• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSOTISNYA BANDA NEIRA YANG PENUH SEJARAH DAN PESONA BAHARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EKSOTISNYA BANDA NEIRA YANG PENUH SEJARAH DAN PESONA BAHARI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

EKSOTISNYA BANDA NEIRA YANG PENUH SEJARAH DAN PESONA BAHARI

Berbicara tentang Indonesia Timur, banyak orang pasti akan langsung menyebutkan Flores, Labuan Bajo, Ora ataupun Raja Ampat, sedikit banyak yang tahu Banda Neira yang meyimpan sejuta pesonanya. Banda Neira menawarkan surga tropis yang telah dikenal bahkan sejak abad pertama masehi oleh para pelaut mancanegara. Banda neira juga merupakan bukti sejarah bangsa ini emmiliki kekayaan alam yang menjadi incaran para bangsa Eropa, Cina dan Arab untuk mendapatkan rempah-rempah seperti Cengkeh dan Pala yang sangat bernilai pada masa itu, bahkan harga rempah-rempah itu bias disandingkan dengan harga emas.

Banda Neira, merupakan gugusan pulau yang terletak 132 km tenggara ambon, gugusan pulau ini dikenal dengan Kepulauan Banda yang terdiri dari 3 Pulau Besar (Banda Besar, Neira, Gunung APi) dan tujuh pulau kecil (Ay, Rhun, Hatta, Karaka, Sjahril, Nailaka, batu kapal). Kepulauan ini terletak di tepi jurang bawah laut terdalam Indonesia yaitu Laut banda, perairan disini dapat mencapai lebih dari 6.500 meter.

Pohon Pala akan banyak ditemui di Pulau Banda Besar, Neira, dan Hatta yang merupakan potensi wisata unggulan sejarah dan agrowisata, selain itu tidak kalah hebatnya adalah Pesona Bawah Laut yang memanjakan mata para penyelam dengan keindahan terumbu karang dan ikan. Pasir pantai yang putih dan air sebening kristal akan menjadi tempat yang sempurna untuk penggila wisata bahari. Cagar ALam Laut (CAL) Banda dikenal sebagai lokasi wisata bahari yang sering dikunjungi, CAL Banda dikelola oleh Balai Konservasi Sumberdaya ALam (BKSDA), Kementerian Kehutanan, seiring berjalannnya waktu dan dengan adanya Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2209 dan Undang-Undang 27 Tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah

(2)

pesisir dan pulau-pulau kecil sebagaiman telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2014, maka CAL Banda diserahkan pengelolaannya kepada kementerian kelautan dan perikanan pada Tahun 2009. Cagar Alam Laut Banda telah berubah nomenklatur menjadi Taman Wisata Perairan Laut Banda berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 69 Tahun 2009 dengan luasan 2.500 Ha. Secara administratif TWP Laut Banda terletak diantara 3 Pulau Besar diantaranya Banda Besar, Neira dan Bagian Utara Gunung Api, terdapat 11 Desa didalamnya.

Kegiatan wisata bahari di TWP Laut Banda cukup beranekaragam seperti menyelam, snorekling, perahu kayang, melihat lumba-lumba dan paus termasuk berbagai jenis -jenis ikan kharismatik seperti napoleon, bahkan pengunjung dapat menyaksikan atraksi budaya Manggurebe Belang (Lomba perahu belang atau balap perahu) yang merupakan agenda tahunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maluku Tengah setiap bulan November yang dilaksanakan di dalam kawasan konservasi TWP Laut Banda. Salah satu atraksi lokal lainnya yang tak kalah menarik adalah Timba Uli yang dapat disaksikan dua kali setiap tahun yaitu pada bulan Maret dan April, Timba Uli adalah pesta laut masyarakat banda untuk menangkap hewan laut sejenis ulat berwarna hijau yang panjang (menyerupai benang) dan berbulu. Seluruh masyarakat banda baik tua maupun muda, laki-laki atau perempuan menuju peisir pantai dengan membawa alat tangkap uli yang menyerupai serok terbuat dari kain halus. Hasil tangkapan uli kemudian dimasak dengan bumbu khusus dan disantap bersama-sama.

Berbicara wisata bahari tidak lengkap rasanya jika belum mengulas keindahan bawah laut TWP Laut Banda yang. Kondisi perairan yang jernih membuat para menyelam betah untuk berlama-lama menjelajah bawah laut TWP Laut Banda. Hampir seluruh area penyelaman di Pulau Pisang, Pantai Wali, Pantai Malole, Tanjung Lonthoir Pantai Mangkobatu memiliki pesona dan keanekaragaman terumbu karang serta jenis ikan-ikan hias yang sangat memanjakan mata para penyelam, bahkan sesekali jika beruntung penyelam dapat menemukan Pari, Napoleon, Penyu, Hiu, Bumphead dan Baracuda. Selain itu contour bawah laut yang beragam muali dari Flat, Slove hingga Drop Off menjadi sensasi tersendiri bagi para penyelam baik pemula maupun untuk tingkat lanjutan. Seperti halnya pada salah satu titik penyelaman di Tanjung Lonthoir desa Lonthoir, ditempat ini ditemukan Taman Sponge dengan ukuran yang besar, sehingga beberapa penyelam mencoba masuk kedalamnya. Taman Sponge terhampar dikedalaman 10-15 meter dengan contour Flat, selain itu ditemukan beberapa jenis Moray Eel yang bersembunyi didalam goa-goa kecil.

(3)

Sedangkan bagi penyelam dengan minta khusus untuk melihat dan mengamati beberapa spesies tertentu seperti Nudibranch ataupun Garden eel, para penyelam bisa menemukannya di Pulau Banda Besar di Desa Waling-Spanciby, kedalamannya sekitar 10-11 m dengan Contour Flat dan substrat dasar lebih cenderung pasir berlumpur sehingga penyelam dengan tingkatan pemula tidak disarankan untuk menyelam di lokasi ini. Bagi yang ingin menikmati keindahan bawah laut tapi tidak bias menyelam, TWP Laut Banda menawarkan Miniatur Kepulauan Banda, terletak di Desa Dwiwarna tepatnya di Pantai Tita pengunjung dapat melihat seluruh kepulauan banda tanpa harus jauh-jauh untuk mengunjungi seluruh pulau yang ada di Kepulauan Banda tapi cukup dengan melihat miniatur kepulauan banda sekaligus terumbu karang dan ikan-ikan yang beragam di lokasi ini, miniature ini resmi diliris dan dijadikan sebagai salah satu daya taruik wisata bahari baru dibanda pa bulan September Tahun 2016.

Fontbox TWP Laut Banda, merupakan agenda wajib untuk dikunjungi sebagian pengunjung mengabadikan dengan foto sendiri maupun foto bersama, terletak di depan Istana Mini menjadi spot yang tepat untuk mengabadikan bahwa pengunjunng telah berkunjung ke Banda Neira dan Taman Wisata Perairan Laut Banda. Selain itu spot foto terbaik bagi para peminat khusus fotografi, Banda memiliki Gung Pulau Gunung Api yang masih aktif merupakan puncak tertinggi di kepulauan banda dengan ketinggian 686 meter diatas permukaan laut, pengunjung dapat menyaksikan pemandangan dan melihat gugsan pulau dari atas puncak yang tak kalah kerennya dengan Pulau Wayag di Raja Ampat.

Akses Menuju Kepulauan Banda

Transportasi menuju surga tropis yang terpencil ini lumayan susah, Tapi Inget No Pain No Gain. Akses menuju kepulauan banda terdapat dua pilihan yaitu Lewat Udara dan Laut. Ingin tahu akses udara dan laut untuk menuju kesana ? berikut detailnya :

Pesawat, Kepulauan Banda memiliki bandara di Pulau Neira, pesawat perintis jenis Cessna seperti Merpati, Sushi Air dan NBA terbang dua kali sepekan dari ambon ke bandaneira. Jadwalnya yaitu pada hari Rabu dan Sabtu tapi jadwal tersebut bias berubah Karena kondisi cuaca dan tidak adanya penumpang. Durasi perkalanan dengan pesawat perintis ini memakan waktu 45-60 menit dan harga tiket pesawa kisaran Rp. 300.000-400.000. Jatah kursi untuk setiap penerbangan terbatas maksimal bagi 14

(4)

penumpang saja. Sesampainya di bandaneira pengunjung bias berjalan kaki menuju penginapan terdekat bias juga memakai jasa ojek untuk menuju penginapan yang berada di tengah kota.

Kapal PELNI

Saat ini kapal PELNI yang beroperasi menuju banda neira berjumlah 3 Kapal diantaranya adalah KM. Nggapulu, KM. Pangrango, KM. Leuser. KM. Nggapulu dua minggu sekali mampir ke banda dari pelabuhan yos sudarso ambon dengan tujuan akhir ke sorong, lama waktu perjalanan dengan kapal ini sekitar 7 jam (tergantung cuaca) dengan kisaran harga tiket Rp. 95.000-125.000. KM, Pangrango seminggu sekali mampir di banda dengan tujuan akhir ke Tual dari pelabuhan Yos Sudarso Ambon, lama waktu perjalanan sekitar 12 Jam (tergantung cuaca), biasanya jadwal kapal keberangkatan dengan kapal ini dijadwalkan hari Jumat Pukul 16.00 WIT setiap minggu, harga tiket Rp. 105.000. KM. Leuser 4 minggu sekali mampir ke banda, lama perjalanan dengan kapal ini sekitar 14 jam dari pelabuhan yos sudarso ambon kemudian mapir di pelabuhan amahai, masohi setelah itu kapal melanjutakan ke pulau banda. Untuk memastikan jadwal keberangkatan kapal dan harga tiket bias langsung mendatangi Kantor Cabang PT. PELNI atau bisa membuka link situs resmi PT. PELNI https://www.pelni.co.id.

Kapal Cepat Express Bahari

Kapal cepat beroperasi dua kali dalam seminggu, jadwal keberangkatan pada hari selasa dan sabtu pukul 09.00 WIT, lama perjalanan sekitar 5 jam (tergantung cuaca) dan jadwal kapal dapat berubah sewaktu-waktu Karena kondisi cuaca dan penumpang, harga tiket yang ditawarkan kapal cepat bervariatif untuk kelas ekonomi Rp. 415.000 dan kelas VIP Rp. 615.000, untuk ekonomi dan VIP sama mendapatkan fasilitas AC yang berbeda adalah bangku penumpang saja. Kapal cepat berangkat dari pelabuhan tulehu, sehingga pengunjung harus memperhitungakan waktu untuk bersamaan dengan jadwal kapal cepat, sesampainya di ambon pengunjung langsung bias memakai jasa mobil sewa dari bandara menuju pelabuhan tulehu dengan kisaran harga Rp. 150.000-200.000.

Taman Wisata Perairaln Laut Banda menawarkan beragam Jenis wisata yang lengkap bagi pengunjung. Jadi… Tunggu Apalagi ??

“Mari Datang Berkunjung di Surga Tropis Banda Neira….. Ayoooo Ka!!!!!!!!!”

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Saya bukanlah saya bila salah satu sistim tersebut tidaklah seperti apa yang bekerja pada diri saya saat ini; Anda bukanlah Anda, bila otak Anda tidak ada sewaktu Anda lahir

Salah satu jenis media pembelajaran yang dapat digunakan adalah modul pembelajaran, media pembelajaran ini diharapkan dapat memperlancar proses kegiatan belajar

Metode yang digunakan dalam analisis adalah simulasi numerik dengan bantuan software Maxsurf, dimana hasil simulasi menunjukkan bahwa respon gerak kapal tiap perubahan sarat

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf dan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 Tentang wakaf, Pelaksanaannya mencerminkan adanya perhatian khusus

- Olahraga, menarik nafas dari hidung dan dikeluarkan lewat mulut, melompat kedepan dgn satu kaki, melompat ke belakang dgn dua kaki -Berdo’a sebelum belajar. II.KEGIATAN INTI

Mengenaipasti punca pengabaian yang sedang berlaku terhadap Rumah Tradisonal Melayu ialah dengan memastikan faktor-faktor dan punca berlakunya pengabaian sama ada

Tabel 31 disajikan secara rinci sebagai berikut, untuk responden yang menyatakan sebesar 3.80 menunjukkan bahwa tidak ada asosiasi antara alasan responden masuk kuliah

Dihimbau kepada para Koordinator Sektor Pelayanan “NAZARETH”, “FILADELFIA” dan “MAKEDONIA”/Pengurus PelKat/Komisi, serta Warga Jemaat GPIB “CINERE” Depok