• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DANHASIL PRAKTIK KERJA INDUSTRIDENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 2 PADANG PANJANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DANHASIL PRAKTIK KERJA INDUSTRIDENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 2 PADANG PANJANG"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DANHASIL PRAKTIK KERJA INDUSTRIDENGAN

MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 2 PADANG PANJANG

NOVAL JERRI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode Maret 2013

(2)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DANHASIL PRAKTIK KERJA INDUSTRI DENGAN

MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 2 PADANG PANJANG

NOVAL JERRI

Artikel ini disusun berdasarkan tesis Noval Jerri untuk persyaratan wisuda periode Maret 2013 yang telah direviu dan disetujui oleh kedua pembimbing

(3)

1

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN HASIL PRAKTIK KERJA INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XIISMK NEGERI 2 PADANG

PANJANG

Noval Jerri1, Kasman Rukun2, Fahmi Rizal3 Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

FT Universitas Negeri Padang Email: noval_jerri@zoho.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Apakah ada hubungan antara hasil belajar kewirausahaan denganminat berwirausaha siswa kelas XII SMK Negeri 2 Padang Panjang, (2) Apakah ada hubungan antara hasil praktik kerja industri denganminat berwirausaha siswa kelas XII SMK Negeri 2 Padang Panjang, (3) Apakah ada hubungan antara hasil belajar kewirausahaan dan hasil praktik kerja industri secara bersama-samadenganminat berwirausaha siswa kelas XII SMK Negeri 2 Padang Panjang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMK Negeri 2 Padang Panjang yang berjumlah 228 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 125 orang. Data diambil menggunakan metode dokumentasi dan angket. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1). Terdapat hubungan antara hasil belajar kewirausahaan dengan minat berwirausaha siswa kelas XII SMK Negeri 2 Padang Panjang, (2). Terdapat hubungan antara hasil praktik kerja industri dengan minat berwirausaha siswa kelas XII SMK Negeri 2 Padang Panjang, (3). Terdapat hubungan secara bersama-sama antara hasil belajar kewirausahaan dan hasil praktik kerja industri dengan minat berwirausaha siswa kelas XII SMK Negeri 2 Padang Panjang.

Abstract

This study aimed: (1) Is there a relationship between the result of entrepreneurship learning with the entrepreneurship interests of the third class students of SMK Negeri 2 Padang Panjang, (2) Is there a relationship between the result of industrial work practice with the entrepreneurship interests of third class students of SMK Negeri 2 Padang Panjang, (3) Is there a relationship between the results of entrepreneurship learning and industrial work practice together with the entrepreneurship interests of the third class students of SMK Negeri 2 Padang Panjang.This research is quantitative research using correlational approach.The population in this study were all students of the third class students of SMK Negeri 2 Padang Panjang. It

(4)

amounts 228 people, the total sample were 125 people. The data was collected by using the documentation and questionnaires.The result of this study showed that: (1) There is a relationship between the results of entrepreneurship learning with the entrepreneurship interests of the third class students of SMK Negeri 2 Padang Panjang, (2) There is a relationship between the results of industrial work practice with the entrepreneurship interests of third class students of SMK Negeri 2 Padang Panjang, (3) There is a relationship together between the results of entrepreneurial learning and industrial work practice with the entrepreneurship interests of the third class students of SMK Negeri 2 Padang Panjang.

Kata kunci: hasil belajar kewirausahaan, hasil praktik kerja industri, minat berwirausaha

Pendahuluan

Sebagai salah satu Sekolah Menengah Kejuruan, SMK Negari 2 Padang Panjang selalu menghasilkan tamatan setiap tahunnya. SMK Negeri 2 Padang Panjang merupakan SMK dengan bidang studi keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Program studi keahlian yang ada saat ini adalah Teknik Komputer dan Informatika. SMK Negeri 2 Padang Panjang memiliki tiga kompetensi keahlian, yaitu Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), dan Multimedia (MM).

Hasil penelusuran tamatan yang dilakukan oleh bagian bimbingan dan konseling SMK Negeri 2 Padang Panjang terlihat bahwa masih tingginya angka siswa yang belum mendapatkan pekerjaan setelah menamatkan pendidikan. Dari hasil penelusuran tersebut, tidak ditemukan siswa yang berusaha secara mandiri atau berwirausaha.

Untuk membentuk siswa yang berjiwa wirausaha, terlebih dahulu perlu ditanamkan minat berwirausaha dalam diri mereka. Hal tersebut dikarenakan

(5)

minat merupakan hal pokok yang akan menentukan berhasil atau tidaknya seseorang dalam mengerjakan sesuatu. Minat juga memegang peran penting dalam menentukan arah, cara berpikir seseorang dalam segala tindakannya termasuk juga dalam belajar. Menurut teori kognitif sosial, minat karir dibentuk melalui pengalaman langsung atau berkesan yang menyediakan peluang bagi individu untuk berlatih, menerima umpan balik, dan mengembangkan keterampilan yang mengarah pada kompetensi personal dan harapan dari hasil yang memuaskan.

Santoso (1993:19) menyatakan bahwa “minat wirausaha adalah gejala psikis untuk memusatkan perhatian dan berbuat sesuatu terhadap wirausaha itu dengan perasan senang, karena membawa manfaat bagi dirinya maupun orang lain”. Minat berwirausaha yaitu kesediaan untuk bekerja keras dan tekun untuk mencapai kemajuan usahanya, kesediaan untuk menanggung macam-macam resiko berkaitan dengan tindakan berusaha yang dilakukannya, bersedia menempuh jalur dan cara baru, kesediaan untuk hidup hemat, kesediaan belajar dari yang dialaminya.

Aspek yang dibutuhkan untuk berwirausaha bagi lulusan SMK adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan dari hasil belajar. Minat seseorang dalam berwirausaha dapat dipengaruhi oleh pengetahuannya tentang kewirausahaan itu sendiri. Seorang wirausahawan tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kemauan. Ada kemauan tapi tanpa kemampuan dan pengetahuan tidak akan membuat wirausawan itu sukses, sebaliknya memiliki pengetahuan dan kemampuan tanpa didasari oleh kemauan

(6)

yang kuat tidak akan mengantarkan wirausahawan itu pada kesuksesan. Hal tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Sunarya dkk (2011: 67) bahwa “dalam lingkungan usaha yang semakin kompetitif, pengetahuan dan keahlian di dalam bidang usaha yang dijalani mutlak diperlukan”. Ditambahkan oleh Alma (2004:59) bahwa “bakat seorang wirausaha akan bertambah dan berkembang berkat pengetahuan”.

Dalam struktur kurikulum untuk SMK, terdapat mata pelajaran kewirausahaan yang materinya berisi pengelolaan usaha. Mata pelajaran kewirausahaan bertujuan agar peserta didik dapat mengaktualisasikan diri dalam perilaku wirausaha. Fokus dari isi mata pelajaran Kewirausahaan adalah pada perilaku wirausaha sebagai fenomena empiris yang terjadi dilingkungan peserta didik. Berkaitan dengan hal tersebut, peserta didik dituntut lebih aktif untuk mempelajari peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi di lingkungannya. Pembelajaran kewirasahaan dapat menghasilkan siswa yang memiliki perilaku wirausaha dan jiwa kepemimpinan. Yang sangat terkait dengan cara mengelola usaha untuk membekali siswa agar dapat berusaha secara mandiri.

Jadi, minat siswa untuk berwirausaha tidak bisa timbul begitu saja tanpa ada faktor-faktor yang mendukungnya. Sunarya dkk (2011:63) mengemukakan bahwa minat wirausaha dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman. Pendidikan sistem ganda secara tidak langsung akan memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada siswa dalam bekerja.

(7)

Dalam rangka merealisasikan pendidikan sistem ganda tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui praktik kerja industri yang sering disebut dengan praktik kerja lapangan (PKL). PKL adalah suatu kegiatan pendidikan dan latihan kerja dengan mengembangkan kemampuan, keahlian, dan profesi ditempat kerja sesuai dengan bidang studi atau jurusan masing-masing siswa. Hamalik (2001:91) menyampaikan bahwa “praktik kerja industri merupakan suatu tahap persiapan profesional dimana seorang siswa yang hampir menyelesaikan studi secara formal bekerja dilapangan dengan supervisi seorang administrator yang kompeten dalam jangka waktu tertentu, yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan melaksanakan tanggung jawab dalam bidangnya”. Kemampuan keahlian profesional sangat penting karena tuntutan kebutuhan akan tenaga kerja terampil dan produktif, maka program pendidikan dan latihan kerja perlu ditingkatkan.

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis merumuskan penelitian ini dalam sebuah judul “Hubungan Antara Hasil Belajar Kewirausahaan dan Hasil Praktik Kerja Industridengan Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII SMK Negeri 2 Padang Panjang Tahun Pelajaran 2012/2013”.

Adapun tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui beberapa hal, diantaranya:

1. Untuk menjelaskan dan menganalisis hubungan hasil belajar kewirausahaan dan hasil praktik kerja industri secara bersama-sama dengan minat berwirausaha siswa kelas XII SMK Negeri 2 Padang Panjang.

(8)

2. Untuk menjelaskan dan menganalisis hubungan hasil belajar kewirausahaan dengan minat berwirausaha siswa kelas XII SMK Negeri 2 Padang Panjang. 3. Untuk menjelaskan dan menganalisis hubungan hasil praktik kerja industri

dengan minat berwirausaha siswa kelas XII SMK Negeri 2 Padang Panjang.

Metode

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan korelasional. Dengan populasi adalah seluruh siswa kelas XII SMK Negeri 2 Padang Panjang tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 228 dan sampel sebanyak 125 orang. Penelitian korelasional menggambarkan adanya variabel bebas yang diduga berhubungan terhadap variabel terikat. Penelitian ini adalah studi korelasi, yaitu jenis penelitian deskriptif yang bertujuan menetapkan besarnya atau ada tidaknya hubungan antara variabel-variabel.

Penelitian ini dilakukan dengan mengklasifikasikan variabel penelitian kedalam dua kelompok, yaitu variabel bebas dan veriabel terikat. Variabel bebas adalah hasil belajar kewirausahaan (X1) dan hasil Praktik Kerja Industri (X2). Sedangkan variabel terikat adalah minat berwirausaha (Y).Untuk memperoleh data yang sah guna menunjang keberhasilan penelitian, penulis menggunakan alat pengumpulan data yang terdiri dari kuesioner (angket) dan dokumentasi.

Untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan yang mungkin terjadi pada kuesioner yang akan disebarkan kepada responden, maka dilakukan uji coba terhadap alat pengumpulan data tersebut, sehingga dengan uji coba instrumen

(9)

pengumpulan data ini derajat validitas maupun reliabelitasnya dapat diketahui. Langkah-langkah uji coba angket dilaksanakan sebagai berikut:

1. Setelah item pernyataan disusun, kemudian kemudian diteliti untuk melihat apakah indikator telah terwadahi dalam butir-butir pernyataan.

2. Item atau butir instrumen dikonsultasikan dengan ahlinya (pembimbing), apakah sudah sesuai dengan ruang lingkup dan kedalaman variabel yang akan diukur.

3. Uji coba dilaksanakan terhadap sekelompok siswa yang memiliki kesamaan karakteristik dengan responden yang akan diteliti.

4. Selanjutnya hasil uji coba diolah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas.

Hasil dan Pembahasan 1. Hasil

a. Hipotesis 1

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 18.0 for windows, didapat koefisien korelasi antara X1 dengan Y sebesar 0,289.Hubungan yang terjadi adalah positif, artinya semakin tinggi hasil belajar kewirausahaan (X1) maka semakin tinggi minat berwirausaha (Y). Nilai 0,289 berada diantara 0,200-0,399, sehingga koefisien korelasi yang dihasilkan termasuk dalam kategori rendah atau lemah. Artinya hubungan antara hasil belajar kewirausahaan (X1) dengan minat berwirausaha (Y) rendah atau lemah.

(10)

Hasil rhitung tersebut di konsultasikan dengan harga rtabel dengan taraf signifikansi 5% dan N = 125 adalah 0,176 (digunakan N tabel =125). Hal ini menunjukkan bahwa rhitung > rtabel (0,289 > 0,176) dan signifikansi didapat 0,001, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara hasil belajar kewirausahaan (X1) dengan minat berwirausaha (Y). Hal ini dikarenakan nilai 0,001 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu terdapat hubungan positif dan signifikan antara hasil belajar kewirausahaan dengan minat berwirausaha siswa SMK Negeri 2 Padang Panjang.

b. Hipotesis 2

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 18.0 for windows, didapat koefisien korelasi antara X2 dengan Y sebesar 0,295. Hubungan yang terjadi adalah positif, artinya semakin tinggi hasil praktik kerja industri (X2) maka semakin tinggi minat berwirausaha (Y).Nilai 0,295 berada diantara 0,200-0,399, sehingga koefisien korelasi yang dihasilkan termasuk dalam kategori rendah atau lemah. Artinya hubungan antara hasil praktik kerja industri (X2) dengan minat berwirausaha (Y) rendah atau lemah.

Hasil rhitung tersebut di konsultasikan dengan harga rtabel dengan taraf signifikansi 5% dan N = 125 adalah 0,176 (digunakan N tabel =125). Hal ini menunjukkan bahwa rhitung > rtabel (0,295 > 0,176) dan signifikansi didapat 0,000, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara hasil belajar

(11)

kewirausahaan (X1) dengan minat berwirausaha (Y). Hal ini dikarenakan nilai 0,000 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu terdapat hubungan positif dan signifikan antara hasil praktik kerja industri dengan minat berwirausaha siswa SMK Negeri 2 Padang Panjang.

c. Hipotesis 3

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 18.0 for windows, didapat koefisien korelasi antara X1 dan X2 dengan Y sebesar 0,310.Hubungan yang terjadi adalah positif, artinya semakin tinggi hasil belajar kewirausahaan (X1) dan hasil praktik kerja industri (X2) maka semakin tinggi minat berwirausaha (Y). Nilai 0,310 berada diantara 0,200-0,399, sehingga koefisien korelasi yang dihasilkan termasuk dalam kategori rendah atau lemah. Artinya hubungan antara hasil belajar kewirausahaan (X1) dan hasil praktik kerja industri secara bersama-sama dengan minat berwirausaha (Y) rendah atau lemah. Hasil rhitung tersebut di konsultasikan dengan harga rtabel dengan taraf signifikansi 5% dan N = 125 adalah 0,176 (digunakan N tabel =125) dan signifikansi didapat 0,002, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara hasil belajar kewirausahaan (X1) dan hasil praktik kerja industri dengan minat berwirausaha (Y). Hal ini dikarenakan nilai 0,002 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu terdapat hubungan positif dan signifikan antara hasil belajar kewirausahaan

(12)

dan hasil praktik kerja industri dengan minat berwirausaha siswa SMK Negeri 2 Padang Panjang.

2. Pembahasan

a. Hubungan Hasil Belajar Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha

Hasil uji regresi linier sederhana menunjukan bahwa koefisien korelasi rhitung sebesar 0,289 dan signifikansi didapat 0,001 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara hasil belajar kewirausahaan dengan minat berwirausaha siswa SMK Negeri 2 Padang Panjang.

Penelitian yang dilakukan Erlina (2011) mengungkapkan bahwa pengetahuan kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha. Hal tersebut didasarkan dari hasil penelitian dengan menganalisa pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan kecakapan vokasional terhadap minat berwirausaha.

Pernyataan tersebut menandakan bahwa pengetahuan kewirausahaan mempengaruhi minat berwirausaha siswa. Pengetahuan kewirausahaan akan diperoleh siswa melalui mata pelajaran kewirausahaan yang dipelajari siswa di sekolah. Hasil belajar kewirausahaan merupakan hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran kewirausahaan. Dengan demikian minat berwirausaha siswa akan tumbuh setelah mereka belajar mata pelajaran kewirausahaan.

(13)

b. Hubungan Hasil Praktik Kerja Industri dengan Minat Berwirausaha

Hasil uji regresi linier sederhana menunjukan bahwa koefisien korelasi rhitung sebesar 0,295 dan signifikansi didapat 0,000 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara hasil praktik kerja industri dengan minat berwirausaha siswa SMK Negeri 2 Padang Panjang.

Penelitian yang dilakukan oleh Haryo Guntoro (2007) menyompulkan bahwa ada hubungan prestasi praktik kerja industri dengan minat berwirausaha. Peryataan tersebut menandakan bahwa minat berwirausaha dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, dan kompetensi. Kompetensi akan ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman. Praktik kerja industri secara tidak langsung akan memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada siswa dalam bekerja. Dengan demikian praktik kerja industri akan membentuk minat berwirausaha siswa.

c. Hubungan Hasil Belajar Kewirausahaan dan Praktik Kerja Industri Secara Bersama-sama dengan Minat Berwirausaha

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara hasil belajar kewirausahaan dan hasil praktik kerja industri secara bersama-sama dengan minat berwirausaha. Hal ini ditunjukan dengan koefisien korelasi rhitung sebesar 0,310 dan signifikansi didapat 0,002 lebih kecil dari 0,05.

(14)

Dengan demikian hipotesis yang di ajukan “terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara hasil belajar kewirausahaan dan hasil praktik kerja industri secara bersama-sama dengan minat berwirausaha siswa kelas XII SMK Negeri 2 Padang Panjang” dapat diterima.

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Mahardhika Setia Kusumawardani (2012) mengungkapkan bahwa prestasi praktik kerja industri dan prestasi belajar kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha. Hal tersebut didasarkan dari hasil penelitian dengan menganalisa pengaruh prestasi praktik kerja industri dan prestasi belajar kewirausahaan terhadap minat berwirausaha. Kegiatan praktik kerja industri memberikan kontribusi yang paling tinggi terhadap minat siswa SMK untuk berwirausaha setelah lulus dari sekolah. Pembelajaran yang dianggap memberikan kontribusi minat siswa meliputi mata pelajaran kewirausahaan, praktik kerja industri, dan pelatihan sekolah di bidang kewirausahaan.

Simpulan dan Saran 1. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dikemukakan pada BAB IV sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara hasil belajar kewirausahaan dengan minat berwirausaha siswa SMK Negeri 2 Padang Panjang.

(15)

b. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara hasil praktik kerja industri dengan minat berwirausaha siswa SMK Negeri 2 Padang Panjang. c. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara hasil belajar kewirausahaan

dan hasil praktik kerja industri secara bersama-sama dengan minat berwirausaha siswa SMK Negeri 2 Padang Panjang.

2. Saran

a. Kepada siswa

1) Siswa harus mencari informasi sebanyak mungkin untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang kegiatan kewirausahaan.

2) Siswa diharapkan lebih mendalami pelajaran kewirausahaan yang diajarkan dan ikut serta dengan kegiatan yang dapat melatih kewirausahaan.

3) Siswa diharapkan meningkatkan dan mengembangkan kreativitas yang dimiliki dalam menggali pengalaman selama praktik kerja industri. 4) Siswa hendaknya juga mencari informasi yang berhubungan dengan

dunia kerja, agar mempunyai pandangan pekerjaan mana yang akan dipilih setelah lulus nanti.

b. Kepada guru

1) Guru hendaknya menumbuh kembangkan motivasi kepada siswa sehingga siswa menyukai kewirausahaan dan merasa tertarik dengan kegiatan wirausaha.

(16)

2) Guru hendaknya menciptakan proses belajar mengajar yang bisa menumbuhkan minat siswa untuk berwirausaha.

3) Dalam memberikan materi kewirausahaan, guru tidak hanya memberikan praktik berwirausaha dalam lingkungan sekolah. Akan tetapi, sebaiknya siswa diajak melakukan kunjungan ke dunia usaha agar motivasis siswa dalam berwirausaha semakin meningkat.

4) Guru hendaknya juga memberikan soft skill seperti keberanian dalam mengambil resiko dalam memberikan materi kewirausahaan.

c. Kepada sekolah

1) Sekolah hendaknya dapat mengembangkan pendidikan kewirausahaan yang sesuai dengan karakter siswa.

2) Sekolah harus dapat menempatkan siswa di dunia usaha dan dunia industri yang tepat dalam pelaksanaan praktik kerja industri.

3) Sekolah hendaknya lebih memperbanyak program-program belajar yang bisa menumbuhkan semangat dan jiwa kewirausahaan.

4) Sekolah dalam menentukan berbagai ketetapan khususnya dalam penetapan kurikulum pendidikan hendaknya lebih menekankan lagi pada masalah kewirausahaan disamping pula menciptakan lulusan yang sesuai dengan visi dan misi sekolah.

Daftar Rujukan

Adi W, Gunawan & Ariesandi Setyono. 2006. Manage Your Mind for Success. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

(17)

Agus Triyanto. 2010. “Kontribusi Kemampuan Menggunakan Alat Praktik Las dan Sikap Mandiri Terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa Kelas X Program Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Sragen Tahun 2009/2010”. Tesis, tidak diterbitkan, Universitas Sebelas Maret, Semarang.

Alma,Buchari. 2004. Kewirausahaan. Bandung Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta. Astamoen, Moko.P. 2008. Entrepreneurship Dalam Perspektif Kondisi Bangsa

Indonesia. Bandung: Alfabeta.

Badan Pusat Statistik. 2012. Pengangguran Terbuka*) Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, dan 2011, (Online), (http://www.bps.go.id, diakkses 12 Januari 2012).

Dikmenjur. 2008. Pelaksanaan Prakerin. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Depdiknas.

Erlina. 2011. “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Kecakapan Vokasional Terhadap Minat Berwirausaha (Survey pada SMK Bidang Bisnis dan Manajemen di Kabupaten Bangka)”. Tesis, tidak diterbitkan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Hamalik, Oemar. 2001. Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: BumiAksara.

Haryo Guntoro. 2007. “Hubungan Prestasi Praktik Kerja Industri dengan Minat Berwirausaha Siswa Kelas II SMK Yapin Bekasi Tahung Ajaran 2006/2007”. Skripsi, tidak diterbitkan. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Kasmir, 2006. Kewirausahaan, Jakarta: Rajawali Pers.

Koesworoet al. 2007. Motivasi Berwirausaha Di Kalangan Mahasiswa: Aplikasi Theory of Planned Behavior. Indinesia Scientific Journal Database [Online], Ekuitas Vol 11 No.2, 269-291. Tersedia: http://jurnal.pdii.lipi.go.id/ admin/jurnal/11207269291.pdf [20Maret 2012].

Mahardika Setia Kusumawardani. 2012. “Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri Prestasi Belajar Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII Teknik Audio Video SMK Muhammdiyah 1 Sukoharjo Tahun Ajaran

(18)

2011/2012”. Tesis, tidak diterbitkan. Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.

Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan. 2010. Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional. Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan 2010. Pendidikan

Kewirausahaan. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Santoso. 1993. Lingkungan Tempat Tinggal Menentukan Minat Berwirausaha. FKIP. UNS (Laporan Penelitian). Surakarta: UNS.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda karya.

Sunaryaet al. 2011. Kewirausahaan. Yogyakarta: Andi.

Suryana. 2003. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Selemba Empat.

Suryana, Yuyusdan Bayu, Khatib. 2010. Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses. Jakarta: Kencana.

Wirasasmita, Yuyun. 2003. Pengembangan Ekonomidan Kewirausahaan. Bandung: Unpad Press.

Persantunan: Artikel ini diolah dari tesis Noval Jerri dengan judul Hubungan Antara Hasil Belajar Kewirausahaan dan Hasil Praktik Kerja Industri Dengan Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII Smk Negeri 2 Padang Panjang. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Pembimbing I Prof. Dr. Kasman Rukun, M.Pd dan Pembimbing II Dr. Fahmi Rizal, M.Pd, MT yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian artikel ini.

Referensi

Dokumen terkait

Bulan Juni persiapan dengan membuat proposal penelitian, bulan Juli merupakan perencanaan tindakan yang meliputi menentukan SK, KD, dan indikator pembelajaran berdasarkan materi

Disisi lain manajemen sangat penting karna : Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja, tugas dan tanggungjawab dalam

• provide an introduction to sociological concepts, theories and research indings • stimulate awareness of the range and limitations of sociological theory and research •

kebijakan perdagangan yang terkait dengan kinerja ekspor kayu olahan primer. meliputi : (1) kebijakan terhadap bahan baku input, yaitu pungutan

Pemahaman siswa tidak hanya pengetahuan dan wawasannya saja, akan tetapi siswa mampu bersikap berdasarkan nilai-nilai Islam serta terampil dalam melaksanakan ajaran

government introduced its 12th economic-policy package last year, which in essence aims to simplify procedures, as well as reduce the various costs involved in the establishment

dengan melakukan penelitian yang diberi judul “ Analisis Perbandingan Tingkat Kepercayaan Diri Dan Agresivitas Antara Atlit Pencak Silat Kategori Tanding Tunggal Ganda

PROSES BERPIKIR SISWA BERDASARKAN TEORI BRUNER DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI KESEBANGUNAN DI KELAS IX-A MTs MIFTAHUL HUDA. BANDUNG TULUNGAGUNG TAHUN