• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kebutuhan Konsumsi Sediaan Suplemen mengandung Zat Besi di Puskesmas Padang Bulan Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kebutuhan Konsumsi Sediaan Suplemen mengandung Zat Besi di Puskesmas Padang Bulan Chapter III VI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Teori Penelitian

Gambar 3.1 : Kerangka Teori KEHAMILAN

Anemia defisiensi Zat Besi

Faktor Penyebab : i) Usia Ibu

ii) Pendidikan iii) Status ekonomi iv) Kepatuhan tablet Fe v) Pola hidup

Suplemen mengandung Zat Besi Pengetahuan ibu

(2)

3.2 Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 3.2 : Kerangka Konsep Pengetahuan tentang

kebutuhan konsumsi sediaan suplemen mengandung zat besi

(3)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian deskriptif dengan pendekatan metode cross-sectional dimana variabel gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan konsumsi sediaan suplemen mengandung zat besi dinilai secara

simultan pada saat yang sama.

4.2 Waktu dan Lokasi Penelitian 4.2.1 Waktu Penelitian

Pengumpulan data untuk penilaian gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil

akan dilakukan dari bulan September 2016 sampai bulan Nopember 2016.

4.2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Padang Bulan.

4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari suatu variabel yang dipilih menyangkut

masalah yang diteliti. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil yang

berkunjung ke Puskesmas Padang Bulan.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan teknik sampling tertentu untuk mewakili populasi yang ada. Sampel dalam penelitian ini adalah

seluruh ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi.

4.3.2.1 Kriteria Inklusi

1. Semua ibu yang hamil di Puskesmas Padang Bulan

(4)

4.3.3 Teknik Sampel

Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini adalah non-probability

sampling dengan metode consecutive sampling dimana semua subjek yang datang secara berurutan dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penilitian

sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi.

4.3.4 Besar sample

Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang sedang hamil

pertama kali dan berkunjung ke Puskesmas Padang Bulan. Besar sampel dihitung

menggunakan rumus besar sampel deskriptif kategorik :

n = (Zα)² x P x Q

Keterangan :

n = Besar sampel

Zα = Deviat baku alfa

P = Proporsi kategori variabel yang diteliti

Q = 1- P

d = Presisi

(d)²

n = (1.96)² x (0.128) x (0.872)

n = 42.88 (dibulatkan menjadi 43) (0.1)²

Zα = 1.96

P = populasi ibu hamil dari data Puskesmas 2015 = 1280 (0.128)

Q = 0.872 (1- 0.128)

d = 10% (0.1)

Nilai Zα ditetapkan 1.96 berdasarkan α yang diinginkan (5%).

Berdasarkan perhitungan diatas minimal sampel ibu hamil yang diperlukan adalah

(5)

4.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam Penelitian ini peniliti akan mengumpulkan data primer yang diperoleh

langsung dari responden. Pengumpulan data primer dilakukan melalui pengisisan

kuesioner yang dirancang oleh peneliti untuk menentukan tingkat pengetahuan ibu

hamil primigravida oleh responden. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari 2

bagian, yaitu :

1. Kuesioner Bagian A – berisi identitas responden

2. Kuesioner Bagian B – berisi kuesioner yang digunakan untuk mengetahui

tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida

4.5 Definisi Operasional 4.5.1 Variabel

1. Ibu Hamil merupakan ibu yang sedang hamil.

2. Tingkat Pengetahuan tentang Kebutuhan Suplemen mengandung Zat Besi

merupakan hasil tahu dan pemahaman responden tentang kebutuhan suplemen

mengandung zat besi.

Cara Ukur : Angket

Alat Ukur : Kuesioner

Hasil Ukur :

a. Tingkat pengetahuan dikatakan Baik apabila lebih 80%

pertanyaan dijawab dengan benar

b. Tingkat pengetahuan dikatakan Sedang apabila 60% sampai

80% pertanyaan dijawab dengan benar

c. Tingkat pengetahuan dikatakan Kurang apabila kurang 60%

pertanyaan dijawab dengan benar.

Skala Ukur : Ordinal

4.6 Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data setiap responden dari kuesioner diperoleh, pengolahan dan

(6)

4.6.1 Pengolahan Data

Tahap-tahap pengolahan data adalah seperti berikut :

1. Editing, yaitu memastikan nama, identitas dan jawaban kuesioner dari

responden terisi dalam daftar pertanyaan

2. Coding, dilakukan untuk menentukan reliabilitas dengan cara memberi kode

atau angka tertentu pada variabel digunakan seperti usia, pendidikan,

pekerjaan untuk mempermudah saat membuat tabulasi dan analisis data.

3. Entry, dilakukan dengan memasukkan data dari kuesioner ke dalam program

komputer dengan menggunakan program SPSS.

4. Cleaning, memeriksa kembali data yang telah dimasukkan untuk melihat

kemungkinan dan atau tidaknya kesalahan pada kode atau ketidaklengkapan

data.

4.6.2 AnalisaData

Analisis data yang akan digunakan dalam Penelitian ini adalah Analisa Univariat. Jenis analisis statistik yang akan digunakan adalah statistik deskriptif

dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil yang diperoleh akan

dianalisis dengan cara perhitungan presentase. Rumus yang dipakai untuk

menghitung presentase adalah seperti berikut :

P = X

N

x 100%

Keterangan :

P = Presentase

(7)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Puskesmas Padang Bulan merupakan salah satu Puskesmas di Kota Medan

yang terletak di Jalan Jamin Ginting Komplek Pamen, Kelurahan Padang Bulan,

Kecamatan Medan Baru. Puskesmas ini termasuk salah satu Puskesmas yang

ramai dikunjungi pasien termasuk peserta akses, dikarenakan penduduk warga

Padang Bulan yang cukup padat. Selain itu, lokasi Puskesmas juga mudah dicapai

karena terletak di pinggir jalan dan banyak angkutan umum yang melewati jalan

tersebut. Letak Puskesmas yang strategis dan di tengah-tengah rumah penduduk

sekitar memudahkan orang ramai berkunjung ke Puskesmas Padang Bulan. Dalam

melaksanakan kegiatannya, Puskesmas Padang Bulan melayani 6 kelurahan yang

ada di wilayah kerja Kecamatan Medan Baru dengan luas 537 hektar. Jumlah

penduduk yang dicakup oleh Puskesmas Padang Bulan adalah 12 501 jiwa.

Puskesmas Padang Bulan beroperasi mulai jam 8 pagi sampai jam 6 sore pada

hari senin sampai jumaat.

5.1.2. Karakteristik Responden

Populasi ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Padang Bulan adalah 1280

orang per tahun. Penelitian ini dilakukan pada 50 orang ibu hamil yang

berkunjung ke bagian kesehatan ibu dan anak (KIA) Puskesmas Padang Bulan.

Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan data

primer. Kuesioner sebagai alat pengumpulan data diberi kepada semua ibu hamil

yang berkunjung ke puskesmas padang bulan, medan. Pada penelitian ini data

yang diteliti adalah tingkat pengetahuan ibu hamil demografi responden seperti

usia ibu hamil, status paritas, status pekerjaan, pendidikan terakhir serta sumber

informasi tentang zat besi. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan data

(8)

A. Data Demografi Responden

Tabel 5.1: Distribusi Frekuensi Berdasarkan Data Demografi Responden

Data Demografi responden Jumlah

(n=50)

Berdasarkan tabel 5.1, dari 50 responden penelitian diketahui sebagian besar

responden memiliki kelompok usia 21-30 tahun yaitu sebanyak 28 orang (56,0

%). Pada kelompok usia kurang 21 tahun dan lebih 35 tahun didapati

masing-masing sebanyak 5 orang (10,0 %) dan 7 orang (14,0%). Sisanya sebanyak 10

orang (20,0 %) pada kelompok usia 31-35 tahun. Menurut status paritas terdapat

sebanyak 15 orang (30%) Ibu primigravida dan sebanyak 35 orang (70%) ibu

multigravida. Pendidikan responden diketahui yang besar adalah yang

berpendidikan SMP yaitu sebanyak 23 orang (46%) dan sebanyak 1 orang (2%)

tidak sekolah. Status pekerjaan responden sebagian besar yaitu 31 0rang (62%)

(9)

B. Distribusi Frekuensi Sumber Informasi

Tabel 5.2: Distribusi Frekuensi Sumber Informasi

Sumber Informasi Frekuensi Presentase (%)

Media 9 18,0

Tenaga Kesehatan 35 70,0

Pengalaman 6 12,0

Total 50 100,0

Dari tabel 5.2 dapat dilihat sebagian besar responden memperoleh informasi

dari tenaga kesehatan yaitu sebanyak 35 responden (70%). Sebanyak 9 responden

(18,0%) memperoleh informasi dari media dan sisanya sebanyak 6 responden

(12,0%) memperoleh informasi dari pengalaman.

5.1.3. Gambaran Tingkat Pengetahuan Responden

C. Gambaran Tingkat Pengetahuan Kebutuhan Konsumsi Sediaan Suplemen Mengandung Zat Besi

Tingkat Pengetahuan dalam penelitian ini dikategorikan menjadi baik, sedang

dan kurang. Tingkat pengetahuan dikatakan baik apabila responden mendapat skor

lebih dari 80%, tingkat pengetahuan dikatakan sedang apabila responden

mendapat skor antara 60%-80% dan tingkat pengetahuan dikatakan kurang

apabila responden mendapat skor dibawah 60%.

Tabel 5.3: Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan terhadap Kebutuhan Konsumsi Sediaan Suplemen Mengandung Zat Besi

Tingkat Pengetahuan Frekuensi Presentase (%)

Baik 23 46,0

Sedang 16 32,0

Kurang 11 22,0

Total 50 100,0

Berdasarkan Tabel 5.3 diketahui bahwa responden yang memiliki tingkat

pengetahuan baik sebanyak 23 responden (46%), sedangkan responden yang

memiliki tingkat pengetahuan sedang adalah sebanyak 16 responden (32%). dan

(10)

Tabel 5.4: Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Data Demografi Responden.

Data Demografi Responden

Tingkat Pengetahuan

Tot al

Baik Sedang Kurang

n % n % n % n=50 %

Berdasarkan Tabel 5.4 ternyata sebagian besar responden yang mempunyai

tingkat pengetahuan baik adalah dari kelompok usia responden antara 21-30 tahun

yaitu sebanyak 11 responden (22%). Mayoritas responden yang memiliki tingkat

pengetahuan baik adalah multigravida yaitu sebanyak 19 respondan (38%) dan

sebanyak 8 responden (16%) memiliki tingkat pengetahuan kurang adalah

primigravida. Responden yang memiliki tahap pendidikan SMA mempunyai

tingkat pendidikan yang baik yaitu sebanyak 10 orang (20%). Menurut tingkat

(11)

memiliki tingkat pengetahuan baik adalah yang berstatus bekerja yaitu 13 orang

(26%).

Tabel 5.5: Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Sumber Informasi

Sumber Informasi

Tingkat Pengetahuan

Total

Baik Sedang Kurang

n % n % n % n %

Berdasarkan tabel 5.5, Mayoritas responden yang memiliki tingkat

pengetahuan baik dan sedang dengan angka responden yang sama yaitu

masing-masing 13 orang (26%) mendapat informasi dari tenaga kesehatan.

5.2. Pembahasan

Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang tersebut melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan responden

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan responden dalam

mengetahui pengertian benar dan kebutuhan sediaan suplemen mengandung zat

besi dari segi jenis, manfaat, cara penggunaan dan cara memperolehnya. Menurut

Sukmadinata33, pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

usia, pendidikan, paparan media massa, hubungan sosial dan pengalaman.

Menurut tabel 5.3, diperoleh bahwa 46% ibu hamil yang berkunjung ke

Puskesmas Padang Bulan memiliki tingkat pengetahuan baik dan seramai 32% ibu

hamil yang berkunjung ke Puskesmas Padang Bulan mempunyai tingkat pengetahuan

yang sedang serta sisanya 22% memiliki tingkat pengetahuan kurang.

Menurut Depkes RI34 usia merupakan salah satu variabel dari model

demografi yang digunakan sebagai ukuran mutlak atau indikator psikologis yang

(12)

menggambarkan kematangan seseorang secara psikis, sosial sehingga membuat

seseorang merespon pada informasi yang diperoleh dengan lebih baik. Hal ini

akan berpengaruh terhadap daya tangkap seseorang dalam mencerna informasi

yang diperoleh sehingga dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang.

Dari hasil penelitian sebagian besar ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas

Padang Bulan berumur 21-30 tahun yaitu sebanyak 28 orang (56%) dan ibu hamil

yang berumur 31-35 tahun sebanyak 10 orang (20%) yang menjadi responden

mayoritas. Umur 21-35 tahun merupakan umur reproduksi sehat36. Pada umur

yang relatif muda dimungkinkan kurang kefahaman seseorang untuk mendapatkan

informasi. Dari hasil tabel 5.4 tingkat pengetahuan berdasarkan usia diketahui

bahwa dari 20 responden, 11 responden (22%) responden yang memiliki tingkat

pengetahuan baik adalah dari kelompok usia 21-30 tahun. Hal ini terbukti dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh H.P.Astuti37, dimana beliau menyatakan

sebanyak 71,69% ibu hamil dalam kelompok usia antara 20-35 tahun memiliki

tingkat pengetahun yang baik.

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, paritas adalah keadaan wanita berkaitan

dengan jumlah anak yang dilahirkan. Semakin banyak paritas semakin banyak

pula pengalaman dan pengetahuannya akan bertambah sehingga mampu

memberikan hasil yang lebih baik dan suatu pengalaman masa lalu mempengaruhi

belajar. Dalam penelitian ini responden dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu

primigravida, ibu yang sedang hamil pertama kali dan multigravida, ibu hamil

yang sedang hamil lebih dari 2 kali. Dari total 50 responden didapatkan 15

responden (30%) daripadanya merupakan ibu primigravida dan 35 responden

(70%) merupakan ibu multigravida.

Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa dari 35 (70%) ibu multigravida

ternyata 19 (38%) ibu multigravida daripadanya memiliki pengetahuan baik. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prameta38 yang

menyatakan bahwa ada hubungan erat antara paritas ibu hamil dengan tingkat

pengetahuan ibu hamil dalam konsumsi tablet zat besi selama kehamilan.

Tahap pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat

(13)

Menurut tabel 5.4. hasil penelitian ditemukan bahwa distribusi responden

berdasarkan tahap pendidikan menunjukkan bahwa responden yang berpendidikan

SMA memiliki persentase tertinggi pada kategori tingkat pengetahuan yang baik

yaitu seramai 10 responden (20%) dari 20 orang (40%).

Tingkat pendidikan berhubungan dengan kemampuan responden untuk

memahami informasi-informasi yang mereka terima. Hal ini menunjukkan bahwa

pendidikan berpengaruh terhadap kejadian komplikasi kehamilan disebabkan

pengetahuan yang rendah mengenai kebutuhan zat besi selama kehamilan.

Notoadmojo35 menyatakan bahwa seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan

tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional dan juga dalam motivasi

kerjanya akan berpotensi daripada mereka yang berpendidikan lebih rendah.

Pekerjaan seseorang akan menggambarkan aktivitas dan tingkat kesejahteraan

ekonomi yang akan didapatkan. Tingkat sosial ekonomi terbukti sangat

berpengaruh terhadap kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Hasil dari

distribusi frekuensi penelitian ini menunjukkan terdapat seramai 31 responden

(62%) dengan status pekerjaan yang aktif sedangkan 19 responden (38%) yang

berstatus tidak berkerja. Status tidak bekerja menurut penelitian ini adalah

responden sebagai ibu rumah tangga. Menurut tabel silang tingkat pengetahuan

berdasarkan status pekerjaan diketahui 13 orang (26%) dari responden bekerja

memiliki tingkat pengetahuan baik dibandingkan dengan hanya 10 responden

(20%) yang tidak bekerja.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ibu yang bekerja mempunyai tingkat

pengetahuan yang lebih baik daripada ibu yang tidak bekerja karena pada ibu

yang bekerja akan lebih banyak memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan

orang lain, sehingga lebih mempunyai banyak peluang juga untuk mendapatkan

informasi seputar keadaannya.

Menurut hasil penelitian Jane MP dan Nova HK menyatakan ada hubungan

signifikan antara status pekerjaan dan pengetahuan ibu hamil dimana mereka

mendapat 64% responden yang tidak bekerja berpengetahuan baik sedangkan

62,9% ibu hamil berpengetahuan rendah. Hal ini dikarenakan, menurut mereka

(14)

tentang manfaat kesehatan selama kehamilan. Hasil penelitian ini tidak sejalan

dengan hasil penelitian saudari Jane dan Nova39.

Sumber Informasi yang diartikan dalam penelitian ini adalah akses informasi

yang diperoleh oleh ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan tentang

kebutuhan nutrisi terutamanya zat besi selama kehamilan. Bidang profesional

tidak hanya dilihat dari kemampuan menjaga dan merawat klien, tetapi juga

kemampuan memberikan pelayanan secara menyeluruh, baik dari aspek biologis,

psikologis, sosial serta spiritual dengan penuh semangat yang diiringi dengan

senyuman ikhlas dan tulus.

Tenaga kesehatan bertanggungjawab memberikan pelayanan kualitas kepada

ibu hamil karena pelayanan tersebut dapat mempengaruhi harapan ibu hamil

terhadap informasi yang diterima. Kepedulian tenaga kesehatan dalam melakukan

hubungan menjalin komunikasi dan melayani dengan ramah merupakan salah satu

dimensi kualitas pelayanan kesehatan.

Hasil penelitian menurut tabel 5.2 menunjukkan 70% responden menerima

informasi dari Tenaga kesehatan, sisanya 18% dari media dan 12% dari

pengalaman. Berdasarkan tabel 5.5 tingkat pengetahuan berdasarkan sumber

informasi menunjukkan mayoritas responden yang memiliki tingkat pengetahuan

yang baik mendapat sumber informasi dari tenaga kesehatan.

Menurut tabel 5.5, Peneliti berasumsi bahwa semakin sering petugas kesehatan

memberikan informasi yang adekuat tentang kebutuhan zat besi selama kehamilan

kepada Ibu hamil secara langsung dengan cara konseling maka dapat

meningkatkan pengetahuan Ibu tentang kesehatan hamil, dan semakin tinggi

tingkat pengetahuan seseorang, semakin mudah menerima informasi yang

(15)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan, kesimpulan yang diperoleh adalah :

1 Secara keseluruhan hasil penilitian “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu hamil

tentang Kebutuhan Konsumsi Sediaan Suplemen mengandung Zat Besi di

Puskesmas Padang Bulan" adalah dalam kategori baik dengan presentase 46%.

2 Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai suplemen mengandung zat besi dari

segi jenis, manfaat, cara penggunaan dan cara memperolehnya dalam kategori

baik.

3 Kebanyakkan responden mendapat informasi dari tenaga kesehatan yaitu

sebanyak 35 orang (70%)

6.2Saran

1. Supaya dilanjutkan penelitian secara terperinci dengan menambah jumlah

responden yang terlibat lebih banyak yaitu lebih dari 50 responden.

2. Ditingkatkan bilangan penelitian di Puskesmas Padang Bulan terhadap faktor-

faktor lain yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil seperti suku,

agama, status ekonomi, pendapatan keluarga.

3. Tingkatkan kegiatan penelitian pada orang yang kunjung ke Puskesmas dan

penduduk sekitar Puskesmas supaya mereka dapat membiasakan diri mewakili

sebagai responden penelitian. Hal ini dapat mewujudkan situasi yang kondusif

untuk memperoleh data yang tepat.

4. Supaya pihak Puskesmas Padang Bulan memberi penyuluhan yang lebih

effisien dan efektif kepada ibu hamil mengenai kebutuhan konsumsi sediaan

suplemen yang mengandung zat besi.

5. Bagi responden disarankan untuk lebih melibatkan diri sebagai responden

pada penelitian yang dilakukan di tempat pelayanan kesehatan serta akses dan

Gambar

Gambar 3.1 : Kerangka Teori
Gambar 3.2 : Kerangka Konsep
Tabel 5.1: Distribusi Frekuensi Berdasarkan Data Demografi Responden
Tabel 5.4:  Distribusi  Tingkat   Pengetahuan  Responden  Berdasarkan  Data
+2

Referensi

Dokumen terkait

T esis yang berjudul: “Hubungan Konsumsi Makanan Protein Hewani, Tablet Zat Besi, dan Pendapatan Keluarga dengan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil” ini adalah karya

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan rancangan Cross Sectional yaitu untuk memperoleh Hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu hamil trimester

Berdasarkan uraian diatas penulis tertaik untuk melakukan penelitian, apakah terdapat pengaruh kepatuhan konsumsi zat besi (Fe) terhadap kejadian anemia pada ibu hamil Di BPS

Penelitian deskriptif, dimulai pada bulan Juni 2015 sampai April 2016 dilakukan untuk melihat tingkat kepatuhan ibu hamil terhadap konsumsi tablet zat besi selama

Peneitian ini bersifat deskriftif, dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan fenomena mengenai

hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan sikap terhadap konsumsi suplemen asam folat dengan OR (12,6) artinya ibu hamil dengan pengetahuan rendah yang tidak

Metoda: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang dilakukan dengan menggunakan desain cross-sectional di Puskesmas Halmahera. Jumlah subyek

Berdasarkan tabulasi silang antara konsumsi tablet zat besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di puskesmas kraton diketahui bahwa ibu hamil yang kategori