• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hukum Pidana Terhadap Tindak Pidana Perdagangan Orang (Wanita) Dalam Perspektif Kriminologi (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Hukum Pidana Terhadap Tindak Pidana Perdagangan Orang (Wanita) Dalam Perspektif Kriminologi (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS HUKUM PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (WANITA) DALAM PERSPEKTIF

KRIMINOLOGI

(Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

OLEH : ELDI RIZQI

130200265

DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ANALISIS HUKUM PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (WANITA) DALAM PERSPEKTIF

KRIMINOLOGI

(StudiPutusanPengadilanNegeri Medan) SKRIPSI

DiajukanUntukMelengkapiTugas-Tugas Dan MemenuhiSyarat-SyaratUntukMemperolehGelarSarjanaHukum

OLEH : ELDI RIZQI

130200265 DisetujuiOleh ,

KetuaDepartemenHukumPidana FakultasHukum USU

Dr.H.M.Hamdan, SH.,MH NIP. 195703261986011001

DosenPembimbing I : DosenPembimbing II :

Prof.Dr. Ediwarman,SH.,M.Hum Nurmalawaty,SH.,M.Hum

NIP.195405251981031003 NIP.196209071988112001

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

ABSTRAK

Eldi Rizqi1* Ediwarman2** Nurmalawaty 3***

Kata kunci 4****

Tindak Pidana Perdagangan Orang merupakan kegiatan perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan untuk tujuan eksploitasi atau mengakibakan seseorang tereksploitasi. Tindak Pidana Perdagangan Orang pada umumnya melibatkan wanita dan anak sebagai korban. Tindak Pidana Perdagangan Orang setiap tahunya mengalami peningkatan sehingga menjadi isu penting yang membutuhkan perhatian serius dalam penegakan hukum di Indonesia khususnya Sumatera Utara. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dapat dirumuskan beberapa rumusan permasalahan yaitu bagaimana pengaturan tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang, bagaimana faktor-faktor penyebab terjadinya Tindak Pidana Perdagangan Orang, dan bagaimana upaya penangulangan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif yaitu suatu penelitian yang secara deduktif dimulai dengan analisa terhadap pasal-pasal dan peraturan perundang-undangan yang mengatur permasalahan dalam skripsi. Bersifat normatif maksudnya adalah penelitian hukum yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan normatif tentang hubungan antara satu peraturan dengan peraturan lain dan penerapan dalam praktiknya (studi putusan).

Pengaturan hukum terhadap tindak pidana perdagangan orang dalam Undang-Undang No.21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Peraturan Daerah Sumatera Utara Nomor 6 tahun 2004 tentasng Penghapusan Perdagangan Orang. Faktor-faktor terjadinya Tindak Pidana Perdagangan Orang terdiri dari faktor intern dan faktor ekstren. Penangulanggan Tindak Pidana Perdagangan Orang dapat dilakukan dengan upaya penal dan upaya non penal. Upaya penal yaitu upaya penangulangan tindak pidana dengan menggunakan sarana hukum pidana, sedangkan upaya non penal yaitu upaya penangulangan tindak pidana yang dilakukan diluar dari hukum pidana.

* Mahasiwa fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

** Pembimbing I, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara *** Pembimbing II, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT karena atas

segala rahmat dan ridhonya lah penulis dapatr menyelesaikan skripsi ini, sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara Medan.

Penulisan skripsi ini diberi judul “Analisis Hukum Pidana Terhadap

Tindak Pidana Perdagangan Orang (wanita) Dalam Perspektif Kriminologi (Studi

Putusan Pengadilan Negeri Medan)”. Ini diajukan untuk memenuhi tugas-tugas

dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum di

Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari

bahwa masih banyak kekurangan dan hasil yang masih jauh dari kata sempurna

sehingga dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih jika

ada kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Penulis skripsi juga mengucapkan banyak terima kasih kepada para pihak

yang telah membantu selama pengerjaan skripsi ini sampai selesai, melalui

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting,S.H, M.Hum, selaku Dekan Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. O.K, Saidin, S.H, M.Hum, selaku pembantu Dekan I Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Puspa Melati Hasibuan, S.H, M.Hum, selaku pembantu Dekan II

(5)

4. Bapak Dr. Jelly Leviza, S.H M.Hum, selaku pembantu Dekan III Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Dr. M. Hamdan, S.H, M.Hum, selaku Ketua Departemen Hukum

Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

6. Ibu Liza Erwina, S.H, M.Hum, selaku Sekretaris Departemen Hukum

Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak Prof. Dr. Alvi Syahrin, S.H, M.S, selaku dosen Penasehat

Akademik atas bimbingan dan motivasinya selama penulis kuliah di

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

8. Bapak Prof. Dr. Ediwarman, S.H, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing I

yang telah banyak memberikan bimbingan masukan dan koreksi dalam

penulisan skripsi ini.

9. Ibu Nurmalawaty, S.H, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing II juga telah

banyak memberikan bimbingan, masukan, dan koreksi sehingga penulisan

skripsi ini menjadi sempurna.

10.Kepada teristimewa dan terkasih Kedua Orang Tua saya, Ayahanda A.M.

Fadhil Harahap, S.Sos. dan Ibunda Shely Eglina yang setiap waktu dan

sepanjang masa memberikan kasih saying, semangat,motivasi dan

(6)

11.Kepada teman terbaik saya Ivo Ramadhani, S.Kom, M.Sn yang telah

memberi semangat dan memotivasi penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

12.Kepada paman saya Akbar Paruntungan, S.Kep.Ns,M.Kep yang telah

memberikan nasihat-nasihat baik selama penulis menimba ilmu di

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari kekurangan

dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran

dan kritik yang membangun dan menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata dengan kerendahan hati penulis

mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Semoga ALLAH SWT selaku memberikan rahmat dan karunianya kepada kita

semua. Amin ya rabbal alamin.

Medan, Juli 2017

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

1. Pengaturan Hukum Terhadap Tindak Pidana Perdagangan Orang ... 8

2. Faktor-faktor Terjadainya Tindak Pidana Perdagangan Orang... 13

3. Upaya Penanggulangan Tindak Pidana Perdagangan Orang... 1

G. Metode Penelitian ... 21

BAB II : PENGATURAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG ... 24

A. Pengaturan Tindak Pidana Perdagangan Orang menurut KUHP ... 24

B. Pengaturan Tidnak Pidana Perdagangan Orang Diluar KUHP ... 30

1. Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang... 30

2. Undang-Undang Lain Yang Berkaitan ... 33

3. Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Suamtera Utara No. 6 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak ... 35

BAB III : FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG ... 39

(8)

BAB V : PENUTUP ... 83 A. Kesimpulan ... 82 B. Saran ... 86

Referensi

Dokumen terkait

STUDI KOMPARASI TINDAK PIDANA PERDAGANGAN MANUSIA DALAM KUHP DAN UU RI NO 21 TAHUN 2007 TENTANG.. PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA

Penyelesaian tindak pidana perdagangan orang yang diatur dalam Undang- Undang No.21 tahun 2007 sudah memenuhi rasa keadilan, namun menurut saya dengan menelaah hasil putusan

Menurut Undang Undang No.21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Pasal 1 ayat (1), perdagangan orang adalah tindakan perekrutan,

dalam Pasal 26 undang – undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang bahwa persetujuan korban perdagangan orang tidak.. menghilangkan

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana.

Mengenai kejahatan perdagangan manusia sebelum lahirnya UU No.21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang (PTPPO), diatur secara tegas dalam

Tindak pidana perdagangan orang yang dilakukan oleh korporasi, yaitu dalam Undang-undang No 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, penentuan

Tindak pidana perdagangan orang yang dilakukan oleh korporasi, yaitu dalam Undang-undang No 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, penentuan