Refugia
si Bunga Pengusir Hama
Penyusun
Sri Kurniawati
Eka Yuli Susanti
Refugia
si Bunga Pengusir Hama
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BANTEN KEMENTERIAN PERTANIAN
Daftar Isi
No Uraian Halaman Daftar Isi ... i Pendahuluan ... 1 Definisi Refugia ... ... 2 Jenis Refugia ... 4 Penanaman Refugia ... 7 Pemanfaatan Refugia ………... 8 Daftar Pustaka ... 9Pendahuluan
Semakin maraknya penggunaan pestisida
kimia yang digunakan petani, maka
keberadaan
musuh
alami
semakin
berkurang. Aplikasi pestisida yang tidak
tepat dapat berdampak negatif dengan
memicu ledakan populasi hama akibat
resistensi atau resurgensi (Baehaki et al.,
2016). Dampak tersebut dapat dikurangi
melalui Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
dengan memadukan berbagai strategi dan
komponen pengendalian yang ramah
lingkungan dan berkelanjutan salah satunya
adalah penanaman refugia yang dikenal
sebagai tanaman pinggir atau tanaman
perangkap.
Penanaman refugia merupakan upaya
rekayasa ekologi untuk pengendalian hama
dengan menyediakan mikrohabitat yang
disukai oleh musuh alami hama tanaman.
Pemanfaatan
refugia
tersebut
dapat
mendorong konservasi musuh alami seperti
predator (Mahmud T. 2006).
Jenis refugia yang dipilih harus
mempunyai
fungsi
ganda
yaitu,
disamping
sebagai
penghalang
masuknya hama ke pertanaman pokok,
juga
berfungsi
untuk
tempat
berlindung sementara dan penyedia
tepung sari sebagai pakan alternatif
predator, parasitoid dan serangga
penyerbuk lainnya.
Apa itu Tanaman Refugia...?
Tanaman refugia adalah tumbuhan (baik tanaman maupun gulma) yang tumbuh disekitar tanaman yang dibudidayakan, yang berpotensi sebagai mikrohabitat bagi musuh alami (baik predator maupun parasitoid), agar pelestarian musuh alami tercipta dengan baik. Bagi musuh alami, tanaman refugia ini memiliki banyak manfaat diantaranya adalah sebagai sumber pakan dan tempat berlindung atau tempat tinggal sementara sebelum adanya populasi hama di pertanaman.Refugia merupakan tanaman yang sengaja ditanam di pematang sawah sebagai tempat tinggal musuh alami, dapat berupa tanaman palawija ataupun bunga-bungaan seperti bunga matahari, kenikir, bunga kertas.
oTanaman harus ditanam dari biji tanpa pindah tanam
oTanaman harus cepat tumbuh, mudah dalam perawatan
oTanaman memiliki nilai ekonomis bagi petani
oTanaman dapat tumbuh dalam budidaya minimum
oTanaman tidak disukai oleh hama utama
oTanaman harus dapat menarik predator, parasitoid dan polinator.
Jenis Tanaman Refugia
Jenis-jenis tanaman yang berpotensi sebagai refugia antara lain: tanaman berbunga, gulma berdaun lebar, tumbuhan liar yang ditanam atau yang tumbuh sendiri di areal pertanaman, dan sayuran. Disebutkan Horgan et.al (2016) kriteria tanaman yang berpotensi sebagai tanaman refugia yaitu :
Tanaman Hias seperti bunga matahari (Helianthus annuus]),
bunga kenikir (Cosmos caudutus) dan bunga kertas (Zinnia sp)
Sayuran dan palawija yang berpotensi sebagai refugia sekaligus bahan pangan antara lain kacang panjang (Vigna unguiculata spp.), bayam (Amaranthus spp.), kacang kedelai, kacang hijau dan jagung (Zea mays)
Gulma, terutama yang berasal dari famili asteraceae seperti babadotan (Ageratum conyzoides), Ajeran (Bidens pilosa L), bunga tahi ayam (Tagetes erecta)
Tumbuhan liar disekitar pertanaman, seperti rumput setaria (Setaria sp), pegagan (Centella
asiatica), bunga legetan (Synedrella nodiflora), rumput kancing ungu
(Borreria repens) dan kacang hias (Arachis pentoi]).
Darmania (2017) menghimpun beberapa informasi tanaman refugia dan peranannya dalam mengendalikan hama sebagaimana tercantum pada tabel berikut ini:
No Flora refugia Peran Referensi
1. Kangkung hutan (Ipomoea crassicaulis (Benth.) B.L.Rob.) Pengendalian diversitas herbivora Sari dan Yanuwiardi, 2014; Azmi et al, 2014
2. Jagung (Zea mays) Kacang panjang (Vigna cylindrical) Menyeimbangkan populasi serangga herbivora, predator, dan pollinator Styadin et al, 2017 Pujiastuti, 2015 3. Wijen (Sesamun indicum) Temu wiyang (Emilia sonchifolia) Pacar air (Impatiens balsamina) Meningkatkan populasi parasitoid telur wereng Anagrus nilaparvatae Zhu et al, 2013 4. Putri malu (Mimosa pudica) Sawi langit (Vernonia cinereal) Meningkatkan jumlah musuh alami Maisyaroh et al, 2012
Penerapan tanaman refugia sebagai trap crop perlu memperhatikan beberapa aspek diantaranya yaitu :
Waktu tanam, sebaiknya refugia ditanam sebelum tanaman utama agar dapat dimanfaatkan sebagai tempat berlindung dan berkembang baik bagi musuh alami dan serangga polinasi. Penanaman refugia diusahakan sejajar dengan sinar matahari sehingga tidak menutupi atau mengganggu penyerapan sinar matahari bagi tanaman utama.
Aplikasinya, jika menanam jenis palawija dapat dilakukan bersamaan atau segera setelah menanam padi namun jika menanam tanaman berbunga dapat dilakukan saat pengolahan lahan yaitu saat “mopok galeng” (memperkuat pematang sawah). Sehingga saat tanaman refugia berbunga, padi sudah mulai tumbuh sehingga dapat terhindar dari hama tanaman Cara penanaman tanaman refugia lumayan mudah, cukup menanam benihnya secara langsung atau disemai di galangan sawah. Kalau tingkat keberhasilannya lebih tinggi dengan metode semai.
Penanaman Refugia
Pemanfaatan Refugia
Pemanfaatan refugia dapat diterapkan pada lahan sawah maupun lahan kering/ladang. Adapun manfaat dari tanaman refugia yaitu
Untuk mengendalikan hama secara almiah dengan menyediakan mikrohabitat yang sesuai untuk serangga musuh alami.
Menjaga keseimbangan lingkungan dengan menarik beragam spesies lainnya seperti serangga penyerbuk atau polinator hadir di pertanaman. Keragaman makhluk hidup yang melimpah di suatu habitat lingkungan atau ekosistem akan mempertahankan keseimbangan alam dengan baik. Hal ini dikarenakan jejaring makanan akan semakin kompleks dengan adanya persaingan antar spesies maupun antar individu dalam spesies.
Memperindah lahan dan menyejukkan mata manakala lahan pertanian yang subur dengan dikelilingi tanaman bunga yang mekar.
Daftar Bacaan
Amanda Darmania. U . 2017. Pemanfaatan tanaman refugia untuk mengendaliakan hama dan penyakit tanaman padi. Buletin Ikatan Vol. 7 No. 2 2017. BPTP Banten
Baehaki, S.E., E.H. Iswanto, dan D. Munawar. 2016. “Resistensi Wereng Cokelat terhadap Insektisida yang Beredar di Sentra Produksi Padi.” Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 35 (2): 99–108
Horgan, F.G., A.F. Ramal, C.C. Bernal, J.M. Villegas, A.M. Stuart, dan M.L.P. Almazan. 2016. “Applying Ecological Engineering for Sustainable and Resilient Rice Production Systems.” Procedia Food Science 6 (2016). Elsevier Srl: 7–15. doi:10.1016/ j.profoo.2016.02.002 http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/7667 6/PEMANFAATAN-TANAMAN-REFUGIA-/ http://www.bbpp- lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel- pertanian/1405-refugia-sebagai-tanaman-perangkap-hama http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ http://lolittungro.litbang.pertanian.go.id/index.ph p/berita/370-tanaman-refugia-memberi-arti-bagi-petani