendidikan formal melalui bangku sekolah hingga perguruan tinggi, pendidikan

(3)

karakter, dan pengembangan hard skill maupun soft skill harus selalu diasah serta dipersiapkan dengan matang. Pada umumnya pendidikan di Indonesia belum mampu menjawab kebutuhan akan tenaga kerja terampil, hal ini mengakibatkan lulusan bangku sekolah maupun perguruan tinggi harus melewati training terlebih dahulu dari perusahaan pencari tenaga kerja untuk selanjutnya baru siap diterjunkan dalam dunia kerja. Oleh karena itu perlu tumbuhnya sikap proaktif para pemuda untuk membekali diri dengan tambahan pelatihan, maupun kursus dan hal lainnya agar memiliki nilai daya saing yang lebih tinggi. Tiap masing-masing individu minimal memiliki kemampuan dalam suatu bidang tertentu atau memiliki kemampuan lebih dari satu bidang, sehingga para pemuda akan mampu menghadapi MEA. Dengan membekali diri lewat pendidikan yang mencukupi merupakan satu investasi besar yang dapat di ambil hasilnya kelak. Selain itu lewat pendidikan yang telah dicapai, mampu meningkatkan mentalitas seseorang dalam menghadapi ketatnya persaingan yang akan dihadapi serta menaikkan nilai tawar masing-masing individu.

Selain hanya sekedar menjadi karyawan atau pegawai dalam suatu perusahaan maupun instansi, ada hal besar lain yang dapat dilakukan para pemuda untuk membawa Indonesia menjadi aktor utama dalam MEA 2015 , yaitu lewat berwirausaha. Hal ketiga yang dapat dilakukan oleh pemuda adalah menjadi seorang wirausahawan. Dengan menjadi seorang pengusaha, maka dapat membuka lapangan pekerjaan baru melalui unit usaha yang didirikan. Penyerapan tenaga kerja akan lebih maksimal, hal ini dapat mengurangi angka pengangguran yang ada, sehingga mampu mengerek pertumbuhan ekonomi negara. Sebuah negara di katakan makmur jika memiliki jumlah wirausahawan minimal 2% dari jumlah total penduduknya, hal ini dikemukakan oleh seorang ilmuwan berkebangsaan USA bernama David McClelland. Kenyataannya hingga saat ini jumlah pengusaha di Indonesia hanya 0,24%, artinya jika jumlah penduduk Indonesia saat ini sekitar 240 juta jiwa, maka negeri ini membutuhkan setidaknya 4,2 juta pengusaha baru untuk mencapai nilai minimal 2% jumlah wirausahawan. Angka 4,2 juta bukanlah jumlah yang kecil, oleh sebab itu hal ini menjadi momentum yang tepat bagi para pemuda untuk menuangkan gagasan maupun

(4)

ide-ide inovatif lewat pembentukan unit-unit usaha baru maupun pengembangan usaha lama yang sudah berjalan. Banyak potensi-potensi industri kreatif di daerah yang dapat diangkat oleh para pemuda sebagai komoditas potensial yang bernilai jual tinggi. Seorang pengusaha merupakan sosok pahlawan, utamanya bagi para tenaga kerja. Karena dengan berdirinya suatu unit usaha tidak hanya menguntungkan bagi pemilik usaha semata, lebih dari itu ada banyak kebaikan dan manfaat lain yang dirasakan oleh orang-orang yang terkait dengan unit usaha tersebut.

Langkah selanjutnya yaitu dengan menjadi pemuda pelopor masyarakat. Pelopor dalam artian merupakan perintis atau pembuka jalan bagi masyarakat terkait langkah yang harus dilakukan untuk menyambut MEA. Terutama bagi kalangan mahasiswa yang notabene merupakan generasi muda dengan tingkat pendidikan tertinggi dalam jenjang pendidikan nasional. Para mahasiswa melalui ide dan gagasan yang merek amiliki harus bersinergi dengan kawula muda lainnya menjadi suatu kesatuan yang kuat untuk memberikan sumbangsih nyata bagi bangsa dan negara. Di mulai dari hal kecil, dari diri sendiri dengan menerapkan prinsip bahwa seorang pemuda harus mampu menjawab tantangan perkembangan zaman dan bermanfaat bagi sesama, maka akan timbul sikap pro-aktif terhadap realita permasalahan yang terjadi di masyarakat. Setelah terbentuk pribadi dengan karakter diri yang kuat, selanjutnya adalah menularkan kebaikan-kebaikan yang terdapat dalam diri kepada orang lain di sekitar kita, baik keluarga, teman, relasi dan lainnya. Hal ini dapat membentuk suatu tatanan masyarakat yang bermental baja dan memiliki semangat juang tinggi dalam menjalani kehidupan. Pada dasarnya pemuda harus mampu menggerakkan masyarakat baik dengan menumbuhkan mentalitas yang kuat maupun dengan langkah lain untuk membangun masyarakat yang memiliki mentalitas kuat serta pribadi unggul dalam menhadapai berbagai macam tantangan zaman, termasuk terhadap pemberlakuan MEA pada akhir tahun 2015. Sikap optimisme yang timbul dalam diri masyarakat pada akhirnya akan mampu menjadi sebuah benteng yang kokoh dalam bertindak, tidak mudah goyah akan tantangan dan hambatan yang menghadang.

(5)

Langkah terakhir yang harus dilakukan bagi para pemuda sebagai bekal dalam mempersiapkandiri untuk menyambut MEA adalah dengan memengang prinsip “anti nganggur”. Prinsip yang sederhana tapi memiliki makna yang mendalam. Berprinsip “anti nganggur” memiliki arti luas, yang pada intinya merupakan larangan atau pantangan bagi tiap-tiap pemuda maupun masyarakat untuk selalu berkarya dan tidak pernah berhenti hingga pada batasan tertentu. Berkarya merupakan penilaian yang luas akan tindakan seseorang, baik ketika ia sedang bekerja, menuntut ilmu, beribadah, maupun menjalankan perannya sebagai satu bagian takterpisahkan dari bangsa ini. Sedangkan “ngaggur” sendiri merupakan bentuk kemandekan seseorang dalam berkarya. Permisalan sederhana jika seorang karyawan berhenti bekerja, atau jika seorang guru tidak lagi memberikan pembelajaran bagi para muridnya tanpa alasan yang jelas, maka hal-hal tersebut dapat dikatakan sebagai bentuk “ngaggur”. Hal ini harus dihindari karena dampak yang ditimbulkan dari “nganggur” cukup besar dan dapat merusak tatanan suatu sistem yang sudah berjalan dengan baik. Pemerintah maupun masyarakat pun dapa tmerasakan akibat yang timbul dari bentuk “ngaggur” yang dilakukan oleh seseorang. Dengan prinsip “anti nganggur” yang tertanam kuat dalam jiwa, pemuda Indonesia akan menjadi generasi emas penerus bangsa yang mampu memberikan sumbangsih besar bagi negrinya bukan malah menambah berat beban yang di pikul oleh bangsa ini.

Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada akhir 2015 bagaikan pisau bermata dua, di satu sisi bagi seseorang yang mampu memanfaatkan peluang dengan penuh optimis dan persiapan yang matang maka dapat menjadi aktor utama, namun di sisi lain apabila kurang mempersiapkan diri dan sikap pesimis yang di miliki, maka MEA hanya akan menjadi momok menakutkan yang selalu ingin dihindari. Begitu pula dengan pemuda dan masyarakat Indonesia yang notabene merupakan raksasa ASEAN harus mampu menjadi actor utama dalam perhelatan MEA, bukannya hanya sekedar pemain figuran apalagi menjadi penonton. Untuk mencapai hal tersebut tentu diperlukan persiapan yang matang dan sempurna. Kerja keras yang dilakukan akan sepadan dengan hasil yang akan diperoleh, hukum alam selalu berlaku. Selain itu diperlukan kerjasama yang baik antar semua komponen bangsa, baik dari masyarakat mau pun pihak pemerintah.

Referensi

Dokumen terkait

Continue care yang dapat dilakukan perawat komunitas untuk mengatasi masalah anemia pada remaja putri diantaranya melaporkan kondisi keluarga setelah dilakukan

Salah satu aspek yang ditekankan dalam setiap pembelajaran praktik keperawatan komunitas adalah kemampuan mahasiswa dalam melakukan proses pengkajian terkait

Game yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Lego Marvel Super Heroes” sebagai media branding yang di lakukan oleh Lego.. Lego Marvel Super Heroes menampilkan

Berdasarkan surat kontraktor PT/CV. Nomor : ……….., tanggal ……… Perihal Permohonan Tambah Kurang Volume dan / atau Jenis Pekerjaan dan / atau Penambahan/pengurangan

Sebagai sebuah koperasi yang memiliki beberapa unit usaha dalam upaya mencapai sasaran dan juga untuk menjalankan roda organisasi serta usaha koperasi, maka KPBS

Asuransi Bangun Askrida serta Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP). Total realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan yang Dipisahkan ini cenderung sesuai dengan yang

Hasil penelitian menunjukan bahwa kepuasan dapat memediasi lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja profesional polisi. Oleh karena itu,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan dan pada level berapa asap cair kusambi mampu memberikan hasil yang terbaik terhadap kandungan nutrisi