• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. bakar alternatif lainnya. Bahkan Organisation of The Petroleom Exporting

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. bakar alternatif lainnya. Bahkan Organisation of The Petroleom Exporting"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Bahan bakar minyak dan gas bumi hingga saat ini penggunaannya di dunia sebagai sumber energi masih sangat dominan dibandingkan dengan bahan bakar alternatif lainnya. Bahkan Organisation of The Petroleom Exporting Countries (OPEC) dalam sebuah laporannya menyatakan bahwa permintaan energy dunia akan terus meningkat sampai 60% hingga pada tahun 2040, dimana bahan bakar fosil masih sebagai sumber pasokan utama (OPEC, 2014:7).

Besarnya kebutuhan minyak dan gas bumi dunia yang tinggi, berpotensi besar untuk meningkatkan penjualan dan kinerja perusahaan yang bergerak pada industri tersebut, dalam hal ini kinerja keuangan menjadi salah satu alat ukur dari kinerja perusahaan. Namun fakta empiris tentang kinerja keuangan perusahaan minyak dan gas dunia menunjukkan hal yang berbeda dengan yang diharapkan.

Beberapa media cetak maupun elektronik telah memaparkan tentang kinerja keuangan beberapa perusahaan minyak dan gas bumi dunia. Kinerja keuangan 3 raksasa perusahaan minyak dan gas dunia yaitu Chevron, Royal Ducth Shell dan Exxon Mobil Corp jeblok sepanjang kuartal kedua tahun 2012 hingga kuartal kedua tahun 2013. Pada periode tersebut Chevron mengalami anjloknya harga saham dan penurunan laba hingga 26%, laba Royal Ducht Shell turun 23% sedangkan Exxon Mobil labanya jatuh hingga 56,8% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2012 (http://www.republika.co.id).

(2)

Sumber lain menyatakan bahwa 5 (lima) perusahaan minyak dan gas bumi dunia memiliki kinerja keuangan yang jelek pada kuartal keempat tahun 2014. Kinerja jelek tersebut ditandai dengan penurunan laba hingga kerugian yang dialami. Kelima perusahaan yang dimaksud adalah British Petroleom, Exxon Mobil Corp, Eni SpA, Royal Dutch Shell PLC dan raksasa Perancis Total SA (http://www.theaustralian.com.au).

Pada kuartal pertama tahun 2015, Chevron, Royal Ducth shell, Gazprom dan Chonoco Philips juga mengalami kinerja keuangan yang buruk. Chevron corporation dilaporkan memiliki laba sebesar US$ 3,47 milliar atau US$ 1,85 per lembar saham, dimana hal tersebut merupakan laba terburuk sejak tahun 2009. Royal Ducth Shell mengalami penurunan laba sebesar 57%, Gazprom mengalami penurunan laba sebesar 62%. Kondisi yang paling tragis dialami Chocono Philps, dimana tidak sekedar penurunan laba tetapi justru mengalami kerugian US$ 39 juta pada kuartal keempat saja (http://internasional.kontan.co.id/). Begitu pula PT. Pertamina (Persero) mencatat bahwa laba anjlok sebesar 96,15 % jika dibandingkan periode yang sama dengan tahun sebelumnya. Pada kuartal pertama tahun lalu tercatat laba sebesar US$ 728 juta, sedangkan pada kuartal tahun ini hanya mencatat laba US$ 28 juta (http://www.cnnindonesia.com/).

Hal-hal tersebut di atas, mampu menunjukkan bahwa kinerja keuangan menjadi masalah yang sangat serius pada industri minyak dan gas bumi dunia. Problem tersebut penting untuk diteliti karena kinerja keuangan perusahaan yang baik merupakan indikator bagi keberlangsungan perusahaan dan hal tersebut berarti keterjaminan stabilitas energi dunia.

(3)

Beberapa penelitian tentang kinerja keuangan telah banyak diteliti di berbagai perusahaan maupun negara. Dari beberapa penelitian tersebut merupakan penelitian kinerja keuangan secara umum, maupun yang secara khusus meneliti kinerja keuangan, copororate governance pada industri minyak dan gas bumi. Beberapa paragraf selanjutnya akan dipaparkan beberapa penelitian sebagaimana dimaksud.

Penelitian oleh Che Hat (2008) tentang corporate governance, transparansi dan kinerja keuangan. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa faktor tata kelola perusahaan terdiri atas - board composition, no role duality, quality of director, insider ownership, foreign ownership, serta audit quality - memiliki daya prediksi yang kuat pada kinerja keuangan perusahaan. Namun, terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kualitas audit dan kinerja. Hasil penelitian juga menemukan bahwa kinerja tidak terkait dengan tingkat pengungkapan dan pelaporan yang tepat waktu. Penelitian yang senada dengan Che hat adalah penelitian Supatmi, tentang Skor Corporate Governance Index (CGI) di Indonesia. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa CGI index tidak mempengaruhi kinerja keuangan (Supatmi, 2007).

Penelitian lain dilakukan oleh Berthelot (2010) tentang corporate governance dan kinerja keuangan di Kanada dengan menggunakan corporate governance rating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa corporate governance rating berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Penelitian lintas industri di Malaysia oleh Ghazali (2010) dengan sumber data laporan tahunan (annual report) perusahaan yang terdaftar di bursa efek Malaysia. Hasil penelitian

(4)

menunjukkan bahwa tidak ada variabel corporate governance secara statistik signifikan dalam menjelaskan kinerja perusahaan. Wang (2012) Meneliti tentang kinerja keuangan dan corporate governance pada Bank Holding Companies (BHCs). Hasil lebih lanjut membuktikan bahwa tata kelola perusahaan adalah penting bagi kinerja operasi BHCs. Hal tersebut menunjukkan bahwa corporate governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan di sektor perbankan.

Hassan (2013) meneliti tentang corporate governance, turbulensi ekonomi dan kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek negara-negara Uni Emirate Arab. Corporate governance diukur dengan variabel voluntary disclousure, CEO duality dan board size. Hasil pengujian secara empiris menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut secara signifikan mempengaruhi ukuran kinerja berbasis akuntansi pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada bursa efek Uni Emirate Arab.

Dawar (2013) yang melaksanakan penelitian di India, bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan perusahaan di India. Kontras dengan asumsi teori agensi yang biasa diterima maupun yang sedang dikembangkan oleh negara-negara berkembang. Akibatnya, dalil-dalil teori keagenan harus dilihat dengan perspektif yang berbeda. Begitu pula penelitian oleh Quayes, kinerja keuangan dikaitkan dengan pengungkapan keuangan. Penelitian ini menemukan bahwa pengungkapan yang lebih baik memiliki dampak positif yang signifikan secara statistik pada kinerja operasional LKM (Quayes, 2014).

(5)

Penelitian di Bangladesh oleh Haque (2015) juga mengenai corporate governance dan ekuitas keuangan. Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif yang signifikan secara statistik antara Corporate Governance Index (CGI) dan modal/ekuitas. Dengan demikian penelitian tersebut mengkonfirmasi prediksi teori agensi.

Begitu pula Afrifa (2015) yang telah meneliti corporate governance dan kinerja keuangan perusahaan kecil dan menengah di United Kingdom. Dengan menggunakan analisis data panel menunjukkan bahwa faktor-faktor corporate governance berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan-perusahaan kecil dan menengah di United Kingdom. Penelitian ini menggunakan 234 laporan tahunan perusahan kecil dan menengah yang terdaftar pada pasar alternatif, untuk jangka waktu 10 tahun (2004-2013).

Penelitian lain oleh Shahwan (2015) tentang efek corporate governance dan kinerja keuangan dan distres keuangan di Mesir. Hasil pengujian menggunakan alat uji regresi logistik menunjukkan bahwa tidak mendukung hubungan positif antara praktik corporate governance dan kinerja keuangan. Selain itu, terdapat hubungan negatif yang signifikan antara praktik corporate governance dan kemungkinan kesulitan keuangan. Zagorchev (2015) meneliti corporate governance dan kinerja institusi keuangan di Amerika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa corporate governance berhubungan positif kinerja institusi keuangan di Amerika.

Selanjutnya, berikut ini dipaparkan mengenai beberapa penelitian yang secara khusus meneliti tentang corporate governance pada industri minyak dan

(6)

gas bumi terhadap kinerja keuangan. Penelitian tersebut dilaksanakan pada perusahaan tertentu dari beberapa negara untuk periode tertentu.

Ong (2015) yang meneliti mengenai atribut-atribut corporate governance dan kinerja keuangan industri minyak dan gas di Malaysia. Kinerja keuangan diukur menggunakan Retrurn on Equity (ROE) dan Return on Assets (ROA). Sedangkan faktor corporate governance dalam penelitian tersebut diukur dengan atribut board composition, chairman/CEO duality, board size, independence of nomination committee, risk management committee dan company size sebagai variable control. Khusus faktor independensi dari komite nominasi diukur dengan proporsi komisaris independen pada komite nominasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran komisaris yang efektif memiliki dampak

positif pada kinerja keuangan untuk industri minyak dan gas Malaysia, tetapi penelitian tidak dapat

menentukan apakah komposisi komisaris dan adanya manajemen risiko memiliki peran.

Menariknya, temuan menunjukkan bahwa independensi komisaris yang dinominasikan dan

struktur kepemimpinan non-dual secara signifikan dan berbanding terbalik dengan kinerja

keuangan.

Penelitian yang lain oleh Orazalin (2014) yang meneliti tentang corporate governance dan kinerja keuangan perusahaan minyak dan gas di Russia. Kinerja keuangan diukur dengan Capital adequacy, Asset Growth, Asset turn over, ROA, ROE, CA mapun QA. Faktor-faktor corporate governance terdiri dari ukuran dewan komisaris, komposisi dewan komisaris, kepemilikan oleh manajerial, kepemilikan asing, kepemilikan pemerintah dan eksternal auditor. Dua faktor corporate governance dalam penelitian tersebut yang berkaitan dengan independensi adalah komposisi Dewan Komisaris dan audit external. Komposisi

(7)

Dewan Komisaris diukur dengan persentase komisaris independen perusahaan. Auditing company diukur berdasarkan pengamatan auditor independen perusaahaan, jika “Big-Four” diberi skor 1 (satu) jika bukan “Big-Four” diberi skor 0 (nol). Dengan menggunakan alat uji regresi hasil penelitian menyatakan bahwa kepemilikan manajerial, kepemilikan asing, kepemilikan pemerintah berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Namun, ukuran komisaris dan direktur independen dalam dewan komisaris tidak mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Hasil studi juga menunjukkan bahwa perusahaan yang diaudit oleh “Big Four”, lebih hati-hati dalam membuat laporan keuangan, dimana nampak hasil berdasarkan indikator kinerja akuntansi lebih konservatif.

Begitu pula penelitian oleh Dar (2011) tentang corporate governance dan kinerja keuangan yang merupakan studi kasus perusahaan minyak dan gas di Pakistan. Corporate governance dijelaskan menggunakan beberapa faktor diantaranya: board size, chief executive status, audit committee, annual general meeting. Audit Committe dianggap berkaitan dengan transparansi dalam penelitian yang akan dilaksanakan. Dalam penelitian ini Audit Committee diukur dengan berdasarkan komposisi Audit Comittee Outsider perusahaan. Hasil penelitian sebagai berikut:

a. Ada pengaruh positif antara dua pengukuran kinerja perusahaan (ROE & Profit Margin) dan dua mekanisme corporate governance (Board Size & Annual General Meetting) tetapi tidak signifikan.

b. Ada hubungan negatif antara ROE, status CEO dan komite audit dan mereka memiliki pengaruh yang signifikan.

(8)

c. Ada hubungan negatif antara PM dan status CEO dan komite audit, tetapi status CEO memiliki dampak yang signifikan terhadap PM.

Penelitian ini mempunyai beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan beberapa penelitian di atas. Ditinjau dari teori, penelitian-penelitian di atas menggunakan agency theory, stewerdship theory maupun shareholder theory. Sedangkan dalam penelitian ini stakeholder theory. Teori ini dipilih karena pembahasan teori yang mencakup semua aspek internal dan eksternal perusahaan. Dari aspek ruang lingkup, penelitian-penelitian sebelumnya hanya meneliti pada ruang lingkup perusahaan tertentu maupun negara tertentu, sedangkan dalam penelitian ini memiliki ruang lingkup seluruh dunia. Selain dua hal yang telah dijelaskan, penelitian ini menjadikan corporate governance system sebagai dasar uji beda kinerja, sedangkan penelitan-penelitia sebelumnya tidak membahas tentang hal tersebut. Karena ruang lingkup penelitian ini mencakup wilayah seluruh dunia, maka otomatis bersifat membandingkan kinerja keuangan diseluruh dunia. Keanekaragaman benua juga menjadi salah satu dasar dalam membanding kinerja keuangan perusahaan minyak dan gas bumi di dunia.

(9)

Berdasarkan latar belakang masalah dan beberapa penelitian pendahuluan di atas, maka masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut:

a. Apakah independensi corporate governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan minyak dan gas bumi dunia?

b. Apakah transparansi corporate governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan minyak dan gas bumi dunia?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, beberapa penelitian pendahuluan serta perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:

a. Menguji pengaruh independensi corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan minyak dan gas alam dunia.

b. Menguji pengaruh transparansi corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan minyak dan gas alam dunia.

1.4Manfaat Penelitian

Setelah tujuan penelitian tercapai, diharapkan penelitian ini akan memberi beberapa manfaat dan kontribusi, sebagai berikut:

a. Kontribusi Teoritis

1) Menguji konsep tentang corporate governance.

2) Memberikan dasar pengembangan ilmu di masa yang akan datang.

3) Memberikan referensi kepada penelitian lanjutan dimasa yang akan datang.

(10)

1) Memberikan referensi kepada para stakeholder khususnya calon shareholder dan calon bondholders tentang peran penting corporate governance.

2) Memberikan referensi kepada para stakeholder khususnya shareholder dan bondholders tentang peran penting corporate governance.

3) Memberikan gambaran kepada kepada masyarakat dunia tentang peran penting tata kelola perusahaan yang baik di sektor minyak dan gas bumi demi stabilitas energi dunia.

Referensi

Dokumen terkait

selalu tercurah pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir yang berjudul “ Rancang Bangun Mobil e Robot

Hasil penelitian yang didapatkan adalah kelayakan modul praktikum fisika berbasis model collaborative teamwork learning berdasarkan penilaian ahli

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAERAH FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI. UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Anggota BKAD sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf (a) adalah seluruh anggota Delegasi Desa dari desa-desa yang bersepakat melakukan Kerjasama Antar Desa..

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Mengenal konsumen dan pesaing usaha pengolahan makanan internasional dari bahan pangan nabati dan hewani yang terdapat pada buku

[r]

Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan

When you click OK, the image appears in the Summary pane, and you can dis- play it while your music is playing by pressing ⌘ +G or clicking the Show or Hide Song Artwork button at