NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Secara teknis potensi IHSG untuk melanjutkan kenaikan pada pekan ini masih dapat berlanjut, kendati apresiasi atas indeks mulai terbatas. Stochastic menunjukan IHSG berada dalam ruang jenuh beli. Namun, indikator MACD masih mengkonfirmasikan positif. Resistance level bagi IHSG di level 4878 dan support level di 4728...
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4796.869 -39.164 5,367.45 8,814.34
LQ-45 820.014 -8.797 2,168.59 7,274.11
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Perdagangan IHSG hari Selasa (31/05) ditutup turun 39.16 poin (0,18%) di level 4.796,86. Dari domestik, Bank Indonesia (BI) akan segera menerbitkan Peraturan BI yang mengatur mengenai pasar uang. Beleid tersebut nantinya akan mengatur mengenai tanggung jawab BI dalam mengelola pasar uang, baik rupiah maupun valas. Untuk bisa mengelola pasar uang, harus didukung dengan satu regulasi sehingga menjadi jelas bagaimana pasar uang itu berjalan. Lebih lanjut, nantinya perbankan akan menjadi pemain utama dan diperkenankan melakukan transaksi dengan bank sentral. Sementara itu, dalam pasar uang tersebut juga dimungkinkan adanya instrumen-instrumen pasar uang yang tak hanya dikeluarkan perbankan ataupun yang dikeluarkan bank sentral, tetapi juga dimungkinkan instrumen yang dikeluarkan korporasi nonbank. Seperti comercial paper, obligasi jangka pendek atau medium term notes (MTN), Negotiable Certificate of Deposit (NCD), dan sukuk yang bisa juga diperdagangkan di pasar uang. Saat ini, beleid tersebut telah disetujui oleh dewan gubernur dan tengah memasuki proses finalisasi. Sementara itu, tren inflasi yang rendah, sepertinya akan berlanjut hingga Mei 2016. Namun demikian, rendahnya inflasi yang rendah di dua bulan pada kuartal kedua tahun ini perlu diwaspadai. Hasil survei pemantauan harga pekan ketiga Mei 2016 oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan inflasi tahunan 3,3%. Meski tercatat inflasi, angka tersebut tergolong rendah dibandingkan dengan tren inflasimenjelang puasa pada lima tahun sebelumnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) lima tahun ke belakang, rata-rata lajuInflasi menjelang puasa berada di atas 0,5%. Inflasi Juni 2015 0,54%, Inflasi Juni 2014 0,43%, Inflasi Juni 2013 1,03%, Inflasi Juli 2012 0,7%, dan Inflasi Juli 2011 0,67%. Gubernur BI mengatakan, rendahnya inflasi tersebut lantaran tekanan harga untuk komoditas hortikultura seperti cabai, mulai mengalami penurunan. Dari global, pasar ekuitas di seluruh dunia menguat pada hari Senin. Dari regional, Nikkei 225 naik 166,96 poin (0,98%) ke level 17.234,98 didorong oleh kemungkinan penundaan kenaikan pajak penjualan. Sedangkan indeks Hang Seng naik 185,70 (0,90%) ke level 20.815,09 dan indeks Shanghai Composite ditutup naik sebanyak 94,71 poin (3,34%) ke level 2.916,62. Dari Eropa, saham-saham di Eropa dibuka tentatif melemah.
Sejumlah katalis dari ekternal yang dapat berimbas bagi pasar global serta dampaknya bagi pasar saham Indonesia. Dari Jepang, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, akhirnya menunda kenaikan pajak penjualan yang rencananya dari 8% menjadi 10% selama 2,5 tahun atau pada tahun 2019 dari jadwal semula pada April 2017. Penundaan itu karena rendahnya daya beli konsumen Jepang yang tercermin dari penurunan penjualan ritel Jepang sebesar 0,8% YoY pada April 2016, atau lebih rendah dari perkiraan pasar 1,2%. Penundaan kenaikan pajak penjualan juga untuk mencegah terjadinya deflasi. PM Jepang juga akan mengumumkan langkah-langkah guna memacu pertumbuhan ekonomi serta reformasi struktural dan menambah anggaran untuk mendanai stimulus negara. Hal itu meningkatkan kepercayaan konsumen di Jepang. Meski demikian tingkat pengangguran tidak berubah di level 3,2% dibanding perkiraan yang sebesar 3,2%. Hal itu menunjukkan kondisi pekerja di Jepang masih stabil dan ketat. Sedangkan dari zona Eropa, berkenaan dengan European Central bank (ECB) akan melakukan pertemuan bank sentral Eropa di Wina pada 2 Juni 2016 untuk menetapkan kebijakan keuangan. ECB diperkirakan akan mempertahankan stimulus ekonomi, setelah presiden ECB mengumumkan peningkatan Quantitative Easing (QE) menjadi 80 miliar Euro di bulan Maret dan memangkas suku bunga deposito. Sementara itu dari dalam negeri, Bank Indonesia menyatakan inflow dari rencana tax amnesty Indonesia akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi sekitar 5,4% pada tahun 2016. Untuk itu BI tengah memaksimalkan keuntungan potensial, sekitar Rp 560 triliun akan direpatriasi sebagai hasil dari tax amnesty. Hal itu akan menambah pendapatan pajak Rp 53,4 triliun yang akan menambah 0,3% terhadap GDP. Dana masuk akan mendorong pertumbuhan tahun 2016 ke level lebih baik dari target BI di kisaran 5%-5.4%. Meski demikian pelaku pasar mewaspadai pelemahan nilai rupiah yang tembus level Rp 13.600 per USD dan ancaman kenaikan laju inflasi jelang bulan Ramadhan akibat kenaikan harga barang terutama harga bahan pokok yang saat ini mulai meningkat. Hal itu tercermin pada inflasi bulan Mei 2016 yang akan diumumkan pada hari ini. Estimasi pasar inflasi bulan Mei 2016 sebesar 0,2% MoM dibanding deflasi 0,45% MoM pada April 2016. Sedang inflasi tahunan bulan Mei diperkirakan sebesar 3,3% YoY dibanding inflasi April sebesar 3,6% YoY. Bank Indonesia mengestimasikan inflasi Juni 2016 sebesar 0,85% MoM dan 3,6% YoY. Potensi kenaikan laju inflasi makin lebar terkait sinyalemen kenaikan Fed Fund Rate pada Juni atau semester II 2016. Optimisme The Fed masih mempengaruhi pasar keuangan. Potensi rally IHSG, yang telah menguat selama 4 hari berturut-turut, akan tertahan dan diperkirakan berpeluang melemah pada hari ini seiring potensi koreksi pasar saham Asia. .
DAILY REPORT
01 Juni 2016
• AALI rights issue Rp3,99 triliun
• Anak usaha ANJT terima pinjaman dari NISP
• Pemerintah alihkan saham PGAS milik negara ke Pertamina • BBRI dan BBCA danai WSKT Rp 4,4 triliun
• RUPS NRCA setuju masuk ke bidang investasi • NRCA fokus konstruksi ruas tol di Jawa • META jajaki proyek tol di Makassar
• BBRI & AIA FInancial kerja sama produk bancassurance • BBRI perbanyak layanan digital
• MPMX siapkan capex Rp 700 miliar • MPMX bagikan dividen Rp 17 per saham • Cellnex Telecom akuisisi anak usaha TOWR
• EXCL & Yonder Music kerja sama sediakan akses lagu • CSAP akan raih dana Rp 492,156 miliar dari aksi HMETD • CSAP optimis penjualan tahun 2016 tumbuh 18% YoY • TMPO akan rights issue
• Laba ARTI tahun 2015 turun 44,7% YoY • KBLM tambah investasi USD 750 ribu
• IMPC akan bagi dividen Rp 20/saham pada 30 Juni 2016 • PT. Duta Intidaya akan IPO di kisaran harga Rp 170-190 • Harga IPO PT. Cikarang Listrindo Rp 1500 per saham
Support Level 4781/4764/4736
Resistance Level 4825/4853/4869
Major Trend Down
1 June 2016
1 June 2016
Astra Agro Lestari (AALI) akan meraih dana Rp3,99 triliun dari aksi penerbitan saham baru melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Perseroan menawarkan 349,94 juta saham baru yang memiliki nilai nominal Rp500 per saham dengan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp11.425 per saham. Setiap pemegang sembilan saham lama berhak atas dua HMETD (9:2). Efek dilusi diperkirakan maksimal 18,18%. Dana right issue akan digunakan untuk membayar utang dari fasilitas revolving loan yang masih berjalan hingga 7 April 2016. Adapun pemegang saham utama AALI, yakni Astra International (ASII) akan bertindak sebagai pembeli siaga. Aksi korporasi ini sudah mendapatkan persetujuan dari RUPSLB yang diadakan pada 11 April 2016 dan sudah mendapatkan persetujuan dari OJK pada 30 Mei 2016. Anak usaha Austindo Nusantara Jaya (ANJT) yakni PT Gading Mas Indonesia Teguh (GMIT) menerima pinjaman dari Bank OCBC NISP (NISP) berupa fasilitas kredit rekening koran (KRK) hingga sejumlah Rp 3.000.000.000, fasilitas fixed loan hingga sejumlah Rp 13.500.000.000, fasilitas demand loan hingga sejumlah Rp 7.500.000.000 dan fasilitas term loan hingga jumlah Rp 10.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini akan dijamin dengan jaminan perusahaaan oleh PT Sahabat Mewah dan Makmur yang merupakan anak usaha perseroan dengan kepemilikan 99%. Pemerintah akan mengalihkan seluruh saham negara di Perusahaan Gas Negara (PGAS) ke PT Pertamina (Persero) dalam rencana pembentukan perusahaan induk (holding) BUMN sektor energi. Berdasarkan draf Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke Pertamina, negara akan menambah penyertaan modal ke Pertamina melalui pengalihan seluruh saham Seri B milik negara pada PGN yang berjumlah 13,809 miliar. Dengan holding energi tersebut Pertamina akan memiliki 13,809 miliar saham PGN. Nilai penambahan penyertaan modal negara itu ditetapkan Menteri Keuangan berdasarkan usulan Menteri BUMN. Penambahan penyertaan modal negara akan mengakibatkan status PGN berubah menjadi perseroan terbatas dan tidak lagi menjadi BUMN. Sesuai dengan RPP, penambahan penyertaan modal negara ke Pertamina dimaksudkan untuk memperkuat permodalan Pertamina. Setelah pembentukan holding itu, Pertamina diarahkan mendapatkan pendanaan melalui penerbitan obligasi. Menurut Menteri Negera BUMN, Rini, pembentukan holding energi tersebut tidak memerlukan persetujuan DPR meski status PGN sebagai BUMN akan hilang. Pemerintah menargetkan PP holding BUMN energi terbit pada Juni 2016.
Waskita Karya (WSKT) memperoleh fasilitas pinjaman hingga Rp 4,4 triliun dari Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Central Asia (BBCA). Fasilitas pinjaman akan digunakan untuk mendukung kegiatan usaha perseroan. Sepanjang tahun ini, perseroan membutuhkan dana cukup besar untuk mengembangkan bisnis jalan tolnya. Dari total capex sebesar Rp 10 triliun, WSKT mengalokasikan dana sebesar Rp 8 triliun untuk ekspansi jalan tol.
Rapat umum pemegang saham Nusa Raya Cipta (NRCA) menyetujui rencana untuk memasuki bidang usaha investasi, khususnya di sektor jalan tol. Perseroan berminat untuk mengikuti lelang di sejumlah proyek infrastruktur pemerintah. Dari investasi di proyek jalan tol tersebut, NRCA juga mengharapkan pekerjaan konstruksi. Nusa Raya Cipta sebelumnya telah memiliki penyertaan saham di jalan tol Cikopo-Palimanan dengan porsi 2%.
Nusa Raya Cipta (NRCA) akan lebih fokus mengincar proyek
konstruksi ruas tol di Jawa tahun ini. Hal tersebut merupakan salah satu upaya perseroan dalam mengejar target kontrak baru 2016 yang dipatok Rp3,3 triliun dan pendapatan Rp3 triliun. Nusantara Infrastructure (META) tengah membidik konsesi ruas tol baru di Makassar, Sulawesi Selatan. Perseroan berniat memperpanjang rus tol hingga ke perbatasan provinsi terdekat. Saat ini perseroan mengelola dua ruas tol di Makassar yakni ruas tol Pelabuhan Soekarno Hatta-Pattarani sejauh 5,95 km dan ruas Tallo-Bandara Hasanuddin sepanjang 11,57 km.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) bersama PT AIA FINANCIAL melakukan peluncuran kerja sama produk asuransi perbankan Provestara Ultima Link. Provestara Ultima Link adalah Produk proteksi investasi (unit link) dengan manfaat proteksi jiwa sekaligus dapat memberikan manfaat perencanaan keuangan kepada pemegang polis sesuai dengan kebutuhan masa depan. Kerja sama ini akan memperkaya produk bancassurance yang dimiliki oleh BRI.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) akan memperbanyak layanan berbasis digital setelah satelit BRI atau BRISat dioperasikan. Selain mempercepat dan mempermudah layanan melalui jaringannya di seluruh Indonesia, perseroan juga akan melakukan digitalisasi untuk jaringan Teras Pasar BRI.
Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) menyiapkan belanja modal tahun ini sebesar Rp 700 miliar. Perseroan akan menggunakan 50% dari capex atau sebesar Rp 350 miliar untuk pengadaan rental mobil baru. Selain itu, MPMX akan menggunakan capex untuk pembangunan pabrik di Cilegon, Jawa Barat. Sekitar Rp 100 miliar untuk pembangunan gudang di Jawa Timur, termasuk penambahan dan perluasan showroom motor. Selain investasi, perseroan menargetkan pendapatan tumbuh 5-10% YoY dan laba bersih tumbuh 15-20% YoY pada 2016.
Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) akan menggunakan 26,6% dari laba bersih tahun lalu atau sebesar Rp 75,9 miliar sebagai dividen, setara dengan Rp 17 per saham.
Sarana Menara Nusantara (TOWR) melalui Protelindo Luxembourg Sarl bersama Management Tower Europe Sarl siap menjual seluruh kepemilikan saham pada Protelindo Netherlands BV (PBNV) kepada Cellnex Telecom SA. Nilai bersih penjualan sekitar 109 juta euro atau sekitar Rp 1,65 triliun. Tujuan dari transaksi ini adalah mendukung rencana TOWR dalam melakukan efisiensi bisnis investasi. Protelindo juga mendapatkan dana untuk belanja modal dan ekspansi usaha.
XL Axiata (EXCL) bekerja sama Yonder Musik untuk menyediakan akses lebih dari 20 juta lagu dari musisi seluruh dunia, termasuk musisi Indonesia. Perseroan menargetkan sekurangnya 1,2 juta pelanggan akan menggunakan layanan musik ini di tahun pertama.
Catur Sentosa Adiprana (CSAP) akan menghimpun dana sekitar Rp 492,156 miliar dari rencana penambahan modal dengan HMETD sebanyak 1,158 miliar saham (40%) dengan harga pelaksanaan Rp 425 per saham. Saham baru yang akan ditawarkan kepada pemegang saham dalam rangka PMHETD I ini seluruhnya adalah saham baru yang di keluarkan dari portepel perseroan yang mempunyai hak yang sama. Dana hasil rights issue digunakan sekitar 80% untuk membiayai modal dan modal kerja dalam perluasan usaha perseroan di segmen ritel modern bahan bangunan dan home improvement (Mitra10) dan 20%
1 June 2016
1 June 2016
membiayai belanja modal perseroan berupa penambahan gudang di DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi. Rencana perluasan usaha tersebut dilakukan dengan cara meningkatkan penyertaan modal pada PT Catur Mitra Sejati Sentosa (CMSS) yang merupakan entitas perusahaan dengan kepemilikan sekitar 99,65%. Belanja modal tersebut untuk menambah jumlah toko Mitra10 di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Tanggal terakhir perdagangan dengan HMETD di pasar regular dan negosiasi pada 2 Juni 2016 dan di pasar tunai 7 Juni 2016. Awal perdagangan tanpa HMETD di pasar regular dan negosiasi pada 3 Juni 2016 dan di pasar tunai 8 Juni 2016, distribusi HMETD diperkirakan 8 Juni 2016, pencatatan saham hasil HMETD di BEI 9 Juni 2016, periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD 9-15 Juni 2016, distribusi saham hasil HMETD 13-17 Juni 2016.
Catur Sentosa Adiprana (CSAP) optimis penjualan tahun 2016 tumbuh 18% YoY yang disumbang ritel sebesar 20% dan distribusi sebesar 18% dengan memfokuskan pada retail modern. Ke depan perusahaan akan membuka lebih banyak toko lagi dengan proyeksi tahun 2020 sebanyak 50 toko. Catur Sentosa Adiprana menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (Capex) tahun 2016 sebesar Rp 500 miliar. Capex perseroan tahun 2016 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar Rp 200 miliar. Hal ini disebabkan perseroan akan terus mendorong pengembangan usahanya.
Tempo Inti Media (TMPO) berencana meraih dana dari pasar modal melalui penerbitan saham baru dengan mekansime rights issue untuk ekspansi usaha dan melunasi utang. Dana itu akan digunakan untuk membiayai ekspansi usaha bisnis media masa melalui Tempo.co dan bisnis televisi melalui Tempo TV.
Ratu Prabu Energi (ARTI) mencatatkan pendapatan usaha bersih Rp 225,79 miliar per 31 Desember 2015 atau turun dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp 357,66 miliar. Laba bersih turun menjadi Rp 13,34 miliar dari Rp 24,13 miliar.
Kabelindo Murni (KBLM) akan menambah investasi pada tahun 2016 sebesar USD 750.000 untuk mengantisipasi kebutuhan kabel nasional yang terus meningkat. Investasi tersebut dimaksudkan untuk memperluas variasi jenis produk, meningkatkan kualitas serta menambah mesin. Dengan tambahan kapasitas tersebut diharapkan kebutuhan pasar sudah dapat dipenuhi, baik untuk kebutuhan pemerintah maupun swasta. Tahun ini perseroan hanya menargetkan penjualan sebesar Rp 1,4 triliun dengan estimasi laba sebesar Rp 34,3 miiar. Hal ini dirancang sesuai dengan tren permintaan sektor swasta dan Pemerintah. Dana yang dibutuhkan untuk Pembangunan pembangkit listrik tersebut diperkirakan mencapai Rp 1.127 triliun yang tertuang dalam Perpres No. 4 yang memfokuskan pada pembangunan pembangkit listrik sebesar 35.000 MW. Dengan rencana tersebut, maka panjang jaringan transmisi yang akan dibangun diperkirakan akan mencapai 46.000 Km atau setara dengan 300.000 Km Konduktor ACSR. Pada tahun 2016 PLN menganggarkan dana investasi sebesar Rp 70 – Rp 80 triliun yang akan digunakan membangun pembangkit listrik sebesar 2.400 MW dan jaringan transmisi sepanjang 9.000 Km serta program listrik masuk desa dengan anggaran Rp 3 triliun.
Impack Pratama Industri (IMPC) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2015 sebesar Rp 20 per saham pada 30 Juni 2016. Jadwal cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 3 dan 6 Juni 2016, sedang di pasar tunai 8 dan 9 Juni 2016 dengan DPS hingga 8 Juni 2016. Rencana pembagian dividen itu telah
disetujui dalam RUPT. Sementara RUPS Luar Biasa menyetujui pemecahan nominal saham dari semula Rp 100 menjadi Rp10 atau rasio 1:4.
PT Duta Intidaya, pengelola minimarket Watsons, menawarkan harga perdana saham IPO sebesar Rp 170-190 per saham. Perusahaan akan melepas 478.041.000 saham baru atau 23% dari total saham perseroan. Duta Intidaya telah menunjuk Trimegah Securities (TRIM) sebagai penjamin pelaksana emisi efek (Lead Underwriter). Masa penawaran awal atau bookbulding akan dilangsungkan pada 31 Mei - 1 Juni 2016. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan terbit pada 15 Juni 2016. Masa penawaran umum dijadwalkan pada 17-21 Juni 2016 dan pencatatan perdana (listing) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditargetkan pada tanggal 28 Juni 2016. Dana dari hasil IPO akan digunakan sekitar 35% untuk pembayaran utang dan 65% untuk ekspansi usaha pembukaan toko baru. Perseroan berencana akan membuka 20 gerai baru pada tahun 2016 di pulau Jawa dan di luar pulau Jawa. Dari total 20 gerai ritel Watsons, 5 diantaranya akan dibuka di luar Pulau Jawa. Hal ini dilakukan untuk menyasar masyarakat di luar Jawa yang belum tersentuh produk Watsons. Pembukaan beberapa gerai di beberapa wilayah di Indonesia menjadi target utama Watsons untuk meningkatkan penjualan ritel produk kesehatan dan kecantikan. Watsons juga akan menembus pasar digital dengan menjalin kerja sama dengan Lazada dan Gojek. Fokus perseroan ke depan adalah e-commerce pada awal tahun 2017.
Harga pelaksanaan initial public offering (IPO) PT. Cikarang Listrindo telah ditetapkan sebesar Rp 1.500 per saham. Level harga tersebut merefleksikan EV/EBITDA 2017 sebesar 7,3 kali.
1 June 2016
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 48.90 -0.20 TLKM (US) 55 18,749 -334
Natural Gas (US$)/mmBtu 2.28 0.00 ANTM (GR) 0.03 456 0
Gold (US$)/Ounce 1216.63 1.30
Nickel (US$)/MT 8435.00 15.00
Tin (US$)/MT 16300.00 100.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 53.50 -8.90
Coal (RB) (US$)/MT* 55.30 -8.06
CPO (ROTH) (US$)/MT 682.50 5.00
CPO (MYR)/MT 2613.00 10.50
Rubber (MYR/Kg) 693.50 4.00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 685.61 -0.17
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD
Bn)
USA DOW JONES INDUS. 17787.20 -0.48 2.08 16.59 14.75 3.02 2.89 5,308.8
USA NASDAQ COMPOSITE 4948.06 0.29 -1.19 18.37 15.66 3.44 3.15 7,779.7
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6230.79 -0.64 -0.18 16.76 14.35 1.74 1.68 1,567.9
CHINA SHANGHAI SE A SH 3052.78 3.33 -17.59 13.27 11.71 1.39 1.27 3,750.3
CHINA SHENZHEN SE A SH 1958.71 4.10 -18.91 26.64 21.63 3.01 2.71 3,058.4
HONG KONG HANG SENG INDEX 20815.09 0.90 -5.02 11.35 10.29 1.05 0.99 1,691.2
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4796.87 -0.81 4.44 15.14 13.14 2.24 2.03 374.0
JAPAN NIKKEI 225 17234.98 0.98 -9.45 16.99 15.44 1.45 1.37 2,781.8
MALAYSIA KLCI 1626.00 -0.24 -3.93 15.90 14.67 1.63 1.54 233.2
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2791.06 -0.20 -3.18 12.58 12.00 1.07 1.02 283.4
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13,648.00 8.00 1000 IDR/ USD 0.07 0.0000
EUR/IDR 15,194.18 -2.38 EUR / USD 1.11 0.0001
JPY/IDR 123.25 0.28 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 9,906.08 21.32 SGD / USD 0.73 0.0000
AUD/IDR 9,874.30 -0.78 AUD / USD 0.72 0.0001
GBP/IDR 19,762.99 -162.83 GBP / USD 1.45 -0.0002
CNY/IDR 2,072.46 1.26 CNY / USD 0.15 0.0000
MYR/IDR 3,305.60 -7.90 MYR / USD 0.24 -0.0007
KRW/IDR 11.45 0.01 100 KRW / USD 0.08 0.0000
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.07
BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.85
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description April-16 March-16 Description Rate (%)
Inflation YTD % 0.16 0.62 SBI (9M) 6.60
Inflation YOY % 3.60 4.45 SBIS (9M) 6.60
Inflation MOM % -0.45 0.19 SBI (12M) 6.75
Foreign Reserve (USD) 107.71 Bn 107.54 Bn SBIS (12M) 6.75
1 June 2016
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
01 Jun Indonesia CPI YoY Turun menjadi 3.30% dari 3.60%
01 Jun Indonesia CPI MoM Naik menjadi 0.20% dari -0.45%
01 Jun US ISM Manufacturing Turun menjadi 50.3 dari 50.8
01 Jun US ISM Prices Paid Turun menjadi 58.5 dari 59.0
01 Jun US ISM New Orders --
01 Jun US Construction Spending MoM Naik menjadi 0.6% dari 0.3%
01 Jun US Domestic Vehicle Sales Naik menjadi 13.58 juta dari 13.48 juta
01 Jun US Total Vehicle Sales Turun menjadi 17.30 juta dari 17.32 juta
02 Jun US Initial Jobless Claims Naik menjadi 270 ribu dari 268 ribu
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
TOWR IJ 4250 4.94 1.92 BBRI IJ 10350 -2.59 -6.33 ICBP IJ 16200 1.73 1.51 ASII IJ 6600 -2.22 -5.72 BBNI IJ 4800 1.69 1.39 BMRI IJ 9025 -2.70 -5.44 BDMN IJ 3280 3.80 1.07 BBCA IJ 13000 -1.52 -4.60 MEGA IJ 3300 4.76 0.97 UNVR IJ 43100 -1.43 -4.49 LPPF IJ 18975 1.74 0.89 HMSP IJ 95000 -1.04 -4.38 IIKP IJ 3770 8.02 0.89 MIKA IJ 2350 -8.91 -3.15 SILO IJ 10125 7.14 0.74 GGRM IJ 69200 -1.14 -1.45 EMTK IJ 9225 1.37 0.66 ACES IJ 830 -8.29 -1.21 KLBF IJ 1430 1.06 0.66 AALI IJ 14150 -5.19 -1.15
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Cikarang Listrindo Power Producer 1500.00 2,555.02 07-08 Jun’16 14 Jun’16 Indo Premier, Deutsche Bank, Citigroup, UBS PT Sillo Maritime Perdana Shipping
Transportation
117-140 600.00 08-10 Jun’16 16 Jun’16 Lautandhana Securindo,
UOB Kay Hian Securities
PT Duta Intidaya Trade & Service 170-190 478.04 17-21 Jun’16 28 Jun’16 Trimegah Securities
PT Buyung Poetra Sembada
1 June 2016
1 June 2016
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
SONA 320.00 Cash Dividend 31 May-16 01 Jun-16 03 Jun-16 24 Jun-16
EKAD $0.0076 Cash Dividend 31 May-16 01 Jun-16 03 Jun-16 24 Jun-16
TOBA $0.0006 Cash Dividend 31 May-16 01 Jun-16 03 Jun-16 24 Jun-16
ASRM 95.00 Cash Dividend 01 Jun-16 02 Jun-16 06 Jun-16 24 Jun-16
BBMD 14.67 Cash Dividend 01 Jun-16 02 Jun-16 06 Jun-16 24 Jun-16
TOTL 40.00 Cash Dividend 01 Jun-16 02 Jun-16 06 Jun-16 24 Jun-16
DVLA 35.00 Cash Dividend 01 Jun-16 02 Jun-16 06 Jun-16 24 Jun-16
SSMS 17.66 Cash Dividend 01 Jun-16 02 Jun-16 06 Jun-16 24 Jun-16
INCI 10.00 Cash Dividend 01 Jun-16 02 Jun-16 06 Jun-16 24 Jun-16
EPMT 5.00 Cash Dividend 01 Jun-16 02 Jun-16 06 Jun-16 24 Jun-16
PGLI 0.90 Cash Dividend 01 Jun-16 02 Jun-16 06 Jun-16 23 Jun-16
KINO 37.00 Cash Dividend 01 Jun-16 02 Jun-16 06 Jun-16 24 Jun-16
LPPF 427.30 Cash Dividend 02 Jun-16 03 Jun-16 07 Jun-16 29 Jun-16
PUDP 11.90 Cash Dividend 02 Jun-16 03 Jun-16 07 Jun-16 24 Jun-16
MIKA 25.00 Cash Dividend 03 Jun-16 06 Jun-16 08 Jun-16 30 Jun-16
SAME 7.00 Cash Dividend 03 Jun-16 06 Jun-16 08 Jun-16 30 Jun-16
IMPC 20.00 Cash Dividend 03 Jun-16 06 Jun-16 08 Jun-16 30 Jun-16
MIDI 15.00 Cash Dividend 03 Jun-16 06 Jun-16 08 Jun-16 30 Jun-16
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
BNLI Rights Issue 283:249 526.00 26 May’16 27 May’16 02 Jun – 08 Jun’16
AALI Rights Issue 4:1 TBA TBA TBA TBA
BLTZ Rights Issue TBA 5700-8560 01 Jun’16 02 Jun’16 08 Jun – 14 Jun’16
ACST Rights Issue 5:3 TBA TBA TBA TBA
RMBA Rights Issue 36:145 480.00 09 Jun’16 10 Jun’16 16 Jun – 22 Jun’16
AKKU Rights Issue 2:49 101.00 29 Jun’16 30 Jun’16 13 Jul – 19 Jul’16
BHIT Rights Issue 5:1 185.00 01 July’16 11 July’16 15 Jul – 28 Jul’16
BINA Rights Issue 84:25 240.00 10 July’16 11 July’16 15 Jul – 21 Jul’16
BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 05 Aug’16 08 Aug’16 12 Aug – 22 Aug’16
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
ASBI RUPST/LB 01-Jun-16
FORU RUPST 01-Jun-16
JECC RUPST 01-Jun-16
SSIA RUPST 01-Jun-16
INDS RUPST 01-Jun-16
JKON RUPST/LB 01-Jun-16
TBMS RUPST 01-Jun-16
INTD RUPST 01-Jun-16
TRIM RUPST 01-Jun-16
ICON RUPST 01-Jun-16
GDST RUPST 02-Jun-16
JPRS RUPST 02-Jun-16
BTON RUPST/LB 02-Jun-16
ASJT RUPST 02-Jun-16
SMAR RUPST/LB 02-Jun-16
LSIP RUPST 02-Jun-16
JSPT RUPST 02-Jun-16
SMDR RUPST 02-Jun-16
RELI RUPST/LB 02-Jun-16
SMMT RUPST/LB 02-Jun-16
MBTO RUPST/LB 02-Jun-16
DGIK RUPST/LB 02-Jun-16
PSAB RUPST/LB 02-Jun-16
1 June 2016
1 June 2016
AISA
TRADING BUY
S1 1405 R1 1500 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1355 R2 1550
Closing
Price 1460
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 1415-Rp 1500
• Entry Rp 1460, take Profit Rp 1500
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 73.66 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 47.02 Positif
Bollinger Band (Mid) 1282 Positif
MA5 1374 Positif 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800
November December 2016 February March April May AISA Upward Sloping Channel
1,374 1,352.5 1,311.82 1,311.82 1,281.5 1,250 1,148.87 1,430 1,460 1,460 1,460 1,660 1,660 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 AISA - Stochastic %D(6,3,3) = 72.80, Stochastic %K = 84.85, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
72.8002 72.8002 20 80 84.8485 84.8485 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 AISA - MACD (5,3) = -23.88, Signal() = -16.70
-23.8822 -16.699 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 AISA - TSI(3,5,3) = 47.02, Volume() = 27,592,000.00
33.9551 0.00000 47.0186 27,592,00
AISA - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 27,592,000.00 0.00000 27,592,00 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
KLBF
TRADING BUY
S1 1410 R1 1450 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1380 R2 1480
Closing
Price 1430
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 1410-Rp 1450
• Entry Rp 1430, take Profit Rp 1450
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 85.48 Positif
MACD 9.67 Positif
True Strength Index (TSI) 66.80 Positif
Bollinger Band (Mid) 1359 Positif
MA5 1408 Positif 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800
November December 2016 February March April May
KLBF Upward Sloping Channel
1,408 1,405.63 1,375 1,358.75 1,301.43 1,301.43 1,295 1,420 1,430 1,430 1,430 1,776.67 1,776.67 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 74.94, Stochastic %K = 81.48, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
74.9383 74.9383 20 80 81.4815 81.4815 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 KLBF - MACD (5,3) = -7.40, Signal() = -6.52 -7.39862 -6.52215 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 KLBF - TSI(3,5,3) = 66.80, Volume() = 90,336,704.00 62.6563 0.00000 66.7956 90,336,70 KLBF - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 90,336,704.00 0.00000 90,336,70
1 June 2016
1 June 2016
ISSP
TRADING BUY
S1 264 R1 290 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 250 R2 304
Closing
Price 276
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 264-Rp 290
• Entry Rp 276, take Profit Rp 290
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 84.72 Positif
MACD 3.97 Negatif
True Strength Index (TSI) 44.48 Positif
Bollinger Band (Mid) 246 Positif
MA5 268 Positif 120.0 140.0 160.0 180.0 200.0 220.0 240.0 260.0 280.0
November December 2016 February March April May ISSP Decending Triangle
246.2 212.667 212.667 211.663 210 210 210 265.25 268 274 276 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ISSP - Stochastic %D(6,3,3) = 73.62, Stochastic %K = 74.59, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
73.624 73.624 20 74.5869 74.5869 80 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 0.0 ISSP - MACD (5,3) = -2.60, Signal() = -2.30
-2.59876 -2.30406 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ISSP - TSI(3,5,3) = 44.48, Volume() = 39,716,600.00
44.4807 0.00000 48.6807 39,716,60
ISSP - William's % R(14) = -4.35, Volume() = 39,716,600.00 -4.34783 39,716,60 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
AKRA
TRADING BUY
S1 6300 R1 6500 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 6200 R2 6600
Closing
Price 6400
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 6300-Rp 6500 • Entry Rp 6400, take Profit Rp 6500
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 42.68 Positif
MACD 26.78 Positif
True Strength Index (TSI) 39.47 Positif
Bollinger Band (Mid) 6131 Positif
MA5 6125 Positif 6,000 6,500 7,000 7,500 8,000 8,500
November December 2016 February March April May AKRA Downward Sloping Channel
6,125 6,115.63 6,084.38 6,084.38 5,925 5,679.17 5,679.17 6,131.25 6,250 6,400 6,400 6,400 7,055.1 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 AKRA - Stochastic %D(6,3,3) = 46.26, Stochastic %K = 74.44, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
46.2597 46.2597 20 74.4444 74.4444 80 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 AKRA - MACD (5,3) = -68.62, Signal() = -39.74
-68.6228 -39.7395 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 AKRA - TSI(3,5,3) = 39.47, Volume() = 11,448,100.00
17.3996 0.00000 39.474
11,448,10
AKRA - William's % R(14) = -6.90, Volume() = 11,448,100.00 -6.89655 11,448,10 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
1 June 2016
1 June 2016
PWON
TRADING BUY
S1 535 R1 565 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 515 R2 580
Closing
Price 550
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 535-Rp 565 • Entry Rp 550, take Profit Rp 565
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 80.68 Positif
MACD 5.03 Positif
True Strength Index (TSI) 51.30 Positif
Bollinger Band (Mid) 515 Positif
MA5 538 Positif 350.0 400.0 450.0 500.0 550.0
November December 2016 February March April May PWON Upward Sloping Channel
538 528.125 514.85 504.5 504.5 498 484.466 540 550 550 550 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 PWON - Stochastic %D(6,3,3) = 87.55, Stochastic %K = 89.05, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 87.5474
80 20 87.5474 89.0465 89.0465 -8.0 -4.0 0.0 4.0 8.0 0.0 PWON - MACD (5,3) = -5.07, Signal() = -4.52
-5.06601 -4.51752 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PWON - TSI(3,5,3) = 51.30, Volume() = 76,389,200.00
41.5909 0.00000 51.3038 76,389,20
PWON - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 76,389,200.00 0.00000 76,389,20 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
CTRA
TRADING BUY
S1 1355 R1 1415 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1320 R2 1450
Closing
Price 1380
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 1355-Rp 1415 • Entry Rp 1380, take Profit Rp 1415
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 89.78 Negatif
MACD 14.31 Negatif
True Strength Index (TSI) 36.12 Positif
Bollinger Band (Mid) 1305 Positif
MA5 1389 Negatif 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500
November December 2016 February March April May CTRA Downward Sloping Channel
1,304.5 1,235 1,235 1,205 1,202.39 1,071.54 1,071.54 1,368.13 1,380 1,380 1,380 1,389 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 CTRA - Stochastic %D(6,3,3) = 79.76, Stochastic %K = 78.39, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
78.3889 78.3889 20 79.7593 79.7593 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 CTRA - MACD (5,3) = -7.55, Signal() = -10.68
-10.683 -7.55328 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 CTRA - TSI(3,5,3) = 36.12, Volume() = 14,666,800.00
36.1164 0.00000 44.0579 14,666,80
CTRA - William's % R(14) = -23.91, Volume() = 14,666,800.00 -23.913 14,666,80 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
1 June 2016
1 June 2016
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
31-05-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture
AALI Trading Sell 14150 14150 13725 12750 13725 14700 15675 Negatif Negatif Negatif 16650 14500
LSIP Trading Sell 1450 1450 1430 1365 1430 1495 1560 Positif Negatif Negatif 1750 1405
SGRO Trading Sell 1905 1905 1875 1810 1875 1940 2000 Positif Negatif Negatif 2015 1825
Mining
PTBA Trading Sell 6375 6375 6250 5875 6250 6625 7000 Negatif Negatif Negatif 7800 6125
ADRO Trading Buy 710 710 735 675 695 715 735 Positif Positif Positif 770 655
MEDC Trading Sell 1390 1390 1380 1345 1380 1415 1450 Negatif Negatif Negatif 1795 1345
INCO Trading Sell 1655 1655 1630 1575 1630 1685 1740 Positif Negatif Negatif 2005 1490
ANTM Trading Sell 650 650 640 615 640 665 690 Positif Negatif Negatif 780 625
TINS Trading Sell 655 655 645 620 645 670 695 Positif Negatif Negatif 870 620
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Buy 915 915 930 880 905 930 955 Positif Negatif Positif 1010 875
SMGR Trading Buy 9000 9000 9125 8775 8950 9125 9300 Positif Negatif Positif 10625 8675
INTP Trading Buy 16650 16650 16850 16100 16475 16850 17225 Positif Positif Positif 20175 15525
SMCB Trading Buy 1110 1110 1125 1045 1085 1125 1165 Positif Positif Positif 1215 965
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 6600 6525 6725 6325 6525 6725 6925 Positif Negatif Negatif 7850 6000
GJTL Trading Sell 710 710 695 650 695 740 785 Negatif Negatif Negatif 825 660
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 6925 6925 6875 6750 6875 7000 7125 Negatif Negatif Negatif 7300 6800
GGRM Trading Sell 69200 69200 68325 66450 68325 70200 72075 Negatif Negatif Negatif 74400 64200
UNVR Trading Sell 43100 43100 42975 42725 42975 43225 43475 Negatif Negatif Negatif 47300 42350
KLBF Trading Buy 1430 1430 1450 1380 1410 1450 1480 Positif Positif Positif 1420 1295
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1830 1830 1840 1790 1815 1840 1865 Positif Positif Positif 2005 1695
PTPP Trading Buy 3700 3700 3730 3530 3630 3730 3830 Positif Positif Positif 3840 3300
WIKA Trading Sell 2400 2400 2370 2290 2370 2450 2530 Positif Negatif Negatif 2765 2200
ADHI Trading Buy 2570 2570 2610 2430 2520 2610 2700 Positif Negatif Positif 2910 2420
WSKT Trading Sell 2510 2510 2450 2290 2450 2610 2770 Negatif Negatif Negatif 2660 2130
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 2480 2480 2500 2420 2460 2500 2540 Positif Negatif Positif 2715 2170
JSMR Trading Buy 5400 5400 5425 5225 5325 5425 5525 Positif Positif Positif 5525 5200
ISAT Trading Sell 6575 6575 6525 6450 6525 6600 6675 Negatif Negatif Negatif 6825 6150
TLKM Trading Sell 3700 3700 3660 3580 3660 3740 3820 Negatif Negatif Negatif 3800 3404
Finance
BMRI Trading Sell 9025 9025 8950 8700 8950 9200 9450 Positif Negatif Negatif 10000 8650
BBRI Trading Buy 10350 10350 10550 9950 10250 10550 10850 Positif Negatif Positif 10925 9525
BBNI Trading Buy 4800 4800 4840 4580 4710 4840 4970 Positif Positif Positif 5075 4270
BBCA Trading Sell 13000 13000 12900 12600 12900 13200 13500 Positif Negatif Negatif 13300 12775
BBTN Trading Buy 1705 1705 1720 1670 1695 1720 1745 Positif Positif Positif 1885 1590
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 14200 14200 14350 13750 14050 14350 14650 Positif Negatif Positif 17100 12550