PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN
TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT.
JAMSOSTEK (PERSERO) DENGAN METODE
ENTERPRISE ARCHITECTURE
Afif Iswardhana Barmansyah
Bina Nusantara University, Jakarta081285326611, afifiswardhana@ymail.com
Januar Bhisma Mustiko
Bina Nusantara University, Jakarta, 085710274446, bhismamustiko@yahoo.co.id
Mohammad Ryan Adriansyah
Bina Nusantara University, Jakarta, 081314242121, Ryan.Syaahh@gmail.com
Abstrak
TujuanPenelitian,ialah untuk menganalisa tingkat kebutuhan informasi dan merancang perencanaan
strategi serta gambaran arsitektur mendatang yang akan diusulkan pada Bagian Biro Teknologi informasi serta Bagian Pelayanan dan Operasional di Jamsostek. Metode Penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode kepustakaan, wawancara, pengamatan terhadap proses bisnis, serta menggunakan metode Enterprise Architecture. Hasil yang dicapai adalah gambaran arsitektur perusahaan mendatang yang memiliki nilai tambah bagi perusahaan guna mendukung kinerja sehari-hari hingga mampu mencapai visi dan misi perusahaan. Simpulan dari penelitian ini diharapkan dapat membantu JAMSOSTEK untuk memajukan prestasinya sebagai Badan penyelenggara jaminan sosial di Indonesia, dan dengan tersedianya masukan-masukan baru berupa teknologi yang disarankan, diharapkan JAMSOSTEK dapat maju untuk menjadi world class BPJS.
PENDAHULUAN
Seiring semakin bertambahnya jumlah perusahaan yang ada di Indonesia maka dengan itu juga
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan juga akan bertambah. Tidak hanya itu, banyaknya
pembangunan juga akan membutuhkan tenaga kerja untuk kelangsungan pembangunan dan jalannya
perusahaan untuk berkembang di masa yang akan datang.
PT. Jamsostek (Persero) pun mulai mengambil berbagai cara untuk dapat membantu perusahaan
dalam memberikan asuransi kerja, jaminan perlindungan kerja, dan jaminan kesejahteraan tenaga kerja.
Serta membantu perusahaan untuk menyediakan program yang akan diberikan oleh perusahaan untuk
para tenaga kerja mereka. Program-program tersebut antara lain adalah program Jaminan Hari Tua (JHT),
program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan program Jaminan Kematian (JK).
Biro Teknologi Informasi, Divisi Operasi, dan Divisi Teknis dan Pelayanan pun mulai
mengambil berbagai cara untuk mengembangkan program-program tersebut, serta mengemas dengan baik
agar proses bisnis mereka berjalan lancar. Tentu saja tidak mudah untuk mengembangkan ketiga program
tersebut karena harus dibuat dan disusun sebuah perencanaan yang baik dan tepat dari segi apapun agar
tidak meleset dan terhindar dari ancaman-ancaman yang mungkin terjadi.
Untuk melangsungkan ketiga program tersebut Divisi Teknis dan Pelayanan, Biro Teknologi
Informasi, dan juga dibantu oleh Divisi Operasi berupaya untuk berkoordinasi dengan semua yang terlibat
agar program-program tersebut dapat diterima oleh perusahaan terkait, agar menjadi sebuah perusahaan
asuransi kerja yang terpercaya.
Kelangsungan ketiga program tersebut ternyata sangat diterima oleh perusahaan-perusahaan
terkait dan banyak perusahaan yang mempercayai PT. Jamsostek (Persero) dalam kelangsungan ketiga
program tersebut. Tetapi dalam pengerjaannya masih banyak timbul masalah-masalah yang terjadi seperti
kurangnya koordinasi antara pelanggan dan penyedia jasa. Dalam kejadian ini biasanya pelanggan
memberikan data yang tidak valid kepada penyedia jasa sehingga sering terjadi kesalahan fatal dalam
pendataan jumlah karyawan yang diikut sertakan dalam ketiga program tersebut. Masalah ini bisa
menyebabkan kerugian bagi penyedia jasa pada saat ketiga program tersebut digunakan oleh perusahaan,
database yang ada dibagian Teknis dan Pelayanan menjadi tidak valid dan akan menghambat proses
bisnis yang dijalankan oleh penyedia jasa.
Disamping itu, para penyedia jasa lain juga sudah mulai berkembang dan memiliki
program-program yang kompeten, maka dari itu PT. Jamsostek (Persero) juga harus waspada dengan para pesaing
yang semakin maju dan berkembang dalam menjual program-program mereka.
Masalah–masalah tersebut perlu diatasi guna memaksimalkan proses bisnis yang ada serta
menarik para pelanggan untuk menggunakan program-program yang disediakan agar pelaksanaan ketiga
program tersebut mampu berjalan dengan lancar.
Pengelolaan digitalisasi informasi serta pemilihan infrastruktur yang baik dan tepat akan
membantu meningkatkan kinerja teknologi informasi pada PT. Jamsostek (Persero) disertakan dengan
sistem informasi yang baik diharapkan dapat membantu dalam pelaksanaan proses bisnis yang ada
sehingga para perusahaan pelanggan selalu menggunakan jasa seecara berkelanjutan dan penyedia jasa
dapat memaksimalkan program-program yang ada.
METODE PENELITIAN
Metode yang dilakukan adalah dengan pengumpulan data dengan melakukan studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi lapangan dilakukan melalui wawancara dan observasi. Dan metode analisis
current architecture dan future architecture
HASIL DAN BAHASAN
Analisis PEST merupakan analisis faktor–faktor eksternal perusahaan yang meliputi faktor
Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi. Terkait dengan pengaruh lingkungan dalam suatu bisnis, PEST
merupakan suatu cara atau alat yang bermanfaat untuk meringkas lingkungan eksternal dalam operasi
bisnis. PEST harus ditindaklanjuti dengan pertimbangan bagaimana bisnis harus menghadapi pengaruh
dari lingkungan politik, ekonomi, sosial dan teknologi.
Analisis PEST
1) Politik
Aspek politik dalam metode analisis PEST menjelaskan tentang hal-hal
Seperti faktor legal yang dapat digolongkan kedalam aspek politik yang berkaitan
dengan hukum peraturran yang telah dikeluarkan dalam perundang-undangan oleh
pemerintah yang terkait dengan aktifitas dari proses bisnis jaminan asuransi pada
umumnya, antara lain:
a. Pengadaan surat izin dalam membangun sebuah perusahaan jaminan sosial
yang ditetapkan oleh pemerintah.
b. Undang-undang yang menetapkan dalam pelayanan jaminan sosial terhadap
perusahaan swasta atau BUMN.
c. Peraturan Pemerintah (PP) No.33 tahun 1977 tentang pelaksanaan program
asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK)
2) Ekonomi
Aspek ekonomi memberikan pengaruh yang besar terhadap proses bisnis
JAMSOSTEK karena menyangkut pada daya beli masyarakat secara umumnya.
Seperti kebijakan tanggungan yang terkait dengan masyarakat yang kurang
mampu, kebijakan moneter, serta kebijakan yang berdasarkan pengaruh ekonomi
global pada umumnya, seperti:
a. Tingkat daya beli masyarakat yang berbeda-beda, bila tingkat daya beli
masyarakat kuat maka akan menguntungkan pada proses bisnis
JAMSOSTEK.
b. Penetapan harga dengan melihat daya beli masyarakat khususnya, dan dengan
membandingkan terhadap perusahaan sejenis lain pada umumnya.
3) Sosial
Aspek sosial juga dapat memberikan dampak terhadap strategi dan
proses bisnis pada JAMSOTEK. Hal-hal yang berkaitan itu mencangkup
kebudayaan, tenaga kerja, dan lingkungan hidup sekitar JAMSOSTEK. Yaitu
seperti:
a. Lokasi yang berdekatan dengan pemukiman perkantoran, juga lokasi yang
b. Perekrutan tenaga kerja yang kompeten.
c. Proses pembuangan sampah yang tidak mencemarkan lingkungan yang
berdekatan dengan JAMSOSTEK.
4) Teknologi
Aspek teknologi yang terus berkembang juga memberikan pengaruh
terhadap strategi dalam menjalankan proses bisnis pada JAMSOSTEK. Hal-hal
tersebut menyangkut lingkungan kerja internal dan inovasi yang dilakukan oleh
pihak Rumah Sakit. Contohnya:
a. Kebijakan JAMSOSTEK dalam penggunaan teknologi untuk mendukung
proses bisnis yang berjalan agar dapat searah dengan strategi yang
direncanakan.
b. Menggunakan web-based dalam mendukung peroses bisnis JAMSOSTEK.
c. Penggunaan LAN untuk mengatur pemakaian internet setiap client dalam
mebatasi hak akses.
Analisis Lima (5) Daya Persaingan Porter digunakan untuk mengetahui posisi persaingan bisnis
perusahaan. Tujuan dari analisis ini adalah agar perusahaan dapat mempertahankan diri dalam dunia
persaingan bisnis yang melibatkan lima (5) kekuatan antara lain persaingan industri (Industry Rivalry),
ancaman pendatang baru (Threat of New Entrants), kekuatan tawar menawar pemasok (Bargaining
Power of Supplier), kekuatan tawar menawar pembeli (Bargaining Power of Customers) dan ancaman
produk pengganti (Threat of Substitute Product). Berdasarkan hasil analisis, maka Lima (5) Daya
Analisis 5 Daya Saing Porter
Didalam pengidentifikasian dan penganalisisan yang dimana menggunakan 5 langkah
PORTER.
Gambar 3.1 Analisis 5 Daya Saing Porter
Berikut ini merupakan penjelasan dari analisis lima daya saing porter pada JAMSOSTEK:
a) Pelanggan
Pendatang Baru
Organisasi baru yang
berjalan di bidang
pelayanan asuransi seperti
:
Pan Pacific Insurance
(Panfic)
Pesaing Industri
Organisasi yang
bergerak dibidang
asuransi seperti :
PT. Sinarmas ,
Prudential.
Pemasok
Perusahaan yang mau
bekerja sama dengan
jamsostek
Pelanggan
-
Warga
-
Pegawai
Perusahaan
-
Perorangan
Produk Pengganti
Saat ini jamsostek belum
memiliki produk / program
pengganti
Yang dimana terdiri dari masyarakat secara global, karyawan, warga,
perusahaan atau perorangan serta pengusaha.
b) Pesaing
Walaupun JAMSOSTEK merupakan BUMN, tetapi memiliki rival dalam
melakukan usaha nya. Rival tersebut memiliki proses bisnis atau usaha yang
serupa dengan apa yang ada pada JAMSOSTEK. Contoh rival yang ada : PT.
Sinarmas , Prudential dan masih banyak lagi perusahaan yang serupa.
c) Pemasok
Pemasok yang dimaksud disini adalah perusahaan yang mau bekerja sama
kepada JAMSOSTEK untuk memberikan daftar karyawan yang akan di daftarkan
kedalam keanggotaan JAMSOSTEK.
d) Pendatang baru
Untuk investor tidak ada dikarenakan JAMSOSTEK ini merupakan
instansi pemerintahan sehingga dana yang ada hanya di dapat dari pemerintah saja.
e) Produk atau jasa pengganti
Subtitusi merupakan program atau produk pengganti yang lebih
kompeten. Tapi sampai saat ini JAMSOSTEK belum ada produk atau program
pengganti.
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan metode Enterprise Architecture.
Current Architecture
1. Sistem antara jamsostek pusat dengan cabang cabang didaerah belum terintegrasi dengan baik.
3. Kurang efisien dalam pendistribusian data.
Future Architecture
1. Sistem aplikasi pada Jamsostek dapat terintegrasi dengan adanya sistem yang berbasis web,
pada back office bertujuan untuk mempermudah penggunaan seperti pengintegrasian, upload file
dan lain –lain yang dapat digunakan pada seluruh bagian pustaka. Juga dengan adanya
penggunaan Cloud yang berbasis pada Basic Service Solution yang mengarah pada Software as a
Service sehingga dapat terbentuk suatu intranet yang mampu mempermudah komunikasi internal
Jamsostek.
2. Dengan memanfaatkan fasilitas Forum, Online Reference Service, Social Networking. dapat
membantu untuk pertukaran informasi antara perusahaan dengan public.
3. Pemanfaatan Cloud system digunakan agar pengelolaan Sistem dan Teknologi Informasi dapat
dikelola dengan baik, juga dapat membantu menekan biaya-biaya seperti listrik maupun tempan
penyimpanan ruangan yang terdapat di dalam Jamsostek.
Saran
Berikut adalah beberapa saran yang kami berikan kepada Jamsostek dengan menggunakan
metode perencanaan Enterprise Architecture, yaitu :
1. Melakukan implementasi strategi untuk pernyataan tujuan bisnis dan pendorong strategi bisnis
dan melakukan perencanaan untuk mencapai tujuan.
2. Melakukan user training untuk memperkuat dan meningkatkan potensi-potensi karyawannya
diharapkan Jamsostek dapat memasukan materi-materi yang dibutuhkan, sehingga online
learning dapat berlangsung dengan lancar dan memberikan dampak positif terhadap kemajuan
3. Menggunakan Cloud system agar pengeloal Sistem dan Teknologi Informasi dapat dikelola
dengan baik,juga dapat membantu menekan biaya-biaya seperti listrik maupun tempat
penyimpanan ruangan yang terdapat didalam Jamsostek
REFERENSI
Bernard, A. S. (2005). An introduction to enterprise architecture. Pennsylvania: Authorhouse.
McLeod Jr, Raymond. (2001). Sistem Informasi Manajemen, Jakarta: PT. Prenhallindo.
O'Brien, J. A. (2003). Introduction to Information System. edisi ke-11. New York: McGraw Hill/ Irwin
Companies,inc.
O'Brien, J. A. (2005). Introduction to Information Systems,12thed. New York: McGrawHill/Irwin
Companies,inc.
O'Brien, J. A., & M.Marakas, G. (2006). Management Information System. New York: McGraw Hill.
Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT : Teknik membedah kasus bisnis. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Satzinger, J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. d. (2005). Object-Oriented Analysis and Design : With the
Unified Process. USA: Course Technology.
Turban, Efraim, Rainer, R. Kelly, Jr; Potter, Richard E. (2003). Introduction to Information Technology,
second edition. John wiley & sons, New-York.
Ward, J., & Peppard, J. (2002). Strategic Planning for Information Systems. London: John Wiley & Sons
Ltd.
Williams, Idalene Richmond. (2008). Strategic Planning in Small Businesses: A Phenomenological Study
RIWAYAT PENULIS
Afif Iswardhana Barmansyah lahir di kota Jakarta pada tanggal 5 Desember 1991Afif menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang system informasi pada tahun 2013.
Januar Bhisma Mustiko lahir di kota Jakarta pada tanggal 8 Januari 1992. Januar menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang system informasi pada tahun 2013.
Mohammad Ryan Adriansyah lahir di kota Jakarta pada tanggal 11 November 1991. Ryan menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang system informasi pada tahun 2013.