• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM PERHITUNGAN TARIF FCR PADA PDAM, SERTA TATA CARA PEMBERIAN SUBSIDI DAN TAHAPANNYA DALAM PROSES PENYUSUNAN APBD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN UMUM PERHITUNGAN TARIF FCR PADA PDAM, SERTA TATA CARA PEMBERIAN SUBSIDI DAN TAHAPANNYA DALAM PROSES PENYUSUNAN APBD"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Disampaikan Oleh:

Dr. HARI NUR CAHYA MURNI, M.Si

DIREKTUR BUMD, BLUD dan BMD

JAKARTA, 19 Oktober 2017 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

GAMBARAN UMUM

PERHITUNGAN TARIF FCR PADA PDAM, SERTA TATA CARA PEMBERIAN

SUBSIDI DAN TAHAPANNYA DALAM PROSES PENYUSUNAN APBD

(2)

LANDASAN HUKUM

1. UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

2. PP 121/2014 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air

3. PP 122/2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum

4. Permendagri 2/2007 tentang Organ dan Kepegawaian PDAM

5. Permendagri 48/2016 terkait Penyelesaian Hutang PDAM

6. Permendagri

70/2016 tentang Pedoman Pemberian Subsidi Dari

Pemerintah Daerah Kepada Badan Usaha Milik Daerah Penyelenggara

Sistem Penyediaan Air Minum

7. Permendagri 71/2016 tentang Perhitungan Dan Penetapan Tarif Air

Minum

(3)

2014

2015

2016

2017

Pasal 409 UU 23/2014: Pada saat UU ini

mulai berlaku : a. UU 5/1962 tentang Perusahaan Daerah dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 410 UU 23/2014

Peraturan pelaksanaan dari

Undang-Undang ini harus ditetapkan paling lama

2 (dua) tahun terhitung sejak

Undang-Undang ini diundangkan.

Pasal 402 (2) UU 23/2014:

BUMD yang telah ada sebelum UU ini berlaku, wajib menyesuaikan dgn ketentuan dalam UU ini dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun terhitung sejak UU ini diundangkan.

2 Oktober UU 23/14 di

Undangkan

2 Oktober 2 Oktober

Pasal 405 UU 23/2014:

Pada saat UU ini mulai berlaku, semua ketentuan peraturan perUU yg merupakan peraturan

pelaksanaan dari UU 5/1962 ttg Perusahaan Daerah, dinyatakan

masih tetap berlaku

sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam UU ini.

(4)

UUD NRI Tahun 1945

Pembukaan: tujuan negara

Batang Tubuh:

1. Pembagian Pemerintahan & Urusan (Ps. 18)

2. Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial (Ps. 33) RPP BUMD ……. UU 5/74 UU 32/04 UU 5/62 ttg Perusda UU 23/14  BAB XII Tujuan Negara:

….. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial….

Ps. 33

1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. 2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat

hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Tujuan Otonomi:

Pemberian otonomi yang seluas-luasnya kepada Daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat.

Di samping itu melalui otonomi luas, dalam lingkungan strategis globalisasi, Daerah diharapkan mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta potensi dan keanekaragaman Daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

pemenuhan hajat hidup masyarakat sesuai kondisi, karakteristik dan potensi Daerah yang bersangkutan berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik; dan

3. memperoleh laba dan/atau keuntungan.

1. Penyertaan Modal 2. Penugasan pemda 3. Subsidi/PSO 4. Penggunaan laba

(5)

Perencan

aan

• satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nas;

• pendekatan teknokratik, partisipatif, atas-bawah dan bawah-atas; • Keselarasan antara RPJPD, RPJMD, RKPD dan Pedoman Renstra SKPD;

• diselaraskan dengan pencapaian sasaran program dan kegiatan pembangunan yang

ditetapkan dalam Renstra Kementerian/LPNK untuk tercapainya sasaran pembangunan nasional.

Pengend

alian

• Pengendalian terhadap perumusan kebijakan perencanaan pembangunan daerah; pelaksanaan rencana pembangunan daerah;

• Pengendalian Provinsi Oleh Mendagri, Pengendalian lingkup Prov/Kab/Kota dalam wilayah Provinsi oleh Gubernur dan Pengendalian lingkup Kab/Kota oleh Bupati/Walikota.

Evaluasi

• Evaluasi terhadap hasil rencana pembangunan daerah;

• Evaluasi Provinsi Oleh Mendagri, Evaluasi lingkup Prov/Kab/Kota dlm wilayah Provinsi oleh Gubernur dan Evaluasi lingkup Kab/Kota oleh Bupati/Walikota.

(6)

9. perhubungan;

10.komunikasi dan informatika; 11.koperasi, usaha kecil, dan

menengah;

12.penanaman modal;

13.kepemudaan dan olah raga; 14.statistik; 15.persandian; 16.kebudayaan; 17.perpustakaan; dan 18.kearsipan.

U R U S A N P E M E R I N T A H A N K O N K U R E N ( U U 2 3 / 2 0 1 4 )

PILIHAN

1. kelautan dan perikanan; 2. pariwisata;

3. pertanian; 4. kehutanan;

5. energi dan sumberdaya mineral; 6. perdagangan; 7. perindustrian; dan 8. transmigrasi 1. pendidikan; 2. kesehatan;

3. pekerjaan umum & penataan ruang: SDA, Air Minum,

Persampahan, Air Limbah, Drainase, Pemukiman, Bangunan GedungPenataan Bangunan dan lingkungannya, Jalan, Jasa Konstruksi, Penataan Ruang

4. perumahan rakyat & kawasan pemukiman;

5. ketentraman & ketertiban umum serta perlindungan masyarakat;

6. sosial.

WAJIB

Tidak berkaitan dengan pelayanan dasar

Berkaitan dengan pelayanan dasar

1. tenaga kerja;

2. pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak;

3. pangan; 4. pertanahan; 5. lingkungan hidup;

6. administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;

7. pemberdayaan masyarakat dan desa;

8. pengendalian penduduk dan keluarga berencana;

(7)

Pemda & Pelayanan Publik

Pemda

SKPD

BUMD

BLUD Pelayanan Publik

Perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, PJ

Tujuan BUMD

1. perekonomian Daerah;

2. menyelenggarakan kemanfaatan umum 3. memperoleh laba dan/atau keuntungan.

(8)

a. memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian Daerah pada umumnya;

b. menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan

barang dan/atau jasa yang bermutu bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat sesuai kondisi, karakteristik dan potensi Daerah yang bersangkutan berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik; dan

c. memperoleh laba dan/atau keuntungan.

 dilakukan untuk

pembentukan BUMD dan penambahan modal BUMD.

 uang dan barang

milik Daerah.

a. kebutuhan Daerah; dan b. kelayakan bidang usaha

BUMD yang akan dibentuk.

Pokok-Pokok Pengaturan BUMD UU 23 /2014

Perumda Perseroda

Pendirian ditetapkan dengan Perda (pasal 331 ayat 2)

ditetapkan dengan Perda, pembentukan badan hukumnya dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai perseroan terbatas. (Pasal 331 ayat 2 dan pasal 339 ayat 2)

Tujuan

Dasar

Pendirian

Penyertaan

modal

(9)

BUMD Perumda

KPM

Direksi

DEWAS

Relasi Pemda dan BUMD Perumda

PEMDA

KDH DPRD SEKDA BADAN DPPKAD BIRO/BAG ASS DINAS

• Kepala Daerah Yang Mewakili Pemerintah Daerah Dalam Kepemilikan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Pada Perusahaan Umum Daerah, yang selanjutnya disingkat KPM adalah organ perusahaan umum Daerah yang

memegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan umum Daerah dan memegang segala kewenangan yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Dewan Pengawas. (RPP BUMD)

dapat dilimpahkan kepada pejabat perangkat daerah

komite

(10)

Isu Strategi Penyehaatan PDAM

Kinerja Teknis

Kinerja Keuangan

Kinerja Manajemen 1. Sumber air baku terbatas

2. Debit sumber tidak mencukup 3. Kebocoran fisik jaringan perpipaan 4. Pencurian/illegal connection

5. Kualitas air baku buruk 6. Infrastruktur minim

1. Kualitas/kompetensi SDM rendah 2. Sistem Informasi Manajemen lemah

3. Kendala peningkatan kesejahteraan pegawai

4. Kendala pengadaan barang dan jasa yang sifatnya segera 5. Ketidakpastian pengaturan pengelolaan PDAM sebagai BUMD

1. PDAM tidak mendapat alokasi APBD/penyertaan modal yang memadai

2. Tarif tidak FCR

3. Beban utang

4. PDAM terbebani kewajiban PAD

5. PDAM terbebani Tarif Dasar Listrik yang tinggi 6. PDAM terbebani harga BBM (solar) yang tinggi 7. Terbebani pengenaan PPN Non-air

Permendagri 70, 71/2016 Permendagri 48/2016

(11)

KONDISI TARIF PADA PDAM TAHUN 2016

11 FCR 30% UNFCR 70%

SEHAT KURANG SEHAT SAKIT

86 13 11 112 95 54 FCR : 110 PDAM UN FCR : 261 PDAM

(12)

Isu Implementasi Permendagri 70 & 71 Tahun 2016

(pemberian subsidi & penyesuaian tarif)

1. Ketidaksamaan pemahaman stakeholder terhadap esensi air

dalam kehidupan dan pelayanan publik.

2. Skala usaha BUMD dalam pemenuhan FCR akan sulit bagi yang

memiliki pelanggan kurang dari 30 ribu.

3. Kebijakan politik praktis di daerah seringkali tidak

menempatkan esensi air seperti halnya pendidikan dan

kesehatan.

4. Kemampuan Keuangan Daerah yang rendah.

(13)

DASAR KEBIJAKAN PENETAPAN TARIF

Mutu Pelayanan Keterjang-kauan dan Keadilan Pemulihan Biaya Efisiensi Pemakaian Air Transparansi & Akunta-bilitas Perlindungan Air Baku Pasal 2 Permendagri 71/2016

(14)

 Keterjangkauan:

a. penetapan tarif untuk standar kebutuhan pokok air minum disesuaikan dengan kemampuan membayar pelanggan yang berpenghasilan sama dengan Upah Minimum Provinsi, serta tidak melampaui 4% (empat perseratus) dari pendapatan masyarakat pelanggan.

b. penetapan tarif untuk standar kebutuhan pokok air minum bagi

Masyarakat Berpenghasilan Rendah diberlakukan tarif setinggi-tingginya sama dengan tarif rendah. Masyarakat Berpenghasilan

Rendah lebih lanjut diatur dalam Peraturan Kepala Daerah.

 Keadilan dicapai melalui:

a. penerapan tarif diferensiasi dengan subsidi silang antar kelompok

pelanggan;dan

b. penerapan tarif progresif dalam rangka mengupayakan penghematan penggunaan air minum.

(15)

Pasal 4 Permendagri 71/2016

• Mutu Pelayanan dilakukan melalui penetapan tarif

yang mempertimbangkan keseimbangan dengan

tingkat mutu pelayanan yang diterima oleh

pelanggan.

• Efisiensi pemakaian air dan perlindungan air baku,

dilakukan melalui pengenaan tarif progresif.

• Tarif progresif diperhitungkan melalui penetapan

blok konsumsi.

• Tarif progresif dikenakan kepada pelanggan yang

konsumsinya melebihi Standar Kebutuhan Pokok Air

Minum.

(16)

Pasal 4 Permendagri 71/2016

1)

Pemulihan biaya ditujukan untuk menutup kebutuhan operasional

dan pengembangan pelayanan air minum.

2)

Pemulihan

biaya

untuk

menutup

kebutuhan

operasional

diperoleh dari hasil perhitungan tarif rata-rata minimal sama

dengan biaya dasar.

3)

Pemulihan biaya untuk pengembangan pelayanan air minum

diperoleh dari hasil perhitungan tarif rata-rata harus menutup

biaya penuh.

4)

Biaya penuh termasuk didalamnya keuntungan yang wajar

berdasarkan rasio laba terhadap aktiva sekurang-kurangnya

sebesar 10% (sepuluh perseratus).

(17)

FULL COST RECOVERY

Pemulihan Biaya

(FCR)

=

+

Pengembangan Pelayanan Air Mimum

Tarif Rata-Rata min

Total Pendapatan

Volume Air Terjual

=

Biaya Dasar

Biaya Usaha

(Vol.Air terprod. – Vol. Kehilangan Air

Standar)

=

biaya dasar

Kebutuhan Operasional

=

tarif rata2 minimal

perhitungan tarif rata-rata harus menutup biaya penuh

termasuk didalamnya keuntungan yang wajar

berdasarkan rasio laba terhadap aktiva

sekurang-kurangnya sebesar 10%)

Biaya Usaha:

• Biaya operasi dan pemeliharaan; • biaya depresiasi/amortisasi; • biaya bunga pinjaman; • biaya lain; dan/atau

PELANGGAN BLOK KONSUMSI

BLOK I BLOK II BLOK …

KELOMPOK I Tarif rendah KELOMPOK II Tarif Dasar KELOMPOK III Tarif Penuh

KELOMPOK KHUSUS Tarif Kesepakatan

• Non Komersial Sekurang-kurangnya = tarif dasar • Komersial Sekurang-kurangnya = tarif penuh

(18)

1) Transparansi dan akuntabilitas, diterapkan dalam proses perhitungan dan penetapan tarif.

2) Transparansi dilakukan antara lain dengan:

a. menjaring aspirasi pelanggan yang berkaitan dengan rencana perhitungan serta penetapan tarif; dan

b. menyampaikan informasi yang berkaitan dengan rencana perhitungan tarif kepada pelanggan.

3) Akuntabilitas dapat dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan perundang-undangan.

(19)

Pemrosesan Data

- Pendapatan Usaha * Harga Air

- Beban Usaha - Vol air terjual - Vol Poduksi Air 1. Laporan Teknik (Operasional SPAM)

- Produksi & Distribusi 2. Neraca

3. Laba/(Rugi)

4. Ikhtisar Rekening Air

5. SK Tarif Air Minum - Eksisting DATA AWAL

Identifikasi jenis pelanggan tiap sub kelompok pelanggan INPUT DATA Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok Khusus

Asumsi Perhitungan untuk Proyeksi keuangan A C D E F B

(20)

Proses Proyeksi dan Simulasi

Tarif Rendah

- Proyeksi Jumlah Pelanggan - Rata2 Pemakaian Air - Proyeksi Beban Usaha

- Volume Poduksi Air - Kehilangan Air Standar

Proyeksi Pendapatan Harga Air Tarif Dasar

Tarif Penuh Tarif Kesepakatan

Simulasi

Volume Penjualan Air

Full Cost Recovery (FCR)

Cek Ulang

Tidak Ya

* Biaya Dasar * Biaya Rendah

* Biaya Penuh UMP/K

A C D E F B G

(21)

Proses Sosialisasi & Pengesahan Tarif

Konsultasi Dewan Pengawas

Konsultasi Publik

SK Tentang Struktur & Besaran Tarif

Persetujuan Kepala Daerah

Setuju

Persetujuan terhadap Usulan Tarif & Subsidi

G Ya Tidak Menteri Dalam Negeri Usulan SUBSIDI

(22)

Juli Agustu s

September Oktober November Desember

1. Usulan Subsidi (jika ada)

2. Direksi menyusun rancangan tarif paling lambat minggu pertama bulan Juli untuk disampaikan kepada Dewan Pengawas/Komisaris.

3. Dewan Pengawas/Komisaris melakukan evaluasi rancangan tarif paling lambat minggu pertama bulan Agustus.

4. Konsultasi Publik mulai Minggu kedua bulan Agustus

5. Hasil konsultasi publik dibahas bersama dengan dewan pengawas dan selanjutkan rancangan tarif diajukan secara tertulis kepada Kepala Daerah melalui Dewan pengawas/komisaris paling lambat minggu pertama bulan Oktober,

6. untuk selanjutnya ditetapkan oleh Kepala Daerah paling lambat minggu keempat bulan November. 7. Penetapan Tarif Air Minum dan besaran subsidi disampaikan kepada Menteri

8. Kepala Daerah dapat mendelegasikan penetapan tariff kesepakatan kepada Direksi

9. Penetapan tariff kesepakatan oleh Direksi dilakukan dengan persetujuan Dewan Pengawas/Komisaris. M1 M1 M2 M1 M4 2 3 4 5 6 2 bulan 2 bulan 1 bulan Pasal 25 Permendagri 71/2016 Juni Mei M1 1

(23)

PENGANGGARAN SUBSIDI

Penyiapan dan penyampaian

usulan Penilaian dan seleksi usulan Pengalokasian anggaran

 Penyiapan dokumen laporan keuangan

BUMD yang telah diaudit.

 Proyeksi penghitungan alokasi anggaran subsidi.

 Disetujui oleh RUPS/RUPM.

 Direksi BUMD mengajukan usulan subsidi kepada Pemerintah Daerah,

setelah disetujui Dewan Pengawas.

 SKPD yang membidangi urusan pekerjaan umum melakukan penilaian dan seleksi.  hasil penilaian dan seleksi berupa

rekomendasi disampaikan kepada Kepala

Daerah melalui TAPD.

 Hasil penilaian dan seleksi paling lambat 1 (satu) minggu setelah usulan diterima (bulan Juni).

 TAPD memberikan pertimbangan atas

rekomendasi Kepala SKPD

 Alokasi anggaran subsidi disepakati dalam

rancangan KUA dan PPAS (paling lambat akhir bulan Juli)

 Belanja subsidi kepada BUMD dianggarkan dalam kelompok belanja tidak langsung, jenis belanja subsidi, objek dan rincian objek belanja subsidi sesuai kode rekening berkenaan pada PPKD.

 Dalam rincian objek belanja dicantumkan

nama BUMD dan besaran subsidi yang diterima.

(24)

Strategi Implementasi Permendagri 70 & 71 Tahun 2016

(pemberian subsidi & penyesuaian tarif)

1. Menegaskan esensi air minum dalam kebijakan (Urusan Pemerintahan Wajib

Pelayanan Dasar)

2. Melakukan sosialisasi kepada stakeholder untuk menyamakan pemahaman

esensi air dalam kehidupan dan pelayanan publik.

3. Melakukan kajian, sosialisasi pemenuhan FCR, khususnya bagi BUMD Air

Minum yang pelanggannya kurang dari 30 ribu.

4. Mengarahkan kebijakan politik praktis di daerah untuk menempatkan esensi air

seperti halnya pendidikan dan kesehatan.

5. Mencari alternatif sumber pendanaan bagi BUMD Air Minum.

6. Mendorong BUMD agar tidak terlambat mengajukan subsidi.

(25)

Strategi Implementasi Permendagri 70 & 71 Tahun 2016

(pemberian subsidi & penyesuaian tarif)

1. Menegaskan esensi air minum dalam kebijakan (Urusan Pemerintahan Wajib

Pelayanan Dasar)

2. Melakukan sosialisasi kepada stakeholder untuk menyamakan pemahaman

esensi air dalam kehidupan dan pelayanan publik.

3. Melakukan kajian, sosialisasi pemenuhan FCR, khususnya bagi BUMD Air

Minum yang pelanggannya kurang dari 30 ribu.

4. Mengarahkan kebijakan politik praktis di daerah untuk menempatkan esensi air

seperti halnya pendidikan dan kesehatan.

5. Mencari alternatif sumber pendanaan bagi BUMD Air Minum.

6. Mendorong BUMD agar tidak terlambat mengajukan subsidi.

(26)

RPJMD Renstra SKPD Renja SKPD RKPD KUA PPAS PEDOMAN PENYUSUNAN RKA-SKPD RAPERDA APBD TAPD RKA-SKPD Disampaikan Pertengahan Juni dan Dibahas bersama

DPRD paling lambat akhir Juli 5 tahun 5 tahun 1 tahun 1 tahun RKP RPJMN

NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH 1 tahun 1 tahun 5 tahun 20 tahun 20 tahun Renstra K/L Renja K/L 5 tahun 1 tahun pedoman dijabarkan pedoman diacu pedoman pedoman pedoman dijabarkan diacu pedoman Diserasikan dg Musrenbang Diperhatikan PROSES PENYUSUNAN RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA, PPAS DAN APBD

(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 23/2014, PP 8/2008)

disusun, dibahas dan disetujui bersama paling lambat Oktober

(27)

PERMENDAGRI NOMOR 33 TAHUN 2017

PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TA 2018

Pemerintah Daerah dapat menganggarkan belanja subsidi kepada perusahaan/lembaga tertentu

Perusahaan /lembaga tertentu yang

menyelengga-rakan pelayanan publik

terlebih dahulu dilakukan audit sesuai dengan ketentuan pemeriksaan pengelolaan dan

tanggungjawab keuangan negara

antara lain dalam bentuk penugasan pelaksanaan Kewajiban Pelayanan Umum (Public

Service Obligation).

harga jual dari hasil produksinya terjangkau oleh masyarakat yang daya

belinya terbatas. menghasilkan produk

yang merupakan kebutuhan dasar dan menyangkut hajat hidup

(28)

Pemerintah Daerah dapat memberikan belanja subsidi kepada BUMD penyelenggara SPAM dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2016 tentang Pedoman Pemberian Subsidi dari Pemerintah Daerah kepada BUMD Penyelenggara Penyediaan Air Minum

Dalam hal Kepala Daerah memutuskan tarif lebih kecil dari usulan tarif yang diajukan Direksi BUMD penyelenggara Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang mengakibatkan tarif rata-rata tidak mencapai pemulihan biaya secara penuh (full cost recovery) dan setelah mendapat persetujuan dari dewan pengawas, Pemerintah Daerah HARUS menyediakan subsidi untuk menutup kekurangannya melalui APBD

(29)

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Hasibuan (2006) mengatakan bahwa NPL adalah suatu rasio yang dimiliki sebuah bank yang menyatakan kemampuan bank tertentu dalam mengatasi utang yang mempunyai masalah

Jarak untuk memantulkan suara dari pembicara ke pendengar terjauh adalah 10 meter untuk ruang kuliah TVST A yang berukuran sama dengan ruang kuliah TVST B.. Akibatnya,

Sementara menunggu dokter, demi kenyamanan, pasien akan ditawari untuk berbaring diatas kasur udara yang harus digelembungkan dengan cara memompa.. Untuk memompa kasur

0 5 10 15 20 25 Saya telah berkomitmen untuk menjadi koordinator CBT nasional Telah tercipta kesamaan persepsi mengenai penyelenggaraan CBT nasional melalui workshop

Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada kondi- si beban termal inlet dan outlet mempunyai perbedan suhu yang besar maka besar tegangan termal yang terjadi akan meningkat

Pada setting suhu 15500e durasi waktu saat suhu konstan tercapai adalah 63 menit lebih dari dua kali durasi yang tertulis pada spesifikasi alat yang pada suhu 16000e durasinya hanya

Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar.

Dapat disimpulkan bahwa modul fisika berbasis sains teknologi masyarakat dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Adanya peningkatan hasil belajar tersebut disebabkan