• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Penegasan Judul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. A. Penegasan Judul"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN A. Penegasan Judul

Kerangka awal guna mendapatkan gambaran yang jelas dan memudahkan dalam memahami skripsi ini, maka perlu adanya uraian terhadap penegasan arti dan makna dari beberapa istilah yang terkait dalam judul ini. Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahami makna yang terkandung dari skripsi ini yang menyebabkan kurang terarahnya suatu penelitian maka terlebih dahulu diadakan penegasan judul. Adapun judul yang dimaksud dalam penelitian ini adalah “Tinjauan Hukum Islam Tentang

Pelaksanaan Arisan Bahan Pokok untuk Resepsi (study di Desa Bunut Seberang Kecamatan Way Ratay Kabupaten Pesawaran)”. Adapun uraian pengertian beberapa istilah yang terdapat dalam judul ini, yaitu:

Tinjauan adalah pendapat meninjau, pandangan, pendapat (sesudah menyelidiki dan mempelajari dan sebagainya).1

Hukum Islam adalah seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah dan sunnah rasul tentang tingkah laku manusia mukallaf yang diakui dan diyakini berlaku dan mengikat untuk semua umat beragama Islam.2

Arisan adalah pengumpulan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa orang, lalu diundi diantara

1

W.J.S. Purwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1992) h.1078

2

Amir syarifuddin, Ushul Fiqh jild I, cet VI (Jakarta:PT Logos Wacana Ilmu, 1997) h.5

(2)

mereka. Undian tersebut dilaksanakan secara berkala sampai semua anggota memperolehnya.3

Bahan Pokok adalah jenis kebutuhan pokok masyarakat secara umum sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia. Sembako merupakan kebutuhan pokok utama sehari-hari yang wajib ada dijual bebas di pasar dan sesuatau hal yang dibutuhkan manusia dalam kegiatan pemenuhan kebutuhannya atas pangan.4

Resepsi adalah pertemuan (perjamuan) resmi yang diadakan untuk menerima tamu (pada pesta perkawinan, pelantikan).5

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud dalam judul skripsi ini “Tinjauan Hukum Islam tentang Pelaksanaan Arisan Bahan Pokok untuk Resepsi” adalah suatu studi atau penelitian tentang bagaimana cara atau pelaksanaan arisan bahan pokok untuk resepsi yang dilaksanakan oleh masyarakat di desa Bunut Seberang untuk memenuhi kebutuhan hidup yang didasarkan pada penerapan prinsip syariat Islam.

B. Alasan Memilih Judul

Adapun yang menjadi alasan dalam memilih dan menentukan judul tersebut adalah:

1. Alasan Objektif

Arisan merupakan kegiatan yang sudah dikenal baik oleh masyarakat baik di desa, kota, kantor maupun tempat lainnya, tujuan utama dari kegiatan ini adalah saling membantu secara personal untuk berusaha 3 W.J.S. Purwadarminta, Op Cit., h.57 4 http://www.kompasiana.com/anianicajanuarti/arisan-dalam-kaca- mata-syariah-halal-atau-haram-dan-bagaimana-arisan-yang-dilakukan-secara-syariah,diakses pada tanggal 22 februari 2016

5

(3)

memenuhi kebutuhan dan keinginan dari masing-masing anggota arisan.

2. Alasan Subjektif

Bahwa judul skripsi di atas dan materi yang tersaji hingga pembahasannya masih dalam ruang lingkup objek pembahasaan dalam kajian di fakultas syari’ah, terkhusus jurusan muamalah.

C.Latar Belakang

Islam adalah agama Allah SWT yang memberikan pedoman kepada umat manusia, yang menjaminkan mendatangkan kebahagiaan hidup perseorangan, kelompok, jasmani, rohani, material dan spiritual di dunia maupun di akhirat.6 Sebagai agama yang telah disempurnakan, agama Islam yang di bawa Nabi Muhammad S.A.W memberikan pedoman hidup yang menyeluruh meliputi bidang akidah yaitu cara bagaimana manusia harus percaya kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, ibadah yaitu cara bagaimana seharusnya manusia mengabdi kepada Allah SWT. Ahklak yaitu cara bagaimana manusia melaksanakan kehidupan bertetangga, baik dalam kehidupan berkeluarga, bernegara, berekonomi, bergaul antar bangsa dan sebagainya.7

Begitupun kehidupan manusia yang tidak dapat terlepas dari berbagai persoalan ekonomi, baik di daerah perkotaan maupun jauh di pelosok desa. Salah satu bentuk transaksi ekonomi dalam masyarakat yaitu persoalan pinjam meminjam maupun hutang piutang.8 Islam menyeru kepada seluruh kaum muslimin untuk membantu orang yang lemah, memberi pinjaman kepada yang membutuhkan dan lain sebagainya. Semua itu menunjukkan bahwa hak seseorang hanyalah menurut apa yang telah diperbuatnya, ia dilarang

6

Hendi Suhendi, fiqih Muamalah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h.2

7

Masduha Abdurrahman, Pengantar dan Asas-asas Hukum Perdata Islam, (FiqhMuamalah), cet. ke-1, (Surabaya: Central Media, 1992), h.74.

8

(4)

menindas orang lain, karena menindas orang yang lemah dan meremehkan orang yang membutuhkan pertolongan adalah perbuatan-perbuatan yang tidak religius, tidak manusiawi dan melanggar norma-norma moral.9

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah al-Baqarah ayat 29 yaitu:                                

Artinya: “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu”.10

Setiap orang mempunyai hak yang wajib di perhatikan orang lain dalam waktu sama juga memikul kewajiban itu diatur dengan kaidah-kaidah hukum guna menghindari terjadinya bentrok antara berbagai kepentingan. Kaidah- kaidah hukum guna mengatur hubungan hak dan kewajiban dalam hidup bermasyarakat itu disebut hukum muamalat.11 Mu’amalah adalah hubungan antar manusia dalam usaha mendapatkan alat-alat kebutuhan jasmaniah dengan cara yang sebaik-baiknya sesuai dengan ajaran-ajaran dan tuntutan agama.

Agama Islam memberikan norma dan etika yang bersifat wajar dalam usaha mencari kekayaan untuk memberi

9

Ahmad Azhar Basyir, M.A. Asas-asasHukum Mu’amalat, edisi

revisi (Yogyakarta: Perpustakaan Fakultas Hukum UII, 1993), h.7.

10

Departemen Agama RI, AL-Quran Dan Terjemahnya,(Bandung: PT Diponogoro, 2006), h.125

11

Abdullah Siddik Al-Haji, Inti Dasar Dalam Hukum Islam,cet. ke-1, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), h.2

(5)

kesempatan pada perkembangan hidup manusia di bidang mu’amalah dikemudian hari. Islam juga memberikan tuntutan supaya perkembangan itu jangan sampai menimbulkan kesempitan-kesempitan salah satu pihak dan kebebasan yang tidak semestinya kepada pihak lain.12 Berbagai macam usaha dilakukan guna untuk memenuhi kebutuhan tersebut, untuk menjaga kebutuhan yang bersifat lebih mendesak, pada tahap-tahap permulaan yang dibutuhkan adalah mengupayakan lembaga yang dapat bertindak sebagai mekanisme pendidikan yang beralih dari ekonomi statis ke ekonomi dinamis sekaligus membatasi peningkatan konsumsi yang terkandung dalam akses perubahan sosial. sebagaimana terdapat dalam Surah Al Maidah ayat 2, yaitu:

























































































































































Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan

12

http://www.kompasiana.com/anianicajanuarti/arisan-dalam-kaca- mata-syariah-halal-atau-haram-dan-bagaimana-arisan-yang-dilakukan-secara-syariah,diakses pada tanggal 22 februari 2016

(6)

binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu Telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum Karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”.

Ayat di atas menegaskan bahwa memberi pertolongan dalam Islam adalah merupakan tindakan yang terpuji serta mendapat pahala dari Allah SWT dengan suatu syarat bahwa memberi pertolongan itu bukan dimaksudkan untuk berbuat dosa dan kejahatan tetapi dimaksudkan untuk saling tolong menolong dalam kebaikan.13

Salah satu bentuk tolong menolong dari bentuk itu dinamakan arisan. Pada dasarnya perkumpulan-perkumpulan arisan tidak bisa dipisahkan dari serangkaian aktifitas social, maupun kerjasama yang dilakukan masyarakat dengan menyiapkannya dalam bentuk lain (bukan uang) misalnya berupa bahan makanan pokok seperti padi atau dalam bentuk lainnya.14 Bahkan ada juga arisan yang termasuk dalam kategori demi suatu pemenuhan kebutuhan kewajiban akan ibadah keagamaan tertentu misalnya arisan haji. Istilah arisan identik dengan tempat

13

Abdullah Siddik Al-Haji, Op Cit., h.5 14

http://www.kompasiana.com/anianicajanuarti/arisan-dalam-kaca- mata-syariah-halal-atau-haram-dan-bagaimana-arisan-yang-dilakukan-secara-syariah,diakses pada tanggal 22 februari 2016

(7)

berkumpulnya para wanita yang mayoritas ibu-ibu rumah tangga..15

Arisan juga mempunyai manfaat yang sejatinya arisan merupakan ajang perkumpulan dari sekelompok orang, dimana mereka berinisiatif untuk tetap bertemu dan bersosialisasi. Selain itu dengan mengikuti arisan juga terlatih untuk belajar menabung dan merencanakan keuangan. Secara sadar atau tidak arisan membantu untuk menyisihkan uang dan ini akan lebih mudah dari pada menyuruh diri sendiri untuk menabung. Sehingga dapat merencanakan untuk membeli sesuatu jika giliran mendapatkan Arisan tiba. Arisan bisa dikatakan sebagai tabungan, hanyasaja tabungan yang semacam ini tidak bisa di ambil sewaktu-waktu karena melalui sistem perkocokan terlebih dahulu.

Arisan adalah salah satu bentuk hutang. Hutang dalam arisan serupa dengan hutang-hutang biasa, hanya saja dalam arisan berkumpul padanya hutang dan menghutangkan (piutang) serta pemanfaatan lebih dari seorang. Namun kondisi ini tidak menyebabkan dia terlepas dari hakekat dan penamaan hutang.16

Adapun praktek dimasyarakat desa Bunut Seberang dikenal sebagai jimpitan yaitu suatu kegiatan dimana sekelompok anggota arisan yang melakukan perjanjian tentang pengembalian barang atau bahan pokok kepada salah satu anggotanya dengan waktu yang tidak ditentukan, pada awal perjanjian adanya kesepakatan untuk memberikan sejumlah bahan pokok apabila salah satu anggota jimpitan melakukan resepsi atau khitanan dengan

15

Wawancara dengan ibu nurhayati (salah satu anggota arisann jimpitan di Bunut Seberang) tanggal 31 desember 2015

16

http://www.kompasiana.com/anianicajanuarti/arisan-dalam-kaca- mata-syariah-halal-atau-haram-dan-bagaimana-arisan-yang-dilakukan-secara-syariah,diakses pada tanggal 22 februari 2016

(8)

waktu yang tidak ditentukan mengenai pengembalian barang atau bahan pokok.17

Berdasarkan prosedur pengembalian bahan pokok adanya perjanjian dengan mengembalikan sejumlah bahan pokok dengan ukuran yang sama sesuai perjanjian kesepakatan diawal. Dalam prakteknya masih saja ada sebagian yang mendapatkan barang yang belum sesuai atau memiliki kwalitas yang berbeda.

Dalam perbedaan kwalitas jenis barang tersebut sudah jelas pihak yang menyelenggarakan resepsi atau anggota yang mendapatkan giliran arisan mendapatkan kerugian dari perbedaan jenis barang tersebut. Dalam pelaksanaan arisan bahan pokok ini terdapat unsur –unsur yang dapat merugikan anggota lain.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka sangat menarik untuk dikaji dengan bentuk skripsi tentang pelaksanaan arisan bahan pokok untuk resepsi dan pandangan Hukum Islam terhadap arisan bahan pokok untuk resepsi yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Bunut Seberang Kecamatan Way Ratay Kabupaten Pesawaran.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka akan merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan arisan bahan pokok untuk

resepsi di desa Bunut Seberang Kecamatan Way Ratay Kabupaten Pesawaran?

2. Bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap pelaksanaan arisan bahan pokok untuk resepsi di desa Bunut Seberang Kecamatan Way Ratay Kabupaten Pesawaran?

17

Wawancara dengan ibu nurhayati (salah satu anggota arisann jimpitan di Bunut Seberang) tanggal 31 desember 2015

(9)

E. Tujuan dan Keguanaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas , maka tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui pelaksanaan arisan bahan pokok untuk resepsi di Desa Bunut Seberang Kecamatan Way ratay Kabupaten Pesawaran. b. Untuk mengetehui tinjauan Hukum Islam

terhadap pelaksanaan arisan bahan pokok untuk resepsi di desa Bunut Seberang Kecamatan Way ratay Kabupaten Pesawaran.

2. Kegunaan penelitian

Manfaat dan kegunaan penelitian ini diharapkan akan berguna antara lain:

a. Segi Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian tentang ”Tinjauan Hukum Islam Tentang Arisan Bahan Pokok Untuk Resepsi” diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dan diharapkan dapat di jadikan bahan informasi awal dan rujukan bagi siapa saja yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut dalam penerapan pelaksanaan arisan dan juga untuk memperkaya khasanah pemikiran Hukum Islam khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan arisan di Desa Bunut Seberang Kecamatan Way Ratay Kabupaten Pesawaran.

b. Segi Praktis

Kegunaan praktis, dapat melatih diri dalam melakukan penelitian dan mendapatkan pengalaman dengan memperluas wawasan pengetahuan yang berhubungan dengan pelaksanaan arisan.

Penelitian ini berguna untuk memberikan penerangan kepada masyarakat desa Bunut

(10)

Seberang khususnya umat Islam tentang proses atau pelaksanaan arisan yang dilakukan tanpa merugikan pihak lain.

F. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian itu sendiri, sehingga penelitian itu bisa dianggap valid dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan profesional.

Sedangkan penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemahamannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.18

1. Jenis dan Sifat Penelitian

a. Jenis Penelitian

Menurut jenisnya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data dari lokasi atau lapangan, yakni dari berbagai informasi yang berkaitan dan dari buku-buku yang membahas tentang hutang piutang yang terkhusus pada sistem arisan dalam Hukum Islam, termasuk juga data primer hasil interview dengan para pihak yang bersangkutan sebagai objek penelitian. Jenis penelitian kepustakaan (library research) yakni suatu penelitian yang dilakukan dengan cara pengumpulan buku-buku literatur dan mempelajarinya.19

18

Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Methodelogi Penelitian, (Jakarta:Bumi Aksara, Cet. II, 2010), h.1

19

Anwar Ahmadi Anwar, Prinsip-prinsip Metodelogi Research (Yogyakarta: Sumbangi, 1995) h.2

(11)

b. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analisis yang hanya memaparkan situasi dan peristiwa, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Dalam penelitian deskriptif, dititik beratkan pada observasi dan setting alamiah. Penelitian bertindak sebagai pengamat yang hanya membuat katagori perilaku, mengamati gejala dan mencatatnya dengan tidak memanipulasi variabel.20

2. Data dan Sumber Data

Sumber data adalah semua keterangan yang diperoleh dari responden maupun yang berasal dari dokumen dokumen guna keperluan penelitian yang dimaksud.21 Dalam penelitian lazimnya terdapat dua jenis data yang dianalisis, yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber asli lapangan atau lokasi penelitian yang member informasi langsung dalam penelitian.22 Selanjutnya data ini disebut data langsung atau data asli, adapun yang menjadi sumber primer dalam penelitian ini diantaranya riset lapangan (field Research) yaitu suatu penelitian yang dilakukan dalam konsep kehidupan yang sebenarnya. Data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti langsung dari lapangan oleh orang yang melakukan penelitian yaitu data tentang Pelaksanaan Arisan Bahan Pokok untuk Resepsi di Desa Bunut Seberang Kecamatan Way Ratay Kabupaten Pesawaran.

20

Ibid., h.3 21

Abdurrahmat Fathoni, Metodelogi Penelitian dan Tekhnik Penyusunan Kripsi, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006) , h. 51

22

Tatang M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, (Bandung: Sinar Baru, 1991) h.132

(12)

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui pihak lain, tidak langsung dari subjek penelitiannya.23 Data ini kemudian dipergunakan sebagai data pendukung yang berhubungan dengan penelitian. Sumber data sekunder yang dipakai adalah beberapa sumber yang relevan dengan penelitian yang dilakukan, antara lain: Al-Qur’an, Hadits Kitab-kitab Fiqih, Kajian-kajian yang mengenai Hukum Perjanjian dalam Islam dan literatur-literatur lainnya yang mendukung

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah seluruh objek penelitian mungkin berupa manusia, gejala-gejala, benda-benda, pola sikap, tingkah laku, dan sebagainya yang menjadi objek penelitian.24 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota arisan jimpitan yang ada di Desa Bunut Seberang Kec.Way Ratay Kab. Pesawaran. Populasi dalam penelitian ini para anggota arisan yang mencapai 20 orang.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi.25 Sebagaimana Suharsimi Ariskunto, berpendapat bahwa sampel adalah “Sebagian atau wakil populasi”.26

Jadi sampel adalah wakil yang telah dipilih untuk mewakili populasi yang ada.

23

Kartini , Pengantar Methodologi Research, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993)h. 27

24

M. Iqbal Hasan, Op Cit., h. 58 25

Ibid., h.59 26

Suharsimi Ariskunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi III Cet. Ke-4, (Jakarta: Rieneka Cipta, 1998) h. 62

(13)

Kemudian untuk menentukan besarnya sampel ini, maka menggunakan pedoman sesuai dengan pendapat yang telah dikemukakan oleh Suharsimi Ariskunto yaitu” Bila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”.

4. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:

a. Wawancara

Wawancara adalah tekhnik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang diwawancara. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewer) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.27

Metode ini dipergunakan sebagai metode pokok dalam memperoleh atau dari lokasi penelitian sehingga bentuk yang dipergunakan bebas terpimpin, yaitu penelitian terlebih dahulu mempersiapkan kerangka pertanyaan dan kepada responden diberi keluasan serta kebebasan dalam mengemukakan jawaban. Dalam wawancara ini dilakukan dengan masyarakat yang mengikuti kegiatan arisan tersebut.28

b. Observasi

Menurut S. Margono Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis

27

Abdurrahmat Fathoni, Metodelogi Penelitian dan Tekhnik Penyusunan Kripsi, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006) , h. 105

28

(14)

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.29 Observasi ini dilakukan

di desa Bunut Seberang. Penggunaan observasi ini adalah masalah yang menjadi pokok penyelidikan bukanlah keseluruhan anggota masyarakat, akan tetapi sebagian masyarakat yang mengetahui dan yang melakukan kegiatan ini.30

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subyek penelitian, namun melalui dokumen-dokumen.31 Studi ini dilakukan dengan cara melihat dokumen serta arsip terkait yang dijadikan objek penelitian.

5. Pengolahan Data

Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu.32 Pengolahan data dalam penulisan ini dengan cara:

a. Pemeriksaan data yaitu proses pemeriksaan untuk mengetahui apakah terdapat kekeliuran dalam pengisian data yang kurang lengkap, kurang jelas atau sudah benar dan sesuai atau relevan dengan masalah yang ada.

b. Rekontruksi data yaitu penyusunan ulang secara teratur, berurutan, logis sehingga mudah dipahami dan diinterprestasi.33

c. Sistematisasi data yaitu melaporkan secara sistematis data yang sudah diedit dan urutan masalah.34

29

Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) h. 173

30 Ibid., h.174 31 Ibid., h. 182 32 Ibid., h. 89 33 Ibid., h.92 34 Ibid., h. 127

(15)

6. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dari lokasi penelitian.35

Apabila analisis data sudah terkumpul secara keseluruhan kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan metode deduktif. Cara berfikir deduktif yaitu data dengan cara bermula dari data yang bersifat umum tersebut ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.36

35

Ibid., hal:128 36

Suharsimi Ariskunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi III Cet. Ke-4, (Jakarta: Rieneka Cipta, 1998) h. 28

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Temuan dalam penelitian ini adalah F sudah bisa mengucapkan huruf vokal dengan jelas sedangkan pada huruf konsonan F masih kesulitan dalam pengucapannya dan mengganti dengan

Di mana “total annual volume of irrigation water” (total volume air irigasi tahunan) meliputi air permukaan dan pemompaan dari equifer, namun tidak termasuk penyaluran dari drainase

Penelitian ini dilaksanakan pada pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga. Tujuan penelitian 1).Mengetahui seberapa

Sedangkan kenyataan yang ada didalam masyarakat seseorang narapidana sekali saja dia dipidana karena melakukan tindak pidana tertentu, lalu ia di masukan ke suatu

Hasil pengujian tack coat dari bahan medium curing cutback pen 60/70 hubungan curing time dan kuat geser untuk setiap variasi suhu didapatkan bahwa kuat geser akan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan di Hoter Salak Tower,untuk mengetahui pengaruh brand image

Pengantar ini disusun untuk menjelaskan karya Tugas Akhir yang berjudul Bunga Matahari dalam Karya Lukis Dekoratif .Tigamasalahutama yang dibahasdalamTugasAkhirini, antara

Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang positif antara pengetahuan hukum dengan sikap antikorupsi, studi pada siswa kelas X SMK Negeri 2