• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelajari tentang Hukum Acara PTUN

N/A
N/A
P2Mstaiddipkp Pusat Penjaminan Mutu

Academic year: 2023

Membagikan "Pelajari tentang Hukum Acara PTUN "

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

J E N I S - J E N I S H U KU M A C A R A P T U N

Hukum acara meteriil, meliputi aspek kompetensi absolut, dan relatif, hak gugat, tenggang waktu

menggugat, alasan menggugat dan alat bukti.

Hukum Acara formil, hukum acara yang berupa langkah-langkah atau tahapan (aspek-aspek) yang terbagi atas acara biasa, acara cepat dan acara singkat

(2)

PEMERIKSAAN

Acara biasa (Pasal 68 dst), diawali dengan

pemeriksaan persiapan dengan majelis hakim 3 orang

Acara Cepat (Pasal 98,99), tidak ada pemeriksaan persiapan, hakim tunggal, waktu dipercepat

Hukum acara singkat, apabila ada perkara yang akan diputus cepat tapi tidak masuk pada pokok perkara

(3)

SURAT-SURAT

Surat Penggugat, surat kuasa (kalau ada), surat gugatan, replik, kesimpulan

Surat-surat tergugat, surat kuasa (kalau ada), surat jawaban, duplik, kesimpulan

(4)

P E R B E D A A N H U KU M A C A R A P T U N D E N G A N H U KU M A C A R A P E R D ATA

Peranan hakim aktif, karena ia dibebani tugas untuk mencari kebenaran materil

Adanya ketidakseimbangan antara kedudukan penggugat dan tergugat

Sistem pembuktian yang mengarah pada pembuktian bebas

Gugatan di pengadilan tidak menunda pelaksanaan KTUN yang digugat

Ultra petita

Erga omnes (putusan hakim tdak hanya berlaku bagi pihak yang bersengketa tapi juga berlaku bagi pihak yang terkait

(5)

PE NYELESAIAN SENGKETA

Upaya administrasi (Pasal 48 jo Pasal 51 (3));

adalah suatu prosedur yang dapat ditempuh dalam menyelesaikan masalah sengketa TUN oleh seseorang atau badan hukum perdata apabila ia tidak puas dengan KTUN, dalam lingkungan administrasi atau pemerintah sendiri.

Bentuknya adalah banding administrasi yaitu penyelesaian oleh instansi atasan/lain. Keberatan, penyelesaiannya oleh Pejabat TUN sendiri.

Melalui gugatan (pasal 1 angka 5 jo Pasal 53);

(6)

PENGGUGAT

Penggugat adalah seseorang atau badan hukum perdata yang merasa

kepentingannya dirugikan dengan dikeluarkannya KTUN oleh badan atau pejabat TUN.

Hak penggugat, mengajukan gugatan Pasal 53)

Didampingi kuasa (Pasal 57)

Sengketa Cuma-Cuma (Pasal 60)

Mendapat panggilan secara sah (Pasal 65)

Mengajukan permohonan agar pelaksanaan KTUN ditunda selama proses persidangan (Pasal 67_

Mengubah alasan yang mendasari gugatan hanya sampai pada replik ( Pasal 75 ayat 1)

(7)

LANJUTAN

Mencabut gugatan sebelum tergugat memberi jawaban (Pasal 76)

Mencantumkan dalam gugatan permohonan ganti rugi (120) dan rehabilitasi (121)

Mengajukan permohonan banding, kasasi dan PK

(8)

TERGUGAT

Pihak tergugat adalah Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang ada padanya atau yang dilimpahkan kepadanya.

Hak-hak tergugat hampir sama dengan penggugat

Kewajiban tergugat; mencabut atau menerbitkan KTUN, memberi ganti rugi dan rehabilitasi

(9)

GUGATAN

Gugatan adalah permohonan yang berisi tuntutan terhadap badan atau pejabat TUN dan diajukan ke pengadilan untuk mendapatkan putusan

Pasal 53 ayat 1, orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu KTUN dapat mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan ahgar KTUN dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa ganti rugi dan/ atau rehabilitasi

Alasan dalam menggugat, KTUN bertentangan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan KTUN bertentangan dengan AAUPL

(10)

Yang harus ada dalam suatu gugatan adalah nama, kewarganegaraan, tempat tinggal, pekerjaan

penggugat/kuasanya. Nama jabatan, tempat tinggal tergugat.

Dasar gugatan dan hal yang diminta untuk diputuskan di pengadilan.

Hal penting dalam pembuatan gugatan, subyek gugatan, obyek gugatan, bentuk gugatan dan tenggang waktu mengajukan

gugatan (90 hari setelah diterima atau terbitnya SK TUN)

(11)

PEMBUKTIAN

Teori sistem pembuktian berdasarkan atas undang-undang (berdasar undang-undang)

Pembuktian berdasar keyakinan hakim,

Pembuktian berdasar keyakinan hakim atas alasan logis, (jalan tengah=pembuktian bebas)

Pembuktian berdasar uu secara negatif, (HIR, KUHAP)

Pasal 183 KUHAP; hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada

seseorang kecuali apabila sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana bebanr-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya.

(12)

LANJUTAN

HIR, 294 ayat 1; tiada seorang pun dapat dihukum kecuali hakim berdasarkan alat-alat bukti yang sah, memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana telah terjadi dan bahwa terdakwa telah bersalah melakukannya

Pasal 184 KUHAP; keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, keterangan terdakwa

HIR, Pasal 295; keterangan saksi, surat-surat bukti, pengakuan, penunjukan

(13)

PERBEDAAN PEMBUKTIAN

Hakim TUN bebas untuk menentukan (vrij bewijsleer)

Apa yang harus dibuktikan

Siapa yang harus dibebani pembuktian, hal apa yang harus dibuktikan, dan apa saja yang harus dibuktikan oleh hakim

Alat bukti mana saja yang diutamakan

Kekuatan pembuktian bukti yang telah diajukan

(14)

Pada prinsipnya yang harus dibuktikan adalah semua peristiwa serta hak yang dikemukakan oleh salah satu pihak pihak yang kebenarannya dibantah oleh pihak lain.

Pihak penggugat diberi kesempatan pertama untuk membuktikan kebenaran dalil gugatannya.

Kemudian, tergugat diberi kesempatan untuk membuktikan kebenaran dalil sangkalannya.

(15)

ALAT BUKTI PERATUN

Surat atau tulisan

Keterangan ahli

Keterangan saksi

Pengakuan para pihak

Pengetahuan hakim

(16)

PUTUSAN

Dalam hal pemeriksaan sengekta telah selesai, mulai dari jawab-menjawab, penyampaian suart-surat bukti dan

mendengarkan keterangan saksi-saksi, maka selanjutnya para pihak diberikan kesempatan untuk menyampaikan kesimpulan yang merupakan pendapat akhir para pihak yang bersengketa, kemudian hakim menunda sidang untuk musyawarah guna mengambil keputusan yang berupa

gugatan ditolak, dikabulkan, tidak diterima, gugatan gugur.

(17)

EKSEKUSI

Prosedur eksekusi diatur dalam Pasal 116-119 UU Peratun. Lahirnya UU No 9 tahun 2000 putusan PTUN telah mempunyai kekuatan eksekutabel, dengan adanya sanksi berupa dwangsom dan sanski administratif serta publikasi terhadap Badan atau Pejabat TUN yang tidak mau melaksanakan putusan pengadilan

(18)

UPAYA HUKUM BIASA

Perlawanan (verzet), tenggang waktu 14 hari ( identitas

pelawan dan terlawan, obyek perlawanan, posita perlawanan, petitum dan ditanda tangani oleh pemohon/kuasa

Banding (apellare) 14 hari setelah putusan diberitahukan.

Kasasi, (tidak berwenang/ melampaui wewenang, salah menerapkan atau melanggar uu yang berlakau,lalai

memenuhi syarat2 yang diwajibkan oleh uu

(19)

UPAYA HUKUM LUAR BIASA

Derden verzet, perlawanan dari pihak ketiga yang belum

pernah ikut serta atau diikutkan selama pemeriksaan sengketa dan khawatir kepentingannya akan dirugikan dengan

dilaksanakannya putusan itu dapat mengajukan perlawanan

Peninjauan Kembali, alasannya tipu muslihat, novum, mengabulkan hal yang tidak dituntut, ada bagian tuntutan belum diputus, putusan bertentangan satu sama lain,

khilaf/keliru.

Referensi

Dokumen terkait

Pengadilan tempat kediaman penggugat, maka gugatan dapat diajukan Pengadilan tempat kediaman penggugat, maka gugatan dapat diajukan ke Pengadilan yang daerah hukummnya meliputi

(1) Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan TUN dapat mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang

Permohonan Kasasi dapat diajukan kepada pihak yang berperkara atau wakilnya yang secara khusus dikuasakan untuk itu dalam perkara TUN yang diperiksa dan diputus oleh Pengadilan Tingkat

 Putusan Pengadilan Pajak harus dilaksanakan oleh Pejabat Putusan Pengadilan Pajak harus dilaksanakan oleh Pejabat yang berwenang dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari.

 Jika tdk berkedudukan di daerah hkm Jika tdk berkedudukan di daerah hkm pengadilan penggugat, maka gugatan pengadilan penggugat, maka gugatan.. dpt diajukan kpd pengadilan

Salinan putusan Pengadilan yang berisi kewajiban membayar ganti rugi tersebut dikirimkan pula oleh Pengadilan kepada Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang dibebani

(1) Dalam hal putusan Pengadilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116 ayat (1) berisi kewajiban bagi tergugat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97 ayat (9), ayat (10) dan

Menurut Pasal 54 ayat (1) UUPTUN gugatan sengketa TUN diajukan secara tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman