• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Kartika XIX-1 Bandung yang bertempat di jalan Taman Pramuka No. 163 .

2. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Kartika Siliwangi-1 kelas X, sebanyak 7 kelas

3. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah 2 kelas X, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen terdapat pada kelas X-7 dan kelas kontrol pada kelas X-3. Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah

cluster random sampling.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Desain penelitian yang digunakan adalah Nonrandomized Control Group Pretest-Posttest Design (Sugiyono, 2010).

Secara bagan, desain tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 3.1. Non equivalent Control Group Design Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 Y O2

(Sugiyono, 2010). Keterangan :

O1 : Pretest

X : Penerapan pembelajaran berbasis praktikum Y : Penerapan metode diskusi kelompok

(2)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Quasy experiment (eksperimen semu) yang bertujuan untuk mengetahui kemungkinan adanya hubungan sebab akibat antara variabel di dalam penelitian (Sugiyono, 2010).

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel. Satu variabel bebas yaitu model pembelajaran berbasis praktikum, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan penafsiran terhadap definisi yang ada dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan mengenai definisi operasional dalam penelitian ini, yaitu :

1. Pembelajaran berbasis praktikum yang dilaksanakan pada kelas eksperimen yaitu kegiatan praktikum dengan pendekatan inkuiri. Pembelajaran berbasis praktikum teridiri dari lima fase, yaitu : 1) orientasi masalah, 2) perumusan masalah, 3) melakukan penyelidikan, 4) mengatasi kesulitan, 5) merefleksikan hasil penyelidikan. Siswa akan membentuk kelompok, dan masing-masing kelompok akan diberi lembar kegiatan siswa. Setelah guru menyampaikan penjelasan, maka siswa melaksanakan praktikum dalam masing-masing kelompok tersebut ada pembagian tugas agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. LKS yang diberikan diharapkan dapat menambah pengetahuan siswa dan memiliki pengaruh positif terhadap meningkatnya penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa. Pada kelas kontrol, pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode diskusi kelompok. Siswa dibimbing oleh guru untuk mendiskusikan materi.

2. Kemampuan berpikir kritis dalam penelitian ini merupakan kemampuan siswa menjawab 13 soal mengenai kemampuan berpikir kritis

(3)

berdasarkan delapan fungsi menurut Paul dan Elder (Inch et al., 2006) yang diberikan pada awal dan akhir pembelajaran, pertanyaan yang diberikan berupa pertanyaan uraian. Delapan fungsi tersebut adalah (1) mempertanyakan suatu masalah, (2) Tujuan, (3) Informasi, (4) Konsep, (5) Asumsi, (6) Sudut Pandang, (7) Penafsiran dan Penarikan kesimpulan, dan (8) Implikasi dan Konsekuensi.

3. Penguasaan konsep dalam penelitian ini merupakan penguasaan ranah kognitif sesuai taksonomi Bloom yang telah direvisi jenjang C1 sampai C6 dengan bentuk soal pilihan ganda. Soal penguasaan konsep diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Soal yang diberikan berjumlah 20 soal.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Soal kemampuan berpikir kritis

Soal kemampuan berpikir kritis berasal dari delapan fungsi menurut Paul dan Elder (Inch et al.,2006 ) yang telah dimodifikasi. Kisi-kisi soal kemampuan berpikir kritis adalah :

Tabel 3.2. Kisi-kisi soal kemampuan berpikir kritis Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Jumlah Soal

Mempertanyakan masalah 2 Tujuan 1 Informasi 2 Konsep 3 Asumsi 1 Sudut Pandang 1

Penafsiran dan penarikan kesimpulan 2

Pengaruh dan akibat 1

(4)

b. Soal penguasaan konsep

Soal yang digunakan dalam mengukur penguasaan konsep siswa merupakan soal pilihan ganda yang berjumlah 20 soal. Soal-soal tersebut berdasarkan taksonomi Bloom yang telah direvisi sesuai dengan jenjang C1 sampai C6. Kisi-kisi soal penguasaan konsep siswa adalah :

Tabel 3.3. Kisi-kisi soal penguasaan konsep siswa Jenjang Soal Nomor Soal Jumlah Soal

C1 1,15,19 3 C2 4,5,8 3 C3 2,6,7 3 C4 3,9,17,18 4 C5 10,11,13,20 4 C6 12,14,16 3

Jumlah seluruh soal 20 c. Angket Respon Siswa

Angket diberikan kepada siswa kelas eksperimen pada akhir pembelajaran pada materi ekosistem. Tujuan dari pemberian angket ini adalah agar peneliti dapat menganalisis bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran berbasis praktikum.

d. Lembar Kegiatan Siswa

Lembar kegiatan siswa diberikan pada saat praktikum. Praktikum yang dilakukan oleh siswa adalah praktikum mengamati komunitas tanaman di taman pramuka.

F. Prosedur Penelitian

Secara garis besar penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, pengolahan data dan penarikan kesimpulan.

(5)

Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan tahap persiapan yang meliputi :

a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan indikator sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran

b. Membuat instrumen penelitian dalam bentuk RPP, LKS, Soal Kemampuan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep

c. Melakukan Judgement instrumen penelitian

d. Uji coba instrument kepada siswa yang telah diberi materi pembelajaran e. Analisis hasil uji coba instrumen untuk memeroleh tingkat kesukaran,

daya pembeda, validitas dan reliabilitas soal serta distraktor. 2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan penelitian dilaksanakan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

a. Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol

b. Membentuk kelompok pada masing-masing kelas, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang

c. Melakukan pretest pada masing-masing kelas

d. Pelaksanaan pembelajaran pada masing-masing kelas. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan pembelajaran berbasis praktikum, sedangkan pembelajaran pada kelas kontrol dilaksanakan dengan metode diskusi kelompok. Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sebelumnya telah dibuat.

e. Melaksanakan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. f. Memberikan angket respon siswa kepada siswa di kelas eksperimen. 3. Tahap Pengolahan Data, Penarikan Kesimpulan dan Penyusunan Laporan

a. Menganalis data menggunakan uji statistik b. Penarikan kesimpulan

(6)

4. Analisis Uji Coba Instrumen

Sebelum melakukan pengambilan data menggunakan instrument penelitian, terlebih dahulu dilaksanakan judgement oleh dosen ahli kemudian dilakukan uji coba instrumen. Uji coba dilakukan pada kelas yang sudah mendapatkan materi yang akan diteliti. Adapun instrumen yang akan diujicobakan adalah soal kemampuan berpikir kritis berupa soal uraian dan soal penguasaan konsep berupa soal pilihan ganda. Uji coba dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Setiap butir soal yang diujicoba dianalisis menggunakan software ANATES uraian dan ANATES pilihan ganda versi 19.

Dari pengujian menggunakan software ANATES uraian dan ANATES pilihan ganda, diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3.4 . Analisis validitas butir soal penguasaan konsep No. Soal Daya Pembeda (%) Tingkat Kesukaran (%) Koefisien Korelasi Kriteria Validitas Reliab ilitas Keterangan 1 54,55 56,41 0,37 Cukup 0,93 Buang 2 81,82 53,85 0,6 Tinggi Pakai 3 27,27 89,74 0,27 Rendah Buang 4 63,64 58,97 0,55 Cukup Pakai 5 81,82 33,33 0,74 Tinggi Pakai 6 72,73 30,77 0,74 Tinggi Pakai 7 27,27 87,18 0,28 Rendah Buang 8 36,36 46,15 0,44 Cukup Pakai

9 9,09 94,87 0,15 Sangat Rendah Buang

10 100,00 38,46 0,81 Tinggi Pakai

11 63,64 46,15 0,6 Cukup Pakai

12 9,09 94,87 0,12 Sangat rendah Buang

13 63,64 61,54 0,51 Cukup Pakai

14 9,09 56,41 0,07 Sangat rendah Buang

15 72,73 30,77 0,54 Cukup Buang 16 45,45 41,03 0,43 Tinggi Pakai 17 27,27 30,77 0,22 Cukup Buang 18 54,55 43,59 0,51 Cukup Buang 19 18,18 7,69 0,33 Rendah Buang 20 45,45 53,85 0,33 Rendah Buang

(7)

No. Soal Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Koefisien Korelasi Kriteria Validitas Keterangan

21 27,27 38,46 0,18 Sangat rendah Buang

22 54,55 56,41 0,44 Cukup Buang 23 63,64 28,21 0,64 Tinggi Pakai 24 54,55 61,54 0,37 Rendah Buang 25 36,36 30,77 0,46 Cukup Pakai 26 36,36 28,21 0,32 Rendah Buang 27 72,73 25,64 0,73 Tinggi Pakai 28 81,82 38,46 0,67 Tinggi Pakai 29 81,82 33,33 0,8 Tinggi Pakai

30 90,91 30,77 0,88 Sangat Tinggi Pakai

31 72,73 53,85 0,56 Cukup Buang 32 27,27 7,69 0,44 Cukup Buang 33 72,73 46,15 0,63 Tinggi Pakai 34 27,27 12,82 0,3 Rendah Buang 35 54,55 41,03 0,6 Cukup Buang 36 45,45 17,95 0,57 Cukup Pakai

37 0,00 64,10 0,01 Sangat Rendah Buang

38 63,64 30,77 0,58 Cukup Pakai

39 72,73 53,85 0,56 Cukup Pakai

40 45,45 12,82 0,71 Tinggi Pakai

Tabel 3.5. Analisis validitas butir soal kemampuan berpikir kritis No. Soal Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Koefisien Korelasi Kriteria Validitas Reliabi litas Keterangan 1 22,22 Mudah 0,6 Cukup 0,88 Revisi

2 25 Mudah 0,27 Sedang Revisi

3 22 Mudah 0,6 Cukup Pakai

4 33 Sedang 0,5 Cukup Pakai

5 25 Sedang 0,3 Rendah Revisi

6 22 Sedang 0,4 Rendah Revisi

7 5,56 Sedang 0,1 Sangat rendah Revisi

8 5,56 Sedang 0,22 Rendah Revisi

9 33,33 Mudah 0,4 Cukup Revisi

10 50 Sedang 0,7 Tinggi Pakai

11 44 Sedang 0,8 Tinggi Pakai

12 5,56 Sedang 0,3 Rendah Revisi

(8)

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji statistik terhadap hasil data tes awal (pretest) dan tes akhir (post test) dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes awal dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, sedangkan tes akhir dilakukan untuk mengetahui pengetahuan akhir siswa setelah diberikan perlakuan.

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk uji statistik data tes awal dan tes akhir adalah sebagai berikut :

1. Kemampuan Berpikir Kritis

Menghitung hasil tes awal dan tes akhir kemampuan berpikir kritis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Pemberian skor untuk tes awal dan tes akhir pada setiap butir soal kemampuan berpikir kritis berdasarkan rubrik penilaian

b. Menghitung skor total untuk tes awal dan tes akhir pada maisng-masing kelas untuk setiap siswa

c. Mengubah skor menjadi skala 100 d. Menentukan gain dan indeks gain

e. Data peningkatan kemampuan berpikir kritis dapat diperoleh dari indeks

gain.

( Hake, 1999)

2. Penguasaan Konsep Siswa

Mengolah data hasil tes awal dengan hasil tes akhir penguasaan konsep dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut :

a. Pemberian skor untuk tes awal dan tes akhir pada setiap butir soal penguasaan konsep

(9)

b. Mengubah skor menjadi skala 100 dengan rumus :

(Arikunto, 2009) c. Menentukan gain dan indeks gain

d. Data peningkatan penguasaan konsep dapat diperoleh dari indeks gain

(Hake, 1999) e. Setelah didapatkan nilai normalisasi gain, data tersebut ditafsirkan kedalam beberapa kriteria menurut Meltzer dan Hake (1999) seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.6 . Kategori indeks gain menurut Meltzer dan Hake (1999) Rentang Nilai Kategori

NG> 0,7 Tinggi 0,30 NG 0,70 Sedang NG < 0,30 Rendah

3. Respon Siswa

Data yang diperoleh dari angket respon siswa berupa tanggapan positif atau negatif mengenai pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis praktikum yang selanjutnya dibuat dalam bentuk persentase pada masing-masing butir pertanyaan. Persentase masing-masing butir soal didapat dengan menggunakan rumus :

Setelah dilakukan penghitungan persentase jawaban pada masing-masing pertanyaan, kemudian dilakukan penafsiran berdasarkan kriteria yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat (1990) pada tabel di bawah ini :

(10)

Tabel 3.7. Kategori persentase angket Persentase (%) Kategori 0 Tidak ada 1-25 Sebagian Kecil 26-49 Hampir setengahnya 50 Setengahnya 51-75 Sebagian besar 76-99 Pada umumnya 100 Seluruhnya

4. Analisis Uji Statistik

Analisis uji statistik digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa yang signifikan setelah diterapkannya model pembelajaran berbasis praktikum. Uji prasyarat dan uji perbedaan dua rata-rata ini dibantu dengan menggunakan

software SPSS versi 19.

b. Uji Prasyarat 1) Uji Normalitas

Pasangan hipotesis nol dan hipotesis tandingannya pada uji normalitas adalah sebagai berikut :

H0 : data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal

Uji statistik yang digunakan adalah uji Shapiro-Wilk dengan taraf signifikansi (α) sebesar 0,05. Kriteria pengujiannya jika nilai signifikansi 0,05 maka H0 diterima, data sampel berasal dari populasi

(11)

ditolak, H1 diterima data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi

tidak normal. 2) Uji Homogenitas

Pasangan hipotesis nol dan hipotesis tandingannya pada uji homogenitas adalah sebagai berikut :

H0 : varians antara kelas kontrol dan kelas eksperimen sama

(homogen)

H1 : varians antara kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak sama

(heterogen)

Uji statistik yang digunakan adalah uji Test of Homogenity of

Variance dengan taraf signifikansi (α) sebesar 0,05. Kriteria

pengujiannya jika nilai signifikansi 0,05 maka H0 diterima, varians

antara kelas kontrol dan kelas eksperimen sama (homogen) namun jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, varians antara

kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak sama (heterogen). c. Uji Perbedaan Dua Rata-rata

1) Uji Perbedaan Dua Rata-rata Parametrik

Berdasarkan hasil uji prasyarat, jika data berdistribusi normal dan homogen maka selanjutnya dilakukan uji statistic parametrik untuk mengetahui dua perbedaan rata-rata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji statistik yang digunakan adalah uji

Independent-Samples T Test. Pasangan hipotesis nol dan hipotesis tandingannya

adalah sebagai berikut :

H0 : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata data

peningkatan (N gain) kelas kontrol dan kelas eksperimen. H1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata data

(12)

diterima, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata data peningkatan (N gain) kelas kontrol dan kelas eksperimen. Namun jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima terdapat

perbedaan yang signifikan antara rata-rata data peningkatan (N gain) kelas kontrol dan kelas eksperimen.

2) Uji Perbedaan Dua Rata-rata Non-Parametrik

Berdasarkan hasil uji prasyarat, jika didapat data yang ebrdistribusi tidak normal atau tidak homogen, maka selanjutnya dilakukan uji perbedaan dua rata-rata non parametrik. Uji ini dilakukan untuk mengetahui dua perbedaan rata-rata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji statistik yang digunakan adalah uji U Mann-Whitney. Pasangan hipotesis nol dan hipotesis tandingannya adalah sebagai berikut :

Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata data

peningkatan (N gain) kelas kontrol dan kelas eksperimen H1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata data

peningkatan (N gain) kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kriteria pengujian uji ini adalah jika nila Sig. (2-tailed) 0,05 maka H0 diterima, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data

peningkatan (N gain) kelas kontrol dan kelas eksperimen. Namun jika nilai Sig. (2-tailed) , 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, terdapat

perbedaan yang signifikan antara rata-rata data peningkatan (N gain) kelas kontrol dan kelas eksperimen.

3) Analisis Korelasi Kemampuan Berpikir Kritis dengan Penguasaan Konsep

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan berpikir kritis dengan penguasaan konsep. Besar kecilnya

(13)

hubungan antara kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep dinyatakan dalam suatu bilangan yang disebut koefisien korelasi. Uji statistik korelasi ini dibantu dengan menggunakan software SPSS versi 19. Uji statistik yang digunakan adalah uji Pearson Correlation karena jenis data dalam penelitian ini merupakan data interval atau data rasio.

Interpretasi dari besar koefisien korelasi diuraikan oleh Arikunto (2009) pada tabel di bawah ini :

Tabel 3. 8 . Interpretasi koefisien korelasi Koefisien Korelasi Interpretasi

0,00-0,200 Sangat Rendah

0,200-0,400 Rendah

0,400-0,600 Cukup

0,600-0,800 Tinggi

0,800-3,00 Sangat Tinggi

Selanjutnya dilakukan analisis regresi untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel independen (kemmapuan berpikir kritis) terhadap variabel dependen (penguasaan konsep) dengan menunjukkan persamaan garis regresi. Uji statistic regresi ini dibantu dengan menggunakan

software SPSS versi 19. Uji statistik yang digunakan adalah uji Regression Linear.

(14)

6. Alur Penelitian

Gambar 3.1. Bagan Alur Penelitian Pengumpulan Data

Analisis Data, Penarikan Kesimpulan dan Pelaporan Kelas control : 1. Pretest 2. Pembelajaran diskusi kelompok 3. Posttest Kelas eksperimen : 1. Pretest 2. Pembelajaran berbasis praktikum 3. Posttest 4. Angket Tahap Pelaksanaan Penelitian

Seminar Proposal

Revisi Judgement dan Uji

coba instrumen Tahap Persiapan Penelitian Penyusunan Proposal Penelitian Penyusunan Surat Izin Penelitian

Gambar

Tabel 3.2. Kisi-kisi soal kemampuan berpikir kritis  Indikator Kemampuan Berpikir Kritis  Jumlah Soal
Tabel 3.3. Kisi-kisi soal penguasaan konsep siswa  Jenjang Soal  Nomor Soal  Jumlah Soal
Tabel 3.4 . Analisis validitas butir soal penguasaan konsep  No.  Soal  Daya  Pembeda  (%)  Tingkat  Kesukaran (%)  Koefisien Korelasi  Kriteria  Validitas  Reliabilitas  Keterangan  1  54,55  56,41  0,37  Cukup  0,93  Buang 2 81,82 53,85 0,6 Tinggi Pakai
Tabel  3.5. Analisis validitas butir soal kemampuan berpikir kritis  No.  Soal  Daya  Pembeda  Tingkat  Kesukaran  Koefisien Korelasi  Kriteria  Validitas  Reliabilitas  Keterangan  1  22,22  Mudah  0,6  Cukup  0,88  Revisi
+5

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Program Studi Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan judul: “Pengaruh

Penelitian yang dilakukan di dua sekolah dasar Islam yang berkualitas di bawah Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) adalah Sekolah Dasar Islam Terpadu Nurul

[r]

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Reformasi Administrasi Publik adalah suatu upaya perubahan yang dilakukan secara sadar dan terencana dari segala aspek

Hasil peramalan dengan tingkat kesalahan yang lebih kecil dari kedua metode JST tersebut akan menunjukkan bahwa metode tersebut baik digunakan untuk

1) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi rencana pembelajaran untuk setiap kali pertemuan, lebih tepatnya sebanyak 8 RPP. 2) Pembuatan

In this investigation, students use video analysis or other approaches to investigate the properties of mechanical waves using standing wave patterns on coiled springs and strings

Traffic police is deemed as an executor having a duty to guard, arrange, protect and do the patrol, educate society and implement traffic, register, as well as to