• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISA SISTEM BEJALAN. Penyuluhan Dinas Sosial Kota Bogor adalah sebuah pelayanan publik yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISA SISTEM BEJALAN. Penyuluhan Dinas Sosial Kota Bogor adalah sebuah pelayanan publik yang"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

28 BAB III

ANALISA SISTEM BEJALAN

3.1 Tinjauan perusahaan

Sistem informasi BPJS Mandiri kelas III di bidang Data Informasi dan Penyuluhan Dinas Sosial Kota Bogor adalah sebuah pelayanan publik yang disediakan untukmempermudah masyarakat dalam memperoleh kartu BPJS mandiri kelas III.

Dengan persyaratan yang harus di penuhi seperti Kartu keluarga Tahun 2013, Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang bersangkutan, Surat Keterangan Sakit dari Rumah Sakit, serta Surat Keterangan Tidak Mampu.

Adapun pegawai yang telibat langsung dalam pembuatan surat rekomendasi BPJS Mandiri Kelas III, yaitu yang menginput data secara manual oleh staff di bidang Data Informasi dan Penyuluhan Dinas Sosial Kota Bogor ke dalam komputer server dan membuat laporan tentang data harian pembuatan Surat Rekomendasi BPJS Mandiri Kelas III. Pegawai yang terlibat diantaranya :

1. Pegawai Pelayanan BPJS Mandiri Kelas III. 2. Staff Pelaksana

3. Staff Sekretariat Dinas Sosial Kota Bogor

(2)

29

3.1.1 Sejarah Institusi/Perusahaan

Berdasarkan Peraturan pemerintah daerah tentang Organisasi perangkat daerah pemerintah Kota Bogor Tahun 2005-2008

1. Tahun 2005-2008 Dinas Sosial Kota Bogor bergabung dengan Dinas Tenaga Kerja dan Sosial

2. Tahun 2009 berganti menjadi Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi

3. Tahun 2010-2016 berganti menjadi Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi

4. Berdasarkan peraturan daerah tahun 2018 Dinas Sosial Berdiri.

3.1.2 Visi Dan Misi A. VISI

Optimalisasi penyelenggaraan kesejahteraan sosial melalui sumber daya manusia yang berkualitas tahun 2019

B. MISI

1. Menurunkan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial

2. Meningkatkan peran serta masyarakat potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS) dan dunia usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial serta melestarikan nilai-nilai keperintisan, kepahlawanan, kejuangan serta kesetiakawanan sosial.

(3)

30

3.1.3 Struktur Organisasi dan Fungsi

Organisasi adalah alat manajemen untuk mencapai tujuan secara menyeluruh yaitu dengan cara lebih terperinci pemisahan wewenang dan tanggung jawab masing-masing individu yang berada dalam organisasi perusahaan atau kantor tersebut.

Adapun Organisasi ini sendiri dapat dikatakan sebagai suatu kerangka yang mewujudkan pola dari hubungan antara kedudukan dan peranan dalam suatu kerjasama. Bentuk struktur organisasi yangdimiliki Kantor Dinas Sosial Kota Bogor.

Sumber: Dinas Sosial Kota Bogor

Gambar III.1

(4)

31

Fungsi dari tiap bagian adalah sebagai berikut : A. Kepala Dinas

1. Dinas dipimpin oleh seorang kepala dinas yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan di bidang sosial.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) kepala dinas menyelenggarakan fungsi:

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang sosial.

b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang sosial;

c) Pelaksanaan teknis operasional di bidang sosial;

d) Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, perlengkapan, sarana dan prasarana Dinas;

e) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang sosial;

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

B. Sekretaris Dinas Sosial Kota Bogor

1. Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi dinas di bidang pengelolaan kesekretariatan.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sekretaris mempunyai fungsi:

(5)

32 a) Pelaksanaan koordinasi dalam penyusunan rencana kerja di

lingkungan dinas;

b) Pelaksanaan tugas administrasi umum, administrasi kepegawaian, perlengkapan, keuangan, kearsipan dan kerumahtanggaan;

c) Pelaksanaan koordinasi evaluasi dan pelaporan dinas. C. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

1. Sub bagian umum dan kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) huruf b angka 1 dipimpin oleh seorang kepala sub bagian yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi secretariat di bidang umum dan kepegawaian.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) kepala sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi:

a) Pengelolaan administrasi umum, pembinaan, dan pengelolaan administrasi kepegawaian;

b) Pengelolaan kearsipan, kerumahtanggaan, perlengkapan dinas; c) Pelaksaan pelaporan sub bagian umum dan kepegawaian. D. Sub Bagian Keuangan

1. Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf Bangka 2 dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi sekretariat di bidang keuangan.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi:

(6)

33 b) Pengelolaan administrasi keuangan dan pelayanan di bidang

keuangan;

c) Penyusunan laporan keuangan Dinas;

d) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan. E. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

1. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b angka 3 dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi sekretariat di bidang perencanaan dan pelaporan.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai fungsi:

a) Penyusunan rencana kerja lingkup Dinas;

b) Penyiapan bahan penyusunan kebijakan bidang perencanaan dan pelaporan;

c) Pengelolaan administrasi kegiatan perencanaan dan pelaporan; d) Pengolahan, penyusunan dan penyajian data sebagai bahan

informasi;

e) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan.

F. Kepala Bidang Data, Informasi dan Penyuluhan Kesejahteraan Sosial

1. Bidang Data, Informasi dan Penyuluhan Kesejahteraan Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang data, informasi dan penyuluhan kesejahteraan sosial.

(7)

34 2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala

Bidang Data, Informasi dan Penyuluhan Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi:

a) Perumusankebijakandanbimbinganteknisbidangdata,informasidan penyuluhan kesejahteraan sosial;

b) Pengkoordinasiankegiatandibidangdata,informasidanpenyuluhan kesejahteraan sosial;

c) Pelaksanaanmonitoring,evaluasi,danpelaporankegiatanbidangdata, informasi dan penyuluhan kesejahteraan sosial.

G. Seksi Data dan Informasi Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

1. Seksi Data dan Informasi Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c angka 1 dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi BidangData, Informasi dan Penyuluhan Kesejahteraan Sosial dibidang data dan informasi penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Seksi Data dan Informasi Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi:

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis data dan informasi penyelenggaraan kesejahteraan sosial;

b) Penyelenggaraan kegiatan data dan informasi penyelenggaraan kesejahteraan sosial;

(8)

35 c) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan data dan

informasi penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

H. Seksi Penyuluhan Sosial dan Pengumpulan, Pengawasan Undian dan Sumbangan Sosial

1. Seksi Penyuluhan Sosial dan Pengumpulan, Pengawasan Undian dan Sumbangan Sosial dipimpin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c angka 2 oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Bidang Data, Informasi dan Penyuluhan Kesejahteraan Sosial di bidang penyuluhan sosial dan pengumpulan, pengawasan undian dan sumbangan sosial.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Seksi Penyuluhan Sosial dan Pengumpulan, Pengawasan Undian dan Sumbangan Sosial mempunyai fungsi:

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis penyuluhan sosial dan pengumpulan, pengawasan undian dan sumbangan sosial;

b) Penyelenggaraan kegiatan penyuluhan sosial dan pengumpulan, pengawasan undian dan sumbangan sosial;

c) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan penyuluhan sosial dan pengumpulan, pengawasan undian dan sumbangan sosial.

(9)

36 I. Bidang Rehabilitasi Sosial

1. Bidang Rehabilitasi Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang rehabilitasi sosial. 2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala

Bidang Rehabilitasi Sosial mempunyai fungsi:

a) Perumusan kebijakan dan bimbingan teknis bidang rehabilitasi sosial;

b) Pengkoordinasian kegiatan di bidang rehabilitasi sosial;

c) Pelaksanaanmonitoring,evaluasi,danpelaporankegiatanrehabilitasi sosial.

J. Seksi Rehabilitasi Penyandang Disabilitas, Kesejahteraan Anak, Lanjut Usia, Perdagangan Orang dan Korban Tindak Kekerasan

1. Seksi Rehabilitasi Penyandang Disabilitas, Kesejahteraan Anak, Lanjut Usia, Perdagangan Orang dan Korban Tindak Kekerasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d angka 1 dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Bidang Rehabilitasi Sosial dibidang rehabilitasi penyandang disabilitas, kesejahteraan anak, lanjut usia, perdagangan orang dan korban tindak kekerasan.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Seksi Rehabilitasi Penyandang Disabilitas, Kesejahteraan Anak, Lanjut Usia, Perdagangan Orang dan Korban Tindak Kekerasan mempunyai fungsi:

(10)

37 a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis Rehabilitasi penyandang disabilitas, kesejahteraan anak, lanjut usia, perdagangan orang dan korban tindak kekerasan;

b) Penyelenggaraan kegiatan rehabilitasi penyandang disabilitas, kesejahteraan anak, lanjut usia, perdagangan orang dan korban tindak kekerasan;

c) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan rehabilitasi penyandang disabilitas, kesejahteraan anak, lanjut usia, perdagangan orang dan korban tindak kekerasan.

K. Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial lainnya

1. Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d angka 2 dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Bidang Rehabilitasi Sosial di bidang rehabilitasi tuna sosial dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial lainnya mempunyai fungsi:

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis rehabilitasi tuna sosial dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya;

(11)

38 b) Penyelenggaraan kegiatan rehabilitasi tuna sosial dan penyandang

masalah kesejahteraan sosial lainnya;

c) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan rehabilitasi tuna sosial dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya. L. Bagian Pemberdayaan Sosial

1. Bidang Pemberdayaan Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf e dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang pemberdayaan sosial. 2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala

Bidang Pemberdayaan Sosial mempunyai fungsi:

a) Perumusan kebijakan dan bimbingan teknis bidang pemberdayaan sosial;

b) Pengkoordinasian kegiatan di bidang pemberdayaan sosial; c) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan bidang

pemberdayaan sosial

M. Seksi Pemberdayaan Kelembagaan Sosial

1. Seksi Pemberdayaan Kelembagaan Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf e angka 1 dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Bidang Pemberdayaan Sosial di bidang pemberdayaan kelembagaan sosial. 2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala

Seksi Pemberdayaan Kelembagaan Sosial mempunyai fungsi: a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis

(12)

39 b) Penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan kelembagaan sosial; c) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan

pemberdayaan kelembagaan sosial.

N. Seksi Kepahlawanan, Keperintisan dan Restorasi Sosial

1. Seksi Kepahlawanan, Keperintisan dan Restorasi Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf e angka 2 dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Bidang Pemberdayaan Sosial di bidang kepahlawanan, keperintisan dan restorasi sosial.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Seksi Kepahlawanan, Keperintisan dan Restorasi Sosial mempunyai fungsi:

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis kepahlawanan, keperintisan dan restorasi sosial;

b) Penyelenggaraan kegiatan kepahlawanan, keperintisan dan restorasi sosial;

c) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan kepahlawanan, keperintisan dan restorasi sosial.

O. Bidang Perlindungan Sosial Keluarga dan Penanganan Fakir Miskin

1. Bidang Perlindungan Sosial Keluarga dan Penanganan Fakir Miskin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yangmempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang perlindungan sosial keluarga dan penanganan fakir miskin.

(13)

40 2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala

Bidang Perlindungan Sosial Keluarga dan Penanganan Fakir Miskin mempunyai fungsi:

a) Perumusan kebijakan dan bimbingan teknis bidang perlindungan sosial keluarga dan penanganan fakir miskin;

b) Pengkoordinasian kegiatan di bidang perlindungan sosial keluarga dan penanganan fakir miskin;

c) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan bidang perlindungan sosial keluarga dan penanganan fakir miskin. P. Seksi Perlindungan Orang Terlantar dan Korban Bencana

1. Seksi Perlindungan Orang Terlantar dan Korban Bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f angka 1 dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Bidang Perlindungan Sosial Keluarga dan Penanganan Fakir Miskin di bidang perlindungan orang terlantar dan korban bencana.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Seksi Perlindungan Orang Terlantar dan Korban Bencana mempunyai fungsi:

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis perlindungan orang terlantar dan korban bencana;

b) Penyelenggaraan kegiatan perlindungan orang terlantar dan korban bencana;

c) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan perlindungan orang terlantar dan korban bencana.

(14)

41 Q. Seksi Penanganan Fakir Miskin dan Jaminan Sosial Keluarga

1. Seksi Perlindungan Orang Terlantar dan Korban Bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f angka 1 dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Bidang Perlindungan Sosial Keluarga dan Penanganan Fakir Miskin di bidang perlindungan orang terlantar dan korban bencana.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Seksi Perlindungan Orang Terlantar dan Korban Bencana mempunyai fungsi:

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis perlindungan orang terlantar dan korban bencana;

b) Penyelenggaraan kegiatan perlindungan orang terlantar dan korban bencana;

c) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan perlindungan orang terlantar dan korban bencana.

3.2 Prosedur Sistem Berjalan 1. Prosedur Pemeriksaan Berkas

Pemohon peserta BPJS Mandiri Kelas III datang langsung ke bagian pelayanan dengan membawa berkas yang terdiri dari Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Keterangan Sakit, Surat Keterangan Tidak Mampu dari Keluarahan. Kemudian bagian pelayanan

(15)

42 akan melakukan pemeriksaan berkas tersebut, jika sudah sesuai, bagian pelayanan akan membuat Surat Rekomendasi BPJS Mandiri Kelas III. 2. Prosedur Persetujuan

Surat rekomendasi yang sudah selesai di input, akan di berikan kepada pemohon peserta BPJS untuk diperbanyak sebanyak 3 (Tiga) Rangkap. Setelah di perbanyak, pemohon peserta BPJS Mandiri Kelas III akan melakukan tandatangan persetujuan bahwa mampu membayar perbulan. Kemudian surat rekomendasi akan di berikan kepada Kepala Kantor Dinas Sosial kota bogor untuk dilakukan persetujuan terhadap pemohon peserta BPJS Mandiri Kelas III.

3. Prosedur Laporan

Setelah disetujui 1 (Satu) rangkap Surat Rekomendasi akan diberikan kepada Kepala Kantor Dinas Sosial Kota Bogor untuk diarsipkan, 1 (Rangkap) pada bidang Data Informasi Dan Penyuluhan dan kepada pemohon peserta BPJS Mandiri Kelas III. Kemudian data tersebut akan dimasukan kedalam laporan harian melalui Microsoft Excel dan Buku Agenda Harian Surat Rekomendasi BPJS Mandiri Kelas III.

(16)

43 3.3 Use Case Diagram

Gambar III.2

Use case diagram Surat Rekomendasi BPJS Mandiri Kelas III

Tabel III.1

Deskripsi Usecase Menyerahkan Berkas Persyaratan

Usecase Name Menyerahkan Berkas

Requirements Pemohon menyerahkan berkas kepada

Bagian Pelayanan

Goal Penyerahan berkas dapat diarsipkan

(17)

44

Post-Conditions Penyerahan berkas dilakukan pemeriksaan

Failed end Condition Pemohon tidak dapat menginput berkas

Actors Pemohon

Main Flow/Basic Path Pemohon memenuhi persyaratan

Alternate Flow/Invariant A A1. Melakukan pengecekan berkas yang

belum sesuai

Invariant B B1. Pemohon tidak dapat membuat data

Tabel III.2

Deskripsi Usecase Memeriksa Berkas Persyaratan

Usecase Name Memeriksa Berkas

Requirements Bagian Pelayanan memeriksa berkas

Goal Bagian pelayanan dapat memeriksa berkas

kemudian di arsipkan

Pre-Conditions Bagian pelayanan telah melakukan

pemeriksaan berkas

Post-Conditions Penyerahan berkas di arsipkan

Failed end Condition Berkas tidak sesuai dengan persyaratan

Actors Bagian Pelayanan

Main Flow/Basic Path 1. Bagian pelayanan melakukan

pengecekan berkas

2. Bagian pelayanan menyimpan berkas

Alternate Flow/Invariant A A1. Melakukan pengecekan berkas yang

belum sesuai

Invariant B B1. Bagian Pelayanan menentukan

persyaratan yang memenuhi dan tidak memenuhi

B2. Berkas yang tidak sesuai di kembalikan kepada pemohon

(18)

45 Tabel III.3

Deskripsi Usecase Penginputan Surat Rekomendasi

Usecase Name Penginput Surat Rekomendasi

Requirements Bagian Pelayanan menginput data

pemohon

Goal Pemohon dapat menerima surat

rekomendasi BPJS Mandiri kelas 3

Pre-Conditions Bagian pelayanan mendapatkan

persetujuan surat rekomendasi

Post-Conditions Bagian pelayanan akan melakukan

pengarsipan surat rekomendasi

Failed end Condition Bagian pelayanan melakukan input surat

rekomendasi secara manual

Actors Bagian Pelayanan

Main Flow/Basic Path 1. Bagian pelayanan melakukan input

surat rekomendasi

2. Bagian pelayanan meminta persetujuan kepada kepala kantor

Alternate Flow/Invariant A A1. Bagian pelayanan melakukan

pengecekan kembali pada penginputan surat rekomendasi BPJS Mandiri Kelas 3

Invariant B B1. Bagian Pelayanan melakukan

penginputan surat rekomendasi sesuai dengan data pemohon

(19)

46 Tabel III.4

Deskripsi Usecase Penyerahan Surat Rekomendasi

Usecase Name Penyerahan Surat Rekomendasi

Requirements Bagian pelayanan memberikan surat

rekomendasi kepada pemohon

Goal Surat rekomendasi dapat dimiliki pemohon

Pre-Conditions Bagian pelayanan telah menyerahkan surat

rekomendasi

Post-Conditions Surat rekomendasi diterima oleh pemohon

Failed end Condition Surat rekomendasi masih harus

mendapatkan persetujuan

Actors Bagian Pelayanan dan pemohon

Main Flow/Basic Path 1. Bagian pelayanan menyerahkan surat

rekomendasi sesuai data pemohon

Alternate Flow/Invariant A A1. Bagian pelayanan membuat surat

rekomendasi sesuai dengan data pemohon

Invariant B B1. Bagian pelayanan menyerahkan surat

rekomendasi kepada pemohon untuk proses selanjutnya

Tabel III.5

Deskripsi Usecase Photocopy Surat Rekomendasi 3 (Tiga) Rangkap

Usecase Name Photocopy Surat Rekomendasi 3 (Tiga)

rangkap

Requirements Pemohon melakukan photocopy surat

rekomendasi 3 (tiga) rangkap

Goal Pemohon memenuhi tahapan untuk

(20)

47

Pre-Conditions Pemohon menyerahkan photocopy kepada

bagian pelayanan

Post-Conditions Bagian pelayanan melakukan proses

selanjutnya

Failed end Condition Pemohon tidak dapat melihat proses

selanjutnya

Actors Pemohon

Main Flow/Basic Path 1. Bagian pelayanan melakukan

pengecekan photocopy

2. Bagian pelayanan memproses tindakan selanjutnya

Alternate Flow/Invariant A A1. Pemohon memberikan photocopy

kepada bagian pelayanan

Invariant B B1. Bagian pelayanan melakukan proses

selanjutnya

Tabel III.6

Deskripsi Usecase Tanda Tangan Persetujuan Mampu Bayar

Usecase Name Tanda Tangan Persetujuan Mampu Bayar

Requirements Pemohon melakukan tanda tangan

persetujuan

Goal Pemohon dapat memenuhi kewajiban

dalam surat rekomendasi

Pre-Conditions Pemohon melakukan tanda tangan

persetujuan

Post-Conditions Bagian Pelayanan melakukan proses

selanjutnya

Failed end Condition Pemohon tidak dapat memiliki surat

rekomendasi

(21)

48

Main Flow/Basic Path 1. Pemohon dapat memberikan keterangan

mampu membayar dengan menyantumkan tanda tangan

Alternate Flow/Invariant A A1. Pemohon tanda tangan pada lembar

photocopy

Invariant B B1. Lembar Photocopy dilakukan

pemeriksaan oleh Bagian Pelayanan

Tabel III.7

Deskripsi Usecase Tanda Tangan Persetujuan Surat Rekomendasi

Usecase Name Tanda Tangan Persetujuan Surat

Rekomendasi

Requirements Kepala Kantor melakukan tanda tangan

persetujuan pada surat rekomendasi

Goal Surat rekomendasi yang di setujui akan di

berikan kepada bagian pelayanan

Pre-Conditions Kepala kantor memeriksa kembali surat

rekomedasi

Post-Conditions Kepala Kantor memberikan kepada bagian

pelayanan

Failed end Condition Surat rekomendasi tidak memenuhi

persyaratan tidak akan mendapatkan persetujuan

Actors Kepala Kantor

Main Flow/Basic Path 1. Kepala kantor melakukan persetujuan

pada surat rekomendasi

2. Surat rekomendasi akan diberikan kepada bagian pelayanan

Alternate Flow/Invariant A A1. Tanda tangan kepala kantor dijadikan sebagai bukti

(22)

49

Invariant B B.1 Kepala kantor menyetujui sesuai

dengan berkas pemohon

Tabel III.8

Deskripsi Usecase Penyerahan Surat Rekomendasi

Usecase Name Penyerahan Surat Rekomendasi

Requirements Bagian pelayanan menyerahkan surat

rekomendasi kepada pemohon

Goal Surat rekomendasi yang di berikan kepada

pemohon untuk membuat kartu BPJS Mandiri kelas 3

Pre-Conditions Pemohon memiliki surat rekomendasi

Post-Conditions Surat rekomendasi diarsipkan oleh bagian

pelayanan

Failed end Condition Surat rekomendasi yang tidak memenuhi

persyaratan tidak akan di berikan kepada pemohon

Actors Bagian Pelayanan dan Pemohon

Main Flow/Basic Path 1. Bagian pelayanan melakukan

pengarsipan pada surat rekomendasi Alternate Flow/Invariant A A1. Bagian Pelayanan menulis data harian

surat rekomendasi

Invariant B B1. Bagian pelayanan melakukan cek

pendataan untuk pengarsipan surat rekomendasi

(23)

50 3.4 Spesifikasi Dokumen Sistem Berjalan

Spesifikasi Sistem Berjalan adalah perincian dari bentuk dokumen-dokumen yang di gunakan dalam proses pendaftaran surat rekomendasi BPJS Mandiri Kelas III pada Dinas Sosial Kota Bogor. Bentuk dokumen itu sendiri digolongkan menjadi dua bagian, yaitu dokumen masukan dan dokumen keluaran. 3.4.1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan

1. Nama Dokumen Masukan : Kartu Tanda Penduduk

Fungsi : Untuk mengetahui Identitas pemohon

Sumber : Pemohon

Tujuan : Bagian Pelayanan

Jumlah : 1 Lembar

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap melakukan pendaftaran

Bentuk : Lampiran A-1

2. NamaDokumen Masukan : Kartu Keluarga

Fungsi : Untuk mengetahui data keluarga pemohon

Sumber : Pemohon

Tujuan : Bagian Pelayanan

Jumlah : 1 Lembar

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap melakukan pendaftaran

(24)

51 3. NamaDokumen Masukan : Surat Keterangan Sakit

Fungsi : Untuk memenuhi persyaratan pemohon

Sumber : Rumah Sakit

Tujuan : Bagian Pelayanan

Jumlah : 1 Lembar

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap melakukan pendaftaran

Bentuk : Lampiran A-3

4. NamaDokumen Masukan : Surat Keterangan Tidak Mampu

Fungsi : Untuk mengetahui keterangan bahwa masyarakat tersebut benar tidak mampu dari Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), dan Kelurahan

Sumber : Kelurahan

Tujuan : Bagian Pelayanan

Jumlah : 1 Lembar

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap melakukan pendaftaran

(25)

52 3.4.2. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran

1. Nama Dokumen Keluaran : Surat Rekomendasi BPJS Mandiri Kelas III

Fungsi : Untuk membuat kartu BPJS Mandiri Kelas III

Sumber : Bagian Pelayanan

Tujuan : Pemohon

Jumlah : 1 Lembar

Media : Kertas

Bentuk : Lampiran B-1

2. Nama Dokumen Keluaran : Laporan Harian

Fungsi : Untuk membuat Laporan data

Sumber : Bagian Pelayanan

Tujuan : Kepala Kantor

Jumlah : 1 Arsip

Media : Kertas

(26)

53 3.5 Permasalahan Pokok

Dari analisa yang ditemukan ada beberapa masalah yang dimiliki dalam pembuatan Surat Rekomendasi BPJS Mandiri Kelas III diantaranya adalah 1. Kurang peduli, insiatif serta kurang disiplinnya terhadap pembuatan surat rekomendasi BPJS Mandiri Kelas III, sehingga pembuatan surat masih dalam tahap penginputan manual dan sulit untuk menjadi sebuah komputerisasi yang memudahkan user.

2. Kurangnya dalam pemberian informasi terhadap masyarakat sehingga kebanyakan masyarakat kurang mengetahui persyaratan yang harus di penuhi

3. Penggunaan Microsoft Excel dan Microsoft word dalam pembuatan surat BPJS Mandiri Kelas menyebabkan sering terjadinya kehilangan data apabila adanya gangguan listrik dan kejadian yang tidak dapat diduga kedepannya dan menyebabkan tidak akurat data yang nantinya akan dicari oleh user.

4. Pembuatan laporan dengan cara manual mengakibatkan penginputan data dilakukan beberapa kali. Pertama diinput kedalam Microsoft Excel dan yang kedua kedalam buku agenda yang dilakukan setiap hari.

(27)

54 3.6 Pemecahan Masalah

Penulis memberikan saran dalam pembuatan data Surat Rekomendasi BPJS Kelas III yaitu sebagai berikut:

1. Penulis membuat sebuah rancangan program pembuatan surat BPJS Mandiri kelas III agar dapat memudahkan user menggunakannya dalam penginputan data, serta membuat laporan harian dan dapat dihasilkan secara cepat dan akurat.

2. Rancangan program ini dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi dalam pembuatan surat rekomendasi BPJS Mandiri Kelas III.

3. Adanya program pembuatan surat BPJS Mandiri Kelas III dapat mengurangi antrian pada ruangan bagian pelayanan.

4. Memudahkan pemohon dalam mengajukan surat BPJS Mandiri Kelas III yang sudah terkomputerisasi serta waktu yang dimiliki lebih efisien. 5. Data yang telah masuk kedalam program pembuatan surat BPJS

Mandiri kelas III akan lebih tersusun dengan rapih, dan meminimalisir kehilangan data pada saat pencarian serta memudahkan pencariaan data pemohon pada saat akan digunakan.

Gambar

Gambar III.1
Gambar III.2
Tabel III.2
Tabel III.5
+4

Referensi

Dokumen terkait

(1) Seksi Pemeliharaan Pohon, Jalur Hijau dan Dekorasi Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d angka 3 dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas

JUDUL KEGIATAN : Pengkajian Peningkatan Nilai Tambah Aneka Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura Lokal Unggulan Bengkulu Menjadi Tepung Tepungan dan Sari Buah

Rona Hanani Simamora, dr.Novita Linda Akbar, dr.Trisna Marni, dr.Catherine Chong, dr.Cindy yang memberikan masukan berharga kepada penulis melalui diskusi-diskusi kritis baik

Tujuan dari penelitian ini: (1) Mengidentifikasi karakteristik pengunjung, tenaga kerja, unit usaha lokal, dan masyarakat sekitar kawasan wisata alam HPGW; (2)

Batuan karbonat dipelajari secara tersendiri karena : terbentuk pada cekungan dimana dia diendapkan (intrabasinal), tergantung pada aktivitas organisme, mudah berubah

Pemilihan sampel didasarkan pada pencocokan antara press release yang telah dibuat oleh Biro Humas dan Protokol dengan berita yang hanya dimuat di SKH

Likuidasi adalah berhentinya kegiatan operasi perusahaan (pembubaran usaha) secara keseluruhan dengan menjual sebagian atau seluruh aktiva perusahaan, membayar

Dari hasil ekstrak data variasi medan magnet komponen H stasiun pengamatan Biak pada tahun 2000 didapat sebanyak 28 peristiwa badai geomagnet untuk skala menengah dan besar dengan