• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Pengelolaan Linen Laundry

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Panduan Pengelolaan Linen Laundry"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

DEFINISI PENGELOLAAN LINEN DAN LAUNDRY DEFINISI PENGELOLAAN LINEN DAN LAUNDRY

1

1..11.. LLaattaar r BBeellaakkaanngg Ru

Rumamah h sasakikit t sesebabagagai i ssararanana a upupayaya a peperbrbaiaikakan n kekessehehatatan an yayangng melaks

melaksanakan anakan pelayanpelayanan an kesehatkesehatan an sekalisekaligus gus sebagai lembaga sebagai lembaga pendidipendidikan kan tenagatenaga kesehatan dan penelitian, ternyata memiliki dampak positif dan negatif terhadap kesehatan dan penelitian, ternyata memiliki dampak positif dan negatif terhadap lingkungan sekitarnya.Hal ini mempunyai konsekuensi perlunya pengelolaan linen lingkungan sekitarnya.Hal ini mempunyai konsekuensi perlunya pengelolaan linen di rumah sakit sebagai bagian dari kegiatan penyehatan lingkungan rumah sakit di rumah sakit sebagai bagian dari kegiatan penyehatan lingkungan rumah sakit yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari linen kotor yang ada rumah sakit.

yang bersumber dari linen kotor yang ada rumah sakit. Keberha

Keberhasilan silan PemeriPemerintah dibidang kesehantah dibidang kesehatan membuat mutu pelayantan membuat mutu pelayananan kesehat

kesehatan yang diberikan an yang diberikan oleh rumah sakit menioleh rumah sakit meningkat, sehingngkat, sehingga perlu perhatiga perlu perhatianan khusus dalam menangani linen di rumah sakit. Hal ini sangat penting jika dilihat khusus dalam menangani linen di rumah sakit. Hal ini sangat penting jika dilihat dari sudut hygiene

dari sudut hygiene dan pertimbangadan pertimbangan n resiresiko ko terhadterhadap ap penularpenularan an penyakipenyakit. t. emuaemua linen yang digunakan dalam proses pelayanan terhadap pasien, baik di ruang linen yang digunakan dalam proses pelayanan terhadap pasien, baik di ruang operasi, ruang persalinan, dan ruang ra!at inap atau ra!at jalan harus dijaga operasi, ruang persalinan, dan ruang ra!at inap atau ra!at jalan harus dijaga dalam kondisi yang baik dan bersih

dalam kondisi yang baik dan bersih

alah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit alah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit adalah adanya penunjang medik, khususnya dalam pengelolaan linen dirumah adalah adanya penunjang medik, khususnya dalam pengelolaan linen dirumah sakit. etiap ruangan dirumah sakit membutuhkan linen, kebutuhan akan linen sakit. etiap ruangan dirumah sakit membutuhkan linen, kebutuhan akan linen dis

disetietiap ap ruaruangan ngan sangsangat at berber"ar"ariasiasi, i, baibaik k jenjenis, is, jumjumlahlah, , dan dan kondkondisiisinya. #lur nya. #lur   pengelolaan

 pengelolaan linen linen cukup cukup panjang, panjang, membutuhkan membutuhkan pengelolaan pengelolaan khusus khusus dan dan banyak banyak  mel

melibatibatkan kan tentenaga aga keskesehatehatan.$an.$ntuntuk k menmendapadapatkan tkan kualkualitaitas s linlinen en yang yang baibaik,k, nyam

nyaman, an, dan dan siasiap p pakapakai, i, dipdiperlerlukan ukan perperhathatian ian khuskhusus us sepseperterti i kemkemungkungkinainann terjadinya pencemaran infeksi dan efek penggunan bahan%bahan kimia.

terjadinya pencemaran infeksi dan efek penggunan bahan%bahan kimia. Lin

Linen en kotkotor or mermerupakupakan an sumsumber ber kontkontamiaminasnasi i udarudara a pentpenting ing di di rumrumahah sak

sakit.it.PenaPenangannganan an linlinen en dildilakukakukan an secsecara ara rutrutin, in, sepseperterti i !akt!aktu u memmemberbersihsihkankan tempat tidur, pengangkutan linen sepanjang koridor dan ruang%ruang di rumah tempat tidur, pengangkutan linen sepanjang koridor dan ruang%ruang di rumah sak

sakit it yang terdapyang terdapat at linlinen en kotokotor r dapadapat t menmenebarebarkan kan mikmikrobroba a ke ke selseluruh bagianuruh bagian rumah sakit. &i tempat pencucian, penumpukkan linen kotor, sekali lagi akan rumah sakit. &i tempat pencucian, penumpukkan linen kotor, sekali lagi akan me

meninimbmbululkan kan gaganggngguan uan keskesehaehatatan n kekepadpada a papara ra pepekerkerja ja lalaududri ri dan dan dapdapatat mengotori linen bersih.

mengotori linen bersih.

ehingga agar mutu pelayanan linen tetap terjaga dengan baik dan tidak  ehingga agar mutu pelayanan linen tetap terjaga dengan baik dan tidak  me

merurupapakan kan susumbmber er ininfefeksksi i atatau au perperantantarara a ininfefeksksi, i, mamaka ka didipeperlrlukaukan n susuatatuu manajemen linen yang baik dirumah sakitmulai dari perencanaan, pencucian linen manajemen linen yang baik dirumah sakitmulai dari perencanaan, pencucian linen kotor menjadi linen bersih yang dapat membuat pasien nyaman dan mencegah kotor menjadi linen bersih yang dapat membuat pasien nyaman dan mencegah  penyebaran

 penyebaran infeksi, ainfeksi, agar gar dapat dapat menghasilkan menghasilkan mutu mutu cucian cucian yang yang memenuhi memenuhi syaratsyarat hygiene serta dengan biaya yang dapat ditekan serendah mungkin.

(2)

1

1..''.. PPeennggeerrttiiaann

Linen adalah bahan(alat yang terbuat dari kain, tenun. Laundry adalah Linen adalah bahan(alat yang terbuat dari kain, tenun. Laundry adalah tem

tempat pat pencpencuciucian an linlinen en yang yang dildilengkengkapi api dengdengan an sarsarana ana penupenunjanjangnyngnya a berberupaupa mesin cuci, alat dan disinfektan, mesin uap )steam boiler*, pengering, meja dan mesin cuci, alat dan disinfektan, mesin uap )steam boiler*, pengering, meja dan mesin strika )menurut Permenkes R+ nomor 1'-(/0K0(K(2('-- 3entang mesin strika )menurut Permenkes R+ nomor 1'-(/0K0(K(2('-- 3entang Persyaratan Kesehatan Lingkungan.

Persyaratan Kesehatan Lingkungan.

Linen kotor adalah semua linen yang sudah dipakai pasien atau yang Linen kotor adalah semua linen yang sudah dipakai pasien atau yang telah digunakan dalam dalam asuhan kepera!atan.Linen infeksius adalah semua telah digunakan dalam dalam asuhan kepera!atan.Linen infeksius adalah semua  jenis linen

 jenis linen yang yang terkena terkena cairan cairan tubuh tubuh pasien, pasien, seperti seperti darah, darah, nanah, nanah, air air seni, seni, feses,feses, dll.L

dll.Linen non inen non infekinfeksius adalah semua linen sius adalah semua linen kotor yang tidak kotor yang tidak terketerkena na cairacairan n tubuhtubuh  pasien(kotoran pasien.

 pasien(kotoran pasien.

1

1..44.. 33uujjuuaann

3ujuan Pengelolaan Linen dan Laundry adalah sebagai berikut  3ujuan Pengelolaan Linen dan Laundry adalah sebagai berikut  1

1..4.4.11 33ujujuuan an $$mmumum

$ntuk meningkatkan mutu pelayanan linen dirumah sakit. $ntuk meningkatkan mutu pelayanan linen dirumah sakit.

1

1..4.4.'' 33ujujuuan Kan Khhuussusus a.

a. ebagai ebagai panduan panduan dalam dalam membermemberikan pikan pelayanaelayanan lin linen dinen dirumah rumah sakitsakit..  b.

 b. ebagai ebagai panduan panduan kerja kerja untuk untuk mendapatkan mendapatkan linen linen yang yang bersih, bersih, kering,kering, rapi, utuh, dan siap dipakai.

rapi, utuh, dan siap dipakai. c.

c. eebabagagai i papandnduauan n dadalalam m mememimininimamallisisasasi i kekemumungngkikinanan n ununttuk uk  terjadinya infeksi silang.

terjadinya infeksi silang. d.

d. $n$ntutuk k memenjnjamamin in tetenanaga ga kekesesehahatatan, n, pepengngununjujungng, , kokontntraraktktoror, , dadann lingkungan dari terpapar dari bahaya potensial.

lingkungan dari terpapar dari bahaya potensial. e.

e. $ntuk $ntuk menjammenjamin ketin ketersediersediaan liaan linen di nen di setiasetiap unit p unit dirumdirumah sakiah sakit.t.

BAB II BAB II

RUANG LINGKUP PENGELOLAAN LINEN DAN LAUNDRY RUANG LINGKUP PENGELOLAAN LINEN DAN LAUNDRY

'.

'.1.1. PePeraratuturaran n 5 5 PePeraratuturaran n teterkrkaiait t dedengngan an PePengngelelololaaaan n LiLinenen n dadan n LaLaunundrdry y babagigi Rumah akit

Rumah akit a.

a. PePermrmenenkekes s 1'1'--(/(/enenkekes(s(KK(2(2+(+('-'-- - /e/engngatatur ur tetentntanang g PePersrsyayararatatann Kesehatan Lingkungan Rumah sakit.

Kesehatan Lingkungan Rumah sakit.  b.

(3)

c. Pedoman anitasi Rumah akit di +ndonesia th 166-.

'.'. Peran dan 7ungsi

Peran pengelolaan manajemen linen dirumah sakit cukup penting. &ia!ali dari perencanaan, salah satu subsistem pengelolaan linen adalah proses  pencucian. #lur akti"itas fungsional dimulai dari penerimaan linen kotor,  penimbangan, pemilahan, proses pencucian, pemerasan, pengeringan, sortir 

noda, penyetrikaan, sortir linen rusak, pelipatan, merapikan, mengepak atau mengemas, menyimpan, dan mendistribusikan ke unit%unit yang membutuhkannya, sedangkan linen yang rusak dikirim ke kamar jahit.

$ntuk melaksanakan akti"itas tersebut dengan lancar dan baik, maka diperlukan alur yang terencana dengan baik.Peran sentral lainnya adalah  perencanaan, pengandaan, pengelolaan, pemusnahan, kontrol, dan pemeliharana

fasilitas, sehingga linen dapat tersedia di unit%unit yang membutuhkan.

'.4. #spek Penting &alam /engelola Linen adalah  d. Kebersihan

e. Keindahan f. Kerapian g. terilisasi

h. Kelancaran dalam pengambilan linen kotor dan pendistribusian linen  bersih.

i. Kecukupan persedian linen bersih yang dibutuhkan.  j. K4

k. Pemeliharaan arana l. Perbaikan.

'.. Pengelompokan Linen

Linen adalah bahan yang terbuat dari kain(tenun yang digunakan di rumah sakit untuk kebutuhan pembungkus kasur,bantal, guling, dan alat instrument steril lainnya. Linen dibagi menjadi ' kelompok, yaitu 

a. Linen +nfeksius

Linen infeksius adalah linen kotor bekas pasien yang berpenyakit menular  )hepatitis, #+&, 3B8, dll* terkena cairan tubuh pasien seperti darah, nanah, air seni, feses.Linen infeksius dimasukkan ke dalam kantong dengan dengan

(4)

segel yang dapat terlarut di air dan kembali ditutup dengan plastik ber!arna kuning dan diberi lebel infeksius.

 b. Linen on +nfeksius

Linen non infeksius adalah semua linen kotor yang telah dipakai pasien dengan penyakit tidak menular atau yang tidak terkena cairan tubuh pasien atau kotoran pasien.Linen non infeksius dimasukkan ke dalam plastik hitam.

'.9. 8ara Bersihkan oda &arah

#da beberapa cara untuk membersihkan noda darah, antara lain 

a. abun mandi batanganmanfaat sabun mandi yang murah ini memiliki Ph yang terkandung tidak cocok untuk kulit halus. 3api ada manfaat lain yang  bisa didapatkan dari sabun mandi batangan ini. :leskan sabun mandi pada daerah yang terkena noda darah. &iamkan sesaat, kemudian kucek hingga noda darah terlihat samar. Bilas dengan air. Bila noda darah masih terlihat, ulangi langkah tersebut.

 b. 8uka3uangkan cuka secukupnya pada daerah yang terkena noda darah. &iamkan kurang lebih 19 )lima belas* menit. Kemudian bilas.

c. ;aram Larutkan garam secukupnya. Kemudian gunakan untuk mencuci daerah yang terkena noda darah tersebut. etelah bersih, bilaslah dengan air  hangat dan cuci seperti biasa.

d. agu #pabila yang ternoda adalah baju kesayangan yang harus di%dry clean, larutkan sedikit sagu. Kemudian sikatkan pada bagian yang terkena noda. etelah noda terlihat samar, barulah bisa memba!anya ke laundry langganan.

'.<. 8ara /encuci, /enjemur, /enyetrika, /enyimpan Pakaian(Baju #gar #!et 3ahan Lama, Rapi = Bagus.

/embeli pakaian adalah ritual rutin yang harus dilakukan oleh seseorang. :rang akan terpaksa membeli baju, celana, pakaian dalam, kaus kaki, jaket, dsb  jika yang lama sudah tidak layak dipakai lagi alias rusak. >ika baju%baju yang lama dapat bertahan lebih lama maka kita pun bisa menghemat pengeluaran sandang kita.

'.<.1 8ara /encuci Pakaian ( Baju

(5)

sendiri tidak digabung dengan pakaian yang lain dan tidak di mesin cuci agar aman dari kasus kelunturan. >ika pencucian pertama dan kedua tidak ada masalah maka selanjutnya bisa menggabungkan dengan  pakaian lain untuk pencucian selanjutnya.

'. Pilah%pilah pakaian sebelum mencuci berdasarkan tingkat kekotorannya dan tingkat terkontaminasinya terhadap kuman infeksius. >angan menggabung pakaian infeksius dan non infeksius karena baju dapat terkontaminasi .

4. >angan rendam kaos, celana, baju, dan lain%lain yang disablon terlalu lama lebih dari satu jam di dalam larutan deterjen agar tidak rusak.

. #pabila membeli atau mendapat baju bekas ( second yang pernah dipakai orang lain maka cuci pakaian tersebut dengan deterjen yang dapat membunuh(disinfektan agar penyakit%penyakit yang menempel di  baju%baju tersebut dapat hilang.

9. Pada saat mencuci gunakan perasaan dan jangan emosi. Hati%hati pada saat menyikat pakaian, memeras pakaian, mengucek pakaian, membanting pakaian, dll jangan terlalu keras agar baju tidak cepat rusak  dan melar.

<. Bila menginginkan hasil yang lebih baik dan lebih bersih serta lebih yakin maka sebaiknya cuci pakaian tersebut secara manual dengan tangan anda sendiri. /esin cuci yang pada saat mencuci diset tidak  sesuai dengan bahan pakaian atau sablon bisa membuat pakaian rusak. ?. Biasanya pada label pakaian yang terdapat di leher atau bagian

 pinggang terdapat pesan%pesan dari pabrik mengenai perlakuan yang seharusnya dilakukan pada saat mencuci pakaian tersebut. #da aturan tentang suhu air, @at kimia untuk mencuci, cara menyetrika, dsb. Pelajari bahan%bahan pakaian dan cara pencuciannya agar tidak salah metode ( teknik mencuci.

A. at pemutih pakaian yang terlalu kuat dapat menyebabkan sablon mengelupas dan rusak serta membuat bahan pakaiannya menjadi lebih tipis dan kasar.

6. Pakaian jenis tertentu dengan bahan khusus atau mudah rusak sebaiknya cucilah di tempat cuci laundry profesional agar pakaian kita bisa a!et selalu.

1-. Pada bilasan terakhir bisa menggunakan cairan pelembut dan pe!angi  pakaian untuk hasil pencucian yang terbaik.

(6)

sebaiknya lekas dibersihkan agar lebih mudah dihilangkan nodanya daripada menunggu yang akhirnya malah sulit dibersihkan.

1'. Hati%hati dengan pembersih noda ( bleaching karena bisa mengubah !arna pakaian jadi belang. 3es dulu pada bagian bahan yang tersembunyi sebelum mencoba membersihkannya.

'.<.' 8ara /enjemur Pakaian ( Baju

1. $ntuk bahan seperti kaos yang bisa melar sebaiknya pada saat dijemur   jangan digantung dengan hanger agar kerah atau bagian leher tidak 

melar.

'. Pakaian yang ada sablon ( sablonan seperti kaos ( t%shirt sebaiknya dijemur setelah baju dibalik. >adi yang terkena matahari secara langsung adalah baju bagian dalam agar !arna baju tidak cepat pudar, kusam dan mbladus.

4. elain dengan cara menjemur pakaian pada sisi sebaliknya, bisa juga menjemur pakaian dengan posisi miring terhadap cahaya matahari agar tidak terlalu panas.

. &alam menjemur pakaian sebaiknya gunakan penjepit baju agar baju tidak beterbangan tertiup angin kencang yang dapat membuat baju kembali kotor jika jatuh ke tanah atau lantai yang kotor.

'.<.4 8ara /enyetrika Pakaian ( Baju

1. ;unakan cairan pelicin pakaian agar hasil setrikaan lebih bagus, tidak  kusut dan harum baunya.

'. $ntuk kaos dan pakaian lain yang ada sablonan sebaiknya disetrika setelah dibalik di mana yang tersetrika adalah bagian sisi yang lainnya agar sablonan a!et tidak mengelupas, rusak atau luntur terkena suhu  panas.

4. etrikalah baju sesuai aturan yang tertera pada label pesan perlakuan  pakaian yang biasanya ada di bagian leher atau pinggang. Pelajari suhu%suhu yang perlu diset untuk setiap jenis bahan agar tidak salah setrika.

. /enyetrika pakaian sebaiknya dilakukan ketika pakaian benar%benar  kering habis dijemur di terik matahari cukup agar pakaian lebih a!et tidak rapuh.

'.<. 8ara /enyimpan Pakaian

1. impanlah pakaian di tempat yang bersih, kering, tidak berdebu dan tertutup rapat. Bersihkan dulu dengan lap kering atau lap basah jika kotor sekali.

(7)

'. ebelum menyimpan pakaian pada lemari pakaian sebainya pastikan terlebih dahulu tingkat kekeringan pakaian tersebut. Pastikan telah kering benar agar tidak menimbulkan bau tidak sedap.

4. >angan menyimpan pakaian di tempat yang penuh sesak agar mudah diambil jika diperlukan dan tidak membuat pakaian menjadi kusut tidak rapi.

. 8uci dengan bersih pakaian sebelum disimpan dan keluarkan benda%  benda yang ada di dalam saku. Pakaian yang kotor atau mengandung

makanan bisa mengundang serangga yang akhirnya merusak pakaian. 9. Baju bisa digantung di hanger agar baju rapi tanpa bekas lipatan.

$ntuk celana bisa digantung dan bisa juga dilipat untuk menghemat ruangan penyimpanan pakaian.

<. ;unakan kamper dan alat penghilang kelembabab air untuk menjaga  pakaian tetap terjaga dalam kondisi yang prima dan baik serta

menghadang serangga perusak pakaian.

BAB III

TATA LAKSANA PENGELOLAAN LINEN DAN LAUNDRY

4.1. >enis Linen

#da bermacam%macam jenis linen yang digunakan di rumah sakit, jenis linen yang dimaksud adalah 

1. prei putih '. prei corak 

4. arung bantal putih . arung bantal corak  9. arung guling putih <. arung guling corak  ?. elimut garis biru A. elimut garis lorek  6. teek laken

1-. Perlak ra!at inap 11. Perlak :K 

(8)

1'. 3aplak meja 14. Bed co"er  1. /ukena 19. ajadah 1<. >as lab 1?. 3irai(gorden 1A. Kelambu 16. Baju operasi '-. Baju pasien

'1. Baju bayi, kain bedong, gurita, laken. ''. Handuk

'4. Cash lap

4.'. 3ata laksana pengelolaan linen

3ata laksana pengelolaan pencucian linen secara umum terdiri dari  perencanaan, penerimaan linen kotor, penimbangan, pensortiran(pemilahan,  proses pencucian, pemerasan, pengeringan, sortir noda, penyetrikaan, sortir linen rusak, pelipatan, merapikan, pengepakan(pengemasan, penyimpanan,  pendistribusian, pera!atan kualitas linen, dan penca tatan serta pelaporan.

4.'.1 #lur Proses Pengelolaan Linen

ALUR PROSES LINEN

Pengumpulan 3ransportasi Penyotiran Pencucian

  Pengeringan

Pelipatan Pemerasan

  Pengepresan   )etrika*

Penyimpanan 3ransportasi Penggunaan

a. Pengumpulan

Pada umumnya linen 5 linen yang bekas dipakai oleh pasien yang mudah menularkan penyakit harus dikumpulkan secara terpisah dari keseluruhan linen. +ni penting agar bakteri % bakteri atau

(9)

kuman 5 kuman yang menempel pada linen 5 linen dari rumah sakit tidak menular pada linen 5 linen lain.

b. Transporas!

Pada saat pengangkutan cucian kotor, cucian diterima di bagian  penyortiran dengan berbagai cara dapat diangkut dengan

menggunakan trolley ( kereta dorong, keranjang, tas atau yang lainnya. +ngat harus hati 5 hati untuk mencegah terjadinya pengotoran lebih berat atau kerusakan pada bahan. /isalnya jangan diseret ( ditarik dengan troly, untuk menjaga kesehatan jangan memakai troly yang sama untuk memba!a bahan yang bersih ( kotor.

1. /emba!a dengan tanganHindari memba!a pakaian yang terlalu berlebihan, tercecer.

'. /emba!a troly>angan melebihi muatan, jangan menggunakan kantong yang rusak.

". Pen#o!ran

Penyotiran bahan kotor perlu dilakukan untuk menjamin efisiensi !aktu di cuci ( laundri dan memberikan keuntungan misalnya hemat !aktu, hemat deterjen.Bahan dari polyester ( cotton hendaknya dipisahkan ke dalam tinggkat pengotorannya berat atau sedang untuk  diproses. 3anpa penyotiran bahan yang tingkat pengotorannya berat

sering masih kurang bersih sedang yang tingkat pengotorannya biasa akan kelebihan proses. Bahan yang be!arna harus di pisahkan dari  bahan yang putih untuk mencegah kelunturan bagi bahan yang putih. $. Pen"u"!an

ebelum di cuci sebaiknya cucian direndam dalam air dingin dan ( dalam produk en@im yang dapat melepaskan darah dan @at 5 @at  protein lainnya atau dapat juga dimulai dengan membilas dengan air 

kran yang mengalir deras untuk melepaskan partikel 5 partikel kotoran. Pencucian harus dilakukan didalam air untuk mencegah  penguapan.ebaiknya menggunakan detergen yang dapat menghilangkan kotoran organik dan inorganik, sedikit busa, mudah dibilas, dan dapat mencegah pengendapan deposit air.

e. Pemerasan

Pemerasan dilakukan untuk mengurangi kadar air yang terdapat di cucian supaya cucian cepat kering.

(10)

Pengeringan adalah bagian penting dalam proses pencucian. Pengeringan bisa juga dilakukan dengan pemanas steam atau listrik. Pengeringan menggunakan sinar matahari sebaiknya tidak dilakukan diba!ah sinar matahari langsung untuk mencegah !arna pudar.

g. Pel!paan

Pelipatan dapat dilakukan dengan tangan ( mesin otomatis. >ika bahan masih kotor pelipatan jangan diteruskan, simpanlah disamping untuk  dicuci kembali. Hal ini untuk menghindari komplain.

(. Pen#!mpanan

etelah bahan dilipat biasanya disimpan digudang tersendiri untuk  dipakai hari berikutnya. Bahan yang dipres permanen sebaiknya disimpan dalam keadaan terlipat paling sedikit satu malam sehingga tidak akan kusut bila digunakan. &isini adalah tempat yang paling  bagus untuk mengetahui standart pekerjaan secara umum. ebagai

contoh tumpukan linen akan terlihat ber"ariasi tergantung dari lamanya dan dari apa bahan di buat.

!. Transporas!

Pendistribusian linen yang sudah bersih dari linen ke ruangan 5  ruangan. Hindari memba!a pakaian yang terlalu berlebihan atau tercecer agar pakaian tidak jatuh dan terkena kotoran.

 ). Penggunaan

Linen siap untuk digunakan.

1. arana dan Prasarana Pengelolaan Linen a* arana Pengelolaan Linen

arana untuk instalasi pencucian mempunyai persyaratan untuk  memudahkan koordinasi selama pengoperasian.3ata letak dan hubungan antar ruangan memerlukan perencanaa teknik untuk  memudahkan penginstalan listrik, uap, air panas, dan penunjang lainnya. arana fisik instalasi pencucian terdiri dari 

1* Ruang penerimaan linen terdiri dari 

a. /eja penerima untuk linen yang terinfeksi dan tidak  terinfeksi. Linen yang diterima harus sudah terpisah antara kantung kuning untuk terinfeksi dan kantung hitam untuk sampah tidak terinfeksi.

 b. 3imbangan

c. 3empat yang cukup untuk linen kotor agar dilakukan desinfeksi sesuai standart.

(11)

Ruang ini memuat meja panjang untuk mensortir jenis linen yang tidak terinfeksi dan lantai yang digunakan dalam ruangan tidak boleh dari bahan yang licin.

4* 3empat pencucian dan pengeringan linen.

3empat ini terdiri dari mesin cuci dan tempat  pengering linen. Bagi rumah sakit yang belum memiliki mesin cuci harus disiapkan bak pencuci yang terbagi tiga yaitu perendaman non infeksius, bak infeksius dengan tambahan desinfektan, dan bak untuk pembilasan serta harus disediakan isntalasi air bersih dengan drainasenya. Lantai tempat ini tidak boleh dibuat dari bahan yang licin dan perlu diperhatikan kemiringannya.

/esin cuci yang digunakan untuk pencucian linen infeksius dan non infeksius harus dibedakan karena apabila tercampur dapat mengkontaminasi linen non infeksius dan akan menyebarkan bibit penyakit. Persyaratan mesin cuci yang digunakan khusus linen dan laundry adalah 

a. /esin cuci dengan kapasitas besar )diatas 1-- kg* disarankan memiliki ' )dua* kompartemen )pintu* yang membedakan antara memasukkan linen infeksius dan non infeksius dengan hasil pencucian linen bersih. #ntara ' kompartemen dibatasi dengan partisi yang kedap air, karena fungsi pemisahan tersebut adalah menghindari kontaminasi dari linen kotor dengan linen  bersih.

 b. /esin cuci dengan kapasitas sedang dan kecil )'9%1--kg* tanpa penyekat.

c. Pipa pembuangan limbah cair hasil pencucian langsung dialirkan menuju +P#L.

d. Peralatan pendukung yang digunakan untuk membantu  proses pemanasan )&esinfeksi* 

1. Pencatat suhu )tremometer* pada mesin cuci.

'. 3ermostaat untuk membantu meningkatkan suhu  pada mesin cuci.

4. 7lo! meter pada inlet air bersih ke mesin cuci untuk  mengukur jumlah air yang dibutuhkan pada saat  pengenceran bahan kimia pada saat desinfektan. * Ruang penyetrikaan linen.

Ruang ini terdiri dari alat penyetrikaan linen yang dilengkapi dengan pemasangan fan dan eDhaust fan.

(12)

Ruang penyimpanan linen terdiri dari lemari dan rak untuk  menyimpan linen serta meja administrasi. Ruangan ini harus  bebas dari debu dan pintu masuk dan pintu lemari harus

selalu tertutup

 b* Prasarana Pengelolaan Linen

Prasarana untuk instalasi pengelolaan linen mempunyai peran yang penting untuk pelaksanaan pengelolaan linen. Prasarana yang digunakan utnuk pengelolaan linen adalah 

1. Prasarana listrik 

ebagian besar peralatan pencucian menggunakan daya listrik, adapun tenaga listrik yang digunakan di +nstalasi Pencucian terbagi dua bagian antara instalasi penerangan dan instalasi tenaga.&aya di instalasi pencucian cukup besar  terutama untuk mesin cuci, mesin pemeras, mesin pengering, dan alat setrika.$ntuk instalasi kotak kontak disarankan untuk memperhatikan penempatan, yaitu harus menjauhi daerah yang lembab dan basah.>enis kontak hendaknya yang tertutup agar terhindar dari udara lembab, sentuhan langsung, dan parallel yang melebihi kapasitas penggunaan.

'. Prasarana air 

Prasarana air untuk instalasi pencucian memerlukan sedikitnya -E dari kebutuhan air dirumah sakit atau diperkirakan '-- liter per tempat tidur per hari. Kebutuhan air  untuk proses pencucian dengan kualitas air bersih sesuai standart air bersih berdasarkan Permenkes o.1< tahun 166' dan standar khusus bahan kimia dengan penekanan tidak adanya garam dan besi.

'. Penanganan dan Pengangkutan Linen

/engurangi terjadinya kontaminasi udara akibat linen kotor  selama penanganan dan pengangkutan dapat dilakukan melalui  berbagai cara. Pada prakteknya sedikit sulit untuk menurunkan kontaminasi, tetapi dengan penyediaan kantong plastik untuk  mengumpulkan linen kotor akan sangat membantu dalam mengurangi penyebaran kuman.

#lat pengangkut utama linen di rumah sakit adalah kereta dorong, kereta dorong idealnya untuk linen kotor dan linen bersih terpisah.$ntuk membedakan biasanya kereta didesain berbeda baik   bentuk dan !arnanya sehingga tidak terjadi kekeliruan

(13)

 penggunaan. Bila harus menggunakan kereta yang sama, maka  perlu disediakan pelapis plastic yang kuat untuk menghindari kontaminasi dan kereta harus dicuci secara berkala. disarankan kereta tersebut terbuat dari kerangka stainless steel yang dapat dan mudah dicuci setelah digunakan untuk linen kotor.

4. Pencucian Linen Kotor 

$mumnya linen kotor disortir dulu sebelum dicuci. Keuntungan penyortiran antara lain linen sejenis dapat dicuci  bersama, jadi akan menghemat siklus pemakaian untuk tiap jenis dan proses penanganan linen bersih dapat hemat sehingga mengurangi kontaminasi. 3iap laundry mempraktekkan siklus  pencucian masing%masing namun langkah 5langkah pencucian akan meliputi pembilasan pertama, tahap penyabunan, dan tahap  pembilas akhir.

&ari proses pencucian tersebut bah!a selama siklus  pencucian linen akan kontak dengan bahan kimia untuk membunuh mikroba yang terdapat pada linen. /eskipun proses pencucian linen mampu memberikan perlindungan terhadap linen, tetapi  proses tersebut bukan sterilisasi.

. Penanganan Linen Bersih

etelah linen dicuci kemudian dipindahkan ke mesin  pemeras, pengering, penyetrika atau proses lainnya, sehingga mungkin terkontaminasi ulang. 3enaga bagian pencucian perlu menyadari hal tersebut dan sejauh mungkin diupayakan mengurangi kontaminasi ulang .Berbagai penataan di ruang  pencuciandidesain bertujuan untuk tidak terjadinya kontaminasi

ulang.

3erlepas dari desain yang ada, desain dasar ruang pencucian yang harus diperhatikan adalah harus ada pemisahan antara  penyortiran linen kotor dan linen bersih, mengurangi jarak 

transportasi antara satu proses dan proses berikutnya, para pekerja yang menangani linen bersih hendaknya mengenakan seragam yang  bersih dan terlatih dalam teknik kebersihan, mengenakan penutup kepala serta selalu mempraktekkan perilaku mencuci yang benar  dan pembungkus linen bersih lebih baik menggunakan kantong  plastic.

(14)

9. Peralatan dan Bahan Pencuci

Peralatan pada instalasi pencucian menggunakan bahan  pencuci kimia!i dengan komposisi dan kadar tertentu, agar tidak 

merusak bahan linen yang akan dicuci serta tidak merusak mesin cuci, kulit petugas yang melaksanakan dan hasil limbah  buangannya tidak merusak lingkungan, maka bahan kimia yang digunakan untuk proses pencucian harus diperhatikan. Peralatan yang digunakan pada instalasi pencucian antara lain adalah 

a. /esin cuci( Cashing /achine  b. etrika( +roner

Proses kimia!i akan berfungsi dengan baik apabila digunakan sesuai dengan prosedur. >ika menggunakan bahan kimia secara berlebihan tidak akan membuat hasil menjadi baik,  begitu juga apabila kekurangan. Bahan kimia yang dipakai

secara umum terdiri dari 

1. &etergen( sabun pencuci mempunyai peran untuk  menghilangkan kotoran secara global.

'. Bleach( pemutih digunakan untuk mengangkat kotoran(noda, memutihkan linen, dan bertindak sebagai desinfektan.

4. oftener digunakan untuk melembutkan linen, digunakan  pada proses akhir pencucian.

. Bahan desinfektan )8hlorine* digunakan untuk  menghilangkan(membunuh kuman yang terdapat pada linen yang terinfeksi.

<. Kalibrasi Linen

1. Linen tidak boleh sobek. '. Linen tidak kusut.

4. Linen tidak boleh berbau amis, keadaan linen harus tetap segar dari segi !arna dan bau.

. 3idak boleh terdapat bercak%bercak noda. 9. Carnanya tetap cerah dan tidak belang.

<. Linen tidak terbuat dari bahan yang tipis yang dapat mengakibatkan linen menera!ang.

?. Penyebab Linen 8epat Rusak 

1. Bahan linen yang dibeli kualitasnya kurang bagus.

'. oda yang timbul pada linen susah dibersihkan(dihilangkan. 4. Bahan pencucian linen yang digunakan kurang baik.

. tock linen yang kurang memadai sehingga digunakan terus menerus.

9. Pada saat proses penjemuran linen terkena panas matahari langsung.

A. #P& yang digunakan untuk pekerja adalah  1. /asker  

(15)

'. Penutup kepala 4. arung tangan karet . Baju kerja

9. epatu Boot <. #pron

6. tandarisasi Linen

Linen adalah istilah untuk menyebutkan seluruh produk  tekstil yang berada dirumah sakit yang meliputi linen diruang  pera!atan maupun baju beda diruang operasi ):K*, sedangkan baju  pera!at, jas dokter maupun baju kerja biasanya tidak 

dikelompokkan pada kategori linen, tetapi dikategorikan sebagai seragam )uniform*.

ecara fungsional linen digunakan untuk baju, alas,  pembungkus, lap, dan sebagainya sehingga dalam perkembangan manajemennya menjadi tidak sederhana lagi, berhubung tiap  bagian di rumah sakit mempunyai spesifikasi pekerjaan, jumlah kebutuhan yang besar, frekuensi cuci yang tinggi, dan keterbatasan  persediaan. $ntuk itu diperlukan standart linen, antara lan 

a. tandart produk 

arana kesehatan bersifat uni"ersal maka sebaiknya rumah sakit mempunyai standar produk yang sama, agar bisa diproduksi massal dan mencapai skala ekonomi. Produk dengan kualitas tinggi akan memberikan kenyamanan pada !aktu pemakaiannya dan mempunyai !aktu penggunaan yang lebih lama, sehingga secara ekonomi lebih optimum dibandingkan produk yang lebih murah.

 b. tandart desain

Pada dasarnya baju rumah sakit lebih mementingkan fungsinya dari pada estetikanya, maka desain yang sederhana, ergonomis, dan uniseD merupakan pilihan yang ideal, terutama pada baju  bedah dan baju pasien.i@ing system dengan membedakan !arna, diaplikasikan pada baju tertentu untuk   mengakomodasikan indi"idu pemakai. $ntuk kepentingan  praktis beberapa rumah sakit menggunakan sprei(laken yang fitted selain yang flat. 3idak kalah pentingnya adalah  pertimbangan pada !aktu pemeliharaan, penggunaan kancing

dan sambungan baju lebih baik dihindari. c. tandart material

Pemilihan material harus disesuaikan dengan fungsi, cara  pera!atan, dan penampilan yang diharapkan. Beberapa standart

(16)

kain yang digunakan dirumah sakit adalah cotton 1--E, poly% cotton <9E%49E, dan polyester 1--E.

d. tandart ukuran

$kuran linen sebaiknya dipertimbangkan tidak hanya dari sisi  penggunaan, tetapi juga dari biaya pengadaan dan biaya

operasional yang timbul./akin luas dan berat maka makin mahal biaya pengadaan dan pengoperasiannya. &engan adanya ukuran tempat tidur yang standart, misalnya 6-D'-- cm, maka ukuran linen bisa distandartkan menjadi 

 prei(laken  1<-D'?9 cm  arung bantal  9-D?- cm  teek laken  ?9D1<- cm  elimut lurik  1'-D'-- cm  eil(perlak  <9D11- cm e. tandart jumlah

+dealnya jumlah stok linen adalah 9 par )kapasitas* dengan  posisi 4 par berputar di ruangan. tok 1 par terpakai, stok 1 par 

dicuci, stok 1 par cadangan dan ' par disimpan di gudang  1 par  sudah terjahit dan + par berupa lembaran kain.

f. tandart penggunaan

Linen yang baik seharusnya tahan cuci sampai 49- kali dengan  prosedur normal.ebaiknya setiap rumah sakit menentukan standart kelaikan sebuah linen, dengan umur linen, kondisi fisik  atau dengan frekuensi cuci.

g. tandart penggantian linen

1. etiap pengambilan linen kotor , linen langsung diganti dengan yang bersih.

'. Linen bersih yang diterima adalah linen yang tidak bernoda dan tidak sobek(cacat.

4. Linen di lipat dengan rapi(tidak ada kusut pada kain linen agar terkesan bersih dan baik.

. #pabila terdapat pasien, linen harus diganti setiap harianya agar kebersihan dan kesehatan pasien tetap terjaga dengan kebersihan linen. #pabila pasien menolak untuk diganti linennya maka harus memberikan tanda tangan tentang  penolakan penggantian linen.

9. Linen yang terkena cairan tubuh pasien atau kotoran pasien !ajib dibersihkan dengan disinfektan agar dapat memutus mata rantai penyebaran penyakit infeksius.

1-. Prosedur $ntuk Linen Kotor +nfeksius dan on +nfeksius.

Penanganan linen dimulai dari proses "erbeden )penggantian linen*. Pelaksanaan "erbeden dilakukan oleh pera!at yang

(17)

 bertugas, dimana sebelum dilakukan penggantian linen bersih harus melepaskan linen kotor. &engan demikian pera!at tersebut akan kontak dengan linen kotor infeksius maupun non infeksius.

a. Prosedur untuk linen kotor infeksius adalah 

1. Biasakan mencuci tangan dengan sabun dan air  mengalir paling tidak 1-%19 detik sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan.

'. ;unakan #P& dengan lengkap )baju kerja sarung tangan, apron, masker, dan penutup kepala*

4. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk   pencucian.

. Lipat bagian yang terinfeksi dibagian dalam lalu masukkan linen kotor infeksius ke dalam ember  tertutup dan diba!a ketempat pencucian.

9. oda darah dan feses terlebih dahulu harus dibersihkan dan di basahkan dengan air lalu masukkan ke dalam kantung transparan untuk memisahkan antara linen !arna dan linen putih )kantung khusus linen kotor  infeksius*.

<. Beberapa kantung linen kotor infeksius yang sudah tertutup(tersegel dimasukkan kembali ke dalam kantung luar ber!arna )sesuai dengan standart*.

?. Kumpulkan ke troli linen kotor dan siap diba!a ke laundry dalam keadaan tertutup.

 b. Prosedur $ntuk Linen Kotor 3idak +nfeksius 

1. Biasakan mencuci tangan hygienie dengan sabun paling tidak 1-%19 detik sebelum dan sesudah pekerjaan.

'. ;unakan #P&  arung tangan, masker, dan apron. 4. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

. Lipat bagian yang terkena noda di bagian dalam lalu masukkan linen kotor ke dalam ember tertutup.

9. Beberapa kantung linen kotor yang sudah tertutup siap dimasukkan dan dikumpulkan ke troli linen kotor untuk  di ba!a ke laundry.

4.4. 3ata laksana pengelolaan laundry.

Penatalaksanaan linen dibedakan menurut lokasi dan kemungkinan transmisi organisme adalah 

1. &iruangan 5 ruangan.

'. Perjalanan transportasi linen kotor. 4. Pencucian di laundry.

. Penyimpanan linen bersih. 9. &istribusi linen bersih.

(18)

&alam pelaksanaan pengelolaan linen dan laundry ada beberapa hal yang perlu diperhatian, antara lain 

1. 3enaga Laundry

3enaga yang diperlukan untuk mengelola linen adalah 

a. Linen kotor masing%masing ruangan dikumpulkan oleh pera!at atau tenaga yang bertugas, dimasukkan ke dalam kantong yang sudah dipersyaratkan.

 b. Proses pengumpulan, pengangkutan, pencucian, penyimpanan, dan  pendistribusian dilakukan oleh tenaga sanitasi dengan kualifikasi /P

dan pelatihan khusus.

c. Proses pengelolaan linen dia!asi oleh tenaga sanitasi dengan kualifikasi &%+ dan pelatihan khusus.

$ntuk mencegah infeksi yang terjadi di dalam pelaksanaan kerja terhadap tenaga pencuci maka perlu pencegahan dengan 

a. Pemeriksaan kesehatan secara berkala.

 b. Pemberian imunisasi poliomyelitis, tetanus, B8;, dan hepatitis.

c. Pekerja yang memiliki permasalahan dengan kulit tidak diperbolehkan melakukan pencucian.

'. 3ahapan Kerja di Laundry

etiap linen kotor harus diambil untuk dilakukan pencucian setiap hari secara rutin, dan kebutuhan linen bersih tercukupi.ebelum linen kotor  infeksius maupun non infeksius di tangani oleh laundry ada beberapa tahapan yang dilakukan di bagian laundry antara lain 

a. Penerimaan linen kotor dengan prosedur pencatatan.

Linen kotor diterima yang berasal dari ruangan dicatat berat timbangan, sedangkan jumlah satuan berasal dari informasi ruangan dengan formulir  yang sudah distandarkan.3idak dilakukan pembongkaran muatan untuk  mencegah penyebaran organisme.

 b. Pemilihan dan penimbangan linen kotor.

Lakukan pemilahan berdasarkan beberapa kriteria antara linen kotor  infeksius dan non infeksius, upayakan tidak melakukan pensortiran karena  pensortiran untuk linen infeksius sangat tidak dianjurkan, penggunaan kantung sejak dari ruangan adalah salah satu upaya menghindari sortir. Penimbangan sesuai dengan kapasitas yang dihasilkan dan kriteria untuk  menghitung kebutuhan bahan kimia dalam tahapan proses pencucian.

c. Pencucian.

Pencucian mempunyai tujuan selain menghilangkannoda)bersih*, a!et )tidak cepat rapuh*, namun memenuhi persyaratan sehat )bebas dari mikroorganisme pathogen*. ebelum melakukan pencucian setiap harinya terlebih dahulu dilakukan pemanasan(desinfektan untuk membunuh seluruh mikroorganisme.$ntuk dapat mencapai tujuan pencucian, harus

(19)

mengikuti persyaratan teknis pencucian antara lain !aktu, suhu, bahan kimia, dan mesin.

d. Pemerasan.

Pemerasan merupakan proses pengurangan kadar air setelah tahap  pencucian slesai. Pemerasan dilakukan dengan mesin cuci yang memiliki fungsi pemerasan(eDtractor, namun jika mesin cuci eDtractor terpisah, maka diperlukan troli untuk memindahkan hasil cucian dari mesin cuci menuju eDtractor.3roli diupayakan dipelihara kebersihannya dan pencucian dengan desinfektan sebelum melakukan pekerjaan. Proses pemerasan dilakukan dengan mesin pada putaran tinggi.

e. Pengeringan.

Pengeringan dilakukan dengan mesin pengering(drying yang mempunyai suhu tinggi. Pada proses ini jika mikroorganisme ada yang belum mati atau terjadi kontaminasi ulang diharapkan mikroorganisme tersebut dapat mati. f. Penyetrikaan.

Penyetrikaan dapat dilakukan dengan mesin setrika, tetapi harus diperhatikan suhunya karena linen mempunyai keterbatasan terhadap suhu. g. Pelipatan.

/elipat linen mempunyai tujuan selain kerapihan juga mudah digunakan  pada saat penggantian linen, dimana tempat tidur kosong atau saat pasien di atas tempat tidur.Linen yang perlu diperhatikan khusus pada  pelipatannya adalah sprei, steek laken, @eil, sarung bantal(sarung guling,

dan selimut. h. Penyimpanan.

Penyimpanan mempunyai tujuan untuk melindungi linen dari kontaminasi ulang, baik dari bahaya mikroorganisme ataupun "ektor.#da baiknya lemari penyimpanandipisahkan menurut masing%masing ruangan dan diberi obat anti ngengat yaitu kapur barus.ebelum disimpan sebaiknya linen dibungkus dengan plastik transparan sebelum didistribusikan.

i. Pendistribusian.

Pendistribusian merupakan aspek administrasi yang penting untuk   pencatatan linen yang keluar.Linen tersimpan sebelumnya yang

mengendap di penyimpanan harus dikeluarkan, sedangkan yang selesai dicuci disiapkan untuk yang berikutnya.#da baiknya bagian in"entaris ruangan mengambil pada saat yang bersamaan linen yang akan dicuci ditukar dengan linen bersih yang siap didistribusikan, sedangkan linen sisa yang berada diruangan harus disiapkan untuk digunakan kembali. etiap linen yang dikeluarkan dicatat sesuai identitas yang tertera disetiap linen, nomor berapa yang keluar dan nomor berapa yang disimpan, dengan

(20)

 pencatatan tersebut dapat diketahui berapa kali linen dicuci dan linen mana saja yang tidak digunakan.

 j. Penggantian linen rusak.

Linen rusak dapat dikategorikan karena umur linen yang terlalu lama dan kesalahan pencucian. &ua kategori tersebut dapat diketahui dari sistem  pencatatan yang mengenai perputaran linen yang tercatat setiap harinya,  bahkan dapat diketahui ruangan yang menghilangkan atau merusak namun dapat juga kerusakan terjadi pada saat proses pencucian akibat petugas yang menangani laundry.

>enis kerusakan ada yang dapat diperbaiki )diserahkan kepenjahit* dan ada yang memang harus mendapatkan penggantian.>enis kerusakan yang harus mendapatkan penggantian adalah linen terkena noda yang sudah tidak dapat dihilangkan, kerapuhan beberapa bagian akibat bahan kimia korosif, dan robek karena tersangkut.Penggantian segera dilakukan oleh pihak laundry dengan mengirimkan formulir permintaan kerusakan kepada pihak logistic.

4. Harus 3ersedia di Laundry

1. #da ruangan khusus untuk penimbangan linen kotor. '. #da timbangan untuk menimbang linen kotor.

4. Bak perendaman khusus untuk noda yang sulit dihilangkan. . arana cuci tangan dan alat perlindungan untuk pekerja. . Pengaturan ruang laundry

1. Ruang laundry diatur sedemikian rupa untuk membedakan cucian linen kotor dengan linen bersih, agar tidak terjadi kontaminasi.

'. #rea laundry diberikan "entilasi yang cukup.

4. 3ersedianya sarana cuci tangan dan alat pelindung diri bagi personal laundry.

. Ruang administrasi, dan ruang istirahat terpisah dari ruang produksi.

BAB I*

(21)

&okumen yang dibutuhkan untuk penatalaksanaan linen mulai dari ruangan hingga didistribusikan terdiri dari 

1. &okumen pengambilan linen kotor dari ruangan dan penerimaan linen bersih. '. &okumen pengiriman linen infeksius.

4. &okumen pengiriman linen kotor(infeksius dari ruang :K. . &okumen pendistribusian linen bersih dari laundry.

9. &okumen penimbangan linen kotor dan infeksius yang akan dicuci. <. &okumen outsourching )jika akan dikirim keluar*.

?. &okumen penghapusan linen rusak. A. &okumen permintaan linen baru.

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat peneliti mewawancarai informan untuk menanyakan mengenai distribusi linen yang dilakukan di instalasi unit laundry RSU X informan menjelaskan tahap yang

Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan linen laundry di instalasi RSU X mulai dari tahap penerimaan, pengeringan, penyetrikaan, distribusi, sudah sesuai dengan syarat

Analisis pengelolaan linen kotor di Instalasi Laundry BLUD RS Sekarwangi memiliki Karakteristik SDM sebanyak 100% sesuai dengan standar manajemen linen, Sarana dan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ANALISIS PENGELOLAAN LINEN DI RUMAH SAKIT UMUM X KOTA MEDAN TAHUN 2015” ini beserta seluruh isisnya

Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan linen laundry di instalasi RSU X mulai dari tahap penerimaan, pengeringan, penyetrikaan, distribusi, sudah sesuai dengan syarat

Rumah Sakit Umum X Kota Medan sudah memiliki sarana Unit Instalasi laundry sendiri artinya dalam pengelolaan linen tidak bekerja sama dengan

983/Menkes/SK/XI/1992 Tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.. Departemen Kesehatan Republik

Proses Penimbangan Linen Sebelum Dilakukan Pencucian di Sesuaikan Dengan Kapasitas Mesin Cuci.. Gambar 16.Pengelipatan Sebelum Linen