• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Pekanbaru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Pekanbaru"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

PEKANBARU

OLEH

NUR AFIFAH

NIM. 11413200144

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

(2)

PEKANBARU

Skripsi

diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd.)

Oleh

NUR AFIFAH

NIM. 11413200144

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

KONSENTRASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

(3)
(4)
(5)

iii

PENGHARGAAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Pekanburu.” Namun tidak lupa pula kita selalu panjatkan shalawat beriring salam kepada Nabi besar Muhammad SAW. Skripsi ini merupakan hasil karya ilmiah yang ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Konsentrasi Administrasi Pendidikan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi bahasa, pembahasan, dan penulisan. Penulis sangat bersyukur jika skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat untuk penulis sendiri khususnya dan untuk pembaca umumnya. Penulis sangat berterima kasih untuk Amak tersayang bernama Emzarni dan Ayah bernama Gebus yang selalu menjadi penerang, penyemangat, dan peneguh dikala meyelesaikan skripsi ini, terima kasih sebanyak-banyaknya. Dan juga berterima kasih untuk kakak tercinta Nur Atika, S.Pd. I, selalu memotivasi penulis, tak terlupa terimakasih buat adik-adik penulis Nur Atina, Muhammad Al Asri dan Nur Atisa. semua pihak yang telah membantu penulis baik moral maupun spiritual dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis tidak lupa pula menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan demi terselesainya skripsi ini, yaitu:

1. Prof. Dr. KH. Akhmad Mujahidin, S.Ag., M.Ag sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Dr. H. Suryan A. Jamrah, M.A sebagai Wakil Rektor I UIN Suska Riau, Drs. H. Promadi, M.A, Ph.D sebagai Wakil Rektor III UIN Suska Riau, beserta staf dan karyawan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

(6)

iv

2. Dr. H. Muhammad Syaifuddin. S.Ag., M.Ag., sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Dr. Drs. Alimuddin, M.Ag., sebagai Wakil Dekan I, Dr. Dra. Rohani, M.Pd., sebagai Wakil Dekan II, Dr. Drs. Nursalim, M.Pd., Wakil Dekan III beserta seluruh staf dan pegawai Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

3. Dr. Asmuri, S.Ag., M.Ag., sebagai Ketua Jurusan dan Dr. Nasrul Hs, S.Pd.I., M.A., Sekretaris Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

4. Drs. Dardiri, M.A., sebagai penasehat akademik yang telah memberikan masukan, motivasi, dan ilmu yang tak terhingga kepada penulis.

5. Drs. Dardiri, M.A., pembimbing skripsi yang telah memberikan motivasi, ilmu, masukan, dan bimbingan yang sangat membatu dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh dosen, staf, dan karyawan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

7. Taharuddin, S.Pd, M.M Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Pekanbaru yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian, terimakasih juga buat seluruh staf dan pegawai beserta seluruh guru yang telah membantu dalam proses penelitian.

8. Keluarga kos tercinta kakak Siti Habiba, S.Pd, kakak Nur Azmiati, S.Pd, kakak Elvi Safitri, S.E, kakak Restu Amisa, S.Kom, kaka Megawati, S.Pd, Hemyati, S.Pd, dan Diana Septiani yang tidak pernah berhenti dan lelah dalam memberikan bantuan dari segi materi maupuan dari segi non materi yang selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Tetangga kos terbaik dek yati dan dek indah yang selalu memberi semangat pada penulis.

10.Sahabat terkasih Zulfiah, S.Psi, Siti Aisyah, S.Psi, yulita fitri yani, dan Amita Rahmi yang selalu memberikan dukungan yang tiada henti-hentinya.

11.Keponakan tersayang Fattan Al Misky Yuska, Fadlan Hazim Yuska dan Muhammad Al Fatih.

(7)

v

12.Keluarga besar kelas Administrasi Pendidikan (AP) angkatan 2014 yang sama-sama berjuang dalam suka dan duka untuk menyelesaikan pendidikan strata-1 dalam Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Konsentrasi Administrasi Pendidikan.

13.Rekan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Di Desa Bandul tahun 2017 dan Rekan Program Praktik Lapangan (PPL) di SMA Muhammadiyyah 1 Pekanbaru Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau.

14.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan, doa, dan dukungan kepada penulis.

Demikianlah, semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Dan kita semua mendapat rahmat dan karunia dari Allah SWT. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini.

Pekanbaru, 25 Oktober 2019 Penulis,

Nur Afifah

(8)

vi

PERSEMBAHAN

“Sungguh… atas kehendak Allah SWT semua ini terwujud, Tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah SWT” (QS. Al – Kahfi: 39)

Untuk terkasih,

Mempersembahkan karya kecil (skripsi) ku Pada mu

I Love ayah dan ibuku

“Barang siapa yang bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhan itu adalah untuk dirinya sendiri” (QS. Al – Ankabut: 29)

(9)

vii

ABSTRAK

Nur Afifah, (2019): Hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Pekanbaru.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasi yang berusaha mengetahui hubungan dua variabel yaitu kepemimpinan kepala sekolah (X) dan kinerja guru (Y) di sekolah menengah kejuruan muhammadiyah 2 pekanbaru.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh guru di SMK muhammadiyah 2 pekanbaru yaitu berjumlah 62 orang guru. Makasampel yang diambil adalahsebanyak 62 orang guru, berdasarkan dengan taraf kesalahan 5% menurut perhitungan rumus Taro Yamane. Dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan kuantitatif persentase dan korelasi product moment. Setelah data dianalisaterdapat hubungan 0,479 yaitu terletak antara 0.40–0.60 yang berarti korelasinya sedang, maka diperoleh rxy = 0.479 ≥

0,2159 r table pada taraf singnifikan 5%yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di sekolah menengah kejuruan muhammadiyah 2 pekanbaru. Dan hasil perhitungan koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,221. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guruadalah sebesar 22,1%. Sedangkan sisanya 77,9% (100%-22,1%) berhubungan dengan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Jadi, semakin tinggi kepemimpinan kepala sekolah maka semakin tinggi pula kinerja guru di sekolah menengah kejuruan muhammadiyah 2 pekanbaru.

(10)

viii ABSTRACT

Nur Afifah, (2019): The Correlation between Headmaster Leadership and Teacher Performance at Vocational High School of Muhammadiyah 2 Pekanbaru

It was a correlational research, and it was to know the correlation of two variables headmaster leadership (X) and teacher performance (Y) at Vocational High School of Muhammadiyah 2 Pekanbaru. This research aimed at knowing how the correlation between headmaster leadership and teacher performance was. All teachers that were 62 teachers at Vocational High School of Muhammadiyah 2 Pekanbaru were the samples of this research. So, 62 teachers were the samples based on 5% error level according to the calculation of Taro Yamane formula. Questionnaire and documentation were the techniques of collecting the data. The obtained data were analyzed by using quantitative percentage and Product Moment correlation. After analyzing the data, there was a correlation, it was 0.479 that was between 0.40-0.60 and the correlation was medium. So, it was obtained that rxy 0.479 was higher than rtable 0.2159 at 5% significant level, and there was a significant correlation between headmaster leadership and teacher performance at Vocational High School of Muhammadiyah 2 Pekanbaru. The calculation result of determination coefficient (R Square) was 0.221. It showed that the correlation between headmaster leadership and teacher performance was 22.1%, and the rest 77.9% (100%-22.1%) was related with other variables that were not mentioned in this research. So, the better headmaster leadership, the better teacher performance at Vocational High School of Muhammadiyah 2 Pekanbaru would be.

(11)

ix

صّخلم

( ،ةفيفع رون

٩١٠٢

:)

ءارجإو ةسردملا ريدم ةسائر نيب طابترا

م يف نيسردملا

ر

ةسد

ةينهملا ةيوناثلا ةيدمحم

٩

ورابنكب

ةسائر اهمو نييرغتلما ينب طابترلاا ةفرعم لىإ فدهيو يطابترا ثبح ثحبلا اذه

( ةسردلما

X

( ينسردلما ءارجإو )

Y

ةينهلما ةيوناثلا ةيدممح ةسردم في )

٢

اذهف .ورابنكب

ريدم ةسائر ينب طابترلاا ىدم ةفرعم لىإ فدهي ثحبلا

هعمتمجو .ينسردلما ءارجإو ةسردلما

ةينهلما ةيوناثلا ةيدممح ةسردم في ينسردلما عيجم

٢

مهددعو ورابنكب

٦٢

ةنيعلاو .اصخش

اهددع ةذوخألما

٦٢

ءاطخلأا تايوتسم لىإ رظنلاب كلذو ،اسردم

٥

باسح ةيلمع نم ٪

ةغيص

نيايم ورات

لاو نايبتسلاا للاخ نم ةثحابلا اهيلع تلصح تانايبلاو .

كلتو .قيثوت

نم اهليلتح تم ةعوملمجا تانايبلا

راو ةيوؤلما ةبسنلاب ةيمكلا للاخ

دعبو .موزعلا برض طابت

ىدبم طابترلاا دجو تانايبلا ليلتح

٩،٤٧٠

ينب نوكي وهو

٩،٤٩

-٩،٦٩

طابترلااف

نأ اضيأ دجوو ،طسوتم

r

xy

=

٩،٤٧٠

٩،٢٢٥٠

و

r

لاعفلا ىوتسلما في لودج

٥

٪

ةسردم في ينسردلما ءارجإو ةسردلما ريدم ةسائر ينب لااعف اطابترا كانه نأ نىعبم كلذو

ممح

ةينهلما ةيوناثلا ةيد

٢

( ميمصتلا لماعم باسح ةيلمع ةجيتنو .ورابنكب

R Square

ىدبم )

٩،٢٢٢

لما ءارجإو ةسردلما ريدم ةسائر ينب طابترلاا نأ ىلع لدي كلذو .

ىدبم ينسرد

٢٢،٢

امأو .٪

٧٧،٠

( يقابلا ٪

٢٩٩

٪

-٢٢،٢

لا تيلا ىرخلأا تايرغتلماب طابترا هل )٪

ةسردم في ينسردلما ءارجإ تنّسحتف ةسردلما ريدم ةسائر تنّستح اذإف .ثحبلا اذه في ركذت

ةينهلما ةيوناثلا ةيدممح

٢

.ورابنكب

:ةيساسلأا تاملكلا

ءارجإ ،ةسردملا ريدم ةسائر ،طابترلاا

.نيسردملا

(12)

x DAFTAR ISI PERSETUJUAN ... i PENGESAHAN ... ii PENGHARGAAN ... iii PERSEMBAHAN ... vi ABSTRAK ... vii DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Alasan Memilih Judul ... 6

C. Penegasan Istilah ... 7

D. Permasalahan ... 8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORI ... 11

A. Kerangka Teoritis ... 11

B. Konsep Operasional ... 24

C. Asumsi dan Hipotesis ... 27

D. Penelitian Relevan ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Jenis Penelitian ... 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 31

D. Populasi dan Sampel ... 32

E. Teknik Pengumpulan Data ... 32

F. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV PENYAJIAN DATA ... 36

A. Deskripsi Secara Umum Lokasi Penelitian ... 36

(13)

xi C. Analisis Data ... 49 BAB V PENUTUP ... 59 A. Kesimpulan... 59 B. Saran ... 60 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DOKUMENTASI

(14)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Indikator Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 24

Tabel II.2 Indikator Kinerja Guru ... 26

Tabel IV.1 Periode Pimpinan Sekolah ... 37

Tabel IV.2 Sarana Prasarana ... 41

Tabel IV.3 Alat Prtaktek ... 42

Tabel IV.4 Keadaan Tenaga Pendidik. ... 42

Tabel IV.5 Keadaan Tenaga Kependidikan ... 43

Tabel IV.6 Keadaan Siswa ... 43

Tabel IV.7 Struktur Organisasi Sekolah ... 43

Tabel IV.8 Analisis Uji Coba Validitas Angket Variabel X ... 45

Tabel IV.9 Analisis Uji Coba Validitas Angket Variabel Y ... 46

Tabel IV.10 Analisis Uji Coba Validitas Angket Kinerja Guru ... 47

Tabel IV.11 Reliabilitas Variabel X ... 48

Tabel IV.12 Reliabilitas Variabel Y ... 48

Tabel IV.13 Rekapitulasi Hasil Angket Variabel X ... 49

Tabel IV.14 Rekapitulasi Hasil Angket Variabel Y ... 51

Tabel IV.15 Uji Normalitas ... 53

Tabel IV.16 Nilai Koefisien Korelasi ... 54

(15)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Angket Variabel X (Kepemimpinan Kepala Sekolah) Dan Y (Kinerja Guru)

Lampiran 2 Surat Pembimbing Skripsi

Lampiran 3 Surat Izin Melakukan Pra Riset Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Lampiran 4 Surat Izin Melakukan Riset Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Lampiran 5 Surat Izin Melakukan Riset Gubernur Riau

Lampiran 6 Surat Izin Melakukan Riset Dinas Pendidikan Provinsi Riau Lampiran 7 Surat Balasan Pra Riset Dari SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru Lampiran 8 Surat Pernyataan Selesai Melakukan Riset Dari SMK

Muhammadiyah 2 Pekanbaru Lampiran 9 Berita Acara Ujian Proposal

Lampiran 10 Pengesahan Perbaikan Ujian Proposal Lampiran 11 Blangko Kegiatan Bimbingan Proposal Lampiran 12 Blangko Kegiatan Bimbingan Skripsi Lampiran 13 Lembar Disposisi Sinopsis Dari Jurusan Lampiran 14 Cover Acc Sinopsis

Lampiran 15 Cover Acc Proposal Lampiran 16 Cover Acc Skripsi Lampiran 17 Nota Perbaikan Skripsi

(16)

1

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses pendewasaan melalui pembentukan karakter, sikap dan pengembangan pengetahuan. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1

Kinerja adalah suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan, seseorang harus memeiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidak cukup efektif untuk mengerjakan suatu pekerjaan tanpa ada pemahaman tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana ia akan mengerjakannya.2 Begitu pula dengan seorang guru yang harus memiliki kemampuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugasnya.

Dalam Sistem Pendidikan Nasional, eksistensi guru sangat penting. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik

1

Sitem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

2

Lijan Poltak Sinambela, Kinerja Pegawai, Teori Pengukuran dan Implikasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012, h. 7

(17)

pada pendidikan anak usia dini di jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Profesinal adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang yang menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, yang memenuhi standar mutu atau norma-norma tertentu.3

Guru diharuskan memiliki dan menguasai berbagai kompetensi keguruan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pendidik. Kualitas kerja guru dinyatakan dalam peraturan menteri pendidikan nasional republik indonesia nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru, dijelaskan bahwa standar kompetensi guru dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.4

Kinerja guru yang terdapat pada beberapa sekolah masih terdapat beberapa kekurangan seperti contohnya masih ada guru yang keluyuran pada jam kerja dan hal semacam ini jelas bahwa guru tersebut tidak bertanggungjawab terhadap tugas yang diembannya sebagai abdi Negara atau dengan kata lain guru tersebut mangkir terhadap pekerjaannya. Guru adalah salah satu dari sumber daya manusia yang berperan penting dalam terlaksananya tujuan pendidikan, maka sangat diperlukan guru yang memiliki kinerja yang baik.

3

Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Pasal 1 Ayat 1 Tentang Guru Dan Dosen.

4

Rusman, Model-Model Pembelajaran Pengembangan Profesional Guru, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011, h. 53

(18)

Guru melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan menghasilkan kinerja yang baik, peran dari kepemimpinan kepala sekolah sangah berhubungan erat di dalam pelaksanaannya. Kepala sekolah yang baik adalah kepala sekolah yang mempunyai sifat dan perilaku kepemimpinan yang mampu menciptakan iklim sekolah yang baik dan memeberikan kepuasan kerja yang tinggi bagi para guru atau bawahannya.

Menurut George P. Terry dalam Tuti Andriani kepemimpinan kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok.5 Sedangkan menurut Robert G. Owens dalam Wahyudi kepemimpinan diartikan sebagai keterlibatan yang dilakukan secara sengaja untuk mempengaruhi perilaku orang.6

Tetapi, Abbas menyatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk menggerakkan segala sumber daya yang ada pada organisasi, sehingga dapat didayagunakan secara maksimal, guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. dari beberapa pendapat di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi atau menggerakkan orang lain secara efektif dan efisien.

Kepemimpinan dalam pendidikan menjadi sangat penting karena kepemimpinan kepala sekolah memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas pendidikan. Wiyono menyatakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu aspek yang menentukan keberhasilan pendidikan di

5

Tuti Andriani, Kepemimpinan Pendidikan, Bogor: Educationmattersmost Publishing, h. 2

6

Wahyudi, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajar, Bandung: Alfabeta, h. 120

(19)

sekolah.7 Maka dari itu berdasarkan paparan di atas kepemimpinan kepala sekolah berperan penting dalam meningkatkan kualiatas sekolah yang dipimpinnya terutama dalam dalam meningkatkan kinerja guru

Kepala sekolah dalam perannya sebagai seorang pemimpin harus mampu mengarahkan orang lain untuk melakukan tugas-tugas yang diinginkannya dan menyenangkan bagi para guru dalam bekerja. Seorang pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu memperhatikan kebutuhan dan tujuan orang-orang yang bekerja untuknya (bawahannya), seperti apa yang dinyatakan oleh follet bahwa para pimpinan seharusnya berorientasi pada kelompok dan bukan berorientasi pada kekuasaan.8

Kepala sekolah merupakan figur pemimpin yang siap bekerja keras untuk dapat memajukan sekolah serta meningkatkan produktifitas atau kinerja guru secara intensif serta mampu membina dan membimbing para guru, dan harus senantiasa menumbuhkan semangat dan motivasi agar tercipta harmonisasi hubungan antar pemimpin dan yang dipimpin, dengan demikian akan meningkatkan kualitas kerja yang tinggi sehingga akan tercipta prestasi kerja yang baik.

Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola tenaga pendidik dan kependidikannaya yang tersedia disekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatakan kinerja guru. Kepala sekolah bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan

7

Nasib Tua Lumban Gaol, Teori dan Implementasi Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah,

Jurnal Manajemen Pendidikan, 2017

8

(20)

pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.9 Hal tersebut menjadi lebih penting sejalan dengan semakin kompleknya tuntutan tugas kepala sekolah yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien.

Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi yang sangat berpengaruh dan menentukan kemajuan sekolah harus memiliki kemampuan administrasi, memiliki komitmen tinggi, dan luwes dalam melaksanakan tugasnya. Kepemimpinan kepala sekolah yang baik harus dapat mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui program pembinaan kemampuan tenaga pendidik dan kependidikan. Oleh karena itu dalam perannya sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus dapat memerhatikan kebutuhan dan perasaan orang-orang yang bekerja sehingga kinerja guru selalu terjaga.

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan, SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru merupakan salah satu Lembaga Yayasan Pendidikan Muhammadiyah di Pekanbaru. Sekolah ini salah satu SMK Islam dan Modren sudah terakreditasi A. Kepala sekolah SMK Muhammaddiyah 2 Pekanbaru sebagai salah satu sosok pemimpin yang baik sehingga dapat membawa sekolah kearah perbaikan diberbagai bidang di SMK Muhammadiyah 2. Sekolah ini dikepalai oleh Bapak Taharuddin, S.Pd, M.M. Penulis melihat secara langsung dilapangan dan berwawancara dengan salah satu staf tata usaha mengenai Sekolah Muhammaddiyah 2 Pekanbaru.

9

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007, h. 25

(21)

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lihat terdapat beberapa gejala di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru ialah sebagai berikut:

1. Masih terdapat guru yang kurang disiplin atau terlambat masuk ketika jam mengajar sudah dimulai

2. Masih terdapat guru yang kurang semangat dalam melaksanakan tugas pada proses pembelajaran. Hal ini mengakibatkan siswa juga tidak semangat saat pembelajaran

3. Guru masih menerapkan strategi pembelajaran yang kurang efektif. Hal ini dilihat dari variasi strategi pembelajaran yang monoton

4. Sebagian guru mengaku motivasinya bertambah apabila mendapat perhatian dari kepala sekolah

Berdasarkan gejala-gejala yang dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Pekanbaru”.

B. Alasan Memilih Judul

Penelitian terhadap Hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Pekanbaru dilakukan dengan melihat beberapa alasan, yaitu:

1. Belum ada yang meneliti tentang Hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Pekanbaru

(22)

2. Persoalan-persoalan yang dikaji dalam judul diatas sesuai dengan ilmu yang penulis pelajari, yaitu kepemimpinan pendidikan.

3. Masalah-masalah yang didapati dilapangan, penulis mampu untuk menelitinya.

4. Lokasi penelitian terjangkau oleh penulis untuk melakukan penelitian.

C. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul penelitian ini, maka penulis perlu menjelaskan istilah yang digunakan supaya tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda.

1. Kepemimpinan Kepala Sekolah

Dalam penelitian ini kepemimpinan adalah proses kepala sekolah dalam memimpin sekolah dengan baik dan peningkatan mutu dari sekolah tersebut. Kepala sekolah adalah tenaga penddik yang diberi tugas tambahan untuk memimpin sekolah.10 Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.11

Dalam penelitian ini kepala sekolah harus mampu mengidentifikasi kebutuhan, kekuatan, kelemahan, dan peluang yang dimiliki sekolah serta menyusun perencanaan dengan warga sekolah yang memberdayakan

10

Undang-Undang Guru dan Dosen No, 14 Tahun 2005

11

Sohiron, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Pekanbaru: Kreasi Edukasi, 2015, h. 165

(23)

sumber daya menuju visi, misi, nilai sekolah, serta secara terus menerus mengadakan kajian-kajian bagi setiap kinerja yang telah dihasilkan untuk mencapai tujuan pendidikan.

2. Kinerja guru

Kinerja guru adalah hasil kerja guru yang dilihat dari pelaksanaan kerja dan penyempurnaan pekerjaan guru sesuai dengan tanggung jawabnya sehingga dapat mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan. Dalam penelitian ini kinerja guru adalah kemampuan yang dilakukan guru dalam menjalankan tanggung jawab dan tugasnya.

D. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, ada beberapa hal yang berkaitan dengaan permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Kepemimpinan kepala sekolah di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru. b. Kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru.

c. Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru

d. Hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Pekanbaru

2. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, terlihat begitu luasnya pembahasan dalam penelitian ini, maka penulis membatasi permasalahn di

(24)

atas pada “Hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Pekanbaru.”

3. Rumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang diteliti adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru?

b. Bagaimana kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru?

c. Apakah ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan kepala sekolah di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru.

b. Untuk mengetahui bagaimana kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru.

c. Untuk mengetahui apakah ada hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2 pekanbaru?

(25)

2. Manfaat Penelitian

a. Sebagai syarat untuk meraih gelar S1 (Strata satu) UIN Sultan Syarif Kasim Riau.

b. Secara teoritis hasil penelitian ini dapat menambah dan memperkaya sumber bacaan mengenai hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru.

c. Secara praktis hasil penelitian ini bisa sebagai masukan kepada personil SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru.

(26)

11

A. Kerangka Teoritis 1. Kinerja Guru

Menurut Pariata Westra et al dalam Uhar Suharsaputra kinerja diartikan sebagai hasil pekerjaan, atau pelaksanaan tugas pekerjaan, dan menurut Bateman kinerja adalah proses kerja dari seorang individu untuk mencapai hasil-hasil tertentu.12 Kinerja dikatakan baik dan memuaskan apabila tujuan yang dicapai sesuai dengan standar yang telah diterapkan. Sedangkan menurut Husaini Usman kinerja adalah produk yang dihasilkan oleh seseorang pegawai dalam satuan waktu yang telah ditentukan dengan kriteria yang ditentukan pula.13

Kinerja guru merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Hal ini mengandung pengertian bahwa kinerja merupakan perpaduan kemampuan atau kompetensi, usaha dan kesempatan.

Menurut Martinis Yamin faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru tersebut sebagai berikut:

a. Faktor personal/ individu, meliputi unsur pengetahuan, keterampilan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu guru

12

Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, Bandung: Refika Aditama, 2013, h. 167

13

Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h. 489

(27)

b. Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer atau kepala sekolah dalam memberikan dorongan, semangat, arahan dan dukungan kerja pada guru

c. Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam suatu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim

d. Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja yang diberikan oleh pimpinan sekolah, proses organisasi (sekolah) dan kultur kerja dalam organisasi

e. Faktor kontekstual, meliputi tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal

Tugas pokok dan fungsi guru sebagaimana tertera dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 35 ayat 1 bahwa beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik serta melaksanakan tugas tambahan. Penjabaran tugas pokok dan fungsi guru yang tertera dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 35 ayat 1 yaitu:

a. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap (program mengajar dan bahan ajar)

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

c. Melakukan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum dan ujian akhir

(28)

d. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian dan semester

e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan f. Mengisi daftar nilai anak didik

g. Membuat alat peraga

h. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum i. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah

j. Mengadakan pengembangan program pembelajaran

k. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik l. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran m. Mengikuti semua kegiatan kedinasan14

Menurut Udin Syaefudin Saud, ada enam tugas dan tanggung jawab guru dalam mengembangkan profesinya yaitu:

a. Guru sebagai pengajar

Guru sebagai pengajar minimal memiliki empat kemampuan yaitu, merencanakan proses belajar mengajar, melaksanakan dan memimpin atau mengelola proses belajar mengajar, menilai kemajuan proses belajar mengajar dan menguasai bahan pelajaran.

b. Guru sebagai pembimbing

Guru sebagai pembimbing memberi tekanan kepada tugas dan memberikan bantuan kepada siwa dalam pemecahan masalah yang dihadapi. Sebagai pembimbing guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut yaitu, pertama guru harus

14

(29)

merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang ingin dicapai, kedua guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, ketiga guru harus memaknai kegiatan belajar, keempat guru harus melaksanakan penilaian.

c. Guru sebagai administrator kelas

Segala pelaksanaan dalam proses belajar mengajar perlu diadministrasi secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan dengan baik seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagaiman merupakan dokumen yang berharga dan guru telah melaksanakan tugasnya dengan baik.

d. Guru sebagai pengembang kurikulum

Sebagai pengembang kurikulum guru memiliki peran yang sangat penting dan strategis, karena gurulah yang akan menjabarkan rencana pembelajaran kedalam pelaksanaan pembelajaran dan mengadakan perubahan yang positif pada diri siswa, dan indikatornya adalah sebagai berikut: Monitoring kegiatan belajar siswa, Memberikan motivasi, Menata dan monitoring perilaku siswa, Menyiadakan dan menciptakan model-model pembelajaran yang akurat, Membimbing dan menjadi teman diskusi, Menganalisis kebutuhan dan interest siswa, Mengembangkan kurikulum, Mengembangkan bahan atau materi pembelajaran, menilai performansi siswa.

(30)

e. Guru bertugas untuk mengembangkan profesi

Tugas guru dalam bidang profesi antar lain adalah mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup, menhgajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan siswa.

f. Guru bertugas untuk membina hubungan dengan masyarakat

Tugas guru dalam kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Seorang guru harus mampu menjadi simpati sehingga ia menjadi idola para siswanya. Masyarakat menempatkan guru pada tempat yang terhormat di lingkungannya karena darai seorang guru diharapkan masyarakat dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Hal ini berarti bahwa guru berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia indonesia seutuhnya yang berdasarkan pancasila.15

Selain yang dijelaskan di atas, berikut ada beberapa dimensi kinerja guru juga yang meliputi:

a. Merencanakan Pembelajaran, dengan indikatornya adalah: 1) Guru Membuat membuat program tahunan dan semester 2) Guru membuat silabus dan RPP

3) Guru mengembangkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran

15

Udin Syaifuddin Saud, Pengembangan Profesi Guru, Bandung: Alfabeta, 2008, h. 32-53

(31)

4) Guru menyesuaikan media serta strategi dengan materi dan tujuan pembelajaran

5) Kesesuaian RPP dengan kondisi siswa dan media pembelajaran 6) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan b. Melaksanakan Proses Pembelajaran, dengan indikatornya adalah:

1) Guru mengelola kelas dengan baik

2) Guru melaksanakan kegiatan pembuka, inti dan penutup

3) Guru menggunakan media pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan

4) Guru menguasai materi pembelajaran

5) Guru menggunakan variasi metode pembelajaran c. Penilaian pembelajaran, dengan indikatornya adalah:

1) Melakukan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum dan ujian akhir

2) Guru memilih soal berdasarkan tingkat kesukaran 3) Kesiapan waktu untuk penilaian

4) Program remedial

5) Guru mengolah dan menganalisis hasil penilaian

6) Guru menarik kesimpulan dan hasil penilaian secara jelas dan logis 7) Guru menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan kinerja

d. Membimbing dan Melatih Peserta Didik, dengan indikatornya adalah: 1) Guru membantu siswa dalam mengembangkan bakat dan minat

(32)

2) Kualitas penerapan keteladanan

3) Mendorong prakarsa dan kreativitas siswa 4) Kesediaan waktu untuk konsultasi dengan siswa e. Melaksanakan Tugas Tambahan, dengan indikatornya:

1) Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum 2) Melaksanakan tugas tertentu di sekolah

3) Mengadakan pengembangan program pembelajaran

2. Kepemimpinan kepala sekolah

Kepala sekolah terdiri dari dua kata yaitu “kepala” dan “sekolah”. Kata kepala dapat diartikan sebagai ketua atau pimpinan dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedangkan sekolah merupakan suatu lembaga yang menjadi tempat berlansungnya kegiatan belajar mengajar. Secara terminology kepala sekolah dapat diartikan sebagai tenaga fungsional guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar dan tempat terjadinya interaksi antar guru yang memberikan pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.

Kepala sekolah sebagai seorang pimpinan sekolah yang telah dipilh sebelumnya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Setiap orang yang diangkat pemimpin didasarkan atas kelebihan-kelebihan yang dimilikinya dari pada orang yang dipimpin. Akan tetapi tidak semua orang dapat menggunakan kelebihan-kelebihannya untuk memimpin, untuk menjadi pemimpin diperlukan adanya syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat serta

(33)

sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin berbeda-beda menurut golongan dan fungsi jabatan yang dipegangnya.16

Berdasarkan undang-undang yang berlaku dalam Permendiknas Tahun 2007 No. 13 tentang standar kompetensi kepala sekolah terdiri dari 5 macam yaitu: a. Kompetensi kepribadian b. Kompetensi manajerial c. Kompetensi kewirausahaan d. Kompetensi supervisi e. Kompetensi sosial

Jika kelima kompetensi dasar tersebut dapat dipenuhi oleh seorang kepala sekolah maka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya akan berjalan secara efektif. Oleh karena itu dalam pendidikan modern kepemimpinan kepala sekolah merupakan jabatan starategis dalam mencapai tujuan pendidikan.

Menurut E. Mulyasa, kepala sekolah mempunyai 7 fungsi utama, yaitu: kepala sekolah se bagai edukator, kepala sekolah sebagai manajer, kepala sekolah sebagai administrator, kepala sekolah sebagai supervisor, kepala sekolah sebagai leader, kepala sekolah sebagai inovator dan kepala sekolah sebagai motivator.17 Seorang kepala sekolah merupakan pihak yang berperan sangat penting dalam menggerakkan kehidupan sekolah,

16

Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007, h. 52

17

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung, PT, Remaja Rosdakarya, 2007, h. 98-122

(34)

terutama dalam meningkatkan mutu sekolah. Kepala sekolah yang berhasil adalah kepala sekolah yang memahami keberadaan sekolah sebagai suatu organisasi yang kompleks dan unik, serta mampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai seseorang yang diberi tanggungjawab untuk memimpin sekolah.

Leadership atau kepemimpinan dalam pengertian umum menunjukkan suatau proses kegiatan dalam hal memimpin, membimbing, mengontrol perilaku, perasaan serta tingkah laku terhadap orang lain yang ada di bawah pengawasannya. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang menggerakkan, mengarahkan, sekaligus mempengaruhi pola pikir, cara kerja setiap anggota agar bersikap mandiri dalam bekerja terutama dalam mengambil keputusan untuk kepentingan percepatan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.18

Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah ini adalah keseluruhan tindakan yang dilakukan kepala sekolah sebagai seorang pemimpin guna mempengaruhi serta menggiatkan kinerja guru dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam upaya mewujudkan kepemimpinan yang efektif, kepemimpinan kepala sekolah tersebut harus dijalankan sesuai dengan fungsinya. Secara operasional fungsi kepemimpinan dibedakan dalam lima fungsi pokok kepemimpinan yaitu:

18

Wahyudi, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 121

(35)

a. Fungsi instruksi, fungsi ini bersifat komunikasi satu arah yaitu pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menetukan apa, bagaimana, dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif.

b. Fungsi konsultatif, fungsi ini bersifat komunikasi dua arah yaitu digunakan saat memimpin dalam menetapkan keputusan memerlukan pertimbangan dan konsultasi dengan orang-orang yang di pimpinnya. c. Fungsi partisipati, fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan

orang-orang yang dipimpinnya baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya.

d. Fungsi delegasi, fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimphan wewenang/menetapkan keputusan baik melalaui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan.

e. Fungsi pengendalian, fungsi ini dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi dan pengawasan. Kepemimpinan yang sukses atau yang efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal.19

Kepemimpinan kepala sekolah pada dasarnya mempunyai tipe-tipe dan jenis dalam memimpin. Tipe kepemimpinan sering disebut prilaku kepemimpinan atau gaya kepemimipinan, yaitu:

19

Achmad Sanusi, Kepemimpinan Sekarang dan Masa Depan, Bandung: Prospect, 2009, h. 23

(36)

a. Tipe otokratik b. Tipe kendali bebas c. Tipe paternalistik d. Tipe kharismatik e. Tipe militeristik f. Tipe demokratik20

Selain yang dijelaskan di atas, menurut Abbas dalam Nasib Tua Lumban Gaol ada lima dimensi kepemimpinan kepala sekolah meliputi: a. Transformasi visi dan misi, dengan indikatornya adalah:

1) Merumuskan visi dan misi, tujuan dan sasaran sekolah 2) Mensosialisasikan visi, misi dan tujuan sekolah

3) Melaksanakan visi dan misi

b. Pemberdayaan, dengan indikatornya adalah:

1) Tegas terhadap guru dalam melaksanakan tugas 2) Tegas terhadap pelaksanaan tata tertib sekolah 3) Menyediakan sarana guru

c. Pengarahan dan bimbinngan, dengan indikatornya adalah:

1) Memberikan contoh kepada guru dalam melaksakan program sekolah

2) Menggerakkan guru untuk turut serta melaksanakan program sekolah

3) Kualitas jaminan terhadap keamanan dalam bekerja

20

(37)

4) Membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh guru 5) Membimbing guru secara rutin agar berhasil dalam proses

pembelajaran

d. Motivasi, dengan indikatornya adalah:

1) Memotivasi guru agar melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing

2) Mendorong kemandirian dalam bekerja bagi guru 3) Mendorong untuk mengembangkan karier dan profesi 4) Tegas dalam memberikan reward dan punishman e. Pembentukan komitmen, dengan indikatornya adalah:

1) Menumbuhkan sikap percaya diri diantara guru dan menaruh kepercayaan dan kebebasan penuh untuk melaksanakan tugas sesuai tanggungjawabnya

2) Memupuk dan memelihara suasana kerja kelompok21

3. Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru

Antara kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru memiliki hubungan yang sangat erat. Kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru saling berhubungan dan mempengaruhi, misalnya saja kepemimpinan kepala sekola yang baik sedikit banyak pasti akan berpengaruh dengan kinerja guru yang ada di sekolah tersebut.22

21

Nasib Tua Lumban Gaol, Teori dan Implementasi Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jurnal Manajemen Pendidikan, 2017

22

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, h. 48

(38)

Faktor-faktor mendasar yang terkait erat dengan kinerja guru adalah kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah memiliki hubungan dan pengaruh yang sangat penting, yakni antara pemimpin dan bawahannya yang mempunyai tujuan yang sama dalam mencapai perubahan yang sebenarnya. Dengan demikian kepemimpinan kepala sekolah sangat berhubungan erat bahkan sangat menentukan terhadap kemajuan sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah harus memiliki integritas tinggi, sebab seorang pemimpin akan selalu berada di tengah-tengah para anggota organisasi yang dipimpinnya.23

Kepala sekolah adalah pemimpin tertinggi di sekolah, pada umumnya kepala sekolah memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin dibidang pengajaran, pengembangan kurikulum, administrasi kesiswaan, administrasi personalia staf, hubungan masyarakat, administrasi school plan, dan perlengkapan serta organisasi.24

Oleh karena itu, dari penjelasan di atas, nampak jelas bahwa kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru mempunyai hubungan yang sangat erat sekali dan saling mempengaruhi antara kepemimpinan seorang kepala sekolah dengan kinerja guru tersebut. Sehingga dikatakan bahwa melihat kinerja guru yang ada di sekolah tersebut sama dengan melihat kepemimpinan dari kepala sekolah tersebut.

23

Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004, h. 17

24

(39)

B. Konsep Operasional

Konsep operasional adalah konsep yang digunakan untuk memberi batasan terhadap kerangka teoritis. Konsep operasional diperlukan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penelitian ini. Jadi hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di sekolah dikatakan maksimal apabila terdapat indikator-indikator sebagai berikut:

1. Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepemimpinan kepala sekolah merupakan kecakapan yang dimiliki kepala sekolah dalam mengelola sekolah yang dipimpinnya, kepemimpinan kepala sekolah SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru dapat diukur melalui indikator sebagai berikut:

Tabel II.1

Indikator Kepemimpinan Kepala Sekolah

No Variabel Sub Variabel Indikator

1 Kepemimpinan Kepala

Sekolah(X)

a.Tranformasi visi dan misi

-Merumuskan visi dan misi, tujuan dan sasaran sekolah

-Mensosialisasikan visi, misi dan tujuan sekolah -Melaksanakan visi dan

misi

b.Pemberdayaan -Tegas terhadap guru dalam melaksanakan tugas

-Tegas terhadap

pelaksanaan tata tertib sekolah -Menyediakan sarana guru c.Pengarahan dan bimbingan -Memberikan contoh kepada guru dalam melaksakan program sekolah

(40)

No Variabel Sub Variabel Indikator

untuk turut serta melaksanakan program sekolah -Kualitas jaminan terhadap keamanan dalam bekerja -Membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh guru -Membimbing guru

secara rutin agar berhasil dalam proses

pembelajaran

d.Motivasi -Memotivasi guru agar melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing

-Mendorong kemandirian dalam bekerja bagi guru -Mendorong untuk

mengembangkan karier dan profesi

-Tegas dalam

memberikan reward dan punishman

e.Pembentukan komitmen

-Menumbuhkan sikap percaya diri diantara guru dan menaruh kepercayaan dan kebebasan penuh untuk melaksanakan tugas sesuai tanggungjawabnya -Memupuk dan memelihara suasana kerja kelompok 2. Kinerja Guru

Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan

(41)

melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru dapat di ukur dengan indikator sebagai berikut:

Tabel II.2

Indikator Kinerja Guru

No Varibel Sub Variabel Indikator

2 Kinerja Guru (Y)

a. Merencanakan pembelajaran

- Guru Membuat membuat program tahunan dan semester

- Guru membuat silabus dan RPP

- Guru mengembangkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran - Guru menyesuaikan media

serta strategi dengan materi dan tujuan pembelajaran

- Kesesuaian RPP dengan kondisi siswa dan media pembelajaran

- Menyusun dan

melaksanakan program perbaikan dan pengayaan b. Melaksanakan

proses

pembelajaran

- Guru mengelola kelas dengan baik

-Guru melaksanakan kegiatan pembuka, inti dan penutup

-Guru menggunakan media pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan

-Guru menguasai materi pembelajaran -Guru menggunakan variasi metode pembelajaran c. Penilaian pembelajaran -Melakukan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan

(42)

No Varibel Sub Variabel Indikator

umum dan ujian akhir -Guru memilih soal

berdasarkan tingkat kesukaran

-Kesiapan waktu untuk penilaian

-Program remedial -Guru mengolah dan

menganalisis hasil penilaian

-Guru menarik kesimpulan dan hasil penilaian secara jelas dan logis

-Guru menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan kinerja

d. Membimbing dan melatih peserta didik

-Guru membantu siswa dalam mengembangkan bakat dan minat siswa -Kualitas penerapan

keteladanan

-Mendorong prakarsa dan kreativitas siswa

-Kesediaan waktu untuk konsultasi dengan siswa e. Melaksanakan tugas tambahan -Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum -Melaksanakan tugas tertentu di sekolah -Mengadakan pengembangan program pembelajaran

C. Asumsi dan Hipotesis 1. Asumsi

a. Semakin tinggi kualitas kepemimpinan kepala sekolah, semakin tinggi kualitas kinerja guru.

(43)

b. Semakin rendah kepemimpinan kepala sekolah, semakin rendah kualitas kinerja guru.

2. Hipotesis

a. Hipotesis Alternatif (Ha)

Ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru

b. Hipotesis Nol (Ho)

Tidak ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru

Berdasarkan Hipotesis yang dibuat, maka peneltian ini terdapat dua variabel. Pertama kepemimpinan kepala sekolah dengan simbol X, dalam hal ini sebagai variabel dependent atau variabel pengaruh yang disebut juga dengan variabel bebas. Kedua kinerja guru dengan simbol Y, dalam hal ini sebagai variabel independent atau variabel terpengaruh yang disebut juga dengan variabel terikat.

D. Penelitian Relevan

Penelitan yang relevan adalah penelitian yang digunakan sebagai perbandingan untuk menghindari dari manipulasi terhadap sebuah karya ilmiah dan menguatkan bahwa penelitian yang penulis lakukan benar-benar belum diteliti oleh orang lain. Berikut in i akan dipaparkan sebagai peneliti terdahulu yang ada kaitannya dengan maksud menghindari manipulasi/ duplikasi.

(44)

1. M. Syukron, mahasiswa Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Suska Riau jurusan Kependidikan Islam pada tahun 2011 meneliti dengan judul Hubungan Komunikasi Internal Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru di SMK Nurul Falah Kecamatan Senapelan Pekanbru. Berdasarkan hasil analisa data maka diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,618 pada taraf signifikan 0,000. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian diterima, yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi internal kepala sekolah dengan kinerja guru di SMK Nurul Falah Kecamatan Senapelan Pekanbaru. Adapun bentuk hubungan yang terjadi kuat, yang artinya komunikasi yang terjadi di SMK Nurul Falah Kecamatan Senapelan Pekanbaru baik, dengan tingkat hubungan sebesar 38%

2. Surya warnidah, mahasiwa Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau jurusan manajemen tahun 2011. Meneliti dengan judul Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Prestasi Kerja Guru di SMA Negeri 1 Tapung Hulu Kabupaten Kampar. Berdasarkan analisi data ada hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan prestasi kerja guru SMA Negeri 1 Tapung Hulu dan memiliki korelasi positif yang signifikan. Tingkat pengaruh antara dua variabel ini cukup tinggi yaitu 0.660. sedangkan koefisien determinasi (R squere) adalah 0,435 kontribusi tingkat kepemimpinan kepala sekolah terhadap prestasi kerja guru adalah sebesar 43,5%

(45)

3. Irham S, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau dengan judul Hubungan Iklim Sekolah Sekolah dengan Kinerja Guru di SMK Yamatu Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. Hasil analisis data penelitian ini menunjukkan bahwa iklim SMK Yamatu Kecamatan Tualang Kabupaten Siak sebesar 65,1% berada pada kategori sedang, karena berada pada rentang 56%-65%, kinerja guru di SMK Yamatu Kecamatan Tualang Kabupaten Siak sebesar 64,3%

Dari ketiga penelitian di atas, maka dapat dilihat bahwasanya ada kesamaan penelitian tentang kepemimpinan dan kinerja guru, oleh karena itu penulis memfokuskan penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Kepemimpian Kepala Sekolah Dan Kineja Guru Di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Pekanbaru”.

(46)

31

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yag dilaksanakan oleh penulis adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode kolerasi. Penelitian kolerasi berkaitan dengan pengumpulan data untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan dihimpun dan disusun secara sistematis. Studi kolerasi berupaya mencari hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Studi kolerasi ditujukan untuk meneliti sejauh mana variabel satu faktor berkaitan dengan variabel faktor yang lain.25

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Pemilihan lokasi ini telah melalui beberapa pertimbangan bahwa hal-hal yang diteliti ada di lokasi ini. Penelitian ini akan di lakukan setelah seminar proposal.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan Guru SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Sedangkan Objek dalam penelitian ini adalah Hubungan antara kepemimpinan Kepala Sekolah dan kinerja guru.

25

(47)

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini seluruh guru yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 pekanbaru yang berjumlah 62 orang guru. Karena jumlah guru kurang dari 100 orang maka seluruh populasi dijadikan sampel.

E. Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau keterangan-keterangan atau karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan mendukung penelitian, atau cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk menampilkan data.26 Data Penelitian ini akan dikumpulkan dengan teknik:

1. Angket

Angket (Kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.27 Selain itu, untuk menggali dan menghimpun keterangan informasi yang cocok untuk analisis. Angket ini digunakan untuk mengetahui Hubungan Kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Angket ini ditujukan kepada Guru-guru di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru.

2. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu pengumpulan data secara tertulis dengan mempelajari dokumen-dokumen yang ada dilokasi. Teknik ini penulis

26

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h.100

27

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 142

(48)

gunakan untuk memperoleh data tentang sejarah lokasi penelitin, visi misi, peningkatan mutu sekolah, lokasi penelitian, kepala sekolah, keadaan guru-guru, dan deskripsi tugas.28

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Kuantitatif

Teknik analisis data yang peneliti gunakan untuk menganalisis pengaruh variabel kepemimpinan kepala sekolah (X) dengan kinerja guru (Y) menggunakan teknik analisis data deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana. Sebelum masuk ke rumus statistik, terlebih dahulu data yang diperoleh untuk masing-masing alternatif jawaban dicari persentase jawabannya pada item pernyataan masing-masing variabel dengan rumus:

Keterangan

P = Angka persentase F = Frekuensi yang dicari N = Jumlah frekuensi29

2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

28

Mahmud, Op.Cit, h, 103

29

(49)

data (mengukur) itu valid. Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan.30

Untuk melakukan uji validitas peneliti menggunakan bantuan microsoft excel dan uji reliabilitas peneliti menggunakan bantuan dari program SPSS 20.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Maka untuk menguji normalitas data ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS 20. Cara yang digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya data adalah, sebagai berikut: a. Jika nilai signifikansi > 0.05, maka data berdistribusi normal.

b. Jika nilai signifikasnsi < 0.05, maka data tidak berdistribusi normal.

4. Korelasi Product Moment

Teknik analisis data yang penulis gunakan untuk mengetahui Hubungan Kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru, Selanjutnya penulis menggunakan kolerasi product moment. Kolerasi product moment menurut Suharsimi Arikunto biasanya digunakan untuk menentukan hubungan antara dua variabel rumus product moment yang digunakan penulis sebagai berikut:

Rxy=

∑ {∑ {∑ }}

√{∑ ∑ }√∑ ∑

30

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2013, h. 363-364.

(50)

Keterangan:

rxy : Angka Indeks Kolerasi “r” Product moment n : Jumlah responden

∑ : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y ∑x : Jumlah seluruh skor x

∑y : Jumlah seluruh skor y

Kemudian menghitung kontribusi hubungan variabel X terhadap variabel Y dengan rumus:

KD = R2 × 100

KD = koefisien determinasi31

Data yang peneliti peroleh akan diproses menggunakan bantuan program SPSS 20. Kemudian, interprestasi terhadap koenfisien kolerasi product moment dapat dilihat, yaitu sebagai berikut:

a. 0,00-0,200 :Korelasi dianggap tidak ada

b. 0,200-0,400 :Kolerasi dianggap lemah atau rendah c. 0,400-0,700 :Kolerasi dianggap sedang dan cukup d. 0,700-0,900 :Kolerasi dianggap kuat atau tinggi

e. 0,900-1,00 :Korelasi dianggap sangat kuat atau sangat tinggi32

31

Sugiyono, Op.Cit., h. 262.

32

(51)

59

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Kemimpinan kepala sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan

Muhammdiyah 2 Pekanbaru berada pada angka atau skor 85% dan pada rentang 81%-100%. Maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammdiyah 2 Pekanbaru berada pada pada kategori “Sangat baik”.

2. Kinerja guru di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammdiyah 2 Pekanbaru berada pada angka atau skor 84% dan pada rentang 81%-100%. Maka dapat disimpulkan bahwa Tingkat kinerja guru di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammdiyah 2 Pekanbaru berada pada pada kategori “Sangat baik”.

3. Terdapat korelasi positif yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammdiyah 2 Pekanbaru. Tingkat pengaruh kedua variabel berada pada kategori sedang yaitu 0.479 atau 48%, sedangkan koefisien determinasi R (square) adalah 22%. Jadi kontribusi kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 22% dan sisanya ditentukan oleh faktor lain.

(52)

B. Saran

Berdasarkan penelitian di atas, maka penulis memberikan saran-saran untuk dapat dipertimbangkan kepada yang bersangkutan, antara lain,

1. Bagi guru di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Pekanbaru terutama terhadap kinerjanya dalam proses pembelajaran hendaknya guru berusaha untuk meningkatkan suasana pembelajaran yang efektif, serta mengembangkan inovasi, kreativitas serta strategi dalam melaksanakan pembelajaran dikelas. Sehingga siswa-siswi dapat pembelajaran yang menyenangkan dan mudah memahami meteri pelajaran.

2. Bagi kepala sekolah perlu meningkatkan kepemimpinannya lagi agar proses dalam peningkatan kineja guru juga meningkat.

(53)

E. Mulyasa. 2007. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja. Husaini Usman. 2011. Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara

Lijan Poltak Sinambela. 2012. Kinerja Pegawai, Teori Pengukuran dan Implikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Made Pidarta. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pusaka Setia.

Nasib Tua Lumban Gaol, 2017. Teori Dan Implementasi Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jurnal Manajemen Pendidikan

Ngalim Purwanto. 2007. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Pengembangan Profesional Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sitem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

Sohiron. 2015. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Pekanbaru: Kreasi Edukasi.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabrta.

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. T. Hani Handoko. 2012. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Tuti Andriani. 2015. Kepemimpinan Pendidikan Bogor: Educationmattersmost Publishing.

Tutik Rachmawati. 2013. Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya. Yogyakarta: Gava Media.

Udin Syaifuddin Saud. 2008. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta. Uhar Suharsaputra. 2013. Administrasi Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.

(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)

Nur Afifah, lahir di Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar pada tanggal 12 November 1995. Penulis merupakan anak ke dua dari lima bersaudara, yang terlahir dari pasangan ayahanda Gebus dan ibunda Emzarni. Pendidikan formal yang ditempuh penulis Sekolah Dasar Negeri 017 Tanjung lulus pada tahun 2008, penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 XIII Koto Kampar lulus pada tahun 2011, kemudian penulian melanjutkan studi ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Koto Kampar Hulu lulus pada tahun 2014. Kemudian pada tahun 2014 penulis melanjutkan pendidikan pada jenjang perkuliahan dengan Jurusan Manjemen Pendidikan Islam Konsentrasi Administrasi Pendidikan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru. Penulis melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Kabupaten Kepulauan Meranti Kecamatan Tasik Putri Puyu di Desa Bandul pada bulan Juli s/d Agustus tahun 2017. Penulis juga melaksanakan program praktek pengalaman lapangan (PPL) di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Pekanbaru pada bulan september s/d desember tahun 2017. Sebagai tugas akhir perkuliahan penulis melaksanakan penelitian dengan judul “Hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Pekanbaru.” Pada tanggal 15 november 2019 penulis dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dengan IPK terakhir 3.58 dengan predikat “Sangat Memuaskan” melalui sidang Munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Gambar

Tabel II.1
Tabel II.2

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan penyertaanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Riwayat

[r]

Hasil penelitian diperoleh 18 spesies Rhopalocera yang tergolong kedalam, 3 familia (Nympalidae, Pieridae, dan Papillionidae) dalam 1 ordo, yang paling banyak ditemukan

Penyiapan tenaga kerja terdidik yang diharapkan nantinya setelah lulus dapat bekerja dengan baik apabila mahasiswa tersebut bekerja pada perusahaan yang

Tahun 2016 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2017 menurut Bab 1 yang disebut Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan

Prinsip persamaan yang paling nyata terdapat dalam Konstitusi Madinah (al- Shahifah), yakni prinsip Islam menentang perbudakan dan penghisapan darah manusia atas

Dari hasil survei yang dilakukan oleh peneliti di Rumah Sakit, bahwa seluruh perawat ruangan memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda sehingga masih banyak yang belum

Hal tersebut diperkuat dengan teori Hamidi et al (Zampetakis et al, 2011: 190) yang menyatakan bahwa “individu- individu yang kreatif semakin besar kemung- kinannya