Ringkasan Materi Kelas XII
Ringkasan Materi Kelas XII
II.. G
Ge
ello
om
mb
ba
an
ng
g
Gelombang merupakan perambatan dari getaran Gelombang merupakan perambatan dari getaran
A.
A. Dibedakan berdasarkanDibedakan berdasarkan::
1.
1. MeMedidium pum pereramambabatatann
2.
2. ArArah ah peperarambmbatatanan
B.
B. PerPersamasamaan Gelan Gelombaombang Berng Berjalajalann
T T vv
==
λ λ atauatau vv==
λ λ .. f f t t A A yy
==
..sinsin..ω ω ..Gelombang mekanik (gel. yg memerlukan medium Gelombang mekanik (gel. yg memerlukan medium perambatan)
perambatan)
Gelomabang Elektromagnetik (gel yg tidak Gelomabang Elektromagnetik (gel yg tidak memerlukan medium perantara)
memerlukan medium perantara)
Gelombang tranversal (arah getarnya tegak lurus Gelombang tranversal (arah getarnya tegak lurus arah rambatnya
arah rambatnya
Gelombang longitudinal (arah getarnya Gelombang longitudinal (arah getarnya sejajar dengan arah rambatnya)
sejajar dengan arah rambatnya)
Ket: Ket:
vv = kecepatan rambat= kecepatan rambat
λ
λ = panjang gelombang= panjang gelombang
T T = periode= periode f f = frekuensi= frekuensi Ket: Ket: y
y= simpangan= simpangan A
A= amplitudo= amplitudo
ω
ω = kecepatan sudut (= kecepatan sudut (ω ω
==
22π π f f atauatauT T π π ω ω
==
22 )) t t = waktu= waktu vv x x p p p p A A t t yy
==
..sinsin..ω ω ..= =
−−
vv x x t t AA..sinsin..ω ω atauatau
++
vv x x t t AA..sinsin..ω ω
= =
−−
Tv Tv x x t t AA..sinsin.. ω ω .. 22π π = =
−−
λ λ π π ω ω t t xx AA..sinsin.. .. 22 =
= A A..sinsin..
( (
ω ω ..t t++
kxkx))
( (
t t kxkx))
A A y
y p p
==
..sinsin..ω ω ..±±
p p o o mendekati mendekati menjauhi menjauhi ! ingat: ! ingat: f f vv
==
λ λ .. ==
nn..λ λ vv T T ..==
λ λ λ λ π π 2 2==
k kC.
C. GeGelomlombabang Stang Stasisioneoner r
Terjadi akibat perpaduan (interferensi) antara gelombang datang dan gelombang Terjadi akibat perpaduan (interferensi) antara gelombang datang dan gelombang pantul
pantul 1.
1. GeloGelombambang ng stasstasioneioner ujr ujung ung tetatetapp
( (
t t kxkx))
A A y
y11
==
..sinsin..ω ω−−
gel.datanggel.datang( (
ω ω++
++
π π))
==
A A t t kxkx yy22 ..sinsin.. gel.pantulgel.pantul =
=
−−
A A..sinsin..( (
ω ω t t++
kxkx))
2.
2. GeloGelombambang ng stasstasioneioner ujr ujung ung bebbebasas
( (
t t kxkx))
A A y
y11
==
..sinsin..ω ω−−
gel.datanggel.datang( (
t t kxkx))
A A y
y22
==
..sinsin..ω ω++
gel.pantul gel.pantul
simpul
simpul y y
==
y y11++
yy22=
= A A..sinsin..
(
(
ω ω t t−−
kxkx)
)
−−
A A..sinsin..(
(
ω ω t t++
kxkx))
=
= 22 A A..sinsin..kxkx..coscos..ω ω t t
kx kx A
A A
A''
==
22 ..sinsin..perut perut 2 2 1 1 yy y y y y
==
++
== A A..sinsin..
(
(
ω ω t t−−
kxkx)
)
++
A A..sinsin..(
(
ω ω t t++
kxkx))
=
= 22 A A..sinsin..ω ω t t ..coscos..kxkx
t t A
A A
Letak simpul dan perut pada gelombang stasioner Letak simpul dan perut pada gelombang stasioner
a.
a. Letak Letak simpul simpul dan pedan perut parut pada gelda gelombang ombang stasionestasioner ujunr ujung tetag tetapp
Letak simpul Letak simpul
Letak perut Letak perut
b.
b. Letak Letak simpul simpul dan pedan perut parut pada gelda gelombang ombang stasionestasioner ujunr ujung bebg bebasas
Letak simpul Letak simpul
Letak perut Letak perut
D.
D. SifaSifat – t – SifaSifat Gt Gelomelombangbang 1.
1. Dispersi gelombangDispersi gelombang Bent
Bentuk uk pulpulsa sa beruberubah bah ketiketika ka pulpulsa sa mermerambambat at sepsepanjaanjang ng talitali. . PulPulsa sa terstersebaebar r disebut juga dengan dispersi.
disebut juga dengan dispersi. Dispersi gelombang Dispersi gelombang adalah perubahan bentuk adalah perubahan bentuk gelo
gelombambang ng ketiketika ka gelgelombaombang ng mermerambaambat t melmelalui alui suasuatu tu medmediumium.. KebanyakanKebanyakan ben
bentuk tuk memediudium m nyanyata ta yayang ng kitkita a temtemui ui adadalaalah h gegelolombambang ng nonondindispespersi rsi yayaituitu gelombang yang pulsanya berbentuk tetap.
gelombang yang pulsanya berbentuk tetap. 2.
2. Difraksi gelombangDifraksi gelombang
Dalam suatu medium yang sama gelombang akan merambat lurus. Gelombang Dalam suatu medium yang sama gelombang akan merambat lurus. Gelombang lurus akan merambat ke seluruh medium dalam gelombang lurus juga. Namun lurus akan merambat ke seluruh medium dalam gelombang lurus juga. Namun hal tersebut tidak berlaaku pada medium yang ada penghalang berupa celah. hal tersebut tidak berlaaku pada medium yang ada penghalang berupa celah. Untuk ukuran celah yang tepat gelombang yang datang dapat melentur setelah Untuk ukuran celah yang tepat gelombang yang datang dapat melentur setelah mela
melaluin luin celcelah ah terstersebuebut.t. LenLenturaturan n gelogelombambang ng akibakibat at dardari i celacelah h penpenghalghalang ang disebut
disebut Difraksi gelombang Difraksi gelombang . Jika penghalang yang diberikan lebar hanya muka. Jika penghalang yang diberikan lebar hanya muka ,... ,... 2 2 ,, 1 1 ,, 0 0 ;; 4 4 2 2 1 1
==
××
==
++ nn nn x xnn λ λ( (
))
;; 00,,11,,22,...,... 4 4 1 1 2 2 1 1==
++
==
++ nn nn x xnn λ λ( (
))
;; 00,,11,,22,...,... 4 4 1 1 2 2 1 1==
++
==
++ nn nn x xnn λ λ ,... ,... 2 2 ,, 1 1 ,, 0 0 ;; 4 4 2 2 1 1==
××
==
++ nn nn x xnn λ λgelo
gelombanmbang g padpada a tepi tepi celcelah ah sajsaja a yanyang g melmelengkengkungung. . UntUntuk uk penpenghaghalang yanglang yang sempit maka difraksi terlihat jelas, yaitu gelombang lurus setelah melalui celah sempit maka difraksi terlihat jelas, yaitu gelombang lurus setelah melalui celah berbentuk lingkaran – lingkaran dengan celah tersebut sebagai pusatnya.
berbentuk lingkaran – lingkaran dengan celah tersebut sebagai pusatnya. 3.
3. Interferensi gelombangInterferensi gelombang
Gelombang – gelombang yang berpadu akan mempengaruhi medium. Pengaruh Gelombang – gelombang yang berpadu akan mempengaruhi medium. Pengaruh dar
dari i gelgelomombanbang g – – gegelolombmbang ang yayang ng beberparpadu du tertersebsebut ut disdisebebutut Interferensi Interferensi gelombang
gelombang . . DenDengan gan menmengguggunakanakan n konkonsep sep fasefase, , dapdapat at kita katakakita katakan n bahwbahwaa interferensi konstruksi
interferensi konstruksi (saling menguatkan) terjadi bila kedua gelombang yang(saling menguatkan) terjadi bila kedua gelombang yang berpadu memiliki fase yang sama. Amplitudo gelombang paduan sama dengan 2 berpadu memiliki fase yang sama. Amplitudo gelombang paduan sama dengan 2 kali amplitudo masing – masing gelombang. Sedangkan
kali amplitudo masing – masing gelombang. Sedangkan Interferansi destruktif Interferansi destruktif (sal
(saling ing menmeniadiadakanakan) ) terterjadi jadi bila bila kedkedua ua gelogelombambang ng yanyang g berpberpadu adu berberlawalawanannan fase. Amplitudo gelombang paduan sama dengan nol.
fase. Amplitudo gelombang paduan sama dengan nol. 4.
4. Polarisasi gelombangPolarisasi gelombang Po
Polalaririsasasi si dadapapat t memengnghahambmbat at lalaju ju gegelolombmbanang. g. EfEfekeknynya a hahanynya a didialalamamii gelombang transversal. Gelombang trasveral memiliki arah rambat yang tegak gelombang transversal. Gelombang trasveral memiliki arah rambat yang tegak lur
lurus us dendengagan n bibidandang g rarambmbatatnyanya. . JikJika a gegelolombmbang ang tratransvnsverersasal l mememimilikliki i ararahah rambat pada suatu garis lurus gelombang ini terpolarisasi linier.
rambat pada suatu garis lurus gelombang ini terpolarisasi linier. 5.
5. Efek dopler Efek dopler Efe
Efek k dodoplepler r ununtuk tuk sesemumua a gegelomlombabang ng mumuncncul ul ketketika ika adada a gegerak rak relrelatiatif f anantratra sum
sumbeber r gegelolombambang ng dedengngan an pepengngamamat. at. KeKetiktika a gegelolombmbanang g dadan n pepengngamaamatt bergerak relatif saling mendekati, pengamat akan mendapatkan frekuensi yang bergerak relatif saling mendekati, pengamat akan mendapatkan frekuensi yang lebih tinggi daripada frekuensi yang dipancarkan. Sedangkan ketika gelombang lebih tinggi daripada frekuensi yang dipancarkan. Sedangkan ketika gelombang dan pengamat saling menjauhi, pengamat akan mendapatkan frekuensi yang dan pengamat saling menjauhi, pengamat akan mendapatkan frekuensi yang lebih rendah dari yang dipancarkan.
lebih rendah dari yang dipancarkan.
II
II.. Gel
Gelom
omban
bang
g El
Elekt
ektro
roma
magne
gneti
tik
k
Gel
Gelombombang ang eleelektroktromagmagnetinetik k adaadalah lah ramrambatbatan an peruperubahabahan n medmedan an listlistrik rik dandan medan magnet.
medan magnet.
Ciri Gelombang Elektromagnetik :Ciri Gelombang Elektromagnetik :
Vektor perubahan medan listrik tegak lurus dengan vektor perubahanVektor perubahan medan listrik tegak lurus dengan vektor perubahan
medan magnet medan magnet
Diserap dengan konduktor dan diteruskan oleh isolator Diserap dengan konduktor dan diteruskan oleh isolator
Teori – Teori:Teori – Teori:
Coulomb : ”Muatan listrik menghasilkan medan listrik yang kuat”Coulomb : ”Muatan listrik menghasilkan medan listrik yang kuat”
Oersted : ”Di sekitar arus listrik terdapat medan magnet”Oersted : ”Di sekitar arus listrik terdapat medan magnet”
FarFaraday aday : : ”Pe”Perubarubahan han medmedan an magmagnet net akan akan menmenimbimbulkaulkan n medmedanan
listrik” listrik”
Lorentz : ”Kawad berarus listrik dalam medan magnet terdapat gaya”Lorentz : ”Kawad berarus listrik dalam medan magnet terdapat gaya”
BiBiot ot SavSavarart t :”A:”Alirliran an mumuataatan n (ar(arusus) ) lislistritrik k menmenghghasasilkilkan an memedadann
magnet” magnet”
Huygens: ”Cahaya sebagai gerak gelombang”Huygens: ”Cahaya sebagai gerak gelombang”
Maxwell : ”Perubahan medan listrik menimbulkan medan magnet” ,Maxwell : ”Perubahan medan listrik menimbulkan medan magnet” ,
”Cahaya adalah gelombang elektromagnetik” ”Cahaya adalah gelombang elektromagnetik” D
Daallaam m hhiipopotteesisisnsnya ya MaMaxxwweell ll mmenenggeemmuukkaakkaan n bbahahwwa a ggeelolommbbaanngg elektromagnetik akan memenuhi keempat persamaan yang telah diajukan.
elektromagnetik akan memenuhi keempat persamaan yang telah diajukan.
Oleh karena itu besar
Oleh karena itu besar cc yaituyaitu 22,,9979299792
××
101088m/sm/s 1.1. Dispersi CahayaDispersi Cahaya
Peristiwa peruraian cahaya disebut dispersi cahaya. Jika sinar polikromatik Peristiwa peruraian cahaya disebut dispersi cahaya. Jika sinar polikromatik m
meelelewwaati ti ssuuatatu u ppririssmma a mmakaka a ccahahayaya a aakkaan n tteerruurarai i mmeennjajaddi i sisinnaar r monokromatik. Dispersi terjadi karena adanya perbedaan panjang gelombang monokromatik. Dispersi terjadi karena adanya perbedaan panjang gelombang sehingga kecepatan tiap gelombang pun berbeda – beda.
sehingga kecepatan tiap gelombang pun berbeda – beda.
0 0 0 0 1 1 ε ε µ µ
==
cc Ket: Ket:cc= cepat rambat = cepat rambat elektromagnetielektromagnetik k 0
0
µ
µ = permeabilitas ruang hampa (= permeabilitas ruang hampa (44π π
××
1010−−77WbAWbA-1-1mm-1-1))0 0
ε
ε = permitivitas ruang hampa (= permitivitas ruang hampa (88,,8541885418
××
1010−−1212CC22NN-1-1mm-2-2))( (
))
β β δ δ ww==
nnww−−
11 Ket:Ket: w w δδ = deviasi warna= deviasi warna w
w
n
n = indeks bias warna= indeks bias warna
β
Dari sudut deviasi warna spektrum dapat menghitung sudut dispersinya Dari sudut deviasi warna spektrum dapat menghitung sudut dispersinya
Perbandingan antara sudut dispersi dan sudut deviasi rata – rata disebut dengan Perbandingan antara sudut dispersi dan sudut deviasi rata – rata disebut dengan daya dispersi
daya dispersi
( ( ))
W W atau dispersi relatif atau dispersi relatif2.
2. Interferensi CahayaInterferensi Cahaya
Interferensi terjadi jika dua atau lebih gelombang koheren yang memiliki beda Interferensi terjadi jika dua atau lebih gelombang koheren yang memiliki beda fase tetapa dipadukan. Interferensi distruktif (saling melemahkan) akan terjadi fase tetapa dipadukan. Interferensi distruktif (saling melemahkan) akan terjadi jika kedua gelombang itu berbeda fase 180
jika kedua gelombang itu berbeda fase 180oo. . SedangSedangkan kan interfereinterferensi nsi konstrukonstruktif ktif (memperkuat) jika kedua gelombang itu sefase.
(memperkuat) jika kedua gelombang itu sefase.
••
Interferensi celah ganda YoungInterferensi celah ganda Young••
Lapisan TipisLapisan Tipis
Intensitas gelombang elektromagnetik (S) / energi rata – rata per satuanIntensitas gelombang elektromagnetik (S) / energi rata – rata per satuan
luas luas
( (
))
β β ϕ ϕ==
nnuu−−
nnmm Ket: Ket: u u nn = indeks bias untuk warna ungu= indeks bias untuk warna ungu m
m
n
n = indeks bias warna merah= indeks bias warna merah u
u
d
d = sudut deviasi warna ungu= sudut deviasi warna ungu m
m
d
d = sudut deviasi warna merah= sudut deviasi warna merah
ϕ
ϕ = sudut dispersi= sudut dispersi m m u u d d d d
−−
==
ϕ ϕ = =(
( )
nnuu−−
11) (
β β−−
(
nnmm−−
11))
β β( (
))
( (
−−
11))
−−
==
r r m m u u n n n n n n W W( (
))
λ λ θ θ 2 2 1 1 1 1 2 2 sin sin==
nn−−
dd atauatau d d sinsinθ θ
==
( (
nn−−
11))
λ λ( (
kxkx t t))
B B E E S S ϖ ϖ µ µ−−
==
22 0 0 0 0 0 0 sin sin 0 0 0 0 0 0 max max µ µ B B E E S S==
cc E E S S 00 0022 2 2 1 1 ε ε==
0 0 2 2 0 0 2 2ccµ µ E E S S==
'' 2 2 1 1 '' 2 2==
λ λ++
λ λ==
∆∆
S S t t mm AtauAtau '';; 00,,11,,22,,33,...,... 2 2 1 1 2 2
==
++
==
==
∆∆
S S t t mm λ λ mmRadiasi Kalor: Radiasi Kalor: K
Koonndduukkssii: : ppaarrttiikkeellnnyya a bbeerrggeettaar r zzaat t ppaaddaatt Konveksi:
Konveksi: molekul molekul berpindah berpindah zat zat cair cair dan dan gasgas Radiasi: tanpa zat perantara
Radiasi: tanpa zat perantara
Spektrum gelombang elektromagnetik : Spektrum gelombang elektromagnetik :
1
1.. GGelel. . RRaadidioo 2
2.. GGelel. . RRaadadar r 3.
3. GeGel. l. InInfrframamererahah 4.
4. CaCahahaya ya TTamampapakk 5.
5. SiSinanar Ur Ultltra ra UnUngugu 6
6.. SSiinnaar r XX 7
7.. SSiinnaar Gr Gaammaa
IIIIII..
T
Te
eo
ori
ri R
Rel
elat
ativ
iviitta
as K
s Kh
hu
us
su
us
s
T
Teoeori ri rerelalatitivivitatas s khkhususus us didikekemumukakakakan n ololeh eh AlAlbebert rt EiEinsnsteteinin setelahsetelah percobaan
percobaan Michelson dan MorleyMichelson dan Morley dapat membuktikan bahwadapat membuktikan bahwa hipotesa tentang hipotesa tentang medium eter tidak ada sama sekali.
medium eter tidak ada sama sekali. Teori relativitas khusus didasarkan pada
Teori relativitas khusus didasarkan pada dua postulat,dua postulat, yaitu:yaitu: •
• PPoossttuullaat t II :: Hukum-hukum fisika berlaku pada suatuHukum-hukum fisika berlaku pada suatu kerangka koordinatkerangka koordinat
S, berlaku juga
S, berlaku juga bagi kerangkabagi kerangka koordinat yang lain (S'), yangkoordinat yang lain (S'), yang
bergerak dengan
bergerak dengan kecepatan tetap relatf terhadap S.kecepatan tetap relatf terhadap S.
•
• PPoossttuullaat t IIII :: NNiillaai i cceeppaat t rraammbbaat t ccaahhayaya a ddi i rruuaanng g hhaammppa a aaddaallaahh
mutlak/sama,
mutlak/sama, tidaktidak tetergargantntung ung papadada gegerarak k penpengagamamatt
maupun sumber cahaya.
maupun sumber cahaya.
1
1
PENJUMLAHAN KECEPATAN RELATIVITASPENJUMLAHAN KECEPATAN RELATIVITAS
4 4 T T ee A A W W I I
==
==
∇
∇
Ket: Ket: ee= emitivitas= emitivitas∇
∇
= konstanta bolztman= konstanta bolztman( (
))
++
++
==
2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 .. 1 1 C C vv vv vv vv vv1 1
vv = laju benda 1 terhadap bumi= laju benda 1 terhadap bumi
2 2
vv = laju benda 2 terhadap benda 1= laju benda 2 terhadap benda 1 vv = laju benda 2 terhadap bumi= laju benda 2 terhadap bumi C
C = kecepatan cahaya= kecepatan cahaya
DILATDILATASI ASI WAKTUWAKTU
Pengertian dilatasi waktu ialah selang waktu yang dipengaruhi oleh gerak Pengertian dilatasi waktu ialah selang waktu yang dipengaruhi oleh gerak relatif kerangka (v).
relatif kerangka (v).
Dto
Dto = selang waktu yang diamati pada kerangka diam (diukur dari kerangka= selang waktu yang diamati pada kerangka diam (diukur dari kerangka bergerak)
bergerak) Dt
Dt = selang waktu pada kerangka bergerak (diukur dari kerangka diam)= selang waktu pada kerangka bergerak (diukur dari kerangka diam)
KONTRAKSI PANJANGKONTRAKSI PANJANG
L
L = panjang benda pada kerangka bergerak= panjang benda pada kerangka bergerak Lo
Lo = panjang benda pada kerangka diam= panjang benda pada kerangka diam
MASSA RELATIVITASMASSA RELATIVITAS
mo
mo = massa diam= massa diam m
m = massa relativitas = massa benda dalam kerangka bergerak= massa relativitas = massa benda dalam kerangka bergerak
−−
Ο
Ο
==
2 2 2 2 1 1cc
vv
Dto
Dto
Dt
Dt
2 2 1 1−−
==
cc
vv
Lo
Lo
L
L
2 2 1 1
−−
==
cc vv mo mo m m
Kesetaraan Massa - EnergiKesetaraan Massa - Energi
Semakin cepat suatu benda bergerak maka semakin besar
Semakin cepat suatu benda bergerak maka semakin besar energi total (E)energi total (E) yang dimiliki benda,
yang dimiliki benda, karena massa relativitasnya bertambah besakarena massa relativitasnya bertambah besa
E
E = energi total == energi total = 22 ..cc
m m Eo
Eo = energi diam == energi diam = 22
..cc mo mo Ek
Ek = energi kinetik benda= energi kinetik benda Catatan:
Catatan: Pa
Pada da pepembmbahahasaasan n relrelatiativitvitas as titidak dak beberlarlaku ku huhukukum m kekekekkekalalan an mamassssaa karena massa benda yang bergerak > massa benda diam,
karena massa benda yang bergerak > massa benda diam, tapi hukum kekekalantapi hukum kekekalan massa energi tetap berlaku.
massa energi tetap berlaku.
IV
IV..
D
DUA
UALI
LISM
SME GE
E GELO
LOMB
MBA
ANG P
NG PA
ART
RTIK
IKEL
EL
Gejala Foto ListrikGejala Foto Listrik
Emis
Emisi i (pa(pancarncaran) an) elekelektron tron dardari i logalogam m sebsebagai agai akiakibat bat penypenyinarinaran an gelogelombambangng elektromagnetik (cahaya) pada logam tersebut.
elektromagnetik (cahaya) pada logam tersebut. Hasil-hasil percobaan menunjukkan bahwa : Hasil-hasil percobaan menunjukkan bahwa :
a
a. . Makin besar intensitas cahaya, semakin banyak elektron-elektroMakin besar intensitas cahaya, semakin banyak elektron-elektron n yangyang diemisikan.
diemisikan. b
b. . KeKececepatpatan an elelektektronron-el-elektektron ron yayang ng didiememisiisikan kan hanhanya ya bebergargantuntungng kep
kepada ada frekfrekwenwensi si cahcahaya, aya, makmakin in besbesar ar frekfrekwenswensi i cahcahaya aya makmakin in besabesar r pula kecepatan elektron yang diemisikan.
pula kecepatan elektron yang diemisikan. c
c. Pada frekwensi cahaya yang tertentu (frekwensi batas) emisi elektron. Pada frekwensi cahaya yang tertentu (frekwensi batas) emisi elektron dari logam tertentu sama.
dari logam tertentu sama. Per
Peristiistiwa-pwa-periseristiwa tiwa di di ataatas s tidatidak k dapdapat at diundiungkagkap p dendengan gan teorteori i cahcahayaaya Huygens. Huygens. Eo Eo Ek Ek E E == ++
( (
))
22 C C mo mo m m Ek Ek==
==
Besar paket energi tiap foton dirumuskan Planck sebagai berikut : Besar paket energi tiap foton dirumuskan Planck sebagai berikut :
E
E = Energi tiap foton dalam Joule.= Energi tiap foton dalam Joule. f
f = Frekwensi cahaya.= Frekwensi cahaya. h
h = Tetapan Planck yang besarnya h = 6,625 .10 –34 J.det= Tetapan Planck yang besarnya h = 6,625 .10 –34 J.det Ca
Cahayhaya a yayang ng inintentensitsitasasnya nya bebesar sar mememimilikliki i fotfoton on daldalam am jujumlamlah h yayangng sangat banyak. Tiap-tiap foton hanya melepaskan satu elektron. Semakin besar sangat banyak. Tiap-tiap foton hanya melepaskan satu elektron. Semakin besar intensitas cahaya semakin banyak pula elektron-elektron yang diemisikan.
intensitas cahaya semakin banyak pula elektron-elektron yang diemisikan.
Bila frekuensi cahaya sedemikian sehingga h.f = a, maka foton itu hanya Bila frekuensi cahaya sedemikian sehingga h.f = a, maka foton itu hanya mam
mampu pu memelelepaspaskakan n eleelektktron ron tantanpa pa memembmberi eri enenerergi gi kikinenetik tik papada da elelekektrotron.n. Penyinaran dengan cahaya yang
Penyinaran dengan cahaya yang
frekwensi lebih kecil tidak akan menunjukkan gejala foto listrik. frekwensi lebih kecil tidak akan menunjukkan gejala foto listrik.
Sifat Kembar CahayaSifat Kembar Cahaya
Gejala-gejala interferensi dan difraksi memperlihatkan sifat gelombang yang Gejala-gejala interferensi dan difraksi memperlihatkan sifat gelombang yang dimiliki cahaya, dilain pihak cahaya memperlihatkan sifat sebagai paket-paket dimiliki cahaya, dilain pihak cahaya memperlihatkan sifat sebagai paket-paket energi (foton).
energi (foton). Ti
Timbumbul l suasuatu tu gaggagasan asan apaapakah kah fotofoton n itu itu dapdapat at diadiartikrtikan an sebsebagaagai i parpartiketikel- l-partikel. Untuk menjawab pertanyaan ini A.H. Compton mempelajari partikel. Untuk menjawab pertanyaan ini A.H. Compton mempelajari tumbukan-tum
tumbubukakan n anantartara a fotfoton on dedengngan an elelektektronron. . KeKesimsimpupulan lan yayang ng dipdipereroleolehnyhnyaa menunjukkan bahwa foton dapat berlaku sebagai partikel dengan momentum. menunjukkan bahwa foton dapat berlaku sebagai partikel dengan momentum. T
Tididak ak adada a kekeraraguguan an lalagi gi babahwhwa a cacahahaya ya mememimililiki ki sisifafat t kekembmbarar, , sesebabagagaii gelombang dan sebagai partikel.
gelombang dan sebagai partikel.
Hipotesa de BroglieHipotesa de Broglie
Jika
Jika cahcahaya aya yanyang g memmemilikiliki i sifasifat t gelgelombombang, ang, memmemiliki iliki sifasifat t partpartikelikel, , makmakaa wajarlah bila
wajarlah bila partikel-partikel-partikel seperti elektron partikel seperti elektron memiliki sifat gelombang, demikianmemiliki sifat gelombang, demikian hipotesa yang dikerjakan oleh de Broglie (tahun 1892).
hipotesa yang dikerjakan oleh de Broglie (tahun 1892).
Panjang gelombang cahaya dengan frekwensi dan kecepatannya mempunyai Panjang gelombang cahaya dengan frekwensi dan kecepatannya mempunyai hubungan sebagai berikut :
hubungan sebagai berikut : Menurut Compton Menurut Compton
f
f
h
h
E
E
==..
cc
f
f
h
h
P
P
foton foton==
.. λ λ h h P P foton foton==
p p h h l l==
Hub
Hubungungan an ini berlaku pula ini berlaku pula bagbagi i partpartikelikel. . MenuMenurut rut de de BroBroglieglie, , jika adajika ada pa
partrtikikel el yyanang g momomementntumumnya nya p, p, mamaka ka papartrtikikel el ititu u dadapapat t bebersrsififat at sesebabagagaii gelombang dengan panjang gelombang
gelombang dengan panjang gelombang l = Panjang gelombang partikel.
l = Panjang gelombang partikel. p = Momentum partikel.
p = Momentum partikel.
Percobaan Davisson dan Germer Percobaan Davisson dan Germer
Momentum elektron : Momentum elektron : 2 2 .. 2 2 1 1 .. .. 2 2 ..vv mm mmvv m m p p
==
==
Ek Ek m m p p==
22 .. -19 -19 -31 -31 .10 .10 1,6 1,6 .. 54 54 .. .10 .10 9,1 9,1 .. 2 2==
p p p = 4 .10 p = 4 .10-24-24 kg m/detkg m/detMenurut de Broglie, panjang gelombang elektron : Menurut de Broglie, panjang gelombang elektron :
10 10 24 24 34 34 10 10 .. 65 65 ,, 1 1 10 10 .. 4 4 10 10 .. 6 6 ,, 6 6 −− −− −−
==
==
==
p p h h l l mmUntuk memperoleh pola difraksi diperlukan kisi-kisi yang lebar celahnya Untuk memperoleh pola difraksi diperlukan kisi-kisi yang lebar celahnya kira-kira sama dengan panjang gelombang yang akan diuji. Sebab jika celah kira-kira sama dengan panjang gelombang yang akan diuji. Sebab jika celah terlampau lebar, tidak menimbulkan gangguan pada gelombang, dan jika kisi terlampau lebar, tidak menimbulkan gangguan pada gelombang, dan jika kisi terlampau sempit, pola-pola difraksi sukar teramati.
terlampau sempit, pola-pola difraksi sukar teramati.
Kisi-kisi yang tepat untuk memperoleh pola difraksi gelombang elektron Kisi-kisi yang tepat untuk memperoleh pola difraksi gelombang elektron adalah kisi yang terjadi secara alamiah yakni celah-celah yang berada antara adalah kisi yang terjadi secara alamiah yakni celah-celah yang berada antara deretan atom-atom kristal bahan padat, dalam hal ini dipergunakan kisi kristal deretan atom-atom kristal bahan padat, dalam hal ini dipergunakan kisi kristal nikel.
nikel.
Has
Hasil il perpercobacobaan an DavDavissoisson n dan dan GermGermer er menmenunjuunjukkakkan n bahwbahwa a elekelektron tron--elektron dapat menimbulkan pola-pola difraksi.Kini tidak disangsikan lagi bahwa elektron dapat menimbulkan pola-pola difraksi.Kini tidak disangsikan lagi bahwa apa yang kita kenal sebagai materi dapat pula menunjukkan sifat gelombang, apa yang kita kenal sebagai materi dapat pula menunjukkan sifat gelombang, tepat seperti yang diramalkan oleh de Broglie.
tepat seperti yang diramalkan oleh de Broglie.
Prinsip ini
Prinsip ini dikemukdikemukakan olehakan oleh Heisenberg,Heisenberg, karena adanya sifat dualisme cahaya.karena adanya sifat dualisme cahaya. "P
"Penengugukukuraran n poposisisi si dadan n momomementntum um papartrtikikel el sesecacara ra sesererentntakak, , seselalalulu menghasilkan ketidakpastian yang lebih besar dari konstanta Planck".
menghasilkan ketidakpastian yang lebih besar dari konstanta Planck". Dx.Dp= H
Dx.Dp= H
Dx = ketidakpastian posisi partikel Dx = ketidakpastian posisi partikel
Dp = ketidakpastian momentum partikel Dp = ketidakpastian momentum partikel
Panjang gelombang sinar elektron pada mikroskop elektron. Elektron bergerak di Panjang gelombang sinar elektron pada mikroskop elektron. Elektron bergerak di dalam beda potensial mikroskop elektron, sehingga:
dalam beda potensial mikroskop elektron, sehingga: Ek = Elistrik Ek = Elistrik
==
→
→
==
m m Vo Vo ee vv eVo eVo mv mv 22.. .. 2 2 1 1 22 PanPanjang jang gelgelombombang ang elekelektron tron (par(partiketikel) l) yanyang g bergbergerak erak menmengikugikuti ti rumrumusan usan dede Broglie, yaitu: Broglie, yaitu: Vo Vo m m ee h h vv m m h h .. .. .. 2 2 ..
==
==
λ λ JadJadi i papanjanjang ng gegelomlombabang ng eleelektrktron on di di dadalam lam mimikrokroskskop op eleelektktron ron beberbarbandndinging terbalik dengan akar tegangan
terbalik dengan akar tegangan
((
VoVo yang dipakai.yang dipakai.V
V..
R
Ra
ad
diia
as
si
i B
Be
en
nd
da
a H
Hiitta
am
m
Hipotesis Planck
Hipotesis Planck
Berdasarkan percobaan terhadap energi radiasi benda hitam, Max Planck Berdasarkan percobaan terhadap energi radiasi benda hitam, Max Planck membuat hipotesis:
"Radiasi hanya dipancarkan (atau diserap) dalam bentuk satuan-satuan/kuantum "Radiasi hanya dipancarkan (atau diserap) dalam bentuk satuan-satuan/kuantum energi disebut foton yang besarnya berbanding lurus dengan frekuensi radiasi". energi disebut foton yang besarnya berbanding lurus dengan frekuensi radiasi". Energi total foton (masa foton = 0):
Energi total foton (masa foton = 0):
f f h h n n l l cc h h n n E E
==
.. ..==
.. .. EE = energi radiasi (joule)= energi radiasi (joule)
h = konstanta Planck = 6.62 x 10-34 J.det h = konstanta Planck = 6.62 x 10-34 J.det f = frekuensi radiasi (Hz)
f = frekuensi radiasi (Hz)
l = panjang gelombang radiasi (m) l = panjang gelombang radiasi (m)
n = jumlah foton, jadi energi cahaya adalah terkuantisasi n = jumlah foton, jadi energi cahaya adalah terkuantisasi
Jad
Jadi i dapdapat at disidisimpulmpulkan kan dardari i hipohipotesitesiss PlanckPlanck, , babahwa hwa cacahayhaya a adadalaalahh partikel
partikel sedangsedangkankan MaxwellMaxwell menymenyatakatakan an bahwbahwa a cahcahaya aya adaadalah lah gelogelombanmbang,g, disebut
disebut dualisme cahayadualisme cahaya..
Efek Foto Listrik
Efek Foto Listrik
Peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan suatu zat (logam), bila permukaan Peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan suatu zat (logam), bila permukaan loga
logam m terstersebut ebut disidisinari nari cahcahaya aya (fot(foton) on) yanyang g memmemilikiliki i eneenergi rgi lebilebih h besbesar ar dardarii energi ambang (fungsi kerja) logam.
energi ambang (fungsi kerja) logam. Efek
Efek fotofotolistlistrik rik ini ini diteditemukamukan n oleh Albeoleh Albert rt EinEinsteistein, n, yanyang g menmengangganggap gap bahwbahwaa cahaya (foton) yang mengenai logam bersifat sebagai partikel.
cahaya (foton) yang mengenai logam bersifat sebagai partikel. Energi kinetik foto elektron yang terlepas:
Energi kinetik foto elektron yang terlepas: Ek = h f - h fo
Ek = h f - h fo Ek maks = e Vo Ek maks = e Vo h f
h f = e= enneergrgi fi fototoon yn yanang mg meenynyininaarri li looggaamm h f
= energi minimum untuk melepas elektron = energi minimum untuk melepas elektron E
E = = mmuuaattaan n eelleeccttrroon n = = 11..6 6 x x 1100-19-19 CC V
Voo = = ppootteennssiiaal l ppeenngghheennttii
Proses kebalikan foto listrik adalah proses pembentukan sinar X yaitu proses Proses kebalikan foto listrik adalah proses pembentukan sinar X yaitu proses pe
perurubabahahan n enenerergi gi kikinenetitik k elelekektrtron on yayang ng bebergrgererak ak memenjnjadadi i gegelolombmbanangg elektromagnetik (disebut juga proses Bremmsstrahlung).
elektromagnetik (disebut juga proses Bremmsstrahlung).
V
VII..
M
Me
ed
da
an
n M
Ma
ag
gn
ne
ett
1. 1. o o r r µ µ µ µ µ µ==
2. 2. A A B B==
φ φ 3. 3. µ µ B B H H==
4. 4. B B==
µ µ H H==
µ µ ..r r ..µ µ oo..H H 5.5. Benda magnetik = nilai permeabel kurang dari satu,Benda magnetik = nilai permeabel kurang dari satu, ex:ex: bismut, tembagabismut, tembaga
Ben
Benda da parparamaamagnegnetik tik = = nilnilai ai perpermeameabel bel relarelatif tif lebilebih h besbesar ar dari satu,dari satu, ex:ex: alumunium, platina, oksigen
alumunium, platina, oksigen
Benda feromagnetik = nilai permeabel relatif sampai beberapa ribu Benda feromagnetik = nilai permeabel relatif sampai beberapa ribu 6.
6. Rumus Biot SavartRumus Biot Savart
a a I I dB dB .. .. 4 4 0 0 π π π π µ µ
==
m m A A Weber Weber k k .. 10 10 4 4 7 7 0 0 −−==
==
π π µ µ 7.7. Induksi MagnetikInduksi Magnetik
a a I I B B oo .. .. 2 2 π π µ µ
==
a a I I B B B B H H r r o o.. µ µ 22π π .. µ µ µ µ==
==
==
8.1 1 2 2 0 0 sin sin .. .. .. .. 2 2 α α µ µ r r N N I I a a B B
==
atauatau 33 2 2 0 0 .. .. 2 2 r r N N I I a a B B==
µ µ==
9.9. Induksi Magnetik di pusat lingkaranInduksi Magnetik di pusat lingkaran
a a N N I I B B .. .. 2 2 0 0 µ µ
==
10. 10. SolenoideSolenoideInduksi magnetik di tengah – tengah solenoide Induksi magnetik di tengah – tengah solenoide
I I n n B B
==
µ µ 00.. ..Bila p tepat di ujungasolenoide Bila p tepat di ujungasolenoide
I I n n B B .. .. 2 2 0 0 µ µ
==
1 11.1. ToroidaToroida I I n n B B==
µ µ .. .. R R N N n n .. 2 2π π==
12.12. Gaya LorentzGaya Lorentz
α α sin sin .. .. .. I I B B F F
==
α α sin sin .. .. vvqq B B F F==
13.13. Bear Bear gaya lorentz gaya lorentz tiap tiap satuan panjangsatuan panjang
a a I I I I F F p p qq .. .. 2 2 0 0 π π µ µ
==
14.14.Gerak partikel bermuatan dalam medan listrikGerak partikel bermuatan dalam medan listrik
m m E E q q a a
==
.. d d E E q q d d F F W W==
..==
.. .. d d E E q q E E k k==
.. .. d d E E q q mv mv mv mv .. .. 2 2 1 1 2 2 1 1 22 1 1 2 2 2 2−−
==
15.15.Lintasan partikel jika vv tegak lurusLintasan partikel jika tegak lurus E E
vv t t
==
2 2 2 2 2 2 .. .. .. 2 2 1 1 2 2 1 1 vx vx m m E E q q at at d d==
==
Kecepatan pada saat meninggalkan medan listrik Kecepatan pada saat meninggalkan medan listrik
2 2 2 2 y y x x vv vv vv
==
++
x x y y vv m m E E q q t t a a vv==
..==
.. .. Arah kecepatan dengan bidang horisontal Arah kecepatan dengan bidang horisontal θ θ
x x y y vv vv tg tg θ θ
==
16.16. Gerak Gerak partikel bermuatan partikel bermuatan dalam dalam medan medan magnetmagnet
Lintasan partikel bermuara dalam medan magnet berupa lingkaran Lintasan partikel bermuara dalam medan magnet berupa lingkaran Jari – jari: Jari – jari: q q B B vv m m R R .. ..
==
17.17. Momen Kolpel yang timbul pada kawat persegi dalam benda magnetMomen Kolpel yang timbul pada kawat persegi dalam benda magnet
θ θ τ
τ
==
B B..ii.. A A..N N ..sinsinV
VIIII..
F
Fiis
siik
ka
a A
Atto
om
m
••
TTeori – teoeori – teori atomri atom1.
1. DDaallttoonn:: aa. Atom merupakan partikel terkecil dari suatu zat. Atom merupakan partikel terkecil dari suatu zat
b
b. . AtoAtom m – – atoatom m susuatatu u zazat t tidtidak ak dadapapat t diudiuraraikaikan n memenjnjadiadi partikel yang lebih kecil
partikel yang lebih kecil r
r
µ
µ ==ppeerrmmeeaabblle e rreellaattiivvee a = a = jjaarri i – – jjaarri i lliinnggkkaarraann µ
µ = = ppeerrmmeeaabbiilliittaas s zzaatt r r = = jjaarraak k
B
B = = iinndduukkssi i mmaaggnneett I I = = kkuuaat t aarruuss
φ
φ = = FFlluukkss N N = = bbaannyyaak k lliilliittaann H
H = = kkuuaat t mmeeddaan n mmaaggnneett l l = = ppaannjjaanng g kkaawwaatt A
A = = lluuas as bbiiddaanng yg yanang g diditteemmbbuuss F = F = ggayaya a LLoorreentntzz q
q = = mmuuaattaan n lliissttrriikk v v = = kkeecceeppaattaan n ppaarrttiiiikkeell
θ
c
c. Atom suatu unsur tidak dapat tidak dapat diubah menjadi. Atom suatu unsur tidak dapat tidak dapat diubah menjadi unsur lainnya
unsur lainnya d
d. . AtAtom om – – atoatom m susuatu atu ununsusur r ididententik, ik, arartintinya ya memempmpunyunyaiai bentuk, ukuran, dan massa yang sama
bentuk, ukuran, dan massa yang sama e
e. Atom suatu zat berbeda sifat dengan atom zat yang lain. Atom suatu zat berbeda sifat dengan atom zat yang lain f
f . Dua atom atau lebih yang berasal dari unsur yang lain. Dua atom atau lebih yang berasal dari unsur yang lain dapat membentuk suatu senyawa
dapat membentuk suatu senyawa g
g. . PaPada da susuatu atu reareaksksi i atoatom m – – atoatom m bebergargabubung ng memenurnurutut perbandingan tertentu
perbandingan tertentu h
h. . BiBila la dudua a atoatom m memembmbenentuk tuk dudua a mamacacam m sensenyayawa wa ataatauu lebih, maka perbandingan atom – atom yang sama dalam lebih, maka perbandingan atom – atom yang sama dalam kedua senyawa itu sederhana
kedua senyawa itu sederhana Kele
Kelemahmahan:an: 1. atom tid1. atom tidak dapaak dapat dibagi lagt dibagi lagi berteni bertentangtanganan dengan eksperimen
dengan eksperimen
2. dalton tidak membedakan pengertian atom 2. dalton tidak membedakan pengertian atom dengan molekul
dengan molekul
3. atom merupakan bola kecil yang keras dan 3. atom merupakan bola kecil yang keras dan padat bertentangan dengan eksperimen JJ. padat bertentangan dengan eksperimen JJ. Thomson dan Faraday
Thomson dan Faraday
2.
2. JJ. Thomson:JJ. Thomson: a. Atom merupakan suatu bola yang mempunyaia. Atom merupakan suatu bola yang mempunyai
muatan positif yang terbagi merata ke seluruh isi muatan positif yang terbagi merata ke seluruh isi atom
atom
b. muatan atom positif
b. muatan atom positif ini dinetralkan dengan elektronini dinetralkan dengan elektron –
– elelekektrotron n yayang ng tetersersebabar r di di anantartara a mumuataatan n popositsitif if dengan jumlah yang sama
dengan jumlah yang sama Kele
Kelemahmahan:an: bertbertentaentangan dengangan dengan n ekspeksperimerimen en RutRutherfherford ord dendengan gan hamhamburaburann sinar alfa ternyata muatan positif tidak merata namun terkumpul menjadi satu sinar alfa ternyata muatan positif tidak merata namun terkumpul menjadi satu yang disebut dengan inti atom.
yang disebut dengan inti atom.
3.
3. Rutherford:Rutherford: a. atom terdiri dari muatan positif a. atom terdiri dari muatan positif ,, dan sebagian besar dan sebagian besar
massa atom terkumpul di tengah – tengah atom massa atom terkumpul di tengah – tengah atom disebut dengan inti atom
b.
b. di di sesekekelilililing ng ininti ti atatom om teterdrdapapat at elelekektrtron on yyanangg mengitari inti pada jarak yang relatif jauh
mengitari inti pada jarak yang relatif jauh
c. muatan inti atom sama dengan muatan elektron c. muatan inti atom sama dengan muatan elektron yang mengelilingi inti, sehingga atom bersifat netral yang mengelilingi inti, sehingga atom bersifat netral Tahun 1885
Tahun 1885 Johan Jakob Balmer Johan Jakob Balmer menemukan rumus yang dapat menjelaskanmenemukan rumus yang dapat menjelaskan spektrum hidrogen secara empiris. Rumus tersebut dapat menjelaskan panjang spektrum hidrogen secara empiris. Rumus tersebut dapat menjelaskan panjang gelombang yang dipancarkan hidrogen
gelombang yang dipancarkan hidrogen
Kelemah
Kelemahan:an: 1. mode1. model atom l atom ini tidaini tidak dapat k dapat menunjukmenunjukkan kekan kestabilan stabilan atomatom
2. model atom ini tidak dapat menunjukkan bahwa spektrum atom 2. model atom ini tidak dapat menunjukkan bahwa spektrum atom atom hidrogen adalah spektrum garis tertentu
atom hidrogen adalah spektrum garis tertentu
4.
4. Bohr:Bohr: a. Elektron berputar mengelilingi inti pada lintasan tertentua. Elektron berputar mengelilingi inti pada lintasan tertentu
dalam keadaan stasioner dalam keadaan stasioner
b. Elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom yang b. Elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom yang lain
lain
Jika E
Jika Eii lebih besar dari Elebih besar dari Ef f , atom akan memancarkan foton. Sedangkan jika E, atom akan memancarkan foton. Sedangkan jika Ef f lebih besar dari E
lebih besar dari Eii, atom akan menyerap foton., atom akan menyerap foton. Keun
Keungguggulan: lan: TTeori eori ini ini dapdapat at menmenerenerengkagkan n banybanyak ak aspaspek ek dardari i gejgejala ala atoatomik,mik, seperti garis spektrum emisi dan absorpsi dari atom hidrogen
seperti garis spektrum emisi dan absorpsi dari atom hidrogen Kekurangan: Kekurangan: .... .... 5 5 ,, 4 4 ,, 3 3 ,, 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2
==
−−
==
nn n n R R λ λ π π 2 2 .. ..vvr r nn hh m m==
Ket: Ket: mm= massa electron= massa electron
vv= kecept ketika mengorbit= kecept ketika mengorbit
r
r = jari-jari orbit= jari-jari orbit
h
h= konstanta Plank = konstanta Plank
n
n= 1,2,3,4...(bil kuantum utama)= 1,2,3,4...(bil kuantum utama)
f f ii E E E E hf hf
==
−−
Ket:Ket: ii EE = energi electron pada kulit atom mula – mula= energi electron pada kulit atom mula – mula f
f
E
1.
1. teterprpececahahnynya a gagariris s spspekektrtrum um jijika ka susuatatu u atatom om beberarada da dadalalam m memedadann magnetik atau sering disebut dengan
magnetik atau sering disebut dengan efek Zeemanefek Zeeman 2.
2. adanya adanya spektruspektrum garis m garis yang dipyang dipancarkan ancarkan oleh atoleh atom bereom berelektron lektron banyakbanyak 3.
3. cacara ra memengnggagambmbarkarkan an eleelektrktron on – – elelekektrotron n yayang ng bebergergerak rak memengngitaitari ri inintiti dalam orbit yang berbentuk lingkaran
dalam orbit yang berbentuk lingkaran 5.
5. MeMekakaninikakan Kun Kuanantutumm Dik
Dikemembabangkngkan an ololeh eh LoLouiuis s de de BrBrogoglielie, , WoWolflfgangang g PaPauliuli, , ErwErwin in ScSchohordirdingengerr,, Werner Heisenberg. Dalam teori ini untuk dapat menentukan kedudukan elektron Werner Heisenberg. Dalam teori ini untuk dapat menentukan kedudukan elektron dala
dalam m suasuatu tu atoatom m digudigunakanakan n empempat at bilabilangan atom ngan atom yaiyaitu:tu: bilangan kuantumbilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum orbital
utama (n), bilangan kuantum orbital atauatau azimuth (l), bilangan kuantum magnetik azimuth (l), bilangan kuantum magnetik (m
(m ), bilangan kuantum spin (m ), bilangan kuantum spin (ml l ss ). ).
Bilangan kuantum utamaBilangan kuantum utama
( ( ))
nnMenyatakan besar energi total elektron atau tingkat energi utama dalam kulit Menyatakan besar energi total elektron atau tingkat energi utama dalam kulit atom dan menyetakan besarnya jari – jari rata – rata atom
atom dan menyetakan besarnya jari – jari rata – rata atom Besar energi total elektron:
Besar energi total elektron:
Bilangan kuantum orbitalBilangan kuantum orbital
( ( ))
l lMenyatakan besar momentum angular (sudut) orbital elektron Menyatakan besar momentum angular (sudut) orbital elektron Besar momentum sudut:
Besar momentum sudut:
Bilangan kuantum magnetikBilangan kuantum magnetik
( ( ))
mml lMenyatakan arah momentum anguler elektron Menyatakan arah momentum anguler elektron
Bilangan kuantum spinBilangan kuantum spin
( ( ))
mm s sMenyatakan arah perputaran elektron terhadap sumbunya. Nilai bilangan Menyatakan arah perputaran elektron terhadap sumbunya. Nilai bilangan
kuantum spin ada dua yaitu
kuantum spin ada dua yaitu mm = s s=
2 2 1 1
++
untuk perputaran ke kanan danuntuk perputaran ke kanan dan mm = s s=2 2 1 1
−−
eV eV n n E E nn==
131322,,66( (
))
π π 2 2 1 1 hh l l l l L L==
++
π π 2 2 h h m m L L z z==
l luntuk perputaran ke kiri. Untuk bilangan kuantum spin dengan
untuk perputaran ke kiri. Untuk bilangan kuantum spin dengan mm = s s=
2 2 1 1
++
makamakadilambangkan dengan tamda panah ke atas. Sedangkan untuk
dilambangkan dengan tamda panah ke atas. Sedangkan untuk mm = s s=
2 2 1 1
−−
dilambangkan dengan tanda panah ke bawah. dilambangkan dengan tanda panah ke bawah.
••
Spektrum Emisi dan AbsorpsiSpektrum Emisi dan AbsorpsiMerupakan bukti adanya tingkat – tingkat energi dalam atom Merupakan bukti adanya tingkat – tingkat energi dalam atom a.
a. SpSpekektrtrum Eum Emimisisi
Dihasilkan oleh pemancar gelombang yang memancarkan gelombang elektro Dihasilkan oleh pemancar gelombang yang memancarkan gelombang elektro magnetik. Spektrum emisi ada tiga macam yaitu:
magnetik. Spektrum emisi ada tiga macam yaitu: Spektrum garis
Spektrum garis
Dihasilakn oleh gas bertekanan rendah yang dipanaskan. Terdiri dari garis – Dihasilakn oleh gas bertekanan rendah yang dipanaskan. Terdiri dari garis – garis cahaya
garis cahaya monokromatik dengan monokromatik dengan panjang tertentu. panjang tertentu. Panjang gelombangPanjang gelombang cahaya yang terdapat di spektrum merupakan karakteristik dari unsur tersebut. cahaya yang terdapat di spektrum merupakan karakteristik dari unsur tersebut. Adanya pemanasan atom gas akan menyerap energi sehingga berada pada Adanya pemanasan atom gas akan menyerap energi sehingga berada pada keadaan tereksilasi. Dlam keadaan tersebut atom tiidak stabil dan akan keadaan tereksilasi. Dlam keadaan tersebut atom tiidak stabil dan akan berusaha ke keadaan dasar dengan memancarkan foton berupa gelombang berusaha ke keadaan dasar dengan memancarkan foton berupa gelombang elektromagnetik.
elektromagnetik.
Spektrum Pita Spektrum Pita
Dihasilkan oleh gas dalam keadaan molekuler. Spektrum yang dihasilkan berupa Dihasilkan oleh gas dalam keadaan molekuler. Spektrum yang dihasilkan berupa kelompok – kelompok garis yang sangat rapat sehingga membentuk pita - pita kelompok – kelompok garis yang sangat rapat sehingga membentuk pita - pita
Spektrum Kontinu Spektrum Kontinu
Merupakan spektrum yang terdiri atas cahaya dengan semua panjang Merupakan spektrum yang terdiri atas cahaya dengan semua panjang
gelombang, walaupun dengan intensitas yang berbeda. Dihasilkan oleh zat cair, gelombang, walaupun dengan intensitas yang berbeda. Dihasilkan oleh zat cair, zat padat dan gas yang berpijar, atau gas yang bertekanan tinggi yang berpijar. zat padat dan gas yang berpijar, atau gas yang bertekanan tinggi yang berpijar. Zat – zat tersebut berpijar karena memiliki atom – atom yang berjarak relatif satu Zat – zat tersebut berpijar karena memiliki atom – atom yang berjarak relatif satu antar atom, sehingga saling berinteraksi. Hal tersebut berakibat tingkat – tingkat antar atom, sehingga saling berinteraksi. Hal tersebut berakibat tingkat – tingkat energi atom bergeser untuk memenuhi aturan Pauli.
energi atom bergeser untuk memenuhi aturan Pauli. b.
b. SpSpekektrutrum m AbAbsorsorpspsii Mer
Merupupakakan an spspekektrutrum m yayang ng teterjarjadi di kakarerena na pepenyenyeraprapan an papanjanjang ng gegelomlombabangng tert
kont
kontinuinu. . PenyPenyeraerapan pan terterhadahadap p panpanjang jang gelgelombaombang ng terttertententu u padpada a fotofoton n yanyangg memiliki energi tepat sama dengan selisih energi antara tingkat eksitasi dengan memiliki energi tepat sama dengan selisih energi antara tingkat eksitasi dengan tingkat dasar.
tingkat dasar.
Rumus – Rumus: Rumus – Rumus:
VIII.
VIII. Fisika
Fisika Atom
Atom
Struktur Inti Atom
Struktur Inti Atom
r r ee k k Ep Ep 2 2−−
==
r r ee k k Ek Ek 2 2 2 2 1 1−−
==
r r ee k k Etotal Etotal 2 2 2 2 1 1−−
==
2 2 2 2 2 2 2 2
==
π π h h k k me me n n r r ... ... :: 3 3 :: 2 2 :: 1 1 ... ... :: :: :: 22 33 22 22 22 1 1 r r r r==
r r
−−
==
1122 1122 1 1 B B A A nn n n R R λ λ RR = 1,097.10= 1,097.1077 mm-1-1(tetapan Ridberg)(tetapan Ridberg)
Deret Lyman,Deret Lyman, nn A A
==
11,, nnbb==
22,,33,,44...Deret Balmer,
Deret Balmer, nn A A
==
22,, nnbb==
33,,44,,55...Deret Paschen,
Deret Paschen, nn A A
==
33,, nnbb==
44,,55,,66...Deret Bracket,
Deret Bracket, nn A A
==
44,, nnbb==
55,,66,,77...Deret Pfund,
Deret Pfund, nn A A
==
55,, nnbb==
66,,77,,88...
λ λ maxmax
→
→
f f minmin→
→
nnBB==
11lebihnya darilebihnya dari n n∞
∞
==
→
→
→
→
f f maxmax nnBB min min λ λ Energi Stasioner:Energi Stasioner: eV eV
n n E E
==
1313,,2266 Energi Pancaran; Energi Pancaran; hf hf E E eV eV n n n n E E B B A A==
→
→
−−
==
1313,,66 11 11 Ket: Ket:ee= muatan electron= muatan electron
r
r = jari – = jari – jari lintasan electronjari lintasan electron
Ep
Ep= Energi Potensial= Energi Potensial
Ek
Ek = Energi Kinetic= Energi Kinetic
n
n= bilangan kuantum= bilangan kuantum
λ
λ = panjang gelombang= panjang gelombang
h
Partikel-partikel
Partikel-partikel pembentuk inti atompembentuk inti atom adalah protonadalah proton ((11PP11) dan netron) dan netron (( 00nn11).). Kedua partikel pembentuk inti atom ini disebut dengan
Kedua partikel pembentuk inti atom ini disebut dengan nukleon.nukleon. Simbol nuklida :
Simbol nuklida : ZZXXAAatauatau ZZAAX denganX dengan A = nomor massa
A = nomor massa
Z = jumlah proton dalam inti = jumlah elektron di kulit terluar Z = jumlah proton dalam inti = jumlah elektron di kulit terluar N = A - Z = jumlah netron di dalam inti atom
N = A - Z = jumlah netron di dalam inti atom
Jenis Nuklida
Jenis Nuklida
Isotop :Isotop : Atom-atom unsur tertentu ( Z sama) dengan nomor massa berbeda.Atom-atom unsur tertentu ( Z sama) dengan nomor massa berbeda. Isoton:
Isoton: kelompok nuklida dengan jumlah netron sama tetapi Z berbeda.kelompok nuklida dengan jumlah netron sama tetapi Z berbeda. Isobar
Isobar : kelompok nuklida dengan A sama tetapi Z berbeda.: kelompok nuklida dengan A sama tetapi Z berbeda.
Pengukuran Massa Inti
Pengukuran Massa Inti
Massa inti atom
Massa inti atom selalu lebih kecil dari jumlah massa nukleon-nukleonselalu lebih kecil dari jumlah massa nukleon-nukleon pembentuknya. Mengakibatkan adanya
pembentuknya. Mengakibatkan adanya energi ikat inti.energi ikat inti.
Misal: massa inti He <
Misal: massa inti He <
((
22mm p p++
22mmnnDalam fisika inti satuan massa biasa ditulis 1 sma (1 amu) = 1.66 x 10
Dalam fisika inti satuan massa biasa ditulis 1 sma (1 amu) = 1.66 x 10 -27-27 kg = 931kg = 931 MeV/C MeV/C22 lorentz lorentz l l sentripeta sentripeta F F F F
==
Bqv Bqv r r vv m m==
2 2 vv Bqr Bqr m m==
Ket: Ket: mm= massa isotop= massa isotop
q
q= muatan isotop= muatan isotop
r
r = jari – jari lintasan= jari – jari lintasan
B
B= induksi magnetik = induksi magnetik
E
E = kuat medan listrik = kuat medan listrik
vv= kecepatan partikel= kecepatan partikel
Energi Ikat Energi Ikat 22 ..cc Dm Dm DE DE
==
( (
Z Z mpmp N N mnmn))
mm ii Dm Dm==
..++
..−−
intintsatuan Dm : satuan Dm : kg
kg E = E = Dm . Dm . cc22 (joule)(joule) sma
sma E = E = Dm . Dm . 931 (MeV)931 (MeV)
Gaya Inti
Gaya Inti
Adanya sejumlah proton dalam initi akan menimbulkan gaya Coulomb yang Adanya sejumlah proton dalam initi akan menimbulkan gaya Coulomb yang saling menolak. Oleh karena itu diperlukan gaya yang dapat mengatasi gaya saling menolak. Oleh karena itu diperlukan gaya yang dapat mengatasi gaya Coulomb tersebut dan mengikat neutron dan proton yang disebut gaya inti. Coulomb tersebut dan mengikat neutron dan proton yang disebut gaya inti.
Stabilitas inti
Stabilitas inti
Suatu nuklida dikatakan stabil bila terletak dalam daerah kestabilan pada Suatu nuklida dikatakan stabil bila terletak dalam daerah kestabilan pada diagram N - Z.
diagram N - Z.
Untuk nuklida ringan (A < 20) terjadi kestabilan bila Z = N (N/Z = 1), sedangkan Untuk nuklida ringan (A < 20) terjadi kestabilan bila Z = N (N/Z = 1), sedangkan untuk nuklida dengan Z > 83 adalah tidak stabil.
untuk nuklida dengan Z > 83 adalah tidak stabil.
Radioaktivitas
Radioaktivitas
Radioaktivitas adalah peristiwa pemancaran sinar-sinar a, b, g yang menyertai Radioaktivitas adalah peristiwa pemancaran sinar-sinar a, b, g yang menyertai proses peluruhan inti.
proses peluruhan inti.
Sinar
Sinar α α :: - identik dengan inti atom helium (2He4)- identik dengan inti atom helium (2He4)
- daya tembusnya kecil tapi daya ionisasinya besar.
- daya tembusnya kecil tapi daya ionisasinya besar.
Sinar
Sinar β β :: - identik dengan elektron ( le.)- identik dengan elektron ( le.)
- daya tembus cukup besar tapi daya ionisasinya agak kecil
- daya tembus cukup besar tapi daya ionisasinya agak kecil
Sinar
Sinar γ γ ::
- tidak bermuatan (gelombang elektromagnetik).
- tidak bermuatan (gelombang elektromagnetik).
- d
- daya tembus aya tembus paling besar paling besar tapi daya tapi daya ionisasinya kecil ionisasinya kecil (interaksi(interaksi
berupa
berupa foto foto listrik, listrik, Compton Compton den den produksi produksi pasangan).pasangan).
Kuat radiasi suatu bahan radioaktif adalah jumlah partikel
Kuat radiasi suatu bahan radioaktif adalah jumlah partikel
( (
α α ,,β β ,,γ γ))
yangyang dipancarkan tiap satuan waktu.dipancarkan tiap satuan waktu.
R
R == kkuuaat t rraaddiiaassi i ssaattuuaan n CCuurriiee
1 Curie (Ci) = 3,7 x 1010 peluruhan per 1 Curie (Ci) = 3,7 x 1010 peluruhan per detik.detik. l
l = = konstanta konstanta pelurahan, pelurahan, tergantung tergantung pada pada jenis jenis isotop isotop dan dan jenis jenis pancaran radioaktif,pancaran radioaktif, yangmenyatakan kecepatan peluruhan inti.
yangmenyatakan kecepatan peluruhan inti. N
N = = jumlah jumlah atom.atom.
N
N
I
I
R
R
==
..
Waktu paruh (T ½) adalah waktu yang diperlukan oleh ½ unsur radioaktif Waktu paruh (T ½) adalah waktu yang diperlukan oleh ½ unsur radioaktif berubah menjadi unsur lain.
berubah menjadi unsur lain.
Jadi setelah waktu simpan t = T½ massa unsur mula-mula tinggal separuhnya, N Jadi setelah waktu simpan t = T½ massa unsur mula-mula tinggal separuhnya, N = ½ No atau setelah waktu simpan nT½ Þ zat radioaktif tinggal (½)n
= ½ No atau setelah waktu simpan nT½ Þ zat radioaktif tinggal (½)n Sinar radioaktif yang melewati suatu materi akan mengalami pelemahan Sinar radioaktif yang melewati suatu materi akan mengalami pelemahan intensitas dengan rumus:
intensitas dengan rumus:
Bila I = ½ Io maka x = 0,693/m Þ disebut HVL (lapisan harga paruh) yaitu tebal Bila I = ½ Io maka x = 0,693/m Þ disebut HVL (lapisan harga paruh) yaitu tebal keping yang menghasilkan setengah intensitas mula
keping yang menghasilkan setengah intensitas mula
Jenis detektor radioaktif
Jenis detektor radioaktif
1.1. Pencacah Geiger(G1M)Pencacah Geiger(G1M)
untuk menentukan/mencacah banyaknya radiasi sinar radioaktif untuk menentukan/mencacah banyaknya radiasi sinar radioaktif 2.
2. Kamar Kabut WilsonKamar Kabut Wilson
untuk mengamati jejak partikel radioaktif untuk mengamati jejak partikel radioaktif 3.
3. Emulsi FilmEmulsi Film
untuk mengamati jejak, jenis dan mengetahui intensitas partikel radioaktif untuk mengamati jejak, jenis dan mengetahui intensitas partikel radioaktif 4.
4. Pencacah SintiladPencacah Sintilad
untuk mencacah dan mengetahui intensitas partikel radioaktif. untuk mencacah dan mengetahui intensitas partikel radioaktif.
λ λ 693 693 ,, 0 0 2 2 1 1
==
T T( ( ))
n n N N t t N N
==
2 2 1 1 0 0 Ket: Ket: 2 2 1 1 T T t t n n==
x x ee I I I I==
00 −−µ µ Ket: Ket: 0 0 II =intensitas sinar radioaktif sebelum melewati keping=intensitas sinar radioaktif sebelum melewati keping
I
I =intensitar sinar radioaktif sesudah melewati keping=intensitar sinar radioaktif sesudah melewati keping
x
x=tebal keping=tebal keping
ee=bilangan natural (2,71828)=bilangan natural (2,71828)
Reaksi Inti
Reaksi Inti
Tumbukan antara partikel - partikel yang berenergi tinggi dengan inti atom Tumbukan antara partikel - partikel yang berenergi tinggi dengan inti atom akan mengubah
akan mengubah susunan inti susunan inti tersebut sehingga terbentuklah tersebut sehingga terbentuklah inti baru inti baru yangyang berbeda dengan inti semula (inti sasaran) disebut dengan reaksi inti
berbeda dengan inti semula (inti sasaran) disebut dengan reaksi inti
1.
1. FisiFisi
Peristiwa pembelahan inti atom dengan partikel penembak, sehingga Peristiwa pembelahan inti atom dengan partikel penembak, sehingga menghasilkan dua inti baru dengan nomor massa yang hampir sama. menghasilkan dua inti baru dengan nomor massa yang hampir sama. Contoh:
Contoh: Dalam reaktor atom: U235 + n Þ Xe140 + Sr94 + 2n + EDalam reaktor atom: U235 + n Þ Xe140 + Sr94 + 2n + E 2.
2. FusiFusi
Peristiwa penggabungan dua inti atom ringan, menghasilkan inti atom Peristiwa penggabungan dua inti atom ringan, menghasilkan inti atom baru yang lebih berat.
baru yang lebih berat. Contoh:
Contoh: reaksi di matahari: 1H2 + 1H2 ® 2He3 + on1reaksi di matahari: 1H2 + 1H2 ® 2He3 + on1
Piranti Eksperimen Fisika Inti
Piranti Eksperimen Fisika Inti
1.1. Reaktor AtomReaktor Atom
Tempat berlangsungnya reaksi fisi, yaitu penembakan Uranium (U) Tempat berlangsungnya reaksi fisi, yaitu penembakan Uranium (U)
dengan netron (n), menghasilkan banyak n yang dapat dikendalikan. Bila dengan netron (n), menghasilkan banyak n yang dapat dikendalikan. Bila tidak dikendalikan terjadi bom atom.
tidak dikendalikan terjadi bom atom. Komponen reaktor : Komponen reaktor : - batang kendali - batang kendali - moderator - moderator - perisai - perisai - bahan bakar - bahan bakar Q Q b b Y Y a a X
X
++
→
→
++
++
atauatau X X ,,( (
aa bb))
Y YKet: Ket:
X
X = inti sasaran= inti sasaran
a
a= partikel penembak = partikel penembak
Y
Y = inti baru yang dihasilkan= inti baru yang dihasilkan
b
b= partikel yang dipancarkan= partikel yang dipancarkan
Q
2.
2. SiklotronSiklotron
Tempat pemercepat partikel (proton atau netron). Energi hingga 100 MeV. Tempat pemercepat partikel (proton atau netron). Energi hingga 100 MeV. 3.
3. BetatronBetatron
Tempat pemercepat elektron. Energi hingga 300 MeV. Tempat pemercepat elektron. Energi hingga 300 MeV. 4.
4. SinkrotronSinkrotron T
Tempat pemercepat empat pemercepat proton. Energi proton. Energi yang dicapai hiyang dicapai hingga 500 GeV.ngga 500 GeV. 5.
5. Akselerator Akselerator
Tempat pemercepat proton atau elektron. Energi hingga 10 GeV. Tempat pemercepat proton atau elektron. Energi hingga 10 GeV. Semua piranti di atas digunakan untuk melakukan transmutasi inti. Semua piranti di atas digunakan untuk melakukan transmutasi inti.
Radiosotop
Radiosotop
Radioisotop adalah isiotop dari zat radioaktif, dibuat dengan menggunakan Radioisotop adalah isiotop dari zat radioaktif, dibuat dengan menggunakan reaksi inti dengan netron.
reaksi inti dengan netron.
misalnya 92 U 238 + 0 n 1 ® 29 U 239 + g misalnya 92 U 238 + 0 n 1 ® 29 U 239 + g Penggunaan radioisotop: Penggunaan radioisotop: - Bidang hidrologi - Bidang hidrologi - biologi - biologi - industri - industri
Pita Energi
Pita Energi
Teori pita energi dapat menerangkan sifat konduksi listrik suatu bahan. Teori pita energi dapat menerangkan sifat konduksi listrik suatu bahan. Pita energi terdiri atas dua jenis yaitu:
Pita energi terdiri atas dua jenis yaitu: 1.
1. Pita valensiPita valensi (terisi penuh oleh 2N elektron di mana N adalah jumlah atom(terisi penuh oleh 2N elektron di mana N adalah jumlah atom suatu bahan)
suatu bahan) 2.
Di antara pita valensi dan pita konduksi terdapat celah energi yang layak tidak Di antara pita valensi dan pita konduksi terdapat celah energi yang layak tidak boleh terisi elektron.
boleh terisi elektron.
Semikonduktor
Semikonduktor
Hambatan jenis (kebalikan dari konduktivitas listrik) suatu bahan dapat Hambatan jenis (kebalikan dari konduktivitas listrik) suatu bahan dapat dikelompokkan menjadi: dikelompokkan menjadi: 1. 1. Konduktor Konduktor ( < 10-6 Wm)( < 10-6 Wm) 2. 2. Semikonduktor Semikonduktor (10-6 Wm - 104 Wm)(10-6 Wm - 104 Wm) 3. 3. Isolator Isolator ( > 104 Wm)( > 104 Wm)
Hubungan hambatan jenis (o) terhadap suhu
Hubungan hambatan jenis (o) terhadap suhu
Pada bahan semikonduktor, hole (kekosongan) den elektron berfungsi sebagai Pada bahan semikonduktor, hole (kekosongan) den elektron berfungsi sebagai pembawa muatan listrik (pengantar arus).
pembawa muatan listrik (pengantar arus). Semikonduktor intrinsik
Semikonduktor intrinsik adalah semikonduktor yang belum disisipkan atom-adalah semikonduktor yang belum disisipkan atom-atom lain (atom-atom pengotor).
atom lain (atom pengotor). Semikonduktor ekstrinsik
Semikonduktor ekstrinsik adalah semikonduktor yang sudah dimasukkanadalah semikonduktor yang sudah dimasukkan sedikit ketidakmurnian (doping).
sedikit ketidakmurnian (doping). Akibat doping ini maka hambatan jenis Akibat doping ini maka hambatan jenis semikonduktor mengalami penurunan.
semikonduktor mengalami penurunan. Semikonduktor jenis ini terdiri dari duaSemikonduktor jenis ini terdiri dari dua macam, yaitu semikonduktor tipe-P (pembawa muatan hole) dan tipe-N
macam, yaitu semikonduktor tipe-P (pembawa muatan hole) dan tipe-N (pembawa muatan elektron).
(pembawa muatan elektron). Komponen semikonduktor: Komponen semikonduktor:
1.
1. DiodaDioda, dapat berfungsi sebagai penyearah arus, stabilisasi tegangan dan, dapat berfungsi sebagai penyearah arus, stabilisasi tegangan dan detektor.
detektor. 2.
2. Transistor Transistor , dapat berfungsi sebagai penguat arus/tegangan dan, dapat berfungsi sebagai penguat arus/tegangan dan saklar.Transistor terdiri dari dua jenis yaitu