• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau Studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan adalah sebuah survei partisipatif di tingkat kabupaten yang bertujuan untuk memahami kondisi fasilita sanitasi dan higinitas serta perilaku-perilaku masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program sanitasi termasuk advokasi di tingkat kabupaten sampai ke tingkat gampong. Kabupaten/Kota dipandang perlu melakukan Studi EHRA karena :

Pembangunan sanitasi membutuhkan pemahaman kondisi wilayah yang akurat;

Data terkait dengan sanitasi terbatas dimana data umumnya tidak bisa dipecah sampai tingkat kelurahan/desa dan data tidak terpusat melainkan berada di berbagai kantor/SKPD yang berbeda; EHRA adalah studi yang menghasilkan data yang representatif di tingkat kabupaten/kota dan

kecamatan dan dapat dijadikan panduan dasar di tingkat kelurahan/desa;

EHRA menggabungkan informasi yang selama ini menjadi indikator sektor-sektor pemerintahan secara eksklusif;

EHRA secara tidak langsung memberi “amunisi” bagi stakeholders dan warga di tingkat kelurahan/desa untuk melakukan kegiatan advokasi ke tingkat yang lebih tinggi maupun advokasi secara horizontal ke sesama warga atau stakeholders kelurahan/desa

1.2 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari studi EHRA adalah :

1. Untuk mendapatkan gambaran kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku yang berisiko terhadap kesehatan lingkungan;

2. Menyediakan salah satu bahan utama (baseline) penyusunan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kabupaten Pidie.

Manfaat dari studi EHRA adalah :

1. Memberikan advokasi kepada masyarakat akan pentingnya layanan sanitasi;

(2)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

2

1.3 Waktu Pelaksanaan Studi EHRA

Laporan studi EHRA ini merupakan dokumen yang mengakomodasi masukan dari berbagai pihak khususnya Pokja Sanitasi Kabupaten Pidie sebagai pemilik utama kegiatan. Diawali dengan pelatihan enumerator, supervisor dan petugas entry data pada bulan Mei 2015. Dilanjutkan dengan kegiatan survei dilaksanakan mulai tanggal 14 - 16 Mei 2015. Setelah semua data responden dikumpulkan, selanjutnya dilaksanakan koreksi data oleh supervisor, dan entry data, pengolahan dan analisa data dan laporan hasil studi EHRA dilaksanakan pada 17 Mei – 20 Mei 2015.

Unit sampling utama (primary sampling) adalah rumah tangga. Unit sampling ini dipilih secara proporsional dan acak berdasarkan total rumah tangga dalam setiap desa yang telah ditentukan menjadi area survei. Jumlah sampel per desa adalah 40 responden dari total 640 responden yang tersebar di 16 gampong terpilih. Yang menjadi responden adalah ibu-ibu rumah Tangga.

Pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner yang dinilai sangat privacy dan sensitif seperti tempat dan perilaku buang air besar. Fasilitas sanitasi yang diteliti mencakup sumber air minum, layanan pembuangan sampah, jamban dan saluran drainase untuk pembuangan air limbah. Sedangkan pada aspek perilaku dipelajari hal-hal yang terkait dengan higinitas dan sanitasi berupa cuci tangan pakai sabun, buang air besar, pembuangan kotoran anak dan sampah.

Pelaksanaan pengumpulan data responden dan umpan balik hasil studi EHRA dipimpin dan dikelola langsung oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Pidie dengan penanggungjawab utama Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie. Selanjutnya, data EHRA diharapkan menjadi bahan untuk mengembangkan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Pidie dan juga menjadi masukan untuk mengembangkan strategi sanitasi dan program-program sanitasi Kabupaten Pidie.

(3)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

3

BAB ll

METODOLOGI DAN LANGKAH STUDI EHRA

Studi EHRA adalah studi pengumpulan data yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menerapkan teknik wawancara (interview) dan pengamatan (observation). Pewawancara dan pelaku pengamatan dalam EHRA adalah enumerator yang dipilih secara kolaboratif oleh Pokja Sanitasi dan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh. Sebelum turun ke lapangan, para supervisor dan enumerator diwajibkan mengikuti pelatihan selama 2 (dua) hari berturut-turut. Materi pelatihan mencakup dasar-dasar wawancara dan pengamatan, pemahaman tentang instrumen EHRA, latar belakang konseptual dan praktis tentang indikator-indikator, uji coba lapangan, dan diskusi perbaikan instrumen.

2.1 Penentuan Target Area Survei (Klastering Kecamatan dan Gampong)

Metoda penentuan target area survei dilakukan secara geografis dan demografis melalui proses yang dinamakan klastering. Hasil klastering ini juga sekaligus bisa digunakan sebagai indikasi awal lingkungan beresiko. Proses pengambilan sample dilakukan secara acak sehingga memenuhi kaidah ”Probability Sampling” di mana semua anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi sample. Dengan demikian metoda sampling yang digunakan adalah “Cluster Random Sampling”.

Penetapan klastering dilakukan berdasarkan indikator yang sudah ditetapkan oleh Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) sebagai berikut :

1. Kepadatan penduduk yaitu jumlah penduduk per luas wilayah. Pada umumnya tiap kabupaten/kota telah mempunyai data kepadatan penduduk sampai dengan tingkat kecamatan dan kelurahan/desa.

2. Angka kemiskinan dengan indikator yang datanya mudah diperoleh tapi cukup representatif menunjukkan kondisi sosial ekonomi setiap kecamatan dan/atau gampong. Sebagai contoh ukuran angka kemiskinan bisa dihitung berdasarkan proporsi jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera 1 dengan formula sebagai berikut :

(4)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

4

(∑ Pra-KS + ∑ KS-1)

Angka kemiskinan = --- X 100% ∑ KK

3. Daerah/wilayah yang dialiri sungai/kali/saluran drainase/saluran irigasi dengan potensi digunakan sebagai MCK dan pembuangan sampah oleh masyarakat setempat.

4. Daerah terkena banjir dan dinilai mengangggu ketentraman masyarakat dengan parameter ketinggian air, luas daerah banjir/genangan, dan lamanya surut.

Berdasarkan kriteria di atas, klastering wilayah Kabupaten Pidie menghasilkan kategori klastering sebagaimana diperlihatkan pada tabel 2.1. Wilayah (kecamatan) yang terdapat pada klastering tertentu dianggap memiliki karakteristik yang identik/homogen dalam hal tingkat resiko kesehatannya. Dengan demikian kecamatan yang menjadi area survei pada suatu klastering akan mewakili kecamatan lainnya yang bukan merupakan area survei pada klastering yang sama. Berdasarkan asumsi ini maka hasil studi EHRA ini bisa memberikan peta area beresiko sanitasi untuk Kabupaten Pidie. Tabel 2.1. Kategori klaster berdasarkan kriteria indikasi lingkungan beresiko

Klaster Kriteria

Klaster 1 Wilayah gampong yang memenuhi minimal 1 kriteria indikasi lingkungan beresiko

Klaster 2 Wilayah gampong yang memenuhi minimal 2 kriteria indikasi lingkungan beresiko

Klaster 3 Wilayah gampong yang memenuhi minimal 3 kriteria indikasi lingkungan beresiko

Klaster 4 Wilayah gampong yang memenuhi minimal 4 kriteria indikasi lingkungan beresiko

Klastering pada tingkat gampong dilakukan oleh Pokja, berdasarkan ke empat indikator klastering untuk menunjukkan indikasi awal lingkungan beresiko pada desa klastering tingkat gampong dilakukan terhadap seluruh gampong yang ada di wilayah Kabupaten Pidie (Tabel 2.2).

(5)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

5

Tabel 2.2 : Hasil clustering desa di Kabupaten Pidie Tahun 2014

Klaster Jumlah Gampong dan Nama Gampong Jumlah Gampong dan Nama Gampong Terpilih untuk Lokasi

Survey

Jumlah Responde K-1 Desa calon area survei : 131 Desa Terpilih : 1 Desa

1 Gampong Tanjong 1 Gampong Blok Sawah 40

2 Gampong Mesjid Gumpueng

3 Gampong Mon Ara

4 Gampong Paloh Raya

5 Gampong Paloh Lhok

6 Gampong Paloh Tinggi

7 Gampong Mee Tanjong 8 Gampong Dayah Kumba 9 Gampong Neulop

10 Gampong Geudong 11 Gampong Ceurih Alue 12 Gampong Jambee 13 Gampong Tuha Suwiek 14 Gampong Beureudeup

15 Gampong Sukon Ulee Gampong 16 Gampong Mesjid Ulee Gampong 17 Gampong Blang Rapai

18 Gampong Balee Baroh Gapui 19 Gampong Dayah Bie 20 Gampong Baro Bluk 21 Gampong Rumia 22 Gampong Keutapang 23 Gampong Cot Seukee 24 Gampong Meulayu 25 Gampong Sukon Tungkop 26 Gampong Mesjid Tungkop 27 Gampong Mesjid Baro 28 Gampong Dayah Caleue 29 Gampong Baro Jruek 30 Gampong Tungkop Cut

(6)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

6

31 Gampong Blang Garot

32 Gampong Pulo Gampong U 33 Gampong Yub Mee 34 Gampong Blang Gunci 35 Gampong Hagu Kunyet 36 Gampong Dayah Peudaya 37 Gampong Paloh Jeurat 38 Gampong Pulo/Hagu 39 Gampong Pulo Loh 40 Gampong Paloh Naleueng 41 Gampong Cut

42 Gampong Lingkok 43 Gampong Blok Sawah 44 Gampong Pasi Peukan Baro 45 Gampong Blang Cut 46 UPT SP 5

47 Gampong Paloh Jeureula 48 Gampong Cot Cantek 49 Gampong Blang Cot 50 Gampong Mancang 51 Gampong Balue Kulu 52 Gampog Lhok Me 53 Gampong Beutong Pocut 54 Gampong Pasar Kota Bakti 55 Gampong Pante Krueng 56 Gampong Meunasah Raya 57 Gampong Pulo Kerumbok 58 Gampong Meunasah Uke

59 Gampong Meunasah Blang Guyui 60 Gampong Tang Kueng

61 Gampong Mali masjid 62 Gampong Mali Cot 63 Gampong Nicah Meuaneuk 64 Gampong Paku

(7)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

7

65 Gampong Tunong

66 Gampong Pulo Pecahi 67 Gampong Pulo Seupeng 68 Gampong Papeun 69 Gampong Mesjid Nicah 70 Gampong Baro Barat Yaman 71 Gampong Peureulak Busu 72 Gampong Mesjid Keumangan 73 Gampong Dayah Beureueh 74 Gampong Blang Tidiek 75 Gampong Tuha GP Gajah 76 Gampong Dayah Tidiek 77 Gampong Tuha Biheue 78 Gampong Gle Cut 79 Gampong Jeumpa 80 Gampong Mesjid Bungie 81 Gampong Liliep Bungie 82 Gampong Ujong Baroh 83 Gampong Seuk Cukok 84 Gampong Pulo Tu

85 Gampong Meunasah Jurong 86 Gampong Ujong Gampong 87 Gampong Curucok Barat 88 Gampong Curucok Sagoe 89 Gampong Sagoe 90 Gampong Mamplam 91 Gampong Meunasah Lhee 92 Gampong Mantak Raya 93 Gampong Dayah Lampoh Awe 94 Gampong Metanoh

95 Gampong Bale Pineung 96 Gampong Cempala Kuneng 97 Gampong Me Kreung Seumideun 98 Gampong Dayah Teungku

(8)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

8

99 Gampong Jurong Raya

100 Gampong Bale Rastong 101 Gampong Lueng Mesjid 102 Gampong Teungoh Baroh 103 Gampong Me Hagu 104 Gampong Dayah Sukon 105 Gampong Manyang 106 Gampong Sagoe 107 Gampong jurong Baro 108 Gampong Geunteng 109 Gampong Sukon Paku 110 Gampong Blang Baroh 111 Gampong Sanget 112 Gampong Bungong 113 Gampong Seuke 114 Gampong Pulo Panjoe 115 Gampong Seureukui 116 Gampong Daboih 117 Gampong Bale Gantung 118 Gampong Kumbang Unoe 119 Gampong Glumpang Bungkok 120 Gampong Kumbang 121 Gampong Ukee 122 Gampong Kandang 123 Gampong Teungoh 124 Gampong Pusong 125 Gampong Lamkawe 126 Gampong Aron Kuta Baro 127 Gampong Kampung Araih 128 Gampong Kampung Barat 129 Gampong Deah Blang 130 Gampong Meuraksa 131 Gampong Baro

(9)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

9

K-2 Desa calon area survei : 286 Desa Terpilih : 2 Desa

1 Gampong Ulee Ceu Keulibeut 1 Gampong Ceurih Cot 40 2 Gampong Keudee Keulibeuet 2 Gampong Glee Gogo 40

3 Gampong Ulee Tutue

4 Gampong Jawa

5 Gampong Abo

6 Gampong Dayah Teubeng

7 Gampong Raya Sanggeue

8 Gampong Dayah Jeuleupe

9 Gampong Ketapang

10 Gampong Labui

11 Gampong Ulee Ceuteubeng 12 Gampong Dayah Teungoh

13 Gampong Mesjid Runtoh

14 Gampong Baroh

15 Gampong Lampeudeu Tunong

16 Gampong Lampoh Lada

17 Gampong Jeumpa

18 Gampong Batee

19 Gampong Alue

20 Gampong Paya Linteung

21 Gampong Seuke

22 Gampong Seuriweuk

23 Gampong Leubue

24 Gampong Tong Pria

25 Gampong Tong Weng

26 Gampong Barieh

27 Gampong Bale Ujong Rimba

28 Gampong Empeh

29 Gampong Ulee Gampong

30 Gampong Baroh Ujong Rimba 31 Gampong Baro Ujong Rimba

32 Gampong Nibong

(10)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

10

34 Gampong Rambong

35 Gampong Mesjid Usi

36 Gampong Gampong Cot Usi

37 Gampong Mesjid Tiba

38 Gampong Gampong Lada

39 Gampong Cot Kuthang

40 Gampong Mesjid Jeurat Manyang 41 Gampong Sagoe Teumpeun

42 Gampong Dayah Tanoh

43 Gampong Karieng

44 Gampong Puuk

45 Gampong Krumbok

46 Gampong Pulo Tunong

47 Gampong Buloh

48 Gampong Kumbang

49 Gampong Krueng Cot

50 Gampong Ceurih Kupula

51 Gampong Pulo Baroh

52 Gampong Ceurih Blang Mee

53 Gampong Ceurih Cot

54 Gampong Runtoh

55 Gampong Glee

56 Gampong Keutapang Bambong

57 Gampong Mesjid Suwiek

58 Gampong Teungoh Suwiek

59 Gampong Glee Gapui

60 Gampong Neulop II

61 Gampong Baro Gapui

62 Gampong Guci

63 Gampong Wakeueh

64 Gampong Jurong

65 Gampong Drien

66 Gampong Teungoh Blang

67 Gampong Rawa Tungkop

(11)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

11

69 Gampong Lamkabu

70 Gampong Blang Lhok Kaju

71 Gampong Dayah Keurako

72 Gampong Pante Garot

73 Gampong Kambuek Nicah

74 Gampong Kambuek Payabi

75 Gampong Baro Kunyet

76 Gampong Mesjid Kunyet

77 Gampong Dayah Tanoh

78 Gampong Cot Kunyet

79 Gampong Blang Geuleuding 80 Gampong Mesjid Geuleuding

81 Gampong Perlak

82 Gampong Dayah Baroh Kunyet 83 Gampong Buni Reuling Peudaya

84 Gampong Buloh Peudaya

85 Gampong Mesjid Peudaya

86 Gampong Cut Peudaya

87 Gampong Tunong Peudaya

88 Gampong Geulumpang

89 Gampong Jurong Anoe Paloh 90 Gampong Teungoh Peudaya

91 Gampong Gampong Cut

92 Gampong Raya Gogo

93 Gampong Buloh Gogo

94 Gampong Glee Gogo

95 Gampong Adang Beurabo

96 Gampong Meukee Beurabo

97 Gampong Mesjid Gogo

98 Gampong Aron Bunot Gogo

99 Gampong Gampong Cot

100 Gampong Grong Grong

101 Gampong Seukeumbrok Beurabo

102 Gampong Baro Beurabo

(12)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

12

104 Gampong Jok Tanjong

105 Gampong Tunong Tanjong

106 Gampong Alue

107 Gampong Blang Tho

108 Gampong Pulo Raya

109 Gampong Dayah Menara

110 Gampong Pante Siren

111 Gampong Ukee

112 Gampong Tanjong Krueng 113 Gampong Meunasah Peukan

114 Gampong Blang Asan

115 Gampong Pasi Rawa

116 Gampong Kuala Pidie

117 Gampong Blok Bengkel

118 Gampong Benteng

119 Gampong Kulu

120 Gampong Krueng Lala

121 Gampong Babah Jurong

122 Gampong Teumeucet

123 Gampong Meunasah Blang

124 Gampong Lagang

125 Gampong Tunong

126 Gampong Baroh Ilot

127 Gampoeng Kareung

128 Gampong Awe

129 Gampong Pulo Pande

130 Gampong Mee

131 Gampong Alue Lada

132 Gampong Seulatan

133 Gampong Tuha

134 Gampong Dayah

135 Gampong Bintang HU

136 Gampong Dayah Tuha

137 Gampong Dayah Baroh

(13)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

13

139 Gampong Glumpang Lhee

140 Gampong Kulam

141 Gampong Turue Cut

142 Gampong Pulo Sejahtera

143 Gampong Blang Dalam

144 Gampong Blang Teungoh

145 Gampong Paya Guci

146 Gampong Ulee Gunong

147 Gampong Keubon Nilam

148 Gampong Kandang

149 Gampong Blang Kumot Tunong

150 Gampong Murong Cot

151 Gampong Murong Lhok

152 Gampong Kampong Cot

153 Gampong Cumbok Lie

154 Gampong Blang Kumot Baroh

155 Gampong Lam Ujong

156 Gampong Leupeum Mesjid

157 Gampong Jurong Pante

158 Gampong Bucue

159 Gampong Cot Sukon

160 Gampong Meunasah Bale

161 Gampong Kampong Jeumpa

162 Gampong Meunasah Baro

163 Gampong Pulo Jeumpa

164 Gampong Perlak Asan

165 Gampong Lhok Empeh

166 Gampong Beureuleung 167 Gampong Pangge/Pilok 168 Gampong Sentosa 169 Gampong Daka 170 Gampong Baroh 171 Gampong Teungoh

172 Gampong Mesjid Beureuleung

(14)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

14

174 Gampong Paya

175 Gampong U Gadeng

176 Gampong Kumbang

177 Gampong Sagoe

178 Gampong Dayah Keumala

179 Gampong Rheng

180 Gampong Asan Nicah

181 Gampong Paloh Teungoh

182 Gampong Jijiem

183 Gampong Cot Kreh

184 Gampong Paya Tiba

185 Gampong Sentosa

186 Gampong Me Teungoh

187 Gampong Lingkok Busu

188 Gampong Reului Busu

189 Gampong Ribeun Busu

190 Gampong Kumbang Busu

191 Gampong Mee Panyang Busu

192 Gampong Blang Lileue

193 Gampong Balee Baro

194 Gampong Lueng Sagoe

195 Gampong Blang Beureuh

196 Gampong Paloh Kambueh

197 Gampong Jadan

198 Gampong Keumangan Cut

199 Gampong Blang Raya

200 Gampong Ujong Pie

201 Gampong Sago

202 Gampong Ie Masen

203 Gampong Keupula

204 Gampong Tengku Dilaweung 205 Gampong Pulo Gajah Mate

206 Gampong Meunjee

207 Gampong Jurong Pande

(15)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

15

209 Gampong Mamplam

210 Gampong Pulo Batee

211 Gampong Blang Pueb

212 Gampong Blang Tunong

213 Gampong Dayah Gampong Pisang

214 Gampong Balee

215 Gampong Keupula

216 Gampong Pulo Lueng Teuga 217 Gampong Meunasah Raya Paya 218 Gampong Paloh Tok Dhue 219 Gampong Linggong Sagoe

220 Gampong Ulee Barat

221 Gampong Meunasah Empeh

222 Gampong Padang

223 Gampong Dayah Blang

224 Gampong Dayah Blang Cut

225 Gampong Nien

226 Gampong Jaja Tunong

227 Gampong Lheue

228 Gampong Jaja Baroh

229 Gampong Pulo Raya

230 Gampong Cot Ara

231 Gampong Madika

232 Gampong Raya Paleue

233 Gampong Meunasah Blang

234 Gampong Seukee

235 Gampong Puuk

236 Gampong Sumboe Berga

237 Gampong Dayah Bubue

238 Gampong Tanjong Hagu

239 Gampong Lueng Guci Reumpong

240 Gampong Cot Mulu

241 Gampong Kabat

242 Gampong Leuhob

(16)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

16

244 Gampong Ulee Cot

245 Gampong Krumbok

246 Gampong Pulo Iboih

247 Gampong Meu Teumpeun

248 Gampong u Bungkok

249 Gampong Blang Reukui

250 Gampong Dayah Baroh

251 Gampong Dayah Teungoh

252 Gampong Pulo Keunari

253 Gampong Pulo Glumpang

254 Gampong Peunadok

255 Gampong Mancang

256 Gampong Panah

257 Gampong Pulo Mesjid

258 Gampong Mamprei

259 Gampong Trieng Cudo Baroh

260 Gampong Pulo Siblah

261 Gampong Bentayan

262 Gampong Puuk

263 Gampong Aron Asan Kumbang 264 Gampong Meunasah Mesjid

265 Gampong Mee

266 Gampong Kampung Asan

267 Gampong Kampung Panjou

268 Gampong Jeumeurang

269 Gampong Pasi Lhok

270 Gampong Kayee Panyang

271 Gampong Blang Cut

272 Gampong Glumpang

273 Gampong Teumpeun

274 Gampong Reung Reung

275 Gampong Deah Monara

276 Gampong Babah Jurong

277 Gampong Krumbok

(17)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

17

279 Gampong Manyang

280 Gampong Sukon

281 Gampong Ara

282 Gampong Krueng Dhoe

283 Gampong Tanjung Krueng

284 Gampong Lancang

285 Gampong Keudee Ie Leubee 286 Gampong Pasi Ie Leubeu

Total 80

K-3 Desa calon area survei : 204 Desa Terpilih : 2 Desa

1 Gampong Tumpok Laweung 1 Gampong Blang Kula 40

2 Gampong Dalueng 2 Gampong Simbee 40

3 Gampong Meucat 3 Gampong Jojo 40

4 Gampong Bayu 4 Gampong Tampieng Tunong 40 5 Gampong Gampong 5 Gampong Teungoh Drien 40 6 Gampong Cot Geunduek 6 Gampong Kramat Dalam 40 7 Gampong Dayah Tanoh 7 Gampong Mesjid Mee

Meuaneuk 40

8 Gampong Sirong 9 Gampong Keutumbu 10 Gampong Gampong Pukat 11 Gampong Tijue

12 Gampong Paya 13 Gampong Puuk

14 Gampong Lampeudeu Baroh 15 Gampong Keunire

16 Gampong Tumpok 40 17 Gampong Pulo Pisang 18 Gampong Paloh 19 Gampong Lamkuta 20 Gampong Lhok Keutapang 21 Gampong Tibang

22 Gampong Ujong Langgo 23 Gampong Bie

(18)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

18

25 Gampong Puli

26 Gampong Mesjid Utue 27 Gampong Seukeumbrok 28 Gampong Kampong Baro 29 Gampong Rawa

30 Gampong Peukan Baro 31 Gampong Pulo Bubee 32 Gampong Mancang 33 Gampong Blangong Basah 34 Gampong Kulam Ara 35 Gampong Rinti 36 Gampong Meugit 37 Gampong Pulo Drien 38 Gampong Simbee 39 Gampong Blang Riek 40 Gampong Campli 41 Gampong Reubat 42 Gampong Jojo 43 Gampong Jiem 44 Gampong Me Adan 45 Gampong Jumphoi 46 Gampong Lhee Meunasah 47 Gampong Ulee Tutue Raya 48 Gampong Mesjid Aree 49 Gampong Meunasah Cut 50 Gampong Mesjid Reubee 51 Gampong Pangoe 52 Gampong Meutareum 53 Gampong Sagoe 54 Gampong Peutou 55 Gampong Mesjid Dijiem 56 Gampong Balee Baroh Bluek 57 Gampong Garot Cut 58 Gampong Tamping Baroh

(19)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

19

59 Gampong Tamping Tunong

60 Gampong Ulee Birah 61 Gampong Mesjid Lam Ujong 62 Gampong Dayah Muara 63 Gampong Raya Lhok Kaju 64 Gampong Pante Lhok Kajhu 65 Gampong Seunadee 66 Gampong Piala Kunyet 67 Gampong Sukon 68 Gampong Tuha Peudaya 69 Gampong Kreb Paloh 70 Gampong Capa Paloh 71 Gampong Pante Cermen 72 Gampong Meukee Gogo 73 Gampong Kumbang Gogo 74 Gampong Tuha Gogo 75 Gampong Seuleungging 76 Gampong Teungoh/Drien 77 Gampong Siron

78 Gampong Bale Paloh 79 Gampong Suyo Paloh 80 Gampong Leuhob Paloh 81 Gampong Pante Crung 82 Gampong Meuriya Tanjong 83 Gampong Khang Tanjong 84 Gampong Leun Tanjong 85 Gampong Cot Ketapang 86 Gampong Mesjid Tanjong 87 Gampong Asan Tumpeudeng 88 Gampong Mesjid Tumpeudeung 89 Gampong Pante Kulu

90 Gampong Kramat Dalam 91 Gampong Kramat Luar

(20)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

20

92 Gampong Blang Paseh

93 Gampong Meuyub Lala 94 Gampong Lhok Lubu 95 Gampong Mesjid Andeue 96 Gampong Dayah Andeue 97 Gampong Dayah Sinthop 98 Gampong Pulo Tanjong 99 Gampong Teungoh Ilot 100 Gampong Mesjid Ilot 101 Gampong Ara Bungkok 102 Gampong Rungkom 103 Gampong Calong Cut 104 Gampong Mesjid 105 Gampong Crueng 106 Gampong Kulee

107 Gampong Pasi Beurandeh 108 Gampong Keune

109 Gampong Pulo Loih 110 Gampong Leupu 111 Gampong Mane 112 Gampong Leuteung 113 Gampong Blang Dalam 114 Gampong Krueng Meuriam 115 Gampong Pulo Kawa 116 Gampong Neubok Badeuk 117 Gampong Beungga 118 Gampong Pulo Ie

119 Gampong Lhok Keutapang 120 Gamong Barieh

121 Gampong KP Pisang Bucue 122 Gampong Lingkok

123 Gampong Cumbok Niwa 124 Gampong Dayah KP Pisang

(21)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

21

125 Gampong Beutong Perlak

126 Gampong Meunasah Blang 127 Gampong Dayah Tuha 128 Gampong Perlak Baroh 129 Gampong Meunasah Lueng 130 Gampong Mesjid Meuaneuk 131 Gampong Sukon

132 Gampong Gintong 133 Gampong Karieng 134 Gampong Grong Grong 135 Gampong Pulo 136 Gampong Cot Nuran 137 Gampong Pulo Pante 138 Gampong Rapana 139 Gampong Mesjid Yaman 140 Gampong Bale Busu 141 Gampong Dayah Syarif 142 Gampong Lampoh Sirong Adan 143 Gampong Pante Beureueh 144 Gampong Pawod

145 Gampong Sukajaya 146 Gampong Cot 147 Gampong Cot Tunong 148 Gampong Cot Baroh 149 Gampong Krueng Nyong 150 Gampong Pulo Dayah/Pulo Lon 151 Gampong Simpang

152 Gampong Neurok 153 Gampong Lambaro 154 Gampong Kampung Blang 155 Gampong Kulam Baro 156 Gampong Blang Leuen 157 Gampong Mesjid Tungue

(22)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

22

158 Gampong Teungoh Mangki

159 Gampong Curucok Timur 160 Gampong Bunien 161 Gampong Cot Paleue 162 Gampong Pante 163 Gampong Pulo Blang 164 Gampong Meunasah Gong 165 Gampong Mesjid Gigieng 166 Gampong Cot Jaja 167 Gampong Peukan Tuha 168 Gampong Pulo Gajah Mate 169 Gampong Lambideng 170 Gampong Kupula 171 Gampong Cebrek 172 Gampong Bluk Arab 173 Gampong Meunje Mesjid 174 Gampong Dua Paya 175 Gampong Me Lampoh Saka 176 Gampong Gampong Waido 177 Gampong Dayah Seumideuen 178 Gampong Gampong Blang Seupeng 179 Gampong Dayah Muara

180 Gampong Jim 181 Gampong Peunayong 182 Gampong Me Krukon 183 Gampong Sawiet 184 Gampong Ulee Tutue 185 Gampong Ketapang

186 Gampong Raya Kreung Seumideun 187 Gampong Gampong Kreung Seumideun 188 Gampong Blang Raya

189 Gampong Panton Beunot 190 Gampong Dayah Cot

(23)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

23

191 Gampong Dayah Gampong Baro

192 Gampong Pulo Tambo 193 Gampong Trieng Cudo Tunong 194 Gampong Rabo

195 Gampong Lhok Igeuh 196 Gampong Jurong Bale 197 Gampong Tanjong 198 Gampong Cebrek 199 Gampong Jurong Mesjid 200 Gampong Gantung 201 Gampong Arusan 202 Gampong Jareing 203 Gampong Kupula 204 Gampong Krueng Total 280

K-4 Desa calon area survei : 110 Desa Terpilih : 6 Desa

1 Gampong Dayah Tutong 1 Gampong Krueng Dhoe 40

2 Gampong Krueng Dhoe 2 Gampong Tiba Raya 40

3 Gampong Gampong Barat 3 Gampong Dayah Beuah 40

4 Gampong Cot Teungoh 4 Gampong Keupula Tanjong 40

5 Gampong Cot Rheng 5 Gampong Geunteung Timur 40

6 Gampong Cot Geulumpang 6 Gampong Peunalom I 40

7 Gampong Gajah Ayee 8 Gampong Raya Utue 9 Gampong Didoh 10 Gampong Tiba Raya 11 Gampong Bereueh II 12 Gampong Ulee Tutue 13 Gampong Meucat Adan 14 Gampong Rambot Adan 15 Gampong Alue Adan 16 Gampong Dayah Adan 17 Gampong Krueng Cot

(24)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

24

18 Gampong Dayah Baroh

19 Gampong Dayah Beuah 20 Gampong Mesjid Beuah 21 Gampong Sukon Lhong 22 Gampong Seupeung 23 Gampong Tunong 24 Gampong Raya 25 Gampong Daboh 26 Gampong Tanjong 27 Gampong Dayah Reubee 28 Gampong Bungo 29 Gampong Reuba

30 Gampong Keutapang Aree 31 Gampong Pante Aree 32 Gampong Lueng Dama 33 Gampong Reuseup 34 Gampong Mesjid Bambong 35 Gampong Seukeum 36 Gampong Keubang 37 Gampong Pasar Paloh 38 Gampong Trieng Paloh 39 Gampong Keupula Tanjong 40 Gampong Gampong Asan 41 Gampong Pante Teungeh 42 Gampong Lampoih Krueng 43 Gampong Tuha Lala 44 Gampong Kumbang 45 Gampong Teupin Raya 46 Gampong Meucat 47 Gampong Aron

48 Gampong Geunteung Timur 49 Gampong Geunteung Barat 50 Gampong Pulo Bungong

(25)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

25

51 Gampong Teupin Jeu

52 Gampong Neuheun 53 Gampong Bangkeh 54 Gampong Pucok 55 Gampong Peunalom I 56 Gampong Peunalom II 57 Gampong Pulo Baro 58 Gampong Keude Tangse 59 Gampong Pulo Mesjid I 60 Gampong Pulo Mesjid II 61 Gampong Blang Jeurat 62 Gampong Layan

63 Gampong Ranto Panyang 64 Gampong Blang Bungong 65 Gampong Blang Dhot 66 Gampong Pulo Seunang 67 Gampong Blang Mango 68 Gampong Krueng Seukek 69 Gmpong Alue Calong 70 Gampong Blang Pandak 71 Gampong Riweuk 72 Gampong Balue Tanoh 73 Gampong Kampong Baro 74 Gampong Lamkuta 75 Gampong Pulo Baro 76 Gampong Baro Yaman 77 Gampong Papeun 78 Gampong Batee 79 Gampong Ingin Jaya 80 Gampong Krueng 81 Gampong Deyah 82 Gampong Mesjid

(26)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

26

84 Gampong Kumbang Keupula

85 Gampong Tufah Jeulatang 86 Gampong Keutapang Mesjid 87 Gampong Amut Mesjid 88 Gampong Krueng Jangko 89 Gampong Reudeup Meulayu 90 Gampong Panjou

91 Gampong Bili

92 Gampong Dayah Tanoh 93 Gampong Kaye Jatoe 94 Gampong Kruet Teumpeun 95 Gampong Blang Drang 96 Gampong Sukon Mesjid 97 Gampong Ude Gampong 98 Gampong Sukon 99 Gampong Peukan Sot 100 Gampong Sialet Alet 101 Gampong Rambayan Kupula 102 Gampong Rambayan Lueng 103 Gampong Kumbang Waido 104 Gampong Meuleuweuk 105 Gampong Reuba

106 Gampong Jurong Kreung Seumideun 107 Gampong Sukon

108 Gampong Blang Kreung Seumideun 109 Gampong Palong

110 Gampong Lhok Panah

Total 240

(27)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

27

2.2 Penentuan Jumlah gampong Area Survei

Kabupaten Pidie mempunyai anggaran Studi EHRA relatif terbatas, maka pengambilan seluruh gampong sebagai area survei menjadi tidak mungkin. Maka Kabupaten Pidie menggunakan metoda “Proporsionate Startified Random Sampling” artinya populasi tidak homogen dan cluster berbeda, sehingga sample diambil berdasarkan persentase untuk setiap cluster. Pokja Sanitasi dan Tim EHRA mengambil kebijakan sebanyak 16 gampong area survei (Tabel 2.2).

2.3 Penentuan Jumlah/Besar Responden

Jumlah responden per desa diambil 40 rumah tangga yang tersebar secara proporsional di 16 gampong terpilih sehingga total jumlah responden adalah 40 x 16 = 640 responden.

Berdasarkan kaidah statistik, untuk menentukan jumlah sample minimum dalam skala kabupaten/kota digunakan “Rumus Slovin” sebagai berikut :

Di mana:

o n adalah jumlah sample o N adalah jumlah populasi

o d adalah persentase toleransi ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sample yang dapat ditolerir 5% (d=0,05) dengan asumsi tingkat kepercayaan 95% (karena menggunakan α=0,05), sehingga diperoleh nilai Z=1,96 dan dibulatkan menjadi Z=2

2.4 Penentuan Desa/Gampong Dan Resonden Di Lokasi Survei

Unit sampling primer (PSU = Primary Sampling Unit) dalam EHRA adalah rumah tangga yang menjadi responden. Karena itu, data responden per desa dikumpulkan sebelum memilih responden. Jumlah responden per gampong adalah 40 (empat puluh). Untuk menentukan responden terpilih, silahkan ikuti panduan berikut :

1. Urutkan responden per gampong

2. Tentukan Angka Interval (AI). Untuk menentukan AI, perlu diketahui jumlah total rumah tangga total dan jumlah yang akan diambil

Jumlah total rumah tangga desa : X Jumlah rumah tangga yang akan diambil : Y

(28)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

28

Maka angka interval (AI) = jumlah total rumah tangga gampong / jumlah rumah tangga yang diambil

AI = X/Y (dibulatkan) misal pembulatan ke atas menghasilkan Z, maka AI = Z 3. Untuk menentukan rumah tangga pertama, kocoklah/ambillah secara acak angka antara 1 – Z (angka

acak). Sebagai contoh, angka acak (R#1) yang diperoleh adalah 3 4. Untuk memilih rumah tangga berikutnya adalah 3 + Z= ... dst.

Rumah tangga/responden dipilih dengan menggunakan cara acak (random sampling) bertujuan agar seluruh rumah tangga memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sample. Artinya, penentuan rumah itu bukan bersumber dari preferensi enumerator/supervisor ataupun responden itu sendiri. Tahapannya adalah sebagai berikut :

a. Pergi ke rumah tangga terpilih. Minta daftar rumah tangga atau bila tidak tersedia, buat daftar rumah tangga berdasarkan pengamatan keliling dan wawancara dengan penduduk langsung

b. Bagi jumlah rumah tangga (misal 25) dengan jumlah sample minimal yang akan diambil, misal 5 (lima) diperoleh Angka Interval (AI) = 25/5 = 5

c. Ambil/kocok angka secara acak antara 1 – AI untuk menentukan Angka Mulai (AM), contoh di bawah misal angka mulai 2

(29)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

29

BAB lll

HASIL STUDI EHRA

Pelaksanaan studi EHRA dilakukan dalam rangka untuk mengidentifikasi kondisi eksisting sarana sanitasi yang ada ditingkat masyarakat serta perilaku masyarakat terkait dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Indikator penentuan tingkat resiko kesehatan masyarakat didasarkan pada pengelolaan sampah rumah tangga, pembuangan air limbah domestik, drainase lingkungan sekitar rumah dan banjir, pengelolaan air minum rumah tangga, perilaku higiene, kejadian penyakit diare dan Indeks Risiko Sanitasi (IRS).

3.1 Informasi Responden

Berdasarkan hasil analisis umur responden maka didapatkan responden yang berumur <= 20 tahun sebanyak 5 orang (0,8%), umur 21 - 25 tahun sebanyak 42 orang (6,6%), umur 26 – 30 tahun sebanyak 80 orang (12,5%), umur 31 - 35 tahun sebanyak 104 orang (16,3%), umur 36 - 40 tahun sebanyak 105 orang (16,4%), umur 41 - 45 tahun sebanyak 81 orang (12,7%) dan umur > 45 tahun sebanyak 223 (34,8%) (Tabel 3.1).

Rumah yang ditempati oleh responden berstatus milik sendiri berjumlah 497 responden (77,7%), berbagi dengan keluarga lain berjumlah 8 responden (1,3%), sewa berjumlah 28 responden (4,4%), milik orang tua berjumlah 100 responden (15,6%), dan lainnya berjumlah 7 responden (1,1%) (Tabel 3.1).

Dari 640 responden yang dilakukan wawancara, sebanyak 55 responden (8,6%) yang tidak mengenyam bangku sekolah formal, SD sebanyak 171 responden (2,6%), SMP sebanyak 165 responden (25,8%), SMA sebanyak 150 responden (23,4%), SMK sebanyak 16 responden (2,5%), dan perguruan tinggi/universitas sebanyak 83 responden (13,0%) (Tabel 3.1).

Dari 640 responden yang dilakukan wawancara sebanyak 318 responden (49,7%) yang memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari desa/kelurahan dan 503 responden (78,6%) yang memiliki Kartu Asuransi Kesehatan bagi Keluarga Miskin (ASKESKIN) (Tabel 3.1).

(30)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

30

Tabel 3.1. Informasi Responden

B. INFORMASI RESPONDEN. Variabel Kategori Strata Desa/Kelurahan Total 1 2 3 4 N % n % N % n % n % Kelompok Umur

Responden <= 20 tahun 21 - 25 tahun 0 3 0,0 7,5 1 4 5,0 1,3 15 3 5,4 1,1 20 1 8,3 ,4 42 5 6,6 ,8 26 - 30 tahun 3 7,5 12 15,0 26 9,3 39 16,3 80 12,5 31 - 35 tahun 5 12,5 16 20,0 42 15,0 41 17,1 104 16,3 36 - 40 tahun 5 12,5 21 26,3 40 14,3 39 16,3 105 16,4 41 - 45 tahun 6 15,0 8 10,0 39 13,9 28 11,7 81 12,7 > 45 tahun 18 45,0 18 22,5 115 41,1 72 30,0 223 34,8 B2. Apa status

dari rumah yang anda tempati saat ini? Milik sendiri 26 65,0 58 72,5 223 79,6 190 79,2 497 77,7 Berbagi dengan keluarga lain 1 2,5 0 0,0 3 1,1 4 1,7 8 1,3 Sewa 9 22,5 2 2,5 16 5,7 1 ,4 28 4,4

Milik orang tua 2 5,0 19 23,8 38 13,6 41 17,1 100 15,6

Lainnya 2 5,0 1 1,3 0 0,0 4 1,7 7 1,1 B3. Apa pendidikan terakhir anda? Tidak sekolah formal 1 2,5 8 10,0 27 9,6 19 7,9 55 8,6 SD 4 10,0 18 22,5 67 23,9 82 34,2 171 26,7 SMP 6 15,0 30 37,5 68 24,3 61 25,4 165 25,8 SMA 17 42,5 17 21,3 73 26,1 43 17,9 150 23,4 SMK 3 7,5 2 2,5 7 2,5 4 1,7 16 2,5 Universitas/Ak ademi 9 22,5 5 6,3 38 13,6 31 12,9 83 13,0 B4. Apakah ibu mempunyai Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)dari desa/kelurahan? Ya 17 42,5 42 52,5 124 44,3 135 56,3 318 49,7 Tidak 23 57,5 38 47,5 156 55,7 105 43,8 322 50,3 B5. Apakah ibu mempunyai Kartu Asuransi Kesehatan bagi Keluarga Miskin (ASKESKIN)? Ya 30 75,0 51 63,8 226 80,7 196 81,7 503 78,6 Tidak 10 25,0 29 36,3 54 19,3 44 18,3 137 21,4 B6. Apakah ibu mempunyai anak? Ya 35 87,5 67 83,8 241 86,1 216 90,0 559 87,3 Tidak 5 12,5 13 16,3 39 13,9 24 10,0 81 12,7

(31)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

31

Berdasarkan hasil analisis studi EHRA didapatkan bahwa dari 640 responden, 439 responden (68.6%) menggunakan sumber air terlindungi tercemar, penggunaan sumber air tidak terlindungi sebanyak 361 (56,4%) yang tidak tercemar dan tingginya penggunaan sumber air tidak terlindungi yang tidak aman sebanyak 279 (43,6%) serta responden yang tidak pernah mengalami kelangkaan air sebanyak 500 (78,1%). (Tabel 1).

3.2. S u m b e r A i r

Kluster

Variabel Kategori Kluster 1 Kluster 2 Kluster 3 Klustder 4 Total

n % n % n % n % n % 1.1 Sumber air terlindungi Tidak, sumber air berisiko tercemar 34 85.0 67 83.8 150 53.6 188 78.3 439 68.6 Ya, sumber air terlindungi 6 15.0 13 16.3 130 46.4 52 21.7 201 31.4 1.2. Penggunaan

sumber air yang tidak terlindungi

Tidak Aman 20 50.0 30 37.5 148 52.9 81 33.8 279 43.6 Ya, Aman

20 50.0 50 62.5 132 47.1 159 66.3 361 56.4

1.3 Kelangkaan air Mengalami kelangkaan air

3 7.5 3 3.8 69 24.6 65 27.1 140 21.9

Tidak pernah

(32)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

32

Gambar 3.1. Grafik Sumber Air Terlindungi

Penggunaan Sumber air terlindungi lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan sumber air terlindungi sebanyak 31,4 %.

Gambar 3.1. Pengunaan Sumber Air Tak Terlindungi

Penggunaan sumber air yang tidak aman terhadap sumber air tidak terlindungi lebih tinggi (43,6%) dibandingkan penggunaan sumber air tidak terlindungi yang aman.

(33)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

33

Gambar 3.3. Kelangkaan Air

Sebanyak 500 responden (78,1%) tidak pernah mengalami kelangkaan air dibandingkan responden yang mengalami kelangkaan air. Pada kluster 2 mengalami pencapaian persentase yang cukup tinggi terhadap tidak pernah mengalami kelangkaan air yakni sebanyak 96,3%.

(34)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

34

3.3. Air Limbah Domestik

Permasalahan yang timbul dalam perilaku mengelola limbah domestik menjadi salah satu faktor resiko timbulnya masalah kesehatan. Pada bahasan ini kuesioner diarahkan untuk menjawab faktor resiko yang ditimbulkan akibat perilaku yang tidak benar seperti tangki septik suspek aman, pencemaran karena pembuangan isi tangki septik dan pencemaran karena SPAL.

Kluster Total

Variabel Kategori Kluster 1 Kluster 2 Kluster 3 Kluster 4

n % n % n % n % n % 2.1 Tangki septik suspek aman Tidak aman 10 25,0 11 13,8 87 31,1 20 8,3 128 20,0 Suspek aman 30 75,0 69 86,3 193 68,9 220 91,7 512 80,0 2.2 Pencemaran karena pembuangan isi tangki septik Tidak, aman 0 0,0 4 44,4 27 39,7 10 34,5 41 37,3 Ya, aman 4 100,0 5 55,6 41 60,3 19 65,5 69 62,7 2.3 Pencemaran karena SPAL Tidak aman 21 52,5 26 32,5 142 50,7 120 50,0 309 48,3 Ya, aman 19 47,5 54 67,5 138 49,3 120 50,0 331 51,7

(35)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

35

Berdasarkan table di atas, hanya sebagian tangki septic suspek yang tidak aman yakni dengan total 128 responden (20,0 %).

Grafik 3.5. Pencemaran Karena Pembuangan Isi Tangki Septik

Dari grafik di atas terlihat bahwa pencemaran karena pembuangan isi tangki septic sebagian besar responden di masing-masing klaster desa memiliki persentase yang aman pada tingkat pencemaran akibat pembuangan isi tangki septik yaitu pada klaster 1 berjumlah 100,0%, klaster 2 berjumlah 55,6%, klaster 3 berjumlah 60,3% dan pada klaster 4 berjumlah 65,5%.

(36)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

36

Gambar 3.6 Pencemaran Karena SPAL

Pada grafik diatas terlihat hanya 2 tangki kluster yang aman akibat pencemaran SPAL yakni pada kluster 2 sebanyak 67,5 % dan pada kluster 4 sebanyak 50,0%.

(37)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

37

3.4 Persampahan

Berdasarkan hasil analisis studi EHRA didapatkan bahwa dari 640 responden, 18 responden (2,8%) yang pengelolaan sampahnya memadai, frekuensi pengangkutan sampah, dan ketepatan waktu pengangkutan sampah. Bahkan dalam pengolahan sampah, hanya 50 (7,8%) responden yang melakukan pengolahan sampah rumah tangganya.

Gambar 3.7. Grafik Pengolahan Sampah Variabel Kategori

Kluster

Total Kluster 1 Kluster 2 Kluster 3 Kluster 4

N % N % n % n % N % 3.1 Pengelolaan sampah Tidak memad ai 35 87,5 80 100,0 267 95,4 240 100,0 622 97,2 Ya, memad ai 5 12,5 0 0,0 13 4,6 0 0,0 18 2,8 3.2 Frekuensi pengangkutan sampah Tidak memad ai 0 0,0 0 0,0 1 50,0 1 100,0 2 66,7 Ya, memad ai 0 0,0 0 0,0 1 50,0 0 0,0 1 33,3 3.3 Ketepatan waktu pengangkutan sampah Tidak tepat waktu 0 0,0 0 0,0 1 100,0 0 0,0 1 100,0 Ya, tepat waktu 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 3.4 Pengolahan sampah setempat Tidak diolah 37 92,5 78 97,5 259 92,5 216 90,0 590 92,2 Ya, diolah 3 7,5 2 2,5 21 7,5 24 10,0 50 7,8

(38)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

38

Pada grafik pengolahan sampah di atas, terlihat sebagian besar responden telah memadai

pada tingkat di setiap klusternya dengan total 626 responden (68%).

Grafik. 3.8. Frekuensi Pengangkutan Sampah

Dalam hal frekuensi pengangkutan sampah, nilai persentase yang memadai hanya pada kluster 3 dengan nilai persentase 50%.

(39)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

39

Ketepatan pada waktu pengangkutan sampah di setiap klusernya sudah berdasarkan jadwal, namun halnya saja pada kluster 3 belum memenuhi kriteria prosedur ketepatan waktu pengangkutan dengan nilai persentase 100 %.

Grafik. 3.10 Pengolahan Sampah Setempat

Sebagian besar responden pada setiap klusternya tidak adanya pengolahan sampah setempat, hal ini jelas terlihat pada kluster 1 senilai 92,5 %, kluster 2 s e n i l a i 97,5% dan kluster 3 senilai 92,5% dan kluster 4 senilai 90,0% dengan nilai persentase keseluruhan total 92,2%.

(40)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

40

3.5. Genangan Air

Variabel Kategori

Kluster

Kluster 1 Kluster 2 Kluster 3 Kluster4 Total n % n % n % n % % 4.1 Adanya genangan air Ada genangan air (banjir) 10 25,0 60 75,0 127 45,4 169 70,4 366 57,2 Tidak ada genangan air 30 75,0 20 25,0 153 54,6 71 29,6 274 42,8

Grafik 3.11. Adanya Genangan Air

Pada grafik diatas, hanya 274 responden (42,8%), tidak adanya genangan air. Hal ini terlihat signifikan pada kluster 1 yang memiliki tingkat persentase senilai 75,0%.

(41)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

41

3.6. Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)

Kluster

Total Variabel Kategori Kluster 1 Kluster 2 Kluster 3 Kluster 4

n % n % n % N % n %

5.1 CTPS di lima waktu

penting Tidak Ya 40 100,0 79 0 0,0 1 98,8 241 86,1 232 96,7 592 92,5 1,3 39 13,9 8 3,3 48 7,5 5.2.a. Apakah lantai

dan dinding jamban bebas dari tinja?

Tidak 31 77,5 61 76,3 132 47,1 173 72,1 397 62,0 Ya 9 22,5 19 23,8 148 52,9 67 27,9 243 38,0 5.2.b. Apakah jamban

bebas dari kecoa dan lalat? Tidak 30 75,0 64 80,0 151 53,9 182 75,8 427 66,7 Ya 10 25,0 16 20,0 129 46,1 58 24,2 213 33,3 5.2.c. Keberfungsian penggelontor. Tidak 20 50,0 44 55,0 119 42,5 165 68,8 348 54,4 Ya, berfungsi 20 50,0 36 45,0 161 57,5 75 31,3 292 45,6 5.2.d. Apakah terlihat

ada sabun di dalam atau di dekat jamban?

Tidak 22 55,0 55 68,8 120 42,9 168 70,0 365 57,0 Ya 18 45,0 25 31,3 160 57,1 72 30,0 275 43,0 5.3 Pencemaran pada

wadah penyimpanan dan penanganan air

Ya, tercemar

14 35,0 21 26,3 45 16,1 67 27,9 147 23,0 Tidak

tercemar 26 65,0 59 73,8 235 83,9 173 72,1 493 77,0 5.4 Perilaku BABS Ya, BABS 23 57,5 57 71,3 171 61,1 188 78,3 439 68,6 Tidak 17 42,5 23 28,8 109 38,9 52 21,7 201 31,4

(42)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

42

Grafik di atas menunjukkan bahwa dari 640 responden hanya sejumlah 7,5 % responden melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) di lima waktu penting, sementara 92,5% responden lainnya tidak melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) di lima waktu penting. Hal ini menunjukkan masih kurangnya pola hidup sehat dan bersih (PHBS) pada masyarakat.

Grafik 3.13. Lantai Dan Dinding Jamban Bebas dari Tinja

Sebagian besar responden terhadap lantai dan dinding bebas dari tinja, dengan jumlah total 243 responden (38,0%).

(43)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

43

Grafik 3.14. Jamban Bebas Dari Kecoa dan Lalat

Dari 640 responden yang memiliki jamban bebas dari kecoa dan lalat adalah sebanyak 213 (33,3%).

(44)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

44

Hampir seluruh responden memiliki pengelontor yang berfungsi pada setiap klusternya.

Pada kluster 1 senilai 50,0 %, kluster 2 senilai 45,0% , kluster 3 senilai 57,5% dan pada kluster 4 senilai 31,3%. Grafik. 3.16.Terlihat ada atau tidaknya Sabun di dalam atau di Dekat Jamban

Pada grafik diatas, masih banyak terlihat adanya sabun di dalam maupun di dekat jamban. Hal ini diperoleh nilai total 275 responden (43,0%).

(45)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

45

Tingkat pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air hampir seluruhnya

tidak tercemar dengan tingakt persentase total 77,0%. Grafik 3.18. Perilaku BABS

Grafik diatas menunjukkan dari 640 responden, (68,6%) masih buang air besar sembarangan (BABS), sedangkan (31,4%) tidak buang air besar sembarangan (BABS).

(46)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

46

3.7. Indek Resiko Sanitasi (IRS)

Dari grafik dibawah ini menunjukkan kalkulasi indeks resiko sumber air pada klaster 1 berjumlah 38, pada klaster 2 berjumlah 32, klaster 3 berjumlah 39 dan pada klaster 4 berjumlah 42. Kalkulasi indeks resiko air limbah domestik, pada klaster 1 berjumlah 26, pada klaster 2 berjumlah 30, klaster 3 berjumlah 40 dan pada klaster 4 berjumlah 31. Kalkulasi indeks resiko sumber persampahan, pada klaster 1 berjumlah 45, pada klaster 2 berjumlah 49, klaster 3 berjumlah 84 dan pada klaster 4 berjumlah 73. Kalkulasi indeks resiko genangan air, pada klaster 1 berjumlah 25, pada klaster 2 berjumlah 75, klaster 3 berjumlah 45 dan pada klaster 4 berjumlah 70. Dan kalkulasi indeks resiko perilaku higiene dan sanitasi pada klaster 1 berjumlah 64, pada klaster 2 berjumlah 67, klaster 3 berjumlah 52 dan pada klaster 4 berjumlah 69.

Kumulatif indeks resiko Pada klaster 1 bernilai 198, angka ini menunjukkan bahwa gampong klaster 1 kurang beresiko, hal ini dilihat karena batas nilai kurang beresiko antara 198 - 220. Pada klaster 2 dengan nilai indeks resiko 253, angka ini menunjukkan bahwa gampong klaster 2 beresiko sedang, hal ini dilihat karena batas nilai berisiko sedang antara 221 - 242. Pada klaster 3 bernilai 262, angka ini menunjukkan bahwa gampong klaster 3 beresiko tinggi hal ini dilihat karena batas nilai beresiko tinggi 243 - 265. Sedangkan pada klaster 4 bernilai 284, angka ini menunjukkan bahwa gampong klaster 4 beresiko sangat tinggi, hal ini dilihan karena batas nilai beresiko sangat tinggi 266 – 287.

(47)

Studi EHRA Kabupaten Pidie 2015

47

BAB lV

PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Survei Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan atau Survei Environmental Health Risk Assessment (EHRA) adalah sebuah survei yang digunakan dalam mengidentifikasi kondisi sanitasi yang ada di gampong. Dengan diketahuinya kondisi fasilitas sanitasi dan higinitas serta perilaku- perilaku masyarakat, akan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program sanitasi termasuk promosi atau advokasi kesehatan lingkungan di kabupaten sampai ke gampong di Kabupaten Pidie. Pelibatan kader kesehatan gampong dan sanitarian Puskesmas sangat efektif dalam pencapaian sasaran berupa promosi dan advokasi dimaksud.

Dokumen hasil survei EHRA akan dijadikan dasar dalam pelaksanaan pembangunan sanitasi di Kabupaten Pidie. Perlunya pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana sanitasi di masyarakat serta pentingnya advokasi dan promosi kesehatan lingkungan kepada masyarakat diharapkan akan menjadi salah satu target perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sanitasi di Kabupaten Pidie.

Kondisi eksisting sarana dan prasarana sanitasi serta perilaku masyarakat sesuai yang teridentifikasi di dalam dokumen hasil survei EHRA akan dijadikan sebagai dasar penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pidie. Diketahuinya kondisi eksisting tersebut baik sarana dan prasarana serta perilaku masyarakat di desa akan menghasilkan tingkat area beresiko di tiap desa. Dengan adanya kondisi eksisting area beresiko tersebut diharapkan akan dapat mendukung penyusunan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Pidie.

4.2 Saran

Sinergi antar SKPD yang telah terbangun diharapkan dapat terjaga dan berkesinambungan demi untuk menghasilkan dokumen Laporan Studi EHRA yang lebih berkualitas

Adanya dukungan teknis baik provinsi maupun dari pusat baik berupa capacity building bagi fasilitator maupun Pokja Sanitasi Kabupaten Pidie

Adanya koordinasi efektif dan kerja sama positif di antara Satker PPLP, Pokja Provinsi, Pokja Kota dengan melibatkan semua tenaga ahli fasilitator guna membahas kendala yang muncul, kemajuan dari pelaksanaan kegiatan dan memberikan dukungan/bantuan

Gambar

Tabel  2.1. Kategori klaster berdasarkan kriteria indikasi lingkungan beresiko
Gambar  3.1. Pengunaan Sumber Air Tak Terlindungi
Grafik 3.4. Tangki Septik Suspek  Aman
Grafik 3.5.  Pencemaran Karena  Pembuangan Isi Tangki Septik
+7

Referensi

Dokumen terkait

EHRA (Environmental Health Risk Assessment) atau Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan adalah studi yang bertujuan untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan

LAPORAN STUDI EHRA BJM 2012 43 EHRA (Environmental Health Risk Assessment) atau Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan adalah studi yang bertujuan untuk memahami kondisi

EHRA (Environmental Health Risk Assessment) atau Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan adalah studi yang bertujuan untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku-perilaku

Studi EHRA (Environment Health Risk Assesment / Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan) adalah studi yang mendalami sanitasi dan perilaku yang berhubungan dengan

Setelah melakukan assessment pendahuluan terhadap masalah yang diahadapi dengan mempertimbangkan existing control dan hasil analisis hirarki pengendalian risiko dapat

a) Dapat memberikan informasi mengenai identifikasi risiko dan penilaian (assessment) terhadap berbagai jenis risiko yang teridentifikasi pada saat pra konstruksi

Laporan Studi Environmental Health Risk Assessment EHRA Kota Sabang Tahun 2020 24 Praktik pemilahan sampah setempat oleh rumah tangga berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada 18

POLA KEBIJAKAN SANITASI MASYARAKAT MENGENAI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN Environmental Health Risk Assessment STUDI KASUS DI KOTA SUAI-COVALIMA TIMOR-LESTE SKRIPSI