• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN KULIAH HUKUM PERDAGANGAN JASA INTERNASIONAL SEKOLAH PASCASARJANA USU MEDAN 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAHAN KULIAH HUKUM PERDAGANGAN JASA INTERNASIONAL SEKOLAH PASCASARJANA USU MEDAN 2008"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN KULIAH

HUKUM PERDAGANGAN JASA INTERNASIONAL

Dr. Mahmul Siregar, SH.,M.Hum

Staf Pengajar Fakultas Hukum USU

Jl. Bunga Asoka Gg. Andalas No. 1 Asam Kumbang, Medan Cellphone : 0813 622 60213, 77729765

E-mail : mahmuls@yahoo.co.id

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

SEKOLAH PASCASARJANA USU

MEDAN

(2)

MODA PERDAGANGAN JASA INTERNASIONAL

Trade in Services :

– CROSS BORDER : Jasa yang diberikan dari suatu wilayah

negara ke wilayah negara lainnya, misalnya jasa yang

mempergunakan media telekomunikasi;

– CONSUMPTION ABROAD : Jasa yang diberikan dalam

suatu wilayah negara kepada konsumen dari negara lain,

misalnya turisme;

misalnya turisme;

– COMMERCIAL PRESENCE : Jasa yang diberikan melalui

kehadiran badan usaha suatu negara dalam wilayah

negara lain, misalnya pembukaan kantor cabang bank

asing;

– PRESENCE OF NATURAL PERSON : Jasa yang

diberikan oleh warga negara suatu negara wilayah negara

lain, misalnya jasa konsultan, pengacara dan akuntan.

(3)

G E N E R A L A G R E E M E N T O N T R A D E I N S E R V I C E S ( G AT S )

GATS meletakkan aturan-aturan dasar

bagi perdagangan internasional di bidang

jasa

menetapkan kewajiban yang berlaku bagi

menetapkan kewajiban yang berlaku bagi

seluruh “measures” yang mempengaruhi

perdagangan jasa internasional

komitmen berlaku untuk sektor jasa dan

sub sektor jasa yang terdaftar pada

(4)

KOMITMEN LIBERALISASI PERDAGANGAN JASA INTERNASIONAL GATS (1)

1.

1.

1.

1. Negara

Negara

Negara

Negara anggota

anggota

anggota

anggota

World Trade Organization

World Trade Organization

World Trade Organization

World Trade Organization

(WTO)

(WTO)

(WTO)

(WTO)

dilarang

dilarang

dilarang

dilarang untuk

untuk

untuk

untuk membatasi

membatasi

membatasi

membatasi jumlah

jumlah penyedia

jumlah

jumlah

penyedia

penyedia

penyedia jasa

jasa

jasa

jasa, , , , dalam

dalam

dalam

dalam

bentuk

bentuk

bentuk

bentuk kuota

kuota

kuota

kuota, , , , monopoli

monopoli

monopoli, , , , pemberian

monopoli

pemberian hak

pemberian

pemberian

hak

hak

hak----hak

hak

hak eksklusif

hak

eksklusif

eksklusif

eksklusif, , , ,

atau

atau

atau

atau karena

karena

karena

karena alasan

alasan

alasan kebutuhan

alasan

kebutuhan

kebutuhan

kebutuhan ekonomi

ekonomi

ekonomi

ekonomi

⌦ mekanisme penyediaan jasa di lingkungan negara anggota

World Trade Organization (WTO) terjadi semata-mata karena

World Trade Organization (WTO) terjadi semata-mata karena

mekanisme pasar dan tidak diintervensi oleh

peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah negara setempat

⌦ Tidak dibenarkan pembatasan jumlah pekerja yang boleh

(5)

KOMITMEN LIBERALISASI PERDAGANGAN JASA INTERNASIONAL GATS (2)

2.

2.

2.

2. Tidak

Tidak

Tidak

Tidak membatasi

membatasi

membatasi

membatasi jumlah

jumlah

jumlah

jumlah total

total pelayanan

total

total

pelayanan

pelayanan

pelayanan jasa

jasa

jasa

jasa dalam

dalam

dalam bentuk

dalam

bentuk

bentuk

bentuk

kuota

kuota

kuota

kuota atau

atau

atau

atau persyaratan

persyaratan

persyaratan kebutuhan

persyaratan

kebutuhan

kebutuhan

kebutuhan ekonomi

ekonomi

ekonomi....

ekonomi

 dilarang dilakukan pembatasan terhadap jumlah dari jenis

pelayanan jasa yang akan disediakan oleh pemasok jasa

dari luar negeri

 semua negara anggota World Trade Organization (WTO) yang

memiliki potensi memasok jasa, diharapkan akan memiliki

kesempatan seluas-luasnya untuk dapat memasok semua

jenis jasa tersebut tanpa ada hambatan kuantitatif.

(6)

KOMITMEN LIBERALISASI PERDAGANGAN JASA INTERNASIONAL GATS (3)

3.

3.

3.

3. Tidak

Tidak

Tidak

Tidak membatasi

membatasi

membatasi nilai

membatasi

nilai

nilai

nilai total

total transaksi

total

total

transaksi

transaksi

transaksi jasa

jasa

jasa atau

jasa

atau

atau

atau

kekayaan

kekayaan

kekayaan

kekayaan dalam

dalam

dalam bentuk

dalam

bentuk

bentuk

bentuk kuota

kuota

kuota

kuota atau

atau

atau persyaratan

atau

persyaratan

persyaratan

persyaratan

kebutuhan

kebutuhan

kebutuhan

kebutuhan ekonomi

ekonomi

ekonomi

ekonomi

dilarang adalah menentukan batas maksimal

dilarang adalah menentukan batas maksimal

nilai pemasokan jasa yang berasal dari suatu

negara tertentu dalam suatu kurun waktu

tertentu

(7)

KOMITMEN LIBERALISASI PERDAGANGAN JASA INTERNASIONAL GATS (4)

4. Tidak membatasi jumlah personel yang

dipekerjakan oleh penyedia jasa atau yang

dipekerjakan di sektor jasa tertentu dalam bentuk

kuota atau persyaratan kebutuhan ekonomi

 Personel yang dipekerjakan oleh pemasok jasa

jumlahnya tidak boleh dibatasi oleh negara di

tempat pemasokan jasa dilakukan.

(8)

MARKET ACCESS

Dilarang mengeluarkan kebijakan yang memiliki tujuan untuk:

1. Pembatasan jumlah pemasok jasa

(misalnya dalam bentuk kebijakan kuota, monopoli, pemasok jasa ekslusuif, dll) 2. Pembatasan nilai nilai transaksi jasa atau

aset Hanya terikat pada

Market access commitment 3. Pembatasan jumlah jasa atau kuantitas out

put

4. Pembatasan jumlah personil yang

dipekerjakan dalam sektor jasa tertentu atau pembatasan jumlah pekerja yang

dipekerjakan oleh pemasok jasa yang secara langsung berhubungan dengan

kegiatan penyediaan jasa secara khusus.

Market access commitment Yang telah diberikan

(9)

PRINSIP-PRINSIP PERDAGANGAN JASA (1)

Most-favoured-nation treatment

(non-discrimination);

Protection through specific commitment

(termasuk market acces),

Transparansi;

Peningkatan partisipasi negara sedang

berkembang;

Integrasi ekonomi;

Liberalisasi bertahap ; dan

Keadaan darurat

(10)

PRINSIP-PRINSIP PERDAGANGAN JASA (1)

 Most-favoured-nation (non-discrimination)

perlakuan yang sama harus diberikan terhadap

services supplier dari suatu negara dengan

negara lainnya.

negara lainnya.

Tidak ada perbedaan perlakuan services

(11)

PRINSIP-PRINSIP PERDAGANGAN JASA (2)

 national treatment (non-discrimination)

perlakuan yang diberikan terhadap domestic

services supplier dengan foreign services supplier

dalam market acces pengertiannya adalah

perlakuan yang diberikan terhadap foreign services

supplier oleh suatu negara harus sesuai dengan

persyaratan dan pembatasan yang tercantum di

dalam Schedule of Commitments (SOC) negara itu

(12)

PRINSIP-PRINSIP PERDAGANGAN JASA (3)

 Protecting Through Specific Commitments

proteksi yang dapat dilakukan dalam perdagangan jasa

adalah dalam bentuk SoC yang dibuat masing-masing

negara sesuai dengan keadaan negara tersebut

SoC dirundingkan dengan mitra dagang.

SoC dirundingkan dengan mitra dagang.

Positive list dipergunakan di dalam membuka

sektor/sub-sektor maupun transaksi kepada foreign

services supplier. Artinya hanya

sektor/sub-sektor/transaksi yang dibuat dalam SOC yang dapat

dimasuki oleh foreign services supplier sesuai dengan

persyaratan atau pembatasan yang ada

(13)

PRINSIP-PRINSIP PERDAGANGAN JASA (4)

 Transparansi

semua anggota mempublikasikan semua peraturan

perundangan, pedoman pelaksanaan, serta semua

keputusan dan ketentuan yang berlaku secara umum

yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah

yang mempunyai dampak pada pelaksanaan GATS

yang mempunyai dampak pada pelaksanaan GATS

memberitahukan Council for Trade in Services (salah satu

“badan” dalam WTO) atas setiap perubahan atau

dikeluarkannya peraturan perundangan yang baru yang

berdampak terhadap perdagangan jasa yang

dicantumkan dalam SOC.

(14)

PRINSIP-PRINSIP PERDAGANGAN JASA (5)

 Peningkatan Partisipasi Negara Sedang Berkembang

dalam kondisi-kondisi tertentu WTO memberikan perlakuan khusus

kepada negara berkembang

kepada negara sedang berkembang juga diberi kemudahan dalam

rangka meningkatkan partisipasinya melalui perundingan SOC yang

menyangkut :

menyangkut :

a) Peningkatan kapasitas jasa dalam negeri dan efisiensi serta daya

saing sektor jasa dalam negeri antara lain melalui akses kepada

teknologi secara komersial;

b) Perbaikan akses terhadap jaringan distribusi dan informasi ; dan

c) Liberalisasi akses pasar untuk sektor-sektor dan cara pemasokan

yang menjadi kepentingan bagi ekspor negara berkembang (Pasal IV

(15)

PRINSIP-PRINSIP PERDAGANGAN JASA (6)

 Integrasi Ekonomi

 GATS secara prinsip tidak melarang Negara anggota untuk bergabung dengan

organisasi kerjasama ekonomi regional

 Persyaratan yang ditentukan oleh Pasal V GATS tersebut adalah sebagai berikut :

Harus meliputi banyak sektor;

Penghapusan ketentuan diskriminatif yang ada dan/atau pelarangan tindakan baru yang diskriminatif; Penghapusan ketentuan diskriminatif yang ada dan/atau pelarangan tindakan baru yang diskriminatif; Tidak meningkatkan hambatan perdagangan jasa secara keseluruhan pada sektor atau subsektor

dibandingkan dengan tingkat hambatan yang ada sebelum diadakannya kerjasama;

Pemasok jasa yang berbentuk badan hukum milik negara bukan anggota kerjasama yang berusaha di banyak sektor harus diperlakukan sama dengan ketentuan kerjasama

Apabila kerjasama regional tersebut dibentuk antara sesama negara berkembang, kepada mereka harus diberikan fleksibilitas sesuai dengan tingkat pembangunannya.

Apabila suatu negara memperoleh keuntungan dengan adanya kerjasama regional yang dibentuk, anggota kerjasama tersebut tidak boleh meminta kompensasi dari anggota yang memperoleh keuntungan itu.

(16)

PRINSIP-PRINSIP PERDAGANGAN JASA (7)

Liberalisasi Bertahap

Untuk mencapai liberalisasi perdagangan jasa

total cara yang ditempuh adalah secara

bertahap, mengingat tidak samanya tingkat

pertumbuhan masing-masing anggota WTO.

pertumbuhan masing-masing anggota WTO.

mewajibkan semua anggota WTO untuk

melakukan putaran negosiasi secara

berkesinambungan.

(17)

PRINSIP-PRINSIP PERDAGANGAN JASA (8)

Keadaan Darurat

Dalam keadaan darurat dibenarkan untuk melakukan penyimpangan sementara dari komitmen yang diberikan

Penyimpangan tersebut dapat dilakukan dalam hal kesulitan negara pembayaran. Dalam kondisi seperti ini anggota diperkenankan melakukan

pembatasan-pembatasan di dalam perdagangan jasa yang telah dicantumkan dalam SOC-nya. pembatasan di dalam perdagangan jasa yang telah dicantumkan dalam SOC-nya. Pembatasan tersebut harus dilakukan dengan syarat :

a. Tidak menimbulkan diskriminasi di antara sesama anggota ; b. Konsisten dengan ketentuan International Monetary Fund (IMF);

c. Menghindarkan kerugian komersial, ekonomi dan keuangan anggota lainnya; d. Tidak melebihi hal-hal yang perlu untuk mengatasi keadaan ;

(18)

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga, skripsi dengan judul Pelaksanaan Program Pendidikan dan Pelatihan Family Development Session bagi Pendamping Program Keluarga Harapan di Balai Besar Pendidikan

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan sebagai usaha

Dari Gambar 26 pengujian kinerja mesin diesel dengan menggunakan bahan bakar minyak nyamplung dapat dilihat daya maksimum yang dihasilkan adalah 4,56 kW dan

Pada analisis jalur jika variabel yang terkait berbentuk laten (tidak bisa diukur secara langsung), maka analisis data yang lebih tepat adalah pemodelan persamaan

Dari hasil wawancara dengan 2 orang perawat yang bertugas di ruang IGD RSUD Toto Kabila Ztr I,Ztr E mengatakan beban kerja yang dirasakan berat apabila berhadapan dengan

Skripsi dengan judul “Pengaruh Profesionalisme Kinerja dan Sosialisasi pada Masyarakat Terhadap Pengelolaan Zakat, Infaq dan Shodaqah di Badan Amil Zakat

Hasil observasi proses pembinaan dari siklus I-II menunjukkan kompetensi guru dalam membuat administrasi pembelajaran berbasis media pembelajaran pada siklus II lebih baik

resminya dalam menyikapi konflik LTS, yakni Indonesia menegaskan akan tetap pada posisi sebagai penengah negara-negara yang berkonflik atau bersengketa atas kawasan itu.Indonesia