• Tidak ada hasil yang ditemukan

ESENSI SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN DI TK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ESENSI SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN DI TK"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Sumber Belajar

ESENSI SUMBER BELAJAR

DALAM PEMBELAJARAN DI

TK

Badru Zaman, S.Pd

MODUL

1

nak merupakan individu yang unik, dan memiliki kekhasan tersendiri. Kajian tentang anak selalu menarik sehingga memunculkan berbagai pandangan tentang apa sebenarnya hakikat seorang anak. Guru TK sebagai pelaku pendidikan yang secara langsung berhadapan dengan anak sangat penting memahaminya sesuai dengan tugas perkembangan anak pada setiap tingkat usia tertentu.

Ketidakpahaman mengenai hal tersebut akan membuat guru terjebak dalam kegiatan rutin yang tidak mengacu kepada kebutuhan anak secara individual maupun kelompok, bahkan akan menciptakan pembelajaran yang membosankan bagi anak. Hal tersebut disebabkan karena kegiatan dari hari ke hari tetap sama tanpa kegiatan yang menantang atau menarik.

Proses pembelajaran yang efektif, menyenangkan, menarik, dan bermakna bagi anak dipengaruhi oleh berbagai unsur antara lain guru yang memahami secara utuh hakekat, sifat, dan karakteristik anak, metode pembelajaran yang berpusat pada kegiatan anak, sarana belajar anak yang memadai, tersedianya berbagai sumber belajar yang menarik dan mendorong anak untuk belajar, dan lain-lain. Secara khusus, tersedianya berbagai sumber belajar akan mendukung terhadap penciptaan kondisi belajar anak yang menarik dan menyenangkan.

Mengingat peran sumber belajar di TK sangat penting dalam menunjang keberhasilan penciptaan proses dan pencapaian hasil belajar yang diharapkan, pemahaman guru secara utuh

A

PENDAHULUAN



(2)

Sumber Belajar

mengenai pentingnya sumber belajar sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran di TK merupakan salah satu aspek yang harus menjadi perhatian guru TK.

Dengan mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat memahami secara mendalam mengenai esensi sumber belajar dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Secara lebih khusus Anda diharapkan dapat :

1. menjelaskan hakekat dan cara belajar anak Taman Kanak-kanak

2. menjelaskan pentingnya sumber belajar bagi perkembangan dan kegiatan belajar anak Taman Kanak-kanak

Untuk dapat mencapai tujuan di atas, pentingnya sumber belajar dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak dalam modul ini dikembangkan dalam dua kegiatan belajar.

 Kegiatan Belajar 1, membahas mengenai hakekat dan cara belajar anak Taman

Kanak-kanak

 Kegiatan Belajar 2, membahas mengenai pentingnya sumber belajar bagi perkembangan

(3)

Sumber Belajar

Kegiatan Belajar 1

Hakekat dan Cara Belajar Anak

A. HAKEKAT ANAK

Sebelum kita berbicara panjang lebar mengenai hakekat anak, tahukah Anda kira-kira siapakah anak itu ? Atau seperti apakah sosok anak itu ? Tentunya Anda telah mengenal bagaiman anak meskipun mungkin belum mengenalinya secara lebih mendalam. Paling tidak Anda telah mengenal anak sebagai hasil pengamatan kita terhadap anak. Anak-anak merupakan bagian dalam kehidupan kita. Anak adalah subjek didik dalam pendidikan TK artinya sebagai pelaku utama dalam pendidikan itu.

Mengenali anak dan dunianya secara mendalam selalu menjadi hal yang menarik dan memunculkan keinginan untuk menelusurinya secara terus-menerus. Demikian pula yang terjadi pada para ahli yang memiliki perhatian yang tinggi terhadap anak. Secara sederhana, mungkin kita bisa mengatakan bahwa anak adalah “bentuk kecil” orang dewasa. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara fisik anak memiliki ukuran yang lebih kecil/ mungil dibandingkan dengan orang dewasa. Namun demikian secara bertahap ia akan tumbuh dan berkembang sehingga pada suatu saat kelak ia pun menjadi orang yang dewasa .

Sampai disini, coba Anda ingat-ingat kembali sosok anak yang selama ini Anda lihat dan Anda amati. Baiklah selanjutnya agar Anda lebih memahami mengenai hakekat anak tersebut silakan Anda simak uraian dibawah ini.

Para ahli memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda mengenai anak antara yang satu dengan yang lainnya, bahkan pendapat dan pandangan-pandangannya tersebut cenderung berubah dari waktu ke waktu. Hal tersebut perlu difahami karena perkembangan yang terjadi

(4)

Sumber Belajar

dalam ilmu pengetahuan memang berjalan secara terus menerus dan dinamis serta selalu berubah. Pandangan orang tentang anak bisa berbeda satu sama lain dan bisa berubah dari waktu ke waktu, meskipun anak yang dipersepsikan secara berbeda tersebut sesungguhnya masih anak yang sama. Sebagai contoh ada seorang anak sebut saja namanya si “X”. Kemudian ada dua orang dewasa, sebut saja A dan B yang diminta untuk memberikan pendapat atau tanggapannya mengenai si “X” tersebut. Meskipun anak tersebut si “X” dengan ciri-ciri tertentu yang telah dimlikinya, namun A dan B akan memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda mengenai si “X”. Misalnya A mengatakan si “X” itu anaknya rajin, ulet, dan mandiri. Tapi B mungkin mengatakannya lain atau sebaliknya. Contoh tersebut menunjukkan kepada kita bahwa sudut pandang orang terhadap anak akan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Banyak hal yang mempengaruhi pandangan seseorang terhadap orang lain seperti latar belakang pendidikan, latar belakang sosial, budaya, kepentingan dan lain-lain. Perbedaan pandangan tersebut juga akan berpengaruh terhadap bagaimana perlakuan mereka terhadap anak. Hal tersebut menunjukkan kepada kita bahwa pengetahuan dan pemahaman mengenai anak merupakan hal yang sangat penting diperhatikan oleh semua pihak yang banyak berkecimpung dalam dunia anak khususnya. Cara pandang seseorang tentang anak dapat mempengaruhi dan kadang menentukan cara perlakuan yang bersangkutan dalam mendidik anak. Banyaknya perlakuan yang kurang tepat atau bahkan cenderung salah terhadap anak lebih banyak diakibatkan oleh kekurangtahuannya terhadap anak. Gejala seperti ini sudah selayaknya menjadi bahan perhatian kita sehingga bentuk-bentuk perlakuan tidak tepat kita terhadap anak dapat kita kurangi atau bahkan kalau mungkin kita hilangkan. Pernahkah anda memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda mengenai seseorang dengan teman Anda ?

(5)

Sumber Belajar

Gambar 1-1 : Beberapa anak sedang asyik Dengan kegiatannya masing-masing

Hal lain yang patut menjadi perhatian kita dengan melihat dan menemukan berbagai cara pandang yang berbeda mengenai anak menunjukkan dan menyiratkan bahwa hakekat anak itu merupakan suatu misteri atau sesuatu yang masih bersifat rahasia yang mungkin tidak akan pernah diketahui secara pasti. Kerahasiaan hakikat anak ini membuat para ahli terus berpikir dan mencari pengetahuan yang lebih benar tentang anak sehingga ilmu pengetahuan tentang anak terus berkembang. Meskipun relatif atau tidak tetap sifatnya, pengetahuan yang dihasilkan oleh para ahli tersebut dapat merupakan suatu rujukan untuk memahami anak.

Anak merupakan individu yang unik dan yang memiliki kekhasan tersendiri. Kajian tentang anak selalu menarik sehingga memunculkan berbagai pandangan tentang apa sebenarnya hakikat seorang anak. Ada yang berpandangan bahwa anak adalah miniatur atau bentuk kecil orang dewasa, ada pula yang beranggapan bahwa anak ibarat kertas kosong yang bisa ditulisi apapun Anak tidak memiliki potensi, ia hanya menjadi apa yang diinginkan oleh

(6)

Sumber Belajar

lingkungannya. Bahkan ada yang memandang bahwa anak memiliki dosa yang diturunkan oleh orang tuanya. Meski demikian tak sedikit pula yang beranggapan bahwa anak pada dasarnya dilahirkan dengan membawa potensi yang akan berkembang dan menjadi penentu dalam kehidupannya di masa yang akan datang. Dengan memperhatikan pandangan-pandanag tersebut, bagaimana pandangan Anda tentang anak itu ? Bagus !, tentu kita memandang bahwa anak merupakan individu yang dilahirkan dengan memiliki potensi. Potensi tersebut semakin berkembang dengan adanya interaksi antara individu anak dengan lingkungannya.

Uraian di atas memperlihatkan bahwa pandangan tentang anak sangatlah beragam. Meski demikian, pandangan yang beragam tersebut merupakan cerminan bahwa ilmu pengetahuan terus berkembang dan setiap orang perlu mempelajarinya sehingga wawasan serta pemahamannya tentang hakikat seorang anak semakin meningkat.

Agar Anda lebih memahami dan mengenal hakekat anak tersebut secara mantap, berikut ini akan disajikan berbagai pendapat para ahli mengenai anak. Pendapat para ahli tersebut tidak dipaparkan secara rinci, melainkan hanya mengungkap hal-hal yang sifatnya umum saja.

Coba Anda perhatikan uraian demi uraian di bawah ini dengan baik sehingga Anda akan memperoleh wawasan dan pengetahuan mengenai anak secara lebih mendalam.

Pandangan Pestalozzi

Johann Heinrich Pestalozzi adalah seorang ahli pendidikan Swiss yang hidup antara 1746-1827. Pestalozzi adalah seorang tokoh yang memiliki pengaruh cukup besar dalam dunia pendidikan.

Pestalozzi berpandangan bahwa anak pada dasarnya memiliki pembawaan yang baik. Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada anak berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan. Lebih lanjut ia mengemukakan bahwa masing-masing tahap pertumbuhan

(7)

Sumber Belajar

dan perkembangan seorang individu haruslah tercapai dengan sukses sebelum berlanjut pada tahap berikutnya. Permasalahan yang muncul dalam suatu tahap perkembangan akan menjadi hambatan bagi individu tersebut dalam menyelesaikan tugas perkembangannya dan hal ini akan memberikan pengaruh yang cukup besar pada tahap berikutnya.

Gambar 1-2 : PESTALOZZI (1746-1827)

Pestalozzi memiliki keyakinan bahwa segala bentuk pendidikan adalah berdasarkan pengaruh panca indera, dan melalui pengalaman-pengalaman tersebut potensi-potensi yang dimiliki oleh seorang individu dapat dikembangkan. Pestalozzi percaya bahwa cara belajar yang terbaik untuk mengenal berbagai konsep adalah dengan melalui berbagai pengalaman antara lain dengan menghitung, mengukur, merasakan dan menyentuhnya

Pandangannya tentang tujuan pendidikan ialah memimpin anak menjadi orang yang baik dengan jalan mengembangkan semua daya yang dimiliki oleh anak. Ia memandang bahwa segala usaha yang dilakukan oleh orang dewasa harus disesuaikan dengan perkembangan anak menurut kodratnya, sebab pendidikan pada hakekatnya adalah suatu usaha pemberian

(8)

Sumber Belajar

pertolongan agar anak dapat menolong dirinya sendiri di kemudian hari.

Pandangan Pestalozzi tentang anak dapat disimpulkan bahwa anak harus aktif dalam menolong atau mendidik dirinya sendiri. Selain itu perkembangan anak berlangsung secara teratur, maju setahap demi setahap, implikasi atau pengaruhnya adalah bahwa pembelajaran pun harus maju teratur selangkah demi selangkah.

Selain itu Pestalozzi memandang bahwa keluarga merupakan cikal bakal pendidikan yang pertama, sehingga baginya seorang ibu memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam memberikan dasar-dasar pendidikan yang pertama bagi anak-anaknya. Dari pandangannya tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan terutama lingkungan keluarga memiliki andil yang cukup besar dalam membentuk kepribadian seorang anak pada awal kehidupannya.

Kasih sayang yang didapatkan anak dalam lingkungan keluarganya akan membantu mengembangkan potensinya. Dalam pandangan Pestalozzi kecintaan yang diberikan ibu kepada anaknya akan memberikan pengaruh terhadap keluarga, serta menimbulkan rasa terima kasih dalam diri anak. Pada akhirnya, rasa terima kasih tersebut akan menimbulkan kepercayaan anak terhadap Tuhan. Dari uraian di atas, nampak bahwa Pestalozzi menghendaki bentuk pendidikan yang harmonis yang seimbang antara jasmani, rohani, sosial dan agama.

Pandangan Maria Montessori

Maria Montessori hidup sekitar tahun 1870-1952. Ia adalah seorang dokter dan ahli tentang manusia yang berasal Italia. Pemikiran-pemikiran serta metode yang dikembangkannya masih populer di seluruh dunia.

Pandangan Montessori tentang anak tidak terlepas dari pengaruh pemikiran ahli yang lain yaitu Rousseau dan Pestalozzi yang menekankan pada pentingnya kondisi lingkungan yang bebas dan penuh kasih agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal.

(9)

Sumber Belajar

Montessori memandang perkembangan anak usia prasekolah/ TK sebagai suatu proses yang berkesinambungan. Ia memahami bahwa pendidikan merupakan aktivitas diri yang mengarah pada pembentukan disiplin pribadi, kemandirian dan pengarahan diri. Menurut Montessori, persepsi anak tentang dunia merupakan dasar dari ilmu pengetahuan. Untuk itu ia merancang sejumlah materi yang memungkinkan indera seorang anak dikembangkan. Dengan menggunakan materi untuk mengoreksi diri, anak menjadi sadar terhadap berbagai macam rangsangan yang kemudian disusun dalam pikirannya.

Gambar 1-3 : MARIA MONTESSORI (1870- 1952)

Montessori mengembangkan alat-alat belajar yang memungkinkan anak untuk mengeksplorasi lingkungan. Pendidikan Montessori juga mencakup pendidikan jasmani, berkebun dan belajar tentang alam.

Montessori beranggapan bahwa pendidikan merupakan suatu upaya untuk membantu perkembangan anak secara menyeluruh dan bukan sekedar mengajar. Spirit atau nilai-nilai dasar kemanusiaan itu berkembang melalui interaksi antara anak dengan lingkungannya.

(10)

Sumber Belajar

Montessori meyakini bahwa ketika dilahirkan, anak secara bawaan sudah memiliki pola perkembangan psikis atau jiwa. Pola ini tidak dapat teramati sejak lahir. Tetapi sejalan dengan proses perkembangan yang dilaluinya maka akan dapat teramati. Anak memiliki motif atau dorongan yang kuat ke arah pembentukan jiwanya sendiri (self construction) sehingga secara spontan akan berusaha untuk membentuk dirinya melalui pemahaman terhadap lingkungannya. Montessori menyatakan bahwa dalam perkembangan anak terdapat masa peka, suatu masa yang ditandai dengan begitu tertariknya anak terhadap suatu objek atau karakteristik tertentu serta cenderung mengabaikan objek yang lainnya. Pada masa tersebut anak memiliki kebutuhan dalam jiwanya yang secara spontan meminta kepuasan.

Masa peka ini tidak bisa dipastikan kapan timbulnya pada diri seorang anak, karena bersifat spontan dan tanpa paksaan. Setiap anak memiliki masa peka yang berbeda. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa jika masa peka tersebut tidak dipergunakan secara optimal maka tidak akan ada lagi kesempatan bagi anak untuk mendapatkan masa pekanya kembali. Tetapi meskipun demikian, guru dapat memprediksi atau memperkirakan timbulnya masa peka pada seorang anak dengan melihat minat anak pada saat itu.

Berkaitan dengan hal tersebut maka tugas seorang guru adalah mengamati dengan teliti perkembangan setiap muridnya yang berhubungan dengan masa pekanya. Kemudian guru dapat memberikan stimulasi atau rangsangan yang dapat membantu berkembangnya masa peka anak sesuai dengan fungsinya.

Anak memiliki kemampuan untuk membangun sendiri pengetahuannya, dan hal tersebut dilakukan oleh anak mulai dari awal sekali. Gejala psikis atau kejiwaan yang memungkinkan anak membangun pengetahuannya sendiri dikenal dengan istilah jiwa penyerap (absorbent

mind). Dengan gejala psikis/kejiwaan tersebut anak dapat melakukan penyerapan secara tidak

(11)

Sumber Belajar

Seiring dengan perkembangannya, maka proses penyerapan tersebut akan berangsur disadari.

Pandangan Froebel

Froebel yang bernama lengkap Friendrich Wilheim August Froebel, lahir di Jerman pada tahun 1782 dan wafat pada tahun 1852. Pandangannya tentang anak banyak dipengaruhi oleh Pestalozzi serta para filsuf Yunani.

Froebel memandang anak sebagai individu yang pada kodratnya bersifat baik. Sifat yang buruk timbul karena kurangnya pendidikan atau pengertian yang dimiliki oleh anak tersebut. Setiap tahap perkembangan yang dialami oleh anak harus dipandang sebagai suatu kesatuan yang utuh. Anak memiliki potensi, dan potensi itu akan hilang jika tidak dibina dan dikembangkan.

Gambar 1-4 : FROEBEL (1782-1852)

Tahun-tahun pertama dalam kehidupan seorang anak amatlah berharga serta akan menentukan kehidupannya di masa yang akan datang. Oleh karena itu masa anak merupakan masa emas (The Golden Age) bagi penyelenggaraan pendidikan. Masa anak merupakan

(12)

Sumber Belajar

fase/tahap yang sangat fundamental bagi perkembangan individu karena pada fase/tahap inilah terjadinya peluang yang cukup besar untuk pembentukan dan pengembangan pribadi seseorang.

Pendidikan keluarga sebagai pendidikan pertama bagi anak dalam kehidupannya, sangatlah penting, karena kehidupan yang dialami oleh anak pada masa kecilnya akan menentukan kehidupannya di masa depan.

Froebel memandang pendidikan dapat membantu perkembangan anak secara wajar. Ia menggunakan taman sebagai simbol dari pendidikan anak. Apabila anak mendapatkan pengasuhan yang tepat, maka seperti halnya tanaman muda akan berkembang secara wajar mengikuti hukumnya sendiri. Pendidikan taman kanak-kanak harus mengikuti sifat dan karakteristik anak. Oleh sebab itu bermain dipandang sebagai metode yang tepat untuk membelajarkan anak, serta merupakan cara anak dalam meniru kehidupan orang dewasa di sekelilingnya secara wajar. Froebel memiliki keyakinan tentang pentingnya belajar melalui bermain

Pandangan J.J. Rousseau

Jean Jacques Rousseau yang hidup antara tahun 1712 sampai dengan tahun 1778, dilahirkan di Geneva, Swiss, tetapi sebagian besar waktunya dihabiskan di Perancis.

Rousseau menyarankan konsep “kembali ke alam” dan pendekatan yang bersifat alamiah dalam pendidikan anak. Bagi Rousseau pendekatan alamiah berarti anak akan berkembang secara optimal, tanpa hambatan. Menurutnya pula bahwa pendidikan yang bersifat alamiah menghasilkan dan memacu berkembangnya kualitas semacam kebahagiaan, spontanitas dan rasa ingin tahu.

(13)

Sumber Belajar

Gambar 1-5 : ROUSSEAU (1712-1778)

Rousseau percaya bahwa walaupun kita telah melakukan kontrol terhadap pendidikan yang diperoleh dari pengalaman sosial dan melalui indera, tetapi kita tetap tidak dapat mengontrol pertumbuhan yang sifatnya alami.

Untuk mengetahui kebutuhan anak, guru harus mempelajari ilmu yang berkaitan dengan anak-anak. Tujuannnya adalah agar guru dapat memberikan pelajaran yang sesuai dengan minat anak. Jadi yang menjadi titik pangkal adalah anak. Tujuan pendidikan menurut gagasan Rousseau adalah membentuk anak menjadi manusia yang bebas.

Rousseau memiliki keyakinan bahwa seorang ibu dapat menjamin pendidikan anaknya secara alamiah. Ia berprinsip bahwa dalam mendidik anak, orang tua perlu memberi kebebasan pada anak agar mereka dapat berkembang secara alamiah

Nah, coba Anda berhenti dulu di sini. Bagaimana pendapat Anda mengenai pandangan dari para ahli tersebut ? Baiklah agar Anda lebih memahami pandangan-pandangan tersebut secara mantap, ajaklah teman-teman Anda untuk mendiskusikannya secara mendalam.

Selanjutnya, kita akan melihat bagaimana pandangan-pandangan dari ahli lainnya berikut ini.

(14)

Sumber Belajar

Pandangan Konstruktivis

Pandangan konstruktivis dimotori oleh dua orang ahli psikilogi yaitu Jean Piaget dan Lev Vigotsky. Pada dasarnya paham konstruktivis ini mempunyai asumsi bahwa anak adalah pembangun pengetahuan yang aktif. Anak mengkonstruksi/membangun pengetahuannya berdasarkan pengalamannya. Pengetahuan tersebut diperoleh anak dengan cara membangunnya sendiri secara aktif melalui interaksi yang dilakukannya dengan lingkungan.

Gambar 1-6 : PIAGET Gambar 1-7 : LEV VIGOTSKY

Menurut paham ini anak bukanlah individu yang bersifat pasif, yang hanya menerima pengetahuannya dari orang lain. Anak adalah makhluk belajar yang aktif yang dapat mengkreasi/mencipta dan membangun pengetahuannya sendiri.

Para ahli konstruktif meyakini bahwa pembelajaran terjadi saat anak memahami dunia di sekeliling kita mereka. Pembelajaran menjadi proses interaktif yang melibatkan teman sebaya anak, orang dewasa dan lingkungan. Anak membangun pemahaman mereka sendiri terhadap dunia. Mereka memahami apa yang terjadi di sekeliling mereka dengan mensintesa pengalaman-pengalaman baru dengan apa yang telah mereka pahami sebelumnya.

(15)

Sumber Belajar

Contoh berikut ini akan membantu Anda untuk memahami pandangan ini. Seorang anak TK yang keluarganya memiliki seekor anjing berjalan-jalan dengan mengendarai mobil bersama keluarganya. Mereka melintasi seekor sapi di suatu lapangan. Anak itu menunjuk dan mengatakan “anjing”. Orang tuanya memberitahukan anak tersebut bahwa binatang tersebut bukanlah seekor anjing melainkan sapi dan bahwa sapi berbeda dengan anjing. Informasi yang baru tersebut akan dicerna dengan apa yang telah diketahui dan penyesuaian mental akan terbentuk. Meskipun anak harus membangun sendiri pemahaman, pengetahuan, dan pembelajaran mereka, peran orang dewasa segagai fasilitator dan mediator sangatlah penting.

Berdasarkan asumsi tadi nampak bahwa pendekatan ini menekankan pada pentingnya keterlibatan anak dalam proses pembelajaran. Untuk itu maka guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, akrab, dan hangat melalui kegiatan bermain maupun berinteraksi dengan lingkungan sehingga dapat merangsang partisipasi aktif dari anak.

Piaget dan Vigotsky sama-sama menekankan pada pentingnya aktivitas bermain sebagai sarana untuk pendidikan anak, terutama yang berkaitan dengan pengembangan kapasitas berfikir. Lebih jauh mereka berpendapat bahwa aktivitas bermain juga dapat menjadi akar bagi perkembangan perilaku moral. Hal itu terjadi ketika dihadapkan pada suatu situasi yang menuntut mereka untuk berempati serta memenuhi aturan dan perannya dalam kehidupan bermasyarakat.

Interaksi yang dilakukan anak dengan lingkungan sekitarnya, baik itu orang dewasa maupun anak-anak yang lainnya dapat memberikan bekal yang cukup berharga bagi anak, karena dapat membantu mengembangkan kemampuan berbahasa, berkomunikasi serta bersosialisasi, dan yang tidak kalah pentingnya adalah melalui interaksi tersebut anak akan belajar memahami perasaan orang, menghargai pendapat mereka, sehingga secara tidak langsung anak juga berlatih mengekspresikan/menunjukkan emosinya.

(16)

Sumber Belajar

Pandangan Ki Hadjar Dewantara

Anda tentu telah mengenal tokoh ini. Ya, Ki Hadjar Dewantara adalah seorang pahlawan nasional dan juga tokoh pendidikan nasional yang telah memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam bidang pendidikan di Indonesia.Nama aslinya adalah Suwardi Suryaningrat lahir pada tanggal 2 Mei 1899.

Gambar 1-8 : KI HAJAR DEWANTARA

Ki Hadjar memandang anak sebagai kodrat alam yang memiliki pembawaan masing-masing serta kemerdekaan untuk berbuat serta mengatur dirinya sendiri. Akan tetapi kemerdekaan itu juga sangat relatif karena dibatasi oleh hak-hak yang patut dimiliki oleh orang lain.

Anak memiliki hak untuk menentukan apa yang baik bagi dirinya, sehingga anak patut diberi kesempatan untuk berjalan sendiri, dan tidak terus menerus dicampuri atau dipaksa. Pamong hanya boleh memberikan bantuan apabila anak menghadapi hambatan yang cukup berat dan tidak dapat diselesaikan. Hal tersebut merupakan cerminan dari semboyan “tut wuri handayani”.

(17)

Sumber Belajar

Ki Hadjar juga berpandangan bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah lahir dan batin, serta dapat memerdekakan diri. Kemerdekaan itu hendaknya diterapkan pada cara berfikir anak yaitu agar anak tidak selalu diperintahkan atau dicekoki dengan buah pikiran orang lain saja tetapi mereka harus dibiasakan untuk mencari serta menemukan sendiri berbagai nilai pengetahuan dan keterampilan dengan menggunakan pikiran dan kemampuannya sendiri.

Uraian di atas memperlihatkan bahwa Ki Hadjar memandang anak sebagai individu yang memiliki potensi untuk berkembang, sehingga pemberian kesempatan yang luas bagi anak untuk mencari dan menemukan pengetahuan, secara tidak langsung akan memberikan peluang agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal.

Ki Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa anak lahir dengan kodrat atau pembawaannya masing-masing. Kekuatan kodrati yang ada pada anak ini tiada lain adalah segala kekuatan dalam kehidupan batin dan lahir anak yang ada karena kekuasaan kodrat (karena faktor pembawaan atau keturunan yang ditakdirkan secara ajali). Kodrat anak bisa baik dan bisa pula sebaliknya. Kodrat itulah yang akan memberikan dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Dengan pemahaman seperti di atas, Dewantara memandang bahwa pendidikan itu sifatnya hanya menuntun bertumbuhkembangnya kekuatan-kekuatan kodrati yang dimiliki anak. Pendidikan sama sekali tidak mengubah dasar pembawaan anak, kecuali memberikan tuntunan agar kodrat-kodrat bawaan anak itu bertumbuhkembang ke arah yang lebih baik. Pendidikan berfungsi menuntun anak yang berpembawaan tidak baik menjadi lebih berkualitas lagi disamping untuk mencegahnya dari segala macam pengaruh jahat. Dengan demikian, tujuan pendidikan itu adalah untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar ia sebagai

(18)

Sumber Belajar

anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaaan yang setinggi-tingginya dalam hidupnya.”

Demikian beberapa pendapat para ahli yang telah mengungkapkan pendapatnya mengenai hakekat anak. Apakah kesimpulan Anda mengenai hakekat anak dari berbagai pendapat yang telah Anda baca. Baik, setelah Anda memahami mengenai hakekat anak selanjutnya Anda akan mengikuti uraian mengenai bagaiman cara belajar anak yang juga sangat penting untuk Anda ketahui.

B. CARA BELAJAR ANAK

Adakah perbedaan antara cara belajar anak dengan cara belajar orang yang sudah dewasa ? Benar, cara atau karakteristik/ciri belajar anak TK berbeda dengan yang lainnya. Ada beberapa karakteristik belajar anak usia TK yang menonjol yaitu unik, egosentris, aktif dan energik, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, eksploratif dan berjiwa petualang, mengekspresikan perilaku secara relatif spontan, kaya dengan fantasi/khayalan, mudah frustrasi, kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu, memiliki daya perhatian yang masih pendek, bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman, serta semakin menunjukkan minat terhadap teman.

Agar Anda memahami secara mendalam mengenai cara atau karakteristik belajar anak coba Anda ikuti uraian berikut ini secara seksama.

• Anak berbeda satu sama lain. Anak memiliki bawaan, minat, kapabilitas/kemampuan, dan latar belakang kehidupan masing-masing. Hal itulah yang menunjukkan bahwa anak

bersifat unik. Meskipun terdapat pola urutan umum dalam perkembangan anak yang dapat

diprediksi/diperkirakan, pola perkembangan dan belajarnya tetap memiliki perbedaan satu sama lain.

(19)

Sumber Belajar

Coba Anda amati dan perhatikan kemampuan atau minat anak pada saat mereka belajar. Anda pasti akan menemukan beragam kemampuan yang dimiliki anak. Ada anak yang memiliki kemampuan sangat baik, ada yang baik, dan mungkin ada yang kurang. Demikian pula jika Anda mencoba menanyakan pada mereka minat masing-masing pada saat mereka belajar. Minat mereka pasti berbeda satu sama lain. Itulah uniknya anak dan kita tidak bisa menyamaratakan kemampuan dan minat mereka masing-masing. Guru yang memahami cara belajar anak seperti ini akan senantiasa mencoba memberikan berbagai pilihan kegiatan belajar dan memberikan kebebasan kepada anak sesuai kemampuan dan minat masing-masing sehingga anak-anak merasa difasilitasi dan keinginan atau minatnya tersalurkan dengan baik.

• Anak lebih cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan kepentingannya sendiri. Dalam hal ini anak bersifat egosentris Bagi anak yang masih bersifat egosentris, sesuatu itu akan penting sepanjang hal tersebut terkait dengan dirinya. Coba Anda perhatikan apabila ada dua orang anak yang menyukai alat permainan tertentu. Kedua-duanya pasti berebut dan tidak mau saling mengalah atau bergiliran. Dalam kondisi seperti ini sifat egosentris anak muncul dan guru perlu mengarahkannya sehingga anak tersebut belajar menyadari bahwa orang lain juga berhak untuk menggunakan hal-hal tertentu yang disukainya.

• Anak lajimnya senang melakukan berbagai aktivitas. Selama terjaga dari tidur, anak seolah-olah tak pernah lelah, tak pernah bosan, dan tak pernah berhenti dari beraktivitas, terlebih lagi kalau anak dihadapkan pada suatu kegiatan yang baru dan menantang. Anak menunjukkan sifat aktif dan energik. Keingintahuan yang besar dari anak merupakan salah satu pendorong bagi mereka untuk terus melakukan kegiatan tanpa mengenal kata lelah dan bosan. Karakteristik seperti ini harus difahami betul oleh guru sehingga guru tidak

(20)

Sumber Belajar

melakukan tindakan atau perlakuan yang keliru atau tidak tepat seperti menghentikan kegiatan mereka atau memarahinya.

Keaktifan dan keenergikan anak harus diimbangi dengan kondisi fisik dan psikis/kejiwaan guru yang prima dan mantap. Dalam kegiatan belajar di TK kita mungkin melihat bagaimana seorang guru harus berkejar-kejaran dengan anak yang kurang sabar yang ingin segera beralih ke bentuk kegiatan belajar lain yang disukainya. Menyikapi hal seperti ini kondisi fisik guru yang kurang prima, cepat lelah tentu akan menjadi masalah yang berpengaruh terhadap kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak.

Selain itu, kondisi psikis yang tidak stabil juga akan mempengaruhi kualitas interaksi kita dengan anak-anak. Sering muncul kasus di TK, karena guru tidak sabar lagi melihat dan mengikuti perilaku anak yang aktif dan energik ini akhirnya ia hentikan kegiatan mereka, bahkan tak jarang mereka dimarahi guru tersebut. Anak pun menjadi malu dan takut, akhirnya tidak mau lagi melakukan kegiatan-kegiatan seperti itu lagi.

• Dengan rasa ingin tahu yang kuat ini, anak usia TK cenderung banyak memperhatikan, membicarakan, dan mempertanyakan berbagai hal yang sempat dilihat dan didengarnya, terutama terhadap hal-hal yang baru. Dalam hal ini anak menujukkan sifat memiliki rasa

ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal

Guru TK harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai berbagai hal sehingga akan mampu memberikan jawaban terhadap berbagai pertanyaan atau rasa kepenasaran anak. Anak sering memunculkan pertanyaan yang mungkin tidak pernah kita duga. Sebagai contoh dalam pengembangan aspek agama, bagaimana guru akan menjawab pertanyaan dari anak yang menanyakan tentang bagaimana wujud Tuhan. Pertanyaan anak memungkinkan kita menjadi bingung ketika anak bertanya secara mendalam mengenai bagaimana bentuk fisik Tuhan. Pertanyaan seperti ini sangat mungkin muncul karena kita

(21)

Sumber Belajar

tahu bahwa anak TK berada pada fase/tahap berfikir kongkrit. Berfikir kongkrit artinya anak akan selalu mengkaitkan sesuatu dengan panca inderanya. Hal-hal yang di luar kemampuan panca inderanya adalah hal-hal yang bersifat abstrak. Guru yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas tentunya akan memberikan jawaban yang tepat dan tidak akan melarang anak untuk bertanya tentang hal-hal seperti itu karena ia yakin betul bahwa potensi berfikir kongkrit adalah langkah awal anak ke arah kemampuan berfikir abstrak. Nilai-nilai keagamaan dan ketuhanan ini akan berkembang secara bertahap dan pada suatu saat anak akan sampai pada tahap dimana mereka menyadari dan memahami tentang Tuhannya itu.

Anak bersifat eksploratif dan berjiwa petualang. Dengan didorong oleh rasa ingin tahu

yang kuat, anak lajimnya senang menjelajah, mencoba, dan mempelajari hal-hal baru. la senang membongkar pasang alat-alat mainan yang baru dibelinya. Kadang-kadang ia terlibat secara intensif dalam kegiatan memperhatikan, mempermainkan, dan melakukan sesuatu dengan benda-benda yang dimilikinya.

Anak mengekspresikan perilakunya secara relatif spontan. Perilaku yang ditampilkan anak

umumnya relatif asli dan tidak ditutup-tutupi sehingga merefleksikan apa yang ada dalam perasaan dan pikirannya. la akan marah kalau ada yang membuatnya jengkel, ia akan menangis kalau ada yang membuatnya sedih, dan ia pun akan memperlihatkan wajah yang ceria kalau ada sesuatu yang membuatnya bergembira tak peduli dimana dan dengan siapa ia berada.

Anda mungkin pernah menahan rasa marah dan kesal pada saat dipelakukan tidak menyenangkan oleh kawan sendiri. Pada saat itu rasa kesal dan marah itu ditahan dengan sekuat tenaga karena dihadapan Anda ada seorang guru.

(22)

Sumber Belajar

apa adanya merupakan hal unik dalam diri anak. Anak sering mengungkapkan celoteh yang mungkin tidak pernah terpikir dan dilakukan oleh gurunya.

Anak senang dan kaya dengan fantasi/daya khayal. Anak senang dengan hal-hal yang

imajinatif/sifatnya berkhayal. Dengan karakteristik ini, anak tidak saja senang terhadap cerita-cerita hayal yang disampaikan oleh orang lain, tapi ia sendiri juga senang bercerita kepada orang lain. Kadang-kadang ia bahkan dapat bercerita melebihi pengalaman aktualnya/nyata pada usianya atau kadang bertanya tentang hal-hal yang gaib sekalipun. Coba Anda amati seorang anak yang sedang bermain mobil-mobilan. Ia akan tampak sangat mahir menggerak-gerakan tangannya seolah-olah dia sedang mengendarai sebuah mobil. Mulutnya mengeluarkan suara-suara tertentu yang meniru suara mobil. Ekspresi wajahnya pun menunjukkan rasa senang pada saat ia berfantasi dengan mobil-mobilnya itu. Demikianlah anak memiliki kemampuan berfantasi yang menakjubkan.

Anak masih mudah frustrasi. Umumnya anak masih mudah kecewa bila menghadapi

sesuatu yang tidak memuaskan. Ia mudah menangis atau marah bila keinginannya tidak terpenuhi. Kecenderungan perilaku anak seperti ini terkait dengan sifat egosentrisnya yang masih kuat, sifat spontanitasnya yang masih tinggi, serta rasa empatinya yang masih relatif terbatas.

Tiba-tiba Anda menemukan anak yang menangis karena berebut mainan dengan temannya. Perilaku seperti ini sangat wajar terjadi pada anaknya. Pada saat anak menginginkan sesuatu pada saat itu juga harus terpenuhi. Sebaliknya jika tidak terpenuhi anak akan kecewa dan menunjukkan sikap frustasi. Sikap mudah frustasinya itu bisa ditunjukkan dalam bentuk sikap marah, kesal atau bahkan menangis.

Anak masih kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu. Sesuai dengan perkembangan

(23)

Sumber Belajar

berkenaan dengan hal-hal yang membahayakan. la kadang-kadang melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya dan orang lain.

Mungkin Anda pernah berteriak-teriak meminta seorang anak untuk segera menyimpan pisau dapur yang sangat tajam yang sedang dimainkan oleh anak tersebut. Anak mungkin belum memahami betul bagaimana jika pisau tersebut menggores tangannya. Tentunya mereka akan merasakan sakit dan menangis. Tapi seringkali kita menemukan anak belum memiliki pertimbangan yang matang dalam hal-hal seperti itu.

Guru perlu memahami betul karakteristik belajar anak seperti ini. Peran guru dalam kasus-kasus seperti ini adalah harus memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran. Masih kurangnya pertimbangan anak jangan dijadikan alasan untuk memarahi dan menakut-nakuti anak sehingga potensi keingintahuan anak yang sangat besar dan keberaniannya yang memukau tetap akan dapat kita pelihara dengan baik.

Anak memiliki daya perhatian yang pendek. Anak lajimnya memiliki daya perhatian yang

pendek, kecuali terhadap hal-hal yang secara intrinsik menarik dan menyenangkan. la masih sangat sulit untuk duduk dan memperhatikan sesuatu dalam jangka waktu yang lama. Jangan terlalu berharap banyak anak akan tahan jika harus memperhatikan segala hal yang ingin kita berikan kepada anak. Apalagi jika kita melakukannya dengan monoton. Cobalah kita berikan beragam perlakuan kepada anak sehingga anak mampu mengikuti kegiatan yang dirancang guru dengan penuh semangat.

Seorang ahli pendidikan anak, Berg mengatakan sepuluh menit adalah waktu yang wajar bagi anak usia sekitar 5 tahun / usia TK untuk dapat duduk dan memperhatikan sesuatu secara nyaman. Bila guru berupaya untuk menahan anak lebih lama dari itu, maka hal demikian bisa membuatnya merasa tersiksa.

(24)

Sumber Belajar

melakukan berbagai aktivitas yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku pada dirinya. Ia senang mencari tahu tentang berbagai hal, mempraktekkan berbagai kemampuan dan keterampilan, serta mengembangkan konsep dan keterampi!an baru. Namun tidak seperti orang dewasa, anak cenderung banyak belajar dari pengalaman melalui interaksi dengan benda dan/atau orang lain daripada belajar dari simbol dan kata-kata.

Coba Anda perhatikan contoh berikut ini : Apabila ada guru yang ingin mengingatkan kepada anak-anak untuk hati-hati dalam memanjat papan titian karena jika jatuh akan terasa sakit. Anak mungkin akan mengabaikan peringatan itu. Tetapi jika sudah mengalami jatuh, baru anak akan merasakan sakitnya jatuh itu. Contoh yang sederhana itu menunjukkan bahwa anak akan lebih banyak belajar dan memahami konsep tertentu dari pengalaman yang pernah terjadi.

Anak semakin menunjukkan minat terhadap teman. Anak usia TK semakin berminat

terhadap orang lain. Ia mulai menunjukkan kemampuan untuk bekerja sama dan berhubungan dengan teman-temannya. la memiliki penguasaan perbendaharaan kata yang cukup untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Minat anak TK berteman dengan orang lain harus difasilitasi oleh guru dengan merancang dan menyusun kegiatan belajar yang mengkondisikan anak untuk belajar bersama, saling membantu, tolong menolong sehingga anak belajar untuk memupuk sikap kebersamaan. Demikianlah uraian mengenai cara belajar anak yang sangat penting diketahui dan difahami oleh para guru. Kita memafhumi betul bahwa cara belajar anak sangat berbeda dengan cara belajar orang yang sudah dewasa.

(25)

Sumber Belajar

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan Anda mengerjakan latihan berikut ini !

1. Apakah yang Anda fahami mengenai hakekat anak ?

2. Mengapa Anda perlu untuk mengetahui mengenai hakekat anak ?

3. Manfaat apa yang akan Anda peroleh jika Anda memahami mengenai hakekat anak ?

4. Bagaimanakah ciri atau karakteristik belajar anak ?

Untuk memudahkan Anda dalam mengerjakan latihan di atas, coba perhatikan rambu-rambu mengerjakan latihan berikut.

Petunjuk Jawaban Latihan

1. Anda dapat menggunakan pemahaman sendiri berdasarkan pada pengalaman Anda sehari-hari, kemudian coba cocokkan dengan teori-teori yang sudah Anda pelajari.

2. Kemudian coba amati anak di sekitar lingkungan Anda dan cobalah mengamati kegiatan belajarnya.

Setelah mengerjakan latihan tersebut, pelajari kembali rangkuman di bawah ini.

LATIHAN

(26)

Sumber Belajar

Anak-anak merupakan bagian dalam kehidupan kita. Anak adalah subjek didik dalam pendidikan TK artinya sebagai pelaku utama dalam pendidikan itu.

Mengenali anak dan dunianya secara mendalam selalu menjadi hal yang menarik dan memunculkan keinginan untuk menelusurinya secara terus-menerus.

Para ahli memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda mengenai anak antara yang satu dengan yang lainnya, bahkan pendapat dan pandangan-pandangannya tersebut cenderung berubah dari waktu ke waktu

Cara pandang seseorang tentang anak dapat mempengaruhi dan kadang menentukan cara perlakuan yang bersangkutan dalam mendidik anak. Banyaknya perlakuan yang kurang tepat atau bahkan cenderung salah terhadap anak lebih banyak diakibatkan oleh kekurangtahuan kita terhadap anak.

Pestalozzi berpandangan bahwa anak pada dasarnya memiliki pembawaan yang baik. Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada anak berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan.

Pandangan Montessori tentang anak tidak terlepas dari pengaruh pemikiran Rousseau dan Pestalozzi yang menekankan pada pentingnya kondisi lingkungan yang bebas dan penuh kasih agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal.

Menurut Froebel anak adalah individu yang pada kodratnya bersifat baik. Sifat yang buruk timbul karena kurangnya pendidikan atau pengertian yang dimiliki oleh anak tersebut. Rousseau menyarankan konsep “kembali ke alam” dan pendekatan yang bersifat alamiah dalam pendidikan anak. Bagi Rousseau pendekatan alamiah berarti anak akan berkembang

RANGKUMAN

(27)

Sumber Belajar

secara optimal, tanpa hambatan. Menurutnya pula bahwa pendidikan yang bersifat alamiah menghasilkan dan memacu berkembangnya kualitas semacam kebahagiaan, spontanitas dan rasa ingin tahu.

Pandangan konstruktivis yang dimotori oleh dua orang ahli psikilogi yaitu Jean Piaget dan Lev Vigotsky mempunyai asumsi bahwa anak adalah pembangun pengetahuan yang aktif. Anak mengkonstruksi pengetahuannya berdasarkan pengalamannya. Pengetahuan tersebut diperoleh anak dengan cara membangunnya sendiri secara aktif melalui interaksi yang dilakukannya dengan lingkungan.

Ki Hadjar memandang anak sebagai kodrat alam yang memiliki pembawaan masing-masing serta kemerdekaan untuk berbuat serta mengatur dirinya sendiri. Akan tetapi kemerdekaan itu juga sangat relatif karena dibatasi oleh hak-hak yang patut dimiliki oleh orang lain.

Anak memiliki karakterisik belajar yang berbeda dari belajar orang dewasa. Karakteristik anak usia TK yang menonjol dalam kaitannya dengan aktivitas belajar. Karakteristik anak yang dimaksud adalah unik, egosentris, aktif dan energik, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, eksploratif dan berjiwa petualang, mengekspresikan perilaku secara relatif spontan, kaya dengan fantasi, mudah frustrasi, kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu, memiliki daya perhatian yang masih pendek, bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman, serta semakin menunjukkan minat terhadap teman.

(28)

Sumber Belajar

TES FORMATIF 1



Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan !

1) Dengan mempelajari dan memahami hakekat anak kita memperoleh keuntungan tertentu yaitu …

a. dapat menyedikitkan beban dalam memfasilitasi perkembangan anak b. dapat mempersingkat waktu belajar anak

c. memberikan perlakuan atau tindakan yang tepat terhadap kegiatan anak d. mengetahui berbagai kelemahan yang dimiliki anak

2) Anak dapat membangun pengetahuannya sendiri berdasarkan pengalamannya. Hal itu dikemukakan oleh …

a. Montessori b. Piaget c. Pestallozi d. Froebel

3) Montessori mengatakan pendapatnya bahwa …

a. ketika anak dilahirkan, anak secara bawaan sudah memiliki pola perkembangan psikis b. anak sebagai individu pada kodratnya bersifat baik

c. anak pada dasarnya memiliki pembawaan yang baik

d. anak sebagai kodrat alam yang memiliki pembawaan masing-masing serta kemerdekaan untuk berbuat serat mengatur dirinya sendiri.

4) Jacques Rousseau berprinsip bahwa dalam mendidik anak orang tua perlu … a. mengkondisikan anak secara ketat agar menjadi anak yang disiplin

(29)

Sumber Belajar

b. memberikan kebebasan tanpa batas sehingga anak menjadi anak yang kreatif c. memberi kebebasan pada anak agar mereka dapat berkembang secara alamiah d. mendidik anak secara terbatas agar mudah diatur

5) Manakah diantara pendapat berikut ini yang memandang anak secara positif … a. anak ibarat kertas kosong yang bisa ditulisi apapun

b. anak tidak memiliki potensi

c. anak hanya akan menjadi apa yang diinginkan oleh lingkungannya. d. Anak adalah bentuk kecil orang dewasa

6) Tujuan pendidikan anak menurut Rousseau adalah …

a. memimpin anak menjadi orang yang baik dengan jalan mengembangkan semua daya yang dimiliki oleh anak

b. membantu perkembangan anak secara menyeluruh dan bukan sekedar mengajar c. membantu berkembangnya masa peka anak sesuai dengan fungsinya

d. membentuk anak menjadi manusia bebas

7) Tugas seorang guru adalah mengamati dengan teliti perkembangan setiap muridnya yang berhubungan dengan masa pekanya. Pernyataan tersebut adalah pendapat dari …

a. Montessori b. Lev Vygotsky c. Piaget

d. Pestallozi

8) Anak itu unik. Maksud pernyataan tersebut adalah …

a. Anak memiliki bawaan, minat, kemampuan, dan latar belakang kehidupan masing-masing

(30)

Sumber Belajar

kepentingannya sendiri.

c. Anak pada umumnya memiliki kondisi fisik yang mantap dan prima

d. Anak pada umumnya memiliki keingintahuan yang mendalam tentang segala hal yang ditemukannya.

9) Anak lebih cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan kepentingannya sendiri. Karakteristik anak tersebut menunjukkan sifat …

a. unik b. kreatif c. energik d. egosentrik

10) Tindakan manakah yang mendukung agar sikap aktif dan energik anak itu terbina dengan baik …

a. menegur anak sebelum anak melakukan suatu kegiatan

b. membebaskan anak dengan sebebas-bebasnya meskipun melanggar aturan

c. memberikan kesempatan yang luas kepada anak dalam melakukan kegiatan secara terbimbing

d. tidak memperdulikan perilaku anak apakah perilaku itu baik atau buruk

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Rumus :

Jumlah jawaban Anda yang benar

Tingkat penguasaan : x 100 % 10

(31)

Sumber Belajar

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai : 90 – 100 % = baik sekali

80 – 89 % = baik 70 – 79 % = cukup < 70 % = kurang

Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus ! Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan belajar 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

(32)

Sumber Belajar

Kegiatan Belajar 2

Pentingnya Sumber Belajar bagi Perkembangan dan

Kegiatan Belajar Anak TK

Pada Kegiatan Belajar 1 kita sudah mendiskusikan mengenai hakekat dan cara belajar anak. Sebagaimana yang telah kita diskusikan bahwa banyak pendapat dan pandangan mengenai siapakah atau seperti apakah sosok anak itu. Selain itu kita juga telah mengetahui mengenai cara atau karakteristik belajar anak yang memiliki perbedaan dengan cara belajar orang dewasa.

Pada Kegiatan Belajar 2 ini kita akan membicarakan dan mendiskusikan mengenai pentingnya sumber belajar bagi perkembangan dan kegiatan belajar anak TK. Sumber belajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar anak. Pemanfaatannya oleh guru secara tepat akan sangat membantu dalam mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak baik aspek kognitif, emosi, sosial, bahasa, motorik, afeksi, moral dan lain sebagainya. Baiklah, kita akan memulai Kegiatan Belajar 2 ini dengan melihat proses pembelajaran di TK sebagai suatu sistem.

Tahukah Anda apakah sistem itu ? Tepat sekali, sistem adalah sekumpulan komponen dimana antara satu komponen dengan komponen yang lain saling berhubungan, saling ketergantungan dalam rangka mencapai tujuan. Contoh sederhana sistem itu adalah tubuh kita. Tubuh kita adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen kepala, mata, hidung, tangan, kaki, dan anggota tubuh yang lainnya. Tiap komponen memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Kaki berfungsi untuk melangkah, tangan berfungsi untuk memegang sesuatu, mata berfungsi untuk

(33)

Sumber Belajar

melihat sesuatu, dan lain-lain. Dalam prosesnya antara komponen yang satu dengan yang lain saling membutuhkan, saling berhubungan dan saling berketergantungan.

Demikian pula halnya dalam konsep pembelajaran anak TK sebagai suatu sistem yang didalamnya terdiri dari beberapa komponen atau unsur. Keseluruhan aspek atau unsur tersebut pada hakikatnya saling berkaitan, saling berhubungan, saling ketergantungan dan saling menerobos dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.

Komponen atau unsur yang terdapat dalam sistem pembelajaran anak tersebut terdiri dari anak sebagai masukan atau input , proses/kegiatan pembelajaran dan hasil belajar anak sebagai keluaran atau output. Agar Anda mendapat gambaran secara jelas mengenai pembelajaran di TK sebagai suatu sistem, coba anda perhatikan bagan sederhana di bawah ini :

Gambar 1-9 :

Pembelajaran di TK sebagai suatu sistem

Dari bagan sederhana tersebut, Anda dapat melihat bahwa kegiatan pembelajaran di TK itu ditunjang oleh beberapa komponen yaitu komponen anak sebagai bahan masukan,

ANAK TK MASUKAN HASIL BELAJAR KELUARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN TK PROSES GURU FASILITAS SUMBER BELAJAR METODE PENILAIAN LINGKUNGAN

(34)

Sumber Belajar

maksudnya bahan yang akan diberikan perlakuan atau diolah. Selanjutnya masukan dalam hal ini anak masuk dalam kegiatan pembelajaran atau proses pembelajaran. Nah, dalam proses pembelajaran ini banyak komponen atau unsur pendukung yang terlibat misalnya guru sebagai fasilitator, fasilitas belajar yang digunakan seperti ruang kelas, kursi, meja, dan lain-lain. Komponen atau unsur lain yang juga terlibat dalam proses ini adalah sumber belajar, metode, dan komponen penilaian. Komponen yang lain juga tidak kalah pentingnya adalah komponen lingkungan. Kelengkapan dan berfungsinya berbagai unsur / komponen penunjang proses pembelajaran tersebut akan sangat menentukan kualitas hasil belajar anak yang diperoleh sebagai keluaran.

Sumber belajar sebagai salah satu komponen atau unsur pembelajaran anak TK memegang peranan penting dalam rangka terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi anak. Sumber belajar tersebut menjadi sangat penting karena tersedianya beragam sumber belajar memungkinkan ditumbuhkannya budaya belajar anak secara mandiri sebagai dasar untuk pembiasaan dalam kehidupan di kemudian hari, serta menciptakan komunikasi antara anak dengan orang dewasa dan teman sebaya.

Anak usia TK belajar dalam situasi yang holistik / utuh dan terkait dengan kehidupan mereka sehari-hari, oleh karena itu guru perlu menggunakan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik dan kebutuhan tersebut.

Perlunya sumber belajar yang kongkrit dan kalau mungkin bahkan yang sebenarnya disesuaikan dengan tahap perkembangan berfikir anak TK yang masih berada pada tahap operasi kongkrit. Karena itu penyajian sumber belajar yang nyata dan sederhana akan sangat membantu pengembangan kemampuan berfikir anak. Dengan cara demikian, anak diberi kesempatan untuk belajar sesuai dengan tarap kemampuannya.

(35)

Sumber Belajar

Ada beberapa pertimbangan mengenai pentingnya sumber belajar dalam pembelajaran anak TK antara lain :

 Sumber belajar memberi kesempatan untuk mendapat pengetahuan dan memperkaya

anak dengan menggunakan berbagai pilihan sumber belajar seperti buku, alat, nara sumber, metode, lingkungan dan semua hal yang menambah pengetahuan anak. Dalam hal ini sumber belajar memfasilitasi anak untuk menyalurkan keingintahuannya yang kuat dan antusias terhadap banyak banyak hal/

Anak dapat memperoleh pengetahuan melalui buku. Buku-buku merupakan salah satu sumber belajar yang digunakan oleh anak yang pada umumnya telah dirancang sesuai dengan kebutuhan anak, sederhana, menarik, atraktif dan berwarna warni. Sehubungan kemampuan membaca anak masih sangat terbatas, biasanya guru dan orang tua membantu anak untuk membacakan hal-hal yang dipaparkan dalam buku tersebut. Buku-buku yang digemari anak-anak misalnya buku-buku tentang binatang dan kisah-kisah kehidupannya. Selain melalui buku, anak-anak juga dapat memperoleh pengetahuan melalui misalnya alat permainan.

Alat permainan merupakan sumber belajar yang dirancang secara khusus dalam pembelajaran anak. Prinsip belajar anak adalah bermain. Dengan demikian bermainnya anak merupakan kegiatan belajar. Agar kegiatan bermain ini memberikan rasa senang dan kegembiraan bagi anak maka harus dilengkapi dan difasilitasi dengan tersedianya berbagai alat permainan. Alat permainan yang digunakan dalam kegiatan belajar TK beragam jenisnya dan dirancang dalam rangka mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak.

Ada kalanya guru dengan sengaja mengundang seseorang yang dianggap ahli atau tokoh untuk datang ke TK, misalnya polisi untuk membantu menjelaskan kepada anak tentang

(36)

Sumber Belajar

kegiatan apa saja yang dilakukannya pada saat mengatur lalu lintas di jalan raya. Kegiatan mendatangkan ahli atau tokoh seperti ini sangat menarik untuk anak karena anak dapat bertatap muka secara langsung, menanyakan hal-hal yang berkenaan dengan kegiatan keseharian tokoh tersebut, atau bahkan meminta tokoh tersebut untuk menunjukkan bagaimana cara dia dalam menangani masalah tertentu di jalan raya.

Lingkungan sekitar memiliki potensi sebagai sumber informasi dan pengetahuan yang sangat kaya bagi anak. Belajar melalui lingkungan sifatnya lebih langsung sehingga anak akan memperoleh berbagai pengalaman kongkrit. Di daerah pedesaan misalnya anak yang ingin mengenal beberapa jenis binatang seperti kerbau, kambing, ayam, dan lain-lain dapat langsung melihatnya tanpa harus ke kebun binatang karena binatang-binatang tersebut banyak terdapat di lingkungannya. Cara belajar seperti ini sangat menarik dan menyenangkan bagi anak.

 Sumber belajar dapat meningkatkan kemampuian anak dalam berbahasa. Caranya adalah

dengan berbicara dan berkomunikasi dengan nara sumber yang dapat mengembangkan pandangan anak dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian anak tidak hanya mendapat informasi dari guru melainkan juga dari para pembicara lain yang dihadirkan di kelas. Mereka biasanya menggunakan kosa kata yang lain daripada gurunya.

Selain melalui pemanfaatan nara sumber, guru juga dapat membantu mengembangkan kosa kata anak dengan menggunakan metode bermain peran. Guru menentukan peran-peran tertentu yang harus dimainkan oleh anak. Melalui kegiatan seperti anak akan mencoba menggunakan kata-katanya sendiri sesuai dengan peran yang dimainkannya. Kegiatan seperti ini jelas akan menarik dan menyenangkan bagi anak. Selain peningkatan kemampuan berbahasa, mereka pun akan mengembangkan fantasinya secara bebas.

(37)

Sumber Belajar

 Sumber belajar dapat membantu mengenalkan anak pada lingkungan dan juga mengajar

anak mengenal kekuatan maupun kelemahan dirinya. Penggunaan alat permainan sebagai sumber belajar memotivasi anak untuk melakukan kegiatan yang jelas dan menggunakan semua pancainderanya secara aktif.

Sebagai contoh adalah penggunaan puzel (kepingan gambar). Berdasarkan tingkat kesulitannya puzel itu berbagai macam jenisnya. Ada puzel yang mudah, sedang dan sulit. Puzel yang mudah biasanya berpotongan satu, dua, tiga, dan empat. Yang berukuran sedang terdiri atas enam sampai sepuluh potong. Yang sulit terdiri atas lima belas sampai tiga puluh potongan. Dengan adanya berbagai jenis puzel tersebut, diharapkan anak dapat menikmati keberhasilannya. Semua alat permainan dapat dipikirkan tingkat kesulitannya. Di sinilah dapat dilihat kemahiran guru mengenal kemampuan anak didiknya. Dengan demikian hasil proses bermain akan makin jelas terpateri dalam ingatan anak karena alat permainan itu disertai dengan berbagai kegiatan yang sangat bervariasi tingkat kesulitannya.

 Sumber belajar dapat menumbuhkan motivasi belajar anak sehingga perhatian anak

meningkat. Sumber belajar yang beragam dan bervariasi akan menimbulkan rasa ketertarikan anak terhadap bahan ajar yang akan diberikan. Anak-anak dapat memilih sumber belajar mana yang paling cocok bagi dirinya sesuai dengan kecenderungan minat masing-masing. Suasana pembelajaran akan terasa lebih dinamis mengingat siswa memiliki semangat yang begitu tinggi untuk belajar.

 Sumber belajar memungkinkan anak untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih

baik. Pemanfaatan sumber belajar yang beragam dapat mengingkatkan pamahaman anak secara lebih baik. Hal tersebut dikarenakan bahan ajar untuk anak disampaikan secara lebih jelas dan aktual.

(38)

Sumber Belajar

 Sumber belajar mendukung siswa untuk lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab

tidak hanya mendengarkan uraian dari guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan Anda mengerjakan latihan berikut ini !

1. Mengapa sumber belajar penting bagi perkembangan dan kegiatan belajar anak TK ?

2. Coba Anda jelaskan pertimbangan-pertimbangan mengenai pentingnya sumber belajar ?

Untuk memudahkan Anda dalam mengerjakan latihan di atas, coba perhatikan rambu-rambu mengerjakan latihan berikut.

Petunjuk Jawaban Latihan

1. Anda dapat menggunakan pemahaman sendiri berdasarkan pada pengalaman Anda sehari-hari, kemudian coba cocokkan dengan konsep-konsep yang sudah Anda pelajari. 2. Kemudian coba kenali berbagai sumber belajar untuk anak yang ada di sekitar lingkungan

Anda dan cobalah mengamati kegiatan belajar mereka.

Setelah mengerjakan latihan tersebut, pelajari kembali rangkuman di bawah ini.

LATIHAN

(39)

Sumber Belajar

Dalam konsep sistem, proses pembelajaran anak TK merupakan suatu sistem yang didalamnya terdiri dari beberapa komponen atau unsur. Keseluruhan aspek atau unsur tersebut pada hakikatnya saling berkaitan, saling berhubungan, saling ketergantungan dan saling menerobos dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.

Komponen atau unsur yang terdapat dalam sistem pembelajaran anak tersebut terdiri dari anak sebagai masukan atau input , kegiatan pembelajaranya sendiri dan hasil belajar anak sebagai keluaran atau output.

Kelengkapan dan berfungsinya berbagai unsur / komponen penunjang proses pembelajaran tersebut akan sangat menentukan kualitas hasil belajar anak yang diperoleh sebagai keluaran.

Sumber belajar sebagai salah satu komponen atau unsur pembelajaran anak TK memegang peranan penting dalam rangka terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi anak.

Beberapa pertimbangan mengenai pentingnya sumber belajar dalam pembelajaran anak TK antara lain :

 Sumber belajar memberi kesempatan untuk mendapat pengetahuan dan memperkaya

anak dengan menggunakan berbagai pilihan sumber belajar seperti buku, alat, nara sumber, metode, lingkungan dan semua hal yang menambah pengetahuan anak.

 Sumber belajar dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasa.

 Sumber belajar dapat membantu mengenalkan anak pada lingkungan dan juga mengajar

anak mengenal kekuatan maupun kelemahan dirinya. RANGKUMAN

(40)

Sumber Belajar

 Sumber belajar dapat menumbuhkan motivasi belajar anak sehingga perhatian anak

menjadi meningkat

 Sumber belajar memungkinkan akan untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih

baik

 Sumber belajar mendukung siswa untuk lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab

tidak hanya mendengarkan uraian dari guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain

Berilah tanda silang (X) pada huruf A,B, C, atau D pada jawaban yang menurut Anda benar. 1) Pendidikan anak sebagai suatu sistem terdiri dari beberapa komponen diantaranya

adalah …

a. komponen input atau keluaran b. komponen output atau masukan

c. komponen input dalam bentuk hasil belajar d. komponen output dalam bentuk hasil belajar

2) Komponen masukan atau input dalam pembelajaran TK adalah … a. anak TK

b. lingkungan c. Guru

d. Hasil Belajar

3) Komponen Keluaran/Output dalam pembelajaran TK adalah … a. anak TK

b. lingkungan

TES FORMATIF 2

(41)

Sumber Belajar c. Guru

d. Hasil Belajar

4) Proses pembelajaran di TK ditunjang oleh komponen pendukung yaitu … a. anak TK

b. lingkungan c. Guru

d. Hasil Belajar

5) Manakah diantara pernyataan mengenai sistem di bawah ini yang tidak tepat … a. Sistem terdiri dari komponen input, proses, dan output

b. Dalam sistem terdapat unsur masukan, proses, dan keluaran

c. Sistem adalah keseluruhan komponen dimana antara satu komponen dengan yang lainnya saling berhubungan.

d. Komponen-komponen yang ada dalam sistem dalam proses berjalan sendiri-sendiri 6) Pertimbangan mengenai pentingnya sumber belajar dalam pembelajaran TK adalah,

kecuali …

a. Sumber belajar dapat meningkatkan anak dalam berbahasa

b. Sumber belajar kurang membantu mengenalkan anak pada lingkungan

c. Sumber belajar dapat menumbuhkan motivasi belajar anak sehingga perhatian anak meningkat

d. Sumber belajar memungkinkan akan untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik

7) Sumber belajar dapat menumbuhkan motivasi belajar anak sehingga perhatian anak meningkat. Hal tersebut ditandai dengan …

a. Anak-anak menjadi tidak tertarik karena terlalu banyak alternatif sumber belajar yang harus diplih

(42)

Sumber Belajar

c. Anak-anak menikmati suasana pembelajaran yang dinamis dan menyenangkan. d. Anak-anak tidak dapat memilih sumber belajar mana yang paling cocok bagi dirinya 8) Sumber belajar ini sangat memungkinkan anak untuk mendapat pengetahuan secar

langsung mengenai pengalaman seseorang adalah … a. buku

b. majalah

c. manusia sumber d. peralatan

9) Agar sumber belajar dapat memberikan manfaat kepada anak untuk mengenal kelebihan dan kelemahannya, maka guru dapat melakukan …

a. mengembangkan alat permainan dengan tingkat kesulitan tinggi b. mengembangkan alat permainan dengan tingkat kesulitan sedang

c. mengembangkan alat permainan dengan tingkat kesulitan rendah/mudah

d. mengembangkan alat permainan dengan tingkat kesulitan tinggi, sedang, dan mudah 10) Puzel dapat digunakan untuk membantu anak mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya.

Puzel yang memiliki tingkat kesulitan sedang adalah … a. terdiri dari 1-5 potong

b. terdiri dari 6-10 potong c. terdiri dari 5-30 potong d. terdiri dari 30-50 potong

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

(43)

Sumber Belajar

Jumlah jawaban Anda yang benar

Tingkat penguasaan : x 100 % 10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai : 90 – 100 % = baik sekali

80 – 89 % = baik 70 – 79 % = cukup < 70 % = kurang

Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus ! Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan belajar 2, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

(44)

Sumber Belajar

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

Tes Formatif 1

1. C memberikan perlakuan atau tindakan yang tepat terhadap kegiatan anak 2. B Piaget

3. A ketika anak dilahirkan, anak secara bawaan sudah memiliki pola perkembangan psikis 4. C memberi kebebasan pada anak agar mereka dapat berkembang secara alamiah

5. D anak adalah bentuk kecil orang dewasa 6. D membentuk anak menjadi manusia bebas 7. A Montessori

8. A anak memiliki bawaan, minat, kemampuan, dan latar belakang kehidupan masing-masing

9. D egosentrik

10. C memberikan kesempatan yang luas kepada anak dalam melakukan kegiatan secara terbimbing

Tes Formatif 2

1. D komponen output dalam bentuk hasil belajar 2. A anak TK

3. D hasil belajar 4. C guru

5. D komponen-komponen yang ada dalam sistem dalam proses berjalan sendiri-sendiri 6. B sumber belajar kurang membantu mengenalkan anak pada lingkungan

7. C anak-anak menikmati suasana pembelajaran yang dinamis dan menyenangkan. 8. C manusia sumber

9. D mengembangkan alat permainan dengan tingkat kesulitan tinggi, sedang, dan mudah 10. B terdiri dari 6-10 potong

(45)

Sumber Belajar

DAFTAR PUSTAKA

Anggani Sudono (1995), Alat Permainan dan Sumber Belajar TK, Jakarta; Depdikbud

Beaty J. Janice (1994) Observatoring Development of Your Child (third edition), New Jersey; By Prentice Hall Inc.

Diah Harianti (1993) Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak, Jakarta; Depdikbud

Hainstock, Elizabeth G. (1999), Metode Pengajaran Montessori untuk Anak Prasekolah, Jakarta; Pustaka Delaprasta

Jones, Maggie (1989), Play and Learn, London; Conran Octopus Limited

Karti Soeharto (1995), Teknologi Pembelajaran, Surabaya ; SIC

M. Solehuddin (1997) Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah, Bandung: Depdikbud

Marjorie J. Kostelnik (1999), Developmentally Appropiate Curriculum, New Jersey; Prentice Hall

Nana Sudjana, Ahmad Rivai ( 1997) Teknologi Pengajaran, Bandung ; Sinar Baru

(46)

Sumber Belajar

Tinjauan Mata Kuliah

ata kuliah Sumber Belajar (PGTK 2113) yang mempunyai bobot 2 SKS merupakan salah satu mata kuliah pada program D2 PGTK FKIP-UT yang harus dikuasai dengan baik oleh mahasiswa. Melalui mata kuliah ini Anda sebagai mahasiswa akan mengetahui mengenai konsep, prinsip, prosedur pengembangan sumber belajar, media sederhana, alat permainan , dan pemafaatan lingkungan dalam kegiatan belajar anak di Taman Kanak-kanak dalam rangka mencapai hasil belajar yang bermakna dan sesuai dengan sifat-sifat/ karakteristik dan kebutuhan anak. Setelah mempelajari mata kuliah ini Anda diharapkan mampu mengidentifikasi kebutuhan sumber belajar, merancang, membuat, menggunakan serta mengelola dan mengevaluasi penggunaan sumber belajar sehingga bermanfaat dalam meningkatkan kualitas kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak.

Mata kuliah ini dikemas dalam Buku Materi Pokok (BMP) yang terdiri dari 9 modul sebagai berikut :

Modul 1, Esensi Sumber Belajar dalam Pembelajaran di TK Modul 2, Hakekat Sumber Belajar di TK

Modul 3, Pengelolaan Sumber Belajar di TK Modul 4, Media Pembelajaran untuk Anak TK

Modul 5, Pembuatan dan Penggunaan Media Pembelajaran untuk Anak TK Modul 6, Alat Permainan Edukatif untuk Anak TK

Modul 7, Pembuatan dan Penggunaan Alat Permainan Edukatif untuk Anak TK Modul 8, Lingkungan sebagai Sumber Belajar untuk Anak TK

Modul 9, Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar untuk Anak TK

(47)

Sumber Belajar

Dalam kegiatan pembelajarannya, mata kuliah ini ditunjang dengan kegiatan tutorial tatap muka, dan dilengkapi dengan bahan atau materi yang dikemas dalam bentuk yang khas yaitu melalui program VCD (Video Compact Disk). Diharapkan VCD tersebut dapat membantu Anda dalam memahami materi-materi dalam mata kuliah ini secara utuh dan menyeluruh.

Nah, semoga setelah mempelajari mata kuliah ini Anda memiliki bekal yang cukup untuk mengidentifikasi kebutuhan sumber belajar, merancang, membuat, menggunakan serta mengelola dan mengevaluasi penggunaan sumber belajar yang bermanfaat untuk membantu Anda dalam memfasilitasi kegiatan belajar anak secara menyenangkan dan bermakna.

Gambar

Gambar 1-1 : Beberapa anak sedang asyik   Dengan kegiatannya masing-masing
Gambar 1-3 : MARIA MONTESSORI (1870- 1952)
Gambar 1-4 : FROEBEL (1782-1852)
Gambar 1-5 : ROUSSEAU (1712-1778)
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Perlakuan bio-matrixpriming menggunakan EM4 secara nyata meningkatkan daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, bobot kering kecambah normal, secara tidak

diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Banyaknya peraturan atau hukum warisan kolonial yang berlaku di Indonesia mengakibatkan hingga saat ini negara hukum Indonesia belum memiliki

 Inflasi di Kota Tanjungpinang disebabkan naiknya indeks kelompok pada tiga kelompok pengeluaranya itu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,43

SKRIPSI PSIKOLOGIS TOKOH MARGIO MEGA SURYA GEMILANG ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. SKRIPSI PSIKOLOGIS TOKOH MARGIO MEGA

Pegadaian cabang Panam kota Pekanbaru Provinsi Riau untuk melakukan strategi tertentu disaat menjalankan tugas dalam memasarkan produk kepada masyarakat atau

Membuat berbagai inferensi terhadap sekumpulan data yang berasal dari suatu sampel.. Tindakan inferensi tersebut seperti melakukan perkiraan, peramalan, pengambilan keputusan

Dengan melihat hasil pengujian yang diperoleh, maka pembuatan sistem ini telah memenuhi tujuan awal dari penelitian, yaitu membuat sistem navigasi gedung SMK Pancasila

Cara Menghilangkan Kutil Di Kelamin Tipe-tipe virus HPV yang dapat menyebabkan kanker sering disebut sebagai “Infeksi diam”, karena tidak ada gejala-gejala yang jelas,