• Tidak ada hasil yang ditemukan

10-16 Oktober Apakah Saudara Menyadari Perlunya Maju Secara Rohani?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "10-16 Oktober Apakah Saudara Menyadari Perlunya Maju Secara Rohani?"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

34567

A G U S T U S 2 0 1 6 10-16 Oktober

Apakah Saudara

Menyadari Perlunya

Maju Secara Rohani?

HALAMAN 3

17-23 Oktober

Apakah Saudara

Menyadari Perlunya

Melatih Orang Lain?

(2)

The Watchtower (ISSN 0043-1087) Issue 12 August 2016 is published monthly with an

addi-tional issue published in January, March, May, July, September, and November by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis, Secretary-Treasurer; 1000 Red Mills Road, Wallkill, NY 12589-3299, and in Indonesia by Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, PO Box 2105, Jakarta 10001. Periodicals Postage Paid at Brooklyn,

34567

AUGUST 2016

Vol. 137, No. 12 INDONESIAN ARTIKEL PELAJARAN

˝

Apakah Saudara Menyadari Perlunya

Maju Secara Rohani?

˝

Apakah Saudara Menyadari Perlunya

Melatih Orang Lain?

Kita senang karena semakin banyak orang menerima kabar baik. Dan tugas kita dalam pengabaran masih banyak. Dua artikel ini akan membahas perubahan apa yang bisa kita buat untuk maju secara rohani agar bisa melayani Yehuwa dengan lebih baik. Kita juga akan membahas caranya melatih orang lain, khususnya pelajar Alkitab kita.

Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang didukung sumbangan sukarela.

Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari Kitab Suci Terjemahan

(3)

”YANG sedikit akan menjadi seribu, dan yang kecil akan menjadi bangsa yang perkasa.” (Yes. 60:22) Kata-kata itu menjadi kenyataan pada akhir zaman ini. Pada tahun 2015, ada 8.220.105 hamba Yehuwa yang memberitakan kabar baik

1, 2. (a) Bagaimana Yesaya 60:22 menjadi kenyataan pada akhir zaman ini? (b) Apa saja yang sekarang dibu-tuhkan dalam organisasi Yehuwa di bumi?

Apakah Saudara Menyadari

Perlunya Maju Secara Rohani?

”Teruslah kerahkan dirimu dalam hal membaca di depan umum, dalam menasihati, dalam

pengajaran.”—1 TIM. 4:13.

NYANYIAN: 45, 70

APA JAWABAN SAUDARA?

Apa yang bisa S audara lakukan untuk maju secara rohani?

Bagaimana S audara bisa terus maju secara rohani dan tidak menyerah?

Apa saja yang bisa S audara lakukan agar pengabaran S audara lebih berhasil?

(4)

tentang Kerajaan di seluruh dunia! Tentang per-tambahan ini, Allah berkata, ”Aku, Yehuwa, akan mempercepatnya pada waktunya.” Jadi, akan ada semakin banyak pekerjaan bagi kita. Apakah kita berusaha keras untuk mengabar dan mengajarkan kabar baik? Banyak yang sudah melayani sebagai perintis biasa atau ekstra. Ada yang pindah ke tempat lain untuk membantu pekerjaan penga-baran. Yang lain bekerja keras membangun Balai Kerajaan.

2 Tiap tahun, ada sekitar 2.000 sidang baru.

Sidang-sidang ini membutuhkan penatua dan hamba pelayanan. Maka tiap tahun, ribuan hamba pelayanan perlu menjadi penatua dan ribuan lainnya perlu menjadi hamba pelayanan. Jelas-lah, ada ’banyak hal yang perlu dilakukan da-lam pekerjaan Tuan’ bukan hanya oleh saudara-saudara, melainkan juga saudari-saudari.—1 Kor. 15:58.

(5)

YANG DIPERLUKAN UNTUK MAJU SECARA ROHANI

3 Baca 1 Timotius 3:1. Rasul Paulus memuji

saudara-saudara yang ”berupaya meraih” hak isti-mewa sebagai pengawas. Untuk meraih sesuatu yang jauh letaknya, seseorang perlu berupaya ke-ras dan mungkin merentangkan tangannya. Ba-yangkan seorang saudara yang ingin memenuhi syarat menjadi hamba pelayanan. Dia tahu bah-wa dia perlu berupaya memperbaiki sifat-sifatnya. Dan, setelah menjadi hamba pelayanan, dia perlu terus berupaya keras untuk memenuhi syarat men-jadi pengawas.

4 Ada saudara-saudari yang membuat

perubah-an dalam hidup mereka agar bisa berbuat lebih ba-nyak untuk Yehuwa. Misalnya, ada yang ingin me-rintis, bekerja di Betel, atau ikut membangun Balai Kerajaan. Mari kita bahas bagaimana Alkitab bisa

3, 4. Menurut S audara, apa yang diperlukan untuk maju secara rohani?

(6)

membantu kita semua untuk terus maju secara rohani.

TERUSLAH MAJU SECARA ROHANI

5 Anak muda bisa berbuat banyak untuk

Ye-huwa karena mereka kuat dan sehat. (Baca Amsal 20:29.) Beberapa anak muda di Betel mencetak serta menjilid buku dan Alkitab. Banyak saudara-saudari muda membangun atau memperbaiki Balai Kerajaan. Ada yang rela membantu sewaktu ada bencana alam. Dan, banyak perintis muda mempelajari bahasa lain atau pindah ke tempat lain untuk mengabar.

6 Karena mengasihi Yehuwa, kita ingin

membe-rikan yang terbaik kepada-Nya. Meski begitu, pe-rasaan kita mungkin mirip dengan Aaron. Dia

5. Bagaimana anak muda bisa menggunakan kekuatan mereka untuk melayani Yehuwa?

6-8. (a) Apa yang membuat seorang anak muda meng-ubah pandangannya tentang pelayanan, dan apa hasilnya? (b) Bagaimana kita bisa ’mengecap dan melihat bahwa Yehuwa itu baik’?

(7)

ingin melayani Allah, tapi tidak menikmatinya. Aaron sejak kecil berhimpun dan berdinas, namun itu semua membosankan baginya. Jadi, apa yang dia lakukan?

7 Aaron berupaya membaca Alkitab secara

ter-atur, membuat persiapan untuk perhimpunan, dan memberi komentar. Dia juga mulai sering berdoa. Semua ini membuatnya maju secara rohani. Dia se-makin mengenal dan menyayangi Yehuwa. Hasil-nya, Aaron lebih menikmati pelayanannya. Dia me-rintis, membantu para korban bencana alam, dan melayani di negeri lain. Sekarang, dia seorang pe-natua dan melayani di Betel. Bagaimana perasaan-nya? Aaron berkata, ”Saya ’mengecap dan melihat bahwa Yehuwa itu baik’. Karena Yehuwa member-kati saya, saya merasa berutang kepada-Nya dan ingin berbuat lebih dalam pelayanan. Hasilnya, saya mendapat lebih banyak berkat.”

8 Sang pemazmur berkata, ”Kecaplah dan

(8)

’Mereka yang mencari Yehuwa tidak akan keku-rangan apa pun yang baik.’ (Baca Mazmur 34: 8-10.) Ya, jika kita memberikan yang terbaik ke-pada Yehuwa, kita akan benar-benar bahagia kare-na tahu bahwa kita menyekare-nangkan Dia. Dan, Dia akan menepati janji-Nya untuk menjaga kita.

JANGAN MENYERAH

9 Kita mungkin mau berbuat lebih banyak

un-tuk Yehuwa. Tapi, bagaimana jika kita sudah lama menunggu untuk mendapat hak istimewa tertentu? Atau, bagaimana jika keadaan kita belum juga ber-ubah? Kita mungkin perlu bersabar. (Mi. 7:7) Yehuwa mungkin membiarkan hal itu terjadi, tapi kita bisa yakin bahwa Dia akan selalu mendukung kita. Kita bisa belajar dari Abraham. Yehuwa ber-janji bahwa Abraham akan mempunyai anak. Tapi, Abraham harus menunggu bertahun-tahun sampai Ishak lahir. Selama itu, Abraham bersabar dan

(9)

terus beriman kepada Yehuwa.—Kej. 15:3, 4; 21:5; Ibr. 6:12-15.

10 Memang, menunggu itu tidak mudah. (Ams.

13:12) Tapi, jika kita terus memikirkan keada-an dkeada-an rasa kecewa kita, kita akkeada-an skeada-angat kecil hati. Lebih baik kita menggunakan waktu itu un-tuk memperbaiki sifat-sifat kita yang dibutuhkan untuk menjalankan tanggung jawab tertentu di sidang.

11 Kembangkan sifat dan kesanggupan yang

akan Saudara butuhkan. Dengan membaca dan

merenungkan Alkitab, Saudara bisa menjadi bijak-sana, punya cara berpikir yang benar, dan mem-buat keputusan yang baik. Pria-pria membutuh-kan sifat dan kesanggupan ini untuk mengurus sidang. (Ams. 1:1-4; Tit. 1:7-9) Jika kita mempela-jari Alkitab, kita bisa memahami perasaan Yehuwa terhadap banyak hal. Lalu, kita bisa menggunakan

11. Sifat apa saja yang bisa kita kembangkan, dan meng-apa itu penting?

(10)

VENECIA dari Venezuela tidak berani mengabar lewat telepon. Tapi dia mau mencobanya. Dia menelepon seorang ibu yang sudah dia kenal dan dengan singkat berbicara tentang Alkitab. Ibu itu ingin tahu lebih ba-nyak dan mau belajar Alkitab dengannya. Akhirnya, dia dibaptis. Venecia pun berkata, ”Kesaksian lewat telepon ternyata ada hasilnya!”

Peter dari Liberia sering membawa bacaan kita ke se-kolah. Suatu hari, beberapa temannya melihat risalah

Kaum Muda—Bagaimana Kalian Akan Menggunakan Kehidupan? dan meminta satu. Peter membahas

risa-lah itu bersama mereka dan bertanya, ”Apa cita-cita kalian?” Salah satu anak menjawab, ”Aku mau melayani Allah.” Lalu, anak itu belajar Alkitab dengan Peter.

Karena masalah kesehatan, sepasang Saksi di Polandia sulit mengabar dari rumah ke rumah. Jadi, mereka memberi kesaksian lewat surat. Seorang pria memba-las surat mereka, ”Saya sangat berterima kasih untuk penghiburan dari kalian. Istri saya meninggal tiga ta-hun yang lalu, dan tata-hun lalu putra saya tewas karena kecelakaan.” Seorang wanita menulis, ”Karena surat kalian dua tahun yang lalu, saya jadi tahu kebenaran. Sekarang saya adalah saudari kalian.”

APAKAH SAUDARA MAU

MENCOBA CARA LAIN?

(11)

apa yang kita pelajari untuk membuat keputusan yang menyenangkan Yehuwa setiap hari. Misalnya, kita jadi tahu cara memperlakukan orang lain, menggunakan uang, serta memilih hiburan dan pakaian.

12 Kerjakan tugas apa pun dengan

sebaik-baiknya. Sewaktu umat Allah membangun

kem-bali bait, Nehemia membutuhkan pria-pria yang bisa menjalankan berbagai tanggung jawab. Dia memilih mereka yang punya nama baik. Dia tahu bahwa mereka mengasihi Yehuwa dan akan beker-ja keras untuk melakukan tugas apa pun. (Neh. 7:2; 13:12, 13) Sekarang pun, orang yang dapat di-percaya dan yang bekerja keras akan punya nama baik dan bisa diberi lebih banyak tanggung jawab. (1 Kor. 4:2) Jadi, baik saudara maupun saudari hendaknya selalu mengerjakan tugas apa pun de-ngan sebaik-baiknya.—Baca 1 Timotius 5:25.

12. Bagaimana caranya menjadi anggota sidang yang dapat dipercaya?

(12)

13 Andalkan Yehuwa. Bagaimana jika ada yang

memperlakukan Saudara dengan tidak adil? Sauda-ra bisa menyatakan kekecewaan SaudaSauda-ra kepada mereka. Tapi, jika Saudara terus membela diri dan berkeras bahwa Saudaralah yang benar, masalahnya bisa bertambah parah. Kita bisa belajar dari Yusuf dalam Alkitab. Yusuf diperlakukan dengan buruk oleh saudara-saudaranya. Dia difitnah dan dipenja-rakan meski tidak bersalah. Tapi, Yusuf mengandal-kan Yehuwa. Dia memikirmengandal-kan janji-janji Yehuwa dan terus setia. (Mz. 105:19) Pada masa yang sulit itu, dia mengembangkan sifat-sifat bagus yang be-lakangan berguna baginya untuk melakukan tugas-tugas penting. (Kej. 41:37-44; 45:4-8) Jika Saudara diperlakukan dengan tidak adil, berdoalah memin-ta hikmat dari Yehuwa. Dia akan membantu Sau-dara untuk tetap tenang dan sopan sewaktu Sauda-ra menyatakan kekecewaan.—Baca 1 Petrus 5:10.

13. Jika S audara diperlakukan dengan tidak adil, bagai-mana teladan Yusuf bisa membantu S audara?

(13)

TINGKATKAN KETERAMPILAN DALAM PELAYANAN

14 Paulus menasihati Timotius agar semakin

te-rampil menggunakan Kitab Suci. Paulus berkata, ”Teruslah perhatikan dirimu dan pengajaranmu.” (1 Tim. 4:13, 16) Timotius sudah mengabar selama bertahun-tahun. Jadi, mengapa dia masih perlu me-ningkatkan keterampilannya? Karena orang dan keadaan bisa berubah. Agar mereka mau mende-ngarkannya, dia harus terus menyesuaikan cara mengajarnya dengan kebutuhan mereka. Kita pun harus berbuat yang sama.

15 Di beberapa tempat, banyak orang tidak ada

di rumah sewaktu kita mengabar. Di tempat lain-nya, orang bisa jadi ada di rumah, tapi kita tidak bisa menemui mereka karena mungkin lingkungan rumah mereka dijaga ketat. Kalau daerah Saudara

14, 15. (a) Mengapa kita harus ’terus memperhatikan’ cara kita mengabar? (b) Bagaimana S audara bisa menye-suaikan diri dengan keadaan yang berubah? (Lihat gambar di awal artikel pada edisi standar dan kotak ”Apakah S audara Mau Mencoba Cara Lain?”)

(14)

seperti itu, bisakah Saudara mencoba cara lain un-tuk menemui orang-orang?

16 Banyak saudara-saudari senang mengabar di

tempat umum. Misalnya, mereka bisa bertemu de-ngan banyak orang di stasiun kereta api, terminal bus, pasar, dan taman. Seorang penyiar bisa mulai mengobrol dengan seseorang tentang berita yang ter-baru. Atau, dia bisa bertanya tentang pekerjaannya atau memuji anaknya. Jika orang itu mau diajak bi-cara, sang penyiar bisa membahas sebuah topik Al-kitab dan meminta pendapatnya. Sering kali, orang-orang ingin tahu lebih banyak tentang Alkitab.

17 Mungkin, Saudara sulit memulai percakapan

dengan orang yang tidak dikenal di tempat umum. Itulah yang dirasakan Eddie, seorang perintis di New York City. Tapi, dia berhasil mengatasinya. Dia berkata, ”Sewaktu ibadat keluarga, saya dan Istri

16. Mengapa mengabar di tempat umum itu bermanfaat? 17, 18. (a) Bagaimana S audara bisa lebih terampil untuk mengabar di tempat umum? (b) Bagaimana kita bisa meniru Daud, dan apa hasilnya?

(15)

melakukan riset agar tahu caranya menjawab kebe-ratan dan menanggapi pendapat orang. Kami juga meminta saran dari Saksi lainnya.” Sekarang, Eddie sangat menyukai kesaksian di tempat umum.

18 Jika kita lebih menikmati pelayanan dan

se-makin terampil berbicara kepada orang tentang ka-bar baik, kemajuan rohani kita akan nyata. (Baca 1 Timotius 4:15.) Dan, kita bahkan mungkin bisa membantu orang menjadi hamba Yehuwa. Kita akan merasa sama seperti Daud yang berkata, ”Aku akan mengagungkan Yehuwa setiap waktu; puji-an kepadpuji-anya akpuji-an ada dalam mulutku senpuji-antia- senantia-sa. Karena Yehuwa jiwaku akan bermegah; orang-orang yang lembut hati akan mendengar dan akan bersukacita.”—Mz. 34:1, 2.

TERUS MEMUJI YEHUWA DENGAN MAJU SECARA ROHANI

19 Daud juga berkata, ”Segala hasil karyamu

19. Mengapa hamba Yehuwa yang setia bisa tetap bahagia meski menghadapi kesulitan?

(16)

akan menyanjung engkau, oh, Yehuwa, dan orang-orangmu yang loyal akan mengagungkan eng-kau. Mereka akan berbicara tentang kemulia-an kerajakemulia-anmu, dkemulia-an mereka akkemulia-an menyatakkemulia-an keperkasaanmu, untuk memberitahukan kepada putra-putra manusia, tindakannya yang perkasa dan kemuliaan semarak kerajaannya.” (Mz. 145: 10-12) Semua orang yang mengasihi Yehuwa dan setia kepada-Nya sangat ingin memberi tahu orang lain tentang Dia. Tapi, bagaimana jika Saudara ti-dak bisa mengabar dari rumah ke rumah sesering dulu karena penyakit atau usia tua? Ingatlah bah-wa Saudara memuji Yehubah-wa setiap kali Saudara ber-bicara tentang Dia kepada siapa saja, seperti kepa-da perawat atau dokter. Jika Saukepa-dara dipenjarakan karena iman, Saudara masih bisa berbicara kepada orang lain tentang Yehuwa dan itu membuat hati-Nya bersukacita. (Ams. 27:11) Yehuwa juga sangat senang jika Saudara melayani-Nya meski anggota keluarga Saudara yang lain tidak melayani-Nya.

(17)

(1 Ptr. 3:1-4) Dalam keadaan yang sangat sulit pun, Saudara bisa memuji Yehuwa, semakin dekat kepada-Nya, dan maju secara rohani.

20 Yehuwa tentu akan memberkati Saudara jika

Saudara semakin akrab dengan-Nya dan memberi-kan yang terbaik untuk-Nya. Mungkin, jika Sau-dara mengubah jadwal atau gaya hidup SauSau-dara, Saudara akan punya lebih banyak kesempatan un-tuk membantu orang lain belajar tentang janji-janji Allah yang indah. Bahkan, Saudara bisa berbuat le-bih banyak untuk saudara-saudari. Dan, mereka pasti akan lebih mengasihi Saudara karena Sauda-ra bekerja keSauda-ras di sidang.

21 Tidak soal berapa lama Saudara sudah

me-layani Yehuwa, kita semua bisa semakin akrab dengan-Nya dan maju secara rohani. Di artikel berikutnya, kita akan membahas cara membantu orang lain untuk maju.

20, 21. Jika S audara lebih sibuk dalam organisasi Yehu-wa, hal baik apa yang bisa S audara berikan kepada orang lain?

(18)

YESUS sibuk memberitakan Kerajaan Allah. Meski begitu, dia masih menggunakan banyak waktu untuk melatih murid-muridnya. Dia menunjukkan kepada mereka cara mengajar dan menggembalakan domba-domba Allah. (Mat. 10:5-7) Filipus juga sangat si-buk mengabar. Tapi, dia tetap melatih putri-putrinya

1, 2. Mengapa kita harus melatih orang lain?

Apakah Saudara Menyadari

Perlunya Melatih Orang Lain?

”Pengajaran yang baik . . . akan kuberikan kepadamu.”—AMS. 4:2.

NYANYIAN: 93, 96

APA JAWABAN SAUDARA?

Mengapa kita perlu melatih pelajar Alkitab agar mereka bersemangat untuk belajar Alkitab secara pribadi?

Bagaimana kita bisa membantu penyiar baru dalam pengabaran?

Mengapa pria-pria perlu dilatih agar siap menjadi gembala kawanan domba Allah?

(19)

untuk mengabar dengan terampil. (Kis. 21:8, 9) Saat ini, kita pun harus melatih orang lain. Mengapa?

2 Di seluruh dunia, ada banyak orang baru

yang belum dibaptis. Mereka perlu dibantu untuk mengerti pentingnya membaca dan mempelajari Alkitab secara pribadi. Mereka juga perlu dilatih cara memberitakan dan mengajarkan kabar baik. Pria-pria yang baru dibaptis perlu dilatih agar bisa men-jadi hamba pelayanan dan penatua. Semua anggo-ta sidang bisa memberikan banyak bantuan kepada orang-orang baru ini.—Ams. 4:2.

AJARKAN CARA BELAJAR ALKITAB YANG BAIK

3 Setiap hamba Yehuwa perlu membaca dan

mempelajari Alkitab untuk mengetahui kehendak Allah. Rasul Paulus menjelaskan pentingnya hal ini kepada saudara-saudari di Kolose sewaktu ia

3, 4. (a) Menurut Paulus, mengapa belajar Alkitab itu penting untuk pelayanan? (b) S ebelum menyarankan pelajar Alkitab untuk mempelajari Alkitab secara pribadi, apa yang harus kita lakukan?

(20)

berkata, ”Kami tidak henti-hentinya berdoa bagimu dan meminta supaya kamu dipenuhi dengan penge-tahuan yang saksama tentang kehendaknya.” De-ngan membaca dan mempelajari Kitab Suci, mere-ka bisa mendapat hikmat dan tahu cara ”berjalan dengan layak di hadapan Yehuwa untuk menyenang-kan dia sepenuhnya”. Mereka juga amenyenang-kan bisa mela-kukan ”setiap pekerjaan yang baik” yang Yehuwa

Penyiar baru perlu belajar untuk bersabar dalam pelayanan. Seorang saudara di Ghana berkali-kali berupaya mengunjungi seorang pemuda yang telah menerima majalah. Tapi, pemuda itu selalu menghindar darinya. Setelah beberapa minggu, saudara itu akhirnya bertemu dengannya. Tapi, pemuda itu segera mengakhiri percakapan. Sau-dara itu tidak menyerah. Dia mencoba menunjuk-kan cara belajar Alkitab, dan pemuda itu pun mau. Beberapa bulan kemudian, pemuda itu dibaptis pada saat kebaktian.

(21)

berikan, terutama memberitakan kabar baik. (Kol. 1:9, 10) Jadi, jika kita memandu pelajaran Alkitab, kita perlu membantu pelajar mengerti bahwa de-ngan membaca dan mempelajari Alkitab secara ter-atur, dia akan tergerak untuk melayani Yehuwa.

4 Sebelum membantu pelajar Alkitab mengerti

manfaatnya belajar Alkitab secara pribadi, kita sen-diri harus melakukannya. Malah, jika kita mem-baca dan merenungkan Alkitab dengan teratur, kita akan merasakan manfaatnya dalam kehidupan dan pelayanan kita. Misalnya, jika ada yang meng-ajukan pertanyaan sulit dalam pengabaran, kita bisa menjawabnya dengan menggunakan Alkitab. Atau, sewaktu kita membaca tentang ketekunan Ye-sus, Paulus, dan yang lainnya dalam pelayanan, kita akan bersemangat untuk terus mengabar meski ada kesulitan. Dan, jika kita menceritakan kepada orang lain apa yang kita pelajari dan manfaatnya bagi kita, bisa jadi mereka juga ingin belajar Alkitab dengan lebih rajin untuk mendapatkan manfaatnya.

(22)

5 Saudara mungkin bertanya, ’Bagaimana

ca-ranya melatih pelajar Alkitab untuk mempelajari Alkitab dengan teratur?’ Saudara bisa menun-jukkan cara mempersiapkan bahan yang akan dipelajari bersamanya. Saudara bisa menyaran-kannya untuk membaca keterangan tambahan di apendiks buku Alkitab Ajarkan dan

memba-ca ayat-ayatnya. Lalu, Saudara bisa menunjuk-kan cara mempersiapmenunjuk-kan bahan perhimpunan agar dia bisa memberikan komentar. Sarankan dia un-tuk membaca tiap edisi Menara Pengawal dan Sadarlah! Saudara juga bisa menunjukkan cara

mencari jawaban atas pertanyaan Alkitab, misalnya dengan menggunakan Watchtower Library atau PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal.

Jika dia mencoba belajar dengan berbagai cara ini, dia mungkin akan menikmatinya dan ingin belajar lebih banyak lagi.

5. B erikan saran tentang cara membantu seseorang untuk mempelajari Alkitab secara pribadi dengan teratur.

(23)

6 Kita ingin agar pelajar Alkitab menyadari

bah-wa Alkitab bermanfaat karena dengan mempela-jarinya, dia bisa lebih mengenal Yehuwa. Daripada memaksanya untuk belajar, kita bisa menunjukkan cara menikmati pelajaran Alkitab melalui alat ban-tu yang disediakan organisasi Yehuwa. Semakin ba-nyak yang dia pelajari, dia akan merasa seperti sang pemazmur yang bernyanyi, ”Baiklah bagiku untuk datang mendekat kepada Allah. Kepada Tuan Yang Berdaulat Yehuwa kutaruh perlindunganku.” (Mz. 73:28) Roh Yehuwa pasti akan membantu orang yang ingin mendekat kepada-Nya.

LATIHLAH PENYIAR BARU CARA MENGABAR DAN MENGAJAR

7 Kita bisa belajar banyak hal dari cara Yesus

melatih rasul-rasulnya. Yesus mengajak mereka

6. (a) Bagaimana S audara bisa membantu sang pelajar menyadari pentingnya Alkitab? (b) Apa hasilnya jika pelajar kita menikmati pelajaran Alkitab?

7. Bagaimana Yesus melatih murid-muridnya mengabar? (Lihat gambar di awal artikel pada edisi standar.)

(24)

mengabar. Jadi, mereka melihat cara Yesus menga-jar orang. Dia juga memberi mereka petunjuk khu-sus tentang cara mengabar. (Mat., psl. 10)[1]

Da-lam waktu singkat, para rasul belajar dari Yesus cara mengajarkan kebenaran. (Mat. 11:1) Mari kita ba-has dua cara untuk melatih penyiar baru mengabar.

8 Cara berbicara. Yesus tidak hanya berkhotbah

di depan banyak orang. Dia juga sering berbicara kepada orang-orang secara pribadi dengan ramah. Misalnya, dia bercakap-cakap dengan seorang wa-nita yang menimba air di sumur dekat kota Sikhar. (Yoh. 4:5-30) Yesus juga berbicara dengan Matius Lewi, seorang petugas pajak, dan mengundangnya menjadi rasul. Matius menerima undangan Yesus dan belakangan mengajak Yesus dan orang-orang lain makan di rumahnya. Di sana, Yesus berbicara dengan banyak orang.—Mat. 9:9; Luk. 5:27-39.

9 Yesus juga berbicara dengan ramah kepada

8, 9. (a) Bagaimana cara Yesus berbicara kepada orang-orang dalam pelayanan? (b) Bagaimana kita bisa menggu-nakan contoh Yesus untuk melatih penyiar baru?

(25)

Natanael, meski Natanael berpikiran buruk tentang orang Nazaret. Karena Yesus ramah kepadanya, dia mengubah pandangannya terhadap Yesus yang ber-asal dari Nazaret. Dan dia mau belajar lebih banyak dari Yesus. (Yoh. 1:46-51) Dari contoh Yesus, kita belajar bahwa jika kita berbicara dengan ramah dan tenang, orang-orang akan lebih mau mendengarkan kita.[2] Jika kita melatih penyiar baru untuk

berbi-cara dengan berbi-cara seperti itu, mereka akan lebih me-nikmati pelayanan mereka.

10 Cara memupuk minat. Yesus sangat sibuk.

Tapi, jika ada yang ingin mendengarkannya, dia akan meluangkan waktu untuk mengajar mereka banyak hal. Contohnya, suatu hari ada banyak orang yang berkumpul di pinggir danau untuk mendengarkan ajaran Yesus. Jadi, Yesus naik ke pe-rahu bersama Petrus dan mengajar mereka dari atas perahu. Setelah itu, dia juga mengajar Petrus. Yesus

10-12. (a) Bagaimana Yesus memupuk minat orang yang mau mendengarkan? (b) Bagaimana kita bisa membantu penyiar baru menjadi guru Alkitab yang lebih terampil?

(26)

membuat mukjizat sehingga Petrus bisa menang-kap banyak ikan. Lalu, dia berkata kepada Petrus, ”Mulai sekarang engkau akan menangkap manu-sia hidup-hidup.” Petrus dan teman-temannya sege-ra ”membawa kembali pesege-rahu-pesege-rahu itu ke dasege-rat, lalu meninggalkan segala sesuatu” dan mengikuti Yesus.—Luk. 5:1-11.

11 Nikodemus juga ingin belajar lebih banyak

dari Yesus. Tapi sebagai anggota Sanhedrin, dia ta-kut dengan tanggapan orang jika dia ketahuan berbi-cara kepada Yesus. Jadi, dia mendatangi Yesus pada malam hari. Yesus tidak menolaknya, tapi malah menyediakan waktu untuk menjelaskan kebenaran yang penting kepadanya. (Yoh. 3:1, 2) Yesus selalu mau meluangkan waktu untuk mengajarkan kebe-naran kepada orang-orang dan menguatkan iman mereka. Kita juga bisa menirunya dengan bersedia mengunjungi lagi orang pada waktu yang cocok bagi mereka. Kita juga perlu menggunakan waktu kita untuk membantu mereka memahami Alkitab.

(27)

12 Sewaktu berdinas bersama penyiar baru, kita

bisa mengajar mereka untuk mengunjungi lagi si-apa pun yang kelihatannya berminat. Kita bisa mengajaknya sewaktu kita melakukan kunjungan kembali dan memandu pelajaran Alkitab. Dengan begitu, mereka akan belajar cara mengajar orang lain dan ikut merasakan betapa senangnya mem-bantu seseorang mengenal Yehuwa. Jadi, mereka pun akan bersemangat untuk mengunjungi kembali orang yang sudah dikabari dan memandu pelajaran Alkitab. Mereka juga akan belajar untuk bersabar dan tidak cepat menyerah jika sulit bertemu lagi de-ngan yang berminat.—Gal. 5:22; lihat kotak ”Dia Tidak Menyerah”.

LATIHLAH ORANG BARU UNTUK MELAYANI SAUDARA-SAUDARI

13 Yehuwa ingin agar hamba-hamba-Nya saling

13, 14. (a) Apa yang bisa S audara pelajari dari tokoh Alkitab yang suka berkorban demi orang lain? (b) Bagai-mana S audara bisa melatih orang baru dan anak muda untuk memedulikan saudara-saudari mereka?

(28)

mengasihi seperti keluarga dan saling melayani. (Baca Lukas 22:24-27; 1 Petrus 1:22.) Alkitab menjelaskan bahwa Yesus memberikan segala-nya, termasuk nyawasegala-nya, untuk orang lain. (Mat. 20:28) Dorkas ”banyak sekali melakukan perbuat-an baik dperbuat-an memberikperbuat-an pemberiperbuat-an belas kasihperbuat-an”. (Kis. 9:36, 39) Maria ’bekerja keras’ membantu saudara-saudari di Roma. (Rm. 16:6) Bagaimana kita bisa membantu orang baru mengerti penting-nya berbuat baik kepada saudara-saudari?

14 Kita bisa mengajak orang baru mengunjungi

lansia atau orang yang sedang sakit. Orang tua juga bisa mengajak anak mereka jika situasinya cocok. Penatua bisa mengajak anak muda atau orang baru bekerja sama jika ada kebutuhan untuk menye-diakan makanan bagi lansia atau memperbaiki ru-mah mereka. Jika anak muda dan orang baru meli-hat bahwa saudara-saudari saling peduli seperti itu, mereka akan tergerak untuk melakukannya juga. Contohnya, sewaktu mengabar di sebuah desa,

(29)

seorang penatua selalu mampir ke rumah saudara-saudara di sana. Seorang saudara-saudara muda yang se-ring ikut dengan penatua ini belajar darinya. Dia jadi tergerak untuk memikirkan apa yang bisa dia lakukan untuk membantu saudara-saudari.—Rm. 12:10.

15 Yehuwa memberi para pria tanggung jawab

untuk mengajarkan Firman Allah di sidang. Jadi, pria-pria harus belajar cara menyampaikan khot-bah dengan baik. Jika Saudara seorang penatua, co-balah dengarkan sewaktu hamba pelayanan berlatih menyampaikan khotbah. Lalu, bantu dia mening-katkan keterampilannya.—Neh. 8:8.[3]

16 Ada banyak pria yang perlu dilatih untuk

menjadi gembala di sidang. Paulus melatih Ti-motius dan menyarankannya untuk melatih orang

15. Mengapa para penatua harus mau memperhatikan kemajuan pria-pria di sidang?

16, 17. (a) Apa yang Paulus lakukan agar Timotius bisa lebih maju lagi? (b) Bagaimana penatua bisa melatih calon gembala di sidang?

(30)

lain. Paulus berkata, ”Teruslah peroleh kuasa me-lalui kebaikan hati yang tidak selayaknya diper-oleh yang berhubungan dengan Kristus Yesus, dan perkara-perkara yang engkau dengar dariku dengan dukungan banyak saksi, percayakanlah perkara-perkara ini kepada pria-pria yang setia, yang selan-jutnya akan cukup cakap untuk mengajar orang-orang lain.” (2 Tim. 2:1, 2) Timotius belajar banyak hal dari Paulus yang adalah penatua dan ra-sul. Dia belajar caranya untuk lebih terampil da-lam pengabaran dan caranya membantu saudara-saudari di sidang.—2 Tim. 3:10-12.

17 Paulus menggunakan banyak waktu untuk

melatih Timotius karena dia ingin Timotius terla-tih dengan baik. (Kis. 16:1-5) Para penatua bisa meniru Paulus dengan mengajak hamba pela-yanan yang memenuhi syarat untuk ikut dalam kunjungan penggembalaan. Dengan begitu, mere-ka bisa belajar dari para penatua cara mengajar orang lain, cara menjadi sabar dan pengasih, dan

(31)

cara mengandalkan Yehuwa sewaktu mengurus domba-Nya.—1 Ptr. 5:2.

PELATIHAN ITU PENTING

18 Pada akhir zaman ini, banyak orang baru

per-lu dilatih agar semakin terampil dalam pengabar-an. Banyak saudara juga perlu dilatih untuk meng-urus sidang. Yehuwa ingin agar semua hamba-Nya dilatih dengan baik. Dan, Ia memercayakan tugas istimewa itu kepada kita. Jadi, kita harus berusaha keras melatih orang lain, seperti yang Yesus dan Paulus lakukan. Kita perlu melatih sebanyak mung-kin orang karena pekerjaan pengabaran semamung-kin meningkat sebelum akhir itu tiba.

19 Dibutuhkan waktu dan upaya untuk melatih

orang baru. Tapi, kita yakin bahwa Yehuwa dan Yesus akan membantu kita melatih orang lain de-ngan cara terbaik. Kita pasti akan bahagia jika

18. Mengapa melatih orang lain dalam pelayanan sangat penting?

19. Mengapa S audara perlu yakin bahwa upaya S audara untuk melatih orang lain tidak akan sia-sia?

(32)

Bukawww.jw.org/id, atauscan kode

5

melihat orang yang kita latih ”bekerja keras dan mengerahkan diri” di sidang atau dalam pengabar-an. (1 Tim. 4:10) Kita sendiri juga perlu terus ber-upaya keras untuk maju secara rohani, mengem-bangkan sifat-sifat yang bagus, dan lebih mendekat kepada Yehuwa.

CATATAN:

[1] (paragraf 7) Misalnya, Yesus memberi tahu murid-muridnya untuk (1) memberitakan tentang Kerajaan Allah; (2) percaya bahwa Allah akan menyediakan kebutuhan mereka; (3) tidak berdebat; (4) percaya bahwa Allah akan menolong saat mereka ditentang; dan (5) tidak takut menghadapi perlakuan buruk orang-orang.

[2] (paragraf 9) Saran bagus tentang cara berbicara kep ada orang-orang s ewaktu b erdinas terdap at di buku Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis, hlm. 62-64.

[3] (paragraf 15) Saran bagus bagi para pria untuk lebih terampil berkhotbah terdapat di buku Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis, hlm. 52-61.

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab kedua menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu mengenai Teori Kebijakan Program UPK MP, Syarat Penerima SPP,

Di dalam perubahan ini, peristiwa konsumsi tidak lagi dapat ditafsirkan sebagai suatu peristiwa dimana masyarakat mengkonsumsi suatu barang ataupun objek

Aisyah berkata: Hai keponakanku, ayat itu berbicara tentang seorang anak perempuan yatim yang berada dalam asuhan walinya, di mana harta anak perempuan itu telah bercampur dengan

Pekerjaan yang dibebankan tersebut disesuaikan dengan keahlian yang dimiliki karyawan, karena apabila tidak sesuai maka karyawan akan merasa beban kerja yang dirasakan besar

(4) Laporan keuangan pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri dengan laporan ikhtisar realisasi kinerja dan laporan keuangan BUMD/perusahaan

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus karena skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan, Kompensasi, Corporate Governance terhadap Manajemen Laba (Studi

Masyarakat pedesaan lebih menyadari akan pentingnya pendidikan maka lebih baik mereka menyekolahkan putra-putri mereka ketingkat yang lebih tinggi yaitu perguruan

I)ari ketiga skripsi di atas, skripsi pertama dan kedua telah membahas perhatian orang tua. dan motivasi trelajar secara teoritik yang dikaji dari sudut.. pandang