• Tidak ada hasil yang ditemukan

LABORATORIUM ILMU HUKUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LABORATORIUM ILMU HUKUM"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

i

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara]

MODUL PLKH

HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

LABORATORIUM ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

(2)

ii

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] MODUL PLKH

HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

Penerbit : Laboratorium Ilmu Hukum Fakultas Hukum UMY Alamat : Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan Bantul Penyusun : H. Nasrullah, S.H., S.Ag., MCL

Afriansyah Tanjung, S.H. Rizqi Musrifah Satria Sukananda Layout : Reza Rinaldi, S.H.

(3)

iii

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara]

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya juga kami telah menyelesaikan Modul PLKH yang nantinya akan dipakai dalam proses belajar mengajar mata kuliah yang diselenggarakan oleh Laboratorium Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Modul PLKH ini disajikan dengan tujuan agar dapat digunakan sebagai pegangan dan petunjuk bagi mahasiswa/I Fakultas Hukum UMY yang mengambil mata kuliah PLKH Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, dan agar tercapai target penguasan materi baik secara teoritis maupun praktis. Harapannya mahasiswa/i yang menempuh mata kuliah tersebut dapat terbekali dalm menghadapi dunia kerja setelah mencapai derajat kesarjanaannya.

Atas tersusunnya modul PLKH ini, Laboratorium Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada penyusun modul ini. Akhir kata, semoga modul ini dapat bermanfaat. Amiin.

Yogyakarta, 12 Januari 2017

Koordinator Laboratorium Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

(4)

iv

(5)

1

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] MODUL PLKH

Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara Dosen : Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Instruktur :

I. PENDAHULUAN

A. MATA KULIAH : Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara B. BOBOT SKS : 3 SKS

C. VISI, MISI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN PRODI

1. VISI : Menjadi Program Studi yang unggul dalam pengembangan ilmu hukum berwawasan syariah.

2. MISI :

a. Berperan aktif falam proses pengembangan dan peningkatan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang ilmu hukum melalui upaya internalisasi dan disintegrasi nilai-nilai Islam dalam kegiatan pendidikan, penelitian maupun pengabdian masyarakat.

b. Mencetak sarjana yang cakap, percaya diri, dan tangguh serta mampu menerapkan nilai-nilai Islam dalam praktek penegakan hukum dan pengembangan ilmu hukum di masyarakat pada umumnya dan di dunia kerja pada khususnya

c. Aktif berperan serta dalam proses pembangunan hukum nasional pada umumnya dan lebih khusus lagi pada pembangunan dan pengembangan hukum nasional yang lebih mengintegrasikan nilai-nilai Islam.

(6)

2

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] 3. TUJUAN :

a. Menghasilkan lulusan yang menguasai dasar-dasar ilmu hukum dan syariah dengan sebagai basis kajian dan pengembangan ilmu hukum.

b. Mengahasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan dasar untuk mengaplikasikan ilmu hukum kedalam praktik hukum di masyarakat.

c. Menghasilkan lulusanm yang mampu mengikuti perkembangan ilmu hukum dalam peraturan global dan memecahkan permasalahan secara interdisipliner. d. Menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dalam

kompetisi profesi hukum, seperti advokat, jaksa, hakim, konsultan hukum dan sebagainya.

D. CAPAIAN PEMBELAJARAN (LEARNING OUTOME)

Capaian Pembelajaran Prodi Ilmu Hukum berdasarkan Profil Lulusan sebagai berikutr:

UNSUR SNPT & KKNI CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)

SIKAP

a. Betaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religious; b. Menjunjung tinggi nilai

(7)

3

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; c. Menginternalisasikan nilai,

norma, dan etika akademik; d. Berperan sebagai warga negara

yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa;

e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinil orang lain; f. Berkontribusi dalam

peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;

g. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;

h. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan

(8)

4

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] bernegara;

i. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan dan kewirausahaan;

j. Menunjukkan sikap

bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang leahliannya secara mandiri;

k. Kemampuan sebagai fasilitator, motivator, mediator, dan inspiratory secara sistemik dan efektif;

l. Kemampuan memimpin

(leadership)

m. Kemampuan memahami dan merespon aspirasi, kebutuhan & kepentingan masyarakat dan stakeholder untuk penyelesaian masalah, penyusunan kebijakan

dan pengembangan

pengetahuan;

n. Mengamalkan tata cara beribadah yang benar berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah maqbullah;

(9)

5

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] o. Berakhlaqul karimah dalam bermuamalah yang bermanfaat bagi diri, masyarakat, bangsa, dan Negara.

UNSUR SNPT & KKNI CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)

PENGUASAN PENGETAHUAN

a. Kemampuan menguasai logika hukum dan syariah

b. Kemampuan berpikir analitis dan sintetis dengan memperhitungkan dampak c. Kemampuan menganalisis dan

mengambil keputusan

d. Kemampuan menganalisis maslah dalam perspektif syariah e. Kemampuan menguasai Bahasa

Indonesia dan bahasa asing f. Mengetahui dan memahami

hakikat Tuhan, manusia dan kehidupan sesuai dengan tuntutan Al Qur’an, Hadits shahih dan ilmu pengetahuan g. Memahami teknologi informasi.

(10)

6

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] KETERAMPILAN

UMUM

a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks

pengembangan atau

implementasi ilmu pengetahuan

dan teknologi yang

memperhatikan dan

menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya;

b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur; c. Mampu mengkaji implikasi

pengembangan atau

implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain, atau kritik seni;

d. Menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut diatas

(11)

7

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;

e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalh di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; f. Mampu memelihara dan

mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya;

g. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervise dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang

berada di bawah

tanggungjawabnya;

h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah

(12)

8

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] tanggungjawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri;

i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi

KETRAMPILAN KHUSUS

a. Kemampuan membuat dokumen hukum;

b. Kemampuan menemukan hukum dan strategi dalam penyelesaian masalah hukum;

c. Kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi secara efektif; d. Kemampuan menerapkan hukum

dan syariah dalam penyelesaian masalah hukum;

e. Kemampuan melakukan inovasi dan pengembangan metode problem solving;

f. Kemampuan melakukan inovasi dalam pengembangan kebijakan public;

(13)

9

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] potensi diri untuk kerjasama; h. Kemampuan memahami dan

merespon aspirasi masyarakat untuk penyusunan kebijakan; i. Mampu melakukan penelusuran

bahan hukum.

E. KETERCAPAIAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN SIKAP, PENGUASAAN PENGETAHUAN, KETERAMPILAN UMUM DAN KETERAMPILAN KHUSUS MELALUI MATA KULIAH YANG BERSANGKUTAN

Capaian Pembelajaran yang dimiliki oleh Mahasiswa setelah mengikuti Mata Kuliah Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara adalah:

HARDSKILL

PENGUASAAN PENGETAHUAN

1. Kemampuan menguasai logika hukum dan syariah.

2. Kemampuan berpikir analitis dan sintetis dengan memperhitungkan dampak.

3. Kemampuan menganalisis dan mengambil keputusan

(14)

10

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara]

KETRAMPILAN UMUM

1. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan keahliannya. 2. Mampu menunjukkan kinerja

mandiri, bermutu, dan terukur. 3. Mampu bertanggungjawab atas

pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervise dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada yang berada di bawah tanggungjawabnya.

4. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang

berada di bawah

tanggungjawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri.

SOFTSKILL

SIKAP 1. Menginternalisasi nilai, norma, dan

(15)

11

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara]

2. Menunjukkan sikap

bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri. 3. Mengelola pembelajaran secara

mandiri.

KETRAMPILAN KHUSUS

1. Kemampuan mengidentifikasi sengketa TUN.

2. Membuat dokumen hukum dalam penyelesaian sengketa TUN (surat kuasa, gugatan, jawaban, replik, duplik, pembuktian, kesimpulan). 3. Bernegosiasi dan berkomunikasi

secara efektif.

4. Kemampuan mengaktualisasikan potensi diri untuk kerjasama. 5. Kemampuan penelusuran bahan

hukum.

F. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM

1. Kasus dalam perkara/sengketa Peradilan Tata Usaha Negara Kasus akan diidentifikasi dari contoh yang diberikan dalam modul ini atau dosen maupun instruktur dapat memberikan contoh kasus lain atau melakukan improvisasi kasus dengan catatan bahwa kasus yang sudah diberikan akan digunakan sebagai kasus tetap dalam setiap tahap penyusunan tugas membuat dokumen hukum selanjutnya.

(16)

12

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] 2. Peraturan perundang-undangan yang relevan

Peraturan perundang-undangan yang digunakan dalam Peradilan Tata Usaha Negara Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan peraturan perundang-undangan lainnya yang relevan.

3. Contoh-contoh dokumen beracara dalam perkara di Peradilan Tata Usaha Negara

Contoh dokumen akan diberikan oleh Dosen/instruktur pada saat praktikum.

4. Alat tulis dan kertas

Alat tulis dan kertas akan diberikan oleh instruktur pada saat praktikum.

G. PROSEDUR UMUM

1. Mata Kuliah ini diikuti oleh mahasiswa semester 6 dan sesudahnya yang mengambil mata kuliah Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara melalui Program Studi Ilmu Hukum dan Laboratorium Fakultas Hukum UMY;

2. Seluruh Peserta mata kuliah Praktek Peradilan Tata Usaha Negara dipandu oleh seorang dosen kelas, Hakim PTUN dan instruktur praktikum;

3. Setiap mahasiswa harus memiliki dan mempelajari petunjuk praktikum secara cermat, dengan dibimbing oleh instruktur praktikum;

4. Setiap praktikum, mahasiswa harus membawa/menyiapkan alat dan bahan praktikum. Khusus untuk alat/bahan praktikum

(17)

13

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] selain alat tulis dapat berkoordinasi dengan instruktur praktikum/Lab Hukum FH UMY;

5. Setiap praktikum mahasiswa harus mengerjakan tugas-tugas yang telah ditentukan oleh dosen/instruktur praktikum sesuai dengan petunjuk praktikum;

6. Hasil tugas praktikum harus diserahkan kepada dosen/instruktur praktikum sebagai bahan penilaian praktikum;

7. Setiap praktikum mahasiswa peserta praktikum harus mengisi lembar kerja praktikum yang telah disediakan oleh Lab Hukum, dan diserahkan kepada dosen/instruktur praktikum; 8. Penyelenggaraan praktikum dan jadwal kegiatan praktikum

akan dilaksanakan dan ditentukan lebih lanjut oleh Lab Hukum FH UMY.

H. EVALUASI

Semua hasil tugas/kertas kerja praktikum serta keaktifan dan kedisiplinan peserta praktikum akan dijadikan sebagai bahan evaluasi dan penilaian akhir yang selanjutnya dikoordinasikan dan diserahkan kepada Dosen kelas untuk diakumulasikan dengan nilai kelas dengan bobot 50% nilai teori dan 50% nilai praktikum, kemudian menjadi nilai mata kuliah Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara secara keseluruhan.

I. MATRIK PEMBELAJARAN 1. Teori

(18)

14

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara]

Pembahasan 1 a. Kontrak Belajar b. Penjelasan 2 Negara Hukum dan Peradilan Administrasi  Negara Hukum  Negara Hukum dan Peradilan Administrasi Negara  Negara Pancasila dan Peradilan Administrasi Negara Tugas Resume 5% 3 Pengertian, Asas, dan Kompetensi PTUN  Pengertian Hukum Acara PTUN  Asas-Asas Hukum Acara PTUN  Kompetensi PTUN Tugas Resume 5% 4 Persamaan dan Perbedaan Hukum Acara PTUN dengan Hukum Acara Perdata  Persamaan Hukum Acara PTUN dengan Hukum Acara Perdata  Perbedaan

(19)

15

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] Hukum Acara PTUN dengan Hukum Acara Perdata 5 Evaluasi Capaian Pembelajaran (UK-1)  Negara Hukum dan PTUN  Negara Pancasila dan Hukum Acara Peradilan TUN  Asas Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara  Persamaan dan Perbedaan Hukum Acara PTUN dengan Hukum Acara Perdata 25% 6 Penyelesaian Sengketa TUN  Pengertian Sengketa TUN  Pangkal Sengketa  Kedudukan para pihak dalam sengketa  Alur

(20)

16

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] penyelesaian sengketa TUN 7 Gugatan ke PTUN  Alasan Mengajukan Gugatan  Tenggang Waktu Mengajukan Gugatan  Syarat-Syarat Gugatan  Tuntutan dalam Gugatan  Permohonan Beracara dengan Cuma-Cuma 8 Acara Pemeriksaan di PTUN  Pemeriksaan dengan Acara Singkat  Pemeriksaan Persiapan  Pemeriksaan Permohonan Penangguhan Pelaksanaan KTUN  Pemeriksaan

(21)

17

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] dengan Acara

Cepat

 Pemeriksaan Dengan Acara Biasa

9 Pembuktian A.Alat-alat Bukti 1. Surat atau Tulisan 2. Keterangan Ahli 3. Pengakuan Para Pihak 4. Pengetahua n Hakim B. Beban Pembuktian 10 Evaluasi Capaian Pembelajaran (UK-2)  Penyelesaian Sengketa  Gugatan ke PTUN  Acara Pemeriksaan  Pembuktian 25% 11 Putusan dan Pelaksanaan Putusan  Pengertian Putusan  Putusan PTUN  Isi Putusan (ditolak/dikabul

(22)

18

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] kan/tidak diterima)  Susunan/Forma t Putusan  Biaya Perkara  Pelaksanaan Putusan 12 Upaya-Upaya Hukum  Perlawanan  Banding  Kasasi  Perlawanan Pihak Ketiga  Peninjauan Kembali 13 Pembelajaran  Perlawanan  Banding  Kasasi  Perlawanan Pihak Ketiga  Peninjauan Kembali 25% 2. Praktikum MATA

KULIAH PERTEMUAN MATERI PEMBAHASAN

Hukum

Acara 1

Kontrak Belajar & Penjelasan Mengenai Negara Hukum dan

(23)

19

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara]

Peradilan Tata Usaha

Negara

Proses Peradilan Administrasi (Pengantar Praktek PTUN)

2

Penjelasan Materi Teknik Pembuatan Surat Kuasa Khusus (Pembagian Kelompok, Pembagian Kasus Perkara dan Penugasan Pembuatan Surat Kuasa Khusus)

3

Review & Evaluasi tugas surat Kuasa Khusus dilanjutkan penjelasan materi teknik pembuatan gugatan serta penugasan pembuatan gugatan perkelompok sesuai kasus posisi

4

Review & Evaluasi tugas pembuatan gugatan dilanjutkan penjelasan materi teknik pembuatan jawaban gugatan serta penugasan pembuatan jawaban gugatan perkelompok sesuai kasus posisi

5

Review & Evaluasi tugas pembuatan jawaban gugatan dilanjutkan penjelasan materi teknik pembuatan replik serta

(24)

20

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] penugasan pembuatan replik atas jawaban gugatan perkelompok sesuai kasus posisi

6

Review & Evaluasi tugas pembuatan replik atas jawaban gugatan dilanjutkan penjelasan materi tentang duplik serta penugasan pembuatan duplik atas replik perkelompok sesuai kasus posisi

7

Review & Evaluasi tugas pembuatan duplik dilanjutkan penjelasan materi tentang pengantar alat bukti (Pembuktian) serta penugasan pembuatan alat bukti (Pembuktian) dalam PTUN dibuat pekelompok sesuai kasus posisi

8

Review & Evaluasi tugas pembuatan alat bukti (pembuktian) dalam PTUN dilanjutkan penjelasan teknik pembuatan kesimpulan dalam PTUN serta penugasan pembuatan kesimpulan dalam

(25)

21

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] PTUN perkelompok sesuai kasus posisi

9

Review & Evaluasi Kesimpulan dilanjutkan dengan penjelasan mengenai berkas-berkas dan proses beracara di persidangan peradilan tata usaha negara serta penugasan pembuatan berkas persidangan

10

Ujian Praktek Peradilan Semu Peradilan Tata Usaha Negara atau Penugasan Pembuatan Berkas Persidangan Peradilan Tata Usaha Negara (Gugatan/ Jawaban/Replik/Duplik/Alat Bukti/Kesimpulan)

KRITERIA PENILAIAN a. Penilaian Hard Skills

GRADING SCHEME GRADE SKOR DESKRIPSI

A 75-100 Format makalah sesuai pedoman kedalam substansi baik tata tulis (bahasa) baik.

(26)

22

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] pedoman kedalam substansi baik tata tulis (bahasa) sedang.

C 25-49 Format makalah sesuai pedoman kedalam substansi baik tata tulis (bahasa) kurang.

D/E 1-24 Tidak membuat makalah dan tidak presentasi

b. Penilaian Soft Skills

KRITERIA : Ketepatan cara komunikasi GRADE SKOR DESKRIPSI

Bagus 61-80 Informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengar

Cukup 41-60 Informasi yang disampaikan kurang dapat diterima isi dan maknanya

Kurang Tidak mampu memberikan informasi pada orang lain.

KRITERIA : Berani mengemukakan pendapat GRADE SKOR DESKRIPSI

Bagus 61-80 Mengemukakan pendapat dengan baik

(27)

23

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] pendapat

Kurang Tidak berani mengemukakan pendapat

KRITERIA : Menghargai pendapat orang lain GRADE SKOR DESKRIPSI

Bagus 61-80 Mampu menghargai pendapat orang lain

Cukup 41-60 Kurang dapat menghargai pendapat orang lain

Kurang Tidak menghargai pendapat orang lain

KRITERIA : Kerjasama

GRADE SKOR DESKRIPSI Bagus 61-80 Kerjasama kelompok baik

Cukup 41-60 Kerjasama kelompok kurang

Kurang Tidak ada kerjasama kelompok

(28)

24

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara]

RENCANA TUGAS DAN KRITERIA PENILAIAN

Nama Mata

Kuliah

: Hukum HA

PTUN

SKS : 1 SKS

Program Studi : Ilmu Hukum Pertemuan : 10

Fakultas : Hukum Bobot Nilai : 70% dari total

nilai tugas

Materi : Pembuatan Dokumen Hukum dalam Penyelesaian

Sengketa PTUN 1. Surat Kuasa 2. Surat Gugatan 3. Jawaban 4. Replik 5. Duplik

6. Pembuktian (Pengangar Alat Bukti) 7. Kesimpulan

(29)

25

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara]

1. TUJUAN TUGAS

Mampu membuat dokumen-dokumen hukum dalam beracara di PTUN

2. URAIAN TUGAS

a. Obyek Garapan

Membuat dokumen Surat Kuasa, Gugatan, Jawaban, Replik, Duplik, Pengantar Alat Bukti dan Kesimpulan.

b. Batasan yang harus dikerjakan

1) Membagi kelompok

2) Mencari Putusan PTUN yang sudah Inkracht

3) Membuat dokumen Surat Kuasa, Gugatan, Jawaban, Replik, Duplik, Pengantar Alat Bukti dan Kesimpulan

c. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan)

1) Mahasiswa dibagi kedalam beberapa kelompok

2) Masing-masing kelompok mendiskusikan kasus TUN yang ada 3) Hasil diskusi, masing-masing membuat dokumen hukum dalam

beracara di PTUN (Surat Kuasa, Surat Gugatan, Jawaban, Replik, Duplik, Pembuktian, dan Kesimpulan)

d. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan

Dokumen berupa : Surat Kuasa, Gugatan, Jawaban, Replik, Duplik, Pengantar Alat Bukti dan Kesimpulan.

e. Bobot dan sistem penilaian praktikum

Bobot tugas membuat dokumen hukum dalam penyelesaian perkara di PTUN 70% dari total nilai tugas (masing-masing 10% untuk setiap tugas dengan rincian 5% untuk penilaian hard skills dan 5% untuk penilaian soft skills). Sedangkan nilai Ujian Kompetensi Praktikum (UK-3) memiliki bobit nilai 30% dari total nilai praktikum.

(30)

26

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara]

3. KRITERIA PENILAIAN a. Penilaian Hard Skills

GRADING SCHEME GRADE SKOR DESKRIPSI

A 75-100 Format makalah sesuai pedoman kedalam substansi baik tata tulis (bahasa) baik.

B 50-74 Format makalah sesuai pedoman kedalam substansi baik tata tulis (bahasa) sedang.

C 25-49 Format makalah sesuai pedoman kedalam substansi baik tata tulis (bahasa) kurang.

D/E 1-24 Tidak membuat makalah dan tidak presentasi

b. Penilaian Soft Skills

KRITERIA : Ketepatan cara komunikasi

GRADE SKOR DESKRIPSI

Bagus 61-80 Informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengar

Cukup 41-60 Informasi yang disampaikan kurang dapat diterima isi dan maknanya

(31)

27

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] informasi pada orang lain.

KRITERIA : Berani mengemukakan pendapat GRADE SKOR DESKRIPSI

Bagus 61-80 Mengemukakan pendapat dengan baik

Cukup 41-60 Kurang berani mengemukakan pendapat

Kurang Tidak berani mengemukakan pendapat

KRITERIA : Menghargai pendapat orang lain GRADE SKOR DESKRIPSI

Bagus 61-80 Mampu menghargai pendapat orang lain

Cukup 41-60 Kurang dapat menghargai pendapat orang lain

Kurang Tidak menghargai pendapat orang lain

KRITERIA : Kerjasama

GRADE SKOR DESKRIPSI Bagus 61-80 Kerjasama kelompok baik

Cukup 41-60 Kerjasama kelompok kurang

(32)

28

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara]

PENILAIAM AKHIR A. NILAI TEORI

No Elemen Penilaian Bobot Nilai Total Nilai Akhir

1 2 Tugas Resume 10 % 100 % 50 % 2 1 Tugas Makalah 15 % 3 UK-1 25 % 4 UK-2 25 % 5 UK-3 25 % B. NILAI PRAKTIK

No Elemen Penilaian Bobot Nilai Total Nilai Akhir

1 7 Tugas Harian 70 %

100 % 50 %

2 UK-4 (praktik) 30 %

C. GABUNGAN NILAI

No Rincian Nilai Total Nilai

1 Nilai Teori 50 %

100 %

2 Nilai Praktik 30 %

D. KONVERSI NILAI AKHIR

Interval Nilai Nilai Huruf

80-100 A

60-79 B

40-59 C

(33)

29

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara]

0-19 E

II. MATERI POKOK BAHASAN

A. ALUR PENYELESAIAN SENGKETA TATA USAHA NEGARA

ALUR PENYELESAIAN SENGKETA TUN

Sengketa

TUN

Upaya

Administrasi

Keberatan

Banding

Administratif

Beracara

(34)

30

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara]

B. ALUR PENYELESAIAN SENGKETA TATA USAHA NEGARA DI PTUN

(35)

31

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara]

C. DOKUMEN BERACARA DALAM PENYELESAIAN PERKARA DI PERADILAN TATA USAHA NEGARA

Dokumen beracara yang diperlukan oleh Pemberi Jasa Hukum dalam penyelesaian perkara di Peradilan Tata Usaha Negara melaui jalur peradilan adalah:

1. Materi Praktikum I : Surat Kuasa Khusus

a. Pengertian

Surat yang dibuat dan ditandatangani oleh pemberi kuasa dan penerima kuasa yang berisi tentang pemberian wewenang kepada penerima kuasa untuk melakukan suatu tindakan yang dilakukan untuk dan atas nama pemberi kuasa khususnya dalam perkara perdata, menurut ketentuan hukum yang berlaku.

(36)

32

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara]

b. Unsur-Unsur Surat Kuasa Khusus

1) Judul (Surat Kuasa Khusus);

2) Identitas pemberi kuasa (nama lengkap, kewarganegaraan, tempat tinggal, dan pekerjaan dan);

3) Pernyataan pemberi kuasa;

4) Identitas penerima (nama lengkap, kewarganegaraan, tempat tinggal, dan pekerjaan dan);

5) Kewenangan yang diberikan oleh pemberi kuasa kepada penerima kuasa disebutkan secara rinci dan jelas;

6) Wewenang substitusi dari penerima kuasa kepada orang lain;

7) Tempat dan tanggal pembuatan dan penandatangan surat kuasa;

8) Tanda tangan pemberi kuasa yang disertai materai cukup dan tanda tangan penerima kuasa.

c. Alat dan Bahan Praktikum

1) Deskripsi kasus Peradilan Tata Usaha Negara berdasarkan contoh identifikasi kasus Peradilan Tata Usaha Negara (Dosen dan Instruktur dapat melakukan improvisasi dalam identifikasi kasus atau memberikan contoh kasus lain. Kasus yang sudah diambil digunakan untuk membuat tugas selanjutnya disesuaikan dengan materi praktikum) 2) Lembar Kerja Praktikum (disediakan oleh instruktur)

d. Tugas Praktikum

1) Overview Teknik Membuat Surat Kuasa Khusus 2) Penugasan Membuat Surat Kuasa Khusus

(37)

33

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] 1) Darwan Prinst, Strategi Menyusun dan Menangani

Gugatan Perdata, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996. 2) Reni Anggriani, Modul PLKH Penyelesaian Perkara

Perdata, Laboratorium Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta, 2011.

3) Zairin Harahap, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, PT RajaGrafindo, Jakarta, 2014.

2. Materi Praktikum II : Surat Gugatan

a. Pengertian

Mengenai pengertian guagtan dijelaskan dalam Pasal 1 angka 5 UUPTUN sebagai berikut: “Gugatan adalah permohonan berisi tuntutan terhadap badan atau pejabat tata usaha negara dan diajukan ke pengadilan untuk mendapat putusan.

b. Pengajuan Gugatan

Menurut Pasal 54 ayat (1) UUPTUN gugatan sengketa TUN diajukan secara tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman tergugat. Gugatan yang diajukan harus dalam bentuk tertulis, karena gugatan itu akan menjadi pegangan bagi pengadilan dan para pihak selama pemeriksaan.

Apabila tergugat lebih dari satu badan atau pejabat tata usaha negara dan berkedudukan tidak dalam satu daerah hukum Pengadilan TUN, gugatan diajukan pada pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan salah satu badan atau pejabat tata usaha negara. Dalam hal tempat kedudukan tergugat tidak berada dalam daerah hukum

(38)

34

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] pengadilan tempat kediaman penggugat, maka gugatan diajukan kepada pengadilan tempat kedudukan penggugat untuk diteruskan ke pengadilan yang bersangkutan. Adapun bila penggugat dan tergugat berada di luar negeri gugatan diajukan ke Pengadilan TUN Jakarta, dan apabila tergugat berkedudukan di dalam negeri dan penggugat berada di luar negeri, gugatan diajukan ke Pengadilan TUN di tempat kedudukan tergugat.

c. Hal-Hal Penting Dalam Gugatan

1) Subjek Gugatan Tata Usaha Negara (Pihak-Pihak yang Berperkara)

Pihak Penggugat adalah orang atau Badan Hukum Perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh keputusan tata usaha negara. Pihak Tergugat adalah badan/pejabat tata usaha negara yang mengeluarkan putusan tata usaha negara (Surat Keputusan).

2) Objek Gugatan Tata Usaha Negara

Sesuai bunyi Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004: “Penetapan tertulis yang berisi tindakan hukum tata usaha negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang bersifat kongkret, individu dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata”. Berdasarkan bunyi pada pasal tersebut ada beberapa kriteria pada objek gugatan yang harus termuat yaitu: a) Adanya penetapan tertulis

b) Berisi tindakan hukum tata usaha negara c) Berdasarkan perundang-undangan

(39)

35

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] d) Bersifat konkret, individu dan final

e) Menimbulkan akibat hukum

d. Syarat-Syarat Dalam Gugatan

Pasal 56 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 menentukan: 1) Gugatan Harus Memuat

a) Nama, kewarganegaraan, tempat tinggal dan pekerjaan penggugat atau kuasanya

b) Nama, jabatan tergugat dan tempat tinggalnya c) Dasar-dasar gugatan dan hal yang diminta untuk

diputuskan oleh pengadilan

2) Apabila gugatan dibuat dan ditandatangani oleh seorang kuasa penggugat, maka gugatan harus disertai surat kuasa yang sah.

3) Guagatn sedapat mungkin juga disertai keputusan tata usaha negara disertakan oleh penggugat

Syarat-syarat gugatan untuk sengketa TUN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1) di atas, untuk perkara perdata di dalam HIR atau RBg tidak ada ketentuannya, sehingga terpaksa syarat-syarat gugatan untuk perkara perdata berpedoman pada ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 angka 3 Rv. Dari ketentuan yang terdapat dalam Pasal 56 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 dapat diketahui bahwa syarat-syarat yang harus dimuat dalam surat gugatan adalah sebagai berikut: a) Identitas Diri

(1) Penggugat (2) Tergugat

(40)

36

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] b) Dasar Gugatan (fundamentum petendi, posita atau

dalil gugatan)

c) Hal yang diminta untuk diputuskan oleh pengadilan (petitum)

e. Alat dan Bahan Praktikum

1) Deskripsi kasus Peradilan Tata Usaha Negara berdasarkan contoh identifikasi Peradilan Tata Usaha Negara

2) Lembar Kerja Praktikum (disediakan oleh instruktur jika pengerjaan dengan tulis tangan)

f. Tugas Praktikum

1) Presentasi Surat Kuasa 2) Evaluasi/Review

3) Overview Elemen Surat Gugatan

4) Overview Teknik Menyusun Surat Gugatan

5) Penugasan Kelompok Membuat Surat Gugatan berdasarkan kasus TUN yang ada.

3. Materi Praktikum III : Jawaban Gugatan (dalam Eksepsi dan dalam Pokok Perkara

a. Pengertian Jawaban Gugatan

Ketentuan pada Pasal 74 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 pada dasarnya memberi kesempatan kepada tergugat untuk mengajukan jawaban atas gugatan berikut memberikan penjelasan tentang jawaban terebut. Jawaban tergugat umumnya berisi tangkisan terhadap gugatan

(41)

37

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] penggugat. Jawaban tergugat terdiri dari dua bentuk yaitu: (a) jawaban eksepsi, (b) jawaban atas pokok perkara.

1) Jawaban Eksepsi

Eksepsi adalah tangkisan hal-hal di luar dari pokok perkara, sehingga gugatan dinyatakan tidak dapat diterima. Eksepsi dalam perkara TUN diatur dalam Pasal 77 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 yaitu:

a) Eksepsi tentang kewenangan mengadili atau kompetensi absolut

b) Eksepsi tentang kewenangan relative

c) Eksepsi lain-lain, selain tentang kewenangan absolut dan relatif.

2) Jawaban Tanpa Eksepsi

Setelah mengenukakan eksepsi (tangkisan), selanjutnya disampaikan jawaban terhadap pokok permaasalahan yang diajukan oleh penggugat. Adapun, secaraa umum satu jawaban biasanya berisikan:

a) Bantahan

b) Pengekauan/pembenaaran c) Fakta-fakta lain.

b. Unsur-Unsur Jawaban Gugatan

1) Tempat, tanggal, bulan dan tahun pembuatan jawaban gugatan

2) Pejabat dan Lembaga atau Instansi yang dituju (Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara cq. Majelis Hakim Pemeriksa Perkara…)

(42)

38

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] 4) Identitas Para Pihak (jika para pihak diwakili kuasa

hukum dijelaskan kuasanya) 5) Dalam Eksepsi

6) Dalam Pokok Perkara (berisi tentang uraian/ulasan, sanggahan/penolakan dalil-dalil/posita gugatan dengan disertai argumentasinya)

7) Permohonan/Petitum 8) Penutup

9) Tempat, tanggal, bulan dan tahun pembuatan jawaban gugatan

10) Tanda tangan dan nama terang tergugat atau kuasa hukumnya (tanpa materai)

c. Contoh Format Jawaban Gugatan

Tempat, tanggal pembuatan

Kepada Yth.

Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Nomo:…/G/../PTUN-… Pengadilan Tata Usaha Negara……….

Jalan……No……. Di……..

Hal : Jawaban Gugatan Nomor….atas Surat Keputusan Nomor………..Tertanggal 23 Maret 1994 tentang Kutipan akta kelahiran atas nama …..yang dikeluarkan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil…...

(43)

39

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] Yang Bertanda tangan dibawah ini:

Identitas Diri (Nama, pekerjaan/jabatan, kewarganegaraan, dan tempat tinggal)

Dengan ini memberikan kuasa kepada

1) Identitas Diri (Nama, pekerjaan/jabatan, kewarganegaraan, dan tempat tinggal)

2) Identitas Diri (Nama, pekerjaan/jabatan, kewarganegaraan, dan tempat tinggal)

Melalui surat ini hendak menyampaikan jawaban atas Gugatan Dalam Sengketa Tata Usaha Negara dari Penggugat sebagai berikut (Tergugat dengan ini menyampaikan Eksepsi dan Jawaban sebagai berikut):

I. Tentang Eksepsi

A. Eksepsi Absolut (kalau ada) B. Eksepsi Relatif (uraikan)

1. Kadaluwarsa (uraikan)

2. Guagatan nebis in idem (uraikan) 3. Dan lain-lain (uraikan)

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas mohon PTUN menyatakan diri tidak berwenang mengadili perkara ini (kalau menyangkut eksepsi absolut) dan karenanya/atau menyatakan gugatan tidak dapat diterima.

II. Tentang Pokok Perkara

a. Bahwa tergugat dengan ini membantah seluruh dalil-dalil gugatan penggugat, kecuali atas hal-hal

(44)

40

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] yang secara tegas diakui oleh tergugat dalam jawaban ini.

b. Bahwa hal-hal yang telah dikemukakan dalam eksepsi, secara mutatis mutandis juga masuk kedalam jawaban terhadap pokok perkara, sehingga tidak perlu diulangi lagi.

c. Bahwa…(dan seterusnya) merupakan bantahan terhadap dalil-dalil gugatan penggugat poin demi poin.

III. Kesimpulan

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas mohon majelis hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini yang memberikan putusan yang amarnya menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat diterima.

Hormat Kami / Saya

(Tergugat/Kuasa Hukumnya)

(...)

d. Alat dan Bahan Praktikum

1) Deskripsi kasus Peradilan Tata Usaha Negara berdasarkan contoh identifikasi kasus Peradilan Tata Usaha Negara 2) Lembar Kerja Praktikum (disediakan oleh instruktur jika

(45)

41

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara]

e. Tugas Praktikum

1) Presentasi Surat Gugatan 2) Evaluasi/Review

3) Overview Teknik Menyusun Jawaban 4) Penugasan Membuat Jawaban Gugatan

4. Materi Praktikum IV : Replik

a. Pengertian

Replik adalah surat yang berisi tanggapan atau sanggahan dari penggugat (konvensi) atas jawaban gugatan dari tergugat.

b. Unsur-Unsur Replik

1) Perihal;

2) Instansi atau Pejabat yang dituju; 3) Identitas Para Pihak;

4) Tanggapan dan/atau sanggahan dari Penggugat atas jawaban gugatan dari Tergugat, dalam hal ini pada prinsipnya isinya adalah merupakan penegasan dari surat gugatan dan bantahan atau sanggahan terhadap jawaban gugatan yang disampaikan oleh Tergugat.

5) Permohonan;

Permohonan atau petitum dalam suatu replik pada umumnya berisi tentang penolakan atas dalil-dalil dan permohonan/petitum yang diajukan penggugat dalam gugatan.

6) Penutup;

(46)

42

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] 8) Tanda tangan dan nama terang penggugat konvensi atau

kuasa hukumnya (tanpa materai)

c. Alat dan Bahan Praktikum

1) Deskripsi kasus Peradilan Tata Usaha Negara berdasarkan identifikasi kasus Peradilan Tata Usaha Negara

2) Lembar Kerja Praktikum (disediakan oleh instruktur jika pengerjaan dengan tulis tangan).

d. Tugas Praktikum

1) Presentasi Jawaban Gugatan 2) Evaluasi/Review

3) Overview Teknik Membuat Replik 4) Penugasan Membuat Replik

5. Materi Praktikum V : Duplik

a. Pengertian

Duplik adalah surat yang berisi tanggapan atau sanggahan dari Tergugat atas Replik yang diajukan oleh Penggugat.

b. Unsur-Unsur Duplik

1) Perihal;

2) Instansi atau Pejabat yang dituju; 3) Identitas Para Pihak;

4) Tanggapan dan/atau sanggahan dari Tergugat atas Replik yang diajukan oleh Pengugat, dalam hal ini pada prinsipnya isinya adalah merupakan penegasan dari

(47)

43

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] jawaban gugatan dan bantahan atau sanggahan terhadap Replik yang disampaikan oleh Penggugat.

5) Permohonan;

Permohonan dalam suatu Duplik pada prinsipnya mrmuat penolakan dalil-dalil dan permohonan/petitum yang termuat baik dalam gugatan maupun Replik yang diajukan oleh Penggugat, serta permohonan untuk mempertahankan dalil-dalil permohonan yang sudah diajukan dalam jawaban dana tau gugatan rekonvensi (apabila ada)

6) Penutup;

7) Tempat, tanggal, bulan dan tahun pembuatan Duplik; 8) Tanda tangan dan nama terang tergugat atau kuasa

hukumnya (tanpa materai)

c. Alat dan Bahan Praktikum

1) Deskripsi kasus Peradilan Tata Usaha Negara berdasarkan identifikasi kasus Peradilan Tata Usaha Negara.

2) Lembar Kerja Praktikum (disediakan oleh instruktur jika pengerjaan dengan tulis tangan).

d. Tugas Paraktikum

1) Presentasi Replik 2) Evaluasi/Review

3) Overview Teknik Membuat Duplik 4) Penugasan Membuat Duplik

6. Materi Praktikum VI : Pembuktian (Format Pengajuan Bukti Tertulis)

(48)

44

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara]

a. Pengertian

Pembuktian berasal dari kata “Bukti” yang berarti fakta yang dikemukakan di persidangan untuk mendukung dalil-dalil gugatan Penggugat atau dalil-dalil bantahan tergugat atau untuk membantah keterangan pihak lawan. Dalam arti luas membuktikan adalah suatu upaya meyakinkan hakim kebenaran dalil atau posita yang di kemukakan dalam suatu perkara yang pada hakikatnya mmpertimbangkan secara kemasyarakatan mengapa dalil posita tertentu dianggap benar.

Tujuan dari pembuktian adalah meyakinkan hakim akan peristiwa-peristiwa tertentu. Hal ini dilakukan secara langsung oleh hakim dengan menetapkan hukum suatu peristiwa, mengkualifikasikannya dan kemudian membuktikannya.

b. Macam-Macam Alat Bukti

Alat Bukti dalam PTUN diatur dalam Pasal 100 UU PTUN, yaitu:

1) Alat Bukti ialah: a) Surat atau tulisan b) Keterangan ahli c) Keterangan saksi d) Pengakuan para pihak e) Pengetahuan hakim.

2) Keadaan yang telah diketahui oleh umum tidak perlu dibuktikan.

(49)

45

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] 1) Deskripsi kasus Peradilan Tata Usaha Negara berdasarkan

identifikasi kasus Peradilan Tata Usaha Negara.

2) Lembar Kerja Praktikum (disediakan oleh instruktur jika pengerjaan dengan tulis tangan).

d. Tugas Praktikum

1) Presentasi Duplik

2) Evaluasi/Review dari tugas yang dikerjakan mahasiswa/i 3) Overview tentang Pembuktian

4) Penugasan Membuat Pengantar Alat Bukti

7. Materi Praktikum VII : Kesimpulan

a. Pengertian

Setelah acara jawab menjawab dan pembuktian selesai, kepada para pihak di berikan kesempatan untuk menyampaikan konklusi (kesimpulan) di akhir persidangan, namun demikian kesimpulan ini bukanlah merupakan suatu keharusan bagi para pihak. Menurut Pasal 97 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1986, bahwa konklusi disusun dalam bentuk kesimpulandari masing-masing pihak, secara sistematis mulai dari Eksepsi, tentang pokok perkara, tentang pembuktian yang kemudian di tutup dalam kesimpulan apakah gugatan terbukti atau tidak. Dalam konklusi juga ada kesempatan dari masing-masing pihakuntuk menyampaikan pendapatnya yang terakhir tentang perkara.

b. Unsur-Unsur Kesimpulan

1) Perihal dan nomor perkara; 2) Pejabat dan Instansi yang di tuju

(50)

46

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] 3) Identitas para pihak

4) Butir-butir kesimpulan

a) Posedur beracara yang tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku (apabila ada) b) Dalil-dalil posita (baik dalam konvensi maupun

dalam rekonvensi) yang sangat prinsip dan dapat menjamin kepentingan/hak dari pihak yang mengajukan;

c) Penilaian tentang bukti-bukti yang telah terungkap dalam persidangan.

5) Permohonan/petitum

Dalam hal ini tidak perlu menyebutkan secara rinci lagi dari keseluruhan petitum sebgaimana dalam gugatan atau jawaban gugatan, replik atau duplik apabila tidak terdapat perubahan tuntutan, sehingga tidak terjadi pengulangan akan tetapi hanya bersifat mempertegas dari tuntutan-tuntutan yang pernah dikemukakan/diajukan sebelumnya.

6) Tempat, hari, tanggal, bulan dan tahun pembuatan kesimpulan;

7) Tanda tangan dan nama terang yang mengajukan kesimpulan atau kuasa hukumnya (tanpa materai).

c. Contoh Format Kesimpulan (konklusi)

KESIMPULAN PENGGUGAT/TERGUGAT DALAM PERKARA NOMOR……….

ANTARA ……….

(51)

47

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara]

………

Tempat, tanggal pembuatan

Hal: Kesimpulan Penggugat/Tergugat

Kepada Yth.

Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Nomo:…/G/../PTUN-… Pengadilan Tata Usaha Negara……….

Jalan……No……. Di……..

Dengan Hormat,

(Identitas Penggugat/Tergugat beserta Kuasa Hukumnya jika ada)

Penggugat/ Tergugat dengan ini menyampaikan konklusi sebagai berikut:

1) Tentang Eksepsi

(Di sini masing-masing pihak membuat kesimpulan/konklusi tentang eksepsi, artinya apakah eksepsi tersebut terbukti atau tidak terbukti/ kalau terbukti apa dasarnya? Kalau tidak terbukti apa dasarnya? Ini harus diuraikan secara singkat dan jelas) 2) Tentang Jawab Menjawab

(Berdasarkan jawab menjawab yang dilakukan, uraikan hal-hal yang dapat dibuktikan secara jelas, tegas dan apa dasar hukumnya masing-masing)

3) Tentang Alat Bukti A. Bukti Tertulis B. Bukti Saksi 4) Lain-Lain

(Maksudnya kalau ada bukti-bukti lainnya, maka itu dibahas secara perinci, jelas, dan singkat. Misalnya hasil sidang lapangan, dan lain-lain).

(52)

48

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara] 5) Kesimpulan

6) (Berdasarkan poin I, II, III dan IV hal apa yang terjadi terbukti dan hal-hal yang tidak terbukti).

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas mohon majelis hakim yang terhormat mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya (penggugat). Atau menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat diterima (tergugat).

Hormat Kami / Saya

(Tergugat/Kuasa Hukumnya)

(...)

d. Alat dan Bahan Praktikum

1) Deskripsi kasus Peradilan Tata Usaha Negara berdasarkan identifikasi kasus Peradilan Tata Usaha Negara.

2) Lembar Kerja Praktikum (disediakan oleh instruktur jika pengerjaan dengan tulis tangan).

e. Tugas Praktikum

1) Presentasi Alat Bukti 2) Evaluasi/Review

3) Overview Teknik Membuat Kesimpulan 4) Penugasan Membuat Kesimpulan

(53)

49

[Praktek Peradilan Tata Usaha Negara]

DAFTAR PUSTAKA

W. Riawan Tjandra, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Yogyakarta, Universitas Atma Jaya, 2002.

A. Siti Soetami, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Refika Aditama, Bandung,2011.

R. Wiyono, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Sinar Grafika, Jakarta, 2013.

R.O.B. Siringoringo dan Kawan-kawan, Menjawab Permasalahan Teori dan Praktik Peradilan Tata Usaha Negara, Ghalia Indonesia, Bogor, 2011.

Titik Triwulan T, Hukum Tata Usaha Negara dan HukumAcara Peradilan Tata Usaha Negara Indonesia, Kencana, Jakarta, 2014.

Yuslim, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Sinar Grafika, Jakarta, 2015. Zairin Harahap, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Rajagrafindo Persada,

Referensi

Dokumen terkait

1) Gugatan pembatalan pendaftaran Merek diajukan kepada Ketua Pengadilan Niaga dalam wilayah hukum tempat tinggal atau domisili tergugat. 2) Dalam hal tergugat bertempat tingal di

berarti suatu tinjauan hukum terhadap perkara yang diselesaikan melalui pengadilan dalam bentuk pengajuan gugatan ke Pengadilan Negeri Yogyakarta, yang menggugat

Tergugat akan lebih diuntungkan jika tidak ada perubahan atas gugatan yg telah diajukan.. WAKTU PENGAJUAN

a) Pengadilan Agama yang berwenang memeriksa perkara cerai gugat adalah Pengadilan Agama yang wilayah hukumnya meliputi kediaman istri/penggugat. b) Apabila

Objek sengketa harus segera dieksekusi dan terhadap gugatan perdata yang dilakukan pihak lawan yaitu Tan Pallar sepanjang gugatan tersebut mengenai objek gugatan yang sama dan subjek

Agar gugatan sengketa TUN dapat diajukan ke PTUN, terdapat ketentuan- ketentuan hukum meliputi subjek hukum PTUN yang terdiri atas badan/pejabat TUN yang dapat digugat oleh orang

Menimbang, bahwa Terhadap eksepsi Turut Tergugat pada angka 2 yang menyatakan bahwa Gugatan Penggugat Kabur Obscuur Libel, dengan alasan gugatan Penggugat diajukan kepada Pengadilan

Pembahasan Pengertian Gugatan dan Permohonan gugatan adalah surat yang diajukan oleh penggugat pada ketua pengadilan yang berwenang yang memuat tuntutan hak yang di dalamnya