• Tidak ada hasil yang ditemukan

2012 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "2012 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BALAI BESAR PENG KAJIAN DAN PEN G EM B A N G A N TEK N O LO G I PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENG EM B A N G A N PERTANIAN

KEM EN TER IA N PERTANIAN

2012

(2)

fcr-J ‘ t-'J. ^ 3> 3 . /(P^

i'ts \

3 . f ' /

M E N G E N A L P E M A N G S A H A M A (P R E D A T O R ) P A D A P E R T A N A M A N P A D I

i f l . t e r i m a

■ a InduK [h

tw M n fu a ta M * » * ! / * » * * / » « • ■ ►

i « t l ___

BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN 2012

j | Mengenal Pemangsa Hama (Predator) Pada Pertanaman Padi

(3)

M E N G E N A L P E M A N G S A H A M A (P R E D A T O R ) P A D A P E R T A N A M A N P A D I

P e n yu su n : Achm ad Subaidi Sri H a rta ti Ume Hum aedah

Layout:

Agung Susakti

ISBN 978-979-1415-80-4

BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN 2012

ii | Mengenal Pemangsa Hama (Predator) Pada Pertanaman Padi

(4)

J- A. r / . l> 3 3 , / ( P - 2 5? 3 . 2 /

5' l/ /3 y /

K A T A P E N G A N T A R

Upaya mengatasi masalah hama tanaman dengan mengandalkan penggunaan pestisida oleh petani yang tidak te p a t dan berlebihan telah te rb u k ti mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan petani sendiri maupun masyarakat secara luas. Padahal secara ekologis di alam ada musuh alam i, seperti predator yang dapat berperan dalam menekan populasi hama.

Penulisan buku ini sebagai upaya memberikan pengenalan tentang peran dan m anfaat predator dalam pengendalian hama pada pertanaman padi. Hal ini sangat penting, sehingga petani dalam kegiatan usahataninya dapat mempertahankan keberadaan musuh alam i, dengan teknik budidaya yang tepat dan mengurangi penggunaan pestisida kimia.

Bogor, Juni 2012 Penulis

M engenal Pemangsa Hama (Predator) Pada Pertanam an Padi | iii

(5)

D A F T A R ISI

Kata P e ngantar... iii

Daftar I s i ... iv

Pendahuluan... 1

Karakteristik P re d a to r... 2

Laba-Laba S e rig a la ... 3

Kumbang Kubah/ Kumbang C o c c in e lid ... 5

Kumbang T a n a h ... 8

Capung J a ru m ... 9

Jangkrik Berekor P edang... 11

Belalang P re d a to r... 13

T o m c a t... 15

Daftar B acaan... 17

iv | M engenal Pemangsa Hama (Predator) Pada Pertanam an Padi

(6)

P E N D A H U L U A N

Keberadaan hama yang berlebihan pada pertanaman padi dapat menjadi pembatas pada upaya peningkatan produksi beras. Ledakan populasi hama dipengaruhi oleh beberapa fa kto r, diantaranya fa kto r iklim /cu a ca, praktek budidaya, berkurangnya musuh alam i, serta tindakan pengendalian hama dengan menggunakan pestisida yang tidak bijaksana.

Banyak pula diungkapkan bahwa tindakan manusia dalam menekan populasi hama dengan menggunakan pestisida juga telah menimbulkan kejadian meningkatnya populasi Organisme Pengganggu Tanaman sebagai akibat adanya resistensi (meningkatnya ketahanan hama), resurgensi, dan ledakan hama sekunder. Bahkan beberapa diantaranya dapat menekan populasi musuh alaminya seperti pemangsa hama (predator) yang berperan menekan populasi hama di lapangan.

Predator dianggap sebagai organisme hidup yang paling penting dalam mengendalikan hama pada tanaman padi secara alami, karena selain jenisnya sangat beragam juga jumlahnya dapat melimpah di alam.

Pada tanaman semusim seperti padi, predator terdapat pada hampir seluruh bagian tanaman mulai dari batang, daun dan bahkan di air sekitar batang serta di udara.

Petani perlu memahami keberadaan dan peran predator hama ini, karena penggunaan pestisida di praktik budidaya tanpa memperhatikan keberadaan predator ini akan mengganggu keberadaannya dalam menekan populasi hama.

M engenal Pemangsa Hama (Predator) Pada Pertanam an Padi | 1

(7)

K A R A K T E R IS T IK P R E D A T O R

Predator adalah oganisme yang membunuh atau memangsa organisme lainnya untuk kebutuhan makannya. Secara umum karekteristik predator antara lain :

1. Predator dapat memangsa semua tingkat perkembangan mangsanya.

2. Membinasakan atau melumpuhkan mangsa sebelum mengkonsumsi dan memakan atau menghisap mangsanya dengan cepat

3. Memerlukan dan memakan lebih dari satu mangsa untuk perkembangan pertumbuhan selama hidupnya.

4. Umumnya m em iliki tubuh lebih besar dibandingkan dengan tubuh mangsanya

5. Organ tubuh predator berkembang baik sehingga dapat bergerak cepat atau terbang serta modifikasi bagian tubuhnya yang memungkinkan melakukan fungsi yang lebih dari yang d im ilik i serangga pada golongan lain 6. Ada imago serangga pradewasa hidup pada h abitat dan

sumber makanan yang sama sehingga menimbulkan kompetisi di dalam spesies itu sendiri

7. Predator ada yang "generalis" yaitu memangsa berbagai jenis spesies mangsa dan ada yang "spesialis" yaitu hanya memangsa satu jenis spesies mangsa.

2 | M engenal Pemangsa Hama (Predator) Pada Pertanam an Padi

(8)

L A B A -L A B A SER IG A LA

Lycosapseudo a n n u la ta Araneae: Lycosidae

Laba-laba memanggsa hama wereng ( k iri); Laba-laba sedang memangsa ngengat hama HPP (kanan)

Laba-laba serigala atau disebut juga laba-laba pemburu mempunyai gambaran seperti garpu pada bagian punggung dan mempunyai gambaran berwarna putih pada abdomen.

Laba-laba ini suka berpindah-pindah dan berkoloni/berkelom pok pada lahan padi yang baru saja dipersiapkan. Mereka sudah berada di lahan pertanaman sangat awal, dan memangsa hama sebelum populasinya meningkat sampai kebatas polulasi yang merusak.

M engenal Pemangsa Hama (Predator) Pada Pertanam an Padi | 3

(9)

Laba-laba betina dapat meletakkan te lu r sebanyak 200-400 b u tir dalam waktu 3-4 bulan (selama hidupnya).

Selanjutnya dari jum lah te lu r tersebut akan menetas menjadi 60-80 anak laba-laba dan berada di punggung induknya.

Laba-laba ini banyak dijum pai di sekitar pangkal batang padi kemudian akan menyebar menyeberangi permukaan air apabila diganggu.

Mereka tidak membuat ja la te ta p i menyerang mangsanya secara langsung. Laba-laba dewasa memakan berbagai jenis serangga termasuk ngengat penggerek. Anak laba-laba menyerang wereng di batang dan nimfa wereng di daun. Laba- laba pemburu dapat mengkonsumsi 5-15 mangsa tiap harinya.

4 | M engenal Pemangsa Hama (Predator) Pada Pertanam an Padi

(10)

K U M B A N G K U B A H / K U M B A N G C O C C IN E L ID

M ic ra sp is sp.

M ic ra sp is crocea Coleoptera: Coccinelida

Larva (k iri) dan dewasa (kanan) kumbang kubah memangsa hama wereng

Kumbang kubah atau kumbang coccinelid mempunyai bentuk seperti kubah dan berwarna cerah kemerahan. Pada kumbang jenis ini tidak terdapat bercak pada sayap keras.

Kumbang kubah ini a k tif sepanjang hari di setengah bagian atas ta ju k daun padi pada habitat padi. Baik Micraspis crocea dewasa maupun larvanya yang berwarna, memangsa baik pada larva wereng yang kecil maupun te lu r yang tersembul.

M engenal Pemangsa Hama (Predator) Pada Pertanam an Padi \ 5

(11)

M. crocea dewasa berwarna kuning dengan berbagai bercak di belakang kepala.

Jenis kumbang predator lainnya adalah Harmonia octom aculala, dan Menochilus sexmaculatus

6 | M engenal Pemangsa Hama (Predator) Pada Pertanam an Padi

(12)

Harmonia octom aculata (Gb. 2) dan Menochilus sexmaculatus (Gb. 4) adalah kumbang predator yang mempunyai bercak hitam dan hanya menangkap mangsa yang bergerak lambat.

Kumbang dewasa menjatuhkan d iri dari tanaman dengan cepat atau terbang bila terganggu.

Kumbang predator ini membutuhkan waktu 1-2 minggu untuk berkembang dari te lu r m enjadi dewasa dan menghasilkan 150- 200 turunan dalam 6 -10 minggu.

Larva kumbang ini lebih rakus daripada yang dewasa dengan memakan 5-10 mangsa (te lu r nim fa, larfa, dewasa) tiap hari.

Suatu larfa Harmonia Octomaculata menunjukkan sedang memakan nimfa wereng batang padi (Gb 5)

M engenal Pemangsa Hama (Predator) Pada Pertanam an Padi | 7

(13)

K U M B A N G T A N A H

O phionea n ig ro fa s c ia ta Coleoptera: Carabidae

Serangga kumbang tanah berbadan keras dan a k tif dalam mencari mangsa. Baik larva yang berwarna kehitaman dan kumbang dewasa yang berwarna coklat-kemerahan a k tif mencari larva penggulung daun d ita ju k daun padi. Kumbang ini dapat ditemukan di dalam rongga. Lipatan daun yang dibuat oleh larva penggulung daun. Larva pemangsa menjadi kepompong di dalam tanah pematang sawah atau di lahan yang kering.

Tiap predator dengan rakus memakan 3-5 larva mangsa per hari, hanya tudung kepalanya yang ditinggalkan. Yang dewasa juga memangsa wereng batang.

8 | M engenal Pemangsa Hama (Predator) Pada Pertanam an Padi

(14)

C A P U N G J A R U M

A griocnem is p y g m a e a (Ram b u r) A griocnem is fe m in a fe m in a (B ra u e r) Odonata: Coenagrionidae

Capung jarum atau "kinjeng dom" yang bersayap sempit m em iliki kemampuan terbang yang lebih lemah dibandingkan jenis capung lainnya.

Capung dewasa berwarna kuning-hijau dan hitam mempunyai abdomen ramping yang panjang. Capung jantan lebih berwarna warni di banding betina. Ujung abdomen A.pygmaea jantan berwarna oranye, sedangkan A. fem ina fem ina jantan mempunyai ujung abdomen berwarna hijau biru pada sisi toraks (dada), sedangkan yang betina tubuhnya berwarna kehijauan.

M engenal Pemangsa Hama (Predator) Pada Pertanam an Padi | 9

(15)

Nimfa capung jarum hidup di air dan dapat m em anjat batang padi untuk mencari nimfa wereng. Pada habitat yang airnya tercem ar akan menganggu nim fa capung ini untuk bertahan hidup.

Pada stadia dewasa umumnya terbang di bawah ta ju k daun padi untuk mencari serangga yang sedang terbang termasuk wereng pada tanaman.

10 | M engenal Pemangsa Hama (Predator) Pada Pertanam an Padi

(16)

J A N G K R IK BEREKO R P E D A N G

M e tio c h e v itta tic o llis (Stal) A n a x ip h a longipennis (S erville) O rthoptera: Gryllidae

Serangga predator ini dicirikan dengan (1) antenanya yang panjang (2) sayap depan mempunyai sedikit pembuluh sayap melintang. (3) Sayap depan mempunyai lebih banyak pembuluh sayap melintang dan (4) Jantan dengan gambaran cincin di sayap depan.

Jangkrik berekor pedang terdapat pada habitat basah maupun kering. Jangkrik ini bila diganggu akan m eloncat dari satu

M engenal Pemangsa Hama (Predator) Pada Pertanam an Padi \ 11

(17)

tanaman ke tanaman lain. Pada umumnya jangkrik jenis dewasa akan kehilangan sayap belakang setelah menetap di lingkungan sawah. Nimfa yang lebih tua mempunyai bantalan sayap.

Metioche v itta tic o lis dewasa berwarna hitam dan nimfanya berwarna kekuningan pucat dengan garis-garis kecoklatan.

Anaxipha longipennis dewasa dan nimfa berwarna coklat.

Keduanya pemangsa te lu r. Ovipositor M. v itta tic o lis bentuknya menyerupai pedang yang berguna untuk menyelipkan te lu r kedalam kelopak daun padi dan rumput- rumputan.

Siklus hidup dari te lu r hingga dewasa memerlukan 60-80 hari dan satu induk akan menghasilkan 40-80 serangga muda.

Jangkrik dewasa dan nim fa merupakan predator te lu r te tap i juga memakan larva serangga kecil seperti wereng. Mereka memangsa te lu r penggerek batang bergaris, penggerek batang berkepala gelap, penggulung daun, u la t grayak, lala t daun, nimfa wereng batang dan wereng daun.

12 | M engenal Pemangsa Hama (Predator) Pada Pertanam an Padi

(18)

B E LA LA N G P R E D A T O R

Conocephalus longipennis O rthoptera: Tettigoniidae

Jenis belalang ini dicirikan dengan (1) bentuk muka yang miring (2) Antena panjang dan (3) Ovipositor menyerupai pedang panjang

elalang ini hidup di rerum putan, merupakan serangga berukuran besar dengan muka posisi miring. Perbedaannya dengan belalang biasa adalah pada antenanya yang panjang, yaitu lebih dari dua kali panjang badannya.

Belalang dewasa sangat a k tif dan akan terbang apabila terganggu. Belalang ini a k tif pada malam hari, umumnya banyak terdapat di pertanaman padi siap panen.

Nimfa belalang ini berwarna hijau dapat dibedakan dengan belalang dewasa yang berwarna hijau dan kuning yaitu tanpa adanya sayap dan ovipositornya menyerupai pedang. Belalang dewasa hidup selama 3-4 bulan.

M engenal Pemangsa Hama (Predator) Pada Pertanam an Padi | 13

(19)

Belalang Conocephalus longipennis mempunyai kebiasaan makan ganda. Disatu pihak belalang tersebut makan daun dan malai padi dilain pihak juga memangsa te lu r kepinding tanah/w alang sangit dan te lu r penggerek batang serta nimfa wereng batang dan wereng daun. Satu predator dapat mengkonsumsi 3-4 kelompok te lu r penggerek batang padi kuning dalam satu harinya.

14 | M engenal Pemangsa Hama (Predator) Pada Pertanam an Padi

(20)

T O M C A T

Paederus sp.

Coleoptera

Paederus sp atau dikenal dengan Tomcat berperan sebagai predator hama

wereng, dan hama

berukuran kecil lainnya.

H abitat atau tem pat

hidup Tomcat di

persawahan. Serangga ini melimpah terutam a apabila tanaman padi mulai berbunga.

Karena e fektifnya predator tersebut dalam menekan populasi hama wereng batang coklat, maka predator ini kemudian digabung dalam menghitung populasinya menjadi satu kolom dengan nama OPMS (Ophionea, Paederus, Miscraspis, Spiders).

Paederus ini termasuk ordo Coleoptera bersama dengan dua teman lainnya Ophionea dan Miscraspis.

M engenal Pemangsa Hama (Predator) Pada Pertanam an Padi | 15

(21)

Predator adalah sahabat petani, yang harus dilestarikan di habitat persawahan untuk menekan populasi serangga hama- hama padi.

BAHAN BACAAN

Badan Litbang Pertanian dan IRRI. 2003. Masalah Lapang, Hama, Penyakit, Hara pada Padi

BM. Shepard, AT.Barriton, JA. Litsinger. 2011. Musuh alami Hama Padi, International Rice Research Institute.

Firdaus Natanegara. 2010. Peran Parasitoid dan Predator dalam Pengendalian Hayati. Balai Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan, Jatisari.

Ishak Manti. 2012. Peran Musuh Alami dalam Pengendalian Wereng Batang Coklat Mendukung Peningkatan Produksi Beras Nasional. Badan Litbang Pertanian.

Jakarta

16 | Mengenal Pemangsa Hama fPredatorj Pada Pertanaman Padi

(22)

BALAI BESAR PENG KA JIAN DAN PENG EM BA NG AN TEKNO LO G I PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENG EM BA NG AN PERTANIAN

Jl. Tentara Pelajar No. 10 Bogor Telepon : 0251-8351277 Fax : 0251-8350928

W ebsite: w w w .bbp2tp.litbang.deptan.go.id ISBN 978-979-1415-80-4

Dicetak melalui DIPA Badan Litbang Pertanian TA 2012

Referensi

Dokumen terkait

Kompresi citra merupakan aplikasi data yang dilakukan terhadap citra digital dengan tujuan untuk mengurangi redudansi dari data-data yang terdapat dalam citra sehingga dapat

owner. Persepsi owner terhadap global warming yang dikaitkan dengan bangunan, isu mengenai pemanasan global dikaitkan dengan bangunan, maka diperlukan sebuah

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat sebagai institusi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian mendukung program strategis Kementerian

Ide kepentingan nasional mengacu pada perangkat ideal dari tujuan-tujuan nasional yang harus ditemukan sebagai dasar dari hubungan luar negeri dan politik luar negeri

Setelah perbaikan jalan, yang ditandai dengan permukaan jalan angkut produksi terpelihara, lebar jalan memenuhi syarat lebar minimum jalan angkut, drainase berfungsi dengan baik

Menurut data yang ada di tabel

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang bertugas melaksanakan

Penelitian ini dilakukan melalui survey identifikasi varietas dan bentuk pemanfaatan umbi lokal spesifik lokasi yang berasal dari 4 kabupaten, penelitian karakterisasi umbi lokal