• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI. Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut :"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

3

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum

2.1.1 Sumber Data

Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut :

1. Literatur

a. Buku ‘Ramayana’, yang dilukis dan disusun oleh Ratmoyo – Abas tahun 1982, yang diteritkan sebagai Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

b. Buku ‘Wayang dan Karakter Manusia’, yang disusun oleh Ir. Sri Mulyono tahun 1993, penerbit CV Haji Masagung.

c. Buku ‘Ramayana’, yang disusun oleh Bani Roy Choudhury, yang diterbitkan oleh Sterling Press Private limited, New Delhi, tahun 2002.

2. Wawancara

Wawancara dengan melakukan riset di Sekolah Tinggi (STAH) Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta.

Jl. Daksinapati No. 10. Rawamangun, Jakarta Timur 13220

Degan berdiskusi dengan Pak Untung Suhardi, Salah satu Dosen tetap STAH Jakarta, membahas mngenai cerita Hindu Ramayana.

(2)

3. Website

Pencarian data diperoleh dari website yang berhubungan dengan kisah Ramayana

http://en.wikipedia.org/wiki/Ramayana http://id.wikipedia.org/wiki/Ramayana http://candidiy.tripod.com/ramayana.htm

2.1.2 Tokoh Cerita Ramayana

sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Ramayana

Rama adalah salah satu tokoh protagonis dari cerita. Digambarkan sebagai wujud ketujuh Dewa Wisnu, ia adalah putra tertua sekaligus anak kesayangan raja Ayodhya, Dasaratha, dan Ratunya Kausalya. Dia digambarkan sebagai lambang kebajikan. Dasaratha dipaksa oleh Kaikeyi, salah seorang istrinya, memerintahkan rama untuk melepaskan haknya untuk memperoleh tahta selama empat belas tahun dan pergi ke pengasingan.

Shinta salah satu tokoh protagonis dan istri tercinta dari Rama. Ia meripakan putri raja Janaka. Rama pergi ke Mithila, dan mendapat kesempatan untuk menikahinya dengan mengangkat busur berat Dewa Siwa dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Raja Janaka. Kompetisi ini diadakan untuk menemukan suami yang paling cocok untuk Shinta, dan banyak pangeran dari negara yang berbeda bersaing untuk memenangkan dirinya. Sinta merupakan wujud dewi Lakshmi, permaisuri Wisnu. Shinta digambarkan sebagai lambang kemurnian perempuan dan kebajikan. Dia mengikuti suaminya ke pengasingan dan diculik oleh Rahwana. Dia dipenjarakan di pulau Lanka sampai Rama menyelamatkan dirinya dengan mengalahkan raja setan Rahwana. Kemudian, dia melahirkan Lava dan Kusha, ahli waris Rama.

(3)

Hanoman adalah Wanara dari kerajaan Kishkindha. Dalam beberapa versi, dia digambarkan sebagai perwujudan kesebelas dewa Siwa (dia juga disebut rudra) dan bhakta ideal dari Rama. Ia terlahir sebagai anak Kesari, seorang raja Wanara, dan dewi Anjana. Ia memainkan peranan penting dalam mencari Shinta dan dalam pertempuran menaklukan Rahwana.

Lakshmana, adik Rama, yang memilih untuk pergi ke pengasingan bersamanya. Dia adalah putra dari Raja Dasaratha dan Ratu Sumitra, dan merupakan saudara kembar dari Shatrughna. Lakshmana digambarkan sebagai perwujudan dari Shesha, seekor Naga yang mendampingi Dewa Wisnu. Dia menghabiskan waktunya untuk melindungi Shinta dan Rama di mana ia berjuang melawan Surpanakha. Dia dipaksa untuk meninggalkan Sita, yang ditipu oleh iblis Marica untuk percaya bahwa Rama berada dalam kesulitan. Malangnya Shinta diculik oleh Rahwana saat Ia meninggalkannya.

Rahwana, yang merupakan seorang raja raksasa raja Alengka. Setelah melakukan semedi selama sepuluh ribu tahun ia menerima anugerah dari pencipta, Dewa Brahma bahwa Ia tidak dapat dibunuh oleh dewa, setan, atau roh-roh. Dia digambarkan sebagai raja iblis kuat yang mengganggu semedi para petapa. Dewa Wisnu menjelma sebagai Rama sebagai wujud manusia untuk mengalahkannya, sehingga menghindari anugerah yang diberikan oleh Dewa Brahma.

Jatayu, putra Aruna dan keponakan Garuda . adalah makhluk setengah dewa yang memiliki bentuk burung yang mencoba untuk menyelamatkan Shinta dari Rahwana. Jatayu bertempur dengan gagah berani dengan Rahwana, untuk menyelamatkan Shinta, namun gagal. Ia berhasil dikalahkan Rahwana, dan saat sekarat, Jatayu ditemukan oleh Rama dan Lakshmana dan sebelum meninggal, Ia sempat memberitahukan kemana arah Rahwana pergi.

(4)

Dasaratha adalah raja dari Ayodhya dan ayah Rama. Ia memiliki tiga ratu, yakni Kausalya, Kaikeyi dan Sumitra, dan tiga anak lainnya: Bharata, Lakshmana dan Shatrughna. Kaikeyi, ratu favorit Dasaratha itu, memaksa dia untuk membuat anaknya Bharata putra mahkota dan mengirim Rama ke pengasingan. Dasaratha meninggal patah hati setelah Rama pergi ke pengasingan.

Bharata adalah putra Dasaratha dan Ratu Kaikeyi. Ketika dia mengetahui bahwa ibunya Kaikeyi memaksa Rama ke pengasingan dan menyebabkan Dasaratha mati patah hati , ia badai keluar dari istana dan pergi mencari Rama di hutan. Ketika Rama menolak untuk kembali dari pengasingannya untuk menganggap takhta, Bharata memperoleh sandal Rama, dan menempatkan mereka di atas takhta sebagai isyarat bahwa Rama adalah raja sejati. Bharata kemudian memerintah Ayodhya sebagai Bupati Rama selama empat belas tahun ke depan . Dia menikah dengan Mandavi.

Satrughna adalah putra Dasaratha dan istri ketiganya Ratu Sumitra. Dia adalah adik bungsu dari Rama dan juga saudara kembar dari Lakshmana. Dia menikah dengan Shrutakirti.

Sugriwa, seorang raja Wanara yang membantu Rama Shinta kembali dari Rahwana. Dia memiliki perjanjian dengan Rama untuk mengalahkan Subali yang merebut tahta kerajaan Kishkinda dari Sugriwa dalam pertukaran untuk bantuan Sugriwa dalam mencari Shinta. Sugriwa akhirnya naik tahta Kishkindha atas kekalahan Subali, dan memenuhi janjinya dengan memberikan pasukan wanara untuk menyerbu Alengka.

Surpanakha, adik Rahwana yang jatuh cinta dengan Rama dan memiliki kekuatan magis untuk mengambil bentuk apapun yang dia inginkan.

(5)

2.1.3 Kitab Kronologi Dalam Cerita Ramayana sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Ramayana

Di India dalam bahasa Sanskerta, Ramayana dibagi menjadi tujuh kitab atau kanda sebagai berikut:

1. Balakanda

Kitab Balakanda merupakan awal dari kisah Ramayana. Kitab Balakanda menceritakan Prabu Dasarata yang memiliki tiga permaisuri, yaitu: Kosalya, Kekayi, dan Sumitra. Prabu Dasarata berputra empat orang, yaitu: Rama, Bharata, Lakshmana dan Satrughna. Kitab Balakanda juga menceritakan kisah Sang Rama yang berhasil memenangkan sayembara dan memperistri Sita, puteri Prabu Janaka.

2. Ayodhyakanda

Kitab Ayodhyakanda berisi kisah dibuangnya Rama ke hutan bersama Dewi Sita dan Lakshmana karena permohonan Dewi Kekayi. Setelah itu, Prabu Dasarata yang sudah tua wafat. Bharata tidak ingin dinobatkan menjadi Raja, kemudian ia menyusul Rama. Rama menolak untuk kembali ke kerajaan. Akhirnya Bharata memerintah kerajaan atas nama Sang Rama.

3. Aranyakanda

Kitab Aranyakakanda menceritakan kisah Rama, Sita, dan Lakshmana di tengah hutan selama masa pengasingan. Di tengah hutan, Rama sering membantu para pertapa yang diganggu oleh para rakshasa. Kitab Aranyakakanda juga menceritakan kisah Sita diculik Rawana dan pertarungan antara Jatayu dengan Rawana.

4. Kiskindhakanda

Kitab Kiskindhakanda menceritakan kisah pertemuan Sang Rama dengan Raja kera Sugriwa. Sang Rama membantu Sugriwa merebut kerajaannya dari

(6)

Subali, kakaknya. Dalam pertempuran, Subali terbunuh. Sugriwa menjadi Raja di Kiskindha. Kemudian Sang Rama dan Sugriwa bersekutu untuk menggempur Kerajaan Alengka.

5. Sundarakanda

Kitab Sundarakanda menceritakan kisah tentara Kiskindha yang membangun jembatan Situbanda yang menghubungkan India dengan Alengka. Hanuman yang menjadi duta Sang Rama pergi ke Alengka dan menghadap Dewi Sita. Di sana ia ditangkap namun dapat meloloskan diri dan membakar ibukota Alengka.

6. Yuddhakanda

Kitab Yuddhakanda menceritakan kisah pertempuran antara laskar kera Sang Rama dengan pasukan rakshasa Sang Rawana. Cerita diawali dengan usaha pasukan Sang Rama yang berhasil menyeberangi lautan dan mencapai Alengka. Sementara itu Wibisana diusir oleh Rawana karena terlalu banyak memberi nasihat. Dalam pertempuran, Rawana gugur di tangan Rama oleh senjata panah sakti. Sang Rama pulang dengan selamat ke Ayodhya bersama Dewi Sita.

7. Uttarakanda

Kitab Uttarakanda menceritakan kisah pembuangan Dewi Sita karena Sang Rama mendengar desas-desus dari rakyat yang sangsi dengan kesucian Dewi Sita. Kemudian Dewi Sita tinggal di pertapaan Rsi Walmiki dan melahirkan Kusa dan Lawa. Kusa dan Lawa datang ke istana Sang Rama pada saat upacara Aswamedha. Pada saat itulah mereka menyanyikan Ramayana yang digubah oleh Rsi Walmiki.

(7)

2.1.4 Kisah Ramayana

Sumber: diadaptasi dari cerita asli yang sudah ada dan diceritakan kembali oleh penulis.

1. Cerita bermula dimana hiduplah seorang raksasa jahat bernama Rahwana yang mempunyai keinginan yang besar untuk menjadi makhluk yang paling kuat di seluruh alam semesta. Oleh karena itu Ia melakukan tapa atau semedi selama sepuluh ribu tahun untuk memperoleh anugerah dari Sang Dewa Pencipta. Karena keberhasilannya melakukan semedi selama sepuluh ribu tahun, Dewa Brahma muncul di hadapan Rahwana untuk mengabulkan permohonannya. Dewa Brahma mengabulkan permohonan Rahwana bukan karena Ia menginginkan kehancuran, tetapi karena kagum dan terpukau akan pertapaan yang dilakukan Rahwana.

Sang Raksasa memang pandai, tetapi permohonannya terlalu besar dan tidak bijaksana. Ia meminta kepada Sang Dewa Brahma agar dirinya menjadi makhluk yang paling kuat, sehingga tidak dapat dikalahkan atau dibunuh sekalipun oleh Dewa dan Iblis. Maka terkabulah permohonan tersebut oleh Sang Dewa, yang menjadikan Rahwana sebagai Raja iblis yang paling kuat di seluruh alam semesta.

Sebagai bukti anugerah yang diperolehnya, Rahwana ingin menunjukkan kekuatannya di antara para Dewa. Ia ingin menguasai para Dewa dengan menyerang Swargaloka, yang merupakan alam suci para Dewa dalam agama Hindu atau yang biasa dikenal dengan sebutan Surga. Setelah itu Rahwana pergi ke neraka untuk mengumpulkan iblis sebagai pasukan bagi kerajaannya sendiri yang diberi nama Alengka.

2. Mengetahui datangnya kehancuran bagi alam semesta, Dewa Wisnu, Sang Dewa Pelindung yang bijaksana tidak tinggal diam. Ia mengetahui bahwa

(8)

Rahwana telah menjadi raksasa yang sangat kuat, namun Ia tidak sadar atas permohonannya terhadap Dewa Brahma. Rahwana hanya memohon agar Ia tidak dapat dikalahkan oleh Dewa ataupun iblis, permohonan tersebut mempunyai arti bahwa Ia tetap dapat dikalahkan oleh manusia dan hewan sekalipun. Ini menjadi sebuah harapan untuk menyelamatkan alam semesta dari kehancuran. Karena kecintaannya terhadap alam semesta, Dewa Wisnu memutuskan untuk bereinkarnasi atau terlahir kembali ke dunia dalam wujud manusia untuk mengalahkan Rahwana. Perwujudan Sang Dewa Wisnu di dunia dikenal dengan nama Rama.

3. Di sebuah kerajaan bernama Ayodhya, tinggalah seorang Raja bernama Prabu Dasartha yang mempunyai tiga orang permaisuri, yakni bernama Kosalya, Kekayi, dan Sumitra. Di dalam kerajaan inilah reinkarnasi Dewa Wisnu terlahir kembali sebagai Rama yang dilahirkan oleh Permaisuri Kosalya sebagai sang ibu. Rama mempunyai saudara tiri laki-laki bernama Bharata yang dilahirkan oleh Permaisuri Kekayi, serta si kembar, Lakshmana dan Satrughna yang dilahirkan oleh Permaisuri Sumitra. Diantara mereka berempat, Rama merupakan pangeran yang paling istimewa, karena tubuhnya yang berwarna biru, dipercaya oleh penghuni kerajaan sebagai reinkarnasi Sang Dewa Wisnu.

4. Sebagai seorang pangeran kerajaan Ayodhya, Rama tumbuh sebagai prajurit perang yang tangguh dan berani. Ia dan saudaranya Lakshmana mempunyai kecintaan yang sama terhadap alam dan kehidupan hewan, sedangkan Bharata dan Satrughna lebih mencintai olah raga dan kompetisi. Di antara mereka berempat, Rama mempunyai jiwa kepemimpinan yang paling tinggi, sehingga kelak Ialah pangeran kepercayaan untuk mewariskan tahta kerajaan Ayodhya setelah Prabu Dasartha.

5. Di lain tempat yang bernama kerajaan Mantili, tinggalah seorang Raja bernama Prabu Janaka yang mempunyai seorang putri bernama Dewi

(9)

Shinta. Dewi Shinta sangatlah cantik jelita, karena Ia merupakan perwujudan dari Dewi Laksmi. Suatu hari Sang Prabu mengadakan sayembara untuk mendapatkan sang pangeran bagi sang putri tercintanya yaitu Shinta. Dalam sayembara, barangsiapa yang mampu mengangkat busur Siwa, dialah yang akan menjadi pemenangnya. Sudah ratusan orang yang telah mencobanya, namun tidak ada seorangpun yang dapat mengangkat busur tersebut. Pada suatu saat, Rama dan Lakshmana sedang berkunjung ke kerajaan tersebut untuk mengikuti sayembara. Dalam sekejap Rama berhasil mengangkat busur Siwa dengan mudah, bahkan Rama menarik senar busur tersebut hingga melengkung dan patah. Dengan kejadian tersebut, Pangeran dari Kerajaan Ayodhya dinobatkan sebagai pemenang dalam sayembara sekaligus menjadi calon pasangan bagi Dewi Shinta.

6. Dengan tercapainya kemenangan Rama atas sayembara, Sang Raja Mantili, Prabu Janaka sangatlah bergembira. Ia mengundang kerajaan tempat Rama berasal, yakni Ayodhya untuk merayakan pernikahan di kerajaannya. Setelah mendapatkan undangan tersebut, Prabu Dasartha beserta ketiga permaisurinya sangat terkesan dan langsung mengunjungi kerajaan Mantili untuk merayakan pesta pernikahan antara Rama dengan Shinta. Pesta pernikahan yang penuh dengan hiasan bunga tersebut berlangsung dengan sangat meriah, dan kedua kerajaan antara Kerajaan Mantili dan Ayodhya merayakan dengan sangat penuh suka cita.

7. Setelah Rama kembali ke kerajaan Ayodhya, Prabu Dasartha ingin menyerahkan tahtanya kepada Rama dan Shinta sebagai Raja dan Ratu Ayodhya. Namun Permaisuri Kekayi, salah satu ibu tiri Rama, menginginkan agar tahta kerajaan Ayodhya diberikan kepada putra kandungnya Bharata. Dengan berat hati Raja Dasartha memutuskan untuk mengabulkan permohonan Permaisuri Kekayi untuk memberikan tahta kepada Bharata, dan memerintahkan Rama untuk diasingkan dari kerajaan selama empat belas tahun.

(10)

Dengan rendah hati Rama menerima nasibnya untuk tinggal dalam pengasingan selama empat belas tahun. Dan selama tinggal di hutan Rama tidak sendiri, Ia ditemani bersama Istrinya, Shinta, dan saudaranya yang setia Lakshmana. Dalam waktu dekat, Sang Raja Dasartha meninggal dunia karena termakan oleh rasa bersalahnya yang begitu dalam karena telah mengusir Rama dari kerajaan.

8. Bharata sang adik dari Rama, mengetahui bahwa ibunya Permaisuri Kekayi memaksa Rama menyerahkan tahtanya dan diusir dari kerajaan, Ia sangatlah kecewa terhadap keputusan tersebut, dan tidak ingin menjadi Raja. Dengan sekejap Bharata pergi meninggalkan istana untuk mencari keberadaan Rama di hutan Citrakota. Ketika bertemu, Rama menolak untuk kembali dari pengasingannya untuk memperoleh tahtanya kembali memimpin kerajaan Ayodhya. Dengan rasa yang sangat hormat terhadap kakaknya, Bharata mengikuti kehendak Rama. Setelah pertemuan itu, Ia membawa sandal Rama kembali ke istana untuk diletakkan diatas tahta kerajaan, sebagai tanda bahwa Rama adalah Raja yang sejati. Dan selama empat belas tahun ke depan, kerajaan Ayodhya dipimpin oleh Bharata sebagai Bupati atas nama Sang Rama.

9. Dalam masa pengasingan, Rama, Shinta dan Lakshmana melewati hutan belantara yang dinamakan hutan Dandaka. Di dalam hutan tersebut mereka bertiga bertemu dengan pertapa suci yang bernama Agastya. Ia menjelaskan bahwa hutan tersebut terkena kutukan dan dihuni oleh banyak iblis, sehingga sangatlah berbahaya untuk dilalui oleh orang biasa. Karena itu sang pertapa suci memberikan senjata bagi Rama dan Lakshmana sebagai pertahanan diri. Rama memperoleh busur ajaib dan panah emas, sedangkan Lakshmana memperoleh pedang sakti yang mampu melawan iblis. Kedua senjata tersebut merupakan senjata pusaka Dewa yang hanya bisa digunakan untuk mempertahankan diri dari serangan bahaya, sehingga tidak dapat

(11)

digunakan untuk memulai kekacauan. Dengan diperolehnya senjata istimewa tersebut, mereka bertiga sering membantu para pertapa suci yang diganggu oleh iblis dan raksasa.

Dan selama tiga belas tahun Rama tinggal dalam pengasingan di hutan bersama dengan Shinta dan Lakshmana. Mereka bertahan hidup dengan segala sesuatu yang ditemukan di dalam hutan, sehingga membuat mereka sangat memahami tentang segala kehidupan di dalam hutan, mulai dari segala jenis tumbuhan, pohon, dan hewan.

10. Pada suatu hari, seorang raksasa bernama Surpanakha, yang merupakan saudara perempuan dari Rahwana melihat Rama di dalam hutan. Saat pandangan pertama, Surpanakha langsung jatuh cinta kepada Rama. Ia merubah wujudnya menjadi seorang wanita cantik untuk memikat hati Rama, namun Rama tidak tergoda sedikitpun. Kesetiaan hati Rama terhadap Shinta diuji saat itu, dan ternyata Shinta menyaksikan kejadian tersebut. Melihat kemunculan Shinta, Surpanakha langsung mengamuk dan berubah kembali ke wujud raksasanya yang buruk supa dan menyeramkan. Surpanakha kemudian menyerang Shinta, namun dapat dicegah oleh Lakshmana yang datang dengan membawa senjata. Lakshmana berhasil menebas hidung Surpanakha hingga terluka parah, dan kemudian Ia kabur lari meninggalkan mereka bertiga. Amarah karena hidungnya yang terluka, Suparnakha kembali menghadap Rahwana dan menceritakan semua kejadian yang terjadi di hutan. Dari cerita yang diceritakan Surpanakha, Rahwana mengetahui bahwa Rama dan saudaranya akan menuju Alengka untuk menumpas raksasa dan para iblis. Oleh karena itu, Rahwana mengutus pasukan iblisnya dibawah pimpinan Suparnakha menuju hutan untuk mengalahkan Rama. Pasukan iblis yang dibawa oleh Surpanakha tidak terhitung jumlahnya, sedangkan Rama hanya sendirian. Ia mengutus Lakshmana untuk melindungi Shinta pergi ke tempat yang jauh untuk menghindari mara bahaya.

(12)

11. Dengan sekuat tenaga Rama menarik busur dan panah ajaibnya, lalu melepaskan sebuah anak panah emas ke angkasa. Dalam kesunyian, satu anak panah tersebut berlipat ganda menjadi ribuan anak panah sehingga bayangannya menutup langit dan menciptakan kegelapan. Hujan anak panah Rama berhasil memusnahkan seluruh pasukan iblis Rahwana, tanpa tersisa satupun, kecuali Suparnakha.

12. Surpanakha kemudian kembali lagi menghadap Rahwana, dan menceritakan kegagalannya mengalahkan Rama. Seketika Rahwana mencari cara untuk mengalahkan Rama. Kemudian dengan kemampuan sihir yang dimiliki, Rahwana mengubah hambanya yang bernama Marica menjadi seekor kijang kencana. Dengan tujuan untuk memancing perhatian Rama pergi memburu kijang palsu itu, dikarenakan Dewi Shinta menginginkannya. Dan ternyata benar setelah melihat keelokan kijang tersebut, Shinta meminta Rama untuk menangkapnya. Karena permintaan sang istri tercinta, maka Rama berusaha mengejar kijang seorang diri, sedangkan Lakshmana tinggal untuk menjaga Shinta.

13. Dalam waktu yang lama ditinggal berburu, Shinta mulai mencemaskan Rama, maka Ia meminta Lakshmana untuk mencarinya. Lakshmana tidak mungkin meninggalkan Shinta sendirian di dalam hutan yang berbahaya, namun Shinta tetap memaksanya untuk pergi mencari Rama, maka pergilah Lakshmana ke dalam hutan untuk mencari Rama.

Melihat Shinta yang sedang sendirian, Rahwana mulai menggunakan kesempatannya untuk menculik. Saat itu juga Rahwana langsung menarik

Shinta untuk dibawa pulang ke istananya di Alengka. Ketika dalam perjalanan pulang Rahwana yang sedang membawa Shinta bertemu dengan seekor burung bernama Jatayu. Jatayu dapat mengenali Shinta sebagai puteri dari Prabu Janaka yang merupakan teman baiknya. Jatayu merupakan seekor burung garuda yang baik hati, Ia ingin menyelamatkan Shinta dari genggaman

(13)

Rahwana, maka terjadilah perkelahian antara Jatayu dengan Rahwana. Jatayu adalah burung yang berani dan perkasa, namun tetap bukan tandingan Rahwana. Dalam perkelahian itu Jatayu yang malang dapat dikalahkan oleh Rahwana, sehingga jatuh ke tanah.

14. Disaat yang sama Rama terus memburu kijang kencana dan akhirnya Rama berhasil memanahnya, namun kijang itu berubah kembali menjadi makhluk iblis yang menyeramkan. Dalam wujud sebenarnya Marica mengadakan perlawanan pada Rama sehingga terjadilah pertempuran antar keduanya, dan pada akhirnya Rama berhasil memanah si raksasa. Pada saat yang bersamaan Lakshmana berhasil menemukan Rama dan mereka berdua kembali ke tempat semula dimana Shinta ditinggal sendirian, namun sesampainya Shinta tidak ditemukan. Selanjutnya mereka berdua berusaha mencarinya dan bertemu Jatayu yang terluka parah. Rama mencurigai Jatayu yang menculik Shinta, dan dengan penuh emosi ia hendak membunuhnya tapi berhasil dicegah oleh Lakshmana. Dari keterangan Jatayu mereka mengetahui bahwa yang menculik Shinta adalah seorang raja raksasa bernama Rahwana. Setelah menceritakan semuanya akhirnya si burung garuda ini meninggal.

15. Melewati lembah Rishyamuka, Rama dan Lakshmana bertemu dengan seekor kera putih bernama Hanoman yang sedang mencari para satria untuk mengalahkan Subali. Hanoman merupakan seekor Wanara yang sangat sakti seperti Dewa. Ia merupakan putra dari Dewa Wahyu, sedangkan Subali adalah kakak dari Sugriwa paman dari Hanoman, Sang kakak yang mempunyai niat jahat berhasil merebut tahta Kerajaan Kishkinda dari Sugriwa. Kishkinda merupakan kerajaan tempat tinggal para kera. Dan dengan pertolongan Rama, Subali berhasil dikalahkan sehingga tahta kerajaan Kiskhinda dapat kembali pada Sugriwa. Pada kesempatan itu pula Rama menceritakan perjalanannya untuk mencari Dewi Shinta sang istri yang diculik Rahwana di istana Alengka. Karena merasa berhutang budi pada Rama maka Sugriwa menawarkan bantuannya dalam menemukan kembali Shinta, yaitu dimulai dengan mengutus

(14)

Hanoman pergi mencari istana Alengka yang berada sangat jauh di seberang pulau.

16. Taman Argasoka adalah taman kerajaan Alengka tempat dimana Shinta menghabiskan hari-hari penantiannya dijemput kembali oleh sang Rama. Di kerajaan Alengka, Rahwana ingin menjadikan Shinta sebagai permaisurinya, dengan ancaman akan memakannya apabila Shinta menolaknya. Shinta diberikan waktu selama satu bulan untuk menentukan pilihannya. Pada malam hari, setelah semua isi istana tertidur, Hanoman berhasil tiba di Istana Alengka, kemudian Ia menemukan Shinta yang sedang bersedih. Ia menjelaskan bahwa dirinya diutus oleh Rama untuk mencarinya, dengan menunjukkan bukti berupa cincin milik Rama. Hanoman menceritakan rencana Rama yang sedang mengumpulkan pasukan untuk menggempur Alengka demi menyelamatkan Shinta. Setelah menyampaikan pesannya tersebut, kemudian Hanoman pergi meninggalkan Shinta untuk kembali kepada Rama.

17. Di dalam perjalanan meninggalkan Taman Argasoka, Hanoman tertangkap oleh pasukan iblis, yang kemudian dibawa ke hadapan Rahwana. Pada akhirnya Hanoman dijatuhi hukuman mati yaitu dengan dibakar hidup-hidup. Tetapi Hanoman sangatlah sakti, Ia tidak bisa mati, bahkan Ia membakar dan memporak porandakan kerajaan Alengka sampai menimbulkan kekacauan dan berhasil meloloskan diri.

Sekembalinya dari Alengka, Hanoman menceritakan semua kejadian dan kondisi Alengka kepada Rama. Setelah adanya laporan itu, maka Rama telah bersiap untuk berangkat menyerang kerajaan Alengka dan diikuti pula pasukan kera pimpinan Hanoman. Mengetahui Alengka berada jauh diseberang lautan yang sangat luas, Rama memikirkan cara untuk menyebrang dengan membawa pasukan kera yang jumlahnya mencapai jutaan. Kemudian dengan bantuan para kera, Ia memerintahkan untuk membangun jembatan yang

(15)

disusun dari tumpukan batu yang bertuliskan nama Sri Rama, agar bebatuan tersebut dapat mengapung dan mampu menjadi pijakan para pasukan sebagai sebuah jembatan. Jembatan tersebut membentang panjang di Lautan sehingga mampu menghubungkan pulau India dengan pulau Alengka.

18. Setibanya Rama dan pasukannya di pulau kerajaan Alengka, Ribuan pasukan iblis Rahwana telah bersiaga di depan gerbang Istana dan bersiap untuk memulai peperangan. Untuk mencegah peperangan, sekali lagi Rama menyampaikan pesan perdamaian terakhir bagi kerajaan Alengka apabila Rahwana mau membebaskan Dewi Shinta. Namun Sang Rahwana tidak menanggapi perkataan Rama. Kemarahannya karena Hanoman telah membakar Istana Alengka membuat Rahwana semakin ingin mengalahkan Rama dan pasukannya. Rahwana sangatlah sakti, tidak ada satu orangpun yang dapat menghentikan amarahnya. Ini pertanda bahwa peperangan akan segera dimulai.

19. Pada saat matahari berada pada posisi tertinggi, Rama memerintahkan pasukannya untuk menyerang Istana Alengka. Peperanganpun dimulai dengan sangat sengit, dimana pasukan wanara bertempur melawan para pasukan iblis Rahwana. Masing-masing pasukan yang berjumlah ribuan, mempertahankan waktu peperangan yang cukup lama, sehingga banyak menimbulkan pertumpahan darah.

20. Dibantu oleh ribuan pasukan wanara, Rama dan Lakshmana bertarung dengan sangat gigih. Segala kekuatan dan kemampuan bertarung yang dimiliki Rama dan Lakshmana digunakan untuk menumpas para pasukan iblis di dalam peperangan, demi menyelamatkan Dewi Shinta. Anak panah Rama tidak pernah meleset sekali pun dalam mengenai sasaran pada para pasukan iblis, sedangkan pedang pusaka milik Lakshmana berhasil mengalahkan puluhan iblis dalam sekali tebas.

(16)

21. Di lain tempat, Sang Hanoman bertarung menghadapi Rahwana sendirian. Hanoman dan Rahwana masing-masing mempunyai kekuatan Dewa, mereka bertarung satu sama lain dengan sangat sengit sehingga menimbulkan kehancuran di sekitarnya. Dan setelah sekian lama bertempur, Rahwana tetap tidak bisa dikalahkan. Dengan kekuatan sihir yang dimiliki, Rahwana mengeluarkan semburan api pada Hanoman. Semburan api Rahwana sangatlah besar dan panas sehingga mampu menghanguskan hutan dalam sekejap. Di dalam pertarungan, Hanoman memang kebal terhadap serangan apapun, namun Ia tetap bisa merasakan betapa panasnya semburan api Rahwana.

22. Ketika Hanoman mulai kehabisan tenaga akibat menahan serangan dari Rahwana, tiba-tiba Rama muncul dari kejauhan. Ia memegang busur emas sambil membidik Rahwana dengan anak panahnya. Rama mengeluarkan kemampuan terkuatnya, yakni Brahma Astra yang digunakan pada anak panahnya. Dengan bidikan yang tajam dan kekuatan penuh, Rama menembakkan anak panahnya kepada Rahwana, dan berhasil mengenai sasaran tepat pada bagian jantung Rahwana. Saat detik-detik kematiannya, Rahwana tersadar bahwa Rama merupakan wujud manusia dari Dewa Wisnu. Rahwana tidak mempunyai perlindungan dan kekebalan atas Dewa yang terlahir dalam wujud manusia. Ia tidak dapat dikalahkan oleh Dewa, namun dapat dikalahkan oleh manusia. Panah emas milik Rama berhasil melenyapkan Rahwana dari muka bumi, sehingga membawa perdamaian dan kebahagiaan bagi alam semesta. Dengan musnahnya Sang raja raksasa Rahwana, seluruh jagat raya berbahagia, menyaksikan masa kejayaan Iblis telah berakhir.

23. Setelah peperangan dimenangkan oleh Rama dan pasukan wanara, Dewi Shinta berhasil dibebaskan dari Istana Alengka. Walaupun Shinta telah kembali, namun Rama menolak untuk bertemu dengannya, karena menganggap Shinta telah ternoda selama berada di kerajaan Alengka. Maka Rama meminta bukti kesuciannya, yaitu dengan melakukan bakar diri. Karena kebenaran kesucian Shinta dan pertolongan Dewa Api, Shinta berhasil selamat dari

(17)

kobaran api, tanpa terluka sedikitpun. Dengan demikian terbuktilah bahwa Shinta masih suci dan akhirnya Rama menerima kembali Shinta dengan perasaan haru dan bahagia.

Pada keesokan harinya genap sudah pengasingan Rama selama empat belas tahun lamanya. Bersama dengan Shinta, Lakshmana, dan Hanoman, Ia memutuskan kembali ke Kerajaan Ayodhya, sebagai syarat untuk memperoleh tahta kerajaaan. Sekembalinya Rama dan Shinta di Istana, mereka disambut dengan meriah oleh Bharata dan Satrughna yang merupakan saudara tirinya yang setia. Lalu kemudian mereka berdua dinobatkan sebagai Raja dan Ratu Kerajaan Ayodhya, yang dipercaya akan membawa perdamaian serta kehidupan yang makmur dan sejahtera di seluruh penjuru India.

Sampai saat ini, masyarakat India masih merayakan kembalinya Rama dari pengasingan dan kemenangannya atas Rahwana, yang diperingatkan setiap festival Hindu ‘Diwali’.

Beberapa nilai yang dapat diambil atau dipetik dari kisah Ramayana : - Kejujuran dan kesetiaan sangatlah mahal harganya.

- Rasa curiga dalam diri manusia tidak akan bisa pergi selama pembuktian masih belum meyakinkan.

- Kasih sayang dan cinta mengalahkan segalanya

(18)

2.1.5 Bentuk-bentuk Visual Ramayana

Berikut ini merupakan beberapa contoh gaya visual cerita Ramayana: 1. Style Visual Ramayana yang berasal dari India

Style visual Ramayana yang berasal dari India umumnya berupa lukisan yang dibuat secara manual menggunakan tinta dan cat. Tampilan gambar pada style visual ini menunjukkan gradasi warna yang mendetail, sehingga tekstur nampak lebih nyata, dan lebih berdimensi.

gambar 1. Style Visual Ramayana yang berasal dari India. sumber:http://www.google.com

2. Style Visual Ramayana yang berasal dari Thailand

Style visual Ramayana yang berasal dari Thailand mempunyai tampilan lukisan yang lebih sederhana dibandingkan dengan Style visual dari India. Tampilan visual pada style visual ini mempunyai outline yang mendetail, namun tidak menggunakan gradasi warna, sehingga objek terlihat datar atau dua dimensi.

(19)

Gambar 2. Style Visual Ramayana yang berasal dari Thailand. sumber:http://www.google.com

3. Style Visual Ramayana dalam pewayangan Indonesia

Style visual Ramayana dalam pewayangan Indonesia mempunyai bentuk yang serupa dengan wayang-wayang lainnya di Indonesia. Para tokoh dalam wayang mempunyai ciri khas tersendiri yang membedakan antara kaum manusia, raksasa, dan kera.

Gambar 3. Style Visual Ramayana dalam pewayangan Indonesia. sumber:http://www.google.com

4. Gaya Visual Ramayana dalam bentuk kontemporer (modern)

Style visual Ramayana dalam bentuk kontemporer atau modern umumnya dibuat menggunakan aplikasi dan software digital, misalnya seperti photoshop dan illustrator dalam digital painting. Tampilan gambar dalam

(20)

bentuk kontemporer lebih segar, cerah, dramatis, dan imajinatif serta lebih menarik perhatian masyarakat modern.

Gambar 4. Gaya Visual Ramayana dalam bentuk kontemporer (modern). sumber:http://www.google.com

(21)

2.1.6 Riset Wawancara Dengan Narasumber

Saya memilih Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta, yang beralamat di Jl. Daksinapati No. 10. Rawamangun, Jakarta Timur 13220, sebagai tempat riset wawancara dengan narasumber, yakni Bapak Untung Suhardi, seorang Hindu yang menjabat sebagai dosen theologi Agama Hindu.

Pertama-tama Beliau menjelaskan, bahwa Ramayana merupakan kisah yang berasal dari India, yang diusung oleh Resi Walmiki. Walmiki awalnya sejak lahir mempunyai nama Ratna Kara, yang merupakan seorang putra raja di India, namun malang nasibnya Ia terpisah dari kedua orang tuanya, dan kemudian hidup di hutan. Di dalam hutan Walmiki tumbuh dewasa dan dibesarkan oleh keluarga pemburu. Selain gemar berburu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Ratna Kara juga suka merampok orang orang yang melewati hutan tempat daerahnya Ia tinggal. Suatu saat Ia merampok seorang Resi Narada yang sedang melalui hutan. Ratna Kara mengetahui bahwa sang Resi Narada tidak mempunyai benda apapun untuk dirampok, namun Ia bingung bagaimana bisa seseorang hidup tanpa memiliki benda berharga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Olehkarena itu Ratna Kara meminta mengajarkan arti kehidupan serta cara menjalankannya dengan berguru pada Resi Narada. Kemudian guna mendapatkan pencerahan hidup, Sang Resi memerintahkan Ratna Kara untuk melakukan semedi selama 1000 tahun. Selama Ia bersemedi, lama kelamaan tubuhnya diselimuti oleh rumah atau sarang semut. Setelah 1000 tahun semedi yang dilakukannya berhasil, datanglah Dewa Brahma di hadapan Ratna Kara yang menjelaskan kisah hidup Ratna Kara yang sesungguhnya adalah orang yang lahir dari keluarga terpandang. Kemudian sang Dewa Brahma menjadikan Ratna Kara sebagai Resi Walmiki, dimana Walmiki berarti Rumah bagi semut, dan memberikan ilham dan titah untuk mengusung kisah Ramayana yang suci untuk disebarluaskan pada kaum Hindu.

(22)

Perkembangan kisah Ramayana menjadi kisah yang terkenal sampai di Indonesia pada awalnya disebarkan bersamaan dengan penyebarluasan Agaman Hindu di Indonesia. Kisah Ramayana dari India, disebarkan oleh 3 aliran yang masuk ke Indonesia yakni aliran Brahmana (Pendeta/Resi), Ksatria (Tentara), dan Waisya (Para pedagang), yang diceritakan secara lisan bersamaan dengan ajaran agama Hindu. Salah satu bukti nyata besarnya pengaruh Agama Hindu di Indonesia adalah, terdapatnya Candi Prambanan yang merupakan Candi Hindu terbesar dan termegah yang pernah dibangun di Jawa kuno, yang dibangun 850 Masehi oleh Rakai Pikatan.

Candi Prambanan dihiasi relief naratif yang menceritakan epos Hindu; Ramayana dan Krishnayana. Relif berkisah ini diukirkan pada dinding sebelah dalam pagar langkan sepanjang lorong galeri yang mengelilingi tiga candi utama. Relief ini dibaca dari kanan ke kiri dengan gerakan searah jarum jam mengitari candi. Kisah Ramayana bermula di sisi timur candi Siwa dan dilanjutkan ke candi Brahma temple. Pada pagar langkan candi Wisnu terdapat relief naratif Krishnayana yang menceritakan kehidupan Krishna sebagai salah satu awatara Wishnu. Relief Ramayana menggambarkan bagaimana Shinta, istri Rama, diculik oleh Rahwana. Panglima bangsa wanara (kera), Hanuman, datang ke Alengka untuk membantu Rama mencari Shinta. Kisah ini juga ditampilkan dalam Sendratari Ramayana, yaitu pagelaran wayang orang Jawa yang dipentaskan secara rutin di panggung terbuka Trimurti setiap malam bulan purnama. Latar belakang panggung Trimurti adalah pemandangan megah tiga candi utama yang disinari cahaya lampu.

Gambar 5. relief di Prambanan menampilkan Shinta sedang diculik Rahwana sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan

(23)

Bagi Dunia, Kisah Ramayana secara ilmiah dipercaya sebagai kisah nyata, karena secara arkeologis terdapat penemuan jembatan yang bernama Situbanda, yang menghubungkan pulau India dengan pulau Srinlangka yang dulu dikenal dengan sebutan Alengka. Jembatan ini diyakini sebagai jembatan yang dibangun oleh pasukan Sri Rama dan para Wanara, dalam perjalanan dari India untuk bisa sampai menuju Alengka tempat Rahwana menculik Dewi Shinta.

Gambar 6. Jembatan Situbanda sumber:http://www.google.com

NASA (badan antariksa Amerika Serikat) beberapa kali telah mengambil foto jembatan ini melalui pantauan udaranya. Dari gambar yang mereka peroleh terlihat bahwa jembatan ini liku-liku konstruksinya terdiri dari tumpukkan batu karang berbentuk balok ataupun tak beraturan. Namun satu sama lain berdiri kokoh seperti dalam satu ikatan, yang tidak ada tanda-tanda bekas kerusakan selama jutaan tahun.

Sampai sekarang para ahli arkeologi Sri Langka, tidak mengetahui berapa bobot tumpukan-tumpukan konstruksi batu itu. Hubungan antara batu karang yang satu dengan yang lain sulit dibongkar, persis seperti ikatan batuan di pyramid Mesir atau Tembok Cina. Kendati belum diketahui bobot

(24)

timbangnya, namun ditaksir tidak kurang antara 10 ton s.d. 20 ton setiap baloknya.

Dirjen Archeologis Srilangka, SV. Deraniyagala, mengungkapkan perhatian dunia terhadap Sri Rama Bridge tahun 2009 berkembang lebih serius. Hal ini terlihat setelah pemerintahnya dengan bantuan PBB (UNESCO) memberikan bantuan berupa tenaga ahli dan dana untuk meneliti keberadaan jembatannya lebih mendalam. UNESCO mempertimbangkan penelitian Sri Rama Bridge ini sebagai mahakarya “purba”, yang tiada duanya di dunia dan masih dapat dinikmati oleh masyarakat hingga kini. Bahkan PBB memasukkannya ke dalam kelompok penelitian khusus, yang harus diteliti lebih mendetail sebagai salah satu maha karya dunia yang masih ada.

Menurut Pak Untung Suhardi, kisah Ramayana sudah menjadi nafas bagi umat Hindu. Umat Hindu menganggap kisah suci tersebut sebagai pedoman kehidupan bagi umat manusia, yang mengajarkan bahwa sebuah kehidupan membutuhkan proses, dari lahir, mendapat banyak pembelajaran, sampai saat manusia tumbuh dewasa, serta bagaiamana kita mampu menerapkan pembelajaran kebaikan yang kita peroleh untuk diterapkan pada semasa hidup.

Sampai saat ini kisah penting Ramayana menjadi Hari Raya Nasional bagi umat Hindu di India, peringatan hari raya tersebut yakni:

1. Hari raya Ramanavani Jayanti, adalah peringatan hari kelaiharan Sri Rama yang jatuh pada tanggal 9 paro terang bulan Chaitra ( Maret-April). Sri Rama lahir di kota suci Ayodya, di Uttar Pradesh, India Utara.

2. Hari Raya Diwali, yang dalam Agama Hindu berarti "Festival Cahaya". Festival ini melambangkan kemenangan baik atas buruk, dan lampu dinyalakan sebagai tanda perayaan serta harapan umat manusia. Selain itu Hari

(25)

raya ini untuk memperingati perayaan kembalinya Rama, Sang Raja Ayodhya, istrinya, Sita, dan adiknya Laksamana ke Ayodhya dari sebuah perang di mana Rama membunuh Rahwana. Dipercaya juga bahwa penyalaan lampu melambangkan jalan cahaya yang membimbing mereka di dalam kegelapan.

(26)

2.2 Tinjauan Khusus

2.2.1 Teori Psikologi Warna

Color That Persuade merupakan teori yang menyatakan bahwa warna merupakan sarana untuk membujuk atau melakukan perusasi kepada seseorang. Warna juga merupakan sarana untuk memberi identitas visual suatu produk, maka warna yang tepat dapat memberikan kesan kuat pada produk yang ingin disampaikan. Warna yang tepat juga dapat memberikan rasa nyaman bagi para penyimak, dan membuat suatu produk lebih terpercaya.

Color That Changes Your Perspective adalah teori yang menyatakan bahwa warna yang tepat dapat memberikan persepsi yang lain. Teori ini bermanfaat untuk menonjolkan strategi design yang diinginkan. Dalam konteks ini, untuk memberi tanda bahwa Jalak Bali sudah hampir punah, bila kita tidak melakukan sesuatu, maka kepunahan akan terjadi.

Warna juga dapat membantu sebuah konsep design yang tidak biasa atau lazim. Sebagai contoh untuk melakukan design tato tribal, maka para designer akan menggunakan baju yang berwarna cerah untuk menonjolkan tato, agar tidak kalah dengan warna baju.

Color That Evokes Emotion adalah teori yang menyatakan bahwa warna dapat memberikan emosi bagi suatu produk. Kita hidup di dunia yang penuh warna, dimana setiap aspek memiliki emosi tersendiri. Warna yang tepat dapat menjadi simbol dari sesuatu. Seperti contoh adalah warna koorporat yang biasanya berwarna gelap dan kebiruan untuk memberikan rasa aman dan kepercayaan bagi para klien.

(27)

2.2.2 Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini

sumber: ht t p: / / bi danku .com/ psi kol ogi - perke m bangan- anak- usi a- di ni

Perkembangan Kognitif

Perkem b an gan ko gni tif an ak t erb agi k e d al am b eb erap a t ah ap:

Tahap Sensorimotor, pada tahap ini kemampuan anak hanya pada gerakan refleks, mulai mengembangkan kebiasaan-kebiasaan awal, mereproduksi berbagai kejadian yang menurutnya menarik, mulai menggunakan berbagai hal atau peralatan guna mencapai tujuannya, melakukan berbagai eksperimen dan anak sudah mulai menemukan berbagai cara baru. Tahap sensorimotor terjadi saat usia 0-2 tahun.

Tahapan Pra-operasional, pada tahap ini anak mulai menerima berbagai rangsangan yang masih terbatas, Kemampuan bahasa anak mulai berkembang, meskipun pola pikirnya masih bersifat statsi dan masih belum mampu untuk berpikir secara abstrak, persepsi mengenai waktu dan mengenai tempat masih tetap terbatas. Tahap pra-operasional berkembang saat usia anak 2-7 tahun.

Tahap konkret operasional, pada tahap ini anak sudah bisa menjalankan operasional dan berpikirnya mulai berpikir secara rasional. Dalam tahap ini tugas-tugas seperti menyusun, melipat, melakukan pemisahan, penggabungan, menderetkan dan membagi sudah dapat dilakukan oleh anak. Tahap konkret operasional berlangsung pada usia 7-11 tahun.

Tahap Formal Operasional, dalam tahap ini anak sudah mulai beranjak sebagai seorang remaja. Dalam tahap ini, anak sudah mulai berpikir secara hipotetik, yaitu penggunaan hipotesis yang relevan sudah dilakukan anak guna memecahkan berbagai masalah. Sudah mampu menampung atau berpikir terhadap hal-hal yang menggunakan prinsip-prinsip abstrak, sehingga anak sudah bida menerima pelajaran-pelajaran yang bersifat abstrak seperti matematika, agama dan lain-lain.

(28)

Perkembangan Bahasa

Tah apan p erk emb an g an bah asa an ak usi a dini yak ni:

Periode prelingual, usia anak 0-1 thn, ciri utama adalah anak mengoceh untuk dapat berkomunikasi dengan orang tua, anak masih bersifat pasif saat menerima stimulus dari luar tapi anak akan menerima respon yang berbeda. Contoh: bayi akan senyum kepada orang yang dikenalnya dan menangis kepada orang yang tidak dikenal dan ditakutinya.

Periode Lingual, usia antara 1-2,5 tahun, dalam taha ini anak sudah mampu membuat sebuah kalimat, satu atau dua kata dalam percakapannya dengan orang lain.

Periode Diferensiasi, usia anak 2,5 - 5 thn, anak sudah memiliki kemampuan bahasa sesuai dengan peraturan tata bahasa yang baik dan benar. Permbendaharaan katanya sudang berkembang secara baik dilihat dari segi kuantitas dan kualitas.

Perkembangan Sosio-emosional

Tahap percaya versus curiga (trust vs mistrust), usia anak 0-2 tahun, dalam tahap ini anak akan tumbuh rasa percaya dirinya jika mendapatkan pengalaman yang menyenangkan, namun akan tumbuh rasa curiga jika anak mendapat pengalaman yang tidak menyenangkan.

Tahap Mandiri versus Ragu (Autonomy vs Shame), usia anak 2-3 tahun, perasaan mandiri mulai muncul tatkala anak sudah mulai menguasai seluruh anggota tobuhnya, sifat ragu dan malu akan muncul pada tahap ini ketika lingkungan tidak memberinya sebuah kepercayaan.

Tahap berinisiatif versus bersalah (initiative versus guilt), usia anak 4-5 tahun. Pada masa ini anak sudah mulai lepas dari orang tuanya, anak sudah mampu bergerak bebas dan berhubungan dengan lingkungan. Kondisi ini dapat menimbulkan inisiatif pada diri anak, namun jika anak masih belum bisa terlepas dari ikatan orang tuanya dan belum bisa berinteraksi dengan lingkungan, rasa bersalah akan muncul pada diri anak.

(29)

2.2.3 Ilustrasi Sebagai Penguat Pesan

sumber: http://dgi-indonesia.com/wp-content/uploads/2009/03/dkv01030104.pdf sumber:http://lumansupra.wordpress.com/2009/06/04/ilustrasi-sebagai-penguat-pesan/

Beberapa fakta mengenai sebuah ilustrasi:

Ilustrasi merupakan bagian yang mempunyai kelebihan daripada headline, bahkan bisa menggantikannya.

Ilustrasi harus mewakili konten yang ada di dalamnya, maksud serta tujuan dari pesan yang disampaikan.

Ilustrasi juga harus bisa merangsang pembaca agar membaca pesan di dalamnya (seperti yang dikatakan bahwa contoh Iklan rokok A-mild merupakan penggunaan ilustrasi yang bagus dan tepat).

Ilustrasi harus mudah diingat (dapat dihubungkan dengan emosi manusia seperti lucu, penasaran, jengkel dll terhadap ilustrasi tersebut).

Ilustrasi lebih luas daripada kata-kata. karena ada pendapat bahwa satu gambar merupakan 1000 kata.

Namun dalam perencanaannya terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan ketika membuat ilustrasi, yaitu white space dan typografi. keduanya merupakan syarat mutlak yang harus dikuasai oleh seorang desainer grafis.

Ilustrasi harus bisa menaruk secara visual.

Fungsi ilustrasi adalah merebut atensi, identifikasi subjek, center of interest, membangkitkan minat untuk membaca headline, memberikan kesinambungan keselurhan iklan, menitik beratkan pada produk/pesan yang disampaikan.

Perlu diingat bahwa dengan iklan, kita memberitahukan kepada pembaca bahwa produk yang bagus, bukan iklan itu sendiri yang bagus.

Single visual lebih diperhatikan daripada multivisual (satu orang cantik diantara kerumunan lebih menarik perhatian daripada banyak orang cantik) atau bisa dikatakan terpusat.

Gambar dilihat lebih dulu daripada tulisan.

Dari 10 pembaca, 2 orang diantaranya membaca bodycopy dari iklan, sedangkan 80% hanya melihat ilustrasi atau gambarnya.

(30)

2.2.4 Analisa SWOT

Gambar 7. Buku Ramayana yang disusun oleh Bani Roy Choudhury.

Strength

Pengaplikasian ilustrasi di dalam buku dapat memberikan gambaran visual cerita tentang Ramayana bagi anak-anak.

Cerita yang menarik yang dipadukan dengan gambar mampu merangsang minat baca di setiap halaman.

Weakness

Desain cover buku yang terlalu sederhana, kurang menarik perhatian target audience.

Konten tulisan yang terlalu banyak karena alur cerita yang panjang, dapat mengurangi pehaman isi cerita terhadap target audience.

(31)

Paragraf yang terlalu banyak serta penggunaan jenis huruf yang tidak sesuai dengan target audience dapat mengurangi tingkat ketertarikan konsumer.

Tokoh yang terlibat dalam cerita yang terlalu banyak, serta penggambaran tokoh yang terlalu sedikit dapat mengurangi pemahaman isi cerita terhadap target audience.

Gambar ilustrasi tidak khusus dirancang bagi kaum muda dan anak-anak, karena tingginya tingkat kerumitan gambar serta tidak mengandung warna (hanya hitam dan putih).

Opportunity

Sedikitnya Jumlah media publikasi lokal dalam bentuk cetak (buku), yang mengangkat kisah Ramayana sebagai cerita epos Hindu yang menarik.

Media publikasi lain yang mengangkat cerita Ramayana kebanyakan berbentuk novel, sehingga isi buku sepenuhnya hanya mengandung tulisaan, dan sama sekali tidak mengandung unsur gambar ilustrasi.

Threat

Banyaknya buku cerita atau dongeng lain yang berasal dari luar negeri, yang didukung dengan cerita dan kreatifitas yang tinggi.

Berkurangnya minat baca pada kaum muda karena lebih tertarik dengan aktifitas diluar membaca, seperti bermain social media, game, atau nonton film.

(32)

2.2.5 Referensi Desain

Samurai Jack Karya Genndy Tartakovsky (animator, director, sekaligus produser.)

Gambar 8. Gambar referensi visual Samurai Jack.

Penciptaan desain karakter dalam buku Ramayana diadaptasi dari film kartun animasi seri buatan Amerika, “Samurai Jack”, karya Genndy Tartakovsky dalam sebuah perusahaan produksi film animasi anak-anak Cartoon Network. Genndy adalah seorang animator, director, sekaligus produser kelahiran Rusia, 17 Januari 1970. Selain Samurai Jack, karya Genndy yang tergabung dalam film animasi seri Cartoon Network lainnya adalah Dexter’s Laboratory, dan Star Wars Clone Wars. Desain Karakter Samurai Jack karya Genndy yang terkesan simple dan minimalis, namun mempunyai background atau setting yang rumit dan penuh detail secara visual sangat menarik target audience yaitu anak-anak hingga remaja.

(33)

Vector Art karya Tom whalen (Artist, Professional digital art.)

(34)

Gambar 10. Gambar referensi visual karya Thom Whalen 2.

Gambar ilustrasi karya Tom Whalen berupa kartun sederhana (2D), yang dirancang menggunakan gaya seni vector, dimana gambar tidak menggunakan outline, desain yang halus, tertata rapih dan dinamis. Pada bagian warna tidak menggunakan gradasi warna, setiap perbedaan sumber

(35)

cahaya antara gelap dan terang menggunakan warna yang kontras berbeda, namun tetap mempertahankan dimensi dan detail elemen gambar.

2.2.6 Data Penerbit

Gambar 11. Logo Data Penerbit.

Gramedia Asri Media adalah anak perusahaan Kompas Gramedia yang menyediakan jaringan toko buku dengan nama Toko Buku Gramedia di beberapa kota di Indonesia dan Malaysia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 2 Februari 1970 dengan diawali dari satu toko buku kecil berukuran 25m² di daerah Jakarta Barat dan sampai tahun 2002 telah berkembang menjadi lebih dari 50 toko yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain menyediakan buku, Toko Buku Gramedia juga menyediakan berbagai produk lain seperti alat tulis, perlengkapan kantor, alat olahraga, dll.

Perusahaan ini bekerja sama dengan penerbit-penerbit buku baik dalam maupun luar negeri. Dari kelompok usahanya sendiri, pemasok ke Toko Buku Gramedia antara lain adalah Gramedia Pustaka Utama, Elex Media Komputindo, Gramedia Widya Sarana, Bhuana Ilmu Populer, dan Gramedia Majalah, sementara dari luar negeri misalnya Prentice Hall, McGraw Hill, Addison Wesley, dll.

(36)

Gambar

gambar 1. Style Visual Ramayana yang berasal dari India.
Gambar 2. Style Visual Ramayana yang berasal dari Thailand.
Gambar 4. Gaya Visual Ramayana dalam bentuk kontemporer (modern).
Gambar 5. relief di Prambanan menampilkan Shinta sedang diculik Rahwana  sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan
+6

Referensi

Dokumen terkait

Tidak adanya leukosit dalam sediaan hapus pulasan Gram sampel urine bersih yang dibuat seperti di atas merupakan bukti yang baik bahwa urine tidak terinfeksi.Spesimen urine

Semua yang dikemukakan responden mengenai green product promotion yang dirasakannya ini tidak cukup mampu mendorong responden untuk merasa yakin dalam

Semua orang yang mendengarkan didikan dan hikmat dari TUHAN itu tidak akan jatuh dalam godaan perempuan jalang, tidak terikat pada harta benda.. Mereka tidak malas

Setiap program CD yang dilakukan PT Indo Tambangraya Megah memberikan kontribusi nyata dalam pemberdayaan masyarakat untuk mencapai keberlanjutan dan kemandirian,

Puji syukur atas limpahan rahmat, hidayah, dan karunia Alloh SWT, sehingga penyusunan tesis dengan judul “Rule Based Reasoning untuk Monitoring Distribusi Bahan Bakar Minyak

Pertambahan bobot badan yang diperoleh pada penelitian ini lebih tinggi dari hasil penelitian Masetyo (2006) yang menyatakan bahwa pertambahan bobot badan ternak

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan XRD dan SEM menunjukan bahwa semakin lama waktu pengadukan semakin kecil ukuran kristalit maupun partikel serbuk paduan

Motivasi Kunjungan Responden Wisatawan Mancanegara Berdasarkan gambar di atas motivasi kunjungan wisatawan mancanegara pada 1 Oktober – 31 November 2016 paling tinggi didasari