• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOPERASI ANGGOTA FORKABAS ANGGARAN DASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOPERASI ANGGOTA FORKABAS ANGGARAN DASAR"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KOPERASI ANGGOTA FORKABAS

ANGGARAN DASAR

PEMBUKAAN

Segala puji hanya bagi Allah SWT, Shalawat serta salam semoga Allah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat, tabiin, dan pengikutnya temasuk kita semua hingga akhir zaman.

Telah kita maklumi bahwa organisasi Forkabas telah berjalan hingga saat ini dan mudah-mudahan apa yang kita rintis bersama dapat dirasakan manfaatnya untuk kita semua dan masyarakat lainnya. Dengan berjalannya waktu sebagaimana awal pendirian organisasi Forkabas, bahwa kita akan membentuk sebuah wadah perekonomian yang bertujuan untuk meningkatkan taraf perekonomian anggota perkumpulan.

Dan pada saat ini kita memulai untuk membentuk wadah tersebut yang tentunya didasari oleh semangat kebersamaan, tolong-menolong dan gotong-royong. Didasari pula hati yang ikhlas untuk membantu anggota perkumpulan ini mendapatkan tujuan dalam kehidupannya, kita sama-sama mengarahkan potensi dan kemampuan kita masing-masing untuk mendukung kegiatan ini. Wadah ini adalah milik kita bersama yang hasilnya kita harapkan dapat dinikmati oleh kita maupun generasi kita dan hal ini merupakan hasil karya yang akan kita petik buahnya kelak diakherat sebagai amal jariyah. Aamiin.

Wadah perekonomian yang kita bentuk ini kita namakan Koperasi Anggota Forkabas, dimana anggotanya adalah anggota forkabas. Landasan dalam menjalankan koperasi ini adalah Al-qur”an dan Al-Hadits yang berkenaan dalam hal perekonomian/jual-beli. Sebagian besar dari kita memanglah belum mengerti banyak tentang perekonomian syariah, tetapi dengan dibentuknya koperasi ini kita sama-sama belajar dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk menjalankan koperasi Anggota Forkabas ini telah disusun anggaran dasar / anggaran rumah tangga. Tim Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan anggaran dasar / anggaran rumah tangga ini, tetapi masih besar harapan bahwa apa yang kita bentuk ini akan membawa manfaat untuk kita semua.

(2)

BAB I

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) Badan usaha ini bernama Koperasi, dengan nama Koperasi Anggota Forkabas yang didirikan pada tanggal …….

(2) Koperasi Anggota Forkabas berkedudukan di : Pondok Surya Mandala Blok W1 No 9 Jaka Mulya Bekasi Selatan Telp. 021 8213164, 021 8271213

BAB II

LANDASAN DAN AZAS KOPERASI

Pasal 2

(1) Koperasi Anggota Forkabas berlandaskan Al-qur’an dan Hadits yang mengatur tentang perekonomian dan jual-beli.

(2) Koperasi Anggota Forkabas dibentuk atas azas kekeluargaan dan gotong-royong sesama anggota.

BAB III

TUJUAN DAN USAHA

Pasal 3

Tujuan dibentuk Koperasi Anggota Forkabas adalah :

(1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat agar kesejahteraan secara ekonomi dan social semakin meningkat. (2) Ikut serta dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan anggota dan masyarakat. (3) Mengupayakan menerapkan system perekonomian syariah sebagaimana diatur

dalam Islam.

(4) Memperkokoh perekonomian anggota sebagai dasar ikut berpartisipasi membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan negara.

(5) Membantu meningkatkan taraf pendidikan anggota dan keluarganya. Pasal 4

Untuk mencapai tujuan tersebut maka koperasi menyelenggarakan usaha antara lain : a. Simpan dan pinjam

b. Jual beli

c. Perserikatan usaha d. Usaha mandiri e. Jasa

(3)

Pasal 5

(1) Simpan adalah usaha anggota dalam menyimpan uang kepada pihak koperasi sebagai tabungan dan berfungsi pula sebagai modal/saham yang sewaktu-waktu dapat diambil kembali tanpa menghilangkan status keanggotaan. Pinjam adalah anggota meminjam sejumlah uang kepada koperasi.

(2) Jual beli adalah kesepakatan anggota dengan pihak koperasi dimana anggota membeli sesuatu barang kepada koperasi dengan akad jual beli.

(3) Perserikatan usaha adalah penyertaan modal koperasi dalam usaha anggota yang mana koperasi berhak mendapatkan bagi hasil dari penyertaan modalnya.

(4) Usaha mandiri adalah usaha-usaha ekonomi yang dikelola oleh koperasi. (5) Jasa adalah usaha koperasi melayani kebutuhan anggota , dimana koperasi

mendapatkan imbalan atas jasa yang diberikan.

(6) Tabungan pendidikan adalah suatu program menyimpan uang pada pihak koperasi dalam rangka biaya pendidikan yang akan diatur lebih lanjut dalam anggaran dasar rumah tangga.

BAB IV KEANGGOTAAN

Pasal 6

(1) Anggota koperasi adalah anggota forkabas yang mendaftar sebagai anggota koperasi.

(2) Setiap anggota forkabas yang mendaftar sebagai anggota kopersi adalah untuk namanya sendiri, tetapi dapat juga bahwa keanggotaan koperasi atas nama keluarganya.

(3) Satu keluarga dapat menyertakan lebih dari satu keanggotaan dengan syarat anggota tersebut adalah anggota Forkabas.

(4) Anggota koperasi harus dicatat dalam buku daftar anggota. Pasal 7

Yang dapat menjadi anggota koperasi adalah anggota Forkabas dengan syarat-syarat sebagai berikut :

(a) Mandiri secara ekonomi

(b) Telah membayar simpanan pokok. (c) Mengisi formulir keanggotaan. Pasal 8

(1) Keanggotaan koperasi dimulai setelah tercatat dalam buku daftar anggota. (2) Keanggotaan berakhir apabila meninggal dunia atau atas permintaan sendiri.

(4)

(3) Permintaan berhenti menjadi anggota harus mengajukan secara tertulis kepada pengurus koperasi selambat-lambatnya 1 bulan sebelumnya.

(4) Anggota yang berakhir keanggotaannya berhak menerima kembali modalnya. (5) Keanggotaan koperasi melekat pada diri sendiri dan tidak dapat

dipindahtangankan. Pasal 9

(1) Disamping anggota sebagaimana dimaksud pasal 6 ayat (1), koperasi dapat menerima anggota luar biasa yaitu seseorang yang bukan dari anggota Forkabas. (2) Dalam hal anggota luar biasa tidak ada ikatan hak dan kewajiban sebagaimana

halnya anggota koperasi dalam pasal (10) dan (11) tetapi dapat berperan serta dalam kegiatan usaha.

(3) Anggota luar biasa tidak mempunyai hak suara dalam rapat anggota dan tidak punya hak dipilih/memilih menjadi pengurus atau pengawas.

(4) Anggota luar biasa berhak atas pembagian keuntungan atas modal yang ditanam pada pihak koperasi.

BAB V

HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 10

Kewajiban anggota

(1) Mematuhi anggaran dasar,anggaran rumah tangga, peraturan dan keputusan rapat yang telah disepakati.

(2) Membayar simpanan pokok dan wajib serta simpanan simpanan yang lain yang telah ditetapkan.

(3) Berpartisipasi dalam mengembangkan koperasi dan kegiatan-kegiatan usaha koperasi. (4) Memelihara kebersamaan berdasarkan azas kekeluargaan dan gotong-royong.

(5) Menanggung kerugian koperasi, apabila koperasi terbukti dinyatakan rugi oleh pengurus dan pengawas.

Pasal 11

Hak-hak anggota

(1) Mendapatkan modal yang telah disimpan apabila keluar dari keanggotaan koperasi.

(2) Mendapatkan sertifikat saham atas sejumlah uang yang disimpan dalam koperasi. (3) Mendapatkan sisa hasil usaha berdasarkan atas modal yang disimpan.

(4) Mendapatkan laporan keuangan dan perkembangan koperasi.

(5) Memanfaatkan koperasi dan mendapat perlakuan yang sama dari koperasi. (6) Menghadiri dan mengemukakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat

serta memberikan saran kepada pengurus.

(5)

(8) Mempunyai hak satu suara dalam pengambilan keputusan berdasar suara terbanyak.

BAB VI

PERANGKAT ORGANISASI

Pasal 12

Perangkat organisasi koperasi terdiri dari : a. Rapat anggota b. Pengurus c. Pengawas d. Penasehat BAB VII RAPAT ANGGOTA Pasal 13

Ketentuan umum rapat anggota

(1) Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. (2) Rapat anggota diadakan sekurang-kurangnya setahun sekali yaitu rapat anggota

tahunan.

(3) Waktu,tempat dan acara rapat harus diberitahukan terlebih dahulu kepada anggota.

(4) Rapat anggota sah apabila dihadiri oleh separoh jumlah anggota koperasi.

(5) Bila ayat (4) tidak tercapai maka dengan keputusan bersama anggota yang hadir , rapat dinyatakan dapat berlangsung dan keputusannya sah dan mengikat.

(6) Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat, apabila tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari anggota yang hadir.

(7) Dalam hal yang perlu diambil keputusan dengan segera maka sekurang-kurangnya 5 (lima) anggota dapat meminta diadakan rapat anggota luar biasa. Pasal 14

(1) Rapat anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas mengenai segala sesuatu yang terjadi dalam pengelolaan koperasi. (2) Rapat anggota mempunyai wewenang menetapkan antara lain :

(a) Anggaran dasar dan rumah tangga

(b) Kebijaksanaan umum dalam manajemen dan usaha koperasi (c) Memilih/mengangkat/memberhentikan pengurus dan pengawas.

(6)

(d) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas dalam pelaksanaan tugasnya,termasuk laporan keuangan.

(e) Rencana/program kerja, rencana anggaran belanja dan pendapatan koperasi.

(f) Pembagian Sisa Hasil Usaha / keuntungan (g) Pembagian tanggung jawab kerugian. Pasal 15

(1) Setiap rapat anggota harus dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oleh pimpinan rapat dan notulis rapat.

(2) Pimpinan rapat dan notulis dipilih oleh anggota dalam rapat

(3) Keputusan rapat di tandatangani oleh ketua dan sekretaris koperasi. Pasal 16

Rapat anggota tahunan memuat antara lain : (a) Pembukaan memuat

- Pengantar kata panitia - Laporan singkat pengurus - Sambutan-sambutan (b) Acara pokok

- Penyampaian kuorum rapat - Pengesahan acara rapat

- Pembacaan dan pengesahan berita acatra rapat tahunan yang lalu. - Laporan pertanggungjawaban pengurus termasuk laporan

kelembagaan, usaha dan keuangan. - Laporan hasil pengawas oleh pengawas

- Pengesahan laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas.

- Pembacaan dan pengesahan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatandan belanja untuk tahun berjalan.

- Penetapan dan pembagian sisa hasil usaha - Pemilihan pengurus dan pengawas. - Lain-lain/penutup.

BAB VIII PENGURUS

Pasal 17

Ketentuan umum pengurus koperasi

(1) Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. (2) Pemilihan pengurus dan tata caranya diatur dalam anggaran rumah tangga

(7)

(3) Pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota

(4) Yang dapat dipilih menjadi pengurus adalah anggota koperasi yang sudah menjadi anggota minimal 1 tahun, berkelakuan jujur dan baik serta mampu untuk

melaksanakan tugas sesuai bidangnya.

(5) Pengurus dipilih untuk masa bakti 3 (tiga) tahun

(6) Anggota pengurus yang masa jabatannya telah lampau dapat dipilih kembali menjadi pengurus.

(7) Bilamana anggota pengurus meninggal dunia atau berhenti atau tidak mampu lagi melaksanakan tugas sebelum masa jabatannya habis maka rapat anggota dapat mengangkat penggantinya.

Pasal 18

Pengurus bertugas dan berkewajiban untuk (1) Memimpin organisasi dan usaha koperasi

(2) Menyelenggarakan rapat anggota dan rapat pengurus serta

mempertanggungjawabkan kepada anggota mengenai pelaksanaan tugas kepengurusan.

(3) Menyelenggarakan administrasi organisasi antara lain :

a. Melakukan pencatatan dan memelihara buku daftar anggota , daftar pengurus, daftar pengawas, notulen rapat anggota dan rapat pengurus dan buku-buku lainnya yang diperlukan.

b. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara lengkap. c. Menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja

koperasi.

(4) Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota.

(5) Memberikan penjelasan kepada anggota mengenai aturan-aturan koperasi yang tercantum dalam anggaran dasar.

(6) Menanggung segala kerugian yang diderita koperasi karena kelalaiannya yaitu : a. Jika kerugian yang timbul akibat kelalaian seseorang/beberapa pengurus

maka kerugian ditanggung oleh pengurus yang bersangkutan.

b. Jika kerugian yang timbul akibat kebijakan yang diputuskan dalam rapat pengurus maka semua anggota pengurus menanggung kerugian koperasi. Pasal 19

(1) Pengurus menjalankan tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing.` (2) Anggota pengurus tidak menerima gaji tetapi diberikan uang jasa menurut

keputusan rapat anggota. Pasal 20

(1) Satu bulan sebelum rapat anggota tahunan pengurus menyusun laporan tahuanan yang memuat sekurang-kurangnya

(8)

a. Keadaan organisasi dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.

b. Perhitungan tahunan tentang keuangan (2) Laporan tahunan ditandatangani semua pengurus

(3) Apabila salah satu anggota pengurus tidak menandatangani laporan tahuanan yang bersangkutan harus menjelaskan alasan secara tertulis.

(4) Pertanggungjawaban pengurus harus disampaikan kepada anggota paling lambat 7 ( tujuh ) hari sebelum rapat anggota dilaksanakan.

Pasal 21

(1) Pengurus koperasi dapat mengangkat pengelola ( karyawan ) yang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha maupun kegiatan.

(2) Rencana pengangkatan diajukan dalam rapat anggota untuk mendapat persetujuan.

(3) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pengelola tidak mengurangi tanggungjawab pengurus.

(4) Hubungan antara pengelola dan koperasi merupakan hubungan kerja atas dasar perjanjian.

(5) Hubungan kerja, wewenang dan tanggung jawab serta persyaratan pengangkatan diatur dalam anggaran rumah tangga dan surat perjanjian kontrak kerja.

(6) Pengelola bertanggung jawab kepada pengurus.

BAB IX PENGAWAS

Pasal 22

Ketentuan umum pengawas

(1) Pengawas dipilih dari dan oleh anggota yang tata caranya diatur dalam anggaran rumah tangga.

(2) Pengawas bertanggungjawab kepada rapat anggota . Pengawas dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun

(3) Pengawas yang jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali oleh rapat anggota.

(4) Susunan pengawas sekurang-kurangnya terdiri dari seorang ketua dan beberapa anggota.

(5) Pengawas tidak menerima gaji, akan tetapi dapat diberikan uang jasa sesuai dengan keputusan rapat anggota.

(9)

Pasal 23

Tugas dan wewenang pengawas

(1) Melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan pengelolaan koperasi sekurang-kurangnya tiga bulan sekali.

(2) Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan dan disampaikan kepada pengurus dan dilaporkan kepada rapat anggota.

(3) Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi (4) Memberikan koreksi, saran dan peringatan kepada pengurus.

BAB X PENASEHAT

Pasal 24

Dewan penasehat

(1) Untuk kepentingan koperasi rapat anggota dapat mengangkat dewan penasehat. (2) Dewan penasehat dapat memberikan saran atau pendapat kepada pengurus untuk

memajukan koperasi baik diminta/tidak diminta dan saran-sarannya tidak mutlak dilaksanakan oleh pengurus.

(3) Anggota dewan penasehat tidak diberikan gaji tetapi dapat diberikan uang jasa sesuai dengan keputusan rapat anggota.

(4) Dewan penasehat sekurang-kurangnya 2 ( dua ) orang.

(5) Dewan penasehat dapat berasal dari anggota maupun bukan anggota.

BAB XI PENGELOLA

Pasal 25

Pengelola koperasi

(1) Rapat anggota dapat mengangkat pengelola koperasi (karyawan) untuk menjalankan kegiatan usaha koperasi

(2) Pengelola koperasi bertanggung jawab kepada pengurus

(3) Pengelola koperasi diangkat dan diberhentikan pengurus serta hubungan kerja bersifat perjanjian kontrak

(10)

BAB XII PEMBUKUAN

Pasal 26

Pembukuan koperasi

(1) Tahun buku koperasi dimulai dari tanggal ….

(2) Koperasi wajib menyelenggarakan pembukuan tentang usahanya.

(3) Setiap tahun tutup buku mengadakan laporan keuangan dan perhitungan rugi laba yang hasilnya ditandatangani oleh semua pengurus.

(4) Perhitungan sisa hasi usaha / keuntungan dilakukan tiap tahun buku (5) Hasil-hasil laporan tutup buku dilaporkan kepada anggota.

(6) Pembukuan memuat antara lain daftar keanggotaan, laporan keuangan lengkap, agenda rapat dan pertemuan, daftar inventaris/kekayaan dll.

BAB XIII MODAL KOPERASI

Pasal 27

Modal koperasi berasal dari :

(1) Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal luar/pinjaman (2) Modal sendiri dapat berasal dari :

a. Simpanan pokok b. Simpanan wajib c. Simpanan sukarela d. Hibah/infaq

(3) Modal luar/pinjaman dapat berasal dari : a. Anggota

b. Bukan anggota

c. Bank atau lembaga keuangan lainnya. Pasal 28

Simpanan pokok

(1) Simpanan pokok adalah sejumlah simpanan yang harus dibayarkan oleh anggota atas nama sendiri yang besarnya ditentukan oleh pengurus.

(2) Simpanan pokok adalah syarat pertama yang harus ditunaikan oleh seseorang yang akan menjadi anggota koperasi

(3) Simpana pokok dibayar sekaligus akan tetapi pengurus mengijinkan untuk membayar secara mengangsur.

(4) Simpana pokok tidak dapat diambil kembali selama masih menjadi anggota koperasi.

(11)

Pasal 29

Simpanan wajib

(1) Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan yang harus dibayarkan oleh anggota atas nama sendiri yang besarnya ditentukan oleh pengurus

(2) Simpanan wajib dibayarkan setiap bulan dibayar tunai.

(3) Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama masih menjadi anggota koperasi.

Pasal 30

Simpanan sukarela

(1) Simpanan sukarela adalah sejumlah simpanan berupa uang sebagai penyertaan modal kepada koperasi yang fungsinya sebagai tabungan dan saham.

(2) Jumlah simpanan sukarela tidak ditentukan jumlah dan waktunya.

(3) Simpanan sukarela dapat diambil sewaktu-waktu selama menjadi anggota koperasi yang tata caranya diatur dalam anggaran rumah tangga.

Pasal 31 Infaq

(1) Modal koperasi dapat didapat dari dana infaq

(2) Sesorang yang telah menginfaqkan uangnya sebagai modal koperasi tidak dapat diminta kembali dan menjadi milik koperasi.

(3) Infaq yang telah terkumpul dari anggota dinamakan saham infaq.

(4) Saham infaq berhak mendapatkan keuntungan koperasi yang pemanfaatannya diserahkan kepada organisasi Forkabas.

BAB XIV

SISA HASIL USAHA / KEUNTUNGAN

Pasal 32

(1) Keuntungan adalah kelebihan sejumlah uang dari modal yang didapat dari usaha koperasi secara sah dan halal.

(2) Kerugian adalah kekurangan sejumlah uang dari modal atas usaha yang dilakukan.

Pasal 33

Pembagian sisa hasil usaha / keuntungan (1) Dilakukan setelah tutup buku.

(2) Diberikan hanya jika koperasi mendapatkan keuntungan.

(3) Sebanding / tergantung dengan modal yang ditanamkan kepada koperasi. (4) Diberikan setelah dihitung oleh akuntan public dan dibayarkan zakatnya.

(12)

BAB XV

PEMBUBARAN KOPERASI

Pasal 34

(1) Koperasi hanya dapat dibubarkan berdasarkan kesepakatan anggota minimal ¾ dari jumlah anggota.

(2) Pembubaran koperasi atas kehendak anggota didasarkan kepada kondisi koperasi telah tidak ada kegiatan usaha lagi serta tidak akan melanjutkan kegiatan usahanya.

BAB XVI PEMBINAAN

Pasal 35

(1) Pengurus diusahakan agar dapat mendapatkan pendidikan atau pelatihan tentang koperasi atau baitul mal dan kegiatan perdagangan lainnya baik yang

diselenggarakan pemerintah atau swasta.

(2) Biaya pendidikan akan ditanggung oleh anggota dan koperasi.

(3) Pengurus yang telah mendapatkan pembinaan mensosialisasikan kepada anggota. (4) Usaha pendidikan tersebuat digunakan untuk kemajuan koperasi.

BAB XVII SANKSI-SANKSI

Pasal 36

(1) Pengurus/pengawas/anggota/pengelola dapat dikenakan sansi apabila melanggar ketentuan dalam anggaran dasar atau rumah tangga.

(2) Sanksi dapat berupa peringatan,diberhentikan, atau mengganti kerugian materi sesuai dengan kesalahan yang dilakukan.

(3) Sanksi diberikan dalam rapat anggota atau rapat anggota luar biasa. BAB XVIII

ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA

Pasal 37

Tata cara pemilihan pengurus/pengawas/dewan penasehat

(1) Pemilihan dilakukan dalam rapat anggota yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota.

(2) Pemilihan dilakukan melalui suara tertutup menggunakan kertas suara yang telah disediakan.

(13)

(3) Pemilihan pengurus/pengawas/dewan penasehat dilakukan untuk memilih ketua dan selanjutnya ketua yang memilih pengurus/pengawas/dewan penasehat yang lainnya.

(4) Hasil pemilihan disahkan dalam rapat anggota. Pasal 38

Syarat-syarat anggota luar biasa

(1) Bersedia menaati segala ketentuan dalam anggaran dasar / anggaran rumah tangga koperasi.

(2) Keanggotaannya dapat diterima dengan persetujuan semua pengurus. Pasal 39

Pengelola usaha koperasi mempunyai tugas sebagai berikut

(1) Mengelola usaha koperasi dimana pengelola adalah karyawan koperasi (2) Pertanggungjawaban pengelola dilaporkan seminggu sekali.

(3) Pengelola menerima gaji tergantung dengan keuntungan koperasi yang telah disepakati antara pengurus dan pengelola.

Pasal 40

Tata cara meminjam

(1) Mengajukan secara tertulis sekurang-kurangnya 1(satu) minggu sebelumnya. (2) Mengisi formulir yang disediakan koperasi.

(3) Akad dan perjanjian dengan pihak koperasi secara lisan dan tulisan. Pasal 41

Tata cara menyimpan uang

(1) Disetorkan kepada pengurus.

(2) Pengurus mencatat dan memberikan bukti penyimpanan. Pasal 42

Tata cara mengambil kembali uang simpanan

(1) Mengajukan secara lisan dan tertulis kepada pengurus sekurang-kurangnya 1 (satu ) minggu sebelum saat pengambilan.

(2) Pengurus mencatat dan memberikan bukti pengambilan saham anggota. Pasal 43

Tata cara jual beli

(1) Anggota mengajukan secara lisan dan tertulis kepada pengurus sekurang-kurangnya 1(satu) minggu sebelum pembelian.

(2) Koperasi mengeluarkan uang untuk pembelian barang yang dimaksud. Pembelian dapat dilakukan pengurus atau anggota yang meminjam.

(3) Akad jual beli dengan kesepakatan dua belah pihak dalam suatu perjanjian tertulis.

(14)

(4) Pembayaran dapat secara tunai maupun tempo sesuai dengan perjanjian kedua pihak.

Pasal 44

Ketentuan perserikatan usaha

(1) Anggota dapat meminta koperasi untuk menanamkan modalnya kepada anggota koperasi yang mempunyai usaha mandiri sekurang-kurangnya 1(satu) tahun penyertaan.

(2) Anggota mengajukan secara lisan dan tertulis kepada pengurus sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sebelum penyertaan modal koperasi.

(3) Anggota memberikan laporan neraca usahanya kepada koperasi sekurang-kurangnya I (satu) bulan sekali

(4) Koperasi dapat menerima bagi hasil dari usaha anggota apabila usaha anggota tersebut mendapat keuntungan.apabila rugi maka kopersi tidak dapat

mendapatkan bagi hasil.

(5) Koperasi masih menerima bagi hasil keuntungan selama penyertaan modalnya belum selesai.

(6) Pengembalian modal koperasi dapat secara tunai ataupun diangsur.

(7) Pembagian keuntungan berdasarkan kesepakatan kedua pihak, dan bergantung terhadap modal yang ditanamkan.

Pasal 45

Usaha mandiri koperasi

(1) Untuk mengembangkan koperasi , maka koperasi menyelenggarakan usaha-usaha ekonomi.

(2) Usaha usaha yang dimaksud adalah untuk melayani anggota dan masyarakat umum.

(3) Usaha yang diselenggarakan koperasi dapat dikelola anggota sendiri maupun pihak luar yang disebut pengelola.

(4) Usaha dapat berupa toko, pelayanan jasa, bengkel otomotif, yayasan , pendidikan dll.

(5) Penyelenggaraan usaha mandiri koperasi disepakati dalam rapat anggota. Pasal 46

Tabungan pendidikan

(1) Tabungan pendidikan diperuntukkan bagi anak anggota usia 1 (satu) bulan hingga memasuki perguruan tinggi.

(2) Tabungan pendidikan hanya diperuntukkan untuk biaya masuk sekolah dan keperluan biaya pendidikan lainnya.

(3) Anak anggota yang mengikuti program ini diwajibkan membayar iuran bulanan kepada koperasi yang berfungsi sebagai tabungan.

(4) Tabungan ini dapat diambil ketika sudah menyatakan keluar dari kepesertaan. Atau sudah selesai menempuh pendidikan yang diinginkan.

(15)

(5) Tabungan pendidikan ini disimpan dalam koperasi dan bukan merupakan kepesertaan modal koperasi.

Pasal 47

Hak dan kewajiban anggota peserta tabungan pendidikan

(1) Anggota wajib menabung yang jumlahnya tidak ditentukan sesuai dengan kemampuan.

(2) Anggota berhak atas bukti kepesertaan.

(3) Anggota berhak menggunakan dana sesuai peruntukkannya. Pasal 48

Tata cara mengikuti program tabungan

(1) Mendaftarkan keanggotaan kepada pihak koperasi. (2) Koperasi mencatat dan memberikan bukti keanggotaan. (3) Menabung sejumlah uang.

Pasal 49

Sumber dana tabungan pendidikan (1) Tabungan anggota

(2) Infaq

(3) Sumbangan lainnya. Pasal 50

Tata cara mengambil dana tabungan pendidikan

(1) Mengajukan kepada pihak koperasi sekurang-kurangnya 1 (satu) minggu sebelum waktu pengambilan.

(2) Selama masih menjadi anggota tabungan pendidikan tabungan ini tidak dapat diambil.

(3) Besar kecil jumlah yang diambil tergantung keperluan. (4) Jumlah yang diambil ini statusnya adalah meminjam. Pasal 51

Tata cara pengembalian pinjaman dana tabungan pendidikan

(1) Anggota yang meminjam tidak dikenakan biaya potongan apapun. (2) Dapat dibayar tunai maupun kredit sesuai dengan kemampuan. Pasal 52

(1) Pengurus koperasi yang bertugas menangani program tabungan pendidikan melaporkan kondisi keuangan setiap bulan.

(2) Hal-hal yang belum diatur mengenai dana tabungan pendidikan ini akan diatur lebih lanjut oleh pengurus koperasi.

(16)

BAB XIX JANGKA WAKTU

Pasal 53

Jangka waktu berdirinya Koperasi Anggota Forkabas adalah sejak koperasi ini didirikan hingga waktu yang tidak ditentukan.

BAB XX

PENDIRI KOPERASI Pasal 54

Daftar nama-nama pendiri Koperasi Anggota Forkabas adalah sebagai berikut A. Wilayah Jakarta dan sekitarnya

1. Sukurman 2. Sri Sukurman 3. H. Amat Yunus 4. Hj. Dewi Yunus 5. Purnomo Shiddiq 6. Titin Nasywa Shidiq 7. Abu Hilm

8. Latifah Ummu Hilm 9. Wachidin 10. Sri Wachidin 11. Sugiyarto Busro 12. Suci Mulyani 13. Alif Sudaryono 14. Listi Alif 15. Nurcahyani B. Wilayah Bandung 1. Daldiri Mujaitun 2. Zainuri Nani C. Wilayah Kroyolor 1. Suparman 2. Puji Suparman 3. Setiono Abu Hanif 4. K. Busro

(17)

BAB XX1 PENUTUP

Pasal 54

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar / anggaran rumah tangga ini akan dirumuskan dalam kesepakatan anggota.

(2) Perubahan anggaran dasar / anggaran rumah tangga ini akan dilaksanakan dalam rapat anggota tahunan.

(3) Anggaran dasar/anggaran rumah tangga koperasi ini mengikat sejak disahkan oleh pendiri koperasi.

Disahkan oleh, untuk, dan atas nama anggota pada Hari

Tanggal Jam

Bertempat di

Atas nama pendiri Koperasi

(18)

Lampiran 1

Struktur Perangkat Koperasi Anggota Forkabas

Dewan Penasehat 1. H.Amat Yunus 2. Suparman 3. K Busro 4. Sukurman Pengawas 1. Hj. Dewi Yunus 2. Puji Suparman 3. Sri Sukurman Pengurus

Ketua : Purnomo Shiddiq Wakil Ketua : Sugiyarto

Sekretaris : Wachidin Wakil Sekr. : Alif Listi Bendahara : Titin Shiddiq

Wakil Bend. : Sri Wachidin, Suci, Nurcahyani Seksi Umum

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, penerapan diversi dalam penanganan kasus tindak pidana oleh anak sebagai proses peradilan yang sudah mengalami

M t er hadap kel uarga 2 1 0  A Saya puas bahwa saya dapat kembal i ke kel uarga bi l a menghadapi masal ah √. P Saya puas dengan cara kel uarga saya membahas dan

Kondisi tersebutlah yang mengakibatkan profesi penyiar radio semakin banyak dilirik oleh sebagian besar kalangan di Kota Bandung, khususnya kalangan remaja yang

Perilaku menyontek adalah perbuatan tidak jujur yang dilakukan seseorang saat ujian untuk mendapatkan keuntungan akademik.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

Dari hasil analisis penelitian dan uraian pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara tingkat kecemasan

Penyusunan Renja SKPD ini sebagai implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 dan peraturan pelaksanaannya yaitu Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan,

Dengan penerapan metode pembelajaran yang selama ini dilakukan adalah metode tugas, demonstrasi dan praktek secara langsung masih belum memuaskan, dimana dari ke 8

Perancangan aplikasi sistem pakar ini dapat membantu user tanpa harus menemui seorang pakar dengan menganalisa proses pengumpulan fakta-fakta yang berkaitan dengan