• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "III. METODE PENELITIAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

III. METODE PENELITIAN

3. 1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan strategi studi kasus. Penelitian kualitatif menurut Strauss dan Corbin (2003) adalah penelitian tentang kehidupan, riwayat dan perilaku seseorang, di samping juga tentang peran organisasi, pergerakan sosial atau hubungan timbal balik.

Desain penelitian menggunakan pendekatan studi kasus yang bersifat deskriptif. Desain tersebut digunakan dengan maksud untuk mengetahui fenomena sosial tertentu, namun tidak hanya terbatas pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi juga meliputi analisis dan interpretasi tentang data. Hal itu dimaksudkan juga untuk memperoleh pemahaman yang menyeluruh dan tuntas melalui kasus-kasus yang diambil (Vredenbergt, 1979; Yin, 1989).

Kasus gerakan sosial baru dalam penelitian ini adalah musik rock

underground Tengkorak band. Tengkorak band dipilih karena termasuk dalam

kategori musik subkultur oposisi yang merupakan manifestasi dari gerakan sosial baru. Di samping itu, Tengkorak band juga mewakili komunitas musik rock

underground yang resisten terhadap budaya musik rock underground barat Zionis.

Dalam penelitian ini kasus khalayak ditentukan berdasarkan status sosial mereka. Hal ini dilakukan untuk dapat mengetahui sejauhmana kekuatan simbol-simbol signifikan Tengkorak band dalam proses konstruksi identitas audiensnya di berbagai lapisan masyarakat.

Peristiwa simbolik yang diikuti oleh peneliti di dalam penelitian ini adalah pertunjukan Tengkorak band di Bulungan outdoor, Jakarta Selatan (Minggu, 29 Juni 2008), pertunjukan Tengkorak band di Taman Topi, Bogor (Sabtu, 9 November 2008), dan pertunjukan Tengkorak band di Balai Pemuda, Surabaya (Sabtu, 15 Oktober 2010). Peneliti mengikuti aktivitas ini karena di dalam pertunjukan tersebut memungkinkan peneliti melakukan pengamatan terhadap pemusik maupun audiensnya sehingga diperoleh data dari simbol-simbol signifikan yang ada dalam peristiwa tersebut.

(2)

Penelitian ini dilakukan di Jakarta. Sedangkan waktu penelitian adalah pada Juli 2008 sampai dengan Desember 2010, di mana pengumpulan data lebih ditekankan pada aspek kontekstual, yaitu proses pembentukan identitas dan kondisi yang mendukung lahirnya gerakan sosial baru.

Penelitian ini tidak dikonstruksi melalui instrumentasi ketat dan peubah-peubah, tetapi dikonstruksi melalui makna yang tercermin dalam realitas. Penelitian dilakukan melalui klasifikasi mengenai fenomena atau gejala sosial yang dipermasalahkan untuk menyusun suatu hasil penelitian deskriptif mengenai realitas sosial yang kompleks dalam bentuk tampilan kalimat yang lebih bermakna dan mudah dimengerti. Dalam hal ini, menurut Vredenbergt (1979) di dalam pengumpulan data, seorang peneliti dibimbing oleh suatu conceptual outline yang berhubungan dengan masalah penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dibangun dalam bentuk instrumentasi berupa pedoman-pedoman pertanyaan yang bersifat luwes dan dikembangkan pada saat di lapangan melalui wawancara bebas (indepth interview) disertai pengamatan langsung terhadap informan, dan dokumentasi yang relevan tentang konstruksi identitas audiens Tengkorak band.

3. 2. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang secara langsung diperoleh melalui sebuah penelitian yang berupa kata-kata atau tindakan dengan:

1. Teknik wawancara, baik itu wawancara mendalam (indepth-interview) terhadap individu yang merupakan audiens Tengkorak band.

2. Observasi dilakukan peneliti dengan mengikuti dan melibatkan diri dalam aktivitas pertunjukan musik rock underground Tengkorak band, terutama yang melibatkan audiensnya.

3. Melakukan pengamatan terhadap pemusik maupun audiensnya pada saat pertunjukan berlangsung di Bulungan outdoor, Jakarta Selatan (Minggu, 29 Juni 2008), pertunjukan Tengkorak band di Taman Topi, Bogor (Sabtu, 9 November

(3)

2008), dan pertunjukan Tengkorak band di Balai Pemuda, Surabaya (Sabtu, 15 Oktober 2010).

Sedangkan, data sekunder diperoleh peneliti dari hasil studi kepustakaan seperti:

1. Karya ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi)

2. Artikel-artikel di media massa (Majalah NewsMusik No. 24/III/2002 dan Sabili No. 13/XVII/2010)

3. Foto-foto

4. Dokumen-dokumen yang berkaitan dan mendukung penelitian seperti lirik lagu, ilustrasi pada sampul album dan t-shirt Tengkorak band. Melalui dokumen-dokumen ini peneliti berupaya melakukan penggalian data tentang makna simbol-simbol signifikan Tengkorak band baik yang ada pada audiensnya maupun Tengkorak band sendiri.

Selama penggalian informasi di lapangan, peneliti menggunakan alat bantu perekam suara (voice recorder) dan kamera digital untuk merekam apa yang disampaikan maupun dilakukan informan kunci dan para informan. Kemudian memasukkan informasi yang diperoleh ke dalam catatan lapangan dalam bentuk transkrip hasil wawancara. Penggunaan voice recorder dan kamera digital diperlukan agar pencatatan data hasil wawancara dapat dilakukan dengan cara yang sebaik dan setepat mungkin. Penggunaan kedua alat bantu tersebut dalam penelitian ini telah memperoleh persetujuan informan.

Penentuan informan dilakukan dengan prinsip convenience (kemudahan). Ruslan (2003) menyatakan bahwa penentuan informan dengan cara ini berdasarkan kemudahan dalam memilih unsur populasi (orang atau peristiwa) yang datanya berlimpah dan mudah diperoleh oleh peneliti. Artinya, peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sumber informasi yang paling cepat, mudah dan murah. Dalam penelitian ini, peneliti sendiri merupakan salah seorang personil Tengkorak band.

(4)

Secara umum, batasan subyek penelitian ini meliputi (1) generasi muda yang menjadi audiens kelompok musik rock underground Tengkorak band, (2) memiliki hasil rekaman, baik itu kaset atau compact disc (cd), atau pun artefak lainnya seperti

t-shirt, stiker, dan poster dari Tengkorak band, (3) pernah menyaksikan pertunjukan

Tengkorak band, (4) masih aktif terlibat dengan musik rock underground.

Dari penelusuran di lapangan, peneliti memilih dan menggunakan sumber data yang dikelompokkan sebagai berikut:

Matriks 5. Karakteristik Informan

No Nama

Jenis Kelamin

/Umur

Pekerjaan Alasan Pemilihan

1 Ombat Nasution (informan kunci)

Laki-laki/

38thn Pengacara Pendiri dan vokalis Tengkorak band serta pencipta salam satu jari

2 Aries Zona Febrian

Laki-laki/

- Anggota senior sebuah komunitas penggemar musik rock underground, di wilayah Ciranggon, Karawang

 Memiliki kaset Metalik Klinik 1

 Sering menyaksikan penampilan Tengkorak band.

 Suka memainkan lagu ”Konflik” milik Tengkorak band bersama teman-temannya

3 Maraja Saimima Laki-laki/ Pelajar

 Anggota sebuah komunitas penggemar musik rock underground, di wilayah Ciranggon, Karawang

 Mengkoleksi semua album Tengkorak band

Memiliki t-shirt Tengkorak ”Agenda Suram”

 Sering menyaksikan penampilan Tengkorak band.

 Hafal beberapa lirik dan suka menyanyikan lagu Tengkorak band bersama teman-temannya

(5)

Matriks 5. Karakteristik Informan

No Nama

Jenis Kelamin

/Umur

Pekerjaan Alasan Pemilihan

4 Handy Hariyanto Laki-laki/ Buruh

 Meneteskan air mata ketika mendengar Tengkorak akan membubarkan diri

 Mengkoleksi semua album Tengkorak band

 Memiliki t-shirt Tengkorak band dengan ilustrasi ”Konsentrasi Massa”

 Sering menyaksikan penampilan Tengkorak band.

 Hafal beberapa lirik dan suka menyanyikan lagu Tengkorak band bersama teman-temannya

5 Trias Sari Perempuan /40thn

Karyawati swasta

Setahun ini sering menyaksikan pertunjukan Tengkorak band, terutama di Surabaya

Memiliki mp3, stiker dan t-shirt Tengkorak band berilustrasi ”A.S.U” Mengaku penggemar berat vokalis

Tengkorak band

3. 3. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh melalui penelitian ini merupakan data kualitatif dan dianalisis secara kualitatif. Analisis data kualitatif adalah upaya yang berlanjut, berulang, dan terus-menerus. Analisis data dalam penelitian ini berlangsung bersamaan dengan proses pengumpulan data. Di antaranya meliputi tiga jalur, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Miles & Huberman 1994).

Reduksi data merupakan bentuk analisis yg menajamkan, menggolongkan, mengarahkan membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan akhir dapat diambil. Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penarikan kesimpulan juga mencakup verifikasi atas kesimpulan. Kesimpulan2 diverifikasi selama penelitian berlangsung dengan cara: (1) memikir ulang selama penulisan, (2) tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan, (3) mengembangkan "kesepakatan intersubyektif", dan (4)

(6)

upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain. Ketiga kegiatan analisis tersebut merupakan proses siklus dan interaktif.

Data selanjutnya disunting, untuk menentukan kelengkapan data dan keabsahan data. Keabsahan data dicek ulang dengan membandingkan antar data. Seluruh data primer dan sekunder ditelaah. Pada analisis untuk suatu topik masalah menghimpun fakta-fakta menurut unit analisis. Baru kemudian data-data dalam unit analisis yang sama dipisah lagi menurut konsep-konsep penting yang dijadikan dasar untuk menyederhanakan gambaran himpunan. Ketiga tahapan tersebut berlangsung secara simultan. Analisis data ini terlihat dalam gambar 9.

Gambar 9. Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif (Miles dan Huberman, 1992)

Pengumpulan data Penyajian data

Referensi

Dokumen terkait

Dasar perbandingan itu menunjukkan apakah jumlah aktiva lancar itu cukup melampaui besarnya kewajiban lancar, sehingga dapatlah sekiranya diperkirakan bahwa,

All that parcel of land together with the building thereon and appurtenances thereof situate at Jalan Patingan, Kuching, containing an area of 483.2 square metres, more or less,

Salah satu upaya peningkatan produksi padi pada lahan rawa lebak adalah dengan mengintroduksikan paket teknologi dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data terlebih dahulu. Ada dua metode dalam pengumpulan data yaitu metode lapangan dan metode kepustakaan. Metode

PERTAMA : Menetapkan cara untuk menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan yang mencerminkan kesepakatan bersama dengan masyarakat (melalui

Tim Kendali Mutu Kendali Biaya sebagai lembaga independen yang diberi mandat Tim Kendali Mutu Kendali Biaya sebagai lembaga independen yang diberi mandat untuk menjaga mutu dan

besar maupun perusahaan kecil dapat melakukan transaksi antar pihak berelasi. Hal tersebut dikarenakan dalam perkembangannya, praktek transfer pricing dimanfaatkan

Untuk melihat kecukupan konsumsi pangan strategis di Kota Medan, dilakukan perbandingan data antara konsumsi energi dan protein yang dikonversi dari jumlah konsumsi