• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

6

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut (Samsinar, 2015) Sistem yaitu sebagai suatu jaringan kerja prosedur yang saling berhubungan, sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang beriteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut (Hilmi, 2015) Jogianto mengemukakan Karakteristik sistem mempunyai beberapa komponen diantaranya yaitu : Komponen Sistem, Batasan Sistem, Lingkungan Luar Sistem, Penghubung Sistem, Masukan sistem, Keluaran Sistem, Keluaran, Pengolahan sistem, Sasaran Sistem.

Menurut Jogiyanto dalam (Santosa, 2015)sistem memiliki dua kelompok pendekatan yang berbeda dalam mendefinisikannya, yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponennya. Pendekatan yang menekankan kepada prosedur suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Berdasarkan definisi sistem menurut Jogiyanto dalam (Santosa, 2015) tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran tertentu.

(2)

1. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto dalam (Santosa, 2015) Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen sistem, batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung sistem, masukan sistem, pengolahan sistem dan sasaran sistem.

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batas Sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem sehingga harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan untuk lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

(3)

d. Penghubung Sistem

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung, satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk suatu kesatuan.

e. Masukan Sistem

Masukan (input) merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan signal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan suatu keluaran.

f. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan-masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan bila mengenai sasaran atau tujuannya.

(4)

2. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto dalam (Santosa, 2015) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system);

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system);

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system);

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

2.1.2. Pengertian Informasi

Menurut (Samsinar . Anggraini Putrianti, 2015)Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau interpretasikan utnuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Menurut (Kustiana, 2017) Suatu informasi sangat penting dalam suatu organisasi. Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut:

Menurut Gelimas & Dull, Informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk formulir yang berguna dalam kegiatan pembuatan keputusan.

2.1.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut(Samsinar . Anggraini Putrianti, 2015), Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transasksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial

(5)

dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu.

Menurut (Hidayat, Haeruddin, & Hairah, 2017) Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan srategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.1.4. Extremme Programming

Metode Extreme Programming (XP) merupakan pendekatan dari Agile yang paling luas digunakan di seluruh dunia. Tahapan pada proses XP yaitu (Fatoni & Dwi, 2016)

1. Planning, merupakan proses di mana individu atau tim pengembang perangkat lunak mendengarkan kebutuhan-kebutuhan (requirements) dari pemakai tentang proses bisnis berjalan dan mengetahui output apa yang dibutuhkan serta fitur dan fungsionalitas umum yang akan direkayasa.

2. Design, XP melakukan tahapan rancangan dengan cara KIS (Keep It Simple) atau dengan kata lain dengan cara yang sesederhana mungkin. Rancangan tersebut berisi panduan implementasi sebuah proyek. Tidak lebih dan tidak juga kurang.

3. Coding, XP merekomendasikan pair programming yaitu 2 orang yang berada pada 1 komputer untuk menyelesaikan permasalahan pemrograman secara real-time. Individu pertama akan fokus pada detil teknis pemrograman, sementara individu lainnya fokus pada logika dan standar yang harus dipenuhi supaya tetap berada pada jalur rancangan sehingga hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

(6)

4. Testing, dalam tahapan ini penulis menggunakan pengujian blackbox untuk memastikan fitur yang akan dirancang dapat berjalan dengan baik.

2.1.5. Pengertian Kredit

Menurut (Ardela, 2017)Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melaksanakan dengan jumlah bunga sebagai imbalan. Kredit sudah menjadi sebuah jenis produk keuangan yang umum di tengah masyarakat. Sebagai contoh Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan lain-lain.

1. Menurut Kent dalam (Ardela, 2017)

Kredit adalah hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban melakukan pembayaran pada waktu diminta atau pada waktu yang akan datang, karena penyerahan barang-barang pada waktu sekarang.

2. Menurut Thomas dalam (Ardela, 2017)

Kredit adalah kepercayaan si peminjam untuk membayar sejumlah uang pada masa yang akan datang.

3. Menurut Batubara dalam (Ardela, 2017)

Kredit adalah pemberian prestasi yang kontra prestasinya akan terjadi sejumlah uang di masa yang akan datang.

4. Menurut Ariyanti dalam (Ardela, 2017)

Kredit menurut firdaus dan ariyanti adalah suatu reputasi yang dimiliki seseorang yang memungkinkan ia bisa memperoleh uang, barang-barang atau tenaga kerja, dengan jalan menukarkan dengan suatu perjanjian untuk membayarnya disuatu waktu yang akan datang.

(7)

5. Menurut Hasibuan dalam (Ardela, 2017)

Arti kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai perjanjian yang telah disepakati.

2.1.6. Fungsi Kredit

Menurut (Ardela, 2017) Pada awal perkembangannya, kredit memiliki fungsi untuk merangsang sikap saling menolong dengan tujuan pencapaian kebutuhan, baik dalam bidang usaha atau kebutuhan sehari-hari. Dengan kata lain kredit diharapkan dapat membawa dampak positif secara sosial ekonomis bagi seluruh pihak (debitur, kreditur, atau masyarakat). Dewasa ini, kredit sudah banyak diterapkan dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan serta memiliki beberapa fungsi umum, yaitu sebagai berikut:

1. Meningkatkan daya guna uang, 2. Meningkatkan gairah dalam usaha,

3. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang, 4. Menjadi salah satu alat stabilitas perekonomian, 5. Meningkatkan hubungan internasional,

6. Meningkatkan daya guna dan juga peredaran barang, 7. Meningkatkan pemerataan pendapatan,

8. Sebagai motivator dan dinamisator kegiatan perdagangan dan perekonomian, 9. Memperbesar modal dari perusahaan,

10. Meningkatkan IPC (Income Per Capita) masyarakat, dan

11. Mengubah cara berpikir dan tindakan masyarakat agar bernilai ekonomis.

(8)

2.2. Teori Pendukung

Teori pendukung atau landasan teori dalam penyususunan Laporan Tugas Akhir ini sangat diperlukan karena sebagai referensi untuk menunjang atau memperdalam pemahaman terhadap informasi-informasi yang disajikan.

2.2.1 ERD (Entity Relationship Diagram)

(Priyadi, 2014) mengemukakan bahwa: “Pemodelan basis data dengan

menggunakan diagram relasi antar entitas, dapat dilakukan dengan menggunakan suatu pemodelan basis data yang bernama Entity Diagram Relationship.

Notasi-notasi simbolik didalam Diagram Entity Relationship yang dapat kita gunakan adalah:

1. Persegi panjang, menyatakan Himpunan Entitas.

2. Lingkaran/ Elips, menyatakan Atribut (atribut yang berfungsi sebagai key digarisbawahi).

3. Belah Ketupat, menyatakan Himpunan Relasi.

4. Garis, sebagai penghubung antara himpunan entitas dengan atributnya.

5. Kardinalitas Relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu, dan N untuk relasi satu-ke-banyak atau N dan N untuk relasi satu-ke-banyak-ke-satu-ke-banyak).

a. Satu ke satu (One to One)

Setiap elemen dari Entitas A berhubungan paling banyak dengan elemen pada Entitas B. Demikian juga sebaliknya setiap elemen B berhubungan paling banyak satu elemen pada Entitas A.

(9)

Setiap elemen dari Entitas A berhubungan dengan maksimal banyak elemen pada Entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen dari Entitas B berhubungan dengan paling banyak satu elemen di Entitas A.

c. Banyak ke satu (Many to One)

Setiap elemen dari Entitas A berhubungan paling banyak dengan satu elemen pada Entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen dari Entitas B behubungan dengan maksimal banyak elemen di entitas A.

d. Banyak ke banyak (Many to Many)

Setiap elemen dari Entitas A berhubungan maksimal banyak elemen pada Entitas B demikian sebaliknya.

Berikut adalah contoh penggambaran relasi antar himpunan entitas lengkap dengan kardinalitas relasi dan atribut-atributnya:

1. Relasi satu-ke-satu (one-to-one)

Ka_apotek

mengepalai

Apotek

Nm_peg

Almt_peg

nipeg

Kode_atk

Kode_atk

Nm_atk

1

1

Sumber: (Priyadi, 2014)

(10)

2. Relasi satu-ke-banyak (one-to-many)

Dokter menangani Penyakit Almt_dok Nm_dok Jam_prtek ruang Kode_pkt Nm_pkt 1 1

nidok nidok Kode_pkt

jenis_pkt

Sumber: (Priyadi, 2014)

Gambar II.2. Diagram E-R Relasi satu-ke-banyak

3. Relasi banyak-ke-satu (many-to-one)

Penyakit ditangani Dokter

Nm_pkt Kode_pkt Jam_prtek ruang Almt_dok Nm_dok N 1

Jenis_pkt Kode_pkt nidok

nidok

Sumber: (Priyadi, 2014)

(11)

4. Relasi banyak-ke-banyak (many-to-many)

Pasien memiliki penyakit

Almt_psn Unm_psn Nm_obat Kode_pkt Nm_pkt N N

Kode_psn Kode_psn Kode_pkt

Jenis_pkt Sumber: (Priyadi, 2014)

Gambar II.4. Diagram E-R Relasi banyak-ke-banyak

2.2.2. LRS (Logical Record Structure)

Menurut (Fridayanthie & Mahdiati, 2016), “Logical Record Structured (LRS)adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk

dari hasil relasi antar himpunan entitas”. Menentukan kardinalitas, jumlah tabel, dan ForeignKey (FK).

Menurut (Suma, 2013) mengemukakan bahwa “LRS adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas. Menentukan Kardinalitas, Jumlah Tabel dan Foreign Key(FK)”.

Menurut (Iskandar dan haris, 2013) “Logical Record Structure terdiri dari link-link diantara tipe record. Link ini menunjukan arah dari dari satu record lainnya. Banyak link dari LRS yang di beri tanda field-field yang kelihatan pada kedua link tipe record.

Berikut adalah cara membentuk skema database atau LRS (Logical Record Strutured) berdasarkan Entity Relationship Diagram :

(12)

a. Jika relasinya satu-ke-satu, maka foreign key diletakan pada salah satu dari dua entitas yang ada tau menyatukan kedua entitas tersebut.

b. Jika relasinya satu-ke-banyak, maka foreign key diletakan pada entitas Many. c. Jika relasinya banyak-ke-banyak, maka dibua “file konektor” yang berisi dua

foreign key yang berasal dari kedua entitas.

2.2.3. Unified Modelling Language (UML)

Menurut(Fridayanthie & Mahdiati, 2016), “UML (Unified Modeling

Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk medefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arstitektur dalam pemograman berorientasi objek”. UML muncul

karena adanyakebutuhan pemodel visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML mempunyai beberapa atau sejumlah elemen grafis yang bisa dikombinasikan menjadi diagram. Diagram tersebut akan menggambarkan atau mendokumentasikan beberapa aspek dari sebuah sistem. Abstraksi konsep dasar UML terdiri dari structural classification, dynamic behavior, dan model management, Berikut adalah diagram yang ada pada UML:

1. Activity diagram

(Fridayanthie & Mahdiati, 2016)Activity diagram menggambarkan sebuah aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

(13)

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu.

Activity diagram merupakan state diagram khusus dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi ditrigger oleh selainnya statesebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviourinternalsebuah sistem (dan interaksi antar sub sistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktifitas dari level atas secara umum. Sebuah aktifitas dapat direalisasikan oleh suatu use case atau lebih. Aktifitas menggambarakan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktifitas. Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:

a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang di definisikan.

b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / userinterface dimana setiap aktifitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan

(14)

c. Rancangan pengujian dimana setiap aktifitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya

d. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak

Menurut (Nugroho, 2014) ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma

(berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan - permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut (Nugroho, 2014) Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Menurut (Nugroho, 2014), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk setiap businessprocess untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus usecase diagram dan lengkapi dengan requirement,constraints dan catatan- catatan lain.

(15)

3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

4. Definisikan requirement lain nonfungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan usecase diagram, mulailah membuat activity diagram.

6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah usecase memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario usecase.

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau dominan dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah componentdiagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

Pendekatan usecase dengan meng-assign setiap usecase kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan test.

(16)

Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

13. Perangkat lunak siap dirilis. 1. Use case diagram

(Fridayanthie & Mahdiati, 2016)Use case diagram merupakan sebuah gambaran fungsionalitas sebuah sistem. Sebuah use casemerepresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem. Use case sangat menentukan karakteristik sistem yang sedang dibuat. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya.

Seorang/ sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem.

Use Case diagram adalah diagram yangmenggambarkan fungsionalitas yang

diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara

(17)

aktor dengan sistem. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu mendefinisikan apa yang disebut aktor dan use case.

a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.

b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case: 2. Class diagram

(Fridayanthie & Mahdiati, 2016)Class merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/poperti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek yang berhubungan satu sama lain seperti contaiment, asosiasi, dan lain-lain.

Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem sehingga pembuat perangkat lunak atau programmer dapat membuat kelas-kelas di dalam program perangkat lunak sesuai dengan perancangan diagram kelas. Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memiliki jenis-jenis kelas berikut:

(18)

Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan. b. Kelas yang menangani tampilan sistem (view)

Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai. c. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller)

Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian use case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang menangani proses bisnis pada perangkat lunak.

d. Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model)

Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. Semua tabel yang dibuat di basis data dapat dijadikan kelas, namun untuk tabel dari hasil relasi atau atribut multivalue pada ERD dapat dijadikan kelas tersendiri dapat juga tidak asalkan pengaksesannya dapat dipertanggungjawabkan atau tetap ada di dalam perancangan kelas.

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/ fungsi).

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Class memiliki tiga area pokok: a. Nama (dan stereotype)

b. Atribut c. Metoda

(19)

Hubungan antar class diantaranya adalah:

a. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class. b. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”).

c. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

d. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian.

3. Sequence diagram

(Fridayanthie & Mahdiati, 2016)Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu apa yang dihasilkan. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram sequence:

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

(20)

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.

Gambar

Gambar II.1. Diagram E-R Relasi satu-ke-banyak
Gambar II.2. Diagram E-R Relasi satu-ke-banyak
Gambar II.4. Diagram E-R Relasi banyak-ke-banyak

Referensi

Dokumen terkait

Setiap celah menghasilkan difraksi, dan sinar difraksi interferensi dengan yang lainya menghasilkan pola Kondisi untuk interferensi maksima • Franhoufer dan Fresnel • Franhoufer

“Metode harga pokok pesanan adalah cara penentuan harga pokok produksi dimana biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan produk

Penelitian ini menemukan: (1) Dari uji

(patuh) dan heterodoxy (menolak), yang menghasilkan doxa (kebenaran komunal yang tidak perlu dipertanyakan lagi) 8. Sepak bola sebagai olah raga terpopuler di Indonesia

Tgl SHUBUH SYURUQ DLUCHA DHUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA’ Nisf... Tgl SHUBUH SYURUQ DLUCHA DHUHUR ASHAR MAGHRIB

Berdasarkan rumusan masalah dan studi pustaka di atas dapat dirumuskan hipotesis pada penelitian ini yaitu ada pengaruh pemberian ekstrak daun serai wangi (Cymbopogon nardus L.)

Keberhasilan suatu Visi dan Misi dapat dilihat dari hasil pencapaian pelaksanaan program yang telah ditetapkan/dirumuskan dalam bentuk sasaran kegiatan yang telah

Berdasarkan hasil uji korelasi diperoleh nilai rhitung 0,541 menunjuk- kan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara kemampuan berpikir kreatif dengan hasil belajar