• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN MANAJEMEN KEUANGAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANGGARAN DI JENJANG PENDIDIKAN DASAR YAYASAN PENDIDIKAN CENDANA RIAU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELAKSANAAN MANAJEMEN KEUANGAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANGGARAN DI JENJANG PENDIDIKAN DASAR YAYASAN PENDIDIKAN CENDANA RIAU"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN MANAJEMEN KEUANGAN DALAM RANGKA

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANGGARAN

DI JENJANG PENDIDIKAN DASAR YAYASAN PENDIDIKAN

CENDANA RIAU

SILVIA NORA1) ALMASDI SYAHZA 2)

ZULFAN SAAM 3)

1)Post Graduate Student of Riau University

2)Lecturer of Education Management Study Programme PPs University of Riau 3)Lecturer of Education Management Study Programme PPs University of Riau

ABSTRACT: This research aims to describe and analyse the implementation of the financial

management in order to improve the effectiveness of budgetusing in basic level of educationat Yayasan Pendidikan Cendana Riau.This research uses descriptively qualitative approach method. In this study a sample chosen purposive with a total of 11 participants or interviewers.Data collection was done through observation, interview and documentation.Data analysis is done through a process of data reduction, data display, and drawing conclusion/verification. The validity of data is tested through a test of credibility, dependability, and confirmability test.The result of this research is the implementation of financial management in order to improve the effectiveness of budget using inbasic level of educationat Yayasan Pendidikan Cendana Riau. That has been done well because management functions are already done properly as well as pertaining the planning and preparation of the budget, organizing, direction, control, and supervision of financial resources, Thus the Division of authority and a clear responsibility in the system of management and organization, the existence of adequate accounting systems,the existence of evaluation and analysis for assessing organizational performance, as well as support from implementers starting from the top level to the bottom so that the achievement of the effectiveness in the use of budget in basic level of educationat Yayasan Pendidikan Cendana Riau can be reached.

Keywords: Financial Management, Budget Effectiveness

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan manajemen keuangan dalam rangka meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran di jenjang pendidikan dasar Yayasan Pendidikan Cendana Riau.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini sampel dipilih secara purposive dengan total 11 orang partisipan atau narasumber. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui proses data reduction, data display, and drawing conclusion/ verification. Pemeriksaan keabsahan data diuji melalui uji credibility, Uji dependability, dan Uji confirmability.Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan manajemen keuangan dalam rangka meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran di jenjang pendidikan dasar Yayasan Pendidikan Cendana Riausudah terlaksana dengan baikkarena fungsi-fungsi manajemen sudah terlaksana sebagaimana mestinya baik yang menyangkut perencanaan dan penyusunan anggaran, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian dan pengawasan sumber daya keuangan, terdapatnya pembagian wewenang dan tangung jawab yang jelas dalam sistem manajemen dan organisasi, adanya sistem akuntasi yang memadai, adanya evaluasi dan analisis untuk menilai

(2)

kinerja organisasisertaadanya dukungan dari pelaksana mulai dari tingkat atas sampai yang paling bawah sehingga tercapainya efektivitas dalam penggunaan anggaran di jenjang pendidikan dasar Yayasan Pendidikan Cendana Riau.

Kata Kunci : Manajemen Keuangan, Efektivitas Anggaran

PENDAHULUAN

Menurut undang-undang RI No. 20 Th. 2003 BAB I pasal 1 yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Pasal3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dilihat dari pengertian, fungsi dan tujuan pendidikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan ditujukan untuk membangkitkan dan meneguhkan peserta didik agar menjadi makhluk Tuhan yang bertakwa, berakhlak, bermoral dan berkepribadian yang baik, siap membangun jati diri bangsa, dan menghasilkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

Yayasan Pendidikan Cendana Riau merupakan salah satu Yayasan atau lembaga

pendidikan yang sudah lama berdiri di Provinsi Riau. Dimana cikal bakal Yayasan Pendidikan Cendana Riau diawali dengan didirikannya Sekolah Rakyat Caltex (SRC) pada tahun 1957 yang diprakarsai oleh pegawai PT CALTEX PACIFIC INDONESIA (PT CPI) Rumbai dengan maksud untuk membantu pendidikan bagi anak-anak pegawai PT CPI berkewarganegaraan Indonesia. Sekarang Yayasan Pendidikan Cendana Riau memiliki sekolah-sekolah mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), SD, SLB, SMP, SMA yang tersebar di 4 Distrik Rumbai, Minas, Duri dan Dumai.

Banyak prestasi-prestasi yang telah diukir oleh siswa–siswi sekolah Yayasan Pendidikan Cendana Riau mulai dari prestasi – prestasi di tingkat daerah, nasional maupun internasional. Untuk mencapai prestasi yang demikian banyak dan untuk memberikan pendidikan yang berkualitas tentunya membutuhkan dana dan fasilitas yang memadai, dan didukung oleh sistem keuangan yang baik.

Fenomena yang dihadapi sekarang oleh Yayasan Pendidikan Cendana Riau adalah berubahnya sistem keuangan yaitu dari sistem yang bergantung kepada dukungan badan usaha menjadi sistem yang mandiri. Hal ini tentu memerlukan keterampilan manajemen yang baik, agar Yayasan Pendidikan Cendana Riau dapat meningkatkan prestasi, kualitas, efektivitas dan efisiensi pendidikan. Dilatar belakangi hal di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pelaksanaan Manajemen Keuangan Dalamrangka Meningkatkan Efektivitas Penggunaan Anggarandi Jenjang Pendidikan Dasar Yayasan Pendidikan Cendana Riau”.

(3)

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan manajemen keuangandalam rangka meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran di jenjang pendidikan dasar Yayasan Pendidikan Cendana Riau.

Banyak definisi tentang manajemen di antaranya George R.Terry (1976) dalam Sugiyono (2014) menyatakan management is

a distinct process of planning, organizing, actuating and controlling, performed to determine and accomplish stated objectives, by the use of human being and other resources. Manajemen adalah suatu proses yang

khas, yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengontrolan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya lain.

Secara etimologis kata bahasa Indonesia ‘manajemen’ berasal dari kata bahasa latin

managiare yang berarti menangani, mengatur,

mengurus. Mary Parker Follet dalam Basilius (2015) mengartikan kata manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Pengertian ini mengisyaratkan kenyataan bahwa untuk mencapai berbagai tujuan organisasi, para manajer tidak harus melakukan sendiri berbagai tugas dan pekerjaan yang diperlukan.Sedikit berbeda dengan pandangan Follet, John F. Mee yang memandang manajemen sebagai seni untuk mendapatkan hasil yang maksimum melalui usaha yang minimum demi kebahagian pengusaha dan pekerja dan demi memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada masyarakat.

Basilius mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses pemberdayagunaan seluruh sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas penulis mengartikan manajemen sebagai seni atau ilmu mengatur seluruh sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Selanjutnya pengertian manajemen keuangan (financial management) menurut Irham Fahmi (2013) merupakan penggabungan

dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumber daya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana, membagi dana dengan tujuan mampu memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang saham dan sustainability (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan.

Menurut Indra Bastian (2015) manajemen keuangan pendidikan dapat didefinisikan sebagai: 1. Seni dan ilmu mengelola sumber daya keuangan pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

2. Seni dan ilmu mengelola sumber daya keuangan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. 3. Proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengendalian sumber daya keuangan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

Menurut Nur Hamiyah (2015) manajemen keuangan sekolah adalah rangkaian aktifivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan, dan pertanggung jawaban keuangan sekolah.

Menurut Kemendiknas, manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan/ ketatausahaan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan. Dengan demikian manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan,pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan sekolah.

Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan pendidikan adalah seni atau ilmu mengatur

(4)

sumber daya keuangan pendidikan sehingga tercapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien dan untuk keberlanjutan organisasi pendidikan. Kegiatannya meliputi proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya keuangan.

Menurut Rohiat (2009) manajemen keuangan bertujuan untuk mewujudkan tertibnya administrasi keuangan sehingga penggunaaan keuangan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Manajemen keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan data, pelaporan, dan pertanggungjawaban penggunaaan dana sesuai dengan yang direncanakan.

Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip. Undang-undang No 20 tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan.

Menurut Indra Bastian (2015) regulasi manajemen keuangan pendidikan dari organisasi pelayanan pendidikan dapat berbentuk: (1) Peraturan sekolah, (2) Peraturan yayasan (organisasi) yang menaungi sekolah,(3) Keputusan kepala sekolah,(4) Keputusan ketua yayasan (organisasi) yang menaungi sekolah

Komponen manajemen keuangan (biaya) pendidikan di sekolah meliputi : perencanaan keuangan sekolah,pelaksanaan anggaran keuangan sekolah, pembukuan keuangan sekolah, pertanggungjawaban keuangan sekolah, pengendalian dan pengawasan keuangan sekolah.

Keterbatasan dana yang dimiliki oleh sekolah akan berpengaruh terhadap kualitas sekolah untuk itu diperlukan suatu manajemen keuangan yang baik sehingga anggaran yang ada dapat digunakan secara efektif dan efisien. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian

ini dilakukan di jenjang pendidikan dasar Yayasan Pendidikan Cendana Riau yaitu di SD dan SMP Cendana Rumbai. Dilaksanakandari bulan September s.d bulan Desember 2016.Penentuan sumber data dalam penelitian ini secara

purposive, artinya banyaknya partisipan atau

narasumber sebagai sumber data yang dibutuhkan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Partisipan atau narasumber digunakan untuk membantu peneliti agar secepatnya dan tetap seteliti mungkin untuk mendapatkan informasi tentang pelaksanaan manajemen keuangan dalam rangka meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran di jenjang pendidikan dasar Yayasan Pendidikan Cendana Riau. Meliputi informasi tentang proses perencanaan anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS), proses penggalian dana dari masyarakat, proses pembelanjaan pembiayaan pendidikan proses pengawasan pembiayaan pendidikan, proses pelaporan pembiayaan pendidikan.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, observasi,dokumentasi dan trianggulasi (gabungan).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model Miles

and Huberman dimana dalam model ini

dikemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.Uji keabsahan data meliputi uji credibility data (validitas internal), uji dependability (reliabilitas) data, dan uji confirmability (obyektivitas).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Proses Perencanaan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Sekolah (RAPBS).

Dari hasil wawancara dengan beberapa narasumber dan ditrianggulasikan dengan dokumen yang ada secara lengkap proses

(5)

penyusunan anggaran sekolah yang dilakukan di Yayasan Pendidikan Cendana Riau dalam rangka meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran adalah :

1) Melakukan rapat untuk menerima masukan-masukan dari guru dan menyaring kebutuhan-kebutuhan dari masing- masing pengguna dan membuat rencana program untuk satu tahun

2) Menganalisis, dan menyusun anggaran dan menuangkannya dalam form U-100 serta menyesuaikan dengan plafon dari yayasan 3) Mempedomani aturan dari YPCR dan aturan

penggunaan dana BOS

4) Mempresentasekan hasil draf ke YPCR 5) Rapat yayasan dan direktur

6) Revisi

7) Pengesahan oleh yayasan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa RAPBS dan RAB di Yayasan Pendidikan Cendana Riau disusun dengan perencanaan yang matang dan melalui proses yang panjang untuk mencapai efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran. Di samping itu pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan perencanaan mempedomani acuan yang jelas berupa Peraturan dan Tata Kelola Yayasan Pendidikan Cendana Riau, Peraturan Pemerintah, undang-undang Pendidikan Nasional,undang- undang Ketenagakerjaan, sehingga terdapat sinergi antara program pemerintah dan program satuan pendidikan dalam hal ini Yayasan Pendidikan Cendana Riau yang merupakan kunci akselerasi kualitas pendidikan.

2.Proses PenggalianDana Dari Masyarakat. Dari hasil wawancara dan ditrianggulasikan dengan dokumen yang ada jelas bahwa sumber dana dari sekolah di jenjang pendidikan dasar Yayasan Pendidikan Cendana Riau berasal dari uang pangkal yang dibayar oleh orang tua pada awal masuk siswa baru, uang sekolah yang dibayarkan setiap bulannya, uang IKS yang dibayar setiap bulan, bantuan pemerintah berupa dana BOS dan bantuan lain dari dunia usaha. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No. 48 Th. 2008 tentang Pendanaan Pendidikan

BAB I pasal 2 yang mana dinyatakan bahwa pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Masyarakat disini meliputi:a. Penyelenggara satuan pendidikan yang didirikan masyarakat; b. Peserta didik, orang tua atau wali peserta didik; dan c. Pihak lain selain yang dimaksud dalam huruf a dan huruf b yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan.

3. Proses Pembelanjaan Pembiayaan Pendidikan Dari keterangan yang disampaikan oleh beberapa narasumber dan ditrianggulasikan dengan dokumen yang ada sistem kerja dalam pengelolalaan anggaran di Yayasan Pendidikan Cendana Riau adalah sekolah tidak memegang uang kecuali dana BOS.Untuk dana yang bersumber dari YPCR dana diperoleh dengan cara mengajukan anggaran bulanan dan pengajuan proposal yang diajukan ke direktorat.Jika permintaan ataupun kegiatan tidak sesuai dengan anggaran maka untuk pencairannya membutuhkan persetujuan dari yayasan yang dikategorikan sebagai anggaran

unbudgeted, dalam hal ini yayasan memegang

prinsip bahwa anggaran akan dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan.

4. Proses Pengawasan Pembiayaan Pendidikan Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan ditrianggulasikan dengan beberapa narasumber dapat disimpulkan bahwa di pendidikan dasar Yayasan Pendidikan Cendana Riau ada dilakukan pengawasan terhadap pembiayaan pendidikan dimana pengawasan yang dilakukan adalah berupa internal kontrol dan eksternal kontrol dengan tujuan agar anggaran digunakan secara efektif dan efisien. 5.Proses Pelaporan Pembiayaan Pendidikan

Dari informasi yang diberikan oleh beberapa narasumber di atas dan ditrianggulasikan dengan dokumen yang ada jelasbahwa setiap penanggung jawab program ada membuat laporan pembiayaan keuangan dan ini dipertanggung jawabkan terhadap pemangku

(6)

jabatan di atasnya sampai ke tingkat yayasan. Ini berlaku tidak hanya di tingkat pendidikan dasar YPCR tetapi untuk seluruh sekolah di lingkup YPCR. Sedangkan untuk laporan penggunaan dana BOS dilaporkan kepada pemerintah sesuai dengan prosedur dan petunjuk yang ada.

6. Meningkatkan Efektivitas Penggunaan Anggaran

Dari hasil wawancara dan setelah ditrianggulasikan dengan beberapa sumber informasi disimpulkan bahwa kendala yang dihadapi sekarang oleh Yayasan Pendidikan Cendana Riau adalah kurangnya murid yang menyebabkan pendapatan tidak seimbang dengan pengeluaran ini sesuai dengan dokumen tentang data jumlah siswa SDCR dan SMPCR serta hasil observasi dimana jumlah murid berkurang dari tahun ke tahun yang menyebabkan banyak guru yang berlebih. Namun dalam kondisi seperti ini sekolah tetap berhasil mengefektifkan penggunaan anggaran yang ditandai dengan

outcomeyang berkualitas dan banyak prestasi

yang telah diperoleh.

Pada bagian ini akan disajikan bahasan dan analisis atas hasil penelitian pada bagian sebelumnya. Trianggulasi dilakukan dengan membandingkan informasi dari narasumber dengan hasil observasi, dokumentasi serta teori yang ada. Pembahasan hasil temuan penelitian diuraikan sebagai berikut :

1. Proses Perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)

Dari informasi yang diperoleh melalui wawancara,dan dengan membandingkannya dari beberapa narasumber serta dengan mempelajari dokumentasi yang ada tentang proses perencanaan anggaran pendapatan dan belanja sekolah, makadisimpulkan bahwa proses perencanaan anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) di pendidikan dasar Yayasan Pendidikan Cendana Riau adalah sebagai berikut: Kepala sekolah beserta tim mengawali penyusunan RAPBS dengan melakukan rapat dengan majelis guru untuk menerima masukan-masukan dan mendata kebutuhan-kebutuhan dari

para guru sebagai pelaksana teknis di lapangan untuk kegiatan selama 1 tahun baik itu yang menyangkut dengan kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler dan kegiatan serta program penunjang lainnya yang disesuaikan dengan visi dan misi sekolah dan memenuhi 8 standar pendidikan nasional, serta mengevaluasi anggaran tahun sebelumnya. Setelah itu dilakukan analisisbudgetdan dikelompokkan sesuai dengan kelompok budget dan sub budget yang telah ditentukan, ditetapkan sasaran, target pencapaian, waktu pelaksanaan serta penanggung jawab setiap program, kemudian menentukan besar anggaran untuk masing-masing program dan kegiatan yang disesuaikan dengan plafon dan aturan dari yayasan serta petunjuk penggunaan dana BOS. Kemudian menetapkan sumber dana yang akan digunakan apakah dari yayasan, IKS atau dana BOS. Anggaran tahunan disusun pada bulan Januari-Maret setiap tahunnya. Pengajuan anggaran tahunan dengan menggunakan formulir U-100, adapun alur proses U-100 adalah:

Unit Direktur Pendidikan Keuangan Direktur umum Pengurus yayasan.

Terlihat disini bahwa di sekolah-sekolah Yayasan Pendidikan Cendana Riau telah dilaksanakan kegiatan budgetting dan penganggaran dengan baik. Kegiatan ini tidak dilakukan hanya oleh kepala sekolah ataupun direktur secara sendirian tetapi bersama tim, dilakukan dengan suatu proses yang sangat baik dengan melibatkan semua pihak yang terkait mulai dari guru-guru sebagai pelaksana teknis di lapangan sampai dengan pembina yayasan sebagai pemegang tampuk pimpinan tertinggi di Yayasan Pendidikan Cendana Riau sesuai dengan peran, tugas, dan tanggung jawab masing-masing. Prosedur penyusunan anggaran yang dilakukan di jenjang pendidikan dasar Yayasan Pendidikan Cendana Riau sudah melewati tahapan-tahapan yang sistematik sesuaidengan yang dikemukakan oleh Nanang Fattah (2009) bahwa tahapan penyusunan anggaran adalah sebagai berikut :

(7)

1) Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama periode anggaran 2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang

dinyatakan dalam uang, jasa dan barang 3) Semua sumber dinyatakan dalam bentuk

uang sebab anggaran pada dasarnya merupakan pernyataan finansial

4) Memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang telah disetujui dan dipergunakan oleh instansi tertentu

5) Menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang

6) Melakukan revisi usulan anggaran 7) Persetujuan revisi usulan anggaran 8) Pengesahan anggaran.

Menurut Isjoni (2015) keberhasilan pelaksanaan rencana secara operasional tergantung kepada pola operasional yang dikembangkan. Pola operasional yang baik memiliki ciri-ciri: Tujuan dirumuskan secara jelas, hasil yang diharapkan konkrit mudah diobservasi dan diukur, memiliki jaringan kerja, menggunakan pendekatan sistem serta menggunakan mekanisme perencanaan.

Dilihat dari proses penyusunan anggaran yang dilakukan di Yayasan Pendidikan Cendana Riau sudah mencerminkan keempat ciri-ciri di atas. Dan dalam penyusunan rencana anggaran tahunan ini semua pihak yang terlibat mempedomani aturan yang jelas yaitu aturan-aturan dan tata kelola yang telah digariskan oleh Yayasan Pendidikan Cendana Riau, aturan dari pemerintah berupa petunjuk penggunaan dana BOS, undang-undang Ketenagakerjaan dan undang-undang Pendidikan Nasional. Serta memperhatikan sejumlah prinsip sesuai dengan undang-undang No 20 tahun 2003 pasal 48 yang menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, akuntabilitas publik dan efektivitas. 2. Proses Penggalian Dana dari Masyarakat

Dari informasi yang diperoleh melalui wawancara dengan berbagai narasumber dan setelah ditrianggulasikan dengan dokumen yang ada serta hasil observasi diperoleh kesimpulan

bahwa yang merupakan sumber dana utama dari sekolah–sekolah Yayasan Pendidikan Cendana Riau adalah dari orang tua murid, kemudian dari pemerintah dan bantuan lain dari dunia usaha.

Besarnya dana yang diterima dari orang tua siswa ditentukan oleh Yayasan didasarkan atas kemampuan orang tua murid, dimana di Yayasan Pendidikan Cendana Riau pembayaran SPP dibagi atas 3 kelompok yaitu SPP siswa yang orang tuanya adalah pegawai CPI, SPP siswa yang orang tuanya adalah guru dan karyawan dan SPP siswa yang berasal dari umum. Untuk kelompok yang pertama besar SPP yang harus dibayar adalah Rp 1.100.000,00 untuk siswa SD dan Rp 1.300.000,00 untuk siswa SMP, kelompok yang kedua SPP yang harus dibayar adalah 30 % dari kelompok pertama dan untuk kelompok ketiga diberikan diskon sesuai dengan kemampuan orang tua, minimal diberikan diskon 10 %. Selain membayar uang SPP kepada siswa baru juga dikenakan uang pangkal yang besarnya Rp 5.000.000,00 untuk siswa SD dan Rp 6.000.000,00 untuk siswa SMP serta iuran komite sekolah yang besarnya Rp 100.000,00 setiap bulannya. Selain dari biaya yang disebutkan di atas tidak ada lagi biaya yang harus dikeluarkan oleh orang tua siswa termasuk kepada penyediaan buku pelajaran dan dana-dana lain untuk kegiatan semua ditanggung oleh yayasan. Selain sumber dana dari yayasan, sekolah juga menerima dana rutin dari pemerintah yang besarnya Rp 800.000,00 per siswa untuk SD dan Rp 1.000.000,00 per siswa untuk SMP. Untuk infrastruktur sekolah memakai fasilitas dari pemerintah yang dikelola oleh PT Chevron.

Dari hasil trianggulasi di atas dapat disimpulkan bahwa untuk pendanaan pendidikan di Yayasan Pendidikan Cendana Riau telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No. 48 Th. 2008 tentang Pendanaan Pendidikan BAB I pasal 2 yang menyatakan bahwa: Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Yang dimaksud dengan masyarakat meliputi:a. Penyelenggara satuan pendidikan yang didirikan masyarakat;b. Peserta didik, orang tua

(8)

atau wali peserta didik; dan c. Pihak lain selain yang dimaksud dalam huruf a dan huruf b yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan.

3.Proses Pembelanjaan Pembiayaan Pendidikan Sisi pengeluaran dari anggaran terdiri dari alokasi besarnya biaya pendidikan untuk setiap komponen yang harus dibiayai. Berdasarkan Informasi yang diperoleh diketahui bahwa proses pembelanjaan pembiayaan pendidikan di sekolah-sekolah Yayasan Pendidikan Cendana Riau dibagi atas 2 bagian yaitu:

1. Pembelanjaan pembiayaan pendidikan yang bersumber dari dana BOS.

2. Pembelanjaan pembiayaan pendidikan yang bersumber dari YPCR dan IKS.

Untuk bagian yang pertama sekolah dapat membelanjakan sendiri uangnya sesuai dengan program yang telah disusun. Dan untuk bagian yang kedua sekolah sekolah mengajukan anggaran bulanan melalui proses sebagai berikut: a. Unit mengajukan seluruh kebutuhan dalam formulir U-105 dengan mencantumkan kode mata anggaran 201 s.d 604.

b. U-105 diajukan 1 kali dalam sebulan, dengan melampirkan sumber dana untuk pembiayaannya. Untuk itu harus diperhitungkan kegiatan-kegiatan yang diperlukan dengan cermat, dengan detail dokumen pendukung rincian rencana operasional (belanja barang rutin) ataupun proposal kegiatan, kemudian diajukan ke direktur pendidikan melalui bagian adminstrasi.

c. Setelah mendapat persetujuan direktur pendidikan, diteruskan ke bagian keuangan untuk diperiksa dan dibandingkan dengan anggaran tahunan.

d. U-105 sudah masuk ke bidang keuangan YPCR paling lambat tanggal 20 tiap bulan sebelum berjalannya bulan anggaran yang diminta.

e. U-105 yang telah disetujui dikembalikan kepada :

a) Unit, sebagai dasar pengajuan U-101 dan pengambilan barang di KGKYC

b) File keuangan untuk pemeriksaan U-101

f. Jika ada mata anggaran yang tidak disetujui oleh direktur, dokumen tetap berjalan namun dikurangi dengan mata anggaran yang tidak disetujui.

Adapun alur proses U-105 adalah sebagai berikut :

Unit Direktur Pendidikan Keuangan Direktur Umum

Untuk kegiatan unbudgeted, dengan melampirkan U-105 A,B,C dan proposal kegiatan dan dimintai persetujuan hingga ke pengurus YPCR.Proses pengambilan dana menggunakan form U-101 adapun prosesnya adalah sebagai berikut :

a) Unit mengajukan permintaan dana dalam

form U-101

b) U-101 harus melampirkan copy-an U-105 yang telah disetujui.

Pengambilan dana belum dapat direalisasikan oleh bidang keuangan, jika masih terdapat cash advance 2 bulan sebelumnya. Adapun alur proses U-101 adalah sebagai berikut :

Unit Direktur Pendidikan Keuangan Direktur Umum

Untuk anggaran Compensation & Benefit dengan kode mata anggaran 101-117 langsung dikelola dari bagian keuangan. Dilihat dari proses pengajuan anggaran yang dilaksanakan terlihat bahwa pembelanjaan pembiayaan pendidikan yang dilakukan telah sesuai dengan rencana anggaran yang disusun artinya semua kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan yang telah diprogramkan maka dapat disimpulkan penggunaan anggaran telah dilakukan secara efektif atau sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

4.Proses Pengawasan Pembiayaan Pendidikan Pada saat suatu kegiatan perencanaan dilakukan secara bersamaan dilakukan

(9)

monitoring dan evaluasi. Dari informasi yang

diperoleh jelasbahwa di sekolah-sekolah Yayasan Pendidikan Cendana Riau ada dilakukan

monitoring, evaluasi, revisi, pengendalian dan

pengawasan keuangan sekolah. Pengendalian dan pengawasan keuangan sekolah dilakukan melalui aliran dana masuk–keluar sesuai kebutuhan. Pelaksanaan anggaran sekolah selalu dikontrol oleh kepala sekolah sebagai manajer sekolah. Hal ini dilaksanakan agar supaya tidak ada penyelewengan atau penyimpangan dalam penggunaan anggaran sekolah, sehingga bisa mencapai tujuan dan dapat dipertanggungjawabkan. Kepala sekolah sebagai atasan langsung bertanggung jawab penuh atas pengendalian keuangan sekolah agar selaras dengan anggaran belanja yang telah ditetapkan sebelumnya, yang melakukan pengawasan dan pengendalian keuangan sekolah di jenjang pendidikan dasar Yayasan Pendidikan Cendana Riau adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kabid keuangan, direktur , pengawas dari yayasansebagai internal

kontroldan ada eksternal kontrol yaitu akuntan

publik dan ini juga berlaku untuk seluruh sekolah di yayasan Pendidikan cendana Riau. Adapun tujuan dari diadakannya pengawasan adalah agar apa yang direncanakan sesuai dengan yang direalisasikan. Dan juga untuk menghindari terjadinya tindakan yang tidak pada tempatnya. Disini dapat disimpulkan bahwa fungsi pengawasan di sekolah-sekolah Yayasan Pendidikan Cendana Riau telah terlaksana dengan baik.

5.Proses Pelaporan Pembiayaan Pendidikan Pembukuan anggaran, baik penerimaan maupun pengeluaran harus dilakukan secara tertib, teratur dan benar. Hal ini dilakukan supaya dapat membuat suatu laporan keuangan dan penggunaannya yang jujur dan dapat dipertanggungjwabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa narasumber dan dengan menganalisis mengamati dokumen yang ada disimpulkan bahwa proses pelaporan pembiayaan pendidikan

di jenjang pendidikan dasar Yayasan Pendidikan Cendana Riau terbagi 2 yaitu untuk dana yang bersumber dari dana BOS dan untuk dana yang bersumber dari Yayasan dan IKS. Untuk laporan penggunaan dana BOS dilaporkan kepada pemerintah sesuai dengan prosedur dan petunjuk yang ada. Untuk proses pelaporan penggunaan dana dari YPCR dan IKS adalah sebagai berikut: a. Unit melaporkan penggunaan dana untuk

operasional dalam form U -102

b. Form U-102 dilengkapi dengan dokumen

berupa faktur, kwitansi, materai, tanda terima absensi untuk UHD, surat tugas, copy-an U-101 yang telah disetujui

c. Jika terdapat pengeluaran yang tidak sesuai dengan U-105/U-101, harus dibuatkan justifikasinya oleh kepala unit dan harus diketahui atau mendapat persetujuan dari Direktur Umum

d. Jika terjadi overrun (max 10 %) dari U-101, unit membuatkan justifikasinya.

Adapun alur proses U-102 adalah sebagai berikut :

Unit Bidang administrasi Direktur Pendidikan Keuangan

Dari informasi yang di dapat jelaslah bahwa proses pelaporan pembiayaan pendidikan di jenjang pendidikan dasar Yayasan Pendidikan Cendana Riau telah terlaksana dengan baik. 6. Meningkatkan Efektivitas Penggunaan

Anggaran

Anggaran dikatakan efektif apabila tercapai tujuan yang telah ditetapkan oleh sekolah.Kepala sekolah yang berhasil apabila mereka memahami keberadaan sekolah, serta mampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai seorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Efektifitas penggunaan anggaran merupakan aspek yang sangat penting dalam manajemen keuangan sekolah, karena sekolah pada umumnya dihadapkan pada masalah kelangkaan sumber dana yang berpengaruh langsung

(10)

terhadap kegiatan manajemen.

Dari informasi yang diperoleh berupa data sekunder tentang prestasi dan outcome. Jelaslah bahwa sekolah–sekolah di jenjang pendidikan dasar Yayasan Pendidikan Cendana Riau merupakan sekolah efektif ditandai dengan banyak prestasi yang diraih dan outcome yang kualitatif.

Dari wawancara dengan beberapa narasumber ditrianggulasikan dengan data yang ada yaitu jumlah siswa yang mengalami penurunan terlihat bahwa di jenjang pendidikan dasar Yayasan Pendidikan Cendana Riau sedang mengalami masalah dari keuangan dimana pengeluaran lebih besar dari pendapatan, hal ini disebabkan oleh berkurangnya jumlah murid pada beberapa tahun terakhir sedangkan sumber dana utama berasal dari orang tua siswa. Untuk itu semua pihak yang terkait mulai dari guru/ karyawan sampai dengan pengurus yayasan tengah melakukan berbagai langkah penghematan atau efisiensi dengan tetap meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran. Adapun langkah-langkah yang diambil adalah:

1) Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan pencapaian tujuan baik di tingkat sekolah maupun ditingkat yayasan. 2) Menentukan skala prioritas.

3) Menekan anggaran dan belanja yang tidak penting.

4) Melakukan revisi budget.

5) Memangkas program yang tidak terkait langsung kepada pembelajaran.

6) Melakukan supervisi atau pengawasan terhadap kegiatan.

7) Melakukan apa yang dibutuhkan bukan yang diinginkan.

8) Melihat, mempelajari cash flow tahun sebelumnya, rencana program yang sedang berjalan, dan menganalisis kebutuhan. 9) Mempromosikan sekolah keluar supaya

murid bertambah dalam rangka menaikkan pemasukan atau pendapatan.

Langkah–langkah yang diambil oleh pimpinan sekolah, guru dan karyawan, tim direktorat dan pengurus yayasan Pendidikan Cendana Riau ini juga telah sesuai dengan

konsep ilmiah yang dipelajari oleh Jhon F. Bobbit (1912) dalam Nanang Fattah (2009) yang mengatakan bahwa jika terjadi pengelolaan sekolah yang tidak efisien perlu dilakukan penekanan biaya pendidikan melalui berbagai jenis kebijakan antara lain: Menurunkan biaya operasional, memberikan biaya prioritas anggaran terhadap komponen input yang langsung berkaitan dengan proses belajar mengajar, meningkatkan kapasitas pemakaian ruang kelas, fasilitas belajar, meningkatkan kualitas PBM, meningkatkan motivasi guru dan memperbaiki ratio guru-murid.

Dari hasil evaluasi anggaran yang disampaikan oleh beberapa narasumber jelaslahbahwa efektivitas anggaran tercapai karena sebagian besar pelaksanaan program sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan, nilai rata-rata lulusan di atas standar dengan predikat memuaskan. Banyak prestasi yang diperoleh baik di tingkat daerah maupun di tingkat nasional dan ini memberi kepuasan terhadap sekolah, guru, yayasan dan orang tua.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini adalah pelaksanaan manajemen keuangan dalam rangka meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran di jenjang pendidikan dasar Yayasan Pendidikan Cendana Riau sudah terlaksana dengan baik karena fungsi-fungsi manajemen sudah terlaksana sebagai mana mestinya baik yang menyangkut perencanaan dan penyusunan anggaran, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian dan pengawasan sumber daya keuangan, terdapatnya pembagian wewenang dan tangung jawab yang jelas dalam sistem manajemen dan organisasi, adanya sistem akuntasi yang memadai, adanya evaluasi dan analisis untuk menilai kinerja organisasi serta adanya dukungan dari pelaksana mulai dari tingkat atas sampai yang paling bawah sehingga tercapainya efektivitas dalam penggunaan anggaran di jenjang pendidikan dasar Yayasan Pendidikan Cendana Riau.

Dalam perencanaan misalnya penentuan berbagai mata anggaran selalu didasarkan pada

(11)

kebutuhan guna mendukung kelancaran pelaksanaan program serta tercapainya tujuan, visi dan misi, bukan didasarkan pada keinginan-keinginan tertentu, perencanaan tidak disusun oleh pimpinan semata, tetapi melibatkan semua unsur mulai dari guru, tenaga tata usaha, pimpinan sekolah, direktur, kabid keuangan sampai ke pengurus yayasan sesuai dengan fungsi dan tanggungjawabnya masing-masing.Prosedur penyusunan anggaran yang dilakukan sudah melewati tahapan-tahapan yang sistematik.

Dari segi penggalian dana, sumber dana keuangan yang utama berasal dari orang tua siswa yang besarnya ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan orang tua, sumber dana juga berasal dari pemerintah berupa dana BOS dan batuan lain dari dunia usaha.

Kemudian dari segi pengelolaan anggaran, pengelolaan anggaran di jenjang pendidikan dasar Yayasan Pendidikan Cendana Riau telah dilakukan dengan sangat baik dan hati-hati sekali, dimana setelah anggaran tahunan disusun dan disahkan, untuk pembiayaan pendidikan sekolah mengajukan anggaran bulanan.

Dari segi pertangung jawaban,setelah kegiatan dijalankan pimpinan sekolah harus membuat laporan selambat-lambatnya seminggu setelah kegiatan.

Pengawasan dilakukan mulai dariproses penyusunan anggaran atau budget tahunan (RAPBS), pelaksanaan kegiatan sampai dengan pelaporan.Dalam hal ini pimpinan sekolah, kabid keuangan dan direktur sebagai penanggung jawab sangat memegang peranan penting.

Dalam konteks efektivitas penggunaaan anggaran, lembaga ini punya prinsip untuk melaksanakan setiap kegiatan sesuai dengan program dan anggaran yang telah disusun dan jika ada kegiatan atau program yang diluar dari anggaran yang telah disusun (unbudgeted) harus mendapat persetujuan dari pengurus yayasan.

DAFTAR PUSTAKA

Basilius R. Werang., 2015, Manajemen

Pendidikan di Sekolah, Media akademi,

Yogyakarta

Buku Panduan Penulisan Tesis dan Disertasi,

ProgramPascasarjana Universitas Riau, Pekanbaru.

Creswell, Jhon W.,2011. Penelitian Kualitatif

dalam Bidang Pendidikan, Alih bahasa:

Muhammad Diah Z, UMRI Press, Pekanbaru

Dedi Supriadi., 2010,Satuan Biaya

Pendidikan: Remaja Rosda

Karya,Bandung

Depdiknas.,2003,Undang-Undang Republik

Indonesia No.20 Tahun 2003tentang sitem Pendidikan Nasional, Bandung

Citra Umbara.

Irham Fahmi., 2013 Glosarium ilmu

manajemen dan akuntansi, Alfabeta,CV,

Bandung

Indra Bastian., 2015, Akuntansi Pendidikan, Edisi Kedua, BPFE,Yogyakarta

Isjoni, 2015, Perencanaan Strategi

Pendidikan, Edisi pertama, Cendikia

Insani, Pekanbaru

Lexy. J. Moleong., 2012, Metodologi penelitian

Kualitatif, Remaja Rosda Karya, Bandung

Mulyasa,H.E., 2012 , Manajemen

Kepemimpinan Kepala Sekolah, Edisi

kedua, Bumi Aksara, Jakarta

Nanang Fattah., 2012, Analisis Kebijakan

Pendidikan,Remaja Rosda Karya,

Bandung

Nur Hamiyah., 2015, Pengantar manajemen

pendidikan,Prestasi Pustaka, Jakarta

Pascasarjana Tim , 2013.

Rohiat., 2009, Manajemen sekolah. Refika Aditama, Bandung

Steers, Richard M., 1985 Efektivitas

Organisasi, Erlangga, Jakarta

Sugiyono., 2014, Metode Penelitian

Manajemen, Alfabeta, Bandung

Terry, George R., 2014 Prinsip-prinsip

Manajemen, alih bahasa J.Smith. D.F.M,

Cetakan ketiga belas, Bumi Aksara, Jakarta

Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional), 2014 Cetakan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam ilmu kesehatan lingkungan dari berbagai jenis kotoran manusia, yang lebih dipentingkan adalah tinja (feces) dan air seni (urine) karena kedua bahan buangan ini

Parameter gulma yang diamati meliputi jenis gulma dan berat kering gulma pada lahan sebelum percobaan, jumlah dan berat kering gulma dari setiap kedalaman tanah dan

Sedangkan Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa Gaya Kepemimpinan secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Dosen tetap pada STIE PGRI

Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menarik kesimpulan secara bersama-sama tentang cara melestarikan objek wisata alam yang ada di Indonesia, memberi kesempatan pada

Hutang jangka panjang merupakan salah satu bentuk pembiayaan yang jatuh temponya lebih dari satu tahun, yang dapat berupa pinjaman berjangka dan penerbitan

Since a large fraction of the scientific work on strong atom–light coupling is carried out where field modes are supported by a cavity with a discrete mode spectrum, we

Kita tidak dapat melihat atau mendengar gelombang ini, namun suatu alat yang dinamakan radio receiver bisa menangkap gelombang ini dan merubahnya menjadi suara,